Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Part 3: Detik detik

Pov : Bram Kusuma
Dari Part 2:

“Mrinding eyang kakung“ kata Tasya dengan pandangan sayu
Aku hanya tersenyum dan melanjutkan rabaanku ke sekujur tubuh Tasya dari pendak kurun ke payu dara yang masih terbalut bra

“Eyang buka ya“ kataku di dekat telinga
Tasta hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, aku lepas bra dengan kait ada di depan diantara buah dada Tasya

“Kecil ya eyang“ kata Tasya ngak pd

“Ngak kok, ngak kecil kecil amat, maklum lah Tasya masih perawan tapi bentuknya bagus Tasya masih sangat kencang dan padat dan yang mengesankan apalagi dengan putting nya “ kataku sambil menyentil ke dua putting Tasya

“Ahhh, geli“ kata Tasya sambil terkejut saat puttingnya kucentil secara tiba tiba
aku hanya tersenyum menaggapi protes dari Tasya

Lanjutan ….

Tangan ku melebar dan meremas lembut payudara cucuku dan setelah 5 menitan payudara cucuku mulai mengembang dan mengeras. Aku mencoba dekatan mulutku ke arah putting yang ranum warna kecoklatan, begitu indah belum terjamah oleh pria manapun, lidahku menyentuh putting cucuku dan aku melihat reaksi cucuku semakin mendesah dengan agak kuat seperti leguan dan disertai pundak dan dada cucuku bergerinjang gelinjang, tapi hanya sebentar, ku ulangan lagi ke putting sebelahnya dengan reaksi yang sama, dan aku lakukan secara berulang ulang kadang dengan jilatan kadang pula dengan sedotan cukup kuat ku lakukan di atas payudara di luar putting nya dan menbekas warna merah aku pandang hasil karyaku diatas payudara cucuku yang memerah aku ulangi lagi untuk membuat cupangan yang merupakan seni percupangan di atas payudara yang sebelah dan aku melihat lagi cupangan warna merah di sekitar payudara cucuku dan aku puas, gumamku

“Eyang kakung kok di beri tanda sih“ kata Tasya sambil tersenyum dan membelai wajahku dengan lembut

“Tanda kepemilikan Tasya, kini cucu eyang yang cantik, telah menjadi milik eyang kakung sepenuhnya“ kataku sambil megecup keningnya

“Aih, eyang kakung nakal nih“ kata Tasya sambil mencubit perutku.
Aku merapatkan badanku ke badan cucuku dan mencuiunya kembali kening cucuku dengan penuh kelembutan dan ciuman ku mendarat ke bibir ranum cucuku dan bermain main dengan bibir cucuku turun lagi ke bawah kerah dagu dan memciumi leher jenjang cucuku dan kini ketiak cucu ku menjadi sasaran bibirku, aku angkat tangan kirinya dan ku jilati setiap jengkal ketiaknya.

“Ahhhh ……Ahhhhhh ….. Ahhhhh …… “ suara desahan Tasya menggema kembali seantero kamarku.

Aku kembali ke payudaranya dan tak bosan bosannya menciumnya, aku melangkah ke belakang dan duduk di tepi ranjang, sambil nenarik badan kecil cucuku sehingga kini posisi aku duduk di tepi ranjang dan cucuku bediri di merapat pada tubuhku, kuamati kemali badan cucuku yang setengah telanjang, aku sentuh perutnya yang putih bak pualam, aku raba setiap inci perutnya dan aku tarik tubuh cucuku supaya lebih merapat lagi dan aku mulai menciumi pusarnya.

“Ahhhh, geli eyang“ kata Tasya

Aku tak memberikan reaksi dengan ucapanTasya, ke dua tangan ku berada bongkahan pantat bulat cucuku yang tidak terlalu besar, tapi cukup enak diremas pelan pelam dan setelah 5 menit berjalan waktu, aku hentikan sejenak

“Eyang lepas ya cd nya“ kataku

Tasya hanya mengangukan kepalanya dengan pelan, aku pegang cd mini yang menutupi tubuhnya terakhir dan aku gerakan tanganku ke bawah dan cucuku mengangkat kakinya satu peratu secara bergantian sehingga mempemudah aku melepas cd cucuku dan ke dua telapak tangan cucuku buru buru menutup memek nya yang terbuka,dan aku pehang tangam cucuku dengan pelan aku membuka kedua tangan cucuku yang berusaha menutupi vaginamya, tapi segera aku tahan ke dua tangan cucuku

“Cantik“ ucapku sambil memandang ke arah vagina cucuku yang terbuka, terlihat jelas oleh ku bulu bulu halus ada disekitar vagina dan ada sedikit warna merah di bawah bulu halusnya itu, aku mulai meraba memek nya dengan tangan kanan ku, sedang yang kiri tetap di bongkahan pantatnya, paha cucuku Tasya pada bagian dalam yang putih tidah begitu besar adalah ciri ciri perawan aku raba dari bawah ke atas dan berakhir tepat di celah memeknya yang merupakan garis kecil melintang dari belakang ke depan dengan dihiasi daging tumbuh sebesar pucuk jari kelinggling.

Aku mulai menanap wajah ayu cucuku, matanya yang sayu dan ada rona merah di sana, kedua pipinya tanpak lebih cantik alami, ke dua tangannya di atas bahuku, dan aku angkat kaki yang kiri ke atas sehingga belahan memek semakin melebar dan kelihatan warna merah muda mendoninan seluruh permukaan memek cucuku, aku dekatkan mulutku ke depan mulut memeknya dan menyapu permukaan memek cucuku dengan lidahku sehingga mengenai kelentit nya

“Ahhhhhhh“ desah Tasya menjerit panjang, tangan kananku membuka celah mayora dan menyapu celah bagian dalam yang sudah berlendir, aku cium kelentit Tasya dengan lembut leguan yang keluar dari mulut cucuku Tasya semakin terdengan makin keras dan desisisan yang keluar dari mulut Tasya makin menggema di ruang kamar tidurku, aku berdiri dan menidurkan cucuku diempat tidurku besar, melangkah untuk mengganti lampu kamar sebentar ruangan gelap dan diganti dengan lampu sorot yang menuju ke tengah tempat tidurku, tidak terlalu terang tapi juga cukup penerangan untuk melihat detail tubuh cucuku yang terlentang di tempat tidur tanpa busana. Tergolek lemah pasrah menanti detik detik yang akan terjadi, aku melangkah membuka lemari pakaian, mengambil anduk putih bersih, setelah itu aku melangkah dan naik ke tempat tidur menggeser pantat cucuku di bawah pantat ku taruh anduk putih tersebut, Tasya memandang ku dengan heran

“Untuk apa eyang anduk itu“ kata Tasya

“Untuk kenang kenangan saja Tasya, nanti kamu juga tau kenang kenangan macam apa“ kataku

Sambil tiduran disamping Tasya aku buka cd ku sendiri keluar burung garudaku gagah, aku pegang tangan cucuku mengarahkan tangannya untuk memegang burung garudaku perkasa.

“Ah“ Tasya terkejut setelah memegang penis ku : “Ini besar sekali eyang kakung apa muat memek Tasya di masuki penis seberar ini“ kata Tasya.

“Muat lah, mau lanjut “ kataku

“Mau lanjut ah, tapi pelan pelan ya eyang, aku takut sakit“ kata Tasya

“Sakit itu pasti, dan semua wanita pasti merasakan kesakitan waktu pertama penis pria masuk ke lubang vagina, walau hanya sebentar setelah itu pasti enak nya bukan main eyang berani jamin kok, sehingga setiap wanita merasa nyaman dan canduan kalau sudah merasakan enak nya penis pria“ kataku memberi semangat

Cucuku tidur miring dan akupun miring juga saling berhadap hadapan, tangan cucuku ngak mau lepas dari penisku, meremas remas dengan pelan dan itu membuat sensasi lain yang kurasakan, aku mulai mencium bibir cucuku dan diterimanya ciumanku dengan ciuman juga, sepuluh menit berlalu dan ciumanku bergeser ke arah leher dan bergeser lagi ke arah payudaranya aku ciumi dengan lembut dan desahan cucuku makin keras di telingaku, tubuhku bergeser ke bawah lagi dan bibirku sampai ke pusar dan bergeser terus dan berhen ti di depan memek cucuku, Aku renggangkan selangkangan sejauh mungkin dan bibirku mulai menciumi bibir memek cucuku.

“Eyang, .... ah …. itu kotor eyang …..“ kata kata Tasya tersendat sendat sambil berusaha menahan tubukku agar menjau dari memeknya

“Ini persiapan Tasya untuk menuju puncak kenikmatan, biar bisa mengurangi rasa sakit nanti pada penetrasi“ kataku

Tasya hanya menggagukan kelapanya mendengar penjelasanku panjang lebar.

Aku mulai menjilat kelentit Tasya dengan kasar dan dengan sedot sedotan kecil, tangan kananku melai mencari lubang peranakan dan memasukan satu jari disana dan memaju mundurkan jari tengah, dari lambat sehinga cepat ini membuat cucuku blingasan dan memegang pundaku seakan menarik narik kepalaku biar lepas dari memek nya tapi aku terus berusaha malah makin cepat kocokan jariku ku, tambah lagi jari ku menjadi 2 jari masuk kedalam memeknya.

“ Ahhhh …. eyang …. hentikan Tasya mau pipis ….. Ahhhhh …..” teriak Tasya sambil menhangkat pantat nya ke atas dan itu membuat aku lebih leluasa menyodok dua jariku ke lubang vagina Tasya.

“Ahhhh eeeyyyaannnngggg Taaassss ssssyyyyahhhh piii ppiiiiisssss“ teriakan Tasya

Dari dalam memek Tasya menembut air kencing yang banyak ke arah mukaku, aku diamkan masih dalam posisi Tasya mengkangkang Memek terlihat merah dan pinggul ke atas, badan lemas ngak bertenaga, aku lepas tanganku dari memek Tasya, dengan wajah sayu Tasya memendang wajahku yang belepotan air kencing Tasya.

“Tuh, eyang di bilangai ngak percaya, mau pipis ngak di lepas malah di kencengin“ kata Tasya

“Tapi suka kan“ kataku

“Ya, eyang, aku sampai lemes semua, tapi rasanya enak banget tadi …. he he he ….“ kata Tasya jujur

Aku jongkok di depan mulut Tasya

“Basahin dulu dengan air liur mu Tasya“ sampil menyodorkan penis ku ke mulut cucuku

“Ogah ah, ngeri eyang kakung“ kata Tasya

“Ayolah Tasya biar mesuknya ngak sakit sakit amat, minimal mengurangi rasa sakit“ kataku
Tasya memandang wajahku bergantian dengan memendang penis ku yang sudah ereksi maksimal, di pegangnya pelan di ciumnya dulu kepala penisku di jilat dan dirasakan aroma penisku dan dirasakan dengan mengecap ngecap lidahnya sendiri, Tasya melai menjilati kepala penis sehingga basah dan menjilati batangnya juga membuka mulutnya semakin lebar dan berusaha memasukan penisku ke dalam mulutnya

“Auhhh, jangan kenain gigi dong sayang“ kataku

“Ya ya ya, maaf eyang, baru pertama kali“ kata Tasya
Sepuluh menit berlalu Tasya mengoral penisku dan aku memasukkan kembali jari jariku ke lubang vagina Tasya di antara sedotan pada penis juga desissanya keluar dari mulut Tasya aku merasakan suatu getaran dari pangkal penisku

“Sudah Tasya sudah basah“ kataku
Aku bergeser ke arah selangkangan cucuku dan memposisikan penisku berhadapan dengan mulut vagina Tasya. Aku geserkan kepala penis ke bibir vagina sambil menekan pelan meleset aku coba lagi memegang kepala penisku persis di ambang mulut vagina dan …. blessss …. kepala penisku masuk sedikit reaksi Tasya agak terkejut matanya membesar, aku diamkan lagi 3 – 4 detik aku tekan lagi makin ke dalam dan … teriakan kesakit dari mulut cucuku dan aku melihat di sudut matanya ada setetes air mata, aku diamkan sebentas menghapus air matanya dan mencium bibirnya dengan mesra dan cucuku menerima ciumanku ke dua tangannya yang berada di belakang kepalaku dan tanganku berada di atas putting cucuku dan melintir putting nya yang sedikit keras, dan mendorong penisku sedikit lagi aju diamkan tak ada reaksi yang cucuku berikan aku dorong lagi penisku masuk lebih dalam lagi, setengah lebih penis ku masuk ke dalam memeknya dan ciuman bibirku terus berjalan dan permainan jari jariku pada putting nya terus berjalan, dengan sedikit gerakan aku maju mundurkan penisku masuk kedalam memek cucuku yang semakin licin karena cairiran memek nya sendiri mulai membasahi penisku aku dorong penisku agak kuat lagi segingga penisku masuk sempurna ke dalam memek cucuku, aku diamkan sambil menarik nafas dalam dalam, ciuman ku terlepas tapi hanya sebentar ku cium lagi bagian telinga cucuku dan mulai mendesah lagi.

“ Eyang ini enak sekali sudah tidak sakit lagi“ kata Tasya
Pinggulku mulai bergoyang naik turun berirama pela, desahan cucuku melai terdengar lagi tatapan mataku dan mata cucuku saling bertemu dan cucuku sudah bisa tersenyum manis dalam gairah syahwat menggebu, semakin cantik wajah cucuku di mataku, cucuku mulai mencium kembali bibirku dan ku balas dengan lumatan ke bibirnya sementara itu lidah cucuku menjalur keluar dari rongga mulut dan langsung menjadi sasaran sedotan mulutku dengan lembut, pinggul cucuku mulai ikut bergoyang, seirama goyanganku yang semakin lama semakin cepat dan aku tidak mau merubah pusisi bersenggamaku, biar cucuku merasakan enaknya persetubuhan antara laki laki dan perempuan walau cucuku bersetubuh dengan eyangnya sendiri, sudah tidak ada rasa berdosa lagi, sebab ini yang di inginkan cucuku selama ini dan juga menjadi keingaku, Tasya ikut mempercepat goyangan pinggulnya ikut maju mundur bahkan kekiri dan ke kanan secara naluriah semata.

Tangganku sudah berubah posisi sekarang berada di punggung Tasya dan menekan badannya ketubuhku lebih dalam lagi terasa payudara cucuku menekan di dadaku dan cucuku menggoyangkan dadanya sehingga payudara cucuku bergesekan dengan dada bidang ku.

“Ohhh eyang… ini enak sekali …. enak eyang…. “ suara Tasya disertai desisan panjang dan leguak nikmat, pinggul Tasya semakin aktif bergoyang ”Ayo …. eyang ….lebih …. cepat ….. Tassya mau piis …. piiisssss …… ahhhhhh ……”
Goyanganku pada pinggul makin cepat dan semakin cepat pinggul ku naik turun secara cepat tanpa irama dan akhirnya ……

“Eyyyyaaaannnnnggggg ….. taaassssss ssssyyyyaaaahhhh keluar“ teriak Tasya

Akupun mulai menekan penisku sedalam dalamnya :
“Aaahhhhhh ….. eyaaaannnnggggg …. juuuuggggaaaaa ……aaahhhhhh …..“ suara bariton ku keluar mengudara.

Pinggul Tasya menekan ke atas sedang pinggulku menekan kebawah secara bersamman

“Aaaahhhhhhhh …… “ suara Tasya, disusus dengan

“Aaaahhhhhhhh …..“ Suara baritonku menggema seantero ruangan

Aku merasa cengkraman memek Tasya semakin kuat membuat penis ku juga berkedut secara bersamaan
Sseeeeerrrrttttt ….. ssseeeeeerrrrttttt ….. sseeeeerrrrrttttt ……
Chooooottttt …. chhhoooooo tttt ….. chhhooooooot ……

Berulang kali sehingga tekanan pada pinggul masing masing mengendor dan akhirnya aku terguling di samping Tasya, aku raih wajah cucuku lemas di sampingku aku kecup keningnyan aku cium bibirnya aku cium kembali pipi kanan dan kirinya berulang ulang sambil mengatur kembali nafas kami yang saling berkejar kejara

Kami berpelukan setelah perawan Tasya aku dapatkan jujur aku senang sekali mendapatkam Tasya gadis 18 tahun dan aku berterima kasih kepada istriku NIlen Larasai yang telah mewariskan Tasya cucuku dan mengijinkan aku untuk menikahinya.

"Terima kasih Tasya cucuku yang kini telah menjadi permaisuriku dan aku berjanji akan melindunimu selalu dan akan memberikan kebagiaan lahir dan batin semampuku" kataku dalam pelukannya.

"Teima kasih eyang, telah memberikan kenikmatan yang tak terhingga dan aku akan selalu patuh ke eyang sebagai iman dalam hidupku" kata Tasya

Dalam batin aku juga berterimakasih kepada isyrtiku almarhumah Niken Larasati yang telah memberikan kesempatan dan ijin supaya aku menikahi cucuku Tasya.



* Galau kan ....
Ha ha ha ....
Ditunggu. Part 4 Pov: Tasya Anggaeni.
 
Mantaap abis,kebayang klw tasya resmi jadi istri kakeknya,ibunya tasya akan jadi anak tirinya tasya serta akan jadi mertua kakeknya,...pokoknya mantul,tetap semangat dalam penulisanya,tpi yg penting abang Roo238 dilancarkan RLnya serta senantiasa dalam keadaan sehat
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd