Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ROMANSA KISAH SI KUCING GARONG

Bimabet
7NJT7AD.jpg

Cantikmu, dalam balutan raga indah dan rambut terburai megah, dengan lirik mata bercahaya, telah memenuhi relung-relung hati ini semenjak pertama kali kau ijinkan aku menatap matamu. Demikian besar hasrat menggelora itu, sampai aku rela berkorban apapun demi cinta yang mungkin akan terbalaskan itu. Engkau adalah rembulan, mutiara, dan tetes embun di pagi hari. Engkau adalah mentari senja yang mengirimkan aroma nirwana, dan engkaulah yang kuinginkan dalam kekal. Balaslah cintaku, dan aku akan berjanji bersamamu senantiasa.”



ROMANSA KISAH SI KUCING GARONG

BAGIAN KE LIMA BELAS




INDAHNYA MALAM PERTAMA


84MYyua.jpg




BERTHA CLARA DEWI



Saat itu….

Setelah 3 bulan aku berkenalan dengan mas Gun, tanpa diduga malam itu di teras rumah, saat cuaca cerah, kebetulan REMBULAN BERSINAR TERANG.

"Dewi…",
"Iya..? ada apa Gun!!", kataku agak ketus.melihat sikapku dan keketusanku, mas Gun kelihatan gugup dan rada sedikit takut.
"M-mau kah,k-kamu…,m-menikah denganku?".
"Apa…!!!", pura pura aku terkejut, tapi sesungguhnya didalam hatiku sangat berbunga bunga. Indah saat itu yang kurasakan, bagaimana tidak? Seorang Gunawan, pria penuh pesona dengan banyak kelebihan melamarku. Tapi aku masih ragu apa yang ku dengar, apakah aku bermimpi?, atau ini hanya halusinasi saja.

"Coba kamu ulangi lagi!!".
Dengan gugup mas Gun mencoba menggulangi pernyatannya tadi.

"Kamu mau saya nikahi?", kata mas Gun.
"Perasaan tadi gak gitu deh", godaku Nampak mas Gun kelihatan semakin gugup dan grogi.
"M-mau...m-mau kah menikah denganku?",ujarnya gugup.

Tanpa saya jawab, segera aku masuk ke dalam rumah. Sekilas aku lirik mas Gun, dia nampak Gusar sekali. Duduknya tidak tenang, tapi semua tak aku anggap. Aku terus melangkah masuk kedalam rumah. Tak berapa lama, aku kembali keluar tapi kali ini tak sendiri, kedua orang tuaku datang bersamaku.

"Ayah ibu..habis ini, ayah akan dapat menantu", ucapku. Betapa kagetnya mas Gun, mengetahui kedua orang tuaku keluar menemuinya.

"Bener..kamu melamar anak Bapak?".
"B-bener pak"
"Kapan ayah ibumu datang kemari", kata ayah
"S-segera...pak",ucap mas Gun gugup. Nampak wajahnya penuh kegembiraan dan kelegaan.

Segera setelah saat itu berlalu, 3 bulan kemudian aku dan mas Gun resmi menjadi suami istri.


"..Saya terima nikahnya, Bertha Clara Dewi Binti Surya Wijaya , dengan mas kawin Sebuah Cincin Ruby dan uang sebesar dua juta dua puluh ribu rupiah, dibayar tunai..",
"Sah…" para saksi
"Sah..sah", serempak kata para hadirin.lalu nampak penghulu memberikan surat nikah untuk di tanda tangani Mas Gun yang kini jadi suamiku. Tanpa terasa air mataku keluar tanpa aku sadari untuk kebahagiaan saat itu


Masih terbayang dalam ingatanku perasaan bahagia dan lega saat mas Gun selesai mengucapkan ijab kabul di muka penghulu tadi pagi. Bahagia karena sekarang aku resmi jadi Nyonya Gunawan seorang lelaki yang kucintai, lega karena telah berhasil melewati cobaan dan rintangan yang sangat berat selama ini apalagi masa masa setelah mas Gun melamarku, mungkin benar kata orang, cobaan terberat dan paling menyakitkan pada saat setelah kita dilamar. Berapa banyak pasangan gagal setelah dilamar.

Wangi melati harum semerbak sampai ke setiap sudut kamar pengantin yang dihias berwarna dominan merah jambu. Dan, di sisiku terbaring lelaki yang amat sangat kucintai. Matanya yang indah dan bening menatapku penuh rasa cinta, sementara jari jemarinya membelai lembut tanganku yang sedang memeluknya. Kulitnya tidak terlalu putih. Dia, yang kukenal saat sama-sama duduk di bangku kuliah lalu kita berpisah, dan disuatu kesempatan kita dipertemukan kembali. yang menjadi incaran para gadis di kampus, sekarang telah resmi menjadi suamiku.

Malam ini adalah malam pertama kami sah untuk sekamar dan seranjang. Tidak ada lagi rasa takut atau khawatir dipergoki orang, tidak ada lagi rasa terburu-buru, dan juga tidak ada lagi rasa berdosa seperti yang kami rasakan dan alami selama berpacaran. Masa pacaran kami memang tidak terlalu "bersih", saling cium, saling raba bahkan sampai ke tingkat Heavy Petting sering kami lakukan. Tapi, dengan penuh rasa sayang dan tanggung jawab, aku berhasil mempertahankan kesuciannya sampai saat ini. Aku bangga akan hal itu.

Suasana yang romantis ditambah dengan sejuknya hembusan AC sungguh membangkitkan nafsu. Dipeluk diriku, di kecup keningku lalu diajak dia untuk berdoa pada Yang Maha Kuasa seperti pesan mertua laki-lakiku tadi. Andaikan apa yang kami lakukan malam ini menumbuhkan benih dalam rahim, lindungi dan hindarilah dia dari godaan setan yang terkutuk.

Dari kening, dia meciumaku turun ke alis mataku, merinding seluruh tubuh yang kurasakan, ke hidung dan sampai ke bibir.

"Ehmm……"

Ciuman kami semakin lama semakin bergelora, dua lidah saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu. Tanganya yang tadinya memeluk punggungku, kini mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke payudaranku yang cukup besar. Aku sengaja memilih daster yang berkancing di depan dan hanya 4 buah, agar mudah baginya untuk membukanya tanpa harus melihat. Tidak lama kemudian kaitan BH-kuberhasil dilepaskan oleh tangannya, yang sudah cukup terlatih ini.

Kedua bukit kembar dengan puncaknya yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Daster dan BH itupun segera dilemparkannya ke lantai entah jatuh dimana.

"Ah..malunya diriku", walau saat pacaran kita pernah melakukannya, tetapi sangat berbeda saat menjadi istrinya.

Sementara itu, aku juga telah berhasil membuka kancing piyamanya, melepas singlet dan juga celana panjangnya. Hanya tinggal celana dalam masing-masing yang masih memisahkan tubuh telanjang kami berdua.

Kulepaskan ciumanku dari bibirnya, menjalar ke arah telinga, lalu kubisikkan kata-kata cinta padanya. Kini kendali ada di tanganku. Dia tersenyum dan menatapku sambil berkata bahwa dia juga amat mencintaiku.

"C-Cukup dewi..biar saya yang mulai", lirihnya.

Lalu dia melanjutkan ciumannya ke leher, turun ke payudaraku, lalu dengan amat perlahan, dengan lidah dia daki bukit indah itu sampai ke puncaknya. Dijilati dan kukulum puting susuku yang sudah mengacung keras. Aku tak tahan diperlakukan demikian, mulailah aku mendesah dan meracau tidak jelas. Sempat kulihat matanya terpejam dan bibirnya sibuk mengulum dan menyedot putingku yang merah indah itu sedikit merekah. Sungguh merangsang. Tanganku tak tinggal diam segera kutekan kepalanya agar lebih bergairah lagi, dia terus mengelus, meremas dan memilin puting di puncak bukit satunya lagi.

"Aachaaaaa…."
“Achaaaa…….”

Tampaknya mas Gun tidak ingin buru-buru, ia ingin menikmati detik demi detik yang indah ini secara perlahan. Berpindah dari satu sisi ke sisi satunya, diselingi dengan ciuman ke bibirnya lagi, membuatku mulai berkeringat. Tanganku semakin liar mengacak-acak rambutnya, bahkan kadang-kadang menarik dan menjambaknya, yang membuat nafsuku semakin bergelora.


=== oOo ====


Dengan berbaring menyamping berhadapan, dilepaskan celana dalamku. Satu-satunya kain yang masih tersisa. Perlakuan yang sama kuberikan ke mas Gun membuat kemaluannya yang sudah sedemikian kerasnya mengacung gagah. Lalu dengan lembut mas Gun membelai-belai kakiku sejauh tangannya bisa menjangkau, perlahan naik ke paha. Berputar-putar, berpindah dari kiri ke kanan, sambil sekali-sekali seakan tidak sengaja menyentuh gundukan berbulu yang tidak terlalu lebat tapi terawat teratur.

“Aahhchaa….m-mas..”,rintihku.

Aku jadi tidak sabar, cepat kubelai dan kugenggamnya kemaluannya mas Gun, yang terasa besar dan panjang. kugerakkan tangan maju mundur melakukan kocokan. Nikmat sekali. Walaupun hal itu sudah sering kurasakan dalam kencan-kencan liar kami selama berpacaran, tetapi kali ini rasanya lain. Pikiran dan konsentrasiku tidak lagi terpecah.

Tanpa diduga tiba tiba tangan mas Gun membelai pahaku sebelah dalam, perlahan tangannya naik ke atas, menuju ke kemaluanku. Begitu tersentuh, desahan nafasnya semakin keras, dan semakin memburu. Perlahan dibelai rambut kemaluanku, lalu jari tengahnya mulai menguak ke tengah. dibelai dan kuputar-putar tonjolan daging sebesar kacang tanah yang sudah sangat licin dan basah.

“aah….hmmmftftt…mas”.

Tubuhku mulai menggelinjang, pinggulku bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas dan ke bawah. Tanpa terasa Keringat semakin deras keluar dari tubuhku yang wangi. Ciuman kami semakin ganas, dan mulai dia menggigit lidahku yang masih berada dalam mulutnya. Sementara tangannya semakin ganas bermain di kemaluanku, maju-mundur dengan cepat. Tubuhku mengejang dan melengkung, kemudian terhempas ke tempat tidur disertai erangan panjang.

“Achhaaaa…………!!!!’,Orgasme yang pertama begitu nikmat.


Kupeluk dirinya dengan keras sambil berbisik, "Ohh, nikmat sekali. terima kasih sayang."

Mas Gunawan tidak ingin istirahat berlama-lama. Segera ditindih tubuhku, lalu dengan perlahan dia menciumiku dari kening, ke bawah, ke bawah, dan terus ke bawah. Deru nafasku kembali terdengar disertai rintihan panjang begitu lidahnya mulai menguak kewanitaanku.

Cairan vaginaku tanpa bisa dibendung kembali membajir kembali ditambah dengan air liur mas Gun membuat lubang hangat itu semakin basah. dimainkan klitoris itu dengan lidah, sambil kedua tangannya meremas-remas pantatku yang padat berisi. Tanganku kembali mengacak-acak rambutnya, dan sesekali kukuku yang tidak terlalu panjang menancap di kepala mas Gun.

“ d-dewi…aduh”, terdengar lirih suara mas gun.

Mungkin Ngilu barangkali , tanpa terasa kembali kepalanku terangkat lalu terbanting kembali ke atas bantal menahan kenikmatan yang amat sangat. Perutku terlihat naik turun dengan cepat, sementara kedua kakiku memeluknya dengan kuat.

Beberapa saat kemudian, ditariknya kepalaku, kemudian diciumnya aku dengan gemas. Kutatap matanya dalam-dalam sambil meminta ijin dalam hati untuk menunaikan tugasku sebagai suami. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Sambil tersenyum sangat manis, dianggukkannya kepalanya.

Perlahan, dengan tangannya diarahkan kemaluanku menuju vaginaku. digosok-gosok sedikit, kemudian dengan amat perlahan, ditekan dan didorong masuk.

“ah..m-mas..sakit”, ucapku dengan merintih agak keras, dan karena mungkin kesakitan, tangannya mendorong bahuku sehingga tubuhku terdorong ke bawah. Kulihat ada air mata meleleh di sudut matanku. dia tidak tega, kasihan! Segera dipeluk dan kuciumi diriku. Hilang sudah nafsu mas Gun saat itu juga.

Setelah beristirahat beberapa lama, mas Gun mencoba memulainya lagi, dan lagi-lagi gagal. karena sangat mencintai diriku sehingga dia tidak tega untuk menyakitiku.
Malam itu kami tidur berpelukan dengan tubuh masih telanjang. Dia meminta maaf, dan dengan tulus dan penuh kerelaan dia kumaafkan. Malam itu kami berdiskusi mengenai perkosaan. Kalau hubungan yang didasari oleh kerelaan dan rasa sayang saja susah, agak tidak masuk diakal bila seorang wanita diperkosa oleh seorang pria tanpa membuat wanita itu tidak sadarkan diri. Bukankah si wanita pasti berontak dengan sekuat tenaga?



=== oOo ====



Malam berikutnya...

Jam 10 malam kami berdua masuk kamar bergandengan mesra, diikuti oleh beberapa pasang mata dan olok-olok Saudara-Saudara Iparku. Tidak ada rasa jengah atau malu, seperti yang kami alami pada waktu mata Receptionist Hotel mengikuti langkah-langkah saat kami pacaran dulu. Olok-olok dan sindiran-sindiran yang mengarah dari mulut Saudara-Saudara Iparku, kutanggapi dengan senang dan bahagia.

Siang tadi, kami berdua membeli buku mengenai Seks dan Perkawinan, yang di dalamnya terdapat gambar anatomi tubuh pria dan wanita. Sambil berpelukan bersandar di tempat tidur, kami baca buku itu halaman demi halaman, terutama yang berkaitan dengan hubungan Seks.

Sampai pada halaman mengenai Anatomi, kami sepakat untuk membuka baju masing-masing. Giliran pertama, dia membandingkan kemaluanku dengan gambar yang ada di buku. Walau belum disentuh, kemaluan mas Gun sudah menggembung besar dan keras. dia mengelus dan membolak balik "benda" itu sambil memperhatikannya dengan seksama. Hampir saja aku memasukkan dan mengulumnya karena tidak tahan dan gemas, tapi ditahan dan dilarang. Dia belum mendapat giliran.

Kemudian, aku minta berbaring telentang di tempat tidur, lalu segera aku menarik lututku ambil sedikit mengangkang. Mulanya aku malu sih, tapi setelah dicium mesra, akhirnya aku menyerah. Mas Gun mengambil posisi telungkup di bawahn, muka dan matanya persis di atas vaginaku.

Terlihat bagian dalam vaginaku yang merah darah, sungguh merangsangnya. Dengan dua jari, dia buka dan diperhatikan bagian-bagiannya. Seumur hidupku, baru kali ini mas Gun melihat kemaluan seorang wanita dengan jelas. Maklum dia memang cupu banget, Walaupun sering melakukan oral, tapi belum pernah melihat apalagi memerhatikannya karena selalu dilakukan dengan mata tertutup.

Dia baru tahu bahwa klitoris bentuknya tidak bulat, tetapi agak memanjang. Dia mulai bisa mengidentifikasi mana yang disebut Labia Mayor, Labia Minor, Lubang Kemih, Lubang Senggama, dan yang membuatnya merasa sangat beruntung, dia bisa melihat apa yang dinamakan Selaput Dara, benda yang berhasil kujaga utuh selama ini. Jauh dari bayangannya selama ini. Selaput itu ternyata tidak bening, tetapi berwarna sama dengan lainnya, merah darah. Ditengahnya ada lubang kecil. Entah bagaimana bentuknya lubang tersebut.

Tidak tahan berlama-lama, segera dia lempar buku itu ke lantai, dan mulai diciumi kemaluan itu. Dimainkan klitorisnya dengan lidahnya yang basah, hangat dan kasar, hingga membuat ku kembali mengejang, merintih dan mendesah. Kedua kakiku menjepit kepala mas Gun dengan erat, seakan tidak rela untuk dia melepaskannya lagi.

dipilin, disedot, dan dimain-mainkan benda kecil itu dengan lidah dan mulutnya. Berdasarkan teori-teori yang dia peroleh dari Buku, Majalah maupun VCD Porno, salah satu pemicu orgasme wanita adalah klitorisnya. Inilah saatnya dia mempraktekkan apa yang selama ini hanya jadi teori semata.

aku semakin liar, bahkan sampai terduduk menahan kenikmatan yang amat sangat. Aku tak tahan lalu ku tarik pinggulnya, sehingga posisi kami menjadi berbaring menyamping berhadapan, tetapi terbalik. Kepalaku berada di depan kemaluannya, sementara aku dengan rakusnya telah melahap dan mengulum kemaluan besar itu, yang sudah sangat keras dan besar. Nikmat tiada tara.

Tapi, aku kesulitan untuk melakukan oral terhadapnya dalam posisi seperti ini. Jadi kuminta dia telentang di tempat tidur, aku naik ke atas tubuhnya, tetap dalam posisi terbalik. Kami pernah beberapa kali melakukan hal yang sama dulu, tetapi rasa yang ditimbulkan jauh berbeda. Hampir bobol pertahananku menerima jilatan dan elusan lidahnya yang hangat dan kasar itu.

Aku segera memasukkan kemaluannya ke mulutku seperti akan menelannya,

“Ah…aaaaa”,mas Gun kemudian bergumam, Getaran pita suaranya seakan menggelitik ujung kemaluanku. Bukan main nikmatnya.


Karena kami hampir tidak tertahankan lagi, segera kami mengubah posisi. Muka kami berhadapan, kembali kutatap matanya yang sangat indah itu. Kubisikkan bahwa aku sangat menyayanginya, dan aku juga bertanya apakah kira-kira dia akan tahan kali ini. Setelah mencium bibirku dengan gemas, dia memintaku untuk melakukannya pelan-pelan.

Kutuntun kemaluannya menuju vaginanku. Berdasarkan gambar dan apa yang telah kami perhatikan tadi, dia tahu di mana kira-kira letak Liang Senggamanya. Kucium dia, sambil diturunkan pinggulnya pelan-pelan. aku merintih tertahan, tapi kali ini tanganku tidak lagi mendorong bahunya. diangkat lagi pinggulku sedikit, sambil bertanya apakah terasa sangat sakit.

Dengan isyarat gelengan kepala, mas Gun tahu bahwa aku juga sangat menginginkannya. Setelah minta diriku untuk menahan sakit sedikit, dengan perlahan tapi pasti ditekan pinggulnya, dimasukkan kemaluannya itu sedikit demi sedikit.

Kepalanku terangkat ke atas menahan sakit. Mas Gun menghentikan usahanya, sambil ditatap lagi mataku. Ada titik air mata di sudut mataku, tetapi sambil tersenyum aku menganggukkan kepalaku. diangkat sedikit, kemudian dengan sedikit tekanan, dia dorong dengan kuat. Aku mengerang keras sambil menggigit kuat bahunya.

Kelak, bekas gigitan itu baru hilang setelah beberapa hari. Akhirnya, seluruh batang kemaluannya berhasil masuk ke dalam lubang vaginaku. Aku bangga dan bahagia telah berhasil melakukan tugasku, mempersembahkan kesucian buat suamiku . Kucium dia dengan mesra, dan diseka butir air mataku yang mengalir dari matanku. aku membuka mata, bahagia aku saat itu bahwa dibalik kesakitan ada keenakaan.

Perlahan ditarik kemaluannya keluar, ditekan lagi, ditarik lagi, begitu terus berulang-ulang. Setiap ditekan masuk, aku mendesah, dan kali ini, bukan lagi suara dari rasa sakit. Kurasa, aku sudah mulai dapat menikmatinya. Permukaan lembut dan hangat dalam liang vaginaku seperti membelai dan mengurut kemaluannya. Rasa nikmat tiada tara, yang baru kali ini kurasakan. Kami memang belum pernah bersenggama dalam arti sesungguhnya sebelum ini. Butir-butir keringat mulai membasahi tubuh telanjang kami berdua. Nafsu birahi yang telah lama tertahan terpuaskan lepas saat ini. Kepala ku mulai membanting ke kiri dan ke kanan, diiringi rintihan dan desahan yang membuat nafsu kami semakin bergelora.

Tanganku memeluk erat tubuhnya, sambil sekali-sekali kuku ku menancap di punggungnya. Desakan demi desakan tidak tertahankan lagi, dan sambil menancapkan batang kemaluannya dalam-dalam, disemburkan sperma sebanyak-banyaknya ke dalam rahim .

dipeluk dan diciumi wajah ku yang basah oleh keringat, sambil berucap terima kasih. Matanya yang bening indah menatapku bahagia, dan sambil tersenyum aku berkata, "sama-sama."

Kutitipkan pada mu untuk menjaga baik-baik anak kami, bila benih itu tumbuh nanti. Kami baru sadar bahwa kami lupa berdoa sebelumnya, tapi mudah-mudahan Yang Maha Esa selalu melindungi benih yang akan tumbuh itu.

Seprai merah jambu sekarang bernoda darah. Mungkin karena selaput dara dia cukup tebal, noda darahnya cukup banyak, hingga menembus ke kasur. Akan menjadi kenang-kenangan kami selamanya.

Malam itu kami hampir tidak tidur. Setelah beristirahat beberapa saat, kami melakukannya lagi, lagi dan lagi. Entah berapa kali, tapi yang pasti, pada hubungan yang ke dua setelah tertembusnya selaput dara itu, kami berhasil membawa banyak orgasme, bahkan lebih dari satu kali.

Mas Gun yang sudah kehilangan banyak sperma, menjadi sangat kuat dan tahan lama, sehingga akhirnya dia menyerah kalah dan tergeletak dalam kenikmatan dan kelelahan yang amat sangat.

Oh indahnya saat saat, tanpa terasa air mata mbak berta mengalir tanpa dia sadari. Rasa sesal yang mendalam yang dirasakannya kini. Kenapa dia memaksa mas gun pergi malam itu, coba saat itu dia mendengarkan keberatan mas Gun, ini semua bakalan tidak terjadi

“oh..mas Gun, hiks..hiks”
“cepat sembuh mas”
Maafkan aku mas… aku sangat mencintaimu.

Tanpa disadari mbak bertha, sedari tadi mas Gun sebenarnya sudah terbangun, dia melihat didekatnya istri tercintanya sedang melamun.entah apa yang dilamunkannya, yang pada ujungnya, mas Gun melihat butiran butiran air mata jatuh di pipinya yang halus mulus itu.


“Dewi…????”


=== oOo ====​



Wah jadi melow gini ceritanya…

Hahahhaaha

Habis serem serem, sekarang melow melowan
Habis seneng seneng jadi sedih sedihan

Kata siapa malam pertama itu mudah....
Hahahaha...
Sulit Jum....

Besok piye….???

Hahahaaha...wes ojok nangis ya..

Bagaimana cerita selanjutnya???

Wes cukup sampai disini atau lanjut ya enaknya

Hahhahahha...



Salam Gondal Gandul


makasih suhu updatenya.....

Lanjutkan, tambah menarik...
 
Bisa diartikan Bertha ini jelmaan sang DEWI CLARA ya hu @PaintunGundul87 Sableng....???
HAhahaha....

kalau jelmaan bukan om, clara ya clara bertha ya bertha, tetapi jelmaan disini bisa diartikan sama sifat Kasih Sayang bertha sama clara sama, jadi bukan fisiknya, lebih non fisiknya... Bisa menerima kekurangan suaminya.

Apa bertha tak tau kelakuan suaminya??
Apa akan berhenti, kelakuan kucing garong??
Apa semua tak berhubungan dan seperti terpisah-pisah ??
Banyak pertanyaan yg sudah di tanyakan??

Mungkin cerita ini ibarat persamaan sbb
Awal score 7
(7 +7+8+8)-(3-3-4-5-3-3-4-5-3-4+ 6) =

30 - 23 = 7 artinya cukup menarik.

Tetapi karena jumlah minusnya banyak
Plus 5 bilangan
Minus 10 bilangan

All arround terkesan atau terbilang Jelek
Karena minus 5

Betul gitu kan?? Setuju tidak dgn pernyataan paitun, jawabnya SETUJU.

Berarti paitun Berhasil bergondal gandul.
GONDAL GANDUL bisa nyaman bila ada perbedaan min dan plus. Kalau sama berarti seimbang atau netral, beban sama, jadi normal2 spt kebayakan.

Resiko, sesuatu kegilaan atau kesablengan itu pasti kurang menarik. Hanya sesama orang orang gila yg bisa merasakannya.

Hahahaha....

Teringat suhu areke dan @Pemancingmimpi mimpi bilang, "Wong Gedeng bebas bro, suatu saat dia bilang Salam Edan"

Hahahaha....


Dan Semua akan terjawab di kisah selanjutnya...

Salam Edan buat semua, Lek ra edan ora keduman

Hahaha.... :ampun::ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd