Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sweet Potatos (Real Story)

lanjutkan huu...seru baca critanya gak bosenin, salut sama suhu bisa mutusin anty..anty gak sampe ngelabrak kan tapi hu?
 
Mantap suhu di lanjut kan Salam pejuang app medsos.. Newbie cm bs dpt dua To.. Sblm ketauan polda.. Ss n barbuk foto jg ntah knp bs ilang pdhl ud di safe di Dropbox..
 
Mantap suhu di lanjut kan Salam pejuang app medsos.. Newbie cm bs dpt dua To.. Sblm ketauan polda.. Ss n barbuk foto jg ntah knp bs ilang pdhl ud di safe di Dropbox..
Simpan foto n video private pake audi* manager gan..tampilan tidak mengundang penasaran polda, cara bukanya jg ga sekedar click trus perlu password
 
Simpan foto n video private pake audi* manager gan..tampilan tidak mengundang penasaran polda, cara bukanya jg ga sekedar click trus perlu password
Ud keburu ilang gan ntah dmn tuh foto di hp mah ud di apus2in.. Tgl yg di tmpt simpen itu tp ntah knp ane cek ud ga ad
 
TO3

Semenjak kejadian berakhirnya hubunganku dengan Anty, dia masih berupaya menchalenge keputusanku. Melalui DM IG ato Tant*n dia berkirim message panjang lebar seolah tidak bisa menerima semua ini, namun hanya sesekali saja kujawab, sisanya lebih banyak kuacuhkan.

Dalam bermain aplikasi pertemanan, semisal Sko*t, flu*v, tang*, bee, wapl*g, tind*r dan terakhir tant*n, aku biasa membuat kriteria jarak dan range umur untuk TO yang kucari. Semua aplikasi tersebut memiliki plus minus nya masing masing, cuma aku lebih tertarik bermain aplikasi yang terakhir, sebagaimana yang aku rekomendasikan ke beberapa suhu disini, bila bertanya via inbox. Kebetulan keberuntunganku ada di aplikasi ini juga. Mungkin kegagalan dari aplikasi sebelumnya membuat aku lebih belajar cara melakukan SSI hehe.

Biasanya kusetting jarak dengan radius tidak lebih dari 5 km dari lokasi kantorku, terkadang iseng juga maen aplikasi tsb dirumah, tapi sebenernya rada riskan juga menurutku, dan kecil kemungkinan untuk kutemui dengan segala pertimbangan. Untuk range umur biasa kusetting mulai dari umur 28 th sd 40 th. Pertimbangannya, aku lebih prefer dengan wanita yang tergolong mature woman. Bila belum menikah atau janda, logikanya butuh teman jalan atau bahkan enak enak. Bila sudah berkeluarga, mungkin sedang berada di titik jenuh dalam berumahtangga atau sedang ada masalah. Single atau binor menurutku memiliki resiko masing masing, dan aku lebih menggunakan insting saja apakah kedepannya lebih beresiko atau tidak bila menjalani hubungan terlarang tersebut dengan TO terpilih.

Namun, terkadang moodku bisa jadi berubah. Misal lagi pengen mencoba berkenalan dengan yang masih berumur 18an atau awal 20an tahun, ya ga ada salahnya dicoba juga. Seperti halnya perkenalanku dengan Arin, 22 th. Dikala aku masih meladeni dan memberi pengertian kepada Anty, bukan berarti menghalangiku untuk berkenalan dengan TO TO yang lain. Kupandangi satu persatu foto wanita yang terpampang di Tant*n, yang menarik kutekan tombol like, yang tidak menarik ku skip dengan menggeser layar ke arah kiri.

Dari beberapa TO yang match denganku, perhatianku tertuju dengan sosok seorang wanita yang kalau dilihat dari fotonya berwajah innocent dan matang untuk usia 20an, berbodi langsing, dengan tinggi ideal namun berpayudara standar. Overall menariklah menurutku saat itu, namun kalau masalah kecantikan, ya prinsipku tetap istri dirumah yang nomor 1. Karena niatku hanya sekedar mencari sebatas selingan dan iseng, bukan berpindah hati, kalau bisa si malah nambah, hehe.

"Plaaakkkk...!!!" bangun peeweee

Akhirnya kusapalah dia untuk memulai pembicaraan.

"Hai" sapaku
"Hai juga" jawabnya

"Jakselnya sebelah mana?" tanyaku lagi
"Di xxxxxxx"

Selanjutnya obrolan dan pertanyaan standar yang kulancarkan kepadanya, selebihnya tidak banyak yang kami obrolkan saat itu. Keesokan harinya, persisnya kapan aku lupa, kulanjutkan percakapanku dengan Arin. Sebatas bertanya kabar dan kegiatannya saat itu. Dan tanpa banyak berbasa basi kuajak dia untuk ketemuan.

"Kapan kapan kalo kuajak ketemuan mau ga?" tanyaku
"Hmmm..boleh.." jawabnya

"Kapan bisanya?"
"Kapan aja bisa si, tapi setelah aku pulang kerja"

"Klo besok, bisa?"
"Bisa kok"

"Oke, kujemput dimana n jam brp?"
"Jam 5an gitu deh di Jalan xxxxxx"

Akhirnya tibalah hari itu, sengaja kupilih hari rabu karena kebetulan aku berencana membawa mobil hari itu. Pagi itu disela rutinitas kerjaan di kantor, aku sibuk membrowsing cafe cafe yang terletak di sekitaran tempat kerja Arin. Supaya waktu tidak terbuang percuma juga pikirku, karena maksimal aku cuma bisa sampai dengan jam 9 malam. Dan akhirnya kutemukan sebuah cafe yang kebetulan jaraknya hanya sekitar beberapa km saja dari tempat Arin.

Tepat jam 5 sore, setelah melakukan presensi absen pulang, akupun bergegas menuju tempat kerja Arin. Dari kantorku membutuhkan waktu sekitar 20an menit untuk sampai di lokasi. Akupun tiba di alamat yang diberikannya. Kuparkirkan mobil sejenak di bahu jalan, kemudian kutelpon Arin untuk mengabarkan keberadaanku. Dia memintaku menunggu sekitar 5 menit saat itu. Dalam penantianku, sempat timbul rasa deg2an juga sebenarnya saat itu, serasa baru pertama kali menemui seorang wanita dan membayangkan apakah sosoknya sesuai dengan foto yang dia pasang di aplikasi.

Tak lama, selagi sibuk bermain HP, akupun dikejutkan dengan suara ketukan di kaca jendela pintu mobilku, dan muncullah sesosok wanita yang kutunggu tunggu sedari tadi. Kubuka kunci pintu, dan Arin pun masuk ke dalam mobil. Hmmm..sesuai dugaanku, penampilannya menarik dan masih muda. Kutaksir dia seorang mahasiswi yang sedang menyambi kerjaan. Kita pun bersalaman sekedar perkenalan basa basi.

Sebagai seorang lelaki, sudah sepatutnya kita bertanya dan menawarkan kepada sang wanita untuk menentukan kemana arah tujuan pergi kita.

"Hmmm..mau kemana ni?" tanyaku sebelum menjalankan mobil

Dan jangan lupa, kita juga mesti menyiapkan Plan B karena sifat dan kemauan wanita itu susah ditebak.

"Terserah kamu aja" jawabnya

Hmmm..sudah kuduga, pikirku dalam hati.

"Ya udah kita ke cafe x ya, ga jauh kok darisini" tawarku
"Ya udah boleh"

Selama perjalanan, tidak banyak percakapan yang kita lakukan. Aku yang rada grogi, terkadang lebih banyak berceloteh sendiri layaknya orang sedang bingung mencari alamat cafe tersebut.

"Eh..ini lurus atau belok ya?" tanyaku yang masih bingung membaca arah yang diberikan gugel map.

"Kayaknya si lurus aja" kata Arin berusaha membantu

"Harusnya si di sebelah sini tempatnya" kataku yakin.
"Tapi kok ga keliatan kayak cafe ya" lanjutku bingung

Kuperhatikan Arin diam saja, tersirat sedikit kekhawatiran diwajahnya, mungkin disangkanya sengaja kusasarkan dia. Dan ternyata, kami memang tersasar, entah terlewat atau aku salah belok. Yang terjadi kita sempat berputar putar, karena lokasi cafe tersebut agak tersembunyi terhalang taman dan pepohonan yang cukup rimbun. Lebih tepatnya ini bekas rumah yang disulap jadi cafe, jadi mindsetku yang membayangkan cafe tersebut terletak di pinggir jalan dan pusat keramaian, salah!!! WTF

Akupun berusaha menenangkan Arin dan meyakinkan bahwa aku memang salah jalan, karena memang baru pertama kali aku menjelajah daerah tersebut. Namun ternyata dia diam saja entah percaya atau tidak, dan beruntung tak lama kita sampai juga di cafe tsb.

Kamipun lantas memasuki bangunan cafe layaknya rumah tsb, memesan minuman dan makanan dan memilih tempat duduk di ruangan dalam yang kebetulan sepi, hanya kami berdua dan beberapa pria yang sedang nongkrong disitu.

Akupun mengambil posisi duduk berseberangan dengannya, agar bisa berbicara sambil menatap wajahnya. Awalnya, Arin lebih banyak menunduk dan diam saat itu, tidak banyak berbicara bila tidak kutanya. Aku yang dihadapkan dengan situasi tersebut, mau tidak mau harus lebih aktif bertanya untuk mencairkan suasana.

"Kamu masih kuliah ya?"
"Enggak kok, kerja aja"

"Owh, kupikir daritadi aku jalan sama mahasiswi"
"Hehe.." tawanya dengan masih malu malu.

"Kalo kamu kerja dimana?" akhirnya dia mulai bertanya
"Oh aku seorang kapiten" jawabku asal

"Hahaha..boong ah"
"Hehe aku kerja sebagai xxxx (ngarang)"

"Owh..kantornya dimana?"
"Di daerah xxx, di gedung xxx (alamat kantor kusesuaikan dengan pekerjaan sesuai karanganku)"

"Owh..di gedung xxx ya?" dia mulai antusias berbicara
"Dulu temen kantorku pas lagi dapet tugas ke gedung itu, kebetulan pas lagi ada musibah itu tu yang rame di berita" lanjutnya

Jleebbb..aku yang sebetulnya mengarang soal pekerjaan dan tempat kerjaan, agak sedikit terpojok mendapat pertanyaan tsb.

"Oh ya?!" jawabku berusaha tenang
"Iya..kamu ngalamin juga ga pas itu?"

"Oh kebetulan aku lagi tugas luar waktu itu" yessss!!! Akhirnya nemu jawaban buat ngeles hehe

Kemudian akupun balik bertanya mengenai pekerjaannya, dia pun lantas bercerita seputar kerjaannya. Aku pun berusaha menyimak serta antusias mendengarkan cerita pekerjaannya dan bertanya supaya lebih dapat memahami tentang seluk beluk dunia kerjanya.

Dia bercerita, sebelumnya pernah bekerja sebagai resepsionis dan sekarang bekerja di sebuah kantor yang unit usahanya tersebar hampir di setiap kecamatan dengan segala suka dukanya (maaf untuk urusan pekerjaan kami, ane tidak bisa jelaskan lebih detil). Dengan pengalamanku bekerja, kucoba memberi beberapa advice secara umum dalam dunia kerja kantoran. Karena dari ceritanya, kuperhatikan dia termasuk masih labil dalam hal emosi bila mendapati kebijakan kantor yang kurang berpihak kepadanya.

Dan akhirnya sampailah dengan pertanyaan yang terkadang aku bingung harus menjawabnya.

"Kamu udah berkeluarga?" tanya Arin

Jlebbbb..akhirnya aku harus menghadapi pertanyaan seperti ini (lagi).

"Hmmm..udah" jawabku tenang dan tanpa ragu.
"Owh..anak berapa?"

"Dua" jawabku lagi
Arin hanya manggut manggut saja setelah mendengarkan jawabanku. Ada sedikit rasa kecewa tersirat di wajahnya. Aku hanya bisa nothing to lose saja setiap mendapat pertanyaan seperti itu dari para TO. Ya daripada kita tutupi di awal dan menjadi masalah dikemudian hari, pikirku.

"Terus kalo tinggal dimana?" lanjutnya bertanya
"Di xxxxx"

"Owh" jawabnya singkat
"Pernah kesana?" tanyaku sedikit memancing

"Pernah si, kebetulan ada mantan saudara disana"
"Hah..mantan saudara?" tanyaku agak heran
"Baru denger ada mantan saudara" imbuhku

"Iya saudara mantan suami" jawabnya agak ragu sambil mengalihkan tatapan matanya dariku. Diapun akhirnya menceritakan tentang mantan suaminya sejak pertama kali bertemu dan memutuskan menikah hingga masalah masalah yang dihadapi selama berumahtangga dan akhirnya bercerai.

Ebusetttt dah..ternyata dugaanku sedari awal agak meleset. Arin yang dari umurnya kupikir seorang mahasiswi, ternyata lebih matang dari yang kubayangkan sebelumnya. Ya, dengan segala masalah masalah yang dihadapinya selama berumahtangga tentunya. Namun ada sedikit perasaan lega bila akhirnya aku sampai menjalani hubungan terlarang dengannya. Yap, tidak ada rasa beban masalah keperawanan bila suatu saat aku bisa menggaulinya. Mengingat usia perceraiannya yang belum terlalu lama, mestinya dia juga belum berpikir untuk menjalin hubungan yang serius dulu. Entah apa motivasinya mau berkenalan dan bertemu denganku, apa sekedar cari teman, pacar, numpang hidup atau syukur syukur mencari kehangatan dari seorang pria, pertanyaan pertanyaan seperti itu yang muncul di benakku saat itu. Waktu juga yang kelak akan menjawab.

Akupun berusaha menunjukkan rasa simpati dengan apa yang telah dia alami sebagaimana ceritanya, dan mungkin ada beberapa hal yang bisa kupelajari dari kisahnya tersebut.

Waktupun tak terasa sudah menunjukkan jam 9 kurang. Aku mengajaknya untuk pulang, membayar di kasir dan mengantarnya pulang. Tak lama, kamipun tiba di tempat tinggalnya. Sebelum turun tak lupa kuucapkan terimakasih karena telah menemaniku malam ini, kemudian aku pun bertanya.

"Besok kalo kuajak jalan lagi mau ga?"

Bersambung....
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Mantaab suhu, tips dan trick nya. Klo aku salah nya terlalu jujur masalah kerja dan tinggal dmn.
Tp main aplikasi tan itu emang seru ya. Ada yg lgsng gagal, ada yg d ajak nonton lgsng mau dan pelan2 aku deketin, lgsng pegangan tangan pas nonton, cm sebatas itu sih.
Ada jg yg lgsng d ajak ke kamar jg mau. Tp gak sy apa2 in krn tidak sesuai harapan 😂
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd