Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Cuckold Story: Mengubah Istriku [with epilog]

Dengan siapa Natalie enaknya melakukan Threesome Sex pertamanya?

  • Natalie vs. Nicko vs. Ricko

    Votes: 58 30,4%
  • Natalie vs. Nicko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 18 9,4%
  • Natalie vs. Ricko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 72 37,7%
  • Terserah TS aja deh, kita ngikut aja

    Votes: 43 22,5%

  • Total voters
    191
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 27
Disturbing Minds





POV Anggoro



Setelah aku selesai dua kali menggarap Natalie siang ini di rumah ini, pikiranku dipenuhi pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi barusan. Jika saja siang ini yang terjadi adalah sebatas perselingkuhanku dengan mantan pacarku ini yang sudah jadi istri orang, aku tidak akan sebegitu bingungnya seperti ini. Namun, ternyata perselingkuhanku ini “diketahui” oleh suaminya sendiri. Dan seakan-akan mas Nicko yang tau hubunganku dengan istrinya itu mengizinkan terjadinya perselingkuhanku dengan istrinya bahkan ternyata dia terlihat begitu senang jika istrinya kugarap jika kulihat bagaimana dia menikmati kondisi tubuh istrinya yang berlumuran semprotan pejuhku di kamar sebelah. Pikiranku semakin kacau memikirkan yang kualami hari ini, hal yang diluar akal sehatku namun nyata kusaksikan sendiri.


Namun ditengah kekalutan pikiranku itu, aku dikagetkan oleh kedatangan Natalie yang masuk kedalam kamar tempatku berada membawa piring berisi makanan di tangan kanannya dan segelas air es di tangan kirinya berjalan ke arah ranjang tempatku berada. Dia masuk membawa makanan untukku karena sebelumnya perutku berbunyi karena kelaparan akibat beluknya sarapan ditambah persetubuhan panas barusan. Natalie telah memakai pakaian berbahan kaos longgar yang cukup panjang, namun tak cukup panjang untuk menutupi paha besarnya itu sehingga hanya mampu menutupi sebagian kecil pangkal pahanya.


“Kok kayak kaget gitu ngeliat aku?”

“Nih makan dulu mas, aku bawain makanan.” Ucap Natalie begitu masuk kamar ini.


“Wihhh enak bener jadi aku hari ini dek, puas lahir batin. Hahaha” jawabku dengan nada bercanda kepadanya sambil membetulkan posisi tubuhku yang sebelumnya berbaring menjadi bersandar pada dinding. Sebenarnya aku hanya ingin menghilangkan rasa tak nyaman ini saja dengan bersikap demikian.


“Awaas lho nanti jadi betah lho aku disini” ucapku lagi.


“Wuuu dasar, nggak boleh nginep yaa… Kelar makan kayaknya mas Anggo harus pulang deh. Soalnya tadi mas Nicko bilang dia pulang sekitar jam 2an.”


“Huffftttt" ucap Natalie sambil duduk di sebelahku. Aku berpikir kenapa Natalie juga berlaku seolah-olah dia menyembunyikan keberadaan suaminya di rumah ini yang jelas tau aku telah mengentotnya, dua kali bahkan. Aku tak mungkin salah dengan apa yang kulihat. Tapi aku semakin bingung dengan kelakuan Natalie dan Nicko ini. Seolah-olah mereka berdua memang sengaja menyuruhku datang hari ini untuk mengentot Natalie dengan berbalut modus perselingkuhan. Kepalaku serasa ingin pecah berpikir tentang hal ini.


“Dihhh manyuun… Iyaa gimana lagi, kan mas disini statusnya bukan siapa-siapa dek. Yaa harus pergi lah, kan suaminya selingkuhan mas udah mau pulang.” Ucapku sambil merangkul tubuhnya dari samping dan juga supaya aku sedikit menghilangkan apa yang mengganggu pikiranku saat ini


“Kan masih mauu lamaa masss…” ucapnya manja.


“Yaa nanti kapan-kapan lagi kan bisa.” sahutku padanya.


“Yaudah mas Anggo makan dulu nih.”

“Mau disuapin apa makan sendiri?” Ucapnya padaku.


“Pengennya sih disuapin sama kamu dek, tapi ntar kelamaan. Sini mas makan sendiri aja deh. Heheh” sahutku sambil meraih piring yang ada di tangannya.


Lalu akupun melahap makanan yang disediakan Natalie, kulihat Natalie sedang membereskan tempat tidur yang kami gunakan tadi untuk beradu birahi sementara aku makan. Tak sampai setengah jam aku menghabiskan makanan ini. Lalu kutarik piring bekas makanku di meja riasnya dan beranjak untuk mengambil pakaianku, Natalie sedang rebahan di tempat tidur sambil tangannya sibuk memainkan ponselnya.


Melihatku sedang memakai pakaian dia beranjak ke arahku sambil membawakan kaus yang tadinya tercecer agak jauh dekat dengan posisinya.


“Mas, nanti kalo aku kangen lagi mas Anggo masih mau lagi kan?” Tanyanya sambil menyerahkan kaus itu padaku.


“Lho, justru aku yang harusnya nanya itu ke kamu dek. Kalo mas kangen sama tempikmu ini, kamu masih mau kan mas ajak ngentot kayak tadi?” Ucapku tak lagi berusaha berkata dengan halus yang dibuat-buat. Aku sudah merasa kami berdua sudah nyaman, jadi kata-kata yang kupakai adalah kata-kata yang biasa kami gunakan dulu waktu masih pacaran.


“Ihh mas Anggo mah, yaaa mau lahh..” jawabnya sambil memeluk tubuhku manja. Tubuhnya mendekap tubuhku yang baru memakai celana panjangku saja, kausnya bahkan belum kupakai sehingga tubuhnya melekat kuat di kulit dada dan perutku.


“Terus nanti kalo ketauan mas Nicko gimana dek?” Ucapku memancingnya.


“Gampang nanti aja itu, mas Nicko biar aku yang atur.” Jawabnya.


“Hmmm… Yawis kalo gitu. Nanti kalo mas Nicko akhirnya pun tau, mas yang akan maju ngadepin suami kamu dek.” Jawabku.


“Heh?? Mas Nicko mau diapain emang kalo sampe tau hubungan kita mas?” Tanyanya dengan ekspresi terkejut.


“Mau aku cincang-cincang aja biar kamu jadi istriku aja. Hahahah..”


“Enggak lah, becanda dek… hehehe” lanjutku setelah melihat ekspresinya yang terkejut tadi, rupanya dia pikir aku serius dengan ucapanku barusan.


“Hiiiii mas Anggo nih!! Awas lho kalo sampe mas Nicko diapa-apain sama mas Anggo! Biar gimanapun juga mas Nicko kan suami aku.” Jawabnya merespon gurauanku.


“Iyaaa enggak lha sayangku… Malah kalo bisa mas bakal minta ijin sama mas Nicko buat jadi pacar kamu, istrinya yang montok ini.” Jawabku sambil mengenakan kausku dan kemudian mencubit pipinya yang chubby itu.


“hahaha dasar gila deh!”

“Emangnya berani gitu mas Anggo minta ijin kayak gitu?” Sahutnya lagi.


“Yaa berani lah, siapa takut!” Jawabku tegas.


“Hehehe… dasar..”

“Yaudah, mas mau langsung pulang sekarang?” Tanyanya padaku.


“Hmm… Iya deh mas pulang sekarang yaa.. Daripada ketauan mas Nicko malah repot ntar.”

“Yuk..” ucapku sambil mengajaknya keluar kamar setelah aku mengambil ponselku yang ada di atas kasur dan kemudian beranjak meninggalkan kamar pengantin pacarku ini yang masih menyisakan aroma birahi kami berdua.


Setelah kami berdua sampai di ruang tamu depan, aku lalu mengambil kedua sepatuku dan memakainya sambil duduk di sofa yang ada di ruang tamu ini. Setelah aku selesai memakainya aku segera bangkit dan bersiap untuk keluar dari rumah ini.


“Mas, sekali lagi yuk!” Ucap Natalie tiba-tiba sambil meraih tanganku menahan langkah kaki ini.


Aku cukup terkejut dengan ucapannya itu, dan mungkin Natalie menangkap kebingunganku dengan ajakannya.


“Ayoo sekali lagi sebelum mas Anggo pulang, main cepet aja. Gak usah dibuka bajunya mas.” Ucapnya lagi sambil berjalan menyeret tubuhku menuju sofa yang agak panjang.


“Lho gimana caranya, mas udah rapih gini lho.” Kataku sambil tetap mengikuti langkahnya.


“Dah sini buruan ah!” Ucapnya sambil membuka kembali kancing dan resleting celanaku dan menurunkannya sampai kebawah tanpa melepaskannya karena sepatuku saja masih ku kenakan.


Setelah celana yang kukenakan berhasil diturunkan, Natalie lalu berlutut di bawah sana dan dengan cepat meraih kontolku yang masih lemas dan memasukkannya ke mulutnya, lalu dihisap dan dikocoknya dengan bernafsu sehingga tak butuh waktu lama kontolku kembali mengeras dengan maksimal.


“Dah. Udah keras lagi tuh. Cepet masukin lagi mas. Memekku basahin pake ludah aja biar gampang.” Ucapnya sambil bangkit dan mengambil posisi menungging di sandaran sofa ini.


Aku lalu menyingkap pakaiannya, dan ternyata Natalie masih belum memakai celana dalam di baliknya. Aku segera menuruti permintaannya dengan mengusapkan air liurku untuk membasahi memeknya dan langsung membenamkan kontolku di sela-sela bokongnya yang besar ini menyarangkan kontolku ini masuk sempurna di memeknya.


“Aaashhh" desahnya ketika aku mendorong langsung seluruh batang kontolku melesak masuk menerobos liang memeknya.


Lalu aku segera menggenjot Natalie yang menungging dengan posisi berdiri di belakangnya. Baik aku dan Natalie masih sama-sama mengenakan pakaian kami masing-masing.


Tak sampai sepuluh menit kami melakukan quickie sex ini. Kulihat Natalie semakin mendesah dan aku semakin mempercepat sodokanku. Tak lama Natalie mendapatkan orgasmenya, terasa kedutan memeknya memijat seperti bahkan menghisap kontolku karena aku merasakan sedikit tersendat laju sodokanku karena lubang memeknya seperti menyempit sedikit ketika dia mendapatkan orgasmenya.


Selang beberapa saat, aku juga merasakan pejuhku semakin berkumpul dan akhirnya kulepaskan di dalam memek Natalie.


“Aaarggghh yeeeasssh” Eranganku menggema merasakan kenikmatan orgasme ketigaku hari ini bersama kekasihku ini.


Setelah kudiamkan sampai selesai semua semprotan pejuhku bersarang di memek Natalie, aku lalu mencabut kontolku dari memeknya. Lalu Natalie membalikkan posisinya dan duduk di sofa itu menghadapku yang masih berdiri ditempatku.


Aku memutuskan untuk langsung merapikan celanaku tanpa membersihkan kontolku dari sisa-sisa lendir kami berdua. Akan kubersihkan ketika aku sampai di rumah saja, pikirku. Namun ternyata Natalie melakukan hal yang tak kuduga sama sekali.


“Ini dibersihin dulu kali kontolnya. Langsung pake celana ajaa, dasar jorok nih” ucap Natalie sambil menahan celana yang sedang kutarik ke atas dan meraih kontolku dengan mulutnya. Dihisap dan dijilatinya lendir yang membasahi kontolku sampai bersih kembali. Aku diam saja melihat apa yang dilakukan Natalie.


“Dah bersih mas!” Ucapnya sambil membantuku memakai celanaku setelah selesai membersihkan kontolku


“Oke deh. Mas pulang yaa.. cupp” ucapku sambil mengecup bibirnya.


“Iya mas, hati-hati yaa.” Sahutnya singkat. Lalu aku segera beranjak keluar meninggalkan rumahnya dan segera masuk ke dalam mobilku yang terparkir di depan. Kunyalakan mobilku, dan segera kuarahkan mobil ini menuju ke luar lingkungan perumahan ini.


Setelah aku sampai ke jalan raya utama, aku mengambil rokokku dan menyalakannya sebatang sambil terus menyetir dan kembali otakku dipenuhi pikiran-pikiran atas apa yang baru saja kulalui barusan.


Natalie yang sekarang jauh lebih pintar dan binal dalam urusan seks dibanding ketika menjadi pacarku beberapa tahun yang lalu. Natalie yang sekarang benar-benar tau caranya memuaskan prianya. Aku tiba-tiba sungguh merasa iri dengan Nicko yang menjadi suaminya sekarang, sisi binalnya sungguh luar biasa.


Bahkan yang kupikir yang terjadi siang ini pun, Natalie yang mau kembali ngentot denganku dengan Nicko yang ada di kamar sebelah itu. Mungkin juga merupakan fantasi suaminya untuk melihat istrinya berhubungan seks dengan pria lain juga merupakan bentuk pelayanan seks yang diberikan Natalie untuk fantasi suaminya itu.

Aku bukannya tidak tahu ada sebuah fantasi yang dimana seorang suami begitu ingin melihat istrinya digarap oleh pria lain di hadapannya sendiri. Menurut cerita, itu mampu memberikan sensasi luar biasa kepada sang suami dan bahkan bisa membangkitkan gairah mereka ketika mereka menyetubuhi istrinya setelah disetubuhi pria lain tersebut.


Namun aku tidak menyangka jika saat ini aku ada di dalamnya. Dan yang menjadi istri dalam pasangan suami istri itu adalah mantan pacarku sendiri. Namun sebelum ini lebih jauh, aku berpikir untuk memperjelas posisiku dan mereka. Aku harus menemui Nicko dan membicarakan hal ini padanya.


-------

-------




POV Nicko


“Paaaa...pihhh…” terdengar suara istriku memanggilku dari arah ruang tamu setelah kepergian Anggoro, aku melihatnya juga tadi ternyata sebelum Anggoro pergi mereka masih menyempatkan untuk melakukan quickie di ruang tamu.


“Yaaa mihhh..” sahutku sambil beranjak dari tempat ‘persembunyianku’ yaitu kamar tamu yang berada di sisi ruang tamu yang kugunakan selama istriku dan Anggoro berbagi birahi.


“Anggoro udah pulang?” Tanyaku ketika tiba di ruang tamu pada istriku. Aku melihat istriku sedang duduk di sofa ruang tamu dengan bajunya yang tersingkap di perutnya dan kaki kanannya ditaruhnya di atas sofa.


“Udah barusan.” Sahutnya singkat.


“Sini pih, ini masih ada pejuhnya mas Anggo nih. Bersihin mau yaa?” Ucapnya lagi. Aku langsung mengambil posisi bersimpuh di depannya tepat kepalaku berhadapan dengan memeknya yang masih terlihat lelehan pejuh Anggoro disana.


“Mami nih yaa… Masih sempet-sempetnya ngentot padahal Anggoro dah mau pulang.”


“Ya kan mumpung mas Anggo masih disini, sekalian nambah aja kan gapapa. Dianya mau juga aja kok. Yeee..”


“Wahhh masih becek banget nih memek” ucapku sambil mengusap lembut memek istriku.


“Hmmm… Kan buat papih, sengaja mamih siapin…” sahutnya.


Dengan perlahan kudekatkan wajahku mendekati memeknya yang berlumuran pejuh itu. Aroma lendir birahi mereka semerbak masuk tercium indera penciumanku. Aku langsung dihinggapi dengan perasaan yang tak mampu aku lukiskan. Entah mengapa aku jadi sangat menyukai aroma memek istriku yang habis menerima pejuh dari Anggoro seperti ini. Seperti memberikan aura erotis yang tinggi ketika melihat memek istriku seperti itu.


Dengan tanpa ragu kembali kujilati memek istriku bahkan menyedotnya dengan bernafsu. Akal sehatku tak lagi bekerja pada saat-saat seperti ini kurasa, hanya sebuah sensasi erotis tadi yang bernaung di pikiranku. Membayangkan istriku dalam pelukan pria lain saja sudah membuatku begitu horny, sedangkan tadi aku melihat langsung dengan mataku sendiri bagaimana Anggoro begitu bernafsu menggarap tubuh istriku sehingga istriku kembali bertekuk lutut oleh kejantanan Anggoro, ditambah lagi aku dapat melihat dan menyentuh langsung sisa-sisa pertempuran birahi mereka dengan ditandai dengan bekas pejuh pria tersebut di tubuh istriku.


Ada birahi disitu, ada kebanggaan karena tubuh istriku ternyata dikagumi juga oleh pria lain, dan yang jelas ada kepuasan sendiri melihat istriku ini dipuaskan oleh pria tersebut. Entahlah, mungkin banyak orang tak bisa mengerti dengan apa yang kami atau aku lakukan ini. Namun yang jelas, aku menikmatinya. Aku menikmati perasaan takluk ini, perasaan hina dan tak berdaya melihat istriku dientot mantan pacarnya yang bisa kubilang secara posisi berada di bawahku, namun kemampuan seksualnya jelas jauh di atasku bahkan mampu memberikan istriku kepuasan yang tak mampu kuberikan.


Aku lebih bisa menikmati rasa takluk ini ketika Anggoro yang menggauli istriku dibanding pada waktu Ricko yang melakukannya, walaupun aku sama-sama mendapat kenikmatan dari keduanya namun sensasinya ternyata jelas berbeda.


Terlebih pada saat selesainya Anggoro menggarap istriku, aku harus kembali berlutut di hadapan istriku membersihkan sisa-sisa lendir birahi mereka di tubuh istriku. Rasa berdebar-debar yang menyelinap di dadaku ketika harga diriku di hadapan istriku kembali ditekuk oleh kejantanan mantan kekasih istriku itu. Jangankan 'hanya’ membersihkan sisa lendir mereka, dihinakan lebih dari inipun akan rela kulakukan karena mampu menyuntik kenikmatan birahi yang hebat padaku ketika melakukan hal itu.


Istriku kembali mengerang, mendesah, dan meliar kembali ketika memeknya kujilati dan kusedot sedemikian rupa. Semakin kujilati dengan liar, istriku semakin menunjukkan sisi erotisnya. Kedua tangannya memegang kepalaku membenamkannya lebih dalam di selangkangannya, sampai aku kesulitan bernafas.


Tak sampai orgasme, namun kini memeknya sudah bersih dari pejuh Anggoro yang sebagian besar tertelan ke tenggorokanku, tak kuhiraukan kembali rasa asing yang ada di mulutku ini, justru aku menikmatinya.


“Ahhhh iyaa pihh… Terussh jilatin pih.. bersihin pejuhnya mas anggo… ahhh…”

“Pejuhnyaaa angeet pihh tadi...enaaakh bang...eeetthh.. aaarrrggh” racau istriku akhirnya sambil menekan kepalaku merapat ke memeknya karena ternyata gelombang orgasme mendera dirinya.


Aku lalu menarik kepalaku dan masih sambil berlutut memandangi istriku yang tengah diombang-ambingkan gelombang orgasmenya yang entah kesekian kali didapatnya hari ini.


“Hashh hashh hashh” istriku masih terengah-engah nafasnya selama beberapa saat. Dan tubuhnya lunglai bersandar di sofa sementara aku hanya memandangnya. Nafsuku kembali menyeruak dari dalam jiwaku.


“Mihhh….”

“Hah?? Hshhh hassh hashh”

“Enaak mih?”

“Ihh yaah..enaakh pihhh”

“Ngentot ya mihh.. papih pengen juga.”

“Iyaaahh bentaaar yaa pih tapii.. aku masih ngumpulin tenaga dulu.”

“Yes! Siaap mih”

“Yaudah kontolnya papi buka dulu aja itu.”

“Ya mih.”


Lalu aku bangkit berdiri dan melepas kurungan yang sedari tadi 'menyiksa’ kontolku dalam kenikmatanku bisa melihat langsung istriku dientot Anggoro tadi. Seketika botol cuka itu terlepas, kontolku langsung membesar dan mengeras dengan cepat. Masih tampak sedikit kemerahan karena mungkin aliran darah disana sedikit terhambat ketika sedari tadi terkurung. Mungkin benar kata istriku tadi, sepertinya lebih baik aku menyiapkan chastity atau cock-cage saja, persiapan sewaktu-waktu istriku berniat kembali mengerangkeng kontolku lagi.


Setelah kontolku terbebas aku langsung memposisikan kontolku di hadapan memek istriku untuk kumasukan sesegera mungkin dalam lubang kenikmatan istriku. Namun ketika kontolku berhasil masuk tanpa hambatan, istriku justru menghentikanku sebelum aku melanjutkan lebih jauh.


“Ahhh kok gak berasa pih? Udah masuk belom sih?” Ucap istriku ketika aku berhasil membenamkan kontolku dalam memeknya. Aku cukup bingung dengan pertanyaan istriku itu, kontolku kukira masih termasuk size standard orang kebanyakan, berukuran kurang lebih 13cm sekarang dia bilang tak terasa di memeknya? Oh yang benar saja?? Apakah mungkin karena kontol Anggoro, maupun Ricko, atau Jeffry yang pernah diterimanya masuk ke dalam memeknya jauh lebih panjang dan besar dari milikku yang membuat istriku mengatakan hal demikian?


“Udah kok, udah masuk ini.” aku langsung menggenjot memek istriku yang aku merasa masih cukup sempit, masih mampu membuatku kelojotan dengan cepat.


“Ahhhh ahhh ahhh ahhh”

“Memeknya kok masih sempit gini sih mih? Bikin papih gak tahaan kalo gini terusss ahh” racauku sambil terus menggenjot istriku.


“shhhh….mmmhhh.sshhh” istriku hanya mendesah pelan ketika aku terus menggenjot memeknya.


“Ahhh Papiihhh gak tahaan mihh…”

“Mauuu keluaarhhh!!” Aku kembali meracau semakin tak terkontrol ketika kurasa aku akan mencapai puncak kenikmatanku yang tak mampu ku tahan lebih lama karena terlalu nafsunya, sampai akhirnya pejuhku meletup beberapa kali di memek istriku, tak begitu banyak memang, namun memberikan orgasme terbaik yang pernah kurasakan.



--

--
[Hide]

POV Orang Ketiga


Sementara Nicko sedang menyelesaikan hajat birahi bersama istrinya Natalie yang baru saja melakukan persetubuhan dengan Anggoro mantan kekasihnya. Tanpa mereka berdua ketahui, ternyata tepat di depan pintu rumah mereka ada sepasang mata yang menyaksikan pemandangan tersebut. Tidak hanya pergumulan Nicko dan Natalie barusan, namun sosok ini sudah berada di teras rumah ini sedari tadi ketika Natalie beradu birahi dengan Anggoro beberapa saat yang lalu.


Namun ketika Anggoro selesai menggarap Natalie di ruang tamu dan beranjak keluar, sosok tersebut masih sempat menyembunyikan keberadaannya yang melihat persetubuhan tak wajar antara si wanita pemilik rumah ini dan pria yang belum dikenal sebelumnya olehnya. Namun tak berapa lama berselang, dirinya kembali menemukan kenyataan yang lebih tak wajar, bahkan tak pernah diduga oleh dirinya jika wanita ini akhirnya mengetahui bahwa sang suami ternyata juga berada di dalam rumah. Tadinya wanita ini berpikir jika sang istri sedang berselingkuh, namun ternyata perkiraannya meleset. Sang pria yang sedang menggarap adik sepupunya yang tak lain adalah Nicko merupakan suami dari adik sepupunya itu. Lalu siapa pria yang sebelumnya menggarap tubuh adik sepupunya itu? Dan bagaimana bisa, ternyata suami adik sepupunya justru sedang berada juga di dalam rumah dan juga mengentot adik sepupunya itu setelah sebelumnya adik sepupunya dientot oleh pria yang belum dikenalnya.


Sungguh ini merupakan tiga puluh menit yang paling membingungkan dalam hidupnya. Sepanjang hidupnya Evianne, atau yang akrab dipanggil Anne oleh Natalie, dan dipanggil Evie oleh Nicko, tidak pernah sekalipun dia menyaksikan ini dalam kehidupan nyata, kecuali di film-film porno yang sering ditonton bersama suami dan anaknya.


Suami dan anaknya?? Ya, kehidupan seks incest Evie dengan suami dan anaknya selama ini dianggapnya sudah paling aneh dan tak masuk akal, namun ternyata kehidupan seks sepupunya yang bernama Natalie juga sama tak masuk akalnya. Namun hal ini justru memancing gelombang aneh pada tubuhnya.


Niat awal berkunjung ke rumah sepupunya ini yang tadinya hanya untuk mengobrol dan tentang katalog fashion yang sedang dibawanya berakhir dengan kenyataan jika sepupu beserta suaminya itu juga mempunyai kehidupan seks yang tak biasa. Karena jelas, pria tak dikenal yang sudah pergi sebelumnya itu bukan selingkuhan Natalie, karena Nicko mengetahui hubungan seks istrinya dengan si pria itu bahkan tak segan mengentot istrinya yang sebelumnya disemprot pejuh oleh pria tak dikenal itu. Bahkan Nicko sendiri yang membersihkan pejuh sang pria itu di tubuh istrinya.


Sebuah kejadian tak disengaja sore ini, yang akan membawa kehidupan seksnya dan keluarganya kearah yang belum pernah diduga sebelumnya.

[/Hide]
[Hide]
[/Hide]



[to be continued]
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd