Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Roo238

Pertapa Semprot
Daftar
20 Jul 2017
Post
4.452
Like diterima
34.165
Lokasi
Semarang
Bimabet
Decision Heart (Keputusan Hati)

Agan agan yang baik perkenankan ane posing sebuah cerita yang mungkin ngak pernah terjadi di dumia nyata, ini hasil dari imajinasi ane
Buat mimin, momod perkenankanlah ane posing cerita yang mengandung konten dewasa. Buat agan agan penyinta cerita dewasa forum semptot tercita. Ini cerita perdana ane,

Semoga berkenan

Salam semprot

Indek ....

Prakata .... halaman 1
  • Prakata page 1
  • Part 1 Menyongsong Senja page 1
  • Part 2 Puber ke dua Page 3
  • Part 3 Detik detik Page 5
  • Part 4 Cinta Pertama Page 6
  • Part 5 Kejutan Page 7
  • Part 6 Sang Pemimpin Page 9
  • Part 7 Sebuah Kemesraan Page 11
  • Part 8 Kemesraan 2 Page 12
  • Part 9 Hari Pertama Page 13
  • Part 10 Kenakalan Tasya Page 14
  • Part 11 Pernyataan Cinta Page 14
  • Part 12 Sebuah Janji Page 15
  • Part 13 Berita dari Palangka raya Page 15
  • Part 14 Perjalanan ke Kalimantan Page 16
  • Part 15 Ritual Kalinantan Page 17
  • Part 16 Sebuah Anugrah Page 17
  • Part 17 Rahasia Page 18
  • Part 18 Biarkan aku memujamu Page 19
  • Part 19 Sebuah Pertemuan Page 20
  • Part 20 Konpensasi Page 21
  • Part 21 Fatamorgana Page 22
  • Part 22 Binggung kan ? Page 23
  • Part 23 Pergantian Tahun Page 23
  • Part 24 Mama Page 24
  • Part 25 Mencari Kebenaran Page 25
  • Part 26 Penolakan Page 25
  • Part 27 Apartement Page 26
  • Part 27 B Apartement 2 Page 27
  • Part 28 Kembali Ke Sekolah Page 28
  • Part 29 Sang Ketua Genk (I) Page 28
  • Part 29 Sang Ketua Gank (II) Page 29
  • Part 30 Menjebak Mama (I) Page 30
  • Part 30 Menjebak Mama (II) Page 31
  • Part 30 Menjebak Mama (III) Page 32
  • Part 30 Menjebak Mama (IV) Page 34
  • Part 31 Konsiliasi (I) Page 35
  • Part 31 Konsiliasi (II) Page 36
  • Part 32 LDR (I) Page 37
  • Part 32 LDR (II) Page 38
  • Part 33 Keluarga Karta Atmaja (I) Page 38
  • Part 33 Keluarga Karta Atmaja (II) Page 40
  • Part 33 Keluarga Karta Atmaja (III) Page 41
  • Part 33 Keluarga Karta Atmaja (IV) Page 42
  • Part 33 Keluarga Karta Atmaja (V) Page 43
  • Part 33 Keluarga Karta Atmaja (VI) Page 44
  • Part 34 Sebuah Perjuangan (I) Page 46
  • Part 34 Sebuah Perjuangan (II) Page 46
  • Part 34 Sebuah Perjuangan (III) Page 47
  • Part 34 Sebuah Perjuangan (IV) page 49
  • Part 34 Sebuah Perjuangan (V) Page 50
  • Part 35 Kamu Hebat, Kamu Pasti Bisa Page52
  • Part 36 Boleh Aku Panggil Mas Page 53
  • Part 37 B 124 M Page 54
  • Part 38 Keluarga Karta Atmaja (VII) Page 55
  • Part 39 Bram Jatuh Cinta Lagi Page 56
  • Part 40 Dapatkah Aku Meraihnya Page 59
  • Part 41 Sebuah Penolakan Page 61
  • Part 42 Kegalauan Marisa Page 62
  • Part 43 Luluhnya Sebuah Hati Page 63
  • Part 44 Ulimatum Tasya Page 64
  • Part 45 Kepanikan Bram Page 66
  • Part 46 Pernikahan Marisa Page 67
  • Part 47 Kembali ke Jakarta Page 68
  • Part 48 Sebuah Misi Page 69
  • Part 49 Malam Pertama Page 71
  • Part 50 Singapura Page 72
  • Part 51 Tokyo Page 73
  • part 52 Hong Kong next







Sebuah penantian yang tidak mempunyai ujung pangkal dari sebuah hati yang ngak jelas, tapi harus aku jalani penantian panjang yang memekan waktu sampai 2 tahun terakhir ini.
Kasih sayang yang tertanam, sudah lama pulang ke haribaan, panggilan Ilahi dari suatu janji sudah terbayar tuntas sampai bunga bunganya sekalian. Meninggalkan sebuah hati yang resah dari sebuah janji setia pada orang tercinta. Menanti sebuah keputusan yang sangat penting dalam remang remang senja yang mengelantung di makan usia.
Menanti sebuah keputusan hati yang selalu mengganggu setiap nafasku, sebuah janji cinta untuk selalu melindungi sebuah hati yang sangat rapuh oleh kecilnya harapan untuk terpenui.

===bram===

Ditengah malam sunyi,
Dalam renung hati yang kian melemah,
Sebuah hasrat yang terpendam dari lelaki tua
Rindu akan kasih sayang yang telah menghilang
Mungkinkah akan timbul kembali
Dari gadis muda belia
Tertanam dalam hati dan sanubari
Dalam penantian yang panjang
Aku lelah ….
Aku haus ….
Aku pasrah ….
Cinta ku hampir punah dalam harapan kosong
Mungkinkah akan terisi kembali
Dalam lagu dan senandung cita yang membara

====bram kusuma====



Part 1 : Menyongsong senja

POV : Bram Kusuma

Seorang kakek duduk merenung seorang diri di di sebuah teras sebuah rumah dengan gaya jawa yang kental sebuah rumah model Joglo yang ia tempati. Sampai saat ini sang kakek tidak mengerti keputusan istrinya yang lebih hampir 2 tahun melinggal dunia karena kangker ganas, penyakit yang tidak pernah disadarinya sejak muda.
Sebuah keputusan yang berat untuk di jalani oleh seorang kakek seperti dirinya. Sebelum Istri ku Niken Larasati meningga dunia dia berpesan pada suaminya agar mau menjadikan cucu tersayang Tasya Anggaeni sebagai istri pengganti dirinya, yang tidak pernah mendapat kesempatan untuk selalu mendamping suami yang kemanapun suami nya bertugas, karena Niken sendiri mempunyai kesibukan yang tak dapat ditinggalkan sebagai owner dari beberapa perusahaan yang dia miliki dan di kelola hingga saat dia meninggal dunia. Perusaan masih berjalan dengan sehat perusahaan yang bergerak di bidang percetakan yang maju dengan pesat. Dan sebuah perusahaan lagi yang bergerak di bidang tranpotasi antar kota dan antar propinsi.
Setelah Niken Larasati meninggal Bram Kusuma pun berhasil mengembangkan perusahaan dengan menambah 2 perusahaan lagi yang satu bergerak dibidang makanan karena aku mempunyai hobby makan enak, sebuah catering dan sebuah Salon dan Butik karena aku hidup di kota Solo yang terkenal dengan bermacam macam batik dan dalam 2 tahun terakhir ini berkembang dengan pesat.

=====
Kembali ke 2 tahun yang lalu.

satu bulan sebelun Niken istriku di panggil menghadapnya.

“Mas kayaknya Niken istrimu ini tidak kuat lagi, badan sakit semua, sebentar lagi kayaknya adik akan di panggil Nya, dan perasaanku tidak tenang, ada perasanan dosa yang amat besar di hati adik mas, adik belum bisa mendampingi mas sepenuh hati, semenjak dulu saat adik nikah sampai saat ini hidup rumah tangga kita menjadi korban karena keegoisan adik mas, aku awalnya berpikir kalau mas pensiun nanti adik pasti bisa manjain mas dan bisa mendampingi mas kemanapun mas pergi, memang perusaanku sudah sehat dan bisa berjalan tanpa aku harus menungguinya selalu, anak buahku sudah bisa jalan sendiri sendiri dan perusahaan ini akan berjalan terus, baik denganku atau tidak mas, tapi yang menjadi adik kecewa, takdir berkata lain, setelah mas pensiun aku malah di beri penyakit yang sangat kronis dan mematikan, mungkin mas bisa memaafkan adik tapi, perasaan bersalah tetep mengganggu setiap tidur adik pesaraan bersalah sudah melaliakan kewajiban seorang istri yang selalu mendampingi suami kemana pun suami pergi dan ini kesalahan fatal adik, terhadap mas“ kata Niken diam sambl menangis sesunggukan dan Bram Kusuma suami Niken hanya bisa memandang istrinya dengan penuh haru dan kasih sayang dan meraba rambut NIken yang sudah mulai jarang karena penyakitnya kini banyak rambut yang lepas sendiri.

“Sudah Niken istriku yang sudah ya sudah, sekarang kita pikirkan yang sekarang dan kedepannya saja, mas juga ngak pernah menyesal atas keputusan adik untuk membesarkan perusaahaan adik yang sudah di rintis semenjak bapak dan ibu masih sugeng (hidup) dan memang sudah kewajiban adik untuk membesarkan perusaahan itu, sebab suatu amanah harus di jalankan, apalagi adik putri tunggal dari almarhum dan almarhumah mau tidak mau adik harus bisa membesarkan perusahaan yang adik kelola, dan mas bangga karena adik sukses membesarkan perusahaan itu “ kata Bram suami Niken.

“Ia mas, maaf adik“ kata Niken sambil meraih tangan suaminya untuk di ciumnya dengan lembut dan Bram membalas ciuman itu dengan ciuman di kening Niken

“Mas, Niken punya sebuah permintaan, maukah mas mengabulkannya“ kata Niken

“Apa itu Niken, kalau mas bisa, mas akan melaksanakan permintaan adik“ kata Bram

“Adik percaya kalau mas bisa menjalankan permintaan adik ini, tapi yang menjadi keraguan adik mas mau ngak memenui permintaan ini“ kata Niken

“Permintaan apa itu“ kata Bram

“Gini Mas, sebelum nya adik minta maaf, ini semua untuk kebaikan kita, mas ingat Tasya cucu mungil kita yang ngemesin itu“ kata Niken

“Apa hubunganyan dengan nya“ taka Bram

“Mas ingat, ketika Tasya masik ikut kita dulu dan kalau di tanya Tasya kalau besar mau jadi apa, apa jawabannya mas, mas ingat, jawabannya ingin menjadi istri mas, terus saya tanyak lagi, gimana dengan eyang putri ini, jawabnya, Tasya mau jadi istri eyang kakung walau hanya sebatas sebagai orang ke dua, terus saya tanya lagi, apa sih yang menjadi dasar kamu ingin eyang kakung menjadi suamimu, jawanya sangat mengejutkan mas bahwa menurut Tasya kecil yang masih polos, eyang kakung ganteng kok, lalu eyang kakung penuh wibawa sehingga Tasya merasa eyang kakung adalah seorang yang akan Tasya sayangi dan Tasya cintai eyang“ kata Niken terdiam sejenak, lanjutnya” Dua minggu yang lalu Tasya telpun katanya kangen sama adik mas, dan Tasya menanyakan tentang mas, tentang kabar, tentang siapa yang ngurusi mas sewaktu adik sakit, tentang penyalit adik dan akhirnya dia mengatakan Tasya masih sayang dengan eyang kakung dan akan menjaga eyang kakung selalu mas, dan ada satu lagi, adik ngak mau kalau peristiwa mamanya Tasya terulang kembali ke Tasya, oleh sebab itu adik mempumyai sebuah permintaan ke mas Bram supaya sepulangnya adik di panggil yang kuasa, adik mau mas mengawini Tasya sebagai pengganti Niken“

Bram termenung mendengar permintaan Niken

“Permintaanmu sunggung tidak masuk akal sehat ku Niken, Tasya itu cucu kesayanganku yang aku jaga selama ini dan sekarang malah mau kau jerumuskan supaya aku mengawininya, pikirkanlah lagi NIken sayang” kata Bram sambil membelai rambutnya yang tinggal seberapa penuh kasih sayang
Niken menangis lagi, dasar Niken kalau sudah punya keinginan harus di ikuti dan Bram juga belum pernah tidak mengikuti permintaan istrinya itu, tapi kali ini lain Bram masih bersikukuh untuk menolak keinginan Niken, Lalu timbul suatu pemikiran Bram untuk mengiyakan untuk saat ini tapi besok setelah Niken dipanggil siapa yang tau permintaan ini menjadi kabur seiring berjalanya waktu.

“Okey Niken sayang mas mau mengikuti saran kamu tapi dengan syarat“ kata Bram

“Apa mas syaratnya, biar Niken bisa memenui syarat syaratnya“ jawab Niken penuh kemenagan

“Sekarang Tasya baru kelas X SMA, pikiran nya tentu masih sangat labil dan menurut UUD perkawinan pun minimal usia pernikahan 18 Tahun, jadi mas mau nanti setelah Tasya sudah usia 18 tahun di tanya lagi apakah keinginan menjadi istriku masih berlaku masih banyak kemungkinan Tasya bisa saja menolak setelah usia 18 tahun atau dia punya pilihan lelaki lain yang pantas untuknya, itulah syarat yang aku ajukan, pada dasarnya aku mau setelah Tasya memenui syarat sebagai wanita dewasa” jawab Bram

“ Ok mas, tolong besok panggilkan Haris pengacaraku, supaya mengawal janji mas setelah dua Tahun yang akan datang “ jawan Niken dengan wajah sedikit ceria menjelang ajalnya.

kembali saat sekarang


Niken Larasati istrinku meminta Tasya Anggaeni cucu semata wayangku yang kini sudah duduk di kelas XII di sebuah SMA Negeri di kota Semarang, yang se minggu yang lalu merayakan ulang tahunnya yang ke 18 tahun. Pikiranku menjadi kacau bukan aku ngak setuju atas usulan isrtiku almarhum untuk mengambil Tasya cucuku sebagai pendamping hidupku pengganti dirinya, pernyataan Tasya yang masih tercetak jelas di ingatanku.
Bagaimana dengan ibu dan bapaknya, yang merupakan anak dan mantuku sendiri.
Tasya sendiri pun sudah mengambil sikap mau menjadi istriku, sedang keputusan yang di ambil isrti ku saat itu.
Banyak pertanyaan yang datang silih berganti dan akhirnya aku pasrah, kalau sang semesta memberi ijin pasti semua halangan bisa terlampaui dengan mudah.

Bagaimana dengan diriku sendiri, jujur aku sangat berterima kasih atas perjodohan ini, sebab aku sendiri terlalu sayang pada cucuku Tasya dan setiap malam aku selalu terbayang wajah Tasya yang ayu dan imut yang manjanya ngak ketulungan, apakah aku juga sudah jatuh cinta kepada cucuku sendiri yang masih merupakan darah dagingku senduri, aku ngak tau perasaan apa ini, seperti waktu dulu pertama kali aku ketemu Niken Larasati.

Semenjak seminggu ini aku merasakan ada sesuatu yang hilang dariku apa itu? aku hanya pasrah atas kehendak semesta dan aku ngak berani membayangkan apa yang terjadi besok.

Seminggu yang lalu Aku sengaja datang pada ulang tahun cucuku Tasya Anggraeni di Semarang dan memeng aku sudah punya kamar sendiri di rumah mantuku itu karena aku sering juga tidur di rumah mantu dan anakku itu kalau ada urusan bisnis yang mengharuskan aku tinggal sementara waktu di kota Semarang, bukan urusan bisnis saja kalau rasa kangenku pada cucuku Tasya dan Dion adik Tasya sehingga anak mantuku tidak menaruh curiga apa apa dan memang aku selalu menjaga jarak dengan cucuku Tasya.

Siang itu tepat tanggal 5 Desember xxxx tepat hari Ulang tahun ke 18 cucuku Tasya. Jam 1 lebih mobilku masuk halaman rumah mantuku di jalan Sultan Agung dan di sambut dengan mantu dan anakku. John Wira sakti dan Rini Kusumawardhani didepan rumah setelah aku turun, anakku mencium tanganku di ikuti oleh mantuku

“Ayah, dari Solo jam berapa kok udah sampai? kata Rini anakku

“Jam 8 nan lah, tadi bersama temanku Warisman yang tingga di Jakarta dan mau pulang jadi aku anter ke bandara dulu“ jawabku

“Om Warisman ayah, sekarang tugasnya dimana“ tanya Rini

“Dia masih di Cilangkap katanya sih setaun lagi purna” jawabku

“Jeng, Ayah capai tu malah di ajak ngobrol terus“ kata John matuku

“Ia ia nih“ jawab Rini ke suaminya, lanjutnya “Ayah ayok masuk“ kata Rini, setelah masuk, lanjutnya “Ayah mau minum apa“

“Apa saja boleh, Rini asal yang anget ya ….“ jawabku
Akupun duduk si sofa ruang keluarga di temanni oleh mantuku

“John, bagaimana dengan bisnismu“ kataku setelah kami berdua duduk di sofa

“Banyak permintaan eksport yah, tapi kok kekurangan modal baru pengajuan ke Bank untuk tanbahan modal“ kata John

“Emangnya mau eksport ke mana“ tanyaku

“Ke Eropa dan Amirika, yah ….“ kata John, lanjutnya “Barang sampai di sana baru di bayar“

“Berat juga ya, ngak ada tanda jadi ….“ kataku

“Ada sih yah, hanya 10% dari total pesanan“ kata John

“Berapa bayak?“ tanyaku

“3 kontainer ke Eropa dan 2 kontainer ke Amirika“ jawab John

Kemudian Rini datang dengan membawa dua gelas, yang berisi teh manis untuk ku dan air putih untuk suaminya dan beberapa cemilan yang si taruh di sebuah piring

“Diminum ayah“ kata Rini

“Ya “ jawabku sambil meraih gelas yang berisi teh.

“Bagaimana acara ulang tahun Tasya“ tanyaku

“Nanti malam ayah di resto aja jadi ngak ribet, yang kami pesan khusus untuk acara tersebut” jawab Rini

“Tadi pagi sih Tasya telpun ayah dan memintaku datang dengan acaman harus menjemput Tasya di sekolah“ kataku

“Ayah sih selalu memanjakan Tasya dan Dion“ kata Rini

“Ngak papa Rini, kan ayah ada waktu kok” jawabku

Tiba tiba HP ku berbunyi ada WA dari Tasya


“Eyang udah sampai mana“ WA Tasya
“Udah di rumah”
“Jadi jemput Tasya kan“
“Ya sebentar”
“Tasya udah pulang, di tunggu di gerbang depan ya yang“
“Ya …. “
“Rini, John aku pamit dulu ya, mau jemput cucu ku Tasya“ kata ku

“Hati hati ayah“ jawab Rini dan john bersama sama

Aku mengambil kunci mobil yang ada dimeja dan melangkah keluar rumah dan 10 memit kemudian aku udah sampau di gerbang sekolah Tasya.

Tasya berlari lari kecil menghampiri mobilku dan membuka pintu penumpang di sebelah kiri ku, dan menutup pintu langsung meraih tanganku dan menciumnya dan aku raih kepala Tasya dan mencium kening nya sambil mengucap “Selamat Ulang Tahun Tasya”

“Terima kasih eyang” kata Tasya sambil memasang sabuk pengaman, lanjutnya “Yang, Tasya lapar“.

“Makan di rumah aja ya, sayang …. “ kataku

“Ngak mau, Tasya ingin makan berdua dengan eyang dan ada yang ingin Tasya omongin” kata Tasya

“Kemana“ kanya ku

“Ke H*** h*** Ben*o aja eyang di CL” kata Tasya dengan wajah senang

Aku mengarahkan mobil ke parkiran CL yang tak jauh dari sekolah Tasya. Setelah sampai di CL Tasya turun meraih tanganku dan menggandengnya dengan wajah riang dan lincah, cantik, manja gumanku dalam hati, melihat ke gembiraan Tasya akupun pun tersenyum bahagia

Setelah memesan makanan di resto H*** H*** Ben*o, aku dan Tasya duduk berhadap hadapan di depan meja kecil.

“Tasya mau ngomong apa“ kataku

“Dua hari yang lalu eyang putri Niken menemuiku dalam mimpi eyang kakung“ kata Tasya

“Oh …. iya ….” kataku

“Dalam mimpi eyang putri hanya mengingatkanku dengan sebuah janji yang pernah Tasya ucapkan ketika eyang putri masih di rumah sakit, sebelum meninggal dunia” lanjut Tasya

“Janji apa Tasya“ kataku

“Bahwa Tasya mau membahagiakan dan menjadi istri eyang kakung mengganti posisi eyang putri, yang belum sempat eyang putri berikan ke eyang kakung, mendampingi eyang kakung kemanapun eyang kakung pergi, baik dalam suka dan duka dan berjanji akan menjaga eyang kakung dengan sepenuh hati” kata Tasya

Aku terdiam ngak bisa berkata apa apa mendengar pengakuan Tasya cucu semata wayangku yang cantik penuh ceria

“Dan bagaimana dengan Tasya sendiri apakah masih nau menepati janji Tasya ke eyang putri mu “ kataku, lanjut “Kalau Tasya merasa keberatan ya anggap saja janjimu sudah terpenui, bagi eyang kakung sendiri ngak begitu memikirkan keinginan eyang putrimu, sebab masa depanmu masih panjang dan penuh keceriaan, eyang kakung ngak mau mejerumuskanmu dalam situasi sulit ini, hanya satu keinginan eyang kakung saat ini, ingin melihat kamu dan Dion adikmu bahagia, hanya itu saja, cucu eyang kakung harus tetap bahagia dan ceria menyongsong masa depanmu Tasya “ kataku

“Bagi Tasya, kebahagiaan Tasya kalau bisa memenui janji Tasya ke eyang putri, sebab dulu sebelum eyang putri meninggal sampai sekarang, hanya eyang kakung yang Tasya cintai bukan lagi cinta seorang cucu ke kakeknya, tapi cinta sebagai wanita dewasa ke priya pujaan hatinya“ kata Tasya sambil memegang ke dua tanganku yang masih di atas meja.

“Kok bisa Tasya punya pendirian seperti itu gitu?“ kataku

“Menurut pendapat Tasya, eyang kakung itu ganteng, penuh wibawa, tanggung jawab dan yang terpenting Tasya cinta sama eyang kakung“ kata Tasya

“Apa Tasya ngak akan menyesal memilih eyang kakung menjadi suamimu“ kataku

“Justru Tasya akan sangat menyesal, kalau Tasya ngak bisa membahagiakan eyang kakung dan menjadi istri eyang kakung dan akan mendampingi eyang kakung, kemana eyang kakung pergi“ kata Tassya

“Apa kamu sudah pertimbangkan untung dan Ruginya, Tasya …. eyang kakung sudah tua sebentar lagi dipanggil Tuhan untuk menghadapnya, eyang kakung sekarang sudah 58 tahun sedang kamu masih 18 tahun selisih umur 40 tahun, eyang kakung serorang kakek dengan 2 cucu dan sudah bau tanah” kataku

“Dua malam ini Tasya selalu berpikir tentang eyang kakung, eyang kakung pasti kesepian semenjak ditinggal eyang putri, 2 tahun yang lalu dan Tasya ngak mau melihat lagi eyang kakung kesepian lagi dan Tasya ingin mendampingi eyang kakung setelah Tasya lulus nanti, kalau pun Tasya kuliah akan cari Universitas yang berada di kota Solo supaya Tasya bisa merawat eyang kakung untuk selamanya sampai eyang kakung dipanggil Tuhan“ kata Tasya

“ Apakah itu mungkin Tasya …. kamu ini cucu eyang kakung ngak mungkin di persatukan dalam perkawinan suci“ kataku, sudah ngak ada pilihan lain untuk menolak ke inginan cucuku ini.

“Tasya hanya mau mendampingi eyang sampai akhir hidup eyang kakung, kalau bisa dan memungkinkan, Tasya ingin sekali menjadi istri syah dari eyang kakung, kalaupun ngak bisa Tasya siap untuk menjadi istri bayangan eyang kakung dan ini kan tidak akan merugikan siapa siapa eyang kakung“ kata Tasya, lanjutnya “Perlu di ketahui oleh eyang kakung, sudah lama Tasya menjaga hati Tasya hanya untuk eyang kakung dan menjaga bibir dan vagina Tasya yang akan ku persembahkan untuk eyang kakung, kalau pun eyang kakung menginginkan dan menghendaki sekarang, keperawanan Tasya akan ku serahkan sekarang juga dengan senang hati”

Aku terkejut mendengar pernyataan Tasya dalam benak ku Tasya bukan lagi anak anak lagi pemikirannya suguh dewasa dan pendiriannya sunggung mengagumkan tak tergoyahkan seperi eyang putrinya ya isrti ku Niken Larasati kalau punya keinginan ngak bisa di penggak harus terlaksana apapun resikonya dipikir nanti itulah yang membuat aku benar benat sayang ke istriku Niken sekarang Tasya juga sama kalau punya keinginnan ngak bisa di cegah, Sudah berbagai alasan yang aku kemukakan ke Tasya tapi dengan ringan di jawabnya tanpa beban, aku berpikir ini petanyaan yang terakhir kalaupun aku tau bahwa aku nga semacam itu, ini hanya sebagai tes untuk Tasya

“Satu lagi pertanyaan Tasya, apakah kamu masih tetap mempunyai pendirian ingin menjadi istri eyang kakung dan pengganti eyang putrimu sementara eyang kakung sudah tidak dapat memberikan nafkah batin sebab titit eyang kakung yang lemah dan ngak bisa berdiri lagi?“ kata ku

“Apapun yang terjadi, tujuan utamaku membahagiakan eyang kakung dan sex bagi Tasya bukan tujuan utama, Tasya tetap akan menemani eyang kakung kalaupun eyang kakung impoten yang tak berfusi tititnya “ jawab Tasya

Aku melonggo ngak bisa berkata apa apa, baru kali ini aku mengenal pribadi Tasya yang sebenarnya cantik, periang, dan teguh pendirian persis pribadi eyang putrinya Niken Larasati istriku.

Setelah pesanan datang aku dan Tasya segera menghabiskan makanan dan kembali ke rumah, sesampainya di rumah ditanya Rini kok lama banget di dijawabnya dengan ringan oleh Tasya tadi mampir ke H*** H*** Ben*o dulu ma, lapar sambil masuk ke kamarnya dan aku pun masuk kamar yang di sediakan untuk ku oleh anaku Rini.

Malam harinya pada acara ulang tahun Tasya Anggraeni yang ke 18 tahun di sebuah resto di pinggir pantai yang menyediakan makanan laut. Acara cukup meriah dan banyak teman teman Tasya yang di undang bahkan ada beberapa guru Tasya yang datang, cukup meriah tapi semua itu ngak bisa membuat hati ini tenang masih kepikiran pernyataan pernyataan Tasya cucu semata wayangku pikiranku menjadi kacau.

Apakah aku senang dengan pernyataan Tasya tentang keperawanannya? tentu
…..

Bagaimana tanggapan anakku dan mantuku, Rini dan John bila mengetahui semua ini?

Apa kata teman temanku nanti?

Banyak pertanyaan yang tak terjawab.
Apakah aku juga menyalahkan Niken istriku atau justru berterima kasih pada ya

Jawabku pusing.


sampai disini dulu agan agan tercinta, penyinta cerita dewasa
Jangan lupa kripik yang renyak atau mendoan gereng yang nyemek
 
Terakhir diubah:
Selamat atas rilis ceritanya om @Roo238 ...
Boleh ya ane mau ngasih kripik, mudah-mudahan suka ... He he he ...
1. Minimalisir ama typo ya om ...
2. Penuturan POV juga perlu diperhatikan ...
Gitu aja semoga berkenan ...
Tetap semangat dan terus berkarya ...
Sehat selalu dan jangan lupa bahagia ...
Makasih kripiknya om @Nicefor . Ni tulisan ane yang pertama masih banyak Typo ya ... sebentar nanti akan ada editannya om.

makasih udah sudi mampir
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd