Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah NASA memalsukan Pendaratan di Bulan.?

Bimabet
Itulah.............. yang bilang NASA hoax dengan pendaratan di bulannya cuma kebanyakan denger info sepotong ditambah sentimen agama; sehingga tidak bisa berpikir realistis,
 
@Stayalert : Okelah gan... kesimpulannya Agan percaya tapi ane tidak... Hehehe...:Peace:
@liana_s : Siapa yg sentimen agama sis? Ane? hehehe... nggak kok sis, ane cuma menampilkan bukti yg ada di Youtube, gak lebih...:)
Toh semuanya kembali ke diri sendiri yg menilai palsu atau nggaknya, ataupun mengarah kemana makna videonya. Ya gak? Hehe...
Nah, kalo emang ane salah satu orang yg 'TIDAK' berpikir realistis, coba tunjukkan apa yg realistis itu... Kalo emang ane salah satu orang yg dianggap cuma punya info 'sepotong', coba lengkapi dengan info full version yg tak terbantahkan...

Berikut ini contoh info yg konon katanya 'sepotong' itu, silakan akses:
http://www.theonion.com/article/conspiracy-theorist-convinces-neil-armstrong-moon--2796

Kalo emang masi percaya Om Armstrong tamasya ke Bulan, ya udah gpp... Hehehe...:D
Lagian satu pihak suka warna biru, tapi yg lain suka warna merah kan bukan masalah, ya gak? ;)
 
@Stayalert : Banyak banget situs web dan blog yg ngebahas alasan klarifikasinya NASA gan... Semuanya sama teorinya dalam 1 halaman google, Copy paste.
Gak ada bukti yg meyakinkan. Liat aja penjelasan mengenai bayangan tak paralel yg ada di blog yg Agan rekomendasiin. Sangat2 tak meyakinkan. Mereka beralasan bahwa itu hanya kontur dari bidang 3D yg buruk di Bulan. Tapi bagaimana dgn jarak sedekat itu, yg mungkin hanya 4 meter bayangan jadi gak paralel????
Setidaknya butuh jarak yg jauh antara 2 astronot itu baru dapat melencengkan bayangan matahari, mengingat Bulan itu lebih kecil dari Bumi.
Silakan dijelaskan...:)
 
Tidak ada jawaban??? Okelah kalo begitu...:o
Jawaban yg paling realistis dan full version memang harus ditanya langsung ke Pentagon...:D
Atau ke bagian classified files di storage-nya NASA sendiri...:D
 
Tidak ada jawaban??? Okelah kalo begitu...:o
Jawaban yg paling realistis dan full version memang harus ditanya langsung ke Pentagon...:D
Atau ke bagian classified files di storage-nya NASA sendiri...:D

Sekarang dibalik aja penjelasan dari blog yg ditunjukkan oleh bro stayalert, suhu. Jika seandainya bayangan 'non paralel' itu didapatkan dari hasil manipulasi penyinaran dari berbagai arah, harusnya akan muncul lebih dari 1 bayangan pada satu orang subjek. Ingat misalnya saat kita menonton pertandingan sepakbola malam hari. 1 orang pemain setidaknya akan memiliki 2-3 bayangan, tergantung seberapa banyak berkas sinar yang menyorotinya pd sudut tertentu.

Pada artikel di blog tersebut, tampak ada 2 org astronot. Kita sebut A & B. Astronot A di sebelah kiri (bayangan tegak lurus dgn posisi badan), dan B di sebelah kanan (bayangan menyerong; tak paralel terhadap astronot A).

Dengan asumsi suhu Rezzo bahwa jarak kedua astronot seharusnya hanya sktr 4 meter an, dan brdsarkan bayangan astronot A yg cukup panjang menyiratkan bahwa sumber cahaya berasal tepat dari arah belakang kedua astronot, maka seharusnya astronot B akan memiliki 2 bayangan: satu yg menyerong dan satu yang tegak lurus seperti layaknya astronot A.

Ingat bahwa bayangan yang sama2 jelas kepekatannya itu mengisyaratkan bahwa sumber pencahayaan amat kuat suhu. Sekalipun disorot oleh sumber buatan yang kuat, ingat bahwa sifat cahaya yang dipancarkan dr sumber artifisial (misal senter) akan selalu mengalami pembiasan. Nah, sinar yang membias itu seharusnya akan mengenai pula astronot B dgn jarak sedekat itu (analisa suhu Rezzo jarak A & B hanya 4 meteran). Tp faktanya astronot B cuma memiliki 1 bayangan, tidak lebih.

Nah, itu kalau asumsinya pencahayaan adalah artifisial. Dan apabila asumsinya foto itu adalah editan, NASA juga tidak sebodoh itu lupa mengedit bayangan agar tampak seragam.

Kalau begitu sekarang dibalik saja, apakah suhu Rezzo punya jawaban atas paparan di atas?
 
@semprocom69: Hmm... Oke oke... Pendapat yg bagus...:D
Okelah kalo emang asal pancaran cahaya yg membuat bayangan itu dari sumber selain matahari yg 'mungkin' lebih kuat dari cahaya matahari (dari kapal mereka mungkin. Hehe...)
Tapi tidak mungkin hanya lantaran kontur tanah bulan membuat bayangan astronot yg satu jauh lebih panjang dan yg 1 pendek kan?
Berarti sumber cahayanya dekat dengan astronot yg di belakang dong, tapi walaupun sumber cahayanya dekat seharusnya astronot yg di belakang punya bayangan lebih pendek daripada astronot yg di depan... Nah, itu gimana lagi?
 
@semprocom69: Hmm... Oke oke... Pendapat yg bagus...:D
Okelah kalo emang asal pancaran cahaya yg membuat bayangan itu dari sumber selain matahari yg 'mungkin' lebih kuat dari cahaya matahari (dari kapal mereka mungkin. Hehe...)
Tapi tidak mungkin hanya lantaran kontur tanah bulan membuat bayangan astronot yg satu jauh lebih panjang dan yg 1 pendek kan?
Berarti sumber cahayanya dekat dengan astronot yg di belakang dong, tapi walaupun sumber cahayanya dekat seharusnya astronot yg di belakang punya bayangan lebih pendek daripada astronot yg di depan... Nah, itu gimana lagi?

Pertama, perbedaan orientasi bayangan sudah dijelaskan dgn baik pada blog yg direferensikan oleh suhu stayalert. Tiap objek yang menerima pencahayaan dari suatu sumber berjarak sangat jauh yang intensitasnya kuat, apabila bayangannya jatuh di suatu landasan berkontur tak rata dan penampakan keseluruhan diabadikan dalam suatu image statis 2D, maka mungkin sekali menghasilkan citra daerah gelap (bayangan) yang orientasinya tampak tak seragam. Hal ini bisa saja berbeda saat subjek di lapangan mengamatinya langsung, karena pandangan mata tidak terpaku kepada satu sudut pandang menyeluruh yg fix. Perbedaan dr gambar yang diamati hanyalah efek topografi bulan yang memang tidak rata. Merupakan hal yang wajar. Tidak berhubungan dengan jarak antara 2 astronot.

Kedua, suhu Rezzo berkesimpulan kalau sumber cahayanya dekat. Untuk ini ane sblumnya memaparkan bahwa sumber cahayanya memang secara logis berasal dari jauh, karena bila diamati, bayangan pada astronot A setidaknya memiliki panjang yang kira2 sebanding dgn tinggi astronot A tersebut (bahkan bs dibilang agak panjang sedikit kan?). Selain itu sifat bayangan2 juga jelas, artinya selain jauh, intensitas cahaya juga dipastikan amat kuat. Tidaklah terlalu berlebihan apabila dikatakan model seperti itu benar2 berasal dr matahari.

Fakta lain yg memberatkan teori 'penyinaran manipulatif' sudah ane paparkan sebelumnya suhu. Seandainya memang pendaratan itu hanya settingan dan cahaya ditembakkan melalui setidaknya dua lampu sorot berbeda lokasi (karena asumsinya akan menghasilkan dua bayangan) dari arah belakang kedua astronot, maka seharusnya astronot B ya akan mendapat 2 bayangan. Kenapa? Karena kita lihat bahwa meskipun terpisah jarak beberapa meter, tetapi posisi kedua astronot sebenarnya nyaris sejajar.

Kedua astronot sama2 menerima pencahayaan dari belakang, ditambah 'asumsi' bahwa ada satu lagi lampu sorot yg menerangi astronot B dr sudut yang berlainan dr astronot A sehingga menghasilkan bayangan yang tak paralel antara B terhadap A. Permasalahan buat skenario ini adalah di samping menerima lampu sorot yg 'menyerong', astronot B tentu tetap akan menerima satu lagi sinar lampu sorot dr belakang yang arah sinarnya sejajar dengan posisi tubuh astronot A (karena posisi A dan B sbnrnya dr foto walaupun terpisah jarak tetapi terlihat nyaris sejajar/tak menyimpang terlalu jauh). Hal ini mau tak mau akan tetap menghasilkan dua bayangan bagi astronot B (bayangan satu menyerong, dan yang satunya searah dgn A).

Mungkin suhu akan menyanggah: "lo kan ente bilang titik A dan B ga sejajar, jd bisa aja sinar yang dipancarkan buat A ga tepat mengenai tubuh B"
Nah, tapi sekalipun demikian, andai pemotretan tersebut dilakukan di studio, jangan lupa bahwa udara selaku medium itu memiliki indeks bias. Ingat tulisan ane sebelumnya kan bahwa cahaya yang disorot dari senter atau lampu apapun pasti akan membias sampai tingkatan deviasi tertentu. Jadi sekalipun tidak terkena langsung ke tubuh astronot B, si B tetap akan terkena imbas biasan yang efeknya akan muncul bayangan ganda di seputaran dirinya. Apalagi intensitas cahayanya kuat banget. Pasti kena lah.

Faktanya baik astronot A dan B masing2 cuma memiliki 1 bayangan....

Kesimpulannya sejauh ini, teori penyinaran manipulatif multipel sumber dr jarak dekat terbantahkan. Cahaya yang menyinari para astronot hanya ada satu dan itu adalah cahaya alami (matahari).

Andaikata skenario lanjutannya NASA menghapus (alias mengedit foto) satu bayangan tambahan dari astronot B pun juga sama sekali tidak masuk akal suhu. Kenapa? Karena yang dihapus justru bayangan yang paralel terhadap astronot A dan 'menyisakan' bayangan yg non paralel.
Kalau ane berniat menipu seseorang, maka ane pasti akan mengedit bagian yang tampak tidak seragam supaya menjadi seragam sehingga ga terlihat janggal. NASA jelas tidak sebodoh itu dengan meninggalkan detail 'kesalahan' teramat jelas lalu dengan Pedenya mempublikasikan foto pendaratan di bulan nya kepada publik, apalagi foto itu bertahan sampai puluhan dekade.

Jadi berdasarkan analisa ane, fakta adanya dua bayangan berbeda itulah salah satu yg justru membuktikan bahwa pendaratan di bulan itu memang real.
 
Oh, hehehehe...:D Ane sebenernya gak membahas sinar sekunder bro... Simpel aja kok bro...:)
Yg ane tanya : sumber cahayanya dari matahari kan?
Nah, Bulan satelit Bumi kan? Pasti dong jarak Bulan ke Bumi itu 'terbilang' deket daripada planet2 lain. Dan pasti dong efek Matahari ke Bumi dgn Matahari ke Bulan itu hampir sama. Ya gak?
Brother mengkaitkan dgn sumber cahaya artificial (seperti senter). Itu malah membuat logika baru. Brother pernah liat laser kan? prinsip laser kan mirip dgn senter kan? cuma cahaya laser lebih fokus dari senter. coba senter intensitas tinggi diarahkan ke astronot yg dibelakang dari jarak dekat dgn elevasi 160-170 derajat, apa yg terjadi??? bayangan astronot di belakang lebih panjang dari yg di depan tanpa mempengaruhi astronot yg di depan. Tapi itu tak mungkin. Karena intensitas matahari lebih tinggi dari apapun, apalagi Bulan tak punya atmosfer. Jadi sinar flash tak punya kemampuan sehebat itu dibandingkan dgn sinar ultraviolet outdoor. Jadi kemungkinan besar itu diambil indoor (tidak ada pengaruh matahari)...

Kembali ke Matahari...:D
Matahari itu bulat kan? berarti dia memendarkan cahaya ke segala arah dong. Termasuk Bulan. Kalo objek yg punya bayangan yg dihasilkan oleh sinar Matahari, berarti ada sudut kemiringan dong. kecuali matahari tepat di atas astronot (seperti jam 12 siang di garis khatulistiwa). Coba deh lihat matahari sekarang, tanpa disadari, arah cahaya yg ditimbulkan matahari punya efek yg sama dgn senter apabila mengenai sebuah objek. Karena muncul bayangan, muncullah hukum pythagoras. Namun hukum pythagoras cuma berlaku untuk objek vertikal (pembuat bayangan). Untuk sudut di bidang horizontal? pastinya kita pakai besaran vektor...

Coba perhatikan baik2 gambarnya dari blog recomnya Agan Stayalert. Nenek2 dgn mata minus 5 pun bisa ngelihat kalo 2 astronot itu menginjakkan kaki mereka di tanah yg hampir sama rata. Selisih yg mungkin paling jauh pun hanya 15 cm. "Jadi bukan NASA yg bodoh, tapi Mataharinya yg bodoh! :D Bagaimana bisa satu astronot dapet bayangan dgn besaran vektor, sementara yg satu dapet besaran skalar atau sebaliknya??? Ditambah dgn sudut yg dihasilkan dari kedua vektor tersebut mencapai kurang lebih 25-30 derajat hanya dalam jarak 4 meter???" Apa pernyataan barusan masuk akal? :confused: Silakan disimpulkan sendiri... Hehehe...:)

Maksud ane dgn jarak 4 meter adalah:
Coba deh brother berdiri di kota Sabang (NAD) waktu setempat, dan ane berdiri di kota Merauke (Papua) pada jam 10 pagi, apa yg terjadi? bayangan berbeda panjang.
Pasti dong lebih panjang bayangan Brother. Pernah praktik senter disinari ke globe waktu SD gak? itu point yg ane maksud. Sementara 2 astronot itu jaraknya berapa? dan jarak dari Sabang ke Merauke berapa? Nah, masalah kemiringan: coba deh Brother berdiri di daerah Alaska, sementara ane berdiri di semenanjung paling selatan di daerah Chile, pasti kemiringan bayangan yg terjadi antara kita berdua sedikit berbeda. Itu yg ane maksud.

Namun kenyataannya dua astronot itu berdiri sangat dekat, kontur yg nyaris rata, dan sumber cahayanya adalah Matahari yg merupakan 'senter' paling terang di situ ditambah jarak Matahari yg jauh. Jadi bagaimana bisa hukum pythagoras tak berlaku dan sudut vektor muncul dalam jarak astronot yg dekat sementara si 'senter' jauh?????

Jujur bro, komen Brother yg pertama kali menanggapi komen ane aja udah menyiratkan sendiri keanehan dan kelemahan foto itu. Liat deh komennya, secara tak langsung aja Brother udah ngejelasin sedikit bahwa tuh foto emang terbantahkan...:)
Tambahan: Zaman dulu itu memang sudah fix di kalangan media. Tapi media mana saja? Bahkan media hanya tinggal tulis kalo itu semua 'benar', gampang kan? Publik juga hanya mendengar yg hebat2nya saja, 'Bahwa Amerika bisa melakukan yg lebih hebat dari Uni Soviet'. Karena tujuan konspirasinya ya emang itu. Tak lebih karena persaingan. Apakah negara2 lain yg belum maju saat itu bisa meneliti lebih lanjut? mungkin mereka blg "buat apa? kami aja bahkan baru merdeka, mau ngurusin hal 'hebat' classified yg mungkin punya yurisdiksi merepotkan yg harus dilalui? Patok negara kami aja masih belum diurusin, ngapain ngurusin hal hebat yg kami bahkan belum tahu itu apa?" Sehingga kabar konspirasi 'hebat' itupun bertahan hingga kurun dekade...
Tapi terungkapnya kebohongan itu semua di zaman sekarang yg udah jauh lebih maju dgn orang2 yg punya modal penelitian ditambah penasaran yg lebih akan teknologi, bukan di zaman dulu. Sekarang ini ilmuwan berbicara berdasarkan fakta. Bahkan yg ikut menentang juga para ahli dari seluruh dunia, bukan preman2 pasar yg tak tau apa2... Semoga bisa dipahami...:teman:
 
Terakhir diubah:
si rezzo kebanyakn percaya teori kitab sakti emang situ juga mau percaya teori bumi adalah hamparan ga ga berputar yang berputar cuma matahari dan bintang lainnya... media tinggal bilang bener semua perrcaya wkwk sayangnya di usa ama negara tapir semua itu free thingking ga kaya di timteng apa2 wala hua alam aja.. mana gitu gampang sih di kibulin jawab dolo pertanyaan gw gimana caranya nassa ngejaga anak buahanya ditahun 1969 yang jumlahnya puluhan tribu orang dan dari berbagai negara cerita hal yang sama kalo pendaratan bulan casli sebenrenya palsu.. zaman dolo kamera cctv belom ada alat sadap juga susah belom ada da kayanya dengan teknologi zman itu emang isa usa jagain puluhan ribu orang supaya ga cerita kemana mana bahkan keluarganya sekalipun.. wkwkwartawan amrik apling demen ngangkat skandal jadi ga mungkin lah ada skandal gitu besar ga dibongkar womg kasus si bill clinton selingkuh aja berani di bikin berita besar .. kalo ditimteng sih mana berani bikin skandal model gene wartawannya wkwk
 
omong2 soal yang nentang ada berapa ilmuwan atau kelompok tuh yang nentang soal pendaratan di bulan?? kalo ke bulan ga bisa berarti satelit2 yang diluncrin ama stronot ke luar angkasa palsu smeua ya.. itu fotonya yangd ari satelit dari helikopter semua kali ya wkwk selalin yang nentang emang ilmuwan science antarkisa bukan jangan2 ilmuwan biologi ama fgeografi lagi yang nentang wkwk.. sungguh kasihan tuh ilmuwan belajar science segitu jadi tapi sendirinya ga yakin ama kemajuan science yang ada xixiixi sunggu penghinaan terhadap nalar dan keilmuwan yang sudah dikembangkan dan dipelajari umat manusia dalam kurung ratusan tahun terkahir sejak zaman galileo atau sbeleum itu
 
@dragonsense: Ente tahu ada 'puluhan ribu media' dari mana? media juga kan?
Ente tahu berapa besar modal yg dikeluarin US buat 'Apollo project' pertama kali? Coba liat media (internet)...:D
Apa ente tau jumlahnya emang segitu? Atau lebih? buat jadi modal 'gratis' kantor2 berita US pada saat itu?
Ente tau kalo buku2 dan hasil penelitian yg diterbitkan di seluruh dunia mengenai kebohongan 'Apollo 11' didapat dari mana?
Apa mungkin seluruh orang2 yg penasaran asal buat buku dan artikel penting tanpa bocoran2 dari "media" yg emang tau hal itu?

Trus pendapat ente gimana? mungkin dlm hati ente cuma jawab: "Halaaahhh..."
Ente percaya berita itu dari media. Dan ente hanya percaya (begitu saja)...
Ntar kalo media mengatakan kiamat bakal muncul sebentar lagi dari media ternama US, mungkin anda bakal siap2 panik saat itu juga ya...:D
 
Terakhir diubah:
@Rezzo

Kenapa ane bahas soal sinar, bahkan sampai sinar sekunder segala? Karena suhu Rezzo menghubungkan 'anomali' bayang-bayang dgn arah sinar. Asumsi suhu, sinar itu adalah sinar buatan yg disorotkan dr setidaknya 2 spot yg berbeda, iya kan?

Inti dr apa yang ane sampaikan pd kesempatan lalu ialah, arah dan panjang pendek bayangan astronot pada foto tak tergantung pada 'jumlah' sumber sinar maupun arah sinar, suhu. Sumber sinarnya hanya 1 dan arahnyapun hanya 1 arah. Kunci perbedaan arah dan ukuran bayangan terletak pada keadaan topografi tempat berpijak subjek yang disorot, bukan terletak pada sinarnya. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan matahari.

Lalu suhu Rezzo berpendapat : "Nenek2 dgn mata
minus 5 pun bisa ngelihat kalo 2 astronot itu
menginjakkan kaki mereka di tanah yg hampir
sama rata. Selisih yg mungkin paling jauh pun
hanya 15 cm."

Yup, itulah kuncinya suhu. Tanah yang hampir rata, artinya tanah itu tidak benar2 rata kan. Kita tidak perlu mengharapkan ada pelandaian ekstrim semacam bukit atau jurang di sini. Sedikit saja perbedaan kondisi kontur dalam suatu wilayah sudah cukup untuk membuat arah, bentuk dan ukuran bayangan objek berbeda2 kendati hanya memanfaatkan 1 sumber cahaya! Ya, suhu dapat bereksperimen dan membuktikan sendiri hal ini. Selisih 15 cm yg suhu sebutkan, walaupun tampaknya jumlah yg kecil, tp juga bisa memberikan dampak besar apabila selisih2 ketidakrataan 'sekecil' itu membentang hingga mencakup luas bidang sebesar beberapa meter. Kalau melalui foto sih kelihatannya relatif rata saja, tp dari jarak dekat ane yakin permukaan bulan yg dirasakan para astronot meskipun cuma seukuran jengkal demi jengkal tidaklah demikian.

Nah, suhu juga melewatkan tulisan ane tentang masalah pembiasan cahaya yg lalu. Taruhlah foto itu memang rekayasa dan pengambilan gambarnya dilakukan di dalam sebuah studio indoor biasa. Sumber penerangan juga sumber buatan. Hingga tulisan suhu yg terakhir yg berpendapat kalau ukuran bayangan berbeda tergantung sudut kemiringan sumber cahaya, padahal jarak antara kedua astronot kira2 paling jauh hanya 4 meter, maka ga salah kan kalau ane berkesimpulan suhu Rezzo mengira ada lebih dari satu sumber sinar yang menyorot A & B dari arah yg berbeda?
Hubungannya jika demikian kejadiannya, coba flashback kembali ke tulisan ane yg lalu, bisa dilihat kalau arah sinar yg sampai ke astronot A tampak berasal dari belakang kedua astronot. Khusus astronot B (menggunakan asumsi suhu) arah sinarnya seharusnya berasal dr sumber yg menyerong. Tp menggunakan asumsi ini, satu yang pasti, letak 'kedua' sumber sinar harus sama2 berada di atas kedua astronot. Bayangan astronot A yang setidaknya jelas terlihat agak lebih panjang (sedikit melebihi tinggi) mengindikasikan bahwa letak 'lampu' melampaui arah belakang astronot B pula. Nah imbasnya, sekali lagi sesuai dgn tulisan ane yg lalu bahwa sumber sinar buatan yg dipancarkan dr satu arah (layaknya senter) akan selalu mengalami pembiasan dan pemencaran partikel cahaya, kita dapati bahwa ternyata masing2 astronot hanya memiliki 1 bayangan. Harusnya mengikuti logika asumsi suhu Rezzo, bias sinar dgn intensitas kuat (bisa dilihat dari wujud bayangan yang pekat) yg menyorot si A tersebut sudah pasti mengenai postur astronot B, interlap dgn bias berkas sinar yang menyorot astronot B itu sendiri. Sehingga setidaknya astronot B akan memiliki 2 bayangan (yg satu menyerong sesuai foto, yg satu akan sejajar dengan bayangan astronot A). Tapi kenyataannya tidak ada kan? Dari situlah dengan jelas dapat kita simpulkan bersama bahwa tidak mungkin tubuh kedua astronot disorot dengan sinar artifisial. Sekali lagi kenapa? Karena dengan kondisi penyinaran menggunakan subjek seukuran manusia, dalam kondisi ruang dengan atmosfer dan udara normal sumber sinar seintens itu mustahil tidak akan mengalami pembiasan dan penyebaran berkas sinar. Kecuali pemotretan dilakukan di ruangan vakum dengan indeks bias cahaya tepat sama dengan 1 (satu)! Ingat bahwa udara sebenarnya amat berpengaruh terhadap transmisi maupun refraksi cahaya selaku gelombang elektromagnetik.

Jadi menurut ane jangan dulu memasukkan pembahasan besaran vektor maupun skalar di sini suhu. Karena hal tersebut menipu. Orientasi dan sudut penyinaran di sini tak berpengaruh banyak terhadap 'anomali' bayangan2 yang dihasilkan. ;)

Menggunakan analogi suhu tentang Sabang dan Merauke pada jam yang sama (jam 10), ya tentu saja bayangan di dalam kedua kota itu akan berbeda sebab sudut mataharinya juga sudah berbeda pada jarak sejauh itu. Tapi pernahkah terpikir oleh suhu, atau pernahkah suhu mengamati di suatu media bahwa bayangan beberapa buah batu dan kaktus di padang gurun Nevada memiliki orientasi dan ukuran bayangan yang berbeda-beda walaupun sama2 berada dalam radius beberapa meter saja pada satu landscape gambar, serta sama2 disinari oleh satu matahari? Dan tentu saja topografi padang gurun tidak rata seperti topografi jalan beraspal.

Satu sumber sinar saja sudah lebih dari cukup untuk menghasilkan ukuran dan arah bayangan yang berbeda2 bila objek2 yang disinari berdiri di atas landasan dengan kontur yang tak seragam. Topografilah kuncinya. Silakan bikin saja simulasi sederhana tentang hal ini kalau ada waktu.

Bila suhu Rezzo tidak ada waktu, ada satu artikel yang tidak modal copy-paste teori, tp langsung mencoba membuktikan sendiri kebenaran fakta2 pendaratan di bulan melalui simulasi2 sederhana (penulis adalah seorang independen). Silakan ditempel di address bar browser suhu :

iangoddard.com/moon01.htm

Biar cepat sesuai konteks pembahasan kita, silakan ctrl+F pada "different shadow directions"
Silakan setelah membacanya suhu ambil kesimpulan lagi, apakah pendaratan di bulan adalah hoax penuh cacat... Atau sebaliknya merupakan kebenaran ilmiah dan masuk akal yang besar sumbangsihnya kepada perkembangan dunia khususnya ilmu astronomi, maupun secara general sains pada masyarakat modern. Yang pasti penulis sudah membuktikan bahwa argumen yang menempatkan pendaratan bulan sebagai sebuah hoax adalah keliru.

Ini baru masalah bayang-bayang. Kalau masalah lainnya yang dijadikan landasan mengatakan pendaratan manusia di bulan hanya hoax, ane pikir sudah dijawab dengan tuntas dan jelas dalam blog yg direkomen sama suhu stayalert.

Jadi kalau suhu Rezzo mengatakan bahwa 'kebohongan' eksplorasi bulan saat ini terungkap oleh org yang punya modal penelitian ditambah penasaran akan teknologi... Faktanya penelitian oleh para peneliti, baik profesional maupun amatir dengan sedikit bekal nalar yang kritis saja, justru membuktikan sebaliknya dr yang suhu katakan : Eksplorasi bulan di akhir dekade 60-an memang benar real terjadi.

Orang2 yang berkecimpung dalam bidang sains saat ini benar2 tahu bagaimana mengambil manfaat keilmuan dr peristiwa tersebut. Suka atau tidak suka berterima kasihlah kepada ilmuwan AS atas pencapaian ini. Bukan berarti ane membabi buta pro AS lo ya, ini berlaku cuma buat lingkup topik bahasan kita ini.

Membahas aspek politis, coba perluas sudut pandang suhu. Bagaimana kalau ternyata yang disebut konspirasi itu bukan pendaratan di bulannya, tapi justru usaha2 untuk menyangkal fakta2 eksplorasi bulannya oleh seteru2 AS khususnya Uni Soviet kala itu?

Bagaimana kalau sekiranya judul asli selama ini sesungguhnya bukan "Konspirasi Eksplorasi Bulan", tetapi justru "Konspirasi Menentang Fakta Sejarah Eksplorasi Bulan" ??

:beer:
 
Terakhir diubah:
Beuuhh teknis banget suhu di atas euy..

Tanpa memperkeruh, nubi masuk golongan moonlanding=hoax hehee
Nubi yg awam cuma kepikiran 2 pertanyaan:
1. Napa dari taon itu ampe sekarang ga ada lagi yg pernah nyampe bulan (selaen autobots)??
2. Masi ga mudeng soal astronot sono bisa kedengeran jelas pas ngobrol ama markas nasa, jauh lebih jelas daripada brik2an dipake satpam parkiran (hmmmmm.....)
Ato bisa jadi jaman segitu nasa dah nemuin modem 4g trus dipake buat skayipan ato wicetan dari bulan ke markas y
 
@Rezzo
Kecuali pemotretan dilakukan di ruangan vakum dengan indeks bias cahaya tepat sama dengan 1 (satu)! Ingat bahwa udara sebenarnya amat berpengaruh terhadap transmisi maupun refraksi cahaya selaku gelombang elektromagnetik.
Hahahaha...=))=))=)) Udara? dan elektromagnetik? Ini membahas apa sih sebenernya? Medan magnet dan sinyal? =))
Eh, maaf bro, maaf, jd kelewatan... Hmm... Intinya Brother di atas hanya tetap mempertahankan argumentasi Brother yg sebelumnya kan? Bukan emang memasukkan segala kemungkinan yg ane jabarkan dlm pembahasan Brother. Dan juga ane itu bilang HAMPIR RATA karena ground (pijakan) di dunia manapun tidak ada yg rata bro, bahkan lantai di rumah kita aja ga ada yg rata, benda yg paling rata ajapun pasti punya selisih 0,000000xxx mm. Kita cuma melihat itu secara logika visual mata kita. 15 cm itu hanya toleransi terjauh yg mungkin terjadi. Dan efek yg ditimbulkan dari jarak itu juga takkan sejauh itu. Ane sangat mengerti masalah kemiringan tanah. Dari situs yg Brother recom juga itu tanah landai kan? Itu sih org lain juga tau bayangan bakal landai ke bawah mengikuti topografi. Yg ane minta di sini cuma lihat baik2 foto 2 astronot itu. Di depan astronot 1 tak ada tanah landai, di dekat astronot 2, tak ada tanah landai. Jadi bagaimana bisa???
Brother tetap bersikeras tidak ada sinar selain sinar Matahari, dan kemiringan juga panjang bayangan itu hanya 'gejala alam biasa' dan 'wajar', begitu kan? kalo emang demikian, betapa bodohnya orang2 yg menggunakan bayangan tiang kayu sebagai patokan jam di Bumi kita. Karena mereka mungkin keliru, mereka menduga jam 2 siang, sementara kenyataannya jam 4 sore, begitu?
Ane udah mengatakan sebab bayangan miring, bayangan memanjang dan kemungkinan topografi dgn logika yg teramat logis, dan Brother jawab terbentuknya sudut oleh adanya besaran vektor maupun skalar itu menipu? dan Brother bahkan melewatkan adanya hukum pythagoras di situ? hanya dgn konklusi : "Itu emang real dan tak terbantahkan", begitu?

Asal Brother tahu, sejarah bisa dipalsukan oleh konspirasi, segala fakta yg kita dapat dari internet hanya yg dibagikan gratis. Yg original? udah ane blg hanya NASA, Pentagon atau CIA yg tahu. Yg kita bahas di sini 'apakah foto itu asli atau palsu'. Karena jika foto itu palsu, otomatis misi Apollo 11 itu palsu. Kalo emang foto2 itu meragukan, knp NASA tidak mempublikasikan seluruh foto2 atau video mereka yg lebih meyakinkan? anehnya, mereka hanya mengatakan 'HILANG'...
HILANG???? perjalanan senilai milyaran dollar AS, HILANG??? Itu sebabnya hanya foto2 ambigu itu yg disajikan mereka ke media dan timbullah pihak oposisi.

Finally, kalo Brother ane ini teteup bersikukuh menyatakan itu asli, it's OK...
Tapi ane teteup bersikukuh itu foto2 palsu, it's OK juga kan? Hehehe...
Silakan Brother pilih warna Biru ane pilih warna merah, it's OK kan? Bhinneka Tunggal Ika ya bro...:Peace:
 
Beuuhh teknis banget suhu di atas euy..

Tanpa memperkeruh, nubi masuk golongan moonlanding=hoax hehee
Nubi yg awam cuma kepikiran 2 pertanyaan:
1. Napa dari taon itu ampe sekarang ga ada lagi yg pernah nyampe bulan (selaen autobots)??
2. Masi ga mudeng soal astronot sono bisa kedengeran jelas pas ngobrol ama markas nasa, jauh lebih jelas daripada brik2an dipake satpam parkiran (hmmmmm.....)
Ato bisa jadi jaman segitu nasa dah nemuin modem 4g trus dipake buat skayipan ato wicetan dari bulan ke markas y
Sekadar menjawab yg ane tau ya Suhu, hehehe:
1. Wikipedia mengatakan kalo keuangan Amerika udah abis banget buat ngemodalin NASA ke bulan setelah misi Apollo yg terakhir Suhu. Oleh karena itu pembiayaan buat NASA dikurangi, begitu katanya Suhu... Tapi autobots teteup bisa ke Bulan dgn biaya perfilman Hollywood Suhu... Hihihi...
2. Nah, ini nih salah satu yg bikin NASA kebingungan ngejawab Suhu... hehe... Mungkin pake pemancarnya Bulma di anime Dragon Ball Suhu... Hihihihi...
Bulma dari planet Namec kan suaranya waktu nelpon ke Bumi gk pernah Delay Suhu...:D
 
@ Rezzo

Ok, berarti ada miskomunikasi di sini ;)
Mungkin sebelumnya suhu ga merunut step by step poin2 ane. Maaf kalau yg lalu memang agak kepanjangan.

Kenapa ane bahas soal, udara, refraksi smp gelombang elektomagnetik segala? Gini suhu, ane coba sampaikan kembali secara lbh singkat. Suhu Rezzo kan sebenarnya skeptis, bagaimana mungkin foto yang kita bahas tempo hari menandakan kedua astronot benar2 berada di luar angkasa (di bulan) dan diterangi 1 sumber cahaya alami (matahari) langsung, kalau jarak kedua orang yg relatif sedekat itu saja bisa memiliki 2 bayangan berbeda wujud dan arah.

Nah, dari situ ane ajak telaah bersama. Sekalipun skenario set nya ada di dalam studio dan memanfaatkan sumber cahaya buatan (lampu studio), kita perhatikan dari posisi dan wujud kedua bayang2 A & B menandakan bahwa lampu2 setidaknya harus dipasang di bagian atas-belakang mereka berdua. Misalnya itu cahaya lampu, kita dapati lampu yang menyorot astronot A harus berada agak jauh tp tetap linier di belakang A dan B, karena sifat bayangan A yang seposisi dgn orientasi hadap figur A dan panjangnya juga hampir sama (agak lebih panjang sedikit) dgn tinggi badan A apabila diposisikan horizontal. Nah, dengan intensitas lampu sorot sebesar itu (sifat bayangannya tegas) dan kita ketahui sinar merambat melalui medium udara (indeks bias udara > 1), maka partikel cahaya yg kuat jelas akan menyebar/membias dan sebarannya menabrak tubuh astronot B yang hampir segaris posisinya dengan astronot A (lagipula hanya dipisahkan oleh jarak yg menurut suhu krg lbh 4 meter an). Efeknya akan tercipta bayangan ganda pada astronot B. Tapi ternyata tidak bukan? Kedua astronot sama2 memiliki tepat satu saja bayangannya masing2. Tak ada bayangan ganda. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, kecuali, tempat pemotretannya memang betul2 di suatu area hampa udara di mana berkas sinar yang dilepas oleh sebuah sumber artifisial (yaitu lampu) tidak akan ada yang menyebar/membias hingga beberapa derajat di luar jalur sorotannya.....

Sampai sini seharusnya sudah jelas kan suhu maksud ane?

Dan juga
ane itu bilang HAMPIR RATA karena groun (pijakan) di dunia manapun tidak ada yg rata bro,
bahkan lantai di rumah kita aja ga ada yg rata,
benda yg paling rata aja pun pasti punya selisih
0,000000xxx mm. Kita cuma melihat itu secara
logika visual mata kita. 15 cm itu hanya toleransi
terjauh yg mungkin terjadi. Dan efek yg ditimbulkan dari jarak itu juga takkan sejauh itu. Ane sangat mengerti masalah kemiringan tanah.
Dari situs yg Brother recom juga itu tanah landai
kan? Itu sih org lain juga tau bayangan bakal
landai ke bawah mengikuti topografi. Yg ane
minta di sini cuma lihat baik2 foto 2 astronot itu. Di depan astronot 1 tak ada tanah landai, di dekat
astronot 2, tak ada tanah landai. Jadi bagaimana
bisa???

Ane sudah menjelaskan ini sebelumnya suhu. Tidak perlu ada pelandaian ekstrim kalau hanya mengharapkan bayang2 jatuh pada posisi yang tidak seragam antar 2 buah objek yg diperbandingkan. Jadi yakin tidak ada tanah yang konturnya tak rata pada foto tersebut, suhu? Coba perhatikan lagi dgn teliti deh, tarik garis lurus antara pijakan astronot A dan B, maka suhu akan menyadari bahwa posisi A saja sebenarnya sudah sedikit lebih rendah daripada B. Itu saja sudah cukup menandakan bahwa tanah tempat mereka berpijak adalah struktur Dune/padang pasir yang asimetris, tidak ada setiap jengkalnya yang akan serata lantai bangunan. Jadi suhu sbnrnya justru tak bisa mengatakan 'tidak ada pelandaian' hanya berdasarkan logika visual. Setiap milimeter perubahan konturnya tak akan bisa diprediksi, dan tidak akan bisa dijudge 'rata' hanya dengan mengandalkan sudut pandang dari sebuah foto 2D statis.

Dengan demikian, simulasi situasi eksplorasi pada situs yg terakhir ane berikan ke suhu seharusnya sudah cukup untuk mengubah paradigma suhu dalam memandang 'anomali-anomali' yang ada.

kalo emang demikian, betapa
bodohnya orang2 yg menggunakan bayangan
tiang kayu sebagai patokan jam di Bumi kita.
Karena mereka mungkin keliru, mereka
menduga jam 2 siang, sementara kenyataannya
jam 4 sore, begitu? Ane udah mengatakan sebab bayangan miring,
bayangan memanjang dan kemungkinan
topografi dgn logika yg teramat logis, dan
Brother jawab terbentuknya sudut oleh adanya
besaran vektor maupun skalar itu menipu? dan
Brother bahkan melewatkan adanya hukum pythagoras di situ? hanya dgn konklusi : "Itu
emang real dan tak terbantahkan", begitu?

Ane rasa Sundial itu contoh lain suhu. Kalau ada orang membangun jam matahari, mereka tentu hanya mau membangun di pelataran yg terjaga rata. Bahkan kita sering melihat patoknya akan ditancapkan di sebuah papan bundar yang tentu saja jari2nya simetris agar tak ada anomali2 bayangan. Jadi kalau kita membahas aspek jam matahari, itu sudah aplikasi yg lain lagi.

Nah, kenapa ane katakan parameter skalar dan vektor itu menipu? Sekali lagi karena suhu langsung memvonis foto tersebut unreal hanya gara2 bentuk dan orientasi bayangannya yang ga sama. Padahal di situ masih ada variabel kontur ground (telah kita bahas sejauh ini) yang suhu lewatkan. Ane pikir argumen suhu menggunakan besaran vektor-skalar baru valid kalau setting foto 'anomali' bayangan tersebut nampak misalnya pada landasan pesawat terbang yang jelas2 rata. Simpel, begitu saja suhu :cool:

Tentang masalah konspirasinya, Apollo XI melibatkan lebih dari 400.000 orang dan lbh dari 20.000 perusahaan pendukung. Seandainya pendaratan ini hanyalah konspirasi belaka dan sesungguhnya tak pernah terjadi, bagaimana ke-400.000 orang itu dengan sukses sedikitpun tak pernah membocorkan, atau minimal kelepasan mengaku bahwa pendaratan itu hanyalah hoax pada interaksi sosial mereka sehari-hari, ini adalah sebuah prestasi yang sungguh sangat luar biasa lo suhu (ada poin2 dari agan dragonsense yg ane setuju di sini). Mungkin suhu perlu tahu bahwa asal mula munculnya gagasan tentang Hoax Pendaratan Bulan ini bukanlah berasal dari sumber-sumber internal yang membocorkan fakta2 pemalsuan misi Apollo XI, tapi hanya muncul berdasarkan analisa. Ya, cuma analisa belaka suhu. Dengan kata lain ujung-ujungnya asumsi, dan sejauh ini penjelasan2 yang ada sudah sgt lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa analisa2 hoax itu hanya merupakan analisa2 yg prematur. Maka dari itu ane sempat menulis, bagaimana kalau judul sebenarnya bukanlah "Konspirasi Eksplorasi Bulan", tapi justru "Konspirasi Menentang Eksplorasi Bulan"?

Akhir kata, bukan berarti ane pro segala hal berbau AS lo suhu. Kita hanya membahas dalam perkara ruang lingkup saintifik saja, bukan ideologi. Ane hanya melihat bahwa peristiwa2 ini adalah suatu lompatan besar dari segi ilmu pengetahuan yang memang memberi pengaruh besar kepada perkembangan keilmuan modern sekarang, dan pengaruhnya itu real. Yang mana bila kita meragukannya, ane khawatir merupakan penghinaan terhadap keagungan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Pastinya pembahasan ini tidak akan memecah kesatuan kita kok suhu, kita kan cuma berdiskusi masalah saintifik, bukan SARA. Jadi Bhinneka Tunggal Ika akan tetap teguh tanpa keretakan :semangat: :beer:
 
Terakhir diubah:
Bimabet
@ Rezzo

Ok, berarti ada miskomunikasi di sini ;)
Hehe... Sebenernya bkn miskomunikasi Brother...
Tepatnya : "Brother ini sebenernya ngebahas apa sih????" hahahaha...:pandaketawa:

Yah, sudahlah... NASA sudah menjadi bubur. Haha...
Apa yg mau kita permasalahkan lagi kan?
Dunia... dunia... penuh tanda tanya...:dansa:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd