Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    847
bagus banget ceritanya hu, kaya ketemu jodoh aja ini pas sama yuuka hu
 
Mantap alur nya lembut
.pokoknya harus sampe tamat dan terkuak semua misteri
 
Mbak rika udah ga kepake kah?
 
Terakhir diubah:
Yuuka

Suara desir ombak pantai tidak mampu untuk mengimbangi tangisan Yuuka, waktu yang gue habiskan untuk Yuuka memang terlampau pendek tapi entah mengapa perasaan kami berdua terasa jauh melampaui itu semua

Isak tangisnya berhenti, matanya sembab namun ada senyum yang muncul diwajahnya, dia menutup matanya dan seakan menunggu "hadiah" dari gue, dan tanpa berlama gue kecup perlahan bibirnya, terasa manis dan sedikit asin karena terkena air matanya...

Yuuka membuka matanya dan kembali memeluk gue, dinginnya angin malam yang gue rasakan berbanding terbalik dengan apa yang gue rasa di dalam hati, begitu hangat seperti menemukan sesuatu yang belum pernah gue rasakan

Dengan temaram lampu di gazebo, seakan menjadi saksi kami, sembari memeluk Yuuka, pikiran gue terlampau jauh memikirkan bagaimana gue kedepannya, dengan banyak perbedaan yang pasti akan menjadi penghambat tapi merasakan hangatnya pelukan Yuuka membuat gue sadar mungkin ini akan menjadi bentuk perjuangan gue kedepannya

Seakan mengerti kekhawatiran gue, Yuuka menarik pelukannya dan mencium bibir gue lembut seakan menyadarkan gue, melihat dia tersenyum menghilangkan sejenak pikiran pikiran yang mungkin ga perlu di pikirkan mendalam, just let it flow

Gue balas ciumannya, bibir kami yang tertutup entah kenapa kini saling terbuka, lidah kami mulai bergumul indah dengan gerakan perlahan, entah kenapa rasanya begitu manis dan hangat, nafsu yang muncul meskipun tidak secara menyeluruh mulai menyelimuti kami berdua,

"Enghhk"

Suara erangan tertahan Yuuka membuat gue semakin terpacu, tangannya menuntun tangan gue kearah payudaranya, saat gue menyentuh luar kaosnya, erangan Yuuka semakin terdengar jelas, dan gue remas perlahan, meskipun gue belum bisa merasakan langsung kulitnya tapi payudaranya seakan menghisap masuk tangan gue seperti sebuah balon air yang berubah bentuk mengikuti pola gerakan tangan gue

Ciuman kami terhenti, nafas kami berdua mulai berubah menjadi lebih berat dan cepat, mata kami saling berpandang seakan memahami apa yang akan terjadi selanjutnya,

Yuuka bersender pada tiang gazebo, dan dengan gerakan malu malu membuka kaosnya ke atas, gue hanya terhenyak, seakan waktu berjalan sangat perlahan

Gerakannya biasa seperti layaknya melepas kaos melewati kepala, tapi yang gue lihat seakan berbeda dan terlihat lebih eksotis, mungkin ini yang dinamakan mabuk asmara

Kaos itu terlepas, rambutnya yang seakan berantakan jatuh menjuntai melewati leher dan bahunya, bra berwarna putih dengan renda seakan tidak mampu menampung apa yang berada di baliknya, bra itu hanya menutupi separuh bulatan payudara yang naik turun seirama dengan tarikan nafasnya

Gue seakan merasa lupa bagaimana cara untuk bernafas, dada gue sesak karena tertegun dengan apa yang ada di depan gue saat ini, kulit putih yang khas tanpa cacat disekeliling payudaranya, sedangkan Yuuka hanya tersenyum simpul, wajahnya merona merah, entah kenapa gue ga bisa bandingkan dengan apa yang gue lihat tadi pagi, seakan bra berenda itu bernilai lebih dibandingkan bikini nya

Yuuka mencubit pipi gue, dan saat itu gue tersadar dan hanya bisa menggaruk kepala yang tidak gatal dan tersenyum malu,

Yuuka hanya menutupi sebagian payudaranya dengan tangan kiri, dan tangan kanannya membelai pipi gue lembut, gue pegang tangannya dan kehangatan mulai menyebar seakan menenangkan hati dan nafsu gue yang sempat terpacu

Gue lepas kaos dan dengan bertelanjang dada gue cium bibir manisnya, tangan gue yang pasif dituntun kebelakang punggungnya dan saat kait itu terbuka, bra putih itu terlepas dan jatuh kebawah dan memperlihatkan payudaranya yang membulat

Sesaat gue lihat kearah payudaranya, gue terhenyak, payudaranya yang sangat proporsional dan besar itu seakan menantang untuk di daki, dan puting beserta aerolanya berwarna coklat muda seakan hampir menyerupai warna kulit sekitarnya

Tangan gue seakan hilang kendali, dan tiba tiba hinggap di kedua payudaranya, gue remas perlahan dan tangan gue seakan ikut masuk kedalam dan kemudian terpantul kembali, gue remas dengan sedikit bertenaga..

"Engghhhhhhh"

Suara desahan yang tertahan kembali keluar dari mulut Yuuka, matanya terpejam, rambutnya yang berantakan dan basah karena sedikit keringat menambah kesan eksotis tubuhnya

Parfum wanita yang Yuuka pakai seakan menambah lagi situasi dimana nafsu gue terpacu begitu dahsyatnya

Kedua tangan gue masih sibuk bermain di payudaranya, sengaja ga gue sentuh ujung putingnya, desahan demi desahan keluar dan saat kedua jempol gue mendarat di kedua putingnya, badannya bergetar ga beraturan dan mengejan ke depan setelah beberapa saat, Yuuka mencapai klimaksnya...

"Riiilllll, tunggu bentarrrrr" badan Yuuka kembali tersentak saat jemari gue bermain di putingnya, badannya ga sanggup menahan geli dan bergerak liar ke kiri dan kanan, karena gue paham, gue hentikan aktifitas jemari, gue rapihkan dan selipkan rambutnya yang berantakan di belakang telinganya

Gue tarik kepalanya dan gue sandarkan di bahu gue, entah kenapa rasa sayang gue meluap luap saat ini, gue usap kepalanya lembut, gue ga mau sedikitpun bertindak kasar atau apapun itu karena gue tau, i falling in love with her...

Matanya terpejam, dan pelukan kami semakin erat seakan dia menikmati, putingnya yang mengeras menempel di dada gue, dan payudaranya yang kenyal itu seakan menggoda tapi ga gue hiraukan

"Kamu belum keluar kan ril?" Yuuka menarik kepalanya dari pelukan dan matanya yang indah itu menatap kearah gue dengan hangat dan gue hanya tersenyum

Yuuka terdiam sesaat sebelum dia berdiri dan berniat untuk melepas rok kainnya, gue hanya diam menikmati setiap gerakan yang Yuuka buat, rok itu meluncur kebawah dan memperlihatkan CD berwarna putih dengan bagian tengahnya yang terlihat sangat basah

Dan dengan gerakan malu malu CD itu ia lepaskan juga, Ms Vnya yang hanya terlihat seperti garis dengan cairan yang mengkilat terkena cahaya lampu, bulu hitam halus yang dicukur rapi menghiasi bagian atasnya, dan sekarang gue bisa melihat dengan jelas badan Yuuka sepenuhnya, wajah cantik khas negara Jepang, mata coklat yang membulat, rambut yang dicat berwarna coklat gelap seakan bersinergi dengan kulit putihnya, lesung pipit dipipi kirinya menambah kesan cantik dan lucu, mengarah kebagian payudaranya yang belum pernah terjamah sebelumnya dengan puting coklat muda dan pucat, perutnya yang datar dan pinggulnya yang mengecil tak terlalu over, dan bagian Ms Vnya yang hanya terlihat garis menutupi bagian dalamnya ditambah kakinya yang jenjang seakan menjadi sebuah anugerah terindah yang saat ini gue rasa dan dapatkan, gue hanya bisa meminta maaf didalam hati ke beberapa wanita yang telah mengisi hari hari gue sebelumnya...

Gue lihat pipinya menggembung, matanya mengarah ke gue yang duduk diam terpaku melihat keindahan tubuhnya tapi entah kenapa tiba tiba air mata merembes keluar dari kedua sudut mata gue...

Yuuka yang tadinya merasa malu tiba tiba mengusap air mata yang jatuh dengan tangannya, dan seperti kebalikan kini ia mendekap kepala gue ke arah dadanya, kelembutan dan kenyalnya payudaranya kini menekan erat ke arah muka gue tapi entah kenapa air mata kini trus keluar

Gue merasa bersalah bahkan merasa bahwa gue lelaki bejat dan sejenisnya, gue sudah beberapa kali melakukan aktifitas seks dengan lebih dari 1 wanita, dan kini gue dihadapkan kembali dengan 1 wanita yang bahkan belum mengenal lelaki sekalipun

Seakan Yuuka mengerti dengan apa yang gue pikirkan, tangannya mengusap rambut gue dengan perlahan

"Manusia tidak mampu menekan takdirnya sendiri ril, dan aku tau kamu melakukan itu semua bukan karena kamu sekedar ingin bahkan dengan niatan mempermainkan mereka, aku tau kamu berusaha sedemikian rupa untuk membahagiakan mereka, aku tau kamu memikirkan itu semua secara berkala, dan aku tau apa yang kamu rasakan saat ini, aku juga bukan manusia sempurna tapi berkat bertemu dengan kamu ril, aku yakin bahwa aku memilih lelaki yang tepat..." Yuuka meletakkan dagunya di atas kepala gue, usapan lembutnya membuat gue semakin tersadar bahwa Yuuka merupakan Bidadari yang turun dari Surga

"Tapi...."

Belum sempat gue mengungkap beberapa kalimat, telunjuknya tepat berada di depan bibir, dan dia kini kembali memeluk kepala gue

"Aku yakin ril, mereka juga ga keberatan dengan apa yang kamu lakukan, apalagi beberapa kali kamu sempat menolak dengan halus, dan aku tau dan bisa melihat dengan jelas kamu tidak seperti apa yang kamu pikirkan sekarang"

Gue mempererat pelukan gue, entah kenapa air mata gue dengan mudahnya jatuh, entah sudah berapa lama kali terakhir gue menangis

Yuuka mengangkat kepala gue dan bibirnya mengecup bibir gue, terasa sedikit asin karena bercampur dengan air mata, beberapa saat bibir kami menempel erat tanpa ada gerakan lain

Kemudian bibir kami terpisah, gue bisa melihat dengan jelas lesung pipinya saat dia tersenyum

"Dingin ih" dia tersenyum dan gue tersadar bahwa dia telanjang sedari tadi dan seakan mendapatkan izin, gue cium kembali bibirnya yang kini mulai terbuka, lidah kami mulai bergulat indah layaknya sepasang ular yang saling melilit, bunyi desisan dan pekikan kecil kembali gue dengar dari mulut Yuuka

Gue tidurkan badannya ke dipan kayu gazebo yang beralaskan kaos, melihat payudara besarnya naik turun mengikuti deru nafasnya membuat nafsu gue kembali

Jemari gue mendaki dengan lancar, dan puting coklat pucatnya kini gue pelintir kecil, desahan Yuuka kembali terdengar kali ini terdengar nyaring seperti deru ombak dipesisir pantai

Mulut gue perlahan turun menjelajahi leher putihnya, dan terus turun sampai ke payudaranya...

Badan Yuuka bergerak secara ga beraturan kekanan dan kekiri, dan saat mulut gue melahap putingnya

"Rilllll, ughhhhhhh" tangannya kini menekan kepala gue kedalam, dan lidah gue bekerja, menjilat setiap bagian dari putingnya seperti sebuah permen, terkadang gue sisipi dengan gigit kecil di pangkal putingnya dan teriakan Yuuka semakin menggelegar, Gue sudahi permainan di payudaranya dan kini turun melewati pusarnya yang tidak lupa juga gue jilat, lidah gue menjelajah setiap inchi tubuhnya dan terus kebawah sampai di depan garis ms Vnya

Gue lihat Yuuka yang terengah engah, gue sentuh halus garis ms Vnya dan Yuuka masih menutup matanya yang terkadang menggigit bibir bawahnya menahan gejolak yang dia rasakan untuk pertama kalinya

Gue buka garis itu dan terlihatlah Ms V yang basah berdenyut mengeluarkan beberapa cairan cintanya, berwarna merah muda pucat seperti daging dan lubangnya bahkan sangat kecil dan tertutup daging yang berdenyut, dengan hati hati gue jilat secara horizontal dari bawah ke atas dan setelah beberapa kali jilatan Yuuka mengapit kepala gue dengan pahanya, dan saat lidah gue menemukan clit kecil yang bersembunyi di sudut atas Ms Vnya, gue jilat dan gigit kecil seperti yang gue lakukan pada putingnya, badan Yuuka menggelapar dan kini Ms Vnya berdenyut cepat...

Srrrrrr
Srrrrrrrr
Srrrrrr

Badannya kembali menegang keatas, dan jepitan pahanya menguat, gue merasakan cairan orgasmenya keluar dan dengan sedikit rakus gue jilat habis, rasa sedikit manis, asin, bland menyatu, dan gue jilat habis sampai terlihat mengkilat tergantikan dengan air ludah

Jepitan pahanya melemah, dan gue bisa bernafas dengan lega, gue lihat Msnya kembali menutup meskipun tidak seperti 1 garis kecil diawal, Ms Vnya yang chubby masih saja mengeluarkan cairan sisanya

Gue cium bibir nya perlahan dan melihat Yuuka tersenyum membuat penis yang tadinya mengeras meminta untuk dikeluarkan dari sarangnya kini beranjak melunak

"Makasih Ril, kamu belum keluar kan?" Yuuka mencoba bangun dari posisi telentangnya dan duduk menghadap ke arah gue tapi gue cuma menggeleng

"Masih banyak waktu, sayang..." gue mencoba mengganti namanya dengan kata "dear" dan dia tersipu malu, wajahnya memerah dan dia hanya meletakkan kepalanya yang menunduk ke bahu gue

Mungkin ini bukan first love gue tapi melihat dan merasakan rasa yang belum pernah gue rasakan sebelumnya membuat gue yakin bahwa inilah yang benar benar Cinta

Gue usap lembut kepalanya dan gue bisikan beberapa kata di telinganya

"Udah pakai baju gih, ga malu apa diliat temen kamu tuh?" gue tersenyum kecil karena gue mendapati Alice dkk mengintip ke arah kami berdua dan Yuuka hanya mencubit perut gue

"Biarin, kan kamu cowok ku sekarang" Yuuka melihat kearah pintu dan menjulurkan lidahnya, Alice dkk yang kaget karena ketahuan hanya bisa tersenyum malu dan masuk ke dalam villa

Gue putuskan untuk menyudahi kegiatan kami, meskipun gue merasa tanggung tapi gue lebih memberatkan pada kondisi Yuuka dimana banyak air mata yang keluar dan menguras tenaga, apalagi hari semakin malam dan rasanya tidak etis melakukannya di tempat terbuka akhirnya gue ajak Yuuka untuk masuk kedalam

Seakan menghiraukan tatapan Alice dkk yang berkumpul di ruang tamu , Yuuka menyeret gue masuk ke kamarnya dan saat pandangan gue bertemu dengan pandangan Alice dkk, mereka seakan membuat kode dengan memasukkan jari kedalam mulutnya. dan gue cuma bisa tersenyum menanggapinya

Di atas ranjang double bed itu kami berpelukan, Yuuka memeluk pinggang gue sembari menonton tv, banyak cerita dan pengalaman yang dia ceritakan, pengalaman lucu, pengalaman mistisnya, pengalaman masa kecilnya dimana dia bertugas menjadi gadis kuil dan semacamnya, dan gue semakin terbawa karena gue juga penasaran dengan kisah mistis disana, obrolan kami semakin dalam dan Yuuka mencium pipi gue sebelum menutup matanya, bibirnya tersenyum dan seketika terlelap, gue yang melihat dia tidur dengan damai pun seakan ikut terbawa, gue cium keningnya sebelum ikut menutup mata....


Malam itu gue bermimpi, gue melihat Yuuka menarik tangan gue sembari tertawa di tengah padang rumput, dia mengenakan gaun berwarna putih seperti gaun pengantin, dia tertawa menunjuk kearah jauh diujung langit, senyumnya mempesona bahkan entah kenapa gue juga terlihat bahagia, gue ikut kemanapun Yuuka melangkah, terkadang berlari kecil dan mengejek gue karena jauh tertinggal dan dia menghampiri, menarik tangan gue untuk ikut dia berlari sampai suatu saat gue tersadar dari mimpi itu dan mendapati kedua sudut mata gue mengeluarkan air mata...

"........"

To be continued
 
Sorry klo ada salah dalam penulisan kata/kalimat karena jujur ini salah satu momen terbaper sampai saat ini, dan tidak lupa makasih buat para reader yang rela baik yang SR maupun yg ikut meramaikan thread ane, ga nyangka udh di visit 250k+, makasih buat semangatny semoga bisa sampai tamat, i'll give surprise later!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd