Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gerhana Merah

Status
Please reply by conversation.
Part16 The Feeling Of Being One

Gerhana


Tante Billa


Azzura

_______________________________________


Pov Azzura

Bandara

Senin, 28-juli-2020 pukul 12.00 WIB

Ku seret tas koperku melewati kerumunan orang, di sampingku ada papa dan mama berjalan dengan para pengawal yang senantiasa mengikuti. Layaknya artis banyak sekali yang melihatku dengan pandangan aneh, bagaimana tidak aku dikelilingi oleh orang-orang bertampang garang. Untungnya saat itu mobil jemputan sudah siap di area parkir bandara, cepat-cepat aku masuk kedalam mobil.

"Haha, kamu malu sayang?" Tanya papaku seperti bernada mengejek

"Gimana gak malu, dari tadi kita dijadikan tontonan pa" Ucapku bete

"Maafkan papa sayang, tapi ini semua demi keselamatan kamu dan mama" Terlihat raut wajah papa yang tadinya senang berubah menjadi sendu

Cepat-cepat mama ku memegang tangan papa sebagai tanda penguat, aku pun juga sama.

"Ini bukan salah papa, tapi ini salah orang-orang yang berniat buruk untuk keluarga kita. Aku,papa, dan mama bakal hadapi semua ini sama-sama" Ujarku kepada kedua orang tua ku

"Terima kasih" Sahut papaku dan langsung memelukku dan mama

Padahal di hati ku yang terdalam ada rasa takut menyelimuti diriku, aku takut kalo kebahagiaan ini hanya semu. Aku tidak mau sampai terjadi apa-apa pada keluargaku.

Mobil berhenti di sebuah rumah mewah yang asing bagiku, rumah baru ku. Karena rumah yang lama ku tinggali sudah di jual oleh papa agar musuh keluarga ku tidak tau kalo sekarang aku dan keluarga ku sudah kembali ke negara ini. Aku,mama,dan papa beriringan masuk kedalam rumah, perabotan sudah tertata lengkap. Papa memberitahuku kalau kamarku ada di lantai atas, cepat-cepat aku membawa koperku ke kamar dan langsung merebahkan diriku di atas kasur. Badanku sangat lelah dan mataku sedikit demi sedikit terpejam.

////////

Aku langsung terbangun saat ada suara ketukan pintu, ku lihat mama masuk untuk menyuruhku makan malam. Aku tak sadar hampir 8 jam aku tertidur, mungkin aku sangat kelelahan. Bahkan aku sampai belum bersih-bersih badan, saking lelah nya.
Aku memberi tahu mama akan menyusul makan malam, tapi setelah aku mandi untuk membersihkan badanku.

Selepas mama pergi ku ambil koperku yang belum sempat ditata di lemari pakaian ku sambar pakaian ku, handuk dan cepat-cepat aku mandi.

Badanku yang segar dan harum karena habis mandi, langsung turun ke lantai satu. Disana papa dan mama ku sudah menunggu di meja makan untuk makan bersama.

"Wah anak mama sudah cantik, yaudah sekarang kita makan" Ujar mama ku

Sesudah kita makan, papa langsung membicarakan tentang kelanjutan kuliah ku yang tertunda akibat pindah ke negara ini. Papa bilang akan mengkuliah kan ku ke universitas milik yayasan kakek ku, jadi biar aku masih dalam kawasan yang masih dapat dipantau oleh papa.

Aku hanya bisa menyetujui rencana papa, aku tidak mau merepotkan papa lagi. Demi melindungiku papa pasti melakukan yang terbaik untuk aku.

"Jadi kapan aku bisa kuliah lagi, pa??" Tanyaku

"Lusa kamu bisa masuk, semua berkas sudah diurus dari lama" Jawab papa kepadaku ku.

Aku pun mengangguk, dan izin kembali ke kamar. Malam semakin larut, aku melangkah pada balkon kamar. Ku lihat bintang di langit bercahaya berkelap-kelip kupandangi bintang itu secara cermat, entah hanya khayalanku bintang itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seseorang yang sejak tiga tahun ini mengisi relung hati ku.

Kedipan mata ku langsung membuyarkan khayalanku tentang sosok itu. Padahal kalau aku pikir dia hanya menyelamatkan ku sekali,tapi kenapa saat di dekatnya aku merasakan aman dan nyaman. Ada sesuatu yang hangat saat mengingatnya, ada getaran aneh saat di dekat nya. Bagaikan petasan kembang api disaat tahun baru letupan-letupan itu membuat jantung berdegup kencang.

Padahal sejak aku pergi ke luar negri, aku langsung mencoba menghapus ingatan ku padanya, tapi sayangnya semua itu sia-sia belaka. Ada sesuatu yang hilang dalam hati ku waktu itu, seperti candu. Dia sudah menjadi canduku, rindu ku teramat sangat hingga detik ini. Banyak pria yang coba mendekati tapi semuanya tidak ada yang cocok untuk ku, aku menolak kesemuanya. Hanya dia seorang pemilik hati ini.

Dengan kembali ke kota ini, membuatku teramat senang. Doa ku agar aku bisa bertemu dengannya walau hanya sekali dalam hidupku.

Aku titipkan rinduku kepada angin yang berhembus
Yang perlahan menyusuri malam yang syahdu
Dan kuberharap kau merasakan rinduku


///////////////

Dua hari sudah aku tinggal dikota ini dan saat ini aku sedang bersiap-siap akan ke kampus baru ku. Bells slessve blouse berwarna putih dengan bawahan maxi a-line skirt berwarna biru tak lupa kerudung polos berwarna cream itu lah pakaian yang ku pakai nampak casual tapi terlihat sangat sopan. Tak lupa tambahan lips balm pada bibirku

Aku pun langsung pamit ke mama ku, sedangkan papa ku sudah lebih dulu berangkat ke kantornya mengurusi pekerjaannya yang sangat penting. Mama berpesan untuk ku selalu berhati-hati karena takutnya akan ada yang mencelakaiku, aku pun langsung menenangkan mama lagi pula aku selalu diawasi oleh pengawal yang disewa oleh papa

"Ingat kalo ada apa-apa langsung beritahu papa atau mama" Pesan mama padaku

"Iya ma, zura paham" Aku pun langsung mencium tangan mama dan bersiap untuk pergi ke kampus

Di depan rumah sopir pribadi ku, langsung membukakan pintu mobil. Sepanjang perjalanan aku hanya melamun menatap jendela luar mobil, terlihat di belakang ada 2 mobil pengawal yang mengikutiku sepanjang jalan. Sebenarnya aku ingin seperti orang-orang biasa pada umum nya terlihat bebas bisa kemana-mana sendiri, jalan dengan siapa saja tanpa diawasi tapi sayang takdirku seperti ini.

"Huft.." kuhela nafasku pelan

"Non, kita sudah sampai" Ucap supirku yang mengagetkanku pada lamunanku

Tak terasa aku melamun, ternyata sudah sampai di area parkiran kampus saja.

"Kalo gitu, saya permisi ngampus dulu pak" Kata ku kepada pak supir

Saat aku akan memasuki gedung kampus, terlihat dua orang berjalan dibelakangku. Aku menoleh dan melihat dua orang berjas hitam bertampang seram mengikutiku. "Aduh aku lupa lagi kalo masih ada mereka" Batinku

"Om-om mending balik ke mobil aja, aku cuma ngampus aja kok" Keluhku kepada pengawalku

"Tapi non, ini perintah dari tuan. Jadi kami harus menjalankan tugas sebaik mungkin" Sahut mereka berdua

"Aduhh.. Udah entar biar aku yang ngomong sama papa. Mending kalian cepet balik ke mobil aja" Kesalku

"Baik non, kalau seperti itu" Hormat mereka lalu meninggalkanku sendiri

Aku langsung bernafas lega "Untung saja mereka mau pergi, kalo enggak kan aku malu. Masa iya hari pertama kuliah dikawal kayak anak tk" batinku

Saat memasuki kampus yang luas, dan banyaknya gedung aku bingung pergi kemana. Kata papa aku harus ke ruang rektorat karena disana ada kakek ku yang sudah menunggu. Ku menoleh kanan dan kiri hingga tanpa sengaja bahuku tersenggol oleh seseorang.

"Bukk.. Aww." aku pun lantas terjatuh begitu saja

"Ehh..sorry-sorry gue gak sengaja" Ucap seseorang yang menubruk ku

Lalu cepat-cepat aku berdiri walau pantatku terasa sakit, aku melihat cowok beralmamater jas kedokteran yang menabrak bahu ku, dia menatapku sangat aneh.

"Sorry sekali lagi, gue gak sengaja" permintaan maafnya lagi tapi pandangannya mata nya jelalatan menatapku dari ujung rambut sampai kaki

"Dasar tidak sopan" Batin ku

"Gapapa kok" Ujarku sesopan mungkin walaupun aku sangat risih berada di dekatnya

"Btw, gue kevin anak fakultas kedokteran. Gue lihat loe kayak kebingungan gitu. Mau gue bantu" Tawar nya

"Saya mau tanya ruang rektorat sebelah mana ya?" Tanya ku kepadanya seenggaknya dengan aku bertanya, aku bisa cepat pergi dari cowok ini

"Emang lu bukan anak kampus sini ya"Tanya nya basa-basi lagi yang membuatku makin males

Aku hanya menanggapi ucapannya dengan gelengan kepala.

"Ohh.. yaudah biar gue anter aja" Ujar si Kevin yang menawariku

"Gak usah!!, tunjukin aja jalan nya. Biar aku sendiri saja" Sahutku spontan

Sepertinya kevin yang mulai merasa kalo keberadaanya tidak kusukai, langsung memberitahukan jalannya kepadaku. Aku lantas berterima kasih padanya lalu dengan cepat langsung pergi ke ruangan rektorat sesuai arah petunjuk yang diberikan oleh kevin. Saat sampai di ruangan rektor, kakek yang dari tadi menunggu aku langsung memeluk ku, sudah tiga tahun aku tidak bertemu dengan beliau. Rasanya sangat kangen

"Semoga saja aku bisa betah, berada di kampus ini"


##############




Di tempat lain..

"Bagaimana dengan perkembangan nya, apakah ada kemajuan?" Tanyanya kepada anak buah nya

"85% tahap pengerjaannya sudah beres, pak" Jelasnya kepada sang bos

"Kalo bisa percepat, waktu kita sudah tidak banyak lagi. Banyak yang ingin merebut alat itu" Seru nya memperingatkan sambil meninggalkan ruangan tempat penelitian.

Lelaki dengan guratan lelah di wajahnya, langsung kembali ke ruangan kerja pribadi nya. Lelaki itu adalah Robert dia melihat hasil rancangan yang sudah dia susun dari lama, rancangan yang membuatnya menjadi banyak incaran..

Perusahaan berbidang teknologi yang dikelola Robert awal nya hanya perusahaan kecil dan hampir saja saat itu perusahaan robert collapse. Robert bahkan sangat pasrah jika perusahaannya harus dijual untuk menutupi hutang.

Hingga suatu kejadian merubah semuanya, 15 tahun lalu robert sengaja berjalan-jalan di area pertambangan pada malam hari guna mencari batu sumber tenaga untuk alat ciptaanya. Tapi nihil tidak ada satupun batu tenaga yang pas untuk membangkitkan penelitiannya, saat akan keluar dari pertambangan itu tiba-tiba dari atas langit ada asteroid yang menghantam goa pertambangan dengan sangat keras layaknya sebuah ledakan bom. Tempat pertambangan itu runtuh, untung saja robert tidak sampai tertimpa puing-puing batu, robert yang penasaran mencari sumber ledakan itu. Terlihat sebuah pecahan batu bulat yang terbelah menjadi dua, dan didalamnya ada sebuah batu kecil berwarna merah bercahaya terang seperti ada energi khusus yang tersimpan didalamnya.

Karena robert sangat penasaran diambil lah batu kristal itu. Sangat cantik apalagi batu itu sangat bercahaya, buru-buru robert membawanya ke tempat khusus penelitiannya. Batu kristal itu dicoba ke alat penelitian yang sudah dibuat, hasilnya sangat luar biasa, batu itu dapat memberikan tenaga agar bisa menggerakan penelitian tersebut. Dengan berhasilnya alat rancangan penelitiannya, perusahaan robert langsung berkembang pesat dari yang hampir bangkrut menjadi langsung berkembang pesat.

Bahkan robert memberikan terobosan ciptaan-ciptaan yang dibuat untuk pemerintah indonesia. Salah satu contohnya adalah alat rancangan sebuah senjata laser yang daya hancurnya bisa menembus tank sekalipun. Banyak lagi rancangan-rancangan yang sudah dibuat oleh perusahaan robert untuk kemajuan negeri tercinta nya ini. Dan dengan suksesnya perusahaan robert banyak pesaing yang mulai iri, apalagi sekarang robert tengah mengerjakan projek yang dinamai DX-HAND PROSTETIK yaitu tangan prostetik robotik yang dapat dikendalikan oleh gelombang otak. Instrumen berlabel Afta -B-ionik itu dikombinasikan dengan teknologi electroencephalography (EEG) yang bisa membaca impuls otak sehingga menghasilkan perintah untuk menggerakkan tangan palsu sesuai dengan keinginan pengguna.

DX-HAND PROSTETIK


Alat yang sangat berguna sekali di zaman sekarang bukan, apalagi bagi penyandang disabilitas sangat amat berguna. Lalu tangan protesis ini tidak perlu melakukan tindakan operasi untuk menanamkan sensor, cukup langsung memasangnya ke tangan.

Dengan rancangan yang sangat hebat itu pemerintah langsung bekerja sama mendanai langsung teknologi itu demi mendukung kinerja optimal dari alat itu. Karena dengan bantuan dana dari pemerintah, robert juga merancang tangan protetis itu juga bisa berguna bagi tentara elit indonesia dengan ditambahi laser pada jari telunjuk protesis itu agar bisa menjadi senjata rahasia dikala terdesak.

Dari sebab itu lah banyak yang mengincar teknologi buatan robert, apalagi perusahaan Quantum yang dari 5 tahun ini menjadi saingan berat robert sangat berhasrat mendapatkan alat yang dibuat robert dan juga batu kristal yang dinamai red crystal. Banyak cara agar mereka bisa menguasai benda itu contohnya dengan menghancurkan keluarga robert, karena mereka tau kalo kehilangan keluarga adalah titik terlemah dalam hidup manusia. Itu lah sebabnya robert berpindah-pindah agar musuhnya tidak tau akan keberadaan keluarganya. Dan untungnya tahap pengerjaan sudah hampir rampung, jadi robert bisa kembali ke negara asalnya.

Memang dibalik kesuksesan pasti ada saja orang yang selalu tidak suka, dan robert tau konsekuensi yang dihadapinya. Makanya robert rela menyewa mahal bodyguard terbaik untuk melindungi keluarganya.

Di meja kerjanya robert mulai membuka laptop berlogo apel. Dia mengecek apakah ada email penting yang masuk, tak disangka ada email misterius yang masuk di email pribadi milik robert.

"Aku menemukan mu"

Tak perlu waktu lama untuk mengetahui maksud dari email itu, robert dengan cekatan langsung menelpon seluruh bodyguard nya untuk memperketat keamanan keluarganya terutama pada zura anaknya dan juga istrinya.

Di ketuk jari-jari tangan robert ke meja kerjanya, robert mulai gelisah. Tak butuh waktu lama bagi musuhnya untuk tau keberadaanya. Robert sekarang hanya bisa berharap alat buatannya bisa rampung 100% dengan cepat.

##################

Pov Gerhana

Di kantin kampus, aku sekarang bersama babas mengisi perut kami yang keroncongan akibat belum sarapan pagi, nasi dan ayam kremes menjadi santapan ku. Sedangkan si gendut babas dia memesan soto dan juga semangkok bakso. Aku pun tidak kaget melihat banyaknya porsi makannya, toh perutnya sudah terlalu over.

"Hahh… kenyang banget gue" Ujar si babas sambil mengelus perut nya layaknya ibu-ibu hamil

"Mangkanya kalo makan jangan banyak-banyak napa, bas" Sahutku

"Kalo gak banyak bisa-bisa mati kelaparan gue" Timpalnya lagi

Aku hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman ku yang satu ini.

"Gue titip absen aja yak, ger. Mau tidur aja lah di kosan" Ucap si babas

"Mana bisa, masih ada satu matkul lagi. Apalagi kan ada quiz, mau lu nilai kosong?" Ingat ku pada babas yang membuatnya menegakkan duduknya

"Shitt!! Gw lupa, gara-gara semalem habis download jav terbaru" Ungkap babas yang kepalanya langsung digeplak oleh seseorang yang tiba-tiba datang dari arah belakang babas dan tepat duduk di depan kami

"Kampret… sakit anjing" Maki babas sambil mengusap-usap kepala nya

"Haha,, lagian pikiran loe bokep mulu" Ketawa sahabat ku satu nya yang baru datang.

Dia bernama Bara mahasiswa jurusan teknik mesin, sahabat terdekatku dan juga babas. Berambut cepak, dan beraksen wajah sangar banyak orang yang segan pada bara. Apalagi aku yang tau track record nya dari waktu SMA, jelas mengerti kepribadian bara walau dia berwajah sangar tapi hati nya sangat baik.

Aku yang mendengar perdebatan mereka juga ikut tersenyum, aku bersyukur yang dulu nya aku anti sosial, pendiam tapi sekarang memiliki 2 sahabat yang sangat setia kawan.

"Sorry gue akhir-akhir ini sibuk jadi gak bisa ikut kumpul sama kalian. Tugas lagi numpuk apalagi bengkel juga pada rame sekarang" Jelas bara pada ku dan babas

"Gapapa santai aja bar" Sahut ku

Setelah bercanda gurau, aku dan babas ke kelas sedangkan bara berpisah pergi untuk urusan lain.

"Ahh.. Akhirnya selesai juga nih kuliah pusing pala gue mikir itu quiz mana tuh dosen mata nya melotot mulu kalo ngawasin" Gerutu babas

"Lain kali belajar mangkanya bas, dah lah yuk cabut" Ajak ku

Aku dan babas lantas berpisah, biasa lah babas menjemput pacarnya dulu. Sedangkan aku pergi ke parkiran, tak lama handphone ku berbunyi. Ada panggilan masuk "Aulia" cepat-cepat ku angkat.

Inti dari pembicaraan aku dengan aulia, dia ingin aku pulang ke rumah besar besok, aku pun menyanggupinya. Toh aku juga kangen dengan keluargaku.
Aku mengambil motor matic ku, lalu dengan cepat melaju melesat meninggalkan kampus. Hingga di pertengahan jalan yang sepi aku melihat wanita yang sedang dibawa paksa oleh segerombolan orang dan dengan cepat wanita itu dimasukan ke dalam mobil van hitam. Sekilas aku seperti mengenal wanita itu, dan anehnya ada perasaan khusus untuk membantu menyelamatkannya.

Aku lalu memacu vario matic ku dengan kecepatan penuh, untungnya aku tidak ketinggalan jejak. Ku buntuti mobil itu hati-hati agar tidak menjadi kecurigaan.

Mobil van itu lalu tiba-tiba berhenti di sebuah gedung kosong, kusembunyikan motorku agar tidak ketahuan. Turunlah 3 orang pria, dan satu wanita yang diculik tadi. Pandangan ku nampak tajam sekali terhadap wanita yang diculik. Aku sangat kenal sekali wanita itu, dia tante billa.

"Kok bisa tante billa diculik?"tanya ku dalam hati. Ini pasti ada yang tidak beres

Aku pun mengikuti penculik itu hingga masuk ke dalam gedung. Tempat macam apa ini, sangat kumuh sekali botol-botol bir banyak tercecer dimana mana, hingga aroma pekat alkohol sangat kentara sekali.

Tante billa dibawa di gedung kosong paling belakang, di tempat itu ada semacam pintu jeruji layaknya penjara. Dimasukan lah tante billa diruangan itu, aku tidak bisa terlalu jelas melihatnya. Karena pandanganku terhalang oleh tembok-tembok yang menghalangi ruangan itu.

"Tap..tap.." Langkah kaki penculik meninggalkan ruangan penjara itu setelah memasukan tante billa hampir sekitar 10 menit lamanya

Cepat-cepat, aku bersembunyi dibalik tembok. Samar-samar aku mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
"Bos, pasti suka tangkapan kita"
"Tentu saja. Tinggal kita paksa semua wanita itu menjadi lonte"

Lalu mereka berdua kembali berjalan ke arah gudang lain lagi, aku tidak boleh gegabah. Ku perhatikan ada sebuah kunci yang terkait di celana pinggang penculik itu. "pasti itu kunci, agar aku bisa membuka ruangan tante billa disekap"

Aku berencana untuk membokong mereka, dan langsung memukul tengkuk belakang kepala mereka, tapi sangat disayangkan rencana aku gagal. Karena dibelokan aku melihat siluet bayangan orang. Dan tepat dugaanku, aku melihat seseorang membawa samurai panjang yang sesuai dugaanku adalah satu komplotan dengan mereka.

Mereka menuju sebuah tempat, aroma alkohol semakin kentara di ruangan ini ditambah banyak kepulan seperti asap rokok. Aku kaget saat melihat ada banyak penjahat di ruangan ini, mereka sedang asik bermabuk ria lalu ku lihat ada penjahat juga yang sepertinya menghisap lintingan *****. Pantas saja aroma yang kucium tadi berasal dari ruangan ini, ku total ada sekitar 4 orang penjahat ditambah dengan 3 orang berarti berjumlah 7 orang. Apalagi ada yang membawa senjata tajam.

Aku bingung sekarang, aku harus cepat berpikir. Ku ambil hp yang ada di kantong celana ku, lalu mengirim wa kepada bara untuk cepat membawa personil polisi ke tempat posisi yang sudah ku share lock. Setelah itu ku matikan hp, agar tidak ada bunyi yang mencurigakan.

Jujur aku tak menyangka, gedung kosong yang mitosnya terkenal angker ternyata tempat persembunyian para penjahat. Suatu kebetulan yang tak terduga, prioritasku sekarang adalah mendapatkan kunci yang dibawa oleh penjahat itu.

Muncul sebuah ide di kepala ku, aku harus memecah konsentrasi mereka. Kalo mereka bergerombol akan sulit untuk mengalahkan nya, pertama-tama ku ambil karambit yang selalu ada di dalam tasku. Sudah lama aku tidak memegang kerambit ini, sepertinya 3 tahun lalu.

Senjata sudah ada ditangan, saatnya melakukan rencana. Terlihat ada kaleng yang cukup besar, ku tendang kaleng itu sebagai umpan. "Klontang...klontang.." bunyi keras dari kaleng itu membuat 2 orang penjahat ke makan umpan.

"Siapa disana?, jangan berani macam!!" Hardik penjahat yang memegang samurai sambil berjalan perlahan-lahan ke arah ku, sedangkan penjahat satunya nampak sangat was-was terhadap area di sekitarnya.

Aku yang sudah bersiap dengan kerambit ditangan, langsung bersiaga ketika 2 orang penjahat itu sampai pada tempat persembunyianku. Tampak mereka kaget dengan ada nya diri ku, kesempatan buatku. Belum sempat mereka beraksi, aku langsung menusukan karambitku ke paha kiri salah satu penjahat yang bertangan kosong tak lupa kuberikan tendanganku ke arah dagu penjahat itu hingga limbung pingsan.

"Syutt.." Hampir saja tebasan samurai mengenaiku, untung aku masih bisa refleks berguling ke samping.

Aku langsung bangkit, dan menyabet kan karambit ku ke arah dada nya. Dia melolong kesakitan, langsung ku sapukan pukulan ku ke arah tangannya yang membawa samurai.

"Trangg…." bunyi jatuhnya samurai ke lantai
aku yang sudah diatas angin langsung "Bughh.."memukul perutnya dengan sangat keras, Hingga dia langsung terkapar.

Kegaduhan akibat perkelahianku, langsung mengundang para penjahat keluar dalam ruangan. Apalagi mereka melihatku sudah menghabisi dua orang kawannya. Aku yang mengerti akan sinyal bahaya langsung berlari secepat mungkin.

"Dorr..dorr…dorr…" tembakan pistol menghujam ke arah ku, untung saja dengan gerakan gesit layaknya monyet aku bisa dapat menghindar.

"Sial..!! mereka ada senjata api" Bathinku

Aku yang terus berlari, melihat tangga gedung menuju ke lantai atas. Ku percepat lari ku sambil terus menghindar, hingga aku pun sampai di lantai atas. Tapi saat ku melihat lantai atas gedung ini hanya lapangan kosong layaknya tempat parkir dan hanya pasak-pasak penyangga gedung saja untuk ku berlindung. Aku pun langsung berlindung di salah satu pasak yang cukup besar di area pojok.

"Hahaha.. Nampaknya keberuntungan mu sudah habis. Keluarlah dari persembunyian atau kita habisi" Ancam salah satu penjahat itu.

Aku tetap bertahan pada persembunyian ku, sambil fokus memperhatikan keadaan.
Aku lalu memejamkan mata ku sebentar, cahaya putih perwujudan monster kecil pun hadir dalam pikiranku.
"Tengu, berapa menit aku bisa mengaktifkan Red Eyes?" Tanyaku pelan
"Kamu hanya bisa mengaktifkannya 3 menit saja, KYO" Jawab tengu
"Itu lebih dari cukup" Ucapku dalam hati

Seandainya kekuatan mata ku masih sama seperti waktu aku kecil dulu, bisa bertahan dengan lama dan juga bisa membuka gerbang teleportasi ruang dan waktu. Mungkin aku pasti dengan mudah mengalahkan mereka,sayangnya entah kenapa selama tiga tahun terakhir ini kekuatanku makin melemah, bahkan aku selalu berusaha berlatih setiap harinya tapi yang ada bukannya kekuatanku berkembang tapi malah menjadi berkurang. Saat ku tanya kepada tengu apa yang terjadi dengan kekuatan mata ku dia pun mengerti jawabannya, akibat dari fenomena gerhana matahari total yang akan berlangsung tahun ini membuat kekuatanku berkurang bahkan jika terjadi peristiwa itu kekuatanku bahkan menghilang total tapi akan kembali lagi jika gerhana matahari itu menghilang.

Kembali ke masa sekarang..

Ku pejamkan mata, aku fokuskan kekuatan mata ku ke hati ku, kejernihan hati lah yang akan membuka kekuatan mata ku. Perlahan ku buka mata ku, setelah itu mata kanan ku langsung berubah menjadi merah. "Red eyes ready to fight".

Aku pun tidak boleh membuang waktu, ku putar-putar karambit ku lantas aku keluar dari persembunyian. Para penjahat yang melihat aku keluar dari persembunyian nampak tersenyum dan menodongkan pistolnya padaku. Aku tidak gentar aku terus maju dihadapan mereka.

Para penjahat yang melihat kenekatanku, langsung menghujamiku dengan peluru.
"Dorr..dorr.." arah peluru itu nampak sangat pelan sekali bagiku, hingga aku dapat melewati peluru itu tanpa terluka apapun.

"Ctek..ctek.." pistol yang mereka pegang kehabisan amunisi. Aku yang melihat peluang langsung menerjang penjahat yang ada di depan ku, ku berikan tendangan ke ulu hati nya persis.

"Uhukk…" Darah muncrat dari mulutnya, hingga membuatnya tak terkapar berdaya.

Melihat temannya jatuh terkapar, para penjahat itu kompak menyerangku bersamaan. Efek dari red eyes yang belum habis bisa membuatku mengelak dengan mudah. Aku berikan sayatan karambit, ke arah kiri samping saat ada yang merangsek dari samping kiri badanku.

"Aakhh.." Rintihnya kesakitan, ini belum seberapa sambil kujejalkan pukulan macan mengaum tepat ke arah wajahnya

"BAMM.." Pukulan dahsyat salah satu jurus silat ku, membuat sang penjahat terpental cukup jauh.

Tiga orang penjahat yang masih selamat melihat dua orang temannya tumbang menjadi nampak gentar menghadapiku, tapi seperti yang sudah-sudah mereka masih mengira sanggup mengalahkan ku dengan alibi menang jumlah.

Penjahat yang berjumlah tiga orang itu mengelilingi mengitari ku, dua orang membawa samurai satunya membawa balok kayu. "Not bad"

Satu orang berperawakan besar membawa balok kayu menyerangku dari arah depan, sedangkan dari kiri kanan penjahat yang membawa samurai menghunuskan samurainya kedepan. Saat beberapa centi samurai itu mengenaiku, aku langsung melakukan gerakan lompatan belakang layaknya akrobatik.

"Jlebb.." Tusukan samurai malah melukai sesama rekan nya. Darah mengucur deras dari perut kedua penjahat yang saling tertusuk.

And the last villain, kulihat dia nampak sangat bingung. Semua teman-temanya kalah dengan ku seorang diri, bahkan dia berharap kabur sepertinya. Pandangan mata kanan ku kabur pertanda, efek dari red eyes sudah habis.

Aku akan mencoba melakukan gerakan jurus silat yang belum lama ini aku pelajari, mungkin penjahat ini bisa menjadi kelinci percobaan yang bagus. Kulakukan simbol kuda-kuda pada kaki ku, sambil memperagakan jurus ular tampak aneh memang tapi sangat berbahaya.

Penjahat yang melihat gerakanku bertambah gamang ingin menyerang, tapi nyalinya cukup besar ku akui, dia tetap merangsek maju melawan, kayu yang dia bawa diayunkan ke arah atas kepala ku, dengan lihainya tubuhku dapat menghindar sambil tanganku menangkap pergelangan tangan kirinya. Kutarik tangan itu, ke arah belakang punggungnya. "Krekk.." suara sendi bahu kiri bergeser seketika, ku tambah tendangan ke arah kaki belakangnya hingga ia jatuh tertunduk.

"Akkhhh…" jeritnya sangat kesakitan.

Masih belum, ku kumpulkan energi murni Ke dalam jari-jari tanganku. Aku langsung mematuk belakang punggungnya layaknya ular sedang mematuk mangsanya, terlihat dia diam saja tapi lama kelamaan dia kejang-kejang. Tak lama kemudian dia langsung jatuh tak bernyawa. Seperti ular yang memberikan bisa kepada mangsanya, lama kelamaan bisa itu akan menyebar dan membunuh sang mangsa.

Dengan cepat, aku langsung mengambil kunci ruangan tempat tante billa disekap. Buru-buru aku turun ke gedung lantai satu, dan menuju penjara tempat tante billa semakin aku dekat banyak sekali erangan dalam ruangan itu. Ku buka kunci ruangan itu, saat aku masuk aku sangat terkejut. Tempat ini seperti lorong dan memiliki sekat-sekat ruangan sepetak. Dan tiap satu petak terdapat satu wanita yang kedua tangannya diborgol ke atas dan juga mulutnya disumpal sesuatu.

Ketika mereka melihatku masuk ke dalam ruangan itu, mata mereka nampak seperti memohonku membebaskan mereka, erangan tertahan mulutnya pun sama walau tidak jelas tapi aku tau maksud mereka. Fokus utama ku sekarang membebaskan tante billa dulu, baru setelah itu membebaskan mereka semua.

Hingga diujung bilik paling akhir, aku melihat tante billa wajahnya tertunduk lemas. Aku sangat miris melihatnya

"Tante billa!!" Sahutku

Aku yang melihat tante billa mendongak menatapku pandangannya sangat nanar, cepat-cepat aku membuka borgol kedua tangan tante billa dan membuang benda yang tersumpal dimulutnya. Aku pun langsung mendekap erat tubuh tante billa, kulihat tante billa langsung menangis dalam dekapanku.

"Sudah tante jangan nangis lagi, sekarang tante aman sama gerhana" Ucapku menenangkan

"Lebih baik kita cepat pergi dari tempat ini, tapi sebelum itu tante dan aku harus bantu membebaskan tahanan yang ada disini. Kasihan mereka semua" Imbuhku

Tante billa pun mengangguk setuju, satu persatu kami membebaskan semua tahanan wanita yang ada disini. Ku tuntun mereka untuk keluar dari gedung ini, aku menjelaskan kalau polisi akan segera kesini guna mengevakuasi tempat ini. Tak lama kemudian terdengar suara sirine mobil polisi.

Kutarik tangan tante billa, ke tempat motor persembunyianku. Dengan cepat ku lajukan motorku ke arah rumahku. Aku tuntun tante billa ke sofa ruang tamu.

"Sebentar ya tante, aku mau ambil pakaian ibu buat tante" Izinku dan dijawab anggukan oleh tante billa

Melihat keadaan tante billa yang lusuh, rambut acak-acakan. Aku pun dengan cepat mengambil pakaian ibu yang masih cocok dengan badan tante billa.
Tante billa saat dapat pakaian yang kukasih langsung izin untuk mandi agar badannya kembali segar. Aku pun jalan ke depan gang rumah dan membeli dua bungkus nasi padang. Sampai dirumah ternyata tante billa sudah selesai mandi, dia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, wajahnya tampak terlihat cerah lalu pandanganku tertuju pada body tante billa yang menggunakan daster ibu, daster yang dipake ke tubuh tante billa menjadi press body jadinya membuat sangat montok dan seksi.

Ku gelengkan kepalaku, sial kayaknya pikiranku sangat kotor akhir-akhir ini. Aku alihkan pikiranku untuk mengambil piring dan sendok.

"Ini tante, ada nasi padang. Dimakan dulu ya" kataku tanpa bertanya akar masalah kenapa tante billa sampai diculik

"Makasih ya" Kata tante billa sambil memberikan senyum padaku. Entah kenapa hatiku berdesir dibuatnya

Kita makan dalam keadaan hening, tapi entah kenapa aku seperti melihat tante billa mencuri-curi pandang padaku. "ah mungkin cuma perasaanku" batinku

"Aduh.. tiba-tiba kepala tante pusing" Keluh tante billa

"Kalo gitu tante istirahat aja di kamar gerhana. Sini saya bantu" Ajakku

"Tante mau nya digendong sama kamu" Ucap tante billa padaku

"Apa? Digendong tan?" Sahutku spontan

"Iya, kamu gamau ya? Yaudah gapapa biar tante sendiri aja" Cecar tante billa yang coba berdiri.

"Eh tunggu tan"

entah keberanian dari mana aku dengan sigap langsung menggendong tante billa dari depan. Kubopong tante billa layaknya pengantin baru, tangan tante billa mengait pada leherku. Aroma shampo sehabis mandi dari tante billa membuat reaksi aneh dalam tubuhku, pandangan mataku lalu menunduk melihat kancing daster tante billa belum semuanya terkait alhasil terlihat payudara sedikit menyembul keluar. Aku yang melihat itu langsung memfokuskan pandanganku ke depan, di area tengkuk leherku tante billa seperti mengendus-endus leherku membuat sensasi geli pada sekujur tubuhku.

Sampai kamar, kuturunkan perlahan tante billa ke kasur. Pandangan mataku dan matanya bertemu.
"CUPP" dengan cepat kepalaku ditarik ke bibirnya, lalu diciumnya bibirku oleh tante billa.



To be continued..
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd