Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

mantap, alurnya bagus :pandajahat: 🍷
Setujuuuu,cerita ini beda ma cerita yang lain,klw cerita yg lain lumayan banyak yang isinya mengandung unsur pemaksaan apalagi dibarengi dengan ancaman bahkan melakukan tindak kekerasan terhadap kaum hawa,,,
Pokoknya is the best cerita Decision heart
 
Setujuuuu,cerita ini beda ma cerita yang lain,klw cerita yg lain lumayan banyak yang isinya mengandung unsur pemaksaan apalagi dibarengi dengan ancaman bahkan melakukan tindak kekerasan terhadap kaum hawa,,,
Pokoknya is the best cerita Decision heart

Semakin mantap ceritanya,maksih bang Ro238 atas updatenya
Setuju ya om @Dafaarkan
Ini jauh dari kekerasan dan intimidasi suh.
Sehat selalu
 
Part 6 : Sang Pemimpin

3rd Pov

Tasya dan Bram meninggalkan kantor Haris menuju ke kantor eyang kakung Bram, tidak banyak yang di bicarakan dalam perjalanan tapi pernyataan heran dari Tasya yang galau seakan mimpi, ngak percaya dengan apa yang terjadi ah …. embuh lah pikir Tasya.

Sesampainya di kantor eyang kakung Bram dan Tasya keluar dari mobil dan melangkah memasuki area kantor dan tepat pada waktu itu pas jam istirahat kebanyakan karyawan kantor ada diluar mereka banyak yang bergerombol dan bayak juga yang di kantin kantor untuk jam makan siang mereka, letak kantor Bram ada di lantai 5 Bram dan Tasya melangkah mendekati life untuk mengantar mereka ke lantai 5 sebelum mereka memasuki life berpapasan dengan Luna maya yang merupakan salah satu dari manager

“Selamat siang pak Bram dan mbak Tasya“ sapa Luna

“Selamat siang Luna“ jawab eyang kakung

“Selamat siang tante“ kata Tasya

“Liburan ya mbak Tasya“ tanya Luna

“Iya , tante“ jawab Tasya

“Oh ia pak Bram nanti jadi brifing?” tanya Luna

“Iya jadi dong kan aku dan Tasya sudah sampai di sini“ kata eyang kakung

“Berati setelah makan siang ya“ kata Luna

“Bener, Luma di ruang Rapat lantai 5 ya“ jawab eyang kakung

“Ya, saya pergi dulu ada urusan keluar sebentar nanti sebelun brifing saya sudah sampai di sini kembali“ kata Luna

“Silahkan Luna“ jawab eyang kakung

Setelah Luna meninggalkan mereka Tasta dan eyang kakung Bram masuk ke dalam life yang terbuka, tidak lama kemudian Tasya dan Bram melangkah keluar dari dalam life dan terlihat oleh Tasya ada beberapa ruang yang berukuran cukup besar di depam pintu kamar tersebut ada tulisan nama ruang tersebut dari paling kanan Owner, Dirut, Sekretariat, Ruang pertemuan, Keuangan, HDR dan Sekurite dan paling pojok kiri gudang dan toilet.

“Ayo Tasya eyang tunjukan Ruangan kerjamu“ kata euamh kakung

Tasya dan Bram melangkah memasuki ruang paling kiri sebuah ruangan cukup besar dengan ukuran 10 X 7 meter di lengkapi meja kerja ada tempat untuk menerima tamu terdiri dari satu set kursi tamu di tambah satu sofa yang cukup besar ada juga toilet di dalam nya, ada TV berukuran 42 in besar dipojok juga ada ruang kontrol yang terpisah dari ruangan itu.

“Tasya ingin melihat ruangan ruangan lainnya boleh” kata Tasya

“Mau dari ruang control atau langsumg ke ruangan masing masing“ kata eyang kakung

“Dari ruang control dulu“ kata Tasya

“Ayo” kata Bram sambil menggandeng tangan Tasya

Eyang kakung menbuka ruang kontrol dan melihat TV cukup besar 32 in terpasang di tembok dan eyang kakung duduk di ruang itu kemudian memencet sebuah tombol terdengan suara laki kali

“Siang dan“ kata orang di selah sama

“Hadi ya“ kata eyang kakung


“Siap dan“ kata Hadi

“Tolong buka semua saluran CCTV dari ruang Owner” kata eyang kakung

“ Siap ndan “ jawam Hadi

Bram menghidupkan layat TV yang berfungsi sebagai layar computer Tasya berdiri disamping Bram dan mengambil remod TV dan menghidupkan layar TV

Tiba tiba muncul gambar Bram dan Tasya di ruang itu, Bran ngalihkan cenel dari meja terlihat ruang owner, ini ruangan kamu Tasya, kenudian menekan lagi tombol lainnya, ini ruangan eyang, berturut turut turut ruanga lain nya, ruang Sekretasis, ruang pertemuan yang sudah tertata untuk brifing, ruang keuangan, ruang HDR dan ruang sekurite, kemudian lamtai 4 lantai 3 lantai 2 dan lantai 1 yang penuh karyawan yang sedang makan siang dan di luar halaman depan belakang samping kiri parkur mobil parkir roda dua

“Wah canggih betul ya“ komentar Tasya


“Ialah kan, biar aman dan ada pengawasan langsung dari atasan secara tidak di sadari oleh mereka” kata eyang kakung

“Yo kita makan di cafeteria, eyang kung udah lapar nih“ kaya eyang kakung

“Bersama sama karyawan” kata Tasya

“Ia lah kan eyang kakung berpendapat bahwa karyawan itu teman kerja dan perlakukan mereka secara manusiawi duduk sama rendak berdiri sama tinggi itu lah prinsip ke pemimpinan tapi ada ruangan khusus kok umtuk manager, dan para tamu yang kebetulan pas siang hari pas waktunya makan ya kita ajak makan bersama” kata eyang kakung

Tasya melangkah mengikuti langkah eyang kakung menuju cafeteria lantai satu, dan mereka masuk ke ruang kusus untuk para manager. Tidak ada perbedaan menu makan tapi hanya tempat makan yang membedakan karyawan di aula besar dan managar di ruangan kecil hanya itu dengan pemikiran mungkin manager perlu prevasi yang sedikit rahasia sebab semua itu ada batasnya.

Eyang kakung dan Tasya masuk ke ruangan itu dan sudah ada 5 orang yang ada sedang bercakap cakap santai punuh ledekan dan tawa. Begitu eyang kakung dan Tasya masuk mereka langsung berdiri memberi salam kepada eyang kakung dan Tasya.

“Nih kenalkan dulu cucuku dari Semarang baru datang hari sabtu kemarin dari pada bengong dirumah sendiri maka saya ajak sekalian, he he he“ kata Bram tanpa menyinggung masalah perusahaan.

Kemudian satu persatu yang ada di situ berdiri dan memperkenalkan diri

“Maria“ kata seorang wanita sekitar umur 35 tahuna

“Tasya, Tante“ jawab Tasya

“Mahendra“ kata laki laki setengah baya sekitar 50 tahunan

“Tasya Om“ kata Tasya

“Masella“ kata seorang wanita setengah baya

“Tasya, tante“ kata Tasya

“Hadi“ kata seorang lakilaki setengah baya berpotongan rambut pendek

“Tasya Om” kata Tasya

“Puji“ kata seorang wanita seumuran mama Tasya

“Tasya,Tante“ jawan Tasya

Mereka kemudian bergabung menjadi satu meja, eyang kung menggandeng Tasya menuju meja prasmanan dan mengambil makan dan lauk dan mereka kembali bergabung

“Mari Om, Tante“ kata Tasya

“Baru saya Tasya, silahkan“ kata mereka hampir serempak

“ Ini masakan tante Marsella ya, enak“ kata Tasya

“Kan tadi sudah ku bilang masakan Massela pas dilidah, pokok nya jos” kata eyang kakung

“Mas Bram itu ada ada saja“ kata Masella

“Tasya, Marsella ini sahabat baik eyang putrimu“ kata eyang kakung

“Oh ia, ingin besok besok belajar masak ke tante masella“ kata Tasya

“Boleh boleh“ kawab Masella

“Tasya bagaimana kabau mamamu“ kata Puji

“Baik tante, kok tante mengenal mama“ kata Tasya

“Mamamu dulu teman SMA tante malah satu kelas bahkan pernah satu bangku juga“ kata Puji

“Berarti tante Puji sahabat mama ya“ kata Tasya tersenyum senang

“Iya, Tasya“ kata Tasya

“Mamamu sekarang kegiatan nya apa Tasya“ tanya Puji

“Ya ibu rumah tangga biasa tante tapi ya kadang kadang juga membantu papa mengurusi bisnis papa“ kata Tasya

“Apa Bisnis papamu“ kata Puji

“Export ukir kayu jepara, jadi papa sering ke Jepara dan kadang ditemani mama juga” kata Tasya

“Wah hebat ya” kata Puji, lanjut“ Kamu sekarang kelas berapa Tasya “

“Kelas XII tante“ kata Tasya

“Wah, jadi sama dong dengan kemenakan Tante juga kelas XII tahun ini ujian, kamu juga kan“ kata Puji

“Ia tante“ kata Tasya
Kemudiam masuk dari luar seorang wanita paruh baya dan menyapa

“Selamat siang semuanya“ kata Luna baru masuk ruangan

“Tante makan sekalian bareng aku“ kata Tasya

“Ia Tasya ini baru ambil makan“ jawab Luna, dan Luna mengambil makan dan duduk di samping Tasya

Mereka pun saling canda ada ada saja masalah yang di bibarakan mereka kadang juga di selingi tawa bersama

Setelah makan siang mereka meninggalkan ruang cafeteria dan kembali ke tempat tugas masing masing.
Eyang kakung menilpun seseorang

“Gimana bisa datang ngak” kata Bram

“Baik saya tunggu, sebelum kamu datang brifing ngak akan saya mulai“ kata Bram lagi

Sementara Tasya dan eyang kakung sudah berada di ruang eyang kakung dan Tasya duduk di sofa membuka chamel TV dan melihat acara tersebut tak berselang lama ruang kerja eyang kakung di ketuk dari luar

“Masuk“ teriak eyang kakung

Pintu di buka dan Om Hasis masuk ke dalam ruangan

“Selamat siang Pak dan Tasya“ kata Haris

“Selamat siang“ jawab Tasya dan eyang kakung hampir bersamaan

“Silahkan duduk om“ kata Tasya

“Terima kasih“ jawab Hasis, dan duduk didepan Tasya

Eyang kakung mengangkat telpun dan menghubungi sekretarisnya

“Murti brifeng seperempat jam lagi ya dimulai, hubungi semua manager, keuangan, HDR dan sekurity ya“ kata eyang kakung

Setelah menerima jawaban telpun pun ditutup dan Bram duduk dan bergabung dengan Tasya dan Haris.

Setengah jam kemudian barulah Tasya, Haris dan eyamh kakung masuk ke ruang rapat yang semua manager, HDR, Keuangan, Sekurity semua berdiri dan mengucapkan salam bersama sama

“Selamat siang teman teman semua, sebelum brifing kita mulai akan saya perkenalkan dulu siapa yang duduk disamping kiri dan kanan saya, di samping kiri saya adalah cucu saya yang bernana Tasya Anggraeni mengapa Tasya ada diruangan ini nanti akan di jelaskan oleh pengacara saya Haris Nasution yang tentunya sudah menganal nya, sedang di kanan saya ya semua sudah mengenalya pengacara saya dan istri saya almarhumah, silahkan Haris” kata eyang kakung

“Terima kasih pak Bram, selaku Direktur Larasati Group, yang telah memberi waktu pada saya untuk mengumumkan sesuatu yang penting yang akan saya umumkan kepada bapak dan ibu manager yang di sini dengan harapan dapat di tularkan kepada semua karyawan. Bahwa jabatan yang yang semenyara ini kosong sebagai sebagai Owner perusahaan Larasati Group pagi tadi tadi sudah di tandatangani di depan notaris Haris Nasution S.H, M.hum dari Jabatan yang lama atas nama ibu Niken Larasati ke sdr Tasya Anggraeni berdasarkan surat wasiat dari ibu Niken Larasati tertanggal 7 September dua tahun yang lalu, mengapa menunggu sampai dua tahun karena menunggu Tasya Anggraeni berusia 18 tahun berdasarkan akta kelahiran Tasya Anggraeni tertanggal 5 Desember tahun ini dan terhitung hari in tanggal 15 Desember tahun ini semua perjanjian bisnis harus di ketahui oleh beliau Tasya Anggraeni selaku pemegang saham 100%, demikian pengumuman saya dan terima kasih” kata Haris

Semua yang hadir dalam ruangan itu dibuat terpukau sejenak dan mulai terdengar tepuk tangan yang menggema di ruangan itu, dan mulai dari eyang kakung menyalami Tasya mengucapkan selamat sambil mencium kening Tasya dan Tasya membalasnya dengan mencium biku biku tangan eyang kakung, di lanjutkan oleh Haris menyalami Tasya dan selanjutnya dengan semua manager perusahaan itu. Setelah semua kembali ketempatnya dan brifing pun di lanjutkan oleh eyang kakung sebagai Direktur Larasati Group.

“Selaku Direktur Larasati Group, mengucapkan selamat datang kepada cucuku Tasya Anggraeni dan selamat bergabung dengan kami Larasati Group dan marilah kita dengarkan sambutan dari Tasta Anggraeni“ kata eyang kakung

Tasta terkejut juga mendengar uraian pidato eyang kakung, tapi tidak bisa megelak lagi kemudian Tasya berbicara masih dalam keadaan tangis karena haru

“Perkenalkan saya Tasya Anggraeni cucu dari mendiang eyang putri Nilen Larasati dan eyang kakung Bram Kusuma, sungguh terharu sejak pagi tadi setelah ketemu dengan Om Haris selaku pengacara, tidak pernah terbayang dalam benak saya akan menduduki jabatan sepenting ini di dalam Larasati Group, Baru tadi pagi juga saya mendengar berita dari Om Haris yang menyatakan saya pewaris dari Larasati group, entah atas pertimbangan apa eyang putri Niken Larasati menunjuk saya walau disana masih ada ibu saya ibu Rini Kusumawardhani. Saya berharap bantuanya dari bapak dan ibu semua terutama pada eyang kakung Bram Kusuma karena dalam hal ini saya merasa buta sama sekali, saya mohon bimbinganya, sekian“ kata Tasya dan kembali duduk

“Saya mengharap ibu Marsella untuk memberi tanggapan sebagai wakil kita semua saya ambil karena beliau paling tua di antara kita setelah saya tentunya” kata Bram
Marsella berdiam diri sejenak dan berdiri

“Pertama sekali saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Bram selaku direktur Larasat Group ini, saya harus memanggil apa, nak, ibu atau apa sebab saya mersa berhadapan dengan cuci saya sendiri kebetulan ibu Niken itu sahabat sejak saya duduk di bangku sekolah SMA dulu bagai mana”

“Terserah tante saja enaknya panggil Tasya“ kata Tasya

“Ok, tampa mengurangi rasa hotmat saya, saya akan memanggil mbak saja ya, mbak Tasya saya mewakili semua karyawan dan semua manager yang tergabung dalam Larasati Group ini mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung dengan kita disini, saya berharap semoga dalam pimpinan mbak Tasya akan lebih maju dan kami akan lebih sejahtera, seperti dalam pimpinan pak Bram membuat terobosan bisnis yang membuat kami lebih sejahtera, saya kira cukup mbak sekian“ kata Masella kemudian duduk kembaki

“Pimpinan brifing saya serahkan ke Tasya selaku owner perusahan ini” Kata Bram mengambil palu kepemimpinan dam menyerahkan pimpinana brifing ke pada Tasya

“Selamat siang semuanya” Kata Tasya,lanjutnya“ Terima kasih saya panjatkan ke Allah yang maha kuasa atas anugrahnya yang berlimpah kepada saya dan kepada

Bapak bapak dan ibu ibu semua. Terima kasih juga kepada eyang kakung saya, eyang Bram kusuma yang memberi waktu kepada saya untuk memimpin brifing kali ini, tapi maaf, saya ingin mendengar dari bapak dan ibu mengnai perkembangan perusahaan ini yang terakhir langsung dari mulut bapak dan ibu sebagai manager dari masing masing bidang, saya mulai dari HDR dulu berapa jumlah karyawan yang ada?“

“Baik mbak Tasya” Kata Maria Agustina, lanjutnya“ Karyawan semuanya ada 200 orang yang tersebar di semua bagian di antara 200 karyawan hanya 30 orang yang merupakan karyawan tetap, 120 orang karyawan kontrak dan sisanya merupakan kayawan lepas artinya kalau ada even saja mereka di gunakan kebanyakan dari mereka adalah para mahasiswa atau meraka yang magang di perusahaan ini “

Setelah Maria Agustina duduk kembali

“Terima kasih ibu Maria Agustin atas laporannya, selamjutnya dari bagian percetakan saya persilahkan sikahkan Bapak Broto Suseno”

“Terima kasih mbak Tasya selaku owner perusahaan ini, Untuk percetakan sudah banyak perkembangan semenjak kita mendatangan mesin offset untuk segala cetak berwarna di samping itu pengetikan dan jilit skripsi betambah banyak orderan terutama di oflet kita yang dekat kampus sekarang bertambah banyak ada di lima lokasi yang berdekatan kampus kampus universiras yang banyak berdiri di kota ini saking banyak nya orderan kami merekrut tenaga tenaga lepas yang di bayar sesuai apa yan di kerjakan di luar cetak cofer dan penjilitan dan satu lagi andalan kita phothografi yang melayani berbagai kegiatan dari rapat seminar dan foto winding baik di dalam studio atau di luar, demikinan perkembangan percetakan larasati sampai detik ini” kata Pak Broto suseno

“Terima kasih Pak Broto, oh ia sebelum saya lupa saya mohon dari mbak Murti untuk mengagendakan brifing ini” kata Tasya

“Sudah mbak Tasya” jawab Murtiningsih

“Selanjutnya saya minta untuk bagian PO Larasati, ada berapa kendaraan yang sehat, dan yang kurang sehat dan apa saja kegiatan selama ini” kata Tasya

“Baik mbak Tasya,semua kendaraam milik PO Larasati terdiri dari 20 bis besar dengan kapasita 45 – 50 tempat duduk, 30 Bis tiga perempat dengan kapasitas tempat duduk 20 – 25 Tempat duduk dan sekitar 20 Mini Bis dengan kapasitas 10 – 15 tempat duduk, semua kendaraan dalam keadaan layak pakai Cuma ada beberapa yang harus turun mesin karena sudah saatnya servis besar di bengkel PO Larasati, jurusan yang terberar di Jawa, Madura dan Bali sedang ke Sumatara dengan menggunakan bis besar saja. Rencana kedepan akan diadakan Peremajaan terutama pada bis ukuran besar dengan bis bis yang baru dan ini sudah ada kerjasama dengan beberapa karoseri kasoseri untuk mengadakan ini secara bertahap, tahun in sudah dioperasikan 5 buah Bis baru dan tahun depan 5 lagi untuk Progam peremajaan angkutan. Bis bis yang sudah tidak layak di pakai kita jual dengan harga murah, dan kita belikan bis yang baru denga pertimbangan nilai perawatan bis bis lama akan bertambah dari pada bis bis baru. dan Rencana ke depan kita akan promosi angkutan Wisata baik wisata untuk sekolah ataupun wisata relegi untuk itu kita punya satu bagian yang kita namakan Trevel dan Biro (T & B) yang bertugas menjaring sekolah sekolah yang akan mengadakan karya wisata atau kantor yang akan mengadakan out door dengan harga cukup bersaing mulai tahun ini sudah ada 10 sekolah di Karesidenan Surakarta yang berhasil kita berangkatan, dan tahun depan sudah banyak proposal atau MOU dengan kita untuk karya wisata baik untuk sekolah atau karyawan kantor dan mereka semua menyatakan puas akan pelayanan ini. Untuk Angkutan Haji tahun depan kita mendapat kauta sebesar 150 peserta sedang tahun ini kita hanya mendapatkan jatah 50 peserta , kenaikan cukup senifikan mbak, sedang untuk Haji umroh setiap bulan kita memberangkatkan minimal 2 rombongan haji dari bandara Adi Sumarmo Solo. Demikian mbak perkembangan PO larasati untuk saat ini.

“Terima kasih pak Mahendra atas laporannya” kata Tasya, lamjutnya” Selanjutnya dari Cafetaria Larasati, monggo tante Masella”

“Terma kasih Mbak Tasya, Untuk cafeteria Larasati ini sebenarnya baru 2 tahun ini masuk ke area bisnis sebelumnya merupakan kegiatan untuk menyediakan makan siang untuk para karyawan kemudian masuk ke ranah bisnis pertama kita bekerja sama sama kantor kantor pemeritah atau kantor swasta untuk makan siang karyawan karyawan kantor tersebut, sekarang juga masyaratat juga ikut pesan untuk makan malam dan sore untuk keluarga leluarga muda yang tidak sempat masak untuk keluarganya dan juga kemarin bekerja sama dengan Butik dan salon kita menerima pesanan untu resepsi pernikahan yang berupa pondok pondok untuk resepsi perkawinan ada juga untuk Seminar dan pesanan dari PO dari bagian T & B untuk sekolah yang akan berwisata dengan nasi dalam bok, jadi jam kerja kami 24 jam dan selanjut nya ke depannya Café Larasati yang akan di bangun di area depan kantor juga akan di serahkan menjadi bagian dari Cafetaria untuk sementara oke lah tapi untuk seterusnya sebaiknya di buat bagian sendiri yang lepas dari cafeteria pekerjaan kami sunggung banyak sampai kualahan demikan dulu mbak” ucap Maesella

“Terima kasin Tante Marsel, ini usulan aja karena café yang akan kita bangun sangat dekat dengan cafeteria tidak usah menambah bagian juga tapi karyawannya kita tambah sehingga karyawan café adalah bagian dari Cafetaria, tapi nanti kita pikirkan dulu ke depannya bagai mana”ucap Tasya, lanjutnya” saya juga ingin mendengar langsung dari tante luna tentang pekembangan Salon dan bitik”

“Terima kasis mbak Tasya, Untuk Salon and Beauty dan Butik sudah dapat berjalan dengan baik dengan di bukanya konter konter di berbagai tempat di mall yang begitu semaraknya terutama salon and beauty yang banyak peminatnya dengan berbagai perawatan kecantikan yang kita tawarkan sedang untuk butik sendiri meneima pesanan pakaian jadi dengan model model khusus terutama dari disainer disainer terkemuka dengan bahan local tapi berkwalitas, juga membuat kaus kaus bersablon yang beremakan unggulan sebuah kota yang di pasarkan bersama paket wisata atau ke tempat rempat wisata, dan bekerja sama dengan PO soal pengirinam paket sudah merambah ke semua kota di Jawa Tengah dengan tema unggulan kota masing masing misalnya kota Semarang dengan lawang sewunya di jual di kota Semarang tapi pembuatan oleh butik Larasati” Kata Luna

“Apakah identitas Larasari selalu di cantumkan pada kaus yang dibuat oleh Larasati Group tersebut” tanya Tasya

“Pasti mbak Tasya untuk menjaga nama baik atas kwalitas buatan kita” jawab Tanye Luna

“Terima kasih tente, masih tersisa dua bagian lagi, mari tante Puju, saya ingin mendengar apa saja yang sudah dikerjakan bagian keunangan ini” kata Tasya

“Baik mbak Tasya, saya tidak berani menyebutkan
kekayaan Larasati group secara rinci soalnya ini merupakan rahasia perrusahaan Larasati Group, kekeyaan Larasati Group ada lebih dari 75 milyar rupiah kekayan kotor mbak Tasya sedang jalannya roda bisnis teus berlangsung dan menurut update terakir dari akutansi public sangat sehat sekali secara rinci akan kami laporkan secara pribadi” kata tante puji

“Selanjutnya saya ingin mendengar dari pak Hadi tentang keamanam perusanaan ini” kata Tasya

“Baik mbak Tasya untuk bidang saya aman terkendali selama ada bossku pak Bram” kata pak Hadi disambut tertawa oleh semua yang hadir disitu

“Terakhir kalinya saya juga ingin mendengar dari boss ku sendiri kata pak hadi tentang rencana kedepah dan langkah langkah yang akan di ambil selankutnya, untuk eyang kakung tercinta silahkan” kata Tasya

“Wah aku juga harus presntasi nih, baiklah tapi sebelum aku presentasi aku ingin menanggapi jalannya brifing siang hari ini, pertama untuk Tasya, aku sangat salut sekali cara meminpin brifing ini ngak lakah dengan anggota dewan” kata eyang kakung dan di sambut tepuk tangan dari semua yang hadir, lanjutnya”Aku percaya ke depannya akan lebih baik lagi. Untuk rencana pembangunan café Larasati sudah 100 % fic tinggal pelaksanaan di lapanan dan pihak kontraktor sudah oke bulan depan sudah bisa dimulai pembangunannya memakan waktu sekitar 4 – 5 bulan dan untuk gedung pertemuan sudah jalan 50% lah gambar sudah jadi tinggal tunggu perijinan dari pemeritah kota, dan untuk pembuatan hotel bintang 5 yang akan kita buat di belakang gedung pertemuan ini sudah sampai pembesan tanah penduduk yang di lakukan oleh pengacara kita Haris Nasution SH, dan kedepanya kita akan bekerja sama denga sebuah perusahaan dari Australia ingin menanamkan modal sebaai invetor 50 % - 50% dan pembicaraan sudah mencapai 75 % fic. demikian Tasya sebagai owner saya melaporkan” kata eyang kakung

“Terima kasih eyang atas laporannya, mungkin ini merupakan ide yang bisa di kembangkan untuk kemajuan Larasati Group di masa depan, seperti kata tahu dengan semaraknya online di dunia maya, apakah kita ngak akan mengarah kesana untuk memasarkan barang barang unggulan kita melalui dunia maya, smartphone pun sekarang bukan barang mewah anak kecil SD kelas 4 dan 5 pun sudah memiliki benda itu, ini peluang bisnis masa depan, tapi tentu saja kita harus mempersiapkan segala perangkat yang kita butuh kan untuk itu” Kata Tasya

“Suatu trobosan yang bagus sekali dari owner kita wajib di ancungkan jempol” kata eyang kakung memang saya juga punya pikiran yang sama dengan cucuku tapi sebelum saya ungkapkan sudah di ungkapan oleh cucuku” eyang kakung berdiri sambil bertepuk tangan dan menyalami Tasya atas ide yang angat cemerlang itu dan di ikuti oleh semua yang hadir di situ

Akhirnya pertemuan brifing dengan owner yang baru berakhir siang hari ini Tasya bediri setelah menutup pertemuan itu dengan bacaan hamdalah. Tubuh Tasya penuh kerinagat setelah memimpin pertemuan ini dengan rasa dak dik duk hatinya selalu berdebar debar mengingat Tasya baru pertama kali duduk di meja ini dan memimpin pertemuan semacam ini, dan akhirnya pertemuan selesai dan Tasya, eyang kung dan Haris kembali ke ruang pimpinana yang di sediakan untuk

Tasya, setelah Om Haris pamit pulang, Tasya langsung menggandeng tangan eyang kakung dan mengajaknya duduk di sofa yang ada di ruangan itu, Tasya pun segera duduk di pangkuan eyang kakangnya dan tangan Tasya ada di pundak eyang kakungnya dan tangan eyang kakung ada di pinggang Tasya.

“Hebat sekali kamu Tasya, dalam memimpin brifeng kali ini, semua terpesona padamu aku lihat dari wajah wajah mereka perasan kagum kepadamu, seperti eyang kakung seakan ngak percaya kalau kamu masih sekolah di kelas
XII seperti pembisnis kawakan” kara eyang kakung

“Tapi lihat nih pakaian Tasya basah semua karena rasa takut dan dek dek gan selalu, eyang kakung bisa aja ngerjain Tasya, sampai segininya” keluh Tasya

“Kamu termasuk hebat lho, mungkin orang lain akan terkencing kencing di podium ketika mendapat kesempatan yang sama” kata eyang kakung

“Untungnya Tasya aktif di osis dan pernah menjadi ketua osis juga, Tasya anggap saja ini rapat osis eyang kakung, jahad” kata tasya sambil memasang waja cemerut

“Ya maaf Tasya, bukan eyang jahad ngerjain kamu, tapi eyeng ingin tahu kesiapan kamu sebagai owner perusahaan besar seperti Larasati Group” jawab eyang kakung

“Eyang jahad harus di hukum nanti dirumah“ kata Tasya

“Eyang kakung, jujur tadi Tasya ngak PD banget memimpin brifing ini, sampa sekarang masing terasa lemes sekujur tubuh Tasya“ ucap Tasya sambil mencondongkan bibirnya menyentuh bibir eyang kakung, dan bibir eyang kakung menyambut bibir Tasya dengan melumatnya dengan pelan, mata Tasya terpejam menikmati sentuhan bibir eyang kakung.

“Yuk eyang kakung pulang, Tasya kangen ini“ kata Tasya sambil memegang penis eyang kungnya yang sedikit menegang

“Ayo “ jawab eyang kakung sambil berdiri dan mengangkat tubuh Tasya di dalam gendongannya, waktu sudah menunjukkan jam 03.30 waktu karyawan pulang

“ Tasya rapikan pakaiam mu ini pas jam karyawan pulang“ kata Eyang kakung


Jangan lupa like dan Kripiknya yang renyah
Semoga Berkenan
 
Alhamdulillah... Akirnya selesai sudah pertemuan brifingna Tasya. Dan sebelum kalian meninggalkan ruangan ini, ada sedikit bingkisan dari saya Tasya Aggraini sebagai owner yang baru mohon diterima..
Tante Luna: bingkisan apa nich mbak..
Tasya: "kripik kentang" tante______ :ngacir: :ngacir:


Makasih upnya om @Roo238 :beer:
 
Bimabet
Terimakasih om Ro238 atas updatenya yang mantap,saya pun mengucapkan selamat kepada mba tasya atas jadinya owner pt.larasati group,....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd