Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mempelajari Teh Putri

Status
Please reply by conversation.
Wah udah ada update ternyata n sekarang udah pindah di cerbung, selamat. :banzai:

apa ane yg salah baca ya. Di awal Hamdi nyiapin es jeyuk buat teh Putri tetiba aja kok jadi es teh ya? :(

ditunggu kelanjutanya suhu:semangat:
 
Tau gitu emang dari kmrn" aja ya make fitur 'lapor' ya, ga perlu d tahan" :|

TS ya ga ada inisiatip ah :nohope: Tapi staff 46 emang gercep, langsung d ekse report ya :kopi:

Mungkin jeruk ya uda pada busuk Kang @Messier45 gara" jeda yang mayan lama :hammer:
:D

Ayo Kang @sluput d tunggu apdet ya :kopi:










:Paws:
 
Baca cerita ini jd keinget kelakuan ane wkt smp dlu...deg2anny, penasaranny ky ngalamin lg..hahaha. lnjt mpe tamat hu.
 
Wah udah ada update ternyata n sekarang udah pindah di cerbung, selamat. :banzai:

apa ane yg salah baca ya. Di awal Hamdi nyiapin es jeyuk buat teh Putri tetiba aja kok jadi es teh ya? :(

ditunggu kelanjutanya suhu:semangat:
wah iya ya maklum gara2 updatean ilang kemaren huhuhu...maafkan diriku atas ketidak nyamanan ini
 
“tok..tok..tok…put, di, bukain pintunya dong ini ayah pulang” terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Aku yang mendengar suara ayah di luar langsung panik, kucabut kontolku dari mulut teh putri bersamaan dengan lelehan pejuh yang ikut keluar. Aku menjadi panik sendiri, aku langsung mengambil daster teh putri lalu mengelap mulutnya hingga bersih dari pejuhku.

“tok..tok…tok..hamdi, putri bukain dong pintunya” ketukan di pintu dan suara ayah terdengar lagi.

Aku langsung menyelimuti teh putri tanpa memakaikan bajunya, lalu aku langsung memakai semua pakaianku lagi dan bergegas keluar untuk membukakan pintu.

“maaf yah aku tadi lagi di kamar mandi, teh putri pas aku liat ke kamar udah tidur dia” kulihat dibelakang ayah ada seorang pria yang sepantaran dengannya.

“oh yaudah gapapa, ayah cuma sebentar doang mau ambil berkas kantor. Ayo wan, masuk sini duduk dulu” ayah mempersilahkan masuk temannya itu.

“di, tolong bikinin kopi buat ayah ama teman ayah ya” kata ayah menyuruhku.

“oh iya yah” aku berlalu menuju dapur meninggalkan mereka berdua.

“di, ayah pinjem pulpen kamu dong. Pulpen ayah habis nih” teriak ayah dari ruang tamu.

“ada di tas aku yah di kamar, nanti aku ambilin” balasku sambil mengaduk kopi yang sedang ku buat.

“yaudah kamu bikin kopi aja, biar ayah ambil sendiri ke kamar kamu” teriak ayah lagi.

Aku mendengar itu langsung gelagapan, karena bisa ketahuan oleh ayah jika dia masuk ke dalam kamarku. Karena seingatku tadi, aku melempar asal sembarang daster yang dikenakan teh putri yang kugunakan untuk mengelap sisa pejuhku. Walaupun teh putri sudah kuselimuti, ayah pasti bisa curiga dan menyadari jika menemukan daster itu dan menyadari apa yang menempel di daster itu. Jika sampai ketahuan, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada diriku.

Aku langsung mempercepat membuat kopinya lalu membawanya ke ruang tamu, lalu kulihat hanya ada teman ayah seorang diri. Aku menaruh kopi itu lalu mempersilahkan setelah itu aku langsung berlalu menuju kamarku.

Pintu kamarku kulihat sudah terbuka setengahnya, aku melangkah perlahan dengan debar jantung yang tak karuan. Semakin dekat langkahku dengan kamarku, semakin berdetak laju jantungku. Aku hanya mengutuki diriku sendiri karena telah mengatakan apa yang telah aku katakan tadi dan menjadi boomerang sendiri buatku saat ini. Saat aku sampai di depan pintu, aku menarik nafas dalam-dalam dan bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

“loh kok ngga ada ayah?” begitu aku masuk kamar dan hanya melihat teh putri yang masih tertidur tanpa ada ayah di dalamnya. Aku melihat daster teh putri berada di ujung ranjang, aku langsung mengambilnya dan menaruhnya di balik selimut. Kulihat tasku masih dalam keadaan tertutup, dan posisinya masih sama seperti belum ada yang menyentuhnya. Apa ayah tidak melihat daster itu? Atau ayah melihat tapi tidak memperdulikannya? Atau ayah sudah melihatnya dan akan menanyaiku nanti karena saat ini ada temannya? Kepalaku dipenuhi dengan segala pertanyaan yang membuatku justru ingin menangis rasanya.

Ah sudahlah aku pasrah saja, aku juga bingung harus berbuat apa. Aku lalu keluar dan menutup pintu kamarku, begitu berbalik kulihat ayah keluar dari kamarnya. Aku tidak berani menatapnya karena aku takut ayah sudah mengetahui apa yang telah kulakukan.

“di, ayah ngga jadi pinjem pulpen kamu. tadi pas mau masuk kamar kamu ayah baru ingat kalo mama kamu kemarin beliin ayah pulpen sekotak, kopinya udah kamu bikin?”

“oh gitu, udah yah tadi udah hamdi taruh di meja”

“oh yaudah makasih yah, oh iya kamu jangan tidur dulu soalnya ayah habis ini mau balik lagi.ayah cuman sebentar aja ini.”

“iya yah, yaudah aku belajar dulu di kamar” sambil berbalik ke kamar setelah ayah kembali ke ruang tamu.

Begitu masuk kamar, aku langsung menutup pintu dan bersandar di situ. Lega rasanya, setelah tahu ayah tidak memasuki kamar ini dan bahkan dia tidak mengungkit sedikit pun terkait hal yang kutakutkan, jadi aku berkesimpulan bahwa ayah tidak mengetahuinya.

Aku tertawa tanpa suara seakan lepas dari cengkraman mulut harimau, aku menatap teh putri yang masih tertidur. Aku mengahmpirinya lalu kucium bibirnya gemas sambil kuremas kedua payudaranya dengan tanganku. Aku lalu bangkit ke meja belajarku dan mengeluarkan buku yang ada di tasku.

Aku kali ini harus bersabar karena masih ada ayah dan temannya di luar, jika aku tidak berhati-hati dan bersabar yang ada saat aku melanjutkan “mempelajari teh putri” lalu tiba-tiba ayah masuk ke kamar yang ada aku malah menjadi celaka. Sekarang yang jelas aku harus menahan nafsuku dulu, maka untuk mengalihkannya aku mulai mencoba menyibukan diri dengan buku pelajaran yang ada di depanku.

Tak terasa sudah satu jam aku belajar, kulihat jam sudah pukul 9 malam. Aku merenggangkan tubuhku lalu bangkit menuju kamar mandi karena merasa ingin buang air kecil sekaligus melihat ayah yang sedang ayah lakukan. Keluar dari kamar mandi aku melihat ke ruang tamu dan kulihat ayah masih asyik mengobrol dengan temannya itu. Lama sekali pikirku, yang ada aku bisa keburu ngantuk kalo ayah belum selesai juga.

Aku berbalik menuju kamarku dan saat aku sudah berada di depan pintu kamarku tiba-tiba ada yang menepuk pundak ku,

“di, udah nih ayah udah mau balik lagi. Ayo kamu kunci pintunya dulu nih” kata ayah. Kami lalu berdua menuju ke depan.

“kenalin wan, ini anak semata wayangku, hamdi. Di, kenalin ini om iwan dia teman kerja papah” ayah memperkenalkan. Aku langsung salim dengan om iwan.

“oh iya ya, kamu belajar yang benar biar bisa hebat kaya ayahmu ini” kata om iwan.

“ah kamu bisa saja wan hahaha” ayah tertawa, aku hanya ikut tersenyum mendengarnya.

“loh anak kamu ditinggal sendiri dirumah?” Tanya om iwan

“engga, dia ditemani adik ibunya tadi sudah tidur sekarang” ayah menjawab.

“oh kalau begitu kamu baik-baik dirumah di, hati-hati selalu ya” om iwan menasehatiku.

“iya om, saya bakal lebih “hati-hati” sekarang” jawabku sambil tersenyum, senyum yang berarti akan lebih hati-hati dalam belajar malam ini.

“yaudah, ayah pergi dulu. Kamu jangan tidur malam-malam walaupun besok kamu libur. Kunci pintu ama jendela biar rapat, kalau ada apa-apa langsung hubungi ayah sama mama yah”

“iya yah ngerti” sambil mencium tangan ayah, lalu dia pergi menuju mobilnya bersama om iwan. Aku lalu menutup pintu dan menguncinya setelah ayah menghidupkan mesin mobilnya. Aku berjalan santai menuju kamarku sambil membuka baju lalu begitu masuk kamar aku langsung melempar baju ke atas meja belajar dan membuka celanaku sehingga kontolku yang sedikit teracung bisa bebas sekarang.

Aku berjalan menuju kasurku, kupandangi teh putri sejenak lalu kusibak selimut yang menutupinya. Kusingkirkan lagi bantal, selimut dan daster yang ada di atas kasur hingga hanya menyisakan teh putri seorang. Aku lalu naik dan menduduki atas perutnya. Kuturunkan tubuhku perlahan hingga bibirku menyentuh bibirnya.

“tok..tok…tok..di bukain dulu di, ini ayah balik lagi”
 
“tok..tok…tok..di bukain dulu di, ini ayah balik lagi” aku yang baru mau mulai langsung panik karena mendengar suara ketukan di pintu. Aku langsung bergegas merapihkan semuanya seperti tadi dan bergegas mengenakan pakaianku secepat mungkin. Kuperhatikan sebentar dari pintu kamarku, melihat tidak ada yang mencurigakan berjaga seandainya ayah masuk ke kamar tanpa sepengetahuanku.

“tok..tok..di bangun dulu di tok…tok…tok” suara ketukan terdengar lagi. Aku langsung menutup pintu kamar dan bergegas membuka pintu.

“ini om iwan katanya kebelet mau pipis, maaf yah jadi ngerepotin kamu. itu wan, kamu lurus aja terus nanti belok kanan” ayah menunjukan arah kamar mandi ke om iwan.

“iya maaf ya di, om takut jadi penyakit kalo di tahan-tahan” sambil bergegas menuju kamar mandi.

“iya ga ngerepotin kok pah, om. Hamdi juga tadi abis beresin buku pelajaran jadi belom tidur” jawabku seolah tidak masalah, padahal dalam hati aku sangat jengkel akibat “pelajaranku” yang terganggu.

Aku berbicara basa-basi dengan ayah sambil menunggu om iwan selesai dari hajatnya. Setelah om iwan selesai, aku lalu memastikan apa ayah mau buang air juga atau tidak agar nantinya aku tidak terganggu lagi dan memastikan apa ada yang tertinggal atau tidak. Setelah semuanya dirasa tidak ada yang kurang mereka pun berpamitan lagi.

Kali ini kuperhatikan mereka hingga mobil ayah meninggalkan rumah, untuk memastikan bahwa tidak aka nada yang menggangguku lagi malam ini. setelah kulihat mobil itu sudah tak terlihat lagi, aku langsung mengunci pintu depan rumahku. Belum sampai depan pintu kamar tiba-tiba telepon berdering. Langsung kuangkat saja berhubung dekat denganku dan agar tidak ada lagi yang mengganggu nantinya.

“hallo”

“hallo, ini hamdi ya? Ini kak wiwi. Teh putrinya udah tidur belom?”

“udah kak dari tadi”

“bangunin dong, kakak mau nanya tugas nih”

“eh…anu kak…itu kak wiwi susah dibangunin teh putri mah kalo udah tidur”

“hayoo susahnya gara-gara udah kamu pake obat yang dari kakak yah?”

“e..eh i..iya kak”

“hihihi dasar, awas loh jangan sampe ketahuan trus hati-hati teteh kamu lagi halangan kan. Oh iya, obatnya itu cuman bereaksi sampe 7 jam jadi inget tuh tadi dari jam berapa ngasihnya”

“Iya kak, aku ngerti kok”

“yaudah lanjutin gih, lain kali kita maen bertiga lagi yah atauuuuuu kakak ajak temen kakak juga hihihihi tut…tut…tut…”

Teleponnya mati, dan omongan kak wiwi terakhir otomatis membuat kontolku langsung tegang seketika. Aku langsung melepas pakaianku disitu lalu bergegas menuju ke kamarku menemui tetehku yang cantik.

Begitu masuk kamar aku langsung melihat jam dan berhitung, tadi teh putri meminum minuman itu sekitar jam 7an berarti efek obatnya akan habis sekitar jam 2an. Ah masih banyak waktu ternyata, baiklah aku akan mengakhiri ini jam 1an untuk berjaga-jaga jika efeknya sudah habis lebih cepat.

Aku mendekat ke kasur dan kusibak selimut yang menutupi tubuh teh putri lalu kusingkirkan lagi semua hingga kini hanya ada teh putri seorang. Aku langsung menindih tubuhnya dan melingkarkan kedua tanganku ke belakang tubuhnya. Kuhisap bibirnya dengan bibirku, lalu kutempatkan agar pahanya menjepit kontolku. Kuhisap bibir yang merah merekah itu dengan penuh nafsu sambil kumainkan lidahku beradu dengan lidahnya. Kugoyangkan pantatku naik turun agar kontolku terasa semakin nikmat di jepitan paha teh putri.

Tanganku berpindah memainkan kedua payudaranya dan mulai meremasnya dengan gemas sambil sesekali kupilin putting payudaranya itu yang sekarang sudah menegang sehingga agak lancip. Mulutku masih beradu dengan bibirnya bahkan hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring yang makin menambah erotis pergumulan ini.

“teh, hamdi mau nyusu ama teh putri yah biar sehat emmhh” aku langsung melahap payudara kirinya dan menghisap dengan kuat putingnya sambil sesekali kugigit dan kujilat.

“eemhh enak banget teh susunya eemmh” aku berpindah ke payudaranya yang sebelah kanan dan melakukan hal yang sama sambil kali ini bahkan sampai kutarik-tarik pentil payudaranya itu dengan gigiku.

Kontolku rasanya makin nyut-nyutan karena dijepit dan digesekan pada paha halus milik teh putri. Aku belum mau terburu-buru, kulepas jepitan paha teh putri di kontolku. Aku lalu bangkit duduk, lalu kuposisikan teh putri untuk berada di pangkuanku dan berhadapan denganku.

Setelah berada di pangkuanku, langsung kucium lagi bibirnya sambil kutahan belakang kepalanya dengan tangan kiriku, sedangkan tangan kanan kususupkan kebalik celana dalamnya dan kuremas pantatnya yang mulus itu secara langsung sambil kutekan kedepan agar bagian depan memeknya yang masih terhalang cd dan pembalutnya bisa menggesek kontolku.

Tubuhku dan tubuh teh putri mulai berkeringat, aku saat ini sedang menjilati lehernya yang indah itu. Kujilati hingga basah semua lehernya itu lalu kutelusuri jilatanku hingga pundaknya lalu naik lagi ke lehernya. Aku mulai merasakan geli yang mulai menjalar di kontolku lagi.

Kutidurkan lagi teh putri, lalu aku naik ke atas tubuhnya dan memposisikan kontolku berada tepat di atas kepalanya, lalu kuambil kedua tangannya dan kubuat agar seolah sedang menggenggam kontolku. Ku kocok dengan bantuan tangan kananku sedang tangan kiriku memainkan bibirnya agar terlihat semakin erotis. Perlahan pejuhku mulai mendesak di ujung kontolku, aku langsung melepaskan genggaman tanganku dan genggaman tangan teh putri lalu kubuka mulutnya lalu kujejalkan kontolku berbarengan dengan pejuhku yang muncrat beberapa kali, kutahan kontolku hingga kurasakan kepala kontolku mentok dengan ujung tenggorokannya. Lalu kumaju mundurkan kontolku di mulutnya hingga pejuhku pun ada yang ikut keluar.

Pemandangan yang sungguh erotis dimana kontolku saat ini sedang keluar masuk di mulut teh putri yang penuh pejuh, seandainya aku sudah punya hape kamera mungkin sudah kuabadikan momen indah ini.

Aku lalu melepas kontolku dari mulutnya lalu kupandangi wajah teh putri yang masih terlelap dengan mulut sedikit terbuka dengan ceceran pejuh di pipi dan dagunya. Aku lalu berbaring di samping teh putri sambil memainkan payudaranya. Kulihat masih jam 11. Aku masih punya waktu dua jam lagi, aku pikir tak apa istirahat sejenak dan memikirkan apa yang akan kulakukan selanjutnya sambil memilin-milin putting payudara teh putri.

Bersambung…
 
wah maaf yah gan kalo updatenya ngaret, ane lagi sibuk ngejar titel sarjana nih jadi agak sibuk dulu di RL huhuhuhu... semoga bisa mengerti dan ane bisa cepet lulus agar kalian bisa terpuaskan dan selalu SWAG...
jadi maafkan daku jika nanti update selanjutnya agak ngaret, doakan saja titel sarjana nya segera kurengkuh :suhu:

oh iya makasih buat babang admin yg udah mindahin ke cerbung huhuhu... terus buat indexnya nyusul aja ya guys...
udah dulu, salam YOGS selalu dan jangan lupa saran dan kritik yess :papi:

Tau gitu emang dari kmrn" aja ya make fitur 'lapor' ya, ga perlu d tahan" :|

TS ya ga ada inisiatip ah :nohope: Tapi staff 46 emang gercep, langsung d ekse report ya :kopi:

Mungkin jeruk ya uda pada busuk Kang @Messier45 gara" jeda yang mayan lama :hammer:
:D

Ayo Kang @sluput d tunggu apdet ya :kopi:










:Paws:
maafkan diriku guys, tapi sudah ku update untuk permintaan maafku huhuhuhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd