Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Anak Ayam yang Menjadi Elang

Status
Please reply by conversation.
Zepertinya masa depan cerah nich.. Maen ke apartemen,hmm asyik:ngeteh:
Tapi, kelihatannya sifat There ini cocok dijadikan isteri.
Selain mandiri dan soleh, dia juga nggak neko2. Cucokk kali ini bah. Kalo bisa jangan dijadikan mainan.
Ķlo aku dah kujadikan isteri klo cewek cem There ini.

Cemana kam rasa Suhu @senninrikudo
:beer:
 
Terakhir diubah:
Episode 27: Second Date?

28 Mei 2016
Jam 8 Pagi

Gw suruh Indah masuk ke kamar, lalu gw kunci pintu kamar.
"Ntar dulu neng, Aa seduh kopi dulu baru kita ngomong" ucap gw
"Iya a.. hiks.." jawabnya masih tersedu-sedu


Setelah kopi jadi, lalu gw bakar rokok dunhill putih favorit.
"Ada apa neng, kok nangis gitu" tanya gw memulai pembicaraan

"Aa.. hiks.." Indah memeluk gw sambil gw membelai rambutnya

"Neng bingung a.. hiks..hiks.." ucap Indah melepaskan pelukan gw setelah beberapa menit

"Bingung kenapa neng?" 🙄 tanya gw
"Hiks.. hiks.." 😥 Indah hanya menangis
"Neng?" 🤔 ucap gw dengan nada bertanya
"Hiks.. neng.. hiks.. neng.. dijodohin a.." 😭 ucap Indah diiringi isak tangis
"Gimana neng?" tanya gw memastikan
"Hiks.. neng dijodohin orang tua dikampung a.. hiks.." 😢😭 jawab Indah tersedu-sedu


Jujur, gw gak ada sedih-sedihnya denger berita ini. Malahan seneng sebenernya, tapi gw gak mungkin nunjukin itu depan Indah.
Indah melanjutkan ceritanya, karena sudah cukup umur. Indah dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang duda anak satu yang masih tetangga mereka. Duda ini bukanlah duda kaya atau juragan di kampung. Laki-laki yang dijodohkan orang tuanya adalah pedagang sembako di pasar, usianya sekitar 38 tahun punya anak satu umur 10 tahun. Istrinya sudah meninggal dunia. Orang tuanya mengabarkan Indah via telepon. Jadi waktu Indah pulang ke kampungnya sekitar dua minggu lalu belum ada pembicaraan apa-apa, meskipun si duda ini datang ke rumah dan ngbrol dengan Indah dan keluarganya.

"Neng gak mau a.. hiks..hiks.. neng gak mau.." isak tangis dan ucapan lirih Indah terdengar

"Neng......" panggil gw
"Hiks..hiks.. iya a.." jawab Indah
"Aa gak tau mau ngomong apa.." ucap gw
"Hiks.. neng gak mau a.. neng maunya sama aa.. hiks.." kata Indah masih menangis
"Gak bisa neng.." ucap gw
"Hiks.. pokoknya neng maunya sama aa.. hiks..hiks.." jawab Indah tangisannya mulai deras
"Kita gak bisa bersama neng.." kata gw
"Huaaa..... hiks..hiks.. aa jahat sama neng.. hiks..hiks.." ucap Indah menangis
"Neng kan tau kita gak bisa bersama. Kalo emang ini keputusan orang tua yang paling baik buat neng, kenapa neng gak mau.." kata gw menjepaskan
"Hiks..hiks.. gak mau neng gak mau.. neng maunya sama aa.." ucap Indah dengan nada lirih masih menangis
"Neng.. kan neng tau kita gak bisa.." ucap gw dengan sendu
"Hiks.. biarin.. kalo aa gak mau.. hiks.. neng gak usah nikah aja sekalian.. hiks.." kata Indah menyanggah
"Neng.... neng jangan gitu.. neng gak sayang sama orang tua neng?" tanya gw
"Huaaa...... hiks..hiks.." Indah hanya menjawab dengan tangis
"Kalo ini yang terbaik buat neng dan keluarga, jangan ditolak neng.." kata ga
"Hiks..hiks.. aa jahat.. aa gak sayang sama neng.. hiks.. hiks.." ucap Indah

"Neng.." suara gw pelan memanggil Indah
"Hiks.. neng gak mau a.." ucap Indah
"Jangan gitu neng.. neng mau lihat orangtua sediih? Gak kan.." ucap gw mencoba memberikan pengertian
"Hiks.. neng harus gimana a? Hiks.." tanya Indah masih menangis
"Ikuti aja kemauan orang tua neng.." kata gw
"Gak mau a, neng gak mau.. hiks..hiks.." tolak Indah masih tersedu-sedu
"Mau sampe kapan neng kaya gini?" tanya gw
"Hiks.. pokoknya neng maunya sama aa.. hiks.." ucap Indah masih dengan keinginan yang sama
"Gak bisa neng.." ucap gw menyanggah
"Hiks.. neng bunuh diri aja kalo gitu.." ancam Indah

"Neng!" ucap gw dengan nada sedikit meninggi
"Huaaa..hiks..hikss.." tangisan Indah meledak kembali
"Aa marah kalo neng kaya gitu" ucap gw
"Hiks..hiks.. abisnya.. hiks.. aa gak sayang sama neng.." ucap Indah merajuk
"Bukan masalah sayang atau gak neng. Tapi kan ini permintaan orang tua." ucap gw
"Hiks.. hiks.. tapi a...." kata Indah
"Gak ada tapi-tapian neng, neng mau orang tua neng jadi sedih atau sakit? Gak kan?" ucap gw memberi pengertian
"Hiks.. gak mau.. tapi neng.. juga gak mau dijodohin a.. hiks.." ucap Indah masih kekeuh
"Neng kan belum tau. Bisa jadi memang ini sudah takdir kita neng.." ucap gw
"Huaaa... aa.. hiks..hiks.." tangisan Indah kembali deras
"Udah neng udah. Jangan nangis lagi ya. Aa yakin ini keputusan terbaik buat neng.." ucap gw
"Huaaaaa..... hiks..hiks.." tangisannya meledak kembali


Indah masih saja terus menangis dengan hebatnya. Gw lalu memeluk Indah dan mengusap rambut mencoba menenangkannya.

"Udah neng udah.." ucap gw menenangkan
"Hiks..hiks..hiks..hiks.." Indah masih menangis
"Kapan rencananya neng?" tanya gw
"Hiks..hiks.. dua bulan lagi a.. hiks.." jawab Indah
"Yaudah neng. Kan kita masih punya waktu dua bulan. Kita maksimalkan kebersamaan kita" ucap gw
"Hiks..hiks.. aa.." Indah memanggil gw dalam tangis

"Udah neng jangan nangis lagi ya. Aa tau neng wanita kuat dan tangguh. Aa gak bisa bahagiain neng. Mungkin laki-laki itu bisa jadi orang yang bahagiain neng." gw menjelaskan
"Hiks.. tapi neng maunya aa.." ucap Indah dengan kekeuh
"Udah neng. Jangan dibahas lagi ya. Turuti kemauan orangtuanya neng." ucap gw hendak menutup pembicaraan


Indah mengangguk pelan meski raut wajahnya masih belum terima dengan keputusan orang tuanya ini. Gw lalu bersandar di dinding dekat kasur, lalu melepaskan boxer gw, kontol gw yang sudah ngacung meskipun belum maksimal pun menyapa Indah dengan gagahnya.

"Yaudah neng. Sekarang isep kontol aa yuk." rayu gw
"Ihhh.... aa nakal.. neng lagi sedih gini malah disuruh nyepong.." 😥 ucap Indah dengan manja meski air matanya belum kering
"Neng gak mau?" tanya gw


Indah menggelengkan kepalanya lalu menghampiri kontol gw. Digenggam dan dikocoknya perlahan dengan tangan kanannya, lalu mulai mengulum kontol gw.
"Ughh....sshh... enak neng.. lupain dulu soal itu neng.. kita nikmati aja dulu yang ada.. ughh..." ucap gw sambil menikmati

Ketika gw rasakan kontol gw udah tegang maksimal, gw paksakan kontol gw men-deepthroat Indah.
^cklok..klok..klok..klok..^

"Ughhhh.... sedap neng.... ahh...." desah gw


Gw lepaskan kepalanya Indah, lalu gw buka seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya. Gw baringkan Indah di kasur. Gw gesek-gesek memeknya dengan kepala kontol gw.
"Sshhh....ahhh.... gelih..a....sshh..." desah Indah

Saat gw rasakan sudah becek memeknya, perlahan gw tekan kontol 16cm gemuk dan berurat ini di lobang memeknya. Gw sodok dengan perlahan. Tiga menit gw sodok pelan lalu gw naikan kecepatan sodokan gw.
^clek..clek..clek..clek..^

"Ahh..uhhh..ahh..aa...enak..a..ahh.." Indah mendesah
"Ahh.. iya neng.. ahh..ahh.." desah gw


Gw sodok memek Indah sambil tangan gw meremas kedua toket gedenya. 12 menit gw sodok, Indah mengejang
"Ahh..aa..arggghhhhhh......"

cret..cret..cret..cret..cret..

Indah mendapatkan orgasme pertamanya. Tanpa membiarkannya bernafas gw tetap sodok terus di posisi MOT sambil gw tampar-tampar pelan kedua toketnya. Gw semakin percepat sodokan gw. 10 menit kemudian Indah mendapatkan orgasme keduanya.
cret..cret..cret..cret..

Masih terus gw sodok di posisi yang sama dengan kecepatan maksimum, toket Indah bergoyang-goyang tak jelas, tangan gw mengenggam pinggulnya, memeknya banjir gak karuan karena lendirnya.
^clek..clek..clek..clek..^ bunyi kontol gw mengaduk memek banjirnya Indah

Dua menit kemudian gw lepas goyangan gw, lalu gw kocok kontol gw depan mukanya, lalu
crot..crot..crot..crot..crot..

Gw muncratkan pejuh gw di mukanya

"Arghhhhhhh.....ahh....." erang dan desah gw

Cukup lelah gw rasakan pagi ini. Setelah menyuruh Indah balik ke kamarnya, gw tertidur pulas.


Jam 12 siang, gw terbangun. Perut lapar. Tanpa mandi, gw ganti baju lalu menuju warjo. Hari sabtu siang gini, Ama biasanya masih kerja di rumah majikannya, biasanya jam 1an baru pulang.

"Teteh.." sapa gw ketika lihat teteh di warjo, wajahnya keliatan cemberut dan menghindari tatapan gw

"Teteh kenapa?" tanya gw
"Pake nanya lagi" ucap teh Pitri

"Udah dapet enaknya. Ilang gitu aja. Dasar laki-laki" ucap teteh lagi sembari mendengus

"Teteh.... kok ngomong gitu?" tanya gw
"Iya. Biarin aja. Males ngomong sama laki yang mau enaknya aja." 😡 teteh menjawab ketus

"Yaudah gpp. Haknya teteh mikir kaya gitu. Tapi aa gak ada niat ngilang atau ngehindarin teteh." ucap gw

"Kalo gak ngilang atau ngehindarin terus apa namanya?!" 😡 kata teteh masih dengan ketusnya

^hfftt..fuhhh..^
gw menghela nafas

"Teh.. teteh belum denger kejadian di kosan aa emang?" tanya gw

Teteh akhirnya memandang wajah gw. Wajah ketusnya perlahan sedikit berubah.

"Udah denger kok" jawab teh Pitri
"Loh terus. Kenapa teteh marah sama aa?" tanya gw
"Dasar cowok gak peka" 😐 kata teteh

"Gak peka gimana sih teh?" tanya gw
"Iya gak peka. Gak tau apa teteh khawatir. Gak dateng ke warung. Gak kasih kabar." teteh menjelaskan
"Hmm.. kan aa masa penyembuhan dulu kemaren teh" gw berkilah
"Tapi kan bisa wa a" 😐 sanggah teteh
"Kalo aa wa, nanti ketauan kang Usep kan gak enak" gw masih berkilah
"Wa kasih kabar aja kan gpp a. Mau diliat si Usep juga kan gak masalah." jawab teh Pitri
"Iya iya teh. Aa laper nih. Gak mau bikinin makanan?" tanya gw

"Ihh.. orang masih kesel juga. Yaudah, aa mau makan indomie? Indomie apa?" 😐 tanya teh Pitri masih dengan ketus
"Mau makan teteh aja" ucap gw bercanda
"Alahh gombal. Modus. Nanti kalo udah dapet juga ngilang lagi. Kebiasaan." 😐 ucap teh Pitri meledek gw
"Yaampun si teteh masih aja." ucap gw
"Mau makan apa? Jangan bercanda lagi." 😐 katanya dengan ketus
"Ada nasi kan teh? Dadarin telor aja, aa makan nasi sama telor dadar aja" jawab gw
"Yaudah tunggu" 😐 ucap teh Pitri


Lalu teteh menggoreng telor, lalu gw makan dengan lahap. Setelah makan, gw gak banyak ngbrol lagi sama teh Pitri. Males juga ngeladeninnya. Gw bayar makanan lalu balik ke kost.

Balik ke kost, gw kemudian siap-siap mau pergi weekend meeting dengan temen-temen, untuk ngejar progres. Apalagi tanggal 6 Juni nanti sudah mulai puasa, pikir gw. Selesai meeting gw beranjak untuk nongkrong dengan anak club vario sebentar lalu jam 8 malam gw balik ke kost. Sampai di kost, gw cek ada chat masuk.
"Haii Theo. Besok ibadah bareng lagi mau gak?"

Ternyata chat dari There. Setelah kenalan di ibadah bareng minggu lalu dan tukeran nomor. Belum sekalipun gw komunikasi dengan There. Sejujurnya bukan gak mau, tapi memang tidak mudah mengatur waktu dengan begitu banyak kesibukan serta petualangan dengan para wanita di sekitar gw.

"Boleh Re. Tapi yang pagi aja ya. Jam 10. Gimana?" balas gw
"Boleh. Eh tapi kamu gak usah bawa motor ya." balas There
"Loh kenapa emangnya Re?" tanya gw

"Gpp. Nanti pulangnya aku anter aja." jawabnya
"Gak enak aku Re. Lagian kost aku di gang, mobil kamu mana muat." balas gw
"Kan gak mesti masuk mobilnya. Udah gak usah bawa motor ya. Nanti pulang gereja kita jalan kemana dulu gitu, aku boring." jawab There
"Hmm.. yaudah deh Re. Oke. See u tom." balas gw mengiyakan
"Oke yo. See u tom 😊" balasan dari There

29 Mei 2016

Setelah selesai ibadah kira-kira jam 12, gw dan There memutuskan untuk keluar dari mall tempat ibadah kami, lalu gw yang nyetir mobil untuk mencari makan. There bilang ingin makan seafood, lalu gw arahkan mobil ke daerah Jakarta Utara yang terkenal dengan tempat makan seafoodnya. Gw sengaja gak ngbrol apa-apa dulu sampai kami selesai makan. Gak enaknya, gw gak bisa bakar rokok. Karena baru kenal juga dan gw belum mau minta izin untuk ngerokok, nanti aja di kost pikir gw. Kondisi kami masih kekenyangan setelah santap siang ini.

"Aku salut sama kamu yo. True gentleman." kata There memulai pembicaraan
"Hah? Kenapa bisa ngomong gitu Re?" tanya gw

"Iya. Kamu berani ngajak aku kenalan." katanya
"Hmm.. masa kaya gitu dibilang true gentleman sih Re. Lagian cowok mana yang gak mau ngajak kamu kenalan. Belum lagi dengan profil kamu, pasti banyak cowok disekitar kamu yang mengantri bahkan hanya untuk sekedar mengajak ngobrol aja." gw beralasan
"Justru itu yo. Circle pertemanan aku gak luas. Hanya di sekitar situ saja. Aku gak begitu suka nongkrong gak jelas, dugem atau kegiatan lain yang menurut aku gak ada manfaatnya. Rutinitas aku ya paling kerja terus tiap minggu ibadah, belanja sama perawatan aja paling." There menjelaskan
"Ohh. Terus?" tanya gw
"Aku lagi sendiri sekarang yo. Di gereja aja entah kenapa gak ada juga yang ajak aku kenalan. Temen cowok aku sedikit, paling alumni kampus aja. Dan bisnis aku kan hampir gak pernah berurusan dengan cowok. Jadinya gitu deh. Kamu cowok pertama yang datang setelah sekian lama, cowok random yang berani ngajak aku kenalan." jelas There
"Masa cuma kaya gitu dibilang true gentleman sih Re, hehe. Besar kepala aku nanti re. Hahaha." ucap gw
"Hehehe" There menjawab dengan tersenyum


Obrolan gak penting itu terus berlanjut. Sampai..
"Kemana lagi kita Yo?" tanya There

"Gaktau Re. Bebas. Terserah kamu aja. Atau mau langsung balik juga boleh." kata gw
"Kok ngomong gitu? Kamu gak nyaman jalan sama aku ya? Aku gak asik ya?" tanya There dengan wajah sedikit ditundukan.

*Gila. Cewek kaya gini masa bisa ngomong kaya gini. Emang kita gak bisa mandang orang dari luarnya aja. Terlihat banget There sangat kesepian dengan hidupnya.* pikir gw dalam hati

"Ya bebas aja Re. Atau kita santai-santai aja di apart kamu." celetuk gw
"Hmm.. Yaudah boleh, yuk" jawabnya


😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱
mantull. ditunggu exe nya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd