Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Bimabet
Terima kasih updatenya.
:ampun: :ampun::ampun:
Tetap semangat suhu.
biar gak terpuruk jauh....
Padahal 3 hari....
 
Makasih om atas updatenya,Menanti sambunganya part 2 semakin menarik untuk di ikutin,siiiiipp
 
Part 30 Menjebak mama
(Bagian II)


Pov: Rini Kusumawardani

Lionif melangkah kearah dapur dan menyiapkan dua minuman dalam cangkir satu cangkir coklat dan satu cangkit kopi dan membawan dan menyerahkan cangkir yang berisi coklat kepadaku lalu duduk di samping aku

“Tante aku mau ngomong sedikit ke tante” kata Lionif sambil memandang aku

“Mau ngomong apa Lion kok serius banget sih, jadi takut tante nih” kataku

“Tante minggu besok ada acara ngak” kata Lionif

“Ngak ada tu, ada apa sih” kata ku

“Begini tante hari minggu om aku dari Jakarta akan datang dan dia ingin berkanalan dengan Tante yang cantik” kata Lionif

“Apa urusannya dengan aku” kata ku

“Dia mencari mitra bisnis untuk mengembangkan bisnisnya di daerah Semarang dan sekitarnya dan aku menawarkam tante sebagai mitra bisnis dan dia tertarik untuk mengenbangkan bisnisnya karena dia menilai bisnis tante mempunyai prospek yang bagus kedepannya Butik pakaian jadi adalah bisnis sepanjang masa yang selalu di cari setiap orang oleh sebab itu dia sangat tertarik dan sebagai mitra bisnis dia akan menanamkan modal nya ke tante, hanya ….“ kata Lionif berhenti

“Hanya apa Lion” desak ku

“Hanya tante mau menemani jalan jalan selama 1 hari saja hari minggu biar dia punya teman untuk sering dan ngobrol bareng” kata Lionif

“Kalau aku bersamamu aku mau tapi kalau aku di tinggal sendiri aku ngak mau” kataku

“Kalau tante bisa mengambil hatinya uang 1 M tidak ada artinya buat dia” kata Lionif

“Siapa sih dan bagaimana orangnya” kataku

“Namanya om Hartono Kartaatmaja putra dari konglomerat ternama Kartaatmaja, tentunya tante pernah mendengar nama Kartaatmaja bukan” kata Lionif

“Ya ya aku pernah mendengar nama Kartaatmaja apa yang punya MMC ya Mega Mandiri Corporetian ya” kata ku

“Benar tante, Om Hartono sendiri priya ganteng masih muda umurnya sekitar 35 tahun dan tajir nya bukan main tante” kata Lionif

“Apa kamu rela kalau aku berduaan dengan Hartono” kataku

“Sebenarnya sih ngak rela tante, tapi demi masa depan tante dan kita berdua dan percayalah aku akan semakin cinta dan sayang ke tante melebihi apapun juga” kata Lionif

“Awas ya kalau kamu menyesal di kemudian hari” kata ku

“Ngak akan Tante, justru aku akan semakin sayang ke tante dan ingin menikahi tante biar suami tante gigit jari karena aku sunggung sayang dan cinta dengan tante Rini Kusumawardani” kata Lionif

“Ok Lion aku mau tapi tempatnya dimana” kata ku

“Nanti aku kabari lagi waktu dan tempatnya” kata Lionif

“Tapi jangan malam, aku banyak ngak bisanya minggu pagi sampai malam boleh tapi paling lambat jam 8 aku harus udah sampai di rumah kembali” kataku

“Bisa diatur tante, yang penting tante mau menemui dulu om Hartono nanti urusan itu mudah aku yang mengatur dan om Hartono akan menyetujuinya” kata Lionif sambil memegang kepalaku dan mencium bibir ku denag sangat mesra

Waktun sudah menunjukan jam7 malam

“Lion alu harus pulang dan besok ngak usah ketemuan dulu badanku nasih pegal semua dan capek ingin istirahat dan tidur sepuasnya” kata ku

“Ya udah tante pasti kalau boleh quik dulu ya ½ jam sebelum berpisah” kata Lionif

“Ya udah cepetan” kata ku

Lionif mengangkat tubuh ku dipangkunya dan memeluk tubuhku dan tangannya sudah melepas braku dan mencium putting ku dengan penuh nafsu dan aku mengimbangi keinginan pacar mudaku yang selalu menggebu ngebu saat bercinta di bangunkan aku dan di angkatnya kaki kiriku ke atas membuka cd ku langsung menciumi memekku sehingga basah dan aku mulai merasakan kenikmatan bercinta dengan Lionif, Lionif berdiri membuka celana boxer dan tertampang kontolmya sudah mengeras sekali aku raba kontolnya dan aku membelakanginya dan kontol Lionif segera masuk ke dalam memekku dan langsung di genjot dengan cepat dan demikian juga libidoku mengimbangi genjotan kontol Lionif di dalam memekku tidak lama aku merasakan cairan cintaku mulai meleleh karena genjotan Lionif dengan cepat

“Lioooon akuuuuu maaauuuu ooorrrrggggaaaa”teriaku

“Akuuuu juuugggaaaa tttaannnteeeeee bbaaarreeengiiinnn” jawab Lionif dan

“Ohhhhh Liiioooonnn “ sseeeerrrrtttt sseeerrrtttt ssseeerrrrrttttt luga aku setelah ini

“Ohhhhh ttaannntteeeeee” chooootttt chhooootttt cchhhoooootttttt dengan menekan kontolnya se dalam dalamnya

Nafas kami saling bekejar jejaran sampai reda masih dalam posisi kontol Lionif masih tetancap dalam memekku dan mengecil dan akhirnya keluar sendiri tanpa diminta aku langsung ambruk di sofa dan Lionif juga terkulai lemas duduk disampingku sama sama telanjang

Seperempat jam kemudian aku sudah memakai pakain kembali dan siap siap meninggalkan kos kosan lionif dan Lionof sudah mengeluarkan montornya dan siap mengantarku ke café untuk mengambil mobil yang aku tinggal di café tersebut

“Tante sebaiknya kita makan dulu tu ada ayam geprek enak deh” kata Lionif

Aku dan Lionif mampir dulu di warung makan pinggir jalan yang banyak terdapat di sekitar kampus ini, dan aku makan dengan lahapnya kerena memeng sudah lapat banget sejak tadi siang ngak terisi makana apapun kecuali minuman

Jam 8 lebih aku sudah sampai di rtempat parkir mobil ku di pelataran café dan Lionif mengantar aku sampai di depan mobil ku sebelum kali berpisah Lionif sempat mencium bibiku mesra dan aku balas dengan cuman yang tak kalah mesranya ketika aku sudah berada di belakang setir mobil Lionif sempat memasukkan kepalanya mengecup bibir ku lagi hanya sesaat tapi punya dampak yang cukup besar dalam diriku

===skip===

Pov Tasya Anggraeni

Setelah pertemuan dengan Kapten Suryadi, aku dan mas Bram langsung pulang ke apartemen. Sesampainya di Aperteman aku langsung melepas semua pakaian masuk kamar mandi cuci muka gosok gigi dan naik tempat tidur ambil selimut dan tidur dalam keadaan telanjang. Mas Bram memperhatikan aku dengan kepala gelang geleng kepala biarin aja

Sementara aku sudah ada di atas tempat tidur mas Bram duduk di sofa mengecek beberapa chat dan membalasnya

Mas Bram masuk ke tempat tidur duduk di meja riasku dan memandang ku

“Nih jeng mama baru pulang jam 9 nan” kata mas Bram

“Mas tau dari mana” kataku

“Chat yang di kirim Jhon lah dari siapa lagi” kata mas Bram

“Sini mas tiduran sini dekat aku, masih kangen nih seminggu ngak di peluk mas Bram terasa setaun” kataku

“Sebentar Tasya mas Bram ganti baju dulu” kata mas Bram

Mas Bram keluar dari kamar tidur melepas baju dan celana yang di pakainya beserta cd nya sekalian masuk kamar mandi gosok gigi dan cuci muka da membali ke tempat tidur dan merebahkan diri di samping aku dalam keadaan telanjang sama seperti aku.

“Sini massss peluuukk akuuuu” kata ku sambil membentangkan ke dua tanganku menyambut tubuh telanjang mas Bram

Mas Bram rebahan di tengah tengah tempat tudur dengan terlentang dan aku juga rebah di atas tubuh mas Bram yang terlentang kepalaku pada dadanya yang bidang nyaman sekali rasanya aku angkat kepalaku memandag wajah mas Bram yang tersenyum manis aku taruh jari telunjuk tangan kananku ke atas bibir mas Bram dan memainkan kumis tipis walau sudah dua warna, jariku terus merabai semua wajah mas Bram dari mulut, hidung, mata, kening dagu, telingga dan kembali ke mulutnya lagi. bibir mas Bram terbuka mengulum jariku dan menciumi jari jari tanganku satu persaru, dari jempol dikulumnya pindah ke ketunjuk, jari tengah, jari manis dan terakhir kelingking dan menahan telapak tanganku dan aku hanya bisa melihat semua perlakuan mas Bram denga mata sedikit sayu, di angkatnya tangan kananku sampai ke atas bibir mas Bram berada di dekat ketiaku kanan langsung menjadi santapan malam itu, dijilat, dicium, digigit kecil sehingga tubuhku mulai menggelinjang gelinjang karena geli

Diangkaynya wajah ku dan di dekatkan bibirnya ke bibirku hanya sebuah kecupan dan jilatan pada bibirku basah dan seluruh wajahku terkena jilatan mas Bram dari kening, mata, hidung, pipi telinga ngak ada yang terlewat, ini lah mas Bram selalu membuat kejutan kejutan yang membuat hati ini selau berbungan bunga

“Maaaasss risiii aahhh” kataku sambil menjauhkan wajahku dari muka mas Bram

Diambil nya bantal dan ditaruh di samping kiri wajahnya dan menempatkan kepalaku diatas bantal dan kecupan dan ciuman panjang di atas bibirku sehingga aku kehabisan nafas

“Maaassss aku bisa mati kalau di cium mas Bram kayak gitu” kataku setelah mas Bram melepas ciumannya

“He he he” kata mas Brak

“Ihhh nyebelin“ protesku sambil mencubit pinggang mas Bram

“Tasyaaa sakit, ampun deh” kata mas Bram sambil memegang pinggang yang kena cubit

“Biarin” kataku

“Maaf sayang, gadisku, wanitaku, cintaku, kekasihku apalagi ya” kata mas Bram

“Pacarku, suamiku, calon ayah anak anakku” sambung ku

“Tasya ya bener”jawab Mas Bram sambil mencium keningku, lanjutku “Tasya mas ingin nenen bokeh”

“Boleh mas, bilang lah dari tadi pasti tak kasih kok” kata ku manja sambil menggeser tubuklu ke atas sehingga mulut mas Bram tepat di depan putting ku

“Ayo mas minum se puaspuasnya biar kuat” kataku sambil memegang teteku dan menyodorkan ke mulut mas Bram, mas Bram menerima nenenku dengan jilatan halus dan kuluman pada putting ku akupum mulai mendesah desah ngak aturan.

“Maaaasssss” suaraku tertahan kenikmatan

Karena tubuhku bergeser ke atas maka pentat ku berada disamping perut mas Bram dan mengangkatnya sehingga tibuhku berada di atas tubuh mas Bram dengan ke dua tangan mas Bram meremasi bongkahan pantat ku dan bibir mas Bram tetap pada di putting susuku, tanganku yang bebes hanya bis mengusapi kepala dan Rambut mas Bram

“Maaaassssss” suaraku mengalun memanggil namanya

Aku merasakan kontol mas Bram menyundul lubang anus ku dan tanganku ke bawah menaikan kontol mas Bram agak ke atas dan aku tarik tangan mas Bram hingga menyentuh memeku

“Mas itil ku” kataku

Mas Bram agak terkejut mendenagr aku menyebutkan itil yang biasanya aku menyebutnya dengan kelentit, tapi hanya sebentar keterkejutan mas Bram tangannya mulai menggesek itil ku yang semakin membesar dan tangan yang satu lagi menusuk lubang peranakanku eem nikmatnya aku merasakan belombang orga akan segera datang, aku tegakkan badan ku

“Mas masukin ya” kataku

Mas Bram hanya mengacungkan jempol nya keatas tanda setuju, aku posisikan lubang memeku di depan kontol mas Bram dan menekannya ke bawah dengan melepas nafasku yang dalam

“Aaahhhhhhh mmaaaasssss” kata ku sambil mendorong kembali memekku sehingga kontol mas Bram sukses masuk ke liang peranakanku blleeeeesssss kepala ku agak mengadah ke atas dan mataku terpejam ketika kontol mas Bram sukses masuk lubang memekku

“Maaaaasssss meeennttooookkkkk” kataku dan mas Bram hanya tersenyum

Aku diamkam sebentar biar memeku beradaptasi sempurna

Posisi aku berupah ke dua kakiku disaming tubuh mas Bram sehingga memeku terbuka lebar aku goyang maju mundur dan kekanan dan kekiri hanya sebentar aku mau organ yang tadi tertunda, aku percepat gosokan memek ku ke kontol mas Bram

Sepuluh menit berlalu aku merasan akan datang orga ku lagikan sampai aku goyangkan pantatku lebih cepat dan

“Mmaaasssss aahhhhhhh” tubujke terkulai di atas tubuh mas Bram denga sugam peraih tubuh ke di tidurkan miring dan kami saling befadap hadapan kali mas Bram mentysup di celah kakiku dan memdorongnya kontolnya masuk lebih dalam dan menekan pantatku ke depan dan menggerakan pinggul nya dengan kecepatan sedang serrt seert seert gersekan kontol mas Bram ke memeku terasa peret walau aku baru saya orga tak lama 5 – 10 aku merasakan lagi orgaku akan sampai aku merapatkan tubuh ku menyatu dan kaki mengejang dan

“Ohhhhh mmmaaaasssss” teriaku histeris

Mas Bram mendorong tubuhke terlentang dan ke dua kakiku ku dibukanya lebar lebar segingga kaki mes Bram ada di antara kakki ku mas Bram bengan semangat memaju mundurkan pantatnya dengan cepat plok plok plok ….terdengar tumbukan suara kelamin kami tidak berselang lama 10 menitan mas Bram menekan kontolnya masuk ke dalam memekku lebih dalam dan bersamaan dengan itu aku pun bereaksi yang sama menekan memeku keatas sehingga kedua kelamin kami menyatu sempurna

“Jeeennngggg Taaassssyyyyaaaa Ohhhhhh” teriak mas Bra, dan Choott choott choott muntahan seperma mas Bram memenui memeku dan

“Maasssssss Brrraammmmm eennnaaakkkkk” kataku san serrtttt seerrtttt sseeerrrttt cairan cintaku juga memenui rongga memekku dan kami sama sama lemas dan mas Bram tergulis kesamping kiriku dan meraih kepalaku dan mencium bibirku nafas kami masih tersenggal senggal seperti di kejar setan

“Terima kasih jenggg” kata mas Bram

“Aku juga terima kasih obat kangennya sunggung mujarap” kataku sambil terus berciuman

Mas Bram bangkit dari tempat tidur keluar mengambil air putih dingin dari dalam kulkas dan menuangkan ke dalam gelas dan memberikan kepadaku

“Jeng minum dulu” katanya sambil menyodorkan segelas air putih dingin, setelah air dalam gelas habis mas Bram menuangkan lagi air putih dingin ke dalam gelas yang aku pakai dan meminumnya sampai habis

Kerinat kami bercucuran deras di sekujur tubuh kami dam mas Bram kembali berbaring kembali di sampingku

“Mas kayaknya sulit deh menyatukan kembali mama dan papa melihat kedekatan mama dengan Lionif dan bagai gelas yang pecah tak akan mudah bersatu kembali kalaupun bisa pasti tidak lah sempurna seperti sedia kala” kataku

“Ya mungkin benar juga pendapat mu jeng gelas yang sudah pecah ngak mudah di sambung kembali pasti ada cacatnya” sangga mas Bram, lanjutnya” tapi kalau di biarkan akan tambah parah jeng, apa kamu bisa menjamin mama mu akan bisa bertahan dalam posisi seperti ini, jeng walau bagai mana hubungan mereka menurut semua agama adalah jinah, beda dengan kita kita sudah dapat ijin resmi dari mendiang istriku Niken dan mendapat suprot dari pak Margono ayah walianmu”

“Lalu bagaimana menurut mas Bram” kata ku

“Ya kalau dengan cara halus mereka sulit di temukam ya dengan cara sedikit karas membuat sok terapi buat Rini dan Lionif agar sedikit jera

“Kalau mama ngak mau kembali ke papa gimana coba” kataku

“Ya itu urusan nanti jeng yang penting disini memisahkam Rini mamamu dengan Lionif sang gigolo gila” kata mas Bram

“Kalau mama ngak mau pisah dan Lionif juga” kataku

“Akan aku ancam seperti masalah dengan Yudistra yang kini sudah mati, pasti Rini akan berpikir dua kali untuk itu” kata mas Bram

“Semoga mas” kataku sambil memberi pelukan ke mas Bram yang kini berubah menjadi pahlawan keluarga dan memeng benar mas Bram harus menjaga semuanya orang orang yang dekat dengannya dan di cintainya, aku meneteskan air mataku ketika kepalaku di dada mas Bram

“Eii kamu kok malah yang nangis sih” kata mas Bram

“Ngak papa mas, aku terharu atas sikap mas Bram untuk melindungi keluarga seperti tadi siang mas melindui aku dari semena mena Aldo sekarang melindungi mama dari perasan Lionif aku sunggung terharu dan semakin cinta dan sayang ke mas Bram” kataku

“Itu sudah menjadi tugas ku sebagai ayah dan suami yang harus melindungi Rini sebagai anakku dan kamu sebagai istriku” kata mas Bram sambil menyeka air mata ku dari pipiku

Malam pun sangat panjang sehingga kami mengulang dua kali lagi persetubuhan kami sampai menjelang pagi entah berapa kali aku orgamus ngak terhitumg lah dan yang jelas mas Bram sempat sampai tiga laki membuang sepermanya ke dalam memekku jam 2.30 aku merasa lapar karena hajaran terus ke memekku dan aku sempat bikin bakmi instan ditambah telur dan setelah makan mie aku dan mas Bram tidur masih dalam keadaan teanjang

----skip---

Pov Bram Kusuma

Pagi hari itu aku dan Tasya baru bangum jam 6.30 dan aku terbangun karena ke dua tanggan Tasya menggoyang lembut tubuhku

“Mas Bram, banun mas udah setengah tuju nih aku terlambat” kata Tasya setengah panik Aku raih tubuh Tasya sambil memeberi kekuatan dalam peluakanku

“Udah Tasya ngak usah panik begitu kalau memang udah telat ya udah ngak usah masuk nanti mas Bram mintakan ijin melalui Santosa

“Benar ya mas ngak bohong kan” kata Tasya

“Mas janji sambil mengangkat ke dua jari keatas membentuk huruf V

Tasya berdiri dan mencium pipiku dan berlari ke kamar mandi untuk mandi, setelah selesai mandi Tasya menakai kimono nya dan melakukan tugas sebagai seorang istri menyiapkan kopi kesukaanku dan coklat panas untuk dirinya dan membuat nasi goreng untuk sarapan pagi ditambah goreng telur dan semuanya siap dan menggampiri aku yang masih duduk di sofa sambil melihat acara TV dari stasiun swasta.

“Mas mandi dulu bau” kata Tasya sambil memegang hidungnya

“Masa mas Bram bau” jawab ku

“Pokoknya bau” kata Tasya sambil di tariknya tangan mas Bram tapi malah Tasya jatuh dalam pelukannya

“Sebelum aku mandi ingin meluk dulu istri tercinta semenjak bangun tidur tadi sempat meluk” kata ku

“Tapi terus mandi ya” kata Tasya sambil tersenyum manja bikin aku tambah gemes

Setelah mandi aku dan Tasya diam dirumah saja sambil berpacarn berpelukan, berciuman tapi ngak ada bosen bosennya

“Mas katamya mau telp pak Santosa, cepetan” kata Tasya

“Alasan apa Tasya” kata ku

“Ya terserah mas lah” kata Tasya, lanjutnya “Boleh, sakit juga kan memeku di sodokin terus sama kontol mas Bram”

“He he he memangnya sakit ya tapi kok ngerang ngerang keenakan gitu” goda mas Bram

“Ya deh sakit enak kalau gitu, cepetan” kata Tasya

“Ambilin HP ma di samping tempat tidur” kata mas Bram

Tasya berdiri melangkah masuk kamar tidur dan mengambil HP ku dan memberikan kepadaku

Aku mencari no Santosa Wakil kepala sekolah Tasya dan memencet tombol hijau

“Assalamualaimum om Bram” kata Santosa

“Walaikumsalam San, mau menberi tahu kalau Tasya pagi ini ngak bisa datang ke sekolah agak meriang dia mungkin kecapaian kemarin” kata ku

“Ngak papa kok, belum banyak pelajaran juga, malah nanti minggu depan aka nada uji coba sekolah 5 hari om, santai aja” kata Santosa

“Lalu pulangnya mundur lagi ya San” kata ku

“Ya om, kalau biasanya pulang setengah dua nanti bisa setengah empat tapi masih uji coba selama satu bulan nanti dievakuasi lagi” kata Santosa

“Jadi sabtu minggu libur ya” kata ku

“Ya tapi khusus hari sabtu hanya di pakai kegiatan ekstra saja jadi libur untuk yang ngak ikut ekstrakurikuler gitu om” kata Santosa, lanjutnya “Besok Senin tetap bawa surat resmi dari orang tua atau wali ya om”

“Ok Senin saya titipkan ke Tasya boleh” kataku

“Boleh om ngak usah datang ke sekolah lagi” kata Santosa

“Makasih San Assalamualaikum” katalku

“Sama sama om, Wallaikumsalam” jawab Santosa

Setelah telp di tutup

“Udah jeng puas sekarang, sini ongkos telpun nya” kata mas Bram

“Hix hix hix mas Bram kaya tukang perau” kata Tasya

“Kok kayak tukang perau sih” kataku

“Habis sedikit sedikit minta upah (bayaran), apa tu namanya kalau bukan tukang perau” kata ku

“Kan Tasya yang bilang sendiri di dunia ini ngak ada yang katanya gratis” kata ku

“Ia ia deh, ini opahnya” kata Tasya ambil mencium bibir mas Bram yang duduk disampingnya

“Thank sayang opahnya sunggung manis apa lagi Tasya ngak pakai baju seperti tadi malam pasti lebih asiiikk” kata mas Bram

“Nanti agak siangan ya mas opah yang telanjang sekarang masih pagi mending kita pacaran aja” kata Tasya

“Ok kita pacaran dulu nanti siang baru tak telanjang kamu“ kataku

Jam 10 mas Bram dapat WA dari papa Jhon yang mengatakan Rini hari ini ngak pergi kemana mana hanya ada di dalam kamar sekarang jarang duduk duduk bersama kalau di tanya jawaban nya males, itu reaksi anakku Rini, aku jadi pesimis tentang rumah tangga Jhon dan Rini tapi aku juga ngak bisa memaksa mereka harus rukun kembali kalaupum harus bercerai aku juga akan merelakan asalkan tidak dengan gigolo itu pasti tubuh Rini akan dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan yang besar.

“Mas nanti malam minggu mas aku ingin keluar yaa, cari angin di dalam apartemen seharian juga bosan ya” kata Tasya

“Ayoo, Tasya ingin kemana” kata ku

“Aku sih ngak ingin kemana mana tapi hanya ingin berduanan dengan mas Bram aja tapi malas di apartemen” kata Tasya

“Belum pernah ke Diskotic kan” kata mas Bram

“Belum mas, mas mau kencanin aku ke diskotic ya, aku mau, mau pakai sekali” jawab Tasya sambil memasang wajah gembira

“Sebagai seorang owner sebuah perusahaan seperti Larasati Group harus mengenal kehidupan malam tapi tidak boleh keseringan untuk menjaga penampilan dan kalau sewaktu waktu di undang metting di suatu diskotic atau bar arau tempat karoke tidak memalukan” kata mas Bram, lanyutnya “Yang penting tau batas, banyak pria hidung belang dan wanita panggilan disana”

“Habis gimana dong” kata Tasya

“Ya gak papa nanti Tasya dekat mas Bram jangan telalu jauh juga” kata mas Bram

“Ok mas aku nurut” kata Tasya

“Mas mau makan apa, di rumah aku punya daging sapi dan lidah sapi” kataku

“Wah enak tu di bikin semur aja di tambah kentang cocok” kata ku

“Semur ya, itu sayurnya lauknya” kata Tasya

“Seadanya lah Tasya mau bikin apa asalkan yang bikin dengan cinta pasti enak” kataku

Sememtara Tasya berkutat di dapur aku membuka beberapa email dan membalasnya melalu lattop yang aku bawa kemana mana ketika aku pergi aku bisa mengerjakan member intruksi kepada para meneger Larasati Group.

Jam sudah menunjukan jam setengah satu siang dan kayaknya Tasya sudah selesai menyiapkam makan siang kali ini, aku akan mencoba masakan istriku tersayang dalam hal masak memasak karena aku baru tau kalau Tasya juga bisa memsak

“Mas udah siap tu makan yok” kata Tasya

Aku bepaling menghentikan pekerjaanku dan Tasya menghampiriku dan dudukdi pangkuanku, aku kecup pipinya dan aku cium keningnya

“Udah selesai masaknya” kataku

“Udah mas, tapi jangan di ejek ya rasanya ngak karu karuan” kata Tasya

“Aku berdiri dari sofa yang aku duduki dan mengangkat tubuh Tasya dalam gendonganku sementara kedua tangan Tasya ada di leher ku aku berjalan mendekati meja makan yang sudah di tata rapi, Aku turunkan Tasya di depan meja makan, Tasya menarik kursi dan mempersilahkan aku duduk dan aku duduk di salah satu korsi yang di mundurkan tadi, tapi Tasya tidak menarik korsi yang lain malah duduk di pangkuanku dengan miring

“Mas sepiring ber dua ya” kata Tasya manja

“Boleh, tapi suapin ya” kataku

“Gantian lah mas saling menyuap gitu, dan ini suapan aku pertama” kataTasya

Dikekatkan mulutnya ke mulutku dan di lumatnya bibirku dengan pelen setelah sekitas satu Tasya menghentikan ciumanya

“Jeng ini suapan yang paking menggairahkan” kataku

“Ah mas Bram bisa aja” jawab Tasya

Tasya membuka piring yang ada di depan ku dan mengisi nasi yang agak banyak dan menuangkan lauk di atasnya dan menyendok nasi dan menyuapi aku

“Hak mas” kata Tasya sambil menyodorkan sendok berisi nasi ke mulutku, alu membuka mulut dan mererima suapan nasi yang pertama, aku pegang pinggan Tasya aku rapatkan ke tubuh ku dan aku kecup keningnya

“Terima kasih Tasya kamu selalu pandai membuat mas bahagia” kata ku

“Apa sih yang ngak buat mas Bram tersayang” kata Tasya, lanjutnya “Kalau mas Bram bahagia aku juga turut bahagia kok jadi ada timbak baliknya juga kalau mas bersedih aku juga ikut bersedih”

“Ia Tasya” kataku dan melihat Tasya sudah mengisi sendok nya demgan nasi kembali dan menyodorkan ke dalam mulut ku, ini sendok ke dua masuk ke dalam mulutku dan aku sampat senang di manja oleh cucuku sendiri dan entah kenapa air mataku tumpah keluar bagai tetes embum membasai kelopak mataku

“Mas kok menagis sih” kata Tasya

“Ini tangissan haru Tasya” kata ku dan Tasya meletaklan sendok nasinya dan mengusap mataku dengan jarinya menghapus air mataku

“Kenapa” kata Tasta

“Aku merasa kasih sayang mu ke aku yang sudah tua ini membuat aku menjadi anak kecil lagi yang selalu butuh perlindungan dari ibunya, ternyata hati ini sangat rapuh menghadapi cinta kasih seorang cucu ke kakek nya sunggu Tasya aku merasa rapuh di hadapanmu” kata ku

“Tidak mas, mas harus kuat sebagai pelindung dan panutan aku dan anak anak kita kelak mas harus kuat” kata Tasya

Aku langsung memeluk tubuh nya dari samping dan mata kami saling bertemu dan ciuman kasih sayang pun mulai berjalan dengan lembut bibir kami saling menempel kemudia lepas saling pandang lagi dan bibir kami saling menempel bibir Tasya sedikit terbuka dan aku selipkan lidah ku di antara bibir Tasya yang membuka Tasya agak mendoyongkan wajahnya sehinga hidung kami pun saling menenpel hembusan nafas Tasya semakin terasa di sekitar mulut dan hidung ku terasa hangat tak lama Tasya pun menghentikan ciumannya dan nengambil sendok kembali dan menyuapi aku aku pun membuka mulut namun baru saya satu dua kunyahan bibir Tasya menempel di bibirku dan pagutan pun ngak bisa dihindarkan lidah Tasya mengorek ngorek rongga mulut seakan meminta kembali makanan yang baru mengisi rongga mulutku Aku dorong makanan yang baru masuk dengan lidahku seakan menstrafer nasi bersama lauknya masuk kedalam mulut Tasya dan Tasya menerima Transfer nasi dan lauknya langsung ke dalam mulutnya dan mengunyaknya kembali dan melepas ciumannya.

Ditangan Tasya sudah siap kembali sendok berisi nasi dan lauknya masuk ke nulutku kembali dan Tasya tersenyum dan pandangan kami pun saling bertemu dan Tasya mencium pipiku sepintas

“Terima kasih mas telah menyuapin aku langsung dari mulut mas” kata Tasya sambil mengulang ciumannya dipipi sebelahnya, aku hanya tersenyum dari ide nakal cucu tersayang setelahnya kami selalu saling menyuapi langsung melalui mulut ke mulut

“Gantian mas, sekarang aku juga mau disuapin kok” kata Tasya manja

Aku mengambil sendok mengisi dengan nasi dan lauk dan menyuapi Tasya dengan hati hati setelah 3 – 4 kali kunyahan Tasya mencium mulutku dan aku menerima ciumannya dengan bibir sedikit terbuka dan Tasya mengdorong makanan ke mulutku dan aku menelan nya dengan perasan senang demikian juga secara bergantian saling suap tapi dengan media mulut ke mulut

Baru asik asiknya aku dan Tasya saling menyuapin tangan ku melepas tali kimono yang aku pakai dan dada di selah depan terbuka payudara Tasya langsung menyundul keluar dari ikatan kimononya dan tangan ku mengnyentuh lembut.

“Ahhhhh mmaaaasssss nnaaakkaaalll” kata Tasya sambil menepis tanganku dari daerah dadanya

“Sekarang giliranku untuk menyuapi Tasya aku mengambil sendok dari tangan Tasya dan mengisi dengan nasi dan lauk dan menyuapin ke mulut Tasya lalu aku mencium bibirnya sambil tanganku merabai payudaranya yang sekal kencang dengan putting merah muda mengacung ke kepan, tangan Tasya yang bebes menaikan kaus ku sehingg terlepas dari badanku

Sekarang giliran Tasya menyuapi aku, ketika Tasya mengisi sendok dengan nasi dan lauknya tanganku di pundak Tasya dan menarik kimononya hingga telepas dari tubuhnya dan kerika aku dan Tasya saling berciuman tanganku langsung meremas payudara dan memainkan putting nya dan Tasya sudah dalam keadaan telanjang bulat akhirnya Tasya berdiri melepas sarung yang aku pakai dan kami saling bugil dan berdiri saling tatap dan saling raba ke tubuh masing masing nafsuku mendadak naik dan aku angkat tubuh Tasya aku bawa ke dalam kamar dan menindurkan pada ranjang dan kedua selangkangannya aku buka lebar dan bibirku sudah menciumim bibir memek Tasya dengan cepat penuh nafsu dan Tasya pasrah dan nurut apa yang aku lakukan atas dirinya.

Sebentar aku melihat memek Tasya sudah basah dan aku langsung berjongkok di belakang pinggul Tasya dan mengangkat selakangan nya di atas dan menindih selakanganku kontol besarku sudah berada persis di belahan memek Tasya dan kepala kontomku menyundul nyundul lubang memeknya, mata Tasya membuka dan melihat posisiku tangan kiring ke bawah menyentuh kontolku dan meletakkan pada posisis yang benar

“Maaasssss tekan pelan” kata Tasya

Dan aku menekan pinggul ku ke depan dan blleeeesssss hingga setengah lebih aku mengambil nafas lagi dan menekan ulang blleeeessss masuk sampai dasar

“Maaassss mmeeennntttooookkkk” kata Tasya sambil tersenyum

Tanpa diperintah lagi aku maju mundurkan pantatku pelan dan gesekan pada batang kontol dengan dinding memek Tasya terasa sempit padahal udah berulang kali kontol panjangku masuk kedalam memek Tasya yang masih terasa sempt menggigit

“Maaasssss ennaaaakkk” kata Tasya sambil tersenyum manis ke arahku akupun membalas senyuman manisnya dengan meremas payudara yang menggelantung bebas di dadanya tampak besar dan sekal putting nya berwarna merah muda sangat seraso dengan tetek yang mempunyai warna merah terang hampir sama kulit Tasya yang putih bersin tanpa cacat
.
Tasya mulai merespon sodokam pantatku dengan bergoyang kekiri dan kekanan dan aku merasa kontolku terasa di peras peras

“Taasssyyyyaaaa” ucapku sambil menyatukan kedua selangkangan Tasya hingga berimpit, aku semakin bersemangat memek Tasya terasa semakin simpit

“Maasssss eennnaaakkk” kata Tasya diesrtai mata mulai terpejam dan dan kepala bergoyang kekiri dan kekanan menikmati persetubuhan ini

“Jengggg eennnaaakkkk ya” kata ku

“Maaassss eenneeekkk nggaakkk” kata Tasya

“Ennnnaaakkkkk bbaangggeetttt jeng” kata ku

“Massss bbrrraammmmm ttammmbbaahhhh mmaacccoooohhhh” kata Tasya

“Jeeenngggg jjuuggaaaa ttaammmbbaahhhh ccaannnttiikkk” kataku

Massss ccciiummm doooonngggg” kata Tasya

Aku melepas ke dua kakinya ke sampuing tubuh dan tubuhku rebah menidih tubuh Tasya yang terlentang dan tangganku yang satu menahan tubuhku agar ngak terlalu kuat meneka tubuh Tasya yang mungil tangan Tasya langsung menyambut tubuhku dengan pelukan dan ciuman

“Gini nih paling enak mas bisa merasakan tindihanya tubuh mas Bram” kata Tasya di selah selah nafas yang semakin ngak teratur

“Gini enak ya” kataku sambil tanganku yang sati menyusup di celah celah payudara yang terhimpit oleh tubuh ku

“Masss jangan di gituin berat” taka Tasya menahan perutku agar ngak terlalu menekan, kaki ku tertumpu pada kedua lututku sehingga bisa mengangkat purut ku agak menjauh

“Mas lanjutkan lagi ya” kataku

“Iaa maaasssss, eennnaakkk eennttootttttaannnnnyyyaaa” kata Tasya sambil memejamkan mata dan menggoyang pinggulnya sehinng pinggul kami saling bergoyan dan membiat sensasi yang lebih nyaman, 10 menit kemudian Tasya sudah merasakan orga yang akan datang

“MMaaaassss aakkuuuu mmaaauuuu ssaaammmmppaaaiiii mmaaasss, du duuhhh eeennnaakkkk bbaanngggeetttt” kata Tasya

Aku tingkatkan genjotan pinggulku denga sedikit sepat dan

“Maaaassssssss” kata Tasya sambil menekan pinggul nya ke atas seeerrrrttttt sseeerrrrtttt kontol aku disiram cairan cinta Tasya sedikit basah

Aku diamkan sejenak 2 – 3 menit dan tidak ada 5 menit Tasta sudah menjerit lagi

“Maaaasssss aakkkuuuu kkelluuaarrrr” kata Tasya seerrrrtttt ssseeerrrtttt … tubuh Tasya lungkai lemas tapi aku juga sudah sampai di ujung aku hentakkan 2 menitan langsng mengayun pinggul ku dengan kecepatan penuh

“Maaasssssss ooohhhhhhh mmmaaasssssss” kata Tasya keluar lagi sseerrrtttt sseeerrrtttt

Jennnggggg mmmaassssss ….oohhhhhhh” kataku dan Chooootttt chhooottttt chhoootttt beberapa kali air maniku menyembur ke memek Tasya yang masih berkedut kedut seakan penis ku di semas remas sempurna

“Ennnaakkkkk mmeeemmmeeekkk mmuuuuu jeenngggg” kataku dan aku mencium bibirnya mesra

Tasya duduk di tepi tempat tidur mengangkat kakinya tinggi tinggi

“Mas ambilin tissue itu” kata Tasya ke aku

Aku melangkah megambil Tisu diatas meja rias

Setelah Tissu ada di tanggan Tasya memnganbil memerpa lembar dan membersihkan memek nya dengan Tissu dam itu di ulang sampai 5 kali


Bersambung lagi ya ….

Semoga berkenan

Jaga jarak, Pakai masker, Cuci tangan sesering mungkin pakai sabun dan air mengalir .
 
Terakhir diubah:
Mantap suhu, penasaran apa yg dilakukan bram kpd rini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd