Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Fungsi mulustrasi dalam cerita?

  • 1. Jadi tambah semangat colinya karena lebih bisa bayangin

    Votes: 370 73,3%
  • 2. Kalau ada boleh, ngga ada juga ngga apa2

    Votes: 102 20,2%
  • 3. Ngga ngaruh coi!

    Votes: 50 9,9%

  • Total voters
    505
-----Nipple Piercing (II)-----

The difference between sex and death is that with death you can do it alone and no one is going to make fun of you..
Woody Allen

Pov Serlin

Irwan pun kemudian meninggalkanku untuk mempersiapkan alat2 untuk menindik putingku. Aku pun membereskan piring2 kotor bekas makan dan mencucinya. Rasanya nanggung banget ditinggal olehnya setelah ia merangsangku barusan. Kulihat putingku pun masih mengacung keras akibat "perbuatannya" tadi. Mungkin itulah tujuan Irwan, supaya pekerjaannya nanti lebih mudah.

Setelah beres semua, aku pun menyusul Irwan ke ruang studio nya. Kulihat ia sedang menelepon seseorang, sepertinya ayahnya. Kutunggu ia yg sedang menelepon dengan melihat chat2 yg masuk. Kubalas beberapa chat, termasuk yg berasal dari Roby. Aku melaporkan sejumlah aktifitas yg kukerjakan hari ini. Tentu itu semua hasil karanganku saja, tidak mungkin aku menceritakan yg sebenarnya.

Setelah Irwan selesai menelepon, aku pun mengakhiri chat Roby dengan mengatakan bahwa aku mau ngobrol dengan sepupuku, putri tanteku.

"Abis telpon bokap wan?"
"Iyah.. Babe ngomongin soal kerjaan, macem2 lah, ada bahas Stefani juga.. Dia mau gw nikah secepetnya, om Rudi babenya Stefani juga kan uda berumur.. Bokap nanya, kalo taun depan gimana, gw bilang gw sih ikut aja.. Jadi paling bokap mau ngobrol juga sama om Rudi, ntar gw juga bilang sama Stefani nya.. Yuk sini Ser, kita mulai aja.."
"Enak yah wan jadi elu, kalo gw sama Roby kan masih jauh.. Roby juga masih niti karier, belum punya apa2 juga.."
jawabku sambil berbaring di ranjang untuk diproses penindikan oleh Irwan.
"Ya semua ada nasib2an lah Ser.. Ntar tau2 elu bunting malah merit lebih dulu lagi dari gw hahaha.. Oke mulai yah.. Ambil napas, relax, tahan yah Ser.."
"Eeemmm..."
walau putingku sudah diusap alkohol tapi sakitnya masih berasa sampai ke ubun2.
"Oke.. Pasang langsung antingnya, sipp.. Satu lagi yah, ambil napas, relax..."
"Eemmmm.. Ampun wan, sakit bangettt..."
"Udah kok, nih tinggal pasangin antingnya.. Nah udah.. Nih mau minum dulu Ser?"


Aku pun bangkit dari posisi tidurku, duduk di pinggir ranjang untuk minum air dari Irwan.

"Gimana suka ga Ser?"
[HIDE]
Aku pun melihat hasil kerja Irwan, putingku yg nantinya akan dihisap oleh anak2ku kini sudah bolong dan dipasangi anting. Kupandang cermin di depanku, kulihat pantulan diriku disana..

"Heem.. Tapi ini bukan anting yg gw pilih yah?"
"Emang bukan, ini hanya buat sementara kok pas lu disini.. Ntar kalo lu uda mau balik gw pasangin yg lu pilih.. Ser, sekarang lu selfie gih, lu pamerin ke forum.. Sekalian lu kasih bahan coli buat cowo.."
Irwan membisikan kata2 terakhirnya di telingaku sambil tangannya meremas2 payudaraku.

"Wan, gw sebenernya malu pamer2in badan gini ke orang2.. Gw masih takut kalo ketawan.."

"Ser, lu ga usah takutan gitu napa sih?? Lu kan yg sensor sendiri, masa masih takut sih?? Gw tau, lu sebenernya suka kan kalo orang liat badan lu, orang komenin badan lu, orang jadi napsu gara2 liat badan lu? Lu itu emang punya jiwa eksib Ser, lu musti terima itu.. Sekarang badan lu itu punya lu sendiri, boleh dong lu lakuin apapun yg lu suka dengan badan lu? Termasuk kalo lu suka untuk pamerin, boleh dong? Terima aja Ser, jangan berontak, itu hanya buat lu melawan diri lu sendiri.."


Irwan berusaha mendoktrinku dengan alasan2nya, tangannya pun tak berhenti meremas payudaraku. Itu semua semakin membuatku tidak bisa berpikir. Alasan2nya terdengar sangat masuk akal, ditambah kenikmatan yg ia berikan semakin membuka lebar jalan bagi doktrinnya masuk ke otak ku.

"Ser, gw kasih tau yah, prinsipnya sebetulnya sama.. Pas lu kenal seks, pasti lu juga ada rasa takut, sedih, nyesel, ga enak lah pokoknya.. Karena lu melakukan sesuatu yg sebenernya belum boleh lu lakuin.. Tapi lu liat, uda berapa cowo yg ngeseks sama lu sampe sekarang? Bahkan lu sampe ketagihan sama ngeseks sekarang.. Kata kuncinya cuma satu, KEBIASAAN.. Lu uda biasa ngeseks sama cowo lu, lu uda ngerasa nikmatnya ngeseks, semua perasaan takut, nyesel uda ga ada lagi.. Sama! Kalo lu juga uda biasa pamerin foto bugil lu ke orang2, lu ga akan takut2 lagi, bahkan gw yakin lu malah akan ketagihan.. Jiwa eksib lu akan makin berkembang dan lu akan semakin merasakan nikmatnya waktu orang2 ngeliat tubuh bugil lu, bahkan waktu orang ngelecehin elu karena foto2 lu itu.. Lu uda sange kan?? Memek lu uda becek gini.. Gw tunggu di kamar yah, abis lu aplot foto lu di forum baru lu susul gw ke kamar buat dientot hehehe.."

Irwan pun meninggalkanku sendirian di ruang studio. Sejujurnya aku kecewa ia meninggalkanku di tengah rasa horny yg menggantung ini. Semua yg ia katakan telah masuk dengan sukses ke pikiranku. Kupandang cermin di depanku, seakan wajah di depanku berbicara padaku..

Benar Serlin, dulu pun saat pertama kali kamu menyerahkan keperawananmu, kamu pun takut, menyesal, sedih, tapi apa yg kamu rasakan sekarang? Itu semua tidak pernah lagi kamu rasakan, karena KAMU SUDAH TERBIASA. Yg Irwan bilang semua benar, kamu suka melakukan itu, tubuhmu milikmu, kamu berhak melakukan apa yg kamu suka pada tubuhmu. Lakukanlah..

Aku pun mengambil hp ku, aku berfoto selfie memamerkan tubuh polosku. Kuarahkan kamera ke arah putingku, ku ambil gambar close up putingku yg sudah bolong bertindik. Setelah itu aku mengedit fotoku lalu mengupload ke imagebam. Ku copy link foto ku dan kubuka layar forum.

Hmm.. Serlin, ini akan menjadi langkah awal dalam hidupmu. Jalani, nikmatilah semua dengan ikhlas. Ini sudah jadi jalan hidupmu. Kamu akan menghibur ribuan pria dengan tubuh bugilmu, kamu pun akan menikmati semua komen dari pria2 itu.. Okeee.. Hmm..
Paste, kirim balasan

Kulihat sekarang foto bugilku dan foto close up putingku sudah terpajang di forum. Notif alerts menunjukan angka yg terus bertambah, pertanda sudah semakin banyak yg melihat foto2 bugilku sebelum ini. Kubaca beberapa komen dari member forum, ada yg memuji, ada yg mengajukan request, bahkan ada juga yg menghinaku dengan sebutan lonte. Entah kenapa tidak ada rasa marah dan kesal melihat komen cabul dan menghina diriku ini.

Kubaca juga pm dari orang2, rasanya aku tidak bisa membalasnya sekarang, besok saja pikirku. Rasa nikmat campur was2 dan takut malah membuatku semakin horny. Vaginaku semakin bertambah lembab menandakan cairannya yg semakin keluar. Aku sudah melaksanakan tugasku dan kini saatnya aku mengambil hak ku pada Irwan..

Kulangkahkan kaki keluar dari kamar studio dan menuju kamar Irwan. Kubuka pintu kamarnya dan kulihat ia sedang duduk di sofa sambil menelpon, dari cara bicaranya sepertinya ia sedang menelepon Stefani. Aku yg sudah tidak kuat menahan rasa horny ini pun berlutut di lantai di hadapannya. Kubuka retsleting celananya dan kuturunkan. Irwan sepertinya memahami maksudku, ia membalas tindakanku dengan mengelus rambutku. Kuusap pelan penisnya yg masih tertidur. Kujilat ujung kepalanya, masih ada rasa air kencing, sepertinya Irwan habis buang air barusan.

Kaki Irwan tiba2 menyentuh lembut vaginaku, diusapkan nya jempol kakinya disitu. Kunikmati elusan kakinya di vaginaku sambil aku tetap menjilati seluruh bagian penisnya. Ia pun lalu berpindah posisi, menyenderkan kepalanya di pegangan tangan sofa panjangnya sambil duduk mengangkang, membuka lebar lubang pantatnya. Aku pun mencoba memahami maksudnya dengan naik ke sofa dengan posisi menungging dan menjilati lubang pantatnya. Satu kakinya yg semula menjuntai di lantai, ia naikan untuk mengelus vaginaku. Perlahan jempol kakinya ia masukan ke lubang vaginaku. Tekstur kasar dan kuku jempolnya memberikan rasa yg berbeda. Vaginaku sudah terbiasa dengan bentuk penis pria, sudah beberapa macam bentuk pernah memasukinya, tapi baru kali ini dimasuki oleh jempol kaki pria..

Mungkin karena vaginaku yg sudah becek sehingga jempolnya mudah untuk masuk. Rasanya nikmat sekali, bentuknya yg agak besar membuat sesak vaginaku. Baru kali ini vaginaku dimainkan bahkan dimasuki oleh kaki pria. Alat vitalku yg selama ini kujaga kebersihannya, yg seharusnya kupersembahkan pada suamiku, yg akan menjadi jalan masuk bagi sperma suamiku untuk membuahiku, yg akan menjadi jalan keluar ke dunia bagi anak2ku kelak, sekarang dimasuki oleh jempol kaki pria yg bukan suamiku, jempol kaki yg biasa menginjak2 lantai dan tanah, sesuatu yg dipandang kotor dan tidak pantas untuk memasuki alat yg vital, dan aku malah menikmatinya..

Irwan pun sambil mengobrol mesra dengan pacarnya, kakinya terus memberi kepuasan padaku. Kuhisap penis kekarnya, bijinya aku kulum, kubersihkan juga sela2 penis dan pahanya. Dikit lagi, dikit lagi.. Kukencangkan hisapanku pada penisnya.. dan aahhh... aku nyampeee..

Baru kali ini aku mendapat orgasme melalui jempol kaki. Puas sekali rasanya. Irwan pun perlahan mengangkat pinggulnya, ia kembali duduk posisi normal biasanya. Tangannya sedikit menjambak rambutku seakan menyuruhku berlutut di depannya. Jari tangannya menunjuk ke arahku lalu menunjuk ke arah jempol kakinya yg barusan memberiku kenikmatan. Ia memintaku berterima kasih pada jempol kakinya..

Aku pun mendekatkan wajahku ke kakinya. Kujilat dan kuhisap satu demi satu jari kakinya, telapak kakinya pun tak luput kubersihkan dengan lidahku. Perlahan kurasakan ada yg mengelus rambutku, ternyata kakinya yg satu lagi lah yg mengelus kepalaku. Kubersihkan semua bagian kakinya, selesai satu kaki aku pun berpindah ke kaki sebelahnya. Begitulah yg terjadi, ketika aku sedang membersihkan kakinya, kaki satu lagi mengelus kepalaku, terkadang ia sengaja menginjakan kakinya di kepalaku. Mahkota ku sebagai wanita kini sudah diinjak2 oleh kaki pria. Setelah kurasa bersih, aku pun menjilati betis dan pahanya, hingga sampai ke sela2 selangkangannya. Dan sampai Irwan selesai dan menutup telponnya.

"Pinter yah Ser, gw lagi telpon cewe gw lu ganggu aja yah.. Pasti lu uda ga sabar mau ngentot yah?? Memek lu uda gatel kan?? Hahaha.. Tapi ntar dulu yah, gw mau liat dulu tugas lu uda beres belom.." jawab Irwan sambil agak menjambak rambutku agar aku berhenti menghisap penisnya.

"Anjirrr.. Uda berani yah sekarang, gitu dong.. Tapi lu editnya kebanyakan nih, besok2 lu cut nya bawah mata aja, tetep ga ketawan kok.. Cuma biar lu bisa gayanya lebih genit lagi jadinya.. Ngerti kan lu?"

"Tapi kalo dibawah mata gw takut ketawan wan.."

"Halah, ngga lah.. Jelek asli foto lu gini jadinya, kalo gw sih jujur ga napsu liat foto bugil lu kaya gini.. Lu kalo mau action jangan tanggung2, buat semua cowo di forum napsu ngeliat elu.. Oke? Besok improve yah.."

"Iya, besok gw coba yah.."

"Oke, sekarang ambil hadiah lu, lu pengen kontol gw kan dari tadi? Sini, masukin ke memek lu sekarang.."


Aku pun lalu bangkit berdiri dan menggenggam penisnya dan menuntun memasuki vaginaku. Ehhhmmm.. Penuh rasanya. Kunaik turunkan dan kugoyang pinggulku. Nikmat sekali rasanya. Tangan Irwan terus meremas2 payudaraku, sesekali ditariknya anting di putingku yg cukup menimbulkan rasa sakit dan perih, tapi kubiarkan saja. Aku pun mencium bibirnya dan kumasukan lidahku ke mulutnya mencari air liurnya.

Irwan pun mengetahui maksudku, ia pun mengumpulkan ludahnya dan memasukannya ke mulutku yg langsung kutelan habis. Peluh keringat mulai membasahi tubuhku, membuat tubuhku kelihatan mengkilap. Kugoyang terus tubuhku, penis Irwan terus membelah vaginaku memberi sensasi kenikmatan yg sulit kutuliskan.

"Enak Ser?"
"Heemm.. Nak bangettt.."
"Sama cowo lu enak mana?"
"Enakan sama lu wannn..."
"Hahaha.. Ntar disini lu minta ngentot terus sama gw, giliran sama cowo lu jadi ga berasa deh.."

"Biarinnnnn.. Bodo amatttt... Gw mau nyampe wannn... Ahhh kq ditahan sih wan??!!" Kesal sekali rasanya, orgasmeku yg sudah diujung ngga jadi karena tubuhku ditahan oleh Irwan.
"Ser, badan lu keringetan gini sexy juga.. Lu selfie gih, terus lu kirim pm ke cowo lu, dia pasti langsung ngocok tuh hahaha.."
"Ntaran aja lah wan! Gw uda mau nyampe tau barusan.." Jawabku kesal karena ulahnya barusan.
"Sekarang! Udah sana buruan.. Ntar gw yg cropin, biar lu tau edit yg bener supaya cowo suka gimana.. Lagian ke cowo sendiri ini takut amat sih??"

Akupun bangkit berdiri, bete sekali rasanya dikerjain oleh Irwan. Tapi bagaimana lagi, aku membutuhkan kepuasan saat ini, dan hanya Irwan lah yg mampu memberikannya.. Kuambil hp ku dan berfoto selfie, lalu kuberikan hp ku pada Irwan.

"Ah apaan nih?? Mana ada cowo demen sama foto ginian.. Nih lu pake hp gw aja, jelek kamera lu mah! Lu pasang gaya genit dong, biar cowo lu ngocoknya sukses.."

Shitt!! Terpaksa kuulangi foto selfie tubuh bugilku dengan memakai hp Irwan yg memiliki kamera resolusi tinggi. Kepeletkan lidahku keluar sambil satu tanganku bertolak pinggang. Kuambil beberapa pose yg kuanggap cukup menantang. Lalu kembali kuserahkan hp itu pada Irwan.

"Nah gini dong baru bagus hehehe.. Cowo lu pasti cepet nih keluarnya liat ini. Ntar gw edit dulu yah.. Lu sambil ngocokin gw gih, ntar burung gw keburu turun lagi.."

Akupun kembali berlutut dan menghisap penisnya. Satu tangan kugunakan untuk menggosok clitorisku supaya nafsuku terjaga. Ahh ga bisaa.. Rasanya beda.. Ntah kenapa sensasi yg diberikan tanganku terasa kurang. Aku butuh sesuatu yg lain.. Tanpa diperintah otak ku, tanganku menggeser kaki Irwan lalu mengambil jempol kakinya untuk menggesek2 vaginaku.

Serlin, kamu benar2 sudah gila! Kamu bahkan sekarang sudah ketagihan dengan jempol kaki pria untuk memuaskan vaginamu.. Vagina yg seharusnya kamu persembahkan pada suamimu kelak malah kamu masuki sendiri dengan jempol kaki pria lain.. Dimana lagi kehormatanmu Serlin??

"Gila, ketagihan ya lu sama jempol kaki gw?? Hahaha.. Nih lu liat, uda gw editin tuh.. Ntar lu yg aplot terus kirim ke cowo lu.."
"Aih wan.. Dikit amat lu sensornya?? Cuman pas dibawah mata gw doang, bisa ketawan ini mah.."
"Kaga! Kan mata lu ke atas gw potong, mana mungkin ketawan lagi sih.. Udah buruan, kalo lu lama2 gw tinggal tidur nih??"

Jempol kaki Irwan yg sekarang bergerak keluar masuk vaginaku membuatku sulit berpikir. Masa bodohlah! Semoga saja dia tidak mengenaliku.. Aku pun mengirim foto tersebut ke hp ku lalu menguploadnya dan mengirim pada Roby sebagai balasan pm nya di forum. Kutunjukan pada Irwan bahwa perintahnya sudah kujalankan.

"Hehehe gitu dong, baru namanya cewe yg baik, tau cowonya lagi ngocok dibantuin.. Besok2 lu kalo edit kaya gini yah, oke??"
"Heem.."
"Gitu dong.. Yuk sekarang lanjut di ranjang, gw mau kasih tau lu gimana mustinya cowo kasih kenikmatan ke cewe.."

Irwan pun menyuruhku berbaring di ranjangnya lalu ia menekuk lututku dan menggenjot penisnya ke vaginaku. Penis kekarnya terasa sesak, pas sekali.. Setiap hentakannya terasa bertenaga. Kepala penisnya terasa menghantam mulut rahimku, membuat sensasi kenikmatan yg teramat sangat. Tangannya beberapa kali meremas kencang payudaraku dan memelintir putingnya, terasa sakit tapi enakkk..

"Ahh.. Ahhh.. Hhhmmm... Truss.."
"Lu nikmatin nih Ser hadiah lu.. Kalo lu nurut sama gw, gw kasih gini terus tiap malem buat lu.."
"Heemmm.. Wannn.. Nakk.. Gw mau nyampeee..."
"Lu nikmatin.. Puas2in hadiah lu.. Tiap malem, minta sama gw hadiah lu.. Tapi laksanain juga tugas lu yah hehehe.."
"Heemm.."
"Heem heem, ngerti ga tugas lu??"
"Hmm.. Lu mau.. Gw.. Aplot foto bugil gw.. Ke forum kann?? Truss wannn.. Dikit lagiii..."
"Pinterr.. Lu musti aplot foto bugil lu sendiri ke forum, ikutin request orang2 semua, jawabin pm orang2 termasuk cowo lu sendiri.. Ntar besok2 gw ajarin buat video, ntar kalo uda bisa lu aplot juga video2 bokep lu, mau kan??"
"Heeemmm.. Iyahh... Wannn.. Gw sampeee.."
"Ahh lu mah bentar2 sampe, gw belom apa2.. Balik badan Ser, gw mau doggy.."

Aku pun membalik badanku dan menungging, dari dulu doggy style adalah favorit Irwan. Biasanya ini adalah sesi penutup acara seks baginya. Ia pun kembali memasukan penisnya ke vaginaku dan menggenjotnya. Kedua tangannya meremas kencang payudaraku. Jari tangannya sesekali menarik2 puting susuku ke bawah, sakit rasanya dan mungkin malah bisa membuat putingku bertambah panjang. Tapi itu semua tidak kupikirkan lagi, yg penting aku mau meraih kenikmatan lagi..

"Hmmm.. Enak wan.. Truss.. Hmm.."
"Iya ser, lu emang bener2 bitch yah.. Nyokap lu lahirin lu emang buat muasin cowo2 doang.. Dari kecil2 uda suka ngentot.. Uda berapa cowo coba yg uda make badan lu?? Yang megang2 pasti lebih banyak lagi.. Emang bakat jadi perek sih lu Ser!"

Penghinaan Irwan padaku memang sangat tajam, tapi entah kenapa tidak ada perasaan kesal di hatiku, malah horny.. Kamu makin aneh Serlin..

"
Nyokap lu umur berapa Ser sekarang??"
"Hmm.. 40annn.. 43...."
"Wah masih muda dong yah, kawinnya juga kawin muda tuh, elu uda segede gini sekarang.."
"Heem.. Ahh.. Ehmm.."
"Nyokap lu dulu pasti kaya lu nih doyan maen sama cowo2, doyan kontol juga pasti hehehe.. Jangan2 nyokap lu bunting duluan makanya dikawin bokap lu hahaha.. Iya ga Ser?"
"Hmm.. Iya kali.. Ehmm..."
"Ketawan nih bakat perek lu turun dari nyokap lu pasti.."
"Iyah wann.. Cepetinnn.. Gw mau nyampe lagii.."
"Cepet amat sih lu mah.. Bilang dulu dong Ser tentang lu sama nyokap lu kaya tadi gw bilang.."
"Ahh.. Ehmm.. Gw emang perekk.. Nyokap gw juga perekk.. Nyokap gw suka maen sama cowo2.. Nyokap gw doyan kontolll.. Nyokap gw murahannn... Gw turunan perek dari nyokap gw.. Ahh.. Dikit lagi wann.. Gw mau nyampee.."
"Sama2 Ser, gw juga.. Dalem luar??"
"Dalem aja gapapa.. Hmmm.."
"Ah perek lu dasar! Pengen hamil lu yah?? Ntar hamil suruh cowo lu yg tanggung jawab yah??"
"Heemm.. Biarinn.. Ntar Robby yg uruss.. Wan gw uda mauu.."
"Anjing lu Ser! Untung lu uda ga jadi cewe gw.. Lu emang cocoknya jadi anjing gw aja Ser!! Sabar gw dikit lagi.."
"Iya wann.. Gw mau jadi anjing luuu.. Gw mau jadi peliharaan luuu.. Gw mau jadi perek luuu.. Hamilin gw wannn.."
"Nih makan nih peju, ahh.. Ahh.. Ahh.. Biar hamil lu sekaliann.."
"Heemm.. Gw juga keluarrr..."

Aku pun ambruk ke ranjang, begitu juga Irwan yg tubuhnya menimpaku di atas. Capai sekali rasanya, tapi puass.. Penis Irwan masih berada di dalam vaginaku, masih kurasakan kedutannya. Mungkin penisnya masih menyemburkan sisa2 sperma di dalamnya. Tangan Irwan pun masih mendekap hangat payudaraku, sesekali masih memelintir putingku yg rasanya jadi semakin panjang. Setelah beberapa menit kami beristirahat, Irwan pun membalik tubuhku dan mencium bibirku..

"Maafin gw yah Ser.."
"Maaf kenapa?"
"Gw tadi ngomong kasar sama lu.."
"Gapapa wan.. Gw ngerti kok.."
"Gw tadi kaya mau lepasin semua nafsu gw sama lu, gw ga bisa tahan2.."
"Iya wan gapapa, gw ngerti.. Dulu mantan gw abis lu juga suka ngomong kasar gitu pas maen, ya gapapa lah gw sih.."
"Udah biasa dong jadinya? Hehehe.."
"Ya gitu kali yah.."
"Gapapa laen kali gitu lagi?"
"Hmm.. Ya udah sih.."
"Jangan2 lu juga suka dikasarin gitu yah hehehe.."
"Hmm dikit sih.. Malu sebenernya gw bilangnya, cuma lu doang malah yg tau.."
"Gapapa Ser, emang ada kok cewe yg suka dikasarin, dihina2 gt bahkan sampe dipermaluin depan umum.. Ya kan orang beda2, kalo menurut elu lu itu suka juga berarti lu emang termasuk kaum yg begitu.. Gapapa Ser, sementara lu sama gw dulu, gw akan puasin semua nafsu seks lu dan fantasi2 lu.. Gw tau kok cara explore lu lebih dalem lagi hehehe.."
"Hmm.. Baru lu aja sih wan yg tau.. Dulu sama mantan aja gw ga berani bilang, ntar gw dianggep cewe apaan.. Roby juga ga tau dan dia sendiri ga pernah kasarin gw.. Ya gw juga ga tau kenapa gw bisa aneh gini.."
"Lu ga aneh kok Ser, tiap orang punya fantasi beda2.. Terima aja.. Gw akan puasin lu kok.. Jadi tetep mau jadi anjing gw kan Ser?? Hehehe.."

Aku pun merangkul leher Irwan dan mencium bibirnya..

"Iyah tuan Irwan.. Serlin mau jadi anjingnya tuan Irwan.. Serlin mau jadi peliharaan yg nurut.. Serlin mau jadi pelacurnya tuan Irwan.."

"Hahaha.. Mantep Ser, gw suka! Besok gw ambilin rante anjing gw di gudang yah. Dulu gw piara anjing disini tapi udah mati, rantenya gw taro di gudang.. Ntar lu yg pake aja yah Ser disini.."
"Iya selama gw disini gw akan pake rante anjing lu wan.."
"Good! Berarti tuan lu cuma gw yah Ser?? Walaupun lu nikah sama Roby, lu tetep anjing gw yah??"
"Heem.. Lu tuan gw wan, gw anjing lu.. Mau gw nikah sama Roby atau siapapun, lu tetep tuan gw wan.."

[/HIDE]
-bersambung-

Disclaimer:
  • Ilustrasi tokoh yg TS pakai bukan merupakan tokoh asli dari karakter yg ada di cerita ini, foto diambil dari beragam tempat di internet yg TS sendiri tidak kenal secara pribadi
  • Jika ada yg merasa keberatan dengan dipakainya foto yg bersangkutan di dalam cerita ini bisa menyampaikan keberatan kepada TS secara langsung melalui PM dan TS akan dengan sukarela menghapus foto yg dimaksud.
  • Cerita ini dibuat dengan tujuan hiburan semata, segala kesamaan tempat, lokasi, nama tokoh, dan ilustrasi yg digunakan bukanlah merupakan sesuatu kesengajaan.
  • TS tidak mendapatkan keuntungan apapun berupa materi maupun finansial dari dibuatnya cerita ini, selain hanya untuk hiburan semata
 
Mohon maaf para suhu atas keterlambatan updatenya..
Dikarenakan kesibukan ane dalam rl, urusan keluarga juga. Niat ane sih pengen tamatin cerita ini. Plot2 ceritanya sampe tamat udah ada dalam otak ane. Cuman keterbatasan waktu dan mood yg buat penulisannya terhambat. Jujur ane mending ga nulis daripada nulis tanpa mood. Maka dari itu sekali lagi ane minta maaf atas keterlambatannya!

Oh iya, untuk selanjutnya mungkin cerita ini ngga ada mulustrasinya, sekali lagi karena keterbatasan waktu ane untuk cari2 foto yg cocoknya.

Lalu untuk update nya ane belum bisa janji kapan.. Ane sih yg penting jadi upload, ga ada urusan mau halaman berapa atau yg nge-like berapa. Mau suka atau ngga hak orang masing2. Yg penting segala masukan ane terima dengan lapang hati. Semoga diterima.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jdi mkin penasaran gw cerita ini pengen tau apa yang roby lalukan klo tau kelakuan serlin apa lgi sekarang serlin jdi anjing nya irwan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd