Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

ikut nimbrung suhu cerita nya bikin greget ..
Mangga suhu semoga berjenan
Makasih atas update part 3nya abang Roo238,
He he he semoga berkenan suhu @Dafaarkan
Mantaap abis,kebayang klw tasya resmi jadi istri kakeknya,ibunya tasya akan jadi anak tirinya tasya serta akan jadi mertua kakeknya,...pokoknya mantul,tetap semangat dalam penulisanya,tpi yg penting abang Roo238 dilancarkan RLnya serta senantiasa dalam keadaan sehat
Pokoknya bisa bikin pusing suhu entah bagai mana cara saling sapa di antara mereka
 
Mangga suhu semoga berjenan

He he he semoga berkenan suhu @Dafaarkan

Pokoknya bisa bikin pusing suhu entah bagai mana cara saling sapa di antara mereka
Inimah cuma usulan hu sekedar untuk berfantasi,kedua orang tua tasya memanggil ke tasya dengan sebutan ibu atau mamah atau istilah panggilan anak kepada ibunya.
Tpi itu cuma usulan bang,...pokoknya aq ikut aja mau dibikin apa alur cerita ini oleh abang Roo238,yg penting aq berharap cerita ini punya title tamat...
 
Lanjut ....

Part 4 : Cinta Pertama

Pov :Tasya Anggraeni


Siang ini aku duduk santai setelah beberapa hari yang lalu aku merayakan ulang tahunku yang ke 18, sunggung unik perjanan hidup ku aku ngak habis pikir aku bisa jatuh cinta pada kakekku sendiri dan aku merasa berdebar debar di hatiku kalau melihat foto kakekku yang ganteng dan maco walau usianya sudah lebih dari setengah abat ya sekarang kakekku berusia 58 tahun tapi fisiknya tidak kalah dengan anak usia 20 tahun wajah ganteng banget sih menurut aku, kalau di bandingkan dengan fisik papa John Wirasakti papaku yang usiaya baru 45 tahun papa kalah jauh banget, papa agak buncut perutnya sedang kakek ku perut datar sebanding dengan fisik yang mempunyai tinggi 175 cm dan aku kalau berdiri di sampingnya hanya setelinganya walau tinggi badanku susah 168 cm, kalau dibandingkan dengan teman teman sekolahku aku termasuk tinggi.

Kembali ke fisisk papa kalau mau jujur dan dibandingkan dengan kakak fisik jelas lebih okelah fisik kakek, dada bidang kelihatan sekali kalu pakai kaus tak berlengan otot lengannya kelihatan keker dan dadanya membentuk bidang segitiga,sedang papa yang tidak pernah olah raga sehingga badannya biasa biasa saja tidak se indah badan kakekku.

Wajah kakek ku juga ngak kalah oke lah dengan wajah ayahku, mata ayahku bermata sipit keturunan tionghoa dari kakek dan nenekku yang dari papa aku panggil opa dan oma, kakeku keturunan timur tengah tapi dari buyut kali ya, garis keturunana arap masih kelihatan menonjol darah timur tengahnya masih sangat jelas terutama pada hidungnya mancung dan agak melebar, matanya sih biasa seperti orang jawa umumnya. Kulit kakekku sawo matang seperti orang jawa asli tapi bersih ada kumis melintang di antara hidung dan bibirnya.

Kakek ku pensiunan TNI Anggkatan Darat susah 5 tahun pensiun atau tepaptnya minta pensiun di percepat atau pensiun muda, pangkatpun sudah tinggi mayor jendral tugas terakhir sebelum pensiun di mabes Cilangkap.

Alasan pensiun muda karena ingin selalu berdekatan dengan Nenek ku. Begitu sayangnya kakek ke nenekku membuat aku trenyuh sekali. Aku paling dekat dengan nenek Niken Larasati seorang pengusaha sukses dan inilah yang membuat nenek sangat menyesal memilih sebagai pengusaha yang tidak bisa sepenuhnya merawat da mendampingi kakek dalam melaksanakan tugas kenegaraan. Kakek sebagai perwira TNI Angkatan Darat punya mobilitas tinggi selalu berpindah tempat tugas dan terakhir kalinya sebelum tugas di mabes sebagai atese militer di Burnai Darusalam, ini yang membuat Nenek Niken merasa bersalah sebab pada waktu yang bersamaan usaha Nenek mengalami sedikit kemunduran nyaris bangkrut, tapi Nenek bisa bangkit kembali dan meraih sukses.

Kakekku Bram Kusuma pun minta pensiun dini mengingat kesehatan Nenek mulai menurun dan mulai sakit sakitan. Kakek berusa tegar dan selalu berupaya dengan berbagai jalan, tapi Tuhan berkehendak lain 2 Tahun yang lalu Nenek Niken meniggal dunia.

Satu bulan sebelum meninggal dunia nenek Niken memanggil aku cucu tercinta, dipanggil untuk menemani beliau di Rumah Sakit, terpaksa aku ijin ke sekolah, pada saat itu aku baru kelas X SMA, dan pada malam itu eyang putri Niken banyak bercerita mengenai kehidupan rumah tangga dengan kakek Bram yang keseharian aku panggil dengan eyang kakung atau yang kung saja, sedang dengan Nenek Niken dalam kesehariannya aku panggil dengan eyang putri atau yang ti saja.

Eyang putri banyak bercerita tentang kegagalan nya membina rumah tangga dengan eyang kakung, hingga akhir hayatnya, yang ti sangat menyesal belum bisa membahagiakan eyang kakung dengan sepenuh hati, dan yang lebih tragis lagi eyang putri tidak bisa menemani eyang kakung karena penyakit yang dideritanya. itulah awal mula perjanjianku dengan eyeng putri.

Pada malam itu aku sendiri yang menemani eyang putri di rumah sakit

“Nduk Tasya cah ayu“ panggil eyang putri (nduk = panggilan ke anak perempuan)

“Ia eyang ti“ jawabku sambil melangkah ke tempat duduk di samping tempat tidur eyang putri

“Apa kamu masih ingat, kamu pernah mengatakan kalau kamu sudah besar ingin menjadi istri eyang kakung mu“ kata yang ti sambil membelai rambutku yang terurai ke belakang

“Ia eyang, Tasya masih ingat kok, ketika Tasya masih duduk di bangku kelas 5 Tasya pernah janji ke eyang putri untuk menggantikan kedudukan eyang putri sebagai istri eyang kakung“ kataku, lanjutku: “Tapi kan eyang putri masih menjadi istri eyang kakung mana munkin eyang putri“

“Ya nduk, yang ti merasa sudah waktunya di panggil ke hadapan Ilahi rasanya sesak sekali di dada ini, eyang ti ingin mendengar sekali lagi pernyataan mu dulu“ kata eyang putri

“Yang, Tasya masih ingat kok, kalau Tasya kelak akan menjadi istri eyang kakung dan menjaga eyang kakung yang ganteng …. hix, hix, hix “ kataku sambil tersenyum.

“Terima kasih cucuku Tasya, yang mau menggantikan kedudukan eyang putri ketika eyang putri sudah tiada, mungkin Tasya heran ke eyang putri atas keinginan eyang putri ini, ketahuilah sayang bahwa eyang putri sangat sayang dan cinta ke eyang kakungmu dan eyang putri ngak bisa menemani eyang kakung sampai akhir hayatnya, kerena penyakit yang ku alami ini dan kemarin eyang putri udah di vonis oleh dokter bahwa hidup eyang ngak akan lama lagi, paling lama 3 bulan kedepan, nduk“ kata eyang putri sambil meneteskan air matanya.
Aku tekecut mendengar penuturan eyang putri kala itu, aku pun mulai merasakan bagai nama perasaan eyang kakung kalau tau istrinya tak akan lama lagi di panggil Tuhan

“Apa eyang kakung sudah tau yang” kataku
Eyang putri hanya mengangguk kan kepalanya

“Apakah eyang kakung tau janji Tasya ke eyang putri dan tentang keingnanku menjadi istri eyang kakung“ tanya ku
Kembali beliau menganggukan kepalanya

“Bagai mana tanggapan eyang kakung dengan keputusan eyang putri yang ingin menjodakam aku dengan eyang kakung“ kataku

“Eyang kakung mu sih, ngak mau menanggapi nya sekarang tapi dia menyerahkan kepadamu semua keputusan ini, sebab eyang kakung berpendapat sekarang Tasya masih berusia 16 tahun usia yang sangat labil untuk mengambil suatu keputusan sepenting ini dan eyang kakung berjanji nanti kalau Tasya sudah berusia 18 tahun baru akan dikatakan seorang anak benar benar dewasa dan bisa mengambil keputusan dengan baik, biarlah masa 2 tahun ini eyang kakung akan merenungkan diri dan biar Tasya juga berpikir untuk masa depanya“ kata eyang putri.

Seminggu sebelum eyang putri meninggal dunua aku merasa kangen sekali ke eyang putri dan aku minta ijin ke mama untuk membuatkan surat ijin ke sekolah tapi mama ngak mau soalnya aku sudah sering ijin tidak masuk sekolah, akhirnya malam itu aku telpun ke eyang putri menyatakan kangen ku ke eyang putri, dan eyang putri juga begitu kangen kepadaku, nyambunglah jadinya aku kangen ke eyang putrid an eyang juga kangen ke aku, Senenarnya dalam hati in kangen juga aku ke eyang kakung tapi aku malu untuk mengatakannya apa lagi di depan eyang kakung ada rasa grogi tapi juga ada rasa bahagian mendengar kabar nya saja, aku juga menanyakan keadaan eyang kakung selama eyan putri sakit dan aku merasakan kepedihan eyang kakung dengan situasi seperti ini.

Seminggukemudian setelah aku telpon ke eyang putri untuk menanyakan kabar, eyang putri meninggal dunia dalam pelukan eyang kakang, selama ini aku belum pernah melihat eyang kakang bersedih seperti itu, setelah jenasah eyang putri di kebumikan, papa dan mama pulang ke Semarang tapi aku minta pada mama ingin menemni eyang kakung seminggu lagi kasian eyang kakung sedirian dan mama memberi ijin aku untuk tingga di rumah eyang kakung selama seminggu

Dalam seminggu ini aku berusaha menghibur eyang kakung dan selalu menemani nya juga selalu mengajaknya ngobrol kalau terlihat eyang sedikit melamun dan mencoba menghiburnya dengan mengajak melakukan perbuatan yang bisa menghilangkan kesedihan dari yang kecil kecil mengajak ke mall, hanya sekedar lihat lihat keramaian, ke waung angkringan, ke alon alon, melihat film dan lain lainnya setelah seminggu eyangku sudah bisa melepas kepergian eyang putri dan mulai sibuk ngurusi perusahaan peninggalan eyang putri dan makin lama eyang kakung bisa melupakan eyang putri dan kembali tegar seperti sedia kala.

Hari ini hari ulang tahunku yang ke 18 siang itu aku di jemput oleh eyang kung ke sekolahanku dan aku berjanji menunggu di depan pintu gerbang sekolahanku. tak lama kemudian aku melihat mobil eyang kaku berhenti di depan pintu gerbang sekolahku, segera aku pamit ke teman teman dan berlari kecil ke arah mobil eyang kakung, setelah masuk aku cium biku biku tangannya dan eyang kakung memberikan ciuman dikeningku, aku merasakan ciuman ini lain dari yang lain rasanya adem, ayem dan nyaman tentunya, perasaan apa ini, kataku dalam hati. Setelah melepas ciumannya di keningku eyang kakung mengucapkan selamat ulang tahun.

Ketika eyang kakung mengajakku pulang aku tolak aku ingin makan di luar berdua dengan eyang kakung dan eyang kakung selalu menurut apa yang menjadi keingnanku. Aku mengajaknya ke café H*** H*** Ben*o makanan favoritku sambil menunggu pesanana, aku pun mulai bercerita kalau aku 2 hari yang lalu mimpi bertemu dengan eyang putri Niken dan tanggapan eyang kakung angatlah ringat oh ya, gemes aku.

Setelah itu beberapa pertanyaan yang mukin menguji keteguan hati ku untuk menerima menjalankan janjiku ke eyang putri dan semua itu ku jawab sesuai apa yang ada di dalam hati ku aku benar benar cinta pada pribadi eyang kakung yang ganteng berwibabawa dan penuh karisma dan apa lagi pokoknya aku telah bulat pada pendirianku untuk menjdi pendamping kehidupan eyang kakung yang mungkin tidak lama lagi akan dipanggil Tuhan, kalau mungkin menjadi pendamping yang sah dengan ikatan perkawinan dan apabila itu tidak mungkin aku cukup puas menjadi pendamping bayangan atau bahasa kasarnya gundik, atau CTM (cucu tapi mesra) lucu ya kayak obat.

Pagi harinya setelah ulang tahunku eyang kakung pamit pulang ke Solo dan pagi itu eyang kakung sempat menganrku ke sekolahan sesampainya disekolahane yang kakung mencium keningku seperti biasa sebelum kami berpisah tapi aku ingin mendapat lebih aku mempunyai inisatif untuk mencium bibir eyang kakung yang berada di dekat bibirku eyang kakung terkejut karena keberanianku mencium bibirnya sebelum eyang kakung sadar aku membuka pintu mobil dan berlari kecil meninggalkan mobile eyang kakung, aku toleh ke belakang melihat eyang bengong di belakang pengemudi dan aku sempat melambaikan tanganku tanda perpisahan.

“Hati hati eyang kakungku“ kataku, eyang kakung hanya bengong memandang aku kekuar dari dalam mobil dan melangkah ke arah kelasku.

Siang harinya aku sempat WA ke eyang kakung untuk menyatakan apakah eyang udah sampai apa belum dan membuat suatu pernyataan kalau itu ciuman pertamaku ke laki laki yang aku cintai, eyang kakung hanya membalas dengan ucapan terima kasih. Itu WA ku yang terakhir sebelum aku memasuki jadwal ulangan umum pembagian rapot semester gasal.

Satu minggu telah berlalu aku focus pada mata pelajaran yang di ujikan setiap hari dan sebentar aku melupakan eyang kakungku, karena waktu ku padat, pulang sekolah lansung bimbel dan sampau sore di rumah masih mempersiapkan pelajaran yang diujikan untuk esok harinya dan malam kelelahan dan tertidur sampai lupa menanyakan keadaan eyang kakungku.

Esok hari terakhir ulangan umum ini dan pelajaran ku anggap mudah tidak menguras otak ku dan aku menyempatkan diri untuk WA ke eyang kakung mengabarkan bahwa Sabtu sehabis pulang sekolah aku akan ke Solo menemui eyang kakung dan di balas dengan mengiyakan rencanaku itu, sendiri katanya, ya sendiri karena Dion adikku akan ikut mama dan papa ke Makasar urusan bisnis kataku

----skip----

Sore itu aku sudah sampai di kota Solo dijemput oleh supir eyeng di poll travel dan pulang ke rumah eyang kakung yang bergaya Joglo dengan pendopo yang besar ada di depan rumah. Aku menanyakan keberadaam eyang kakung kepada mbak Surti PRT yang mengurusi rumah Solo tapi hanya pagi sampai sore malam harinya mbak Surti pulang karena sudah berkeluarga.

“Mbak eyang kakung di mama“ kataku

“Di ruang baca non“ jawabnya

Aku langsung ke ruang baca dan melihat eyang kakung terdidur di tangannya masih memegang buku soal naik haji dan pelasanaannya. Aku deketi eyang kakung diam saja, aku cium bibirnya langsung terperanjat kaget aku tertawa saja melihat eyang terkejut

“Eh… ngagetin aja, kapan datang“ ucapnya.
Kemudian aku duduk di pangkuan eyang kakung sambil berciuman dan tangan nakal eyang kakung menyentuh payudaraku aku merasa kegelian tapi tidak lama, setelah itu aku dan eyang kakung pidah di pendopo rumah untuk menikmati sore yang cerah denga canda dan tawa

Banyak cerita di pendopo tiba tiba eyang kakung menayakan sirkus haidku walau setelah mendengar alasan eyang kakung mengetahui sirklus haid ku, eyang kakung tidak mau melihat aku hamil dulu aku pun tersenyum bahagia dalam hati aku bersyukur sesegera mungkin aku akan menjdi pengganti dari eyang putri dan janjiku akan segera terlaksana aku tersenyum senyum sendiri

Pada malam harinya setelah pulang dari makan malam bersama eyang kakung dan membelikan beraneka ragam CD dan Bra dengan berbagai dengan model model terbaru juga pakainan renang dan aku memilih beberapa pakain malam mungkin akan aku gunakan kalau hal itu memungkinkan dan setibanya di rumah eyang kakung berpesan aku di tunggu di kamarnya dengan memakai pakaian yang di belikan tadi di mall.

Kucoba pakaian yang di belikan eyang kakung berupa lingerine pipis tranfaran dengan pengikat di atas pundak, ada beberapa dan aku pilih warna merah maron dengan g-sting dan Bra model kekinian dengan warna senada dengan lingerinenya tapi sebelumnya aku persiapkan dulu tubuhku dengan menyabuni alat fitalku dan menyemproy kan minyak wangi.

Benar saja selama ini aku duga, aku mengetuk pintu kamar eyang kakung dan membukanya eyang kakung duduk di tepian ranjang dengan memakai kimono dari saten tipis berwarna biru dan aku juga menduga kalau di balik piamanya itu sudah tidak pakai apa apa, Aku suka sekali ini, saatmya malam pengantinku walau tidak dengan apa apa tidak ada acara ritual dan macam acara yang melelahkan, Aku berciumam dengan bediri dan eyang kakung membuka lingerineku dan membuka bra ku dan eyang kakung memberi tanda cap warna mereh di sekitar payudaraku.

Eksekusi keperawanan ku pun terjadi aku merintih rintih kesakitan dan kegelian ketika penis besar eyang kakung menerobos ke liang senggamaku dan aku menjerti kesakitan dan eyang kakung mendiamkan tapi tetap posisis penis di dalam vaginaku sambil mencium bibirku dan memainkan putting susuku cukup lama dan aku merasakan sakit berangsur angsur menghilang dan sedikit demi sedikit diganti dengan rasa enak seakan jiwaku melayang layang, Setelah desahanku mulai terdengar tanpa aba aba eyang kakung mulai memaju mudurkan pinggulnya dengan pelan aku pegang pinggul eyang kakung yang melakukan tusukan tusukan ke vaginaku aku pun mulai mesepon dengan menggoyang pinggul ku kakanan dan kekiri kadang ke atas dan bawah kadang pula berputar searah bengan jarum jam dan sesat kemudian ku putar berlawanan denga jarum jam

Gerakan pinggul eyang kakung tiba tiba nenjadi cepat ketika aku ngomong aku akan pipis akupun merespon gerakan pinggul eyang kakung dengan garangan yang tak kalah semangatnya akhirnya aku tekan pinggul ku keatas dengan kencang dan bersamaan dengan itu pinggul eyang kakung juga menekan kebawah dengan kekuat tenaga, tubuhku terasa menyatu dengan peluh mengucur desar nafasku kayak berhenti sejenak merasakan orgamusku dalam persetubuahku yang pertama ini, setelah persetubuhan berakhir dalam

Tubuhku menyatu ketat dengan tubuh eyang kakaungku terurama pada penis dan vaginaku menyatu dan akhirnya eyang kung tepar bergukir ke samping kiriku tapi ke dua tangan meraih wajah ku dan mencium bibir ku dengan mesra diselah selah nafasku yang teputus putus sepuluh menit kami saling berdiam diri sambil mengatur nafas

“Terima kasih Tasya“ kata eyang kung di telingaku

Aku mencoba duduk melihat memekku senditri ada genagan sperma disana bercampur dengan cairan vaginaku dan ada warna merah juga disana, Apakah aku menyesal setelah menyerakkan kegadisanku ke eyang kakung ku yang perkasa, tentu saja didak bahkan rasa bersyukur kepada semesta telah berkenan menepati janji ku ke eyang putri almarhum dan meyerahkan kegadisanku pada orang yang sangat sangat ku cintai dan ku sayangai.

Aku melihat eyang ku tiduran terlentang dengan penis sudah mengecil perasaan kok lucu sih bentuk penis menggelantung mengangguk angguk aku coba pegang dengan tangan kananku dan membuat gerakan maju mundur penis yang masih bepotan lendir kenimatan makin lama penis nya bisa bertambah panjang dan membesar juga mengeras

“Hix hix hix lucu ya, tadi udah lemas baru di pegang sebentar udah tambah besar dan keras “ kataku sambil mencium bibir eyang kakung, lanjutnya: “Boleh aku masukan ke vagina lagi, yang”

Eyangkung hanya mengangukan kepalanya

“Gimana nih caranya“ aku kebingungan sendiri sambil memegang penis eyang kakung yang sudah membesar

“Tasya jongkok di atas pinggul eyang kakung lalu arahkan lubang memek mu ke penis eyang kakung dan kemudian tekan kebawah pelan pelan“: kata eyang kakung

Akupun menurut apa yang di perintah eyang kakaung, akupun jongkok diatas pinggul dan memegang penis eyang kakung dan menekan tubuh ke bawah sehingga penis besar eyang kakung tertelan semua oleh memekku.

“Ahhhhhh ….. “ suara ku dan suara eyang kakung hampir bersamaan, setelah masuk aku ambil nafas lagi sebab tadi waktu memesukkan penis ke dalam vaginaku dengan tahan nafas demikian juga eyang kung. Mula mula berputas searah jarum jam dengan pelan dan putaran ku balik dengan berlawanan dengan jaum jam aku sempat melihat ekspresi wajah eyang kakung merem melek sambil menikmati setiap gesekan antara dua kelamin kami, ku ubah gerakan pinggul ku dengan maju mundur leguan eyangkung makin keras ku percepat gerakanku aku pun merasakan sensasi yang lain tidak seperti tadi aku bisa merasakan titik rangsangku di dalam vagina yang merasa agak gatel aku gosokkan penis besar eyangku ke arah yang gatel tadi makin lama makin cepat dan aku mulai menekan tubuhku dan menghunjam sedalam dalamnua sehingga terasa pemis memukul mukul peranakanku dan aku semakin cepat dan akhirnya aku kalah air kencing ku menyebur beras itu membuat tubuh ku menjadi ringan dan melayang layang dan akhirnya tumbanng ke depan tertelungkup menindik tubuh eyang kung, kepalaku di pegangnya dan memberi ciuman di bibirku aku pasrah di lumatnya bibir ku sampai habis.

Eyang kakung berdiri dan memposisikan tubuhku nungging dan eyang kakung berdada di belakang pinggul, setelah tangannya memberi rangsangan ke vaginaku dan aku pun mulai mendesah desah akibat dari sesekan bibir vaginaku dengan tangan eyang kakung, di posisikan penis besar eyang kakung di depan vaginaku dan Bleeeessss, akupun terkejut merasakan vaginaku penuh sesak dengan penis eyang kakung dan eyang kakung behenti sejenak memberi kesempatan untuk bernafas dan mulai menggenjot pelan main lama makin cepat saling cepatnya terdengar suara seperti orang bertepuk, plok, plok, plok ….

Sampai aku ngak kuat menahan berat tubuh kusendiri, aku jatuh tengkurep tapi eyang kakung masih mengenjot pinggulnya makin cepat aku hanya bisa nungging pantatku ke atas menjaga agar penis eyang kakung ngak terlepas dari vaginaku, 10 menit kemudian aku merasaada gerekan enak dari sekitar vaginaku

“Eyyyyyaaaannnnnggggg …. mmmaaaauuuuuhhhh …… lllleeeepppaaaasssss“ kataku

“Yyyaaaaaaahhhh …..eyang juga“ jawab eyang

Tiba tiba penis eyang kakung menekan ke vagina dengan kecang sehingga vaginaku berkedut kedut dan merasakan penis eyang kakung juga berkedut kudut menyemprotkan cairan yang banyak masuk dalam vaginaku

“Eeeyyyyaaaannnngggggggg …….“ kataku sambil kepalaku mengadah ke atas

“Taaasssssssyyyyyyyyaaaaa …….. “ jerit eyang dengan suara baritonnya

Dan tubuh eyang ambruk menimpa tubuhku masih dalam keadaan tengkutep aku palingkan wajahku pas pada wajah eyang kung yang menunduk dan bibir kami saling bertauan dan saling sedot ku dua tangan eyangkung masih di kedua payadaraku di remasnya dengan pelan membuat sensasi sendiri pinggul kami juga salin merapat dan penis eyang kung masih menancap di dalam vaginaku walau hanya ujung kepalanya saja.

Setelah nafas kami udah reda aku menggoyangkan badanku

“Eyang kakung ….berat nih…..“ kataku

Langsung tubuhnya bergulir, eyang kakung berdiri lihat jam sudah setengah satu malam eyang kagkung mengambil selimut dan menutupi tubuhku dan di peluknya tubuhku dari belakang membuat rasa nyaman yang tak terkita aku tersenyum dan di balasnya kecupan di kening

“Terima kasih Tasya“ kata eyang kakung

Aku hanya menganggukkan kepala dan memejamkan mataku, terasa mimpi tidur seranjang dengan eyang kakung tangan kekar melingkar di bahuku dan kakinya menumpang di pinggulku tenang damai dan nyaman dan zzzzzzzz ……

------

Pagi harinya hari minggu aku bangun kesiangan, waktu sudah menunjukkan jam 7.00 pagi dengan malas aku bangun mencari kekasih hatinya sudah tidak ada di sampingku lalu aku keluar dari kamar eyang kakung dan meninggalkan anena pertempuran sengit semalam, mengadu kelamin dengan eyang kakung, lalu aku keluar kamar eyang kakung masih dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benangpun melekat di tubuhku, badanku polos ke dua payudaranya bergoyang kekiri dan ke kanan sesuai langkah kakiku, aku menuju dapur dan membuka almari es dan mengambil minuman dan menuangkan ke dalam gelas dan meminumnya, sambil mataku melirik kanan dan kiri mencari kekasi hatiku dan aku tidak mendapatkan kekasih tuaku, kemudian aku langkahnya menuju ruang keluarga tapi yang di cari tidak ada di sana, langkagku menuju ruang fitness dan menemukan kekasih tuaku buru olah raga mengayun sepeda statis dengan ajunan kaki dengan kecepatan sedang, keringatnya sudah memenui seluruh tubuh eyang kakung yang seperti diriku eyang kakungpun telanjang bulat tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya.

Aku mendekati eyang kakung sambil mengulurkan air putih dingin kepada eyang kakung, berhenti sebentar dari mengayun sepedanya dan memerima pemberian gelas yang berisi air putih dingin yang baru keluar dari dalam almari es.

“Terima kasih Tasya, cucuku, istriku“ ucap eyang kakung sabil turun dari sepeda stastisnya dan meraih kepala ku dan menciumi bibirku yang ranum, tangan nakalnya langsung meremas lembut payudaraku dan aku pun ngak mau kalah aku raih penis eyang kakung yang masih tidur megelantung malas di tempatnya.

“Nanti kalau burung garuda eyang kakung bangun kamu harus tanggung jawab Tasya“ kata eyang kakung

“Sebagai wanita dan istri eyang kakung, aku akan bertanggung jawab ke eyang kakung“ kata ku

Eyang kakung tidak embalas omonganku malah meraih tubuh ke di angkatnya dan di baringkannya di atas matras yang tersedia disana sambil mencium bibirku dengan nafsu yang meledak ledak, ledakan nafsu eyang kakung aku sambut dengan ciuman ciuman di bibir dan remasan eremasan di penis yang tak lama lemdian mulai mengeras, eyang kakung menelentangkan tubuhku diatas matras dan mulai menciumi vaginaku, aku raih pinggul eyang kakung dan aku ciumi penis yang sedikit menegang aku kulum aku sedot sekuat tenaga dan hasilnya tubuh euang kakung menggelinjang linjang kekiri dan kekanan sambil suara erangan barito kas eyang kakung terdengar di seantero ruang fitness itu. Posisi aku masih 69 menyamping dengan kepalaku persis menempel pada penis eyang kakung, dan vaginaku menempel pada bibir eyang kakung yang dan kedua jarinya masuk ke dalam memekku dan mengocoknya dengan sedikit kasar eranganku mulai terdengar menyaingi erangan eyang kakung dan saling saut menyaut akhirnya aku kalah orgamus ku yang pertama mulai menyapa pagi itu

“Eyyyaaaaaaannnnngggggg ….. ennnaaaakkkkkk …..“ teriaku

Pinggulku bergetar hebat dan dari memeku keluar air kencing yang deras, eyang kakang tidak menghidar dari siaram air kencing malah mulutnya terbuka menerima air kencing ku,

“He he he …. enak Tasya, eyang mandi air kencingmu“ kata eyang kakung sambil mengambil posisi, aku terlentang dengan selakanganku membuka dan kaki ku ditekuk dan eyang kakung sudah berada di atas tubuhku dan mencium bibirku dengan lembut aku membalasnya dengan penuh perasaan sambil tangan eyang kakung meraih putting susuku dan meremasnya dengan lembut, penis eyang kakung menyundul nyundul lubang vaginaku, dan aku raih kepala penis eyan kakung dan mengarahkannya pada lubang yang benar. Dengan di tekannya perlahan ke dalam lubang peranakanku dan menelan seluruh bagian kelapa penis sampai pangkal batang

“Eyaaaannggg …..“ eranganku panjang

Eyang kakung tidak menjawab malah mencium bibirku lagi kemudian pindah ke telingan kananku dan mencium telingaku dan membuat cupangan persis di bawah anak telingan, aku pun mendesah lagi: “Aaaahhhhh …..“

Setelah penis eyang kakung berhasih masuk ke lubang vaginaku berhenti sebentas dan menggoyangkan naik turun denga sangat pelan pinggulku hanya merespon goyang kiri dan kanan dan malin lama goyangan pinggu eyang kakung makin cepat dan aku pun mengimbangi goyangan eyang kakung dengan putaran erotis kadang berputar searah jarum jam dan kadang sebalikya, aku merasakan batang penis eyang kakung tambah besar dan ujung penis eyang kakung sampai mentok di dasar vagina menyundul nyundul diding peranakan dan akhirnya leguan panjang terjadi, penis eyang kakung menekan ke bawah dengan keras dan pingguklu ku meresponnya dengan menaikan keatas, penis dan vagina bersatu dalam gelinjang nikmat tak terkira.

“Ahhhhh ….. Seeerrrrr, …… seeerrrrr …… seeeerrrr ….“ sambil pinggangku ku naikan keatas

“Ahhhhh….. choottt …..chorrtt ….. choorrtt …“ sambil pinggang eyang kakung menekan kebawah
Sesaat kami berdua tidak sadar diri meresapi kenikmatan yang paling sempurna dalam hubungan pria dan wanita dalam memadu kasih.
Seperempat jam kemudian baru nafas kami mulai teratur dan aku menghirip udara sebanyak banyaknya karena keadaan yang baru saja aku alami menguras tenaga dan menghahiskan oksigin dalam paru paru ku. Sambil membuka mata dan mataku bertemu dengan mata eyang kakung dan hanya sebuah senyuman dari eyang kakung menghiasi di bibir tebalnya dan akupun membalas senyuman eyang kakung dengan tak kalah manisnya. Tanpa aba aba kedua bibir kami saling bertemu dalam ciuman yang sangat panjang.

Setelah ciuman eyang kakung terlepas eyang kakung berdiri diatas matras dan menarik tanganku supaya ikut berdiri, langsung eyang kakung mengangkat badanku dan eyang kakung membawanya ke kolam renang, aku hanya tersenyum dan langsung melompat ke dalam kolam renang di ikuti oleh eyang kakung melompat ke dalam lolam tersebut.

Sendau gurau bersama mainan air dan banyak lagi yang kami lakukan bersama tak terasa 1 jam aku dan eyang kakung bermain air di kolam renang, perutku tiba tiba merasa lapar dan aku keluar dari dalam kolam dan menuju ke dapur menyiapkan makam, berupa nasi goreng, telor mata sapi dan kami pun makan bersama

Pokoknya hari minggu ini adalah nude day itu adalah kesepakatan kami berdua, setelah sarapam pagi dan lilanjutkan dengan bersebuh kembali di ruang makan dan siangnya, eyang melakukan serangan tiba tiba mencium selakanganku yang baru tiduran di sofa, tanpa permisi penis eyang kakung menerobos ke dalam vaginaku dan aku mengalami 3 kali orgamus yang sangat panjang eyang kakung pesan makan siang melalui go food dan setelah makan siang kami tiduran di kamar ku dalam pelukan eyang kakung, aku merasa damai dan nyaman sekali, 2 jam kami tidur siang, bangun tidur siang aku melihat eyang kakung masih tidur terlentang dengan penis sedikit berkembang tanpa permisi langung ku kulum penis eyang kakung 5 menitan sudajh merubah menjadi burung garuda yang siap tempur.

Aku segera naik di atas pinggul eyang kakung yang masih tertidur dan mendorongnya penis eyang kakung masuk ke dalam vaginaku,baru eyang sadar kalau penisnya telah hilang di makan oleh vaginaku.

“Tasya mulai nakal ya” kata eyang kakung ambil mengangkat badabnya dan meraih tubuhku ke dalam pelukannya, di ciumnya bibirku dengan sangat mesra sambil menggoyangkan pinggulnya aku pun meserpon pinggul eyang kakung dengan memutar pinggulku searah karum jam sehingga penis eyang kakung yang berada di dalam vagina terasa menglingkar lingkar nikmat, seperempat kemudian aku sudah merasa orgasme ku akan datang dan dengan penih semangat aku maju mundurkan pinggalku dengan sangar cepat, eyeng kakung pinggulnya diam dam menahan badanku supaya tidak ambruk ke belakang sambil meremas remas payudaraku baik yang kiri ataupun yang kanan. Aku berteriak ke enakan dalam pangkuan eyang kakung

“Eyyyaaaannnnngggg …..“ jerit ku spontan sambil tubuhke miring ke belakang sambil menekan pinggulku ke arah penisnya yang menancap sempurna di dalam vaginaku.Orgasmusku datang eyang kakung tersenyum melihat aku dalam keadaan seperti itu, di tariknya tubuhke ke samping dan di tidurkan menyamping eyang kakung melai menggenjot vaginalu kembali. dalam posisi seperti ini aku merasakan seluruh permukaan tubuh ku bagian depan saling bersinggungan dengan badan eyang kakung dan remasan tangan eyang kakung pada pantatku terasa sekali. Kaki eyang kakung yang diatas di susupkan dinatara kedua kakiku sehingga kaki aku dan kaki eyang kakung saling menyilang sehiingga tekanan penis ke vaginaku sangat terasa

Eyang kakung mendorong tubuh ku terlentang ke dua kaki eyang kakung ditara ke dua kaki kakiku aku naikan ke dua kakiku sehingga di atas pinggulnya dan mengkaitkan satu dengan yang lain. ternyata posisi semacam ini juga enak penis eyang kakung terasa lebih dalam masuk ke dalam vaginaku dan dengan posisi ini pinggulku berayun ayun mengikuti goyangan pinggul eyang kakung

Makin lama semakin cepat sodokan pinggulnya dan cepat lagi dan akhirnya ditekannya pinggul eyang kakung di bawah dan kedua kakiku terlepas dari pinggul eyang kakung, untuk menahan tekanan penis eyang kakung ke dalam vagina, dalam hitunga detik, kakiku yang berada di bawah mengangkat pinggul ke atas mambuat reaksi dari aksi yang di buat oleh eyang kakung dan aku berhasil kedutan pada vaginaku terasa sekali dan tak lama kenmudian cairan vaginaku membajir disertai erangan panjang dari mulut ku

“Eeeeyyyyyaaaaannnngggggg …..”cairan vaginaku membajir disertai eranganpanjang dari mulut ku

“Eeeeyyyyyaaaaannnngggggg …..” teriakku dan sreeeer, sreeeer, sreeeet, membiat aku lega dam melayang layang ke angkasa dan tak lama kemudian dengusan dari eyang pun terdengan menggema di seluruh ruangan:

“Taaaassssssyyyyyyaaaaaa….aahhhhh …..” suara berat eyang dan chooot,choooot.choooot mengeluarkan spermanya di dalam vaginaku selang beberapa detik eyang pun menghentikan aksi nenekan penisnya ke dalan vaginaku dan terkapar disamping kiriku dan denga sisa sisa tenaganya meraih kepelaku memberi ciuman yang sangat panjang dan akupun mererima ciuman panjang itu dengan pesaraan lega, sebuah pertempuran yang sangat melelehkan dan sukses mambuat tubuhku melayang ke angkasa dan menari diantara bintang yang ada di sana.



Ah .... sampai choot .... berkali kali kan, semoga berkenan jangan lupa kentang goreng dan kriknya di tunggu.

matur nuwun.
Salam Semprot
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Numpang nongkrong dimari bang Roo238,sekalian nungguin pak bram katanya mau ngasih orderan kerjaan disuruh membuat kartu kondangan pernikahan antara pak bram dengan tasya sebanyak 5000 kartu kondangan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd