Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sweet Potatos (Real Story)

Fresh Meat~lanjutan

Siang itu akhirnya kami hanya bisa sebatas saling merangsang, aku memainkan puting payudaranya baik dengan menggunakan tangan maupun mulutku dan dia membalasnya dengan meremas, mengocok serta menghisap penisku.

Namun semua itu tidak berakhir hingga tuntas buatku, selanjutnya Mia malah mengajakku tidur, karena dia belum tidur dari semalam. Sekitar pukul 3 siang saat itu, namun aku hanya bisa tertidur sekejap dan akhirnya memilih untuk bermain hp sambil merokok selama menungguinya tidur hingga jam 7 malam. Rasa gondok semakin membuncah saat itu, sedikit rasa menyesal kenapa aku sampai pakai cuti segala kalau akhirnya bakal cenggur, ngaceng nganggur seperti ini. Mana aku sudah pamitan dinas keluar kota segala sama Polda dirumah.

Akhirnya setelah Isya, kuputuskan untuk menyusulnya tidur di sebelahnya. Saat aku sedang berusaha memejamkan mata, Mia malah terbangun dan malah balik menggodaku dengan menciumi bibirku berulang kali seakan tak rela melihatku hendak tidur. Namun sengaja kuacuhkan, dan tidak membalas ciumannya kali ini. Aku sudah terlalu kesal rasanya hari ini.

Namun karena aku juga sebenarnya susah tidur berhubung hari masih terbilang sore, akhirnya kubuka mataku secara perlahan dan mulai merespon ciumannya. Akhirnya aku mencoba berterus terang untuk memintanya mengoralku dengan mulut sampai keluar, walau sedari siang aku berharap inisiatifnya untuk menservisku dengan cara lain. Namun Mia sempat menolak, dan dengan sedikit bercanda dia mengutarakan alasan karena dia juga tidak bisa merasakan keluar enak juga saat itu.

Akhirnya dengan sedikit bujuk rayu, Mia akhirnya menurut dan mencoba melayaniku sebisa mungkin. Mia kemudian menaiki tubuhku, sambil mulai meraba raba penisku yang masih bersembunyi di dalam sangkarnya, kemudian kami pun berciuman panas kembali. Seakan tak mau kalah, aku pun kembali memainkan puting payudaranya. Mia sedari tadi memang sudah tidak mengenakan bra selama berada di kamar, hanya sebatas kaos ketat yang melekat di tubuhnya.

Bajuku mulai disingkapnya dan kemudian dia bermain main di dadaku, puting susuku mulai dijilatinya bergantian, hingga akhirnya dia pun beranjak turun ke arah selangkanganku yang hanya menyisakan celana dalam saja. Tanpa menunggunya meminta, kemudian kulepaskan sendiri CDku agar dia bisa segera menjamah penisku tanpa halangan. Penisku seketika menjuntai tegak, laksana memberi hormat kepada seorang wanita yang sedang memandangnya. Mia yang mulai terlihat gemas dengan penisku, lalu mulai mencium serta menjilatinya dari ujung kepala hingga pangkal batangku.

Dia seakan tau cara memanjakan pasangannya. Mmmhhh.....asli, sepongannya terasa alus pisan saat penisku mulai dilumatnya hingga tertelan habis di mulutnya. Mia mengulum penisku dengan penuh ketelatenan dan tidak terburu buru. Namun lagi lagi, dia tidak sampai menuntaskannya hingga spermaku benar benar tertumpah di mulutnya. Dia kembali naik ke hadapanku, dan menciumku seolah tiada rasa bosan. Aku yang penasaran dan tidak sabar ingin menjamah vaginanya, kemudian kuselipkan tanganku ke dalam celana jeansnya yang telah sedikit kubuka kancing dan resletingnya, lalu kuraba dengan penuh kehati hatian hingga sebatas di bagian klitorisnya saja.

Akhirnya untuk sedikit memuaskannya, aku hanya bisa mengelitik permukaan klitorisnya dengan jari tengahku. Namun karena letaknya yang sedikit tersembunyi, membuatku membutuhkan dua jari lagi untuk sedikit menyibak area tersebut, baru kemudian kutemukan bagian dalamnya yang teksturnya lebih licin dan basah tentunya.

Mia mulai mendesah dan menunjukkan ekspresi wajah terangsang saat aku mengocok klitorisnya berulangkali. Bahkan saking terangsangnya, dengan sedikit keraguan dan merengek, dia mengajakku untuk lanjut bersenggama. Namun, setelah setelah kuberi pertimbangan kesehatan, kutolak secara halus ajakannya dan meyakinkannya bahwa esok hari pasti sudah selesai halangannya.

Setelah sekian lama bercengkerama dan saling merangsang organ tubuh kami masing masing, akhirnya kuajak dia untuk mandi, dan aku berpikir untuk sekalian menuntaskan syahwatku disana.

Sudah jam 9 malam saat itu, dan kami pun akhirnya mandi berdua. Dibawah guyuran air hangat, kami berpelukan sembari berciuman. Kemudian kuraih tangannya agar kemudian menggenggam penisku dan mengocoknya. Sambil berpelukan dan berciuman, Mia mengocok penisku yang telah penuh dengan buih sabun. Di sela sela ciuman kami, Aku meminta izin kepadanya agar bisa kukeluarkan spermaku nanti di mukanya, dan dia pun mengiyakan walau dengan sedikit ragu.

Lima menit berselang, dan tanda tanda orgasme ku pun sudah mulai terasa. Kubisikkan di telinganya bahwa aku sudah mau sampai dan kembali kupastikan kalau aku ingin menyemprotkannya di mukanya.

Kuminta Mia untuk segera jongkok di hadapanku, sambil kuambil alih penisku dari tangannya, dan kulanjutkan mengocoknya sendiri saat detik detik orgasmeku hendak kuraih.

"Crooott...crooott...crooott.." beberapa tetes spermaku tersembur dan kusemprotkan di wajahnya.

Mia terlihat lebih cantik dan lucu dengan wajah penuh dengan belepotan spermaku. Namun sayang tidak sempat kuabadikan saat itu. Mia akhirnya segera membilas wajahnya, lalu kucium bibirnya sebagai ucapan terimakasihku dan akhirnya kamipun lanjut untuk mandi.

Selesai mandi, kami pun mengenakan pakaian masing masing dan bersiap untuk pergi keluar mencari makan. Sudah jam 10 malam saat itu, dan akhirnya kami pun pergi ke arah sekitaran Kemang dan bersantap malam di cafe ganormal di area tersebut. Lokasinya hanya beberapa ratus meter dari cafe starbuc*s, tempat dimana aku menghabiskan waktu bersama Arin Jumat lalu. Kami berbaur diantara kawula muda yang tengah nongkrong dan menggunakan fasilitas wifi di cafe tersebut.

Ini kali pertama kami akhirnya bisa hangout bersama. Mia yang walaupun usianya hampir memasuki kepala tiga, namun dengan wajah imut, tubuh mungil serta kulit putihnya, dia terlihat tidak ada bedanya dengan para abege yang sedang berada di cafe tersebut. Begitu pula halnya denganku, yang terlihat setahun lebih muda dibanding usiaku sekarang 🤭😝

Dan waktupun akhirnya menunjukkan hampir Jam 12 malam, kami lalu bergegas untuk kembali ke hotel, karena besok pagi aku harus berangkat kerja kembali.

~Day 2

Sekitar jam 5 lewat, akupun terbangun kemudian melakukan rutinitas ibadah lalu kemudian mandi untuk bersiap berangkat kerja. Setelah menikmati sarapan yang tersedia di hotel, akupun segera berangkat menuju kantor setelah berpamitan dengan Mia sebelumnya.

Hari ini kebetulan jadwalku bertemu dengan klien di luar kantor, sehingga aku cukup bekerja hingga setengah hari saja. Sekitar jam 1 siang aku kembali dari tempat klien, lalu aku segera menuju kembali ke hotel. Dalam perjalanan, kukabari Mia bahwa aku sedang menuju kembali ke hotel sambil menanyakan mau dibelikan makan siang apa supaya kami tidak perlu keluar untuk mencari makan. Dengan sedikit bercanda kutanyakan apakah haidnya sudah berhenti atau belum.

Tak lama, aku pun telah tiba di hotel kembali dan langsung menuju ke kamar. Mia sedang sibuk merapikan beberapa barang serta sampah yang tergeletak di meja saat aku memasuki kamar, kulihat beberapa lembar pakaianku semalam telah dilipat dan disusun rapi olehnya. Kemudian dia menghampiriku dan memberi sebuah pelukan serta ciuman.

Akupun menanggalkan pakaian kerjaku hingga hanya menyisakan pakaian dalam dan mengenakan celana pendek yang kubawa. Kunyalakan sebatang rokok serta menikmati sebotol kopi di meja yang menyerupai meja kerja di sudut ruangan. Mia lalu menyusulku, dan kemudian dia duduk diatas pangkuanku dengan posisi membelakangiku. Dia lalu menyalakan sebatang rokok menthol kesukaannya, dan lagi lagi dia meminta cium dariku. Kupeluk tubuhnya dari belakang sambil meraba raba payudaranya yang tidak terbungkus dengan bra.

Saat dia berbalik kembali menghadapku, kusibakkan bajunya hingga memperlihatkan kedua payudaranya, lalu kuhisap salah satu putingnya dan memainkan puting lainnya. Kemudian kuajak dia pindah ke tempat tidur, dan dalam posisi berbaring, kembali kuserang kedua payudara imutnya tersebut. Mia hanya menatap sayu saat memperhatikan kedua payudaranya kuhisap dan kumainkan silih berganti.

Tak lama, terdengar suara hpnya berdering yang ternyata dari seorang driver ojek online yang hendak mengantarkan pesanan ayam geprek yang telah dipesannya sebelum aku menelponnya tadi.

Mia yang tidak mengenakan bra sejak semalam, lalu bersiap turun dengan mengenakan branya terlebih dahulu. Aku mencoba menggodanya agar tidak usah mengenakan bra saat turun, namun dia menolaknya.

Sekitar 10 menit kemudian, Mia telah kembali dengan menenteng kantong makanan yang dipesannya. Dia lalu menggeletakkan makanan tersebut di meja, namun urung memakannya saat ini.

Dan kami pun melanjutkan adegan bermesraan kembali diatas ranjang, setelah aku menanggalkan seluruh bajuku di lantai. Mia hanya menyisakan celana dalam saja di tubuhnya. Kamipun berciuman kembali, dan sentuhan langsung kulit kami membuat suasana bertambah erotis tentunya.

Aku lalu kembali merangsang bagian sensitif tubuhnya. Leher serta payudaranya menjadi titik serangan pertamaku. Kemudian perlahan kususuri payudaranya dengan menggunakan lidahku, sambil tanganku mulai merambah ke bagian vaginanya. Mia lalu memelorotkan celana dalamnya, seolah tahu apa yang bakal kulakukan. Mulai dari kumainkan klitorisnya, hingga kumasukkan jari tengahku dan mengocok lubang vaginanya. Mia mulai tampak mendesah saat jariku berulang kali keluar masuk dari vaginanya. Kurasakan vaginanya telah basah dengan cairan, dan bisa kupastikan sudah tidak berdarah sebagaimana jawabannya saat kutanya melalui telepon tadi.

Selanjutnya kamipun bertukar posisi, aku kemudian berbaring pasrah di tempat tidur, sembari menunggunya untuk berganti merangsangku.

Mia tahu betul dengan tugasnya saat ini, diraihnya penisku yang sudah menegang lalu dilumat ke dalam mulutnya naik kemudian turun secara bergantian. Setelah kurasa cukup, lalu kuberi kode agar dia mendekat ke wajahku untuk mengajaknya berciuman.

Kuminta Mia agar segera menaiki tubuhku. Dia lalu meraih kembali penisku dan mengarahkannya ke dalam vaginanya.

"Blesshhh..." saat vaginanya mulai membungkus batang penisku secara perlahan.

Mia berhenti sejenak hingga memastikan penisku sudah seluruhnya terbenam di vaginanya. Matanya terpejam, dan bibirnya terkatup sambil sedikit mengeluarkan desahan...mmmhhhh..lenguhnya saat dia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun. Kubiarkan dia mengambil kendali permainan terlebih dahulu senyaman dia. Tubuh Mia pun bak seorang cowgirl yang sedang menghentak hentakkan tubuh diatas tunggangannya.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian dia mendapatkan orgasme pertamanya. Tubuhnya sedikit kaku, lenguhannya terdengar lebih panjang, kedua tangannya mencengkeram kedua lenganku. Pun begitu halnya saat dia mendapatkan orgasme berikutnya.

Mia yang mulai merasa lemas, mengajakku untuk bertukar posisi. Dan kini kendali permainan akhirnya kuambil alih. Lubang vaginanya yang kini mulai sedikit terbuka, sedikit memudahkanku untuk melakukan penetrasi.

"Sleebbbhhh...plokk..plokkk...plokk" suara ketika kedua kelamin kita saling beradu dengan ritme lumayan cepat.

"Aahhh...ahhh...aahhh..." desah Mia kala tubuhnya berguncang tiap kali kusentak.

Dan kembali Mia hendak mendapatkan orgasme lanjutannya, namun dengan posisi MOT kali ini, lapisan dinding vaginanya terasa menyembul seakan menolak penisku untuk masuk lebih dalam.

Saat Mia merasa sudah cukup dengan orgasmenya, akhirnya segera kutuntaskan babak pertama ini. Kugenjot tubuhnya dengan lebih kencang dibanding sebelumnya agar aku bisa segera meraih orgasmeku.

Serasa dejavu dengan persetubuhan di Surabaya, namun kali ini Mia yang menanyakan hendak kukeluarkan spermaku dimana. Aku sempat meminta dikeluarin di mulutnya, namun kali ini dia menolaknya.

"Di dalem?" Tanya Mia

"Yeee..ntar malah jadi" jawabku

"Oh iya..ya" kata Mia menutup diskusi tidak perlu ini.

"Egh...egh...egh...aahhhh...crooottt..crooott" akhirnya aku pun mendapatkan orgasme pertamaku beberapa saat kemudian. Dan lagi lagi akhirnya kutumpahkan spermaku di perutnya seperti di Surabaya tempo hari.

Setelah lelah bersetubuh sekitar 1 jam, kamipun sama sama tertidur lelap. Dan setelah Maghrib, kami kembali melanjutkan permainan di babak kedua ini.

Namun karena keterbatasan waktu dan aku harus pulang malam ini, akhirnya skor di babak kedua ini berakhir dengan kedudukan 3-0, dimana aku tidak mendapatkan orgasmeku kali ini, karena proses produksi oli putih tidak berjalan sesuai jadwal.

Akupun segera pulang sesudahnya agar tidak sampai rumah terlalu malam dan menimbulkan kecurigaan Polda di rumah.

~Day 3

Pagi sesudah Subuh, aku sudah memacu kendaraanku menuju kantor karena beberapa ruas jalan yang telah menerapkan aturan ganjil genap, sehingga memaksaku untuk berangkat lebih pagi. Yap, rencananya aku harus mengantar Mia ke Bandara siang ini. Sekitar jam 6 pagi aku telah berada di kantor, dan langsung memulai beberapa pekerjaan yang tertunda dua hari kemarin.

Akhirnya setelah bercerita kepada Pak Yan tentang apa yang sedang kulakukan beberapa hari ini serta meminta izin kepada atasan, jam 9 kurang aku segera menuju ke hotel tersebut.

Setelah menikmati menu sarapan hotel yang disajikan di resto hotel, aku pun lantas menuju kamar hotel. Mia tampak sedang menyelesaikan packing barang bawannya.

Akupun kembali menanggalkan baju kerjaku agar tidak sampai terlihat kusut. Mia kali ini sudah berbaring di ranjang hotel. Aku yang kini telah polos tanpa busana, mulai menggodanya kembali. Adegan intim kali ini pun kembali dimulai dengan berciuman diantara kami.

Setelah puas bermain dengan kedua payudaranya, aku pun lalu mencoba menciumi celana dalamnya, dan tak lama Mia lalu membuka celana dalamnya. Pelan pelan kususuri lembah vaginanya yang tertutupi dengan sedikit bulu yang telah dipotong rapi dengan lidahku. Selanjutnya mulai kuciumi vaginanya sambil mencolok lubang vaginanya dengan jari tengahku.

"Clokk..clokk..clokk" suara saat jariku menerobos keluar dalam vaginanya.

Mia terlihat pasrah saat kuperlakukan demikian. Tatapannya sayu sambil memperhatikan vaginanya yang tengah kumainin.

Akhirnya kuminta Mia untuk melakukan posisi 69, agar kami bisa saling merasakan alat kelamin pasangan main kita.

Setelah sama sama basah, lalu kulanjutkan dengan penetrasi ke dalam vaginanya.

"Sleebbhh" saat kumasukkan penisku ke dalam vaginanya.

Mia tampak sedikit meringis saat pertama kali kuterobos liang vaginanya saat itu. Kami pun akhirnya bersetubuh hingga beberapa kali pagi itu, dengan beberapa kali beristirahat sejenak dan berganti posisi. Dan setelah sekian lama, spermaku tak kunjung keluar juga, sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul.11 lewat. Tersisa tidak sampai sejam lagi sebelum batas waktu checkout hotel.

Akhirnya dengan sedikit terpaksa kuakhiri saja permainan itu mengingat waktu checkout yang segera datang. Mia tampak cemberut karena melihatku belum mendapatkan orgasmeku.

Akhirnya kami pun mandi berdua layaknya pasangan yang sedang berbulan madu. Di bawah guyuran shower, Mia pun meraih batang penisku seraya mengocoknya. Penisku yang kembali tegang, akhirnya membuatku ingin menyodok vaginanya dari belakang.

"Jleebbhhhh..." dengan menggunakan gaya doggy style, akhirnya penisku berhasil masuk ke dalam vaginanya.

Namun baru beberapa kali melakukan penetrasi,

"Ting tong" seketika itu juga kami dikejutkan oleh suara bel dari luar. Sepertinya petugas hotel yang hendak mengingatkan waktu checkout.

Sehingga buru buru kutuntaskan secepat mungkin permainan ini dan hingga akhirnya tak berapa lama kemudian, spermaku pun keluar tanpa terencana, menyembur begitu saja di pantatnya.

Setelah mandi dan berpakaian kembali, kamipun akhirnya checkout dari hotel lantas segera menuju ke bandara. Sepanjang perjalanan, Mia sempat bertanya retoris kepadaku, apakah beneran dia harus pulang saat ini juga. Cukup sedih aku mendengar pertanyaannya, lalu berusaha kuhibur dirinya dan meyakinkan suatu saat kita bakal berjumpa kembali.

Dan sebuah ciuman singkat di depan pintu masuk terminal bandara, seakan menjadi saksi bisu perpisahan kami hari ini.

Sekian.
 
Sama aja resikonya..malah lbh beresiko sm binor menurut ane..bakal lbh complicated urusannya..

Begitu baper, urusan jadi rumit, entah itu sama2 berstatus atau cuma salah satu saja.
Bahkan sama2 berstatus lajang pun baper bisa jadi masalah, terutama tujuan awalnya hanya utk senang2.
Baper yang tak dikehendaki emang bikin rumit utk sebuah hubungan terlarang.
 
Begitu baper, urusan jadi rumit, entah itu sama2 berstatus atau cuma salah satu saja.
Bahkan sama2 berstatus lajang pun baper bisa jadi masalah, terutama tujuan awalnya hanya utk senang2.
Baper yang tak dikehendaki emang bikin rumit utk sebuah hubungan terlarang.
Ya semakin lama suatu hubungan pastinya bakal baper donk..cuma sejauh mana kita bisa mengontrolnya, kapan kita totalitas ada kalanya kita ngerem dan mesti berhenti 😊
 
Bimabet
Import daging part 1; baca bbrp alinea auto ngakak. Dan it pernah jg ane alami dgn bini ane saat pacaran dl. LDR; bertemu sabtu minggu sudah booking room. Ternyata padang bulan. Suial. Dan terjadi bbrp kali. Huft..
Dan stlh ada kelanjutan part 2. Mengobati rasa rindu yg mengental dicelana lah. Seharusny habis padang bulan. Wanita pas bringas2nya. Kalau dari alinea per alinea belum LIAR. But notBad. #TeaMia
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd