Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Maaf agak terlambat tidak sesuai janji, tadi malam terpaksa gagal update lampu tempat ane mati

Baru siang ini langsung di Update setelah ada sedikit perbaikan
Semoga Berkenan
 
Part 30 Menjebak mama
(Bagian I)


Pov Tasya Anggraeni

Jam 7 aku mendapat telpun dari papa Jhon yang mengabarkan kalau mamaku belum sampai di rumah aku dan mas Bram bergegas meninggalkan apartemen meuju sebuah kafe di dareah srodol dan memarkir mobil ku di pinggir jalan karena café kelihatan masih ramai sekali aku dan mas Bram masuk café tersebut dengan menyamar aku memakai jaket ponco dengan tutup kepala di atas kepalaku dan memakai masker demukian juga mas Bram juga menggunakan jaket dan memakai masker menutupi hidung dan mulutnya

Baru melangkah aku melihat mobil mama masih terparkir di halaman café

“Mas lihat mobil mama masih ada di parkiran” kataku sambil menunjukan sebuah mobil warna merah menyala mobil mama

“Ya kita tunggu di sini kamu duduk didalam mengamati mobil mamamu aku keliling mencari posisi tempat duduk mamamu” kata mas Bram

Aku mengangkat jari ku tanda setuju, kebetulan di dekat pintu masuk ada bangku kosong aku segera duduk menghadap mobil mama membelakangi jalan masuk ke café, mas Bram keliling café sambil melihat menu yang ada di dalam café dan memesan makanan untuk kami berdua. tapi mas Bram ngak menemukan keberdaan mama disana

“Jeng di dalam ngak ada, tapi mobilnya masih ada, kita tunggu aja di sini sambil makan mas udah laper nih” kata mas Bram

“Mau makan apa mas” kataku

“Itu ada es kopyor dan berger aja gimana” kata mas Bram

“Aku ikut deh” kataku

“Mas Bram memanggil waiter dan memesan seperti tadi, aku menunggu tidak lama kemudian pesanan kami datang dan kami menikmati makanan kami.

Jam 8 lebih aku melihat mama masuk dari luar café bersana seorang penuda yang aku yakini sebagai Leonif pacar mama, mereka tidak masuk café langsung menuju mobil mama yang terparkir sebentar mereka berbincang di samping mobil dan mereka berciuman mesra sampai aku dan mas Bram terbengong bengong seakan ngak percaya atas kelakuan mamaku sendiri kemudian mama masuk kedalam mobil dan menghidupkan mesin dan Leonif mendekatkan wajahnya ke jendela dimana mama duduk dan sekali lagi ciuman bibir pun terjadi lagi.Pakaian mama terlihat lusuh dan rambut juga agak awut awutan memang tempat parkir kelihatan sepi banyak pengunjung berada di dalam café.

“Itulah mama sudah berani ciuman didepan umum di area terbuka sekali” kata ku

“Kamu mau seperti itu Tasya” kata mas Bram

“Ngak maulah seperti nya ngak punya harga diri, menurut aku Leonif sudah meleceh kan mama di depan umum dan juga ngak mau menjaga kehormatan pasanganya” kataku

“Benar juga pendapatmu tapi namanya nafsu bisa mengalahkan akal sehat seharusnya mamamu menolak diperlakukan demikian oleh Leonif tapi kelihatannya mamamu in joy saja ya” kata mas Bram

“Itulah yang aku ngak mengerti jalan pikiran kaumku sendiri, kalau udah terbelenggu dengan namanya cinta apapun akan dilakukan asal pasangannya merasa senang dan mendapat kepuasan batin” ucapku

“Ha ha ha tambah matang juga pikiranmu persis seperti eyang putrimu” kata mas Bram

“Kayak nya mama sudah ngak bisa di pisahkan lagi deh dari Leonif mas” kataku

“Masih bisa tapi dengan gertak Semarangan” kata mas Bram

“Gertak Semarangan apa tuh”kata ku

Mas Bram tidak menjawab pertanyanku malah bilang

“Kayaknya aku harus minta bantuan dari Den Pom lagi deh” kata mas Bram

Lalu mas Bram mengambil HP nya menghubungi seseorang

“Sur kamu di mana sekarang” kata mas Bram

“Aku ada di kawasan simpang lima ndan” jawab orang di sebrang sana.

“Aku mau minta bantuanmu, Sur” kata mas Bram

“Siap ndan” jawabnya

“Aku meluncur ke simpang lima ya, serr lokasimu” kata mas Bram

“Baik ndan” jawabnya dan mas Bram menutup telpunnya

“Ayo Tasya kita menemui kapten Suryadi kepala serse Danpom Semarang” kata mas Bram

“Sebentar mas aku bayar dulu makanannya” kata ku sambil berdiri dan melangkah ke kasir untuk membayar makanan yang kami makan berdua

Mas Bram menanti di tempat duduk dan setelah aku kembali aku dan mas Bram meninggalkan lokasi café dengan bergandengan tangan

Sampai di mobil mas Bram langsung memegang kepalaku dan memberi ciuman di bibirku

“Nih pasti gara gara mama nih” kataku

“He he he” mas Bram tanpa menjawab hanya tertawa

Mobil bejalan meninggalkan café menuju kawasan simpang lima untuk memenui kapten Suryadi dalam perjalanan menuju kawasan simpang lima

“Mas kayakya mama sudah ngak mungkin bisa dipisahkan lagi dengan Lionif karena mama sudah begitu nyaman sekali dengan nya, tadi melihat sikap mama ciuman di parkiran saja sudah membuktikan hal itu, sedangkan mama sudah ngak nyaman dengan papa ya itu karena olah papa sendiri sih menganggap mudah dengan berselingkuh sebagai istri pastilah merasa kalau pasangannya sudah selingkuh kini, dulu sebelum aku menyerahkan segalanya pada mas Bram aku juga merasakan pantulan kasih sayang mas Bram begitu tulus kepadaku dan ketika mas Bram menyatakan menjaga hati selama 2 tahun terakhir ini akupun langsung berpikir dampaknya juga pada aku mas, peristiwa Aldo bisa dijadikan contoh mas ketika Aldo menembak aku segera aku tolak karena aku selalu teringat pada mas Bram dan aku juga menjaga semuanya untuk mas Bram” kataku

“Ia jeng, mas mengerti maksudmu kembali ke masalah mamamu, kalau mama mu ngak bisa di pisahkan dengan Lionif terus bagaimana pandanganmu mengeni masah ini” kata mas Bram

“Mungkin dengan paksa mama bisa pisah secara fisik dengan Lionif tapi aku merasa kasihan ke mama juga sih, belum tentu mama bisa memaafkan papa dengan pengakuan papa semacam itu, kalau itu terjadi keluarga Jhon Wira sakti akan hancur sehancur hancurnya, aku ngak kasiahan dengan papa Jhon memang aku ngak punya hubungan apa apa dengan papa Jhon sih, aku Cuma kasihan dengan mama saja dia akan kehilangan semuanya, dan aku ngak bisa membayangkan kalau mama sampai sters berkempanjangan, dan akhirnya gila mas” kata ku

“Lalu apa yang harus kita lakukan, membarkan mamamu terus berhubungan dengam bajingan Lionif, mas Bram ngak rela, jeng” kata mas Bram

“Aku juga ngak rela kok mas mama jatuh ke tangan Lionif mahasiswa gigolo itu, yang kerja nya memeras harta kekayaan tante tante kesepian tentunya kalau ada tante tante yang ngak mampu lagi sudah dapat dipastikan akan di tinggalkan, persis sama dengan WP ada uang om senang, ngak ada uang om tendang” kata Tasya

“Bener juga kamu, mas Bangga ke kamu pikiran mu sunggung dewasa mas ngak nyangka” kata mas Bram sambil membelai rambut ku dengan tangan kirinya, lanjutnya” nanti dilanjutkan lagi ya diskusinya, kita sudah masuk kawasan simpang lima” kata mas Bram

Mas Bram mengambil HP nya menghubungi kapten Suryadi

“Hallo Sur aku udah masuk kawasan simpang lima posisi kamu di mana” kata mas Bram

“…….”

“Ok tunggu aku ya” kata mas Bram sambil menutup HPnya

“Kamu tahu RS Telogorejo, jeng” kata mas Bram

“Tau mas” jawab ku

“Di depan RS ada gang masuk disana ada cemacam café kira kira 500 meteran dari pertiggan itu” kata mas Bram

“OK mas menuju RS dulu” kata ku

Aku memberi arah ke RS dan didepan RS ada jalan masuk agak gelap memang orang tidak mengira kalau disitu ada café cuma kaya rumah tangga biasa, dan Kapten Suryadi sudah berdiri di depan café tersebut

Aku dan Mas Bram turun dari mobil dan melangkah kearah kapten Suryadi

“Selamt malam Boss” kata Suryadi

“Gini kok café sih Sur, bayanganku kaya café gitu hinggar binggar” kata mas Bram

“Ya namanya aja café remang jadi ya remang remang gitu boss” kata Kapten Suryadi sambil tertawa

“Ayo bos masuk” ajak Kapten Suryadi

Setelah masuk ke dalam ternyata rame juga café ini banyak pengunjungnya juga dan aku dan mas Baram memilih tempat duduk agak ke tepi

“Kenalkan dulu calon istriku” kata mas Bram mengenalkan aku

“Tasya om” kataku sambil menyodorkan tanganku dan disambut dengan tangan kanannya dan kami berjabatan tangan

“Suryadi dik” kata Kapten Suryadi

“Tasya, ini Suryadi komandan intel DanPom, anak buah Samuel” kata mas Bram\

“He he he bos bisa aja” kata Suryadi

“Aku mau minta tolong kepadamu Sur, ini di luar dinas karena menyangkut keluargaku juga” kata mas Bram

“Ia bos, kalau boleh tau masalah apa ya” kata Suryadi

“Tadi tu aku mendapati anak ku Rini selingkuh dengan seorang pemuda di kawasan srondol” kata mas Bram

“Mbak Rini selingku boss, dengan brandong maksut nya” kata Kapter Suryadi

“Ia entah apa namanya, aku hanya minta kamu dan mau menjebaknya saja dan di bawa ke suatu tempat dan urusan selanjutnya biar aku tangani sendiri” kata Mas Bram

“Ha ha ha urusan mudah boss” kata Kapter Suryadi, lamjutnya ”Kapan boss”

“Kapannya tergantung sikon Sur, dan tempat tarjet juga tegantung sikon” kata mas Bram

“Jadi harus di intai duku ya boss” kata kapten Suryadi

“Tehnik nya kamu yang lebih tahu” kata mas Bram

“Punya photonya, baik mbak Rini atau pasanganya” kata Kapten Suryadi

“Kamu bawa photo mamamu dan photo Leonif” kata mas Bram

“Kalau photo mama ada, tapi kalau Leonif ngak punya mas” kata ku

“Siapa nama pemida itu boss” kata Kaptrn Suryadi

“Leonif sur, kamu kenal” kata mas Bram

“Kenal sih ngak, tapi merupakan target operasi senyap” kata Kapten Suryadi

“Kasus apa tu” tanya mas Bram

“Protirusi online dan pencucian uang” kata Kapten Suryadi

“Memeng masih dalan taraf mengumpulkan data data masih kurang kuat untuk menagkapnya” kata Kapten Suryadi, lanjutnya “Dengan kasus ini jadi lebih mantab untuk mengeksekusinya”

“Baik usulku tangkap Lionif saat berdua dengan Rini anakku langsung kamu bawa di suatu tempat terserah tapi aku mau kasus ku sekesai dulu setelah itu urusanmu dengan Lionif silahkan aku hanya akan mengertak Lionif saja agar mau menjauh dari kehidupan Rini, ok” kata mas Bram

“Siap boss, tapi boss jangan tinggakan semarang dulu sampai kasus ini terungkap, kan aku ngak tahu waktu nya mereka berdua baru memadu kasih” kata Kapten Suryadi

“Ok aku akan pulang ke Solo setelah kasusu ini selesai” kata Mas Bram

“Ngak minum minum dulu Bos” tanya Kapter Suryadi

“Kapan kapan aja aku temani kau minum sampai teller, ha ha ha” kata mas Bram

“Janji ya boss awas kalau bohong” kata Kapten Surryadi

“Ok aku cabut dulu” kata mas Bram

“Ajok jeng” ajak mas Bram menggandeng tanganku

“Om Sur aku pamit dulu” kata ku

“Ati ati mbak, dan boss juga” kata kapten Suryadi

Aku dan mas Bram melangkah pergi ke menuju parkiran mobil dan kembali ke Apartemenr.

-----skip-----

Pov Rini Kusumawardani

Hari ini jumat siang aku ada janji dengan Leonif pacar ku ketemuan di sebuah café di daerah kampusnya. jam 11 aku sudah berada di dalam mobil yang meluncur pelan di derah srodol aku parkir mobil city carku dan turun masuk ke café tersebut dan memilih tempat duduk di pojok kiri tempat yang biasa aku gunakan bila aku bertemu dengan pacar mudaku Lionif.

Tak lama kemuian Lionif datang langsung mencium keningku

“Sudah lama sayang” katanya sambil duduk di samping kiriku

“Baru aja kok sayang, belum ada 10 menitan” kataku

“Sudah pesan belum” katanya

“Belum” jawabku singkat

“Mau di pesenin, sayangku” kata Lionif

“Boleh seperti biasanya ya, colkat dingin” kataku

“Ok’ Kata Lionif sambil melangkah kearah kasir

Aku ambil smartphone ku, ngecek kalau ada pesan yang masuk, ternyata ada pesan masuk dari cik Lani, teman bisnisku

“Rin kamu dimana” katanya

“Aku di café biasalah bersama Lionif” balasku

“Oh, ya sudah besok besok aja kita ketemuan ya” kata cik Lani

“Ok, tar aku kabari kapan aku senggang” kataku

“Ok selamat bersenag senang, tu burung Lionif sudah mau terbang“ kata cik Lani

“Mau tau aja kamu cik” kataku

Setelah smartphone ku ku tutup, Lionif sudah duduk kembali di sampingku

“Dari siapa” kata Lionif

“Dari cik Lani, katanya salam buat burung mu” kataku sambil tersenyum

“Itukan dulu tante, sekarang hanya untuk tante seorang” katanya

‘Masak seehh, ngak kangen sama memek tante tante yang lain” kataku

“Ngak lah tante, sekarang mah hanya untuk tante Rini yang cantik seorang” katanya

“Yang benar aja Lion, tu Marisa, Survyani dan siapa itu yang rambutnya pendek” kataku

“Tante Klara” kata Lionif

“Ya itu Klara juga cantik cantik semua kan semua cantik cantik juga” kataku

“Ya sih, tapi menurut aku Tante Rini tercantik, ke ibuan, wajahnya esotik, bibirnya tipis, buah dadnya besar dan pantatnya itu lho yang bikin selalu kangen” kata Lionif dengan fulgar

“Mosok seehh” kataku sambil tersenyum

“Ia tante, bener deh ngak bohong” kata Liomih sambil tangan kanannya ada di pinggangku dan menarik, merapatkan ketubuh ku kearahnya sehingga sebagian tubuh ku menempel di tubuh nya, tanganku kini berada di atas selakangannya yang masih memakai jean ketat dan tak sengaja burung Lionih tersenggol oleh tanganku.

“Lion burungmu udah mau manggug ya” kataku sambil tersenyum

“Habis tante sih terlalu cantik sehingga burung ku bersorak gembira he he he” kata Lionih

Candanku berhenti karena waiters membawa pesananku dan Lionif, Lionif agak bergeser menjauh dari tubuhku

“Silahkan mas, tante” kata waiters tersebut

“Makasih mbak” balasku sambil tersenyum

Setelah waiters pergi, tangan Lionif kembali di pinggangku sekarang bukan hanya menarik tapi bibirnya mulai mencium pipi kananku

“Lion janga di sini, malu” kataku

“Mengapa harus malu, tu lihat di pojok kanan anak baru pacaran malah yang perempuan ada di pangkuan yang priya” kata Lionif sambil menunjukkan posisi remaja yang baru pacaran

“Kan mereka sama sama remaja” kataku

“Apa bedanya tante mereka juga baru pacaran kita juga sama kan” kata Lionif

“Tapi aku malu Lionif” kataku

“Tante aku berjanji akan menjaga tante dan akan menbuat tante nyaman” kata Lionif sambil mencium bibir Rini dengan lembut, pada awalnya Rini hanya diam saja di perlakukan demikian oleh Lionif bahkan Rini merasa tenang dan perasaan nyaman terus meliputi jiwa yang gersang oleh belaian dan cinta laki laki suaminya sudah tidak dapat diharapkan dia selalu sibuk dengan nurusannya hampir setiap hari keluar kota sampai 4 – 5 hari hari seminggunya hanya 2 – 3 hari saja suaminya Jhon Wira sakti ada di kota ini itu pun tidak pernah bercinta berbicara pun sangat jarang kalau tidak ada urusan yang penting mereka sama diam.

Rini merasakan mendapat cintanya kembali dengan lelaki muda usia yang sanggup membuat hati Rini bergetar getar sepeperti ketika Rini berpacaran dengan Yudistra laki laki yang sangat di cintainya sekaligus sangat di bencinya dan sampai saat ini menghilang tidak tau kabarnya seakan tertiup angin dan menghilang

Akhirnya Rini membalas ciuman Lionif dengan tak kalah mesranya, lama mereka berciuman dan tangan Lionif sudah berada di payudaranya walau masih di luar masih terhalang bra dan baju yang dipakainya.

“Lion, ohhhh Lion” tanpa sadar Rini menyebut nama Lionif berkali kali dan Lionif hanya tersenyum karena berhasil menaikan libido tante Rini yang cantik.

Merka berhenti berciuman dan Rini mengambil es colkat dan meminimnya sampai setengah gelas

“Haus ya tante” kata Lionif

Rini hanya tersenyum malu

“Lion pindah ke kosmu saja yok, aku lebih tenang dari pada disini terlallu terbuka takut ada yang melihat teman teman suamiku” kata Rini

“Ayo tante” kata Lionif sambil menggandeng tangan Rini dan dibawanya ke kos kosannya

“Tante, mobil tante biar disini aja ya, ke kos kosanku naik montor aku aja biar cepat dan disana sulit untuk parkir” kata Lionif

“Terserah kami aja Lion, tapi nanti pulangnya kesini juga harus kamu antar” kata Rini

“Tentu tante, masak tega sih aku nyuruh pacar cantiku pulang sendiri” kata Lionif berjalan kearah parkiran sepeda montor

Lionif mengabil sepeda montornya dan membawanya ke samping Rini berdiri, lalu memberikan Helem kepada Rini dan Rini memboceng montor Lionif dengan menyamping sehingga tubuh Rini rebahan ke depan dan payudara Rini menempel ketat ke puggumg Lionif dan ini yang di sukai oleh Rini maupun Lionif selama perjalana ke kos koasan Lionif Rini memeluk pinggang Lionif.

Sesampainya di kosan Lionif mengajaknya masuk kamar kosnya,

“Lion, mana kimono ku, aku gerah banget” kata Rini sesampainya masuk kamar kosnya Lionif

“Iya tante didalam almari pakaian ku” kata Lionif

Rini membuka Almari pakaian dan mengeluarkan kimoninya dan melepas semua pakaiannya termasuk bra dan celana dalamnya dan memakai kimono tipis warna merah muda terbuat dari saten mahal dan lionif juga melepas pakainan dan celana juga cdnya dan merganti dengan selana boxes tanpa memakai baju lagi

Lionif duduk di bangku meja belajar disebelah tempat tidur dan Rini langsung duduk di pangkuannya Lionif,

“Tante aku punya JAV yang tebaru baru tadi pagi aku dapat kirinam dari temanku dua keeping CD dan aku belum juga nonton, kalau tante berkenen aku ingin nanton bareng tante” kata Lonif

“Boleh dan mau praktek sekalian juga boleh, kita nonton di atas pempat tidur aja biar santai” kata Rini

“Ok tante’ kata Lionif berduri sambil mengangkat tubuh Rini di bawanya ke tempat tidur dan merebahkan nya dengan hati hati dan melangkah mengambil bungkusan dari atas meja belajarnya dan membuka satu keeping VCD dan memasukan ke player dan menghidupkan TV32 in

Rini rebahan di tempat tudur menghadap menyamping kearah TV berada

Liomif mengambil remut dan duduk di samping Rini dan memberikan kecupan pada bibir Rini dan Rini membalas kecupan bibirnya dengan ciuman yang hangat kedua bibir mereka saling melumat dan kecipak kecipik suara yang timbul dari adu bibir mereka

“Kapam mau lihat VCD nya kalau ciumannya ngak berhenti” kata Rini

“Maaf tante kebawa suasana dan tubuh tante yang semok membuat sensasi sendiri” kata Lionif

Lionif menekan tombol Play dan dilayar terlihat seorang ibu baru berbicara dengan seorang pemuda di sebuah ruangan, tak begitu lama mereka saling melumat bibir dan tangan si priya langsung meremas kedua payudara si ibu yang mulai mendesah

Aku sunggung menikmati pemutaran VCD kali ini di samping Lionif yang tangannya sudah menyusup di balik kimono yang aku pakai dan merems remas nya dengan lembut sekali kali jarinya memainkan putting aku dan mulai mendesah seperti dalam VCD tersebut

Leonif bergeser dan tiduran di belakangku dan membuka kimonoku meleps tali ikatan dan terbuka lah bagian depan, aku memedang wajah Lionif yang ganteng habis dan mata kami bertemu bibir kamu saling bertauan, diratiknya tubuh ku terlentang menghadap langit langit kamar kos Lionif dan mulut Lionif sudah berada di depan putting ku dan mencium payudaraku sekai kali menyedot putting nya dan raga geli dan nikmat yang aku rasakan

“Lion ohhhh pintar kamu bikin tante seperti ini” kataku

Lionif tidak menjawab kicauanku malah tangan kirinya mengusap perut ku, mau tidak mau perut ku bergerak gerak meningmati sensasi yang Lionif berikan

“Tante sunggung cantik sekali” sambil melepas ciumannya di putting ku dan memciumi bibiku yang sedikit terbuka, ciumannya bergeser ke samping menguulum telinga kananku dan aku mulai mendesis desis ngak karuan

“Kamu juga ganteng kok, mirip dengan pacar tante yang pertama dan kamu selalu mengingatkan kepadanya laki laki yang begutu aku cuta dan sekaligus sangat aku benci” kata ku, lanjutnya “Lion … ohhhh …. Lion …. ohhhh ….. geeliiii …..ohhhh” kata ku memberi semangat pada Lion, diangkat tangan kanam ku dan ciuman Lionif menciumi ketiakku yang gundul aku semakin seru medesah dan reaksi tubuh ku menahan rasa geli yang amat sangat ampai ketiakku basah oleh liur lionif tubuhku di seser sehingga ketiak kiriku ada di atas langsung diangkat tangan kiriku dan bibir Lionif sudah berada di ketiaku sebelah kiri dan menciumnya sedikit di gigit dengan lembut membuat aku terus blingasan menahan rasa geli dan nikmat ngak terhingga.

Lima menit berlalu Lionif menggentikan ciumannya

“Geli banget tadi lion” kata ku manja

“Tante suka kan” komennya, lanjutnya “Tadi mau cerita apa tante siapa sih laki laki yang beruntung mendapat cinta Tante bilin cemburu aja” kata Lionif

Aku hanya tesenyum sambil mengganggukkan kepalaku

“Nanti tante cerita deh” kataku dan diciumnya bibir ku kembali dengan mesra dan aku membalas ciuman yang diberikan Lionif kepadaku

“Ohhhh Lion” kataku diselah selah ciuman yang panjang

Tangan Lionif bergeser kebawah menuju ke selanganku dan membelai lembut memeku yang sudah terbuka dan aku memberikan akses khusus untuk tangannya dengan membuka selakangananku semakin melebar di elus elus kelentit ku dengan lembut dan sensasi berbeda kini aku rasakan nikmat nikmat sekali sampai aku terpejam pejam menikmati kedua simpul rangsangan yang di berikan Lionif ke aku memek dan bibirku, dibukanya memekku dan membuka garis melintang dari atas ke bawah dan menusuk dua jari langsung masuk lubang peranakanku

“Lion ohhhh niiiikkmmaatttt” kataku

Lionif tambah semangat kini ciumanku sudah terlepas dari mulutku dan dan langsung tubuh nya bergeser ke samping dan kepala Lionif berada di depan memeku menjalurkan lidahnya mennyentuh kelentik ku yang sudah mengeras dari tadi

“Ohhhh Lioooon leeebiiih ceeeepaaaatttt akuuuu mmaaauuu orrrrgaaaa” teriakku dan Lionif mempercepat gerakan tangannya, pinggulku bergerak tidak teratur dan akhirnya aku angkat pantatku keatas memilmati orgaku yang pertama hanya dengan jari jarinya dan mulutnya

Setelah agak reda Lionif bergeser ke bawah memposisikan tubuhnya di antara selalanganku dan aku menambah lebar membuka selakanganku, aku mengira kontol Lionif yang akan masuk ke dalam memeku namun aku salah bukan kontol yang masuk tapi mulutnya memjilati memekku dan membersihkan cairan cintaku yang belepotan kemana mana

“Lion ohhh piiinnntteeerrrr kaaammuuuuhhh” rancauku dalam waktu yang relative sigkat aku merasakan akan orga kembali, di ciumnya dan disedot sedot lubang memekku seakan vakum clener membersih kan memekku, setelah bersih dan aku merasa memeku kering

“Lion masukin dong rudalmu ke memeku” kataku

“Basai dulu kontol aku tante” pinta Lionif

“Sini” kata ku sambil duduk di hadapan Lionif dan aku pegang kontolnya yang besar dan aku jilati kepala kontolnya dan Lionif meleguk panjang ketika mulitku mulai mengulum dan menyedot batang kontolnya yang masuk ke dalam mulutku aku lepas kontol ngacengnya dan aku mulai menjilati batang kontolnya sampai basah sampai pelir pun aku basahi dengan ludahku, aku masukkan lagi kontol Lionif ke dalam mulut ku tapi sekarang aku tekan masuk ke ke dalam mulut ku sampai mentok ngak bisa masuk lagi tenggorokan ku terasa mengembang dan kontol berhenti dalam posisi ¾ masuk ke dalam mulut ku dan aku tersedak.

“He he he enak Lion” kataku

“Ia tante sampai umbun umbun rasanya” jawab Lion

Lionif merebahkan tubuh ku terlentang dan memposisikan kontolnya di mulut rahim ku aku pegang kontol nya dan mengarahkan kontol Lionif di depan libang rahim

“Ayo Lion tekan tunggu apa lagi” kataku

Dengan pelan dikekannya kontolnya masuk ke dalam memekku

“Ahhhhh tante memek tante nomer one deh, sempit menggigit lagi” katanya

Aku hanya tersenyum mendengar koment nya ketika kontolnya masuk perlahan lahan ke dalan rahim ku

“Lion ohhhh” kata ku sambil meraih badan Lionif dan aku tarik tubuh nya mendekat tubuh ku sehingga tubuh Lionif berhimpit dengan tubuhku, tangan kakan Lionif menyanggan tubuhnya sedang yang kiri meremas payudaraku dan memeinkan putting nya, aku raih bibir Lionif dengan bibir ku dan ciuman panjang pun tidak dapat dielakan lagi

Pinggul Lionif perkasa diatas pantat ku dengan pompaan nya yang bertenaga walau pun pelan tapi aku merasa nyaman dan kakiku aku silangkan ke pinggul Lionif dan aku merasa orgamue ku akan menjelang datang walau baru lima menitan tubuh Lionif berada di atas tubuh ku

“Ohhhhh liiiioooonnn yaaaanngggg kennnceeenggg” kataku terputus putus Lionif mempercepat genjotannya

“Ohhhh Liiiioooonnnn aakkuuuuu ppiiii….piiiiiissss lllaaaggggiiiii” kataku dan seeerrrrtttt sseeeerrrrtt tubuh ku terhemas dan melayang layang ke angkasa terasa ringgan aku terbang sambil memejamkan mataku, sementara lionif berhenti goyangan pinggulnya memberi kesempatan aku untuk menikmati orga ku yang kedua, nafas ku memburu ngak aturan setelah agak reda tanpa aba aba Lionif menggerakan pinggulnya kembali dengan kecepatan sedang dan dalam waktu 10 menit kemudian aku orga lagi dan Lionif tersenyum bangga dapat membuat aku multi orgamus dalam waktu yang sangat singkat

Dicabutnya kontolnya dari dalam memekku

“Kok dileps Lion, kamu belum orga kan” kataku

“Ia tante belum, aku ingin ganti posisi dari samping biar aku dapat merasakan kekenyalan payudara tante dan bisa netek” kata Lionig sambil mengatur posisi rebah menyamping kaki ku yang kiri diangkatnya sehingga posisiku agak miring kearah Lionif di masukan kembali kontol ke dalam memeku sambil meremas payu daraku dan menyedot putting ku tangan kiri ku ada di bawah kepalanya sambil membelai rambut gondrongnya posisi kaki ku dan kaki LIonif saling menyilang sehingga kontol yang panjang dan besar kalau ditarik kelintitku ikut gergesekan nikmat setelah lima belas menit aku merasakan akan orga lagi

“Lion aakkkkuuuuu ppiii…ppiiissss lllaagggiii” kataku

Lion segera melepas kontolnya dan air cintaku muncrat muncrat membasahi kasus dan selangkangku nafas ku seperti di kejar setan ngos ngos san tapi aku merasakan nikmat tiada tara

“Liom isyirahat sebentar ya, tante capek banget” kata ku

“Ia tante” jawab Lionif sambil bangun dan melangkah kearah meja belajar mengambil tissu dan membersihkan memeku dengan hati hati, aku merasa tersanjung atas perbuatan Lionif walau sangat sederhana membersih kan memeku dengan tissue

“Sebentar ya Lion setelah ini tante ingin di atas ya” kata ku

“Ia tante sayang apa sih yang ngak buat tante tersayang cintaku” kata Lionif sambil menciumi bibirku dan aku menerima ciuman itu dengan hati berbunga bunga

Sepuluh menit kemudian aku bangun dari tiduran ku memandang tubuh Lionif yang terlentang dengan kedua tangan di atas kepalanya, aku melihat penis Lionif sudah melai surut tidak tegang aku pikir pastilah kentang dia, tanganku mulai menyentuh penis dan memainkan dengan jariku, Lionif sadar dari lamunanya dan memandang wajah ku dan tersenyum manis

“Sudah ngak capek sayang” kata Lionif sambil merain kepalaku dan memberi ciuman dikening ku aku hanya tersenyum dan merebahkan kelapaku diatas perut septiknya, aku gapai penis yang mulai tegang di jelah jelah jari tanganku, mulutku pun mulai mencium kepala kontolnya yang berkembang bagai bunga yang sedang mekar aku jilati batang kontolnya yang semakin menegang aku ciumi testis dan aku masukan salah satu bola nya kedalam mulutku dan perlahan aku tarik keluar dari mulut ku dan plop suara ketika tesris besarnya keluar dari mulut ku semakin lama semakin tegang dan ngaceng maksimal

Aku geser pantat lu menduduki pingul Lionif dan meraih kontol besarnya, aku gesek gesek kea rah bibir vaginaku yang sudah mulai basah dan bleeeeesssss kontol Lionif masuk sucses kedalam memeku

“Ohhhhh liiioooonnnn” erang ku seketika

Lionif melihat aku dan tersenyum dan bergerak medekatkan tubuhnya ke tubuhku meraih pinggangku dan mulai menciumi payudaraku dengan seksama dan eranganu betambah keras

“Ayo tante, in enak sekali tante” kata Lionif

Aku bertambah semangat menggoyang pinggul ku dan aku bisa mengarahkan kontol Lionif tarsus menggesek kearah g-spot ku sehingga sebentar saja aku merasakan orga akan datang pantat ku tambah keras menggosok kontol Lionif dan

“Ohhhhhh Liooooonnnn” tubuhku mengejang dan terlempar ke belakang tapi dengan sugap Lionif menahan tubuh ku pada posisi nya aku cepat meraih pundaknya dan memeluk tubuhnya kemudian Lionif mencium bibirku

“Tante nungging ya” kata Lionif dan mencium bibirku pelan aku masih lemas dan mulai melepas penis Lionif dari dalam rahim ku dan aku merangkah memamerkan pantat besarku sambil bergoyang ke kiri dan ke kanan

Lionif berdiri memposisiskan tubuhnya di belakang tubuh ku dan memegang kontol besarnya yang sudah mengarah ke memeku yang mekar dan bleeeessssss kontol besar Lionif sucses masuk kedalam memekku

“Ahhhhh Lioooonnn peellaaannnn” kataku

Lionif menggenjot pantatnya dengan sangat cepat sampai tubuhku merosot ke tempat tidur sambil menggangkat pantatnya meraih bantal dan memberikan kepadaku dan aku menerima memeluk bantal dan pantatku mungging ke atas Lionif dengan semangat sekali mengenjot pantatku dengan kasar dan hanya lima menit aku mengalami orga lagi

“Ohhhhh Liiiioooonnnn” teriaku menggema

Tapi Lionif tidak berhenti malah mempercepat sodokan kontolnya ke memek ku aku hanya bisa menjaga pantatku supaya tetap nungging

“Taaannnntteeeee Riiiinnniiii, Ohhhhhh eennaaakkkk mmeemmeeeekkk mu” sambil menekan sedalam dalamnya kontol kedalam memek ku choootttt chhooootttt chhhooootttt semburan air mani Lionif keras menghantam dalam rahimku dan rahim ku pun membuat reaksi seerrrrtttt ssseeeerrrrttttt sseeeerrrrttttt

“Ohhhhhh Liiioooonnnn” teriaku sambil mendekap bantal lebih kedalam tubuh ku dan Lionif tumbang jatuh tersungkur menindih tubuhku dan meraih payudaraku dan meremasnya dengan kasar dan bergulir kesamping kiri dan aku menokeh ke kanan tepat bibirku berada di dekat bibir Lionif ciuman pun ngak bisa dihindari

Tubuh ku penuh keringgan dua ronde terakhir ini membuat aku benar benar capek dan tertidur dengan pulas

Bangun bangun sudah jam 5 lebih, aku pandang kekasih gelapku masih tidur sambil memeluk aku dalam ketelanjangannya tersungging senyuman mengambang di bibir nya

Aku kucup keningnya dan aku cium bibirnya Lionif membuka matanya

“Selamat pagi sayang” kata Lionif

“Kok pagi Lion, ini jam 5 sore hix hix hix” kataku sambil tersenyum

“Oh ia tak kira pagi hari” kata Lionif

“Ayo mandi Lionif badanku gerah” kata ku

“Ayo sayang ku” kata Lionif sambil berdiri dan menggendong tubuh ku di bawanya ke dalam kamar mandi

Diturumkannya tubuh ku dan mengambil gayung dan mengambil air di dalam kolam yang ada dalam kamar mandi dan menuangkan air diatas tubuh ku dan aku merapat ke badan Lionif sehingga tubuh ku dan tubuh Lionif bersatu Lionif terus menuangkan air dingin di atas tubuh ku sementara tanganku berada di pundaknya dan kepalaku renahan di dada bidang nya nyaman.

Aku mengambil sabun cair aku tuangkan ditelapak tanganku dan meratakan di tubuh Lionif sehingga merata tidak aka satu jengkal kulit yang terlewat apalagi bagian penis nya aku usap lembut seakan benda yang mudah pecah, Lionif hanya memendang ku dengan tersenyum dan Lionif pun menuangkan sabun cair ke telapak tangannya dan meratakan nya di sekujur tubuhk sehingga rata pada memek dan kedua payudaraku Lionif paling lama sambil memainkan kelentit ku dan ke dua putting ku bergantian

“Sampai kapan Lion selesainya” kataku sambil tersenyum

“Sebentar lagi tante di memek tante ngak bersih bersih sih, apa lagi di putting tante” kata Lionif

“Terserak kamu lah” kataku

Sebentar kemudian Lionif mengambil air lagi dan membilas tubuh ku dan tubuhnya sehingga sabun telah lenyap dari permukaan tubuh ku dan Lionif, masih dalam keadaan telanjang Lionif menuntun aku keluar dari kamar mandi dan mengambil anduk dari dalam almari dan menganduki tubuh ku hingga kering dan mengambil celana dalam dan bra ku dan memasangnya pada tempatnya dan Lionif mengeringkan tubuhnya sendiri dan memakai celana boxer yang tadi dipakainya

“Tante mau minum apa, teh atau coklat” kata Lionif

“Coklat saja Lion” kataku sambil duduk di sofa di dalam kamar kos nya



Bersambung dulu ya
Part 30 Bagian II
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd