Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Stranger with Memory(ies) Act 01 Revamp

Karena cast ceritanya member yg gk mainstream, diriku gelar tiker dulu. auto follow jg. smangat suhu.
 

Act 01: Roller Coaster Ride (REVAMP)​


==========================

Ei-3HKdUcAUd7AL

Dengan cepat kugerakan kakiku menuju toilet paling sepi di mall itu, yakni toilet bioskop. “Malu banget sat” gumamku. Aku langsung mencari bilik yang kosong untuk menenangkan diri. Kukunci bilik toiletku dengan cepat lalu mulai membasuh muka menggunakan jet washer. Entah apa yang sedang kupikirkan hingga dengan rela aku menyiram mukaku dengan semprotan bokong yang sudah digunakan ribuan orang. Setelah kurasa diriku lebih tenang, aku menduduki kloset dan membuka handphoneku. Tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke handphone-ku. Pesan dari sebuah akun anonim lewat Instagram mengajakku untuk bertemu di parkiran motor selepas show. Aku yang tentunya merupakan orang yang sangat peka dengan keadaan langsung mengetahui kalau akun tersebut adalah milik pacarku, Amel. “Ok, ditunggu” jawabku singkat.

Aku kembali ke theater untuk menyelesaikan show. Ujaran Encore sudah hampir selesai dan security theater yang biasa dipanggil babeh mengingatkanku untuk masuk lebih cepat. Show akhirnya selesai dan aku mengikuti hi-touch hingga habis. Namun perasaan kali ini berbeda karena ada seseorang yang sangat kukenal berdiri di jajaran member yang perform hari ini. “dukung aku terus kak” ujar orang itu sambil tertawa. “Ya bawel” jawabku agar sesi hi-touch cepat selesai dan aku bisa segera pulang. Dalam perjalanan turun, aku kembali membuka handphone-ku dan bertanya kepada akun anonim tersebut “mau nitip ga?” 10 menit berlalu namun pesanku tak kunjung dibalas, kuputuskan untuk membeli air mineral dingin untuk melepas dahagaku setelah menonton theater tadi. Setelah membeli minum, aku bergegas ke parkiran motor karena ada seseorang yang akan kutemui nanti. Ternyata di depan motorku sudah ada seseorang yang menungguku, mengenakan oversized hoodie favoritnya dan dengan mulutnya yang ditutupi masker, entah untuk menutup mulutnya dari debu atau menyembunyikan identitasnya.


“yuk mas sesuai aplikasi ya” ucapnya sambil menepuk pundakku.

“apaansih ga lucu” ujarku kesal.

“ih galak banget abang gojek gue, saya cancel aja ya pak” jawabnya sambil berpura-pura meninggalkanku.

Sambil menyerahkan helm cadanganku, aku menjawab kata-kata ejekannya “nih buruan pake”

Setelah menyalakan motorku, kami bergegas pergi meninggalkan parkiran mall itu. Perjalanan terasa hening karena tidak ada seorang dari kami yang berusaha memecah keheningan. Payudaranya yang mancung sesekali tergesek ke pundakku, membuat hawa nafsuku sedikit bertambah. Ditengah nafsuku, tiba-tiba aku merasa kasihan pada Amel. Aku yang tidak enakan akhirnya membuka obrolan sambil mengusap-ngusapkan tanganku ke tempurung lututnya.

“Kenapa si ga bilang-bilang?”

“ya buat surprise aja ke kamu” jawabnya lemas

“trus nanti kita gimana?” tanyaku

“aku gamau jawab” balasnya singkat

“hah? Gimana-gimana?”

“aku gamau jawab kalo ga sambil makan kwetiaw goreng” balasnya

“yeee bilang kalo laper kocak, yaudah disana aja ya” jawabku sambil membelokkan motor ke arah tukang nasi goreng di ujung jalan

“bang nasi goreng 1, mie goreng 1, kwetiaw goreng 1. Pedes semua ya!” ucapku pada abang nasgor itu.

“siap bos, minumnya?”

“es teh manis 2!” jawabku singkat

“oo.. oke bos”

Ya, ini adalah menu yang biasa kami pesan saat pulang setelah menonton theater. Meneriakkan nama osa osi tentunya membuat perut kosong, apalagi kalau kita lagi bala. 1 porsi nasi goreng untukku dan 1 porsi kwetiaw goreng untuk Amel. Mienya? Kita bagi berdua. Untuk minum aku memesan minuman kebangsaan kami berdua yakni es teh manis. Selama aku memesan, Amel sudah duduk di tempat duduk yang tersedia. Ia melepaskan hoodienya dan lekukan badannya tercetak jelas dibalut baju JKT48 berwarna hijau itu. Aku bisa merasakan dengan jelas penisku yang pelan-pelan bangun dari tidurnya. Segera kubenarkan posisi celanaku dan mendekatinya.

“terus gimana jadinya?” tanyaku sambil mengusap-usap tangannya

“ya kalo kata Kak Melody sih semuanya harus udahan, atau keliatan kek udahan, biar fans lain ga curiga gitu” jawabnya

“trus pilih opsi 1 apa 2?” tanyaku semakin penasaran

“ya gatau aku, duh apaansi gosok-gosok tangannya makin kenceng tar keluar jin!” ujarnya sambil menarik tangannya

“sorii… tapi kalo aku si jujur maunya opsi 2, gapapa deh kita backstreet asal ga putus, gue sayang banget sama lo we” jawabku memelas

“lah ghue maunya opsi 1” jawabnya ketus

“oh kalo itu mau lu yaudah. Makasih ya” jawabku sambil pura-pura tersenyum kecut

“ih kamu masa gamau nahan aku, yaudahlah sakarep koe!” ujarnya.

Dari raut muka yang dipasang Amel, aku sudah mengetahui kalau ia sedang berpura-pura, namun aku lanjutkan saja karena selama ini aku yang selalu kalah oleh drama yang ia buat

“yaudah kalo mau kita putus, tapi sebelum putus kita ngewe dulu ya! Kalo ga gue sebarin lo ke wota” jawabku yang mulai dikuasai hawa nafsu.

“Sok! Sapa takut? Kapan? Abis makan?” jawabnya tak kalah tegas

Aku yang kaget langsung mengecilkan suaraku “hah? Beneran lu? Gua bercanda woi. Gua gak seharusnya ngomong kayak gitu. Sorry Mel”

“HAHAHA ya nggak lah semprul! Lagian kamu juga bodoh banget belok-belokin ke situ, diiyain lembek koyo tempe!” jawabnya sambil tertawa

“ah males ah, dahlah gue mau makan aja” jawabku sambil menyuap sesendok nasi yang sudah mulai dingin.

“tapi kalo kamu mau, yuk boleh. Anggep aja ini penanda kita break sejenak. gimana setuju gak?” jawabnya dengan suara lembut. Mukanya memerah layaknya udang yang matang setelah direbus.

“yok! Love you sayang” jawabku yang tak sadar hawa nafsu telah mengalahkan akal sehatku. Aku yang kegirangan langsung mengangkat hoodie milik Amel dan secara tak sengaja menyenggol payudaranya.

“heh nakal ya bund tangannya” ujarnya

“hehe yaudah yuk bayar trus pergi” jawabku semangat

Setelah membayar pesanan nasi goreng, kami segera tancap gas menuju kosan Amel yang baru minggu lalu ia tempati. Kata Amel, Kosannya berada tidak jauh dari lokasi theater berada. Ternyata ia sudah menyembunyikan hal ini kepadaku, karena ia mengira aku akan marah. Namun siapa yang bisa marah terhadap ajakan bercinta oleh orang yang dicinta sih? Cuma orang bodoh yang marah saat diajak bercinta. Urusan break sih itu belakangan, yang penting aku senang hari ini. Ternyata benar apa yang dikatakan Amel, perjalanan dari tempat nasi goreng ke kosannya hanya memakan waktu 10 menit, ditambah perjalanan dari FX ke tempat nasi goreng, kurang lebih waktu totalnya adalah 20 menit perjalanan. Sebuah waktu yang dikatakan cukup singkat karena harus menembus kemacetan jalanan Jakarta Selatan.

Akhirnya kami sampai di kosan Amel. Kosannya terlihat modern, namun kamar yang tersedia hanya sedikit, 7 kamar tepatnya. Kosan Amel berada di lantai 3, memiliki kamar mandi dalam, AC, full furnished, dan jendela keluar yang besar. Bentar ini kenapa jadi kayak lagi promosi kosan sih?

“gede amat kosanmu” ucapku sambil duduk di bangku bean bag yang disediakan Amel.

“iya, nanti rencananya aku tinggal berdua sama temen 1 generasiku” jawabnya sambil menyalakan AC

“yang mana? Yang Jepang-jepang itu ya?” tanyaku antusias

“Rahasia! Tar kamu malah ngapelnya ke dia lagi kalo aku kasi tau! Apa jangan jangan kamu udah punya rencana begitu? Jwb!” ujarnya sambil mencubit perutku

“Ya kan kita break, boleh dong HAHA” ledekku

“Ga usah macem-macem lo Moces!” Jawab Amel yang sekarang malah memukuli lenganku

Setelah berbincang sebentar, kami memutuskan untuk memulai apa yang telah kami rencanakan tadi dengan berbaring di atas kasur. Namun setelah 20 menit, tidak ada yang kami lakukan. 20 menit berlalu, kami berdua hanya terdiam saling menatap bagian tubuh kami berdua dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kunyalakan TV, lalu mencari chanel olahraga dan membesarkan volume-nya agar nantinya suara dari permainan kami tidak terdengar hingga ke kuping tetangga.

“Ces”

”Iya Mel?”

”……Aku udah siap nih, Yuk…”

”Lagi birahi banget ya bund?” balasku sedikit bercanda.

”Enggak birahi sih… soalnya aku belom liat sikecil jagoannya nihhh”Balasnya sembari memegang penisku.

”Yuk.” Ajaknya sambil menarik badanku ke kasur

”Oke Kalo dipaksa mah.” jawabku sambil menyingkirkan tangannya dan membuka celanaku

Perlahan Kubuka baju hijau yang ia pakai saat perkenalan tadi. Terpampang sudah dua buah gundukan besar berbalut bra warna kulit. Kulepas kaitan bra di bagian belakang tubuhnya agar tidak ada lagi yang menghalangi pandanganku terhadap puting merah muda yang sudah mengeras itu. kupilin putingnya pelan pelan, desahan Amel yang indah itu membuatku semakin bergairah memainkan jariku di putingnya. Amel yang melihat penisku belum menegang sempurna, dipegangnya penisku dan dikocok secara perlahan. Akupun melenguh, dan dapat kurasakan penisku yang sudah menegang maksimal sama kerasnya seperti puting merah muda yang sedang kumainkan.

“ahhh pelintirnya jangan kenceng-kenceng, tar aku nagih gimanah?” desah Amel yang awalnya mengaku baru pertama kali, namun gayanya sudah seperti professional.

“Ya kalo nagih tinggal main lagi sayang” jawabku lalu mulai mencium bibir Amel yang masih dilapisi liptint sisa perkenalan member tadi.

Namun entah kenapa aku merasakan ada yang kurang dari seks pertama ini. Lalu tanpa disengaja aku mulai membayangkan wajah oshiku, Cindy Hapsari sebagai partner sex-ku. Aku membayangkan semua yang ada pada diri Amel digantikan oleh Cindy Hapsari. Gairahku mulai naik, aku mulai mengajak Amel untuk “naik level”. Aku melepas celana dalam Amel secara paksa dan mulai memasukkan penisku pada vaginanya.

“Mell kok sempit siihh??” ujarku yang sedikit kesusahan memasukkan alat kelaminku

“Namanya juga pertama kaliihh, kamu yang kurang jago ini mahhh” balas Amel sambil mendesah panjang

“ahh ahh daleman ces dalemann” ujar Amel kembali

“okeh cin” jawabku tak sengaja mengucapkan orang yang sedang aku fantasikan

“tumbenan manggil cinta, aku jadi makin panas nih”

Digoyangkannya pinggul Amel yang molek itu. Namun ditengah-tengah pergerakannya, aku merasakan seperti menembus sebuah selaput tipis. Amel tiba-tiba terkulai lemas.

”….Hhhaahh….hahhh…Moses…aku udah jebol…hahh…hahh,makasih ya…udah jadi yang pertama memberikan kesenangan dewasa.”ucapnya terengah-engah

”iya, sama sama kak Cinhap.” Jawabku yang sudah setengah tak sadar karena hasrat yang telah terpuaskan oleh pacarku.

Amel yang terkejut mendengar perkataanku tadi, langsung meneteskan airmata, Lalu menamparku dengan keras

”PLAK!”

”BRENGSEK LO YA! UDAH DIKASIH ENAK KOK MALAH NGEFANTASIIN CEWEK LAIN! PERGI SANA! NYESEL GUA!”

”Mel, tunggu tunggu mel.....aku ga maksud ngomong gitu.” aku berusaha menggenggam tangannya agar mendengarkan perkataanku.

”PERGI!”

Itu adalah pertama kalinya aku melihat Amel mengeluarkan ekspresi tersebut. Aku segera menyalakan motorku dan pulang ke rumah.

“Tolol!” umpatku selama perjalanan

BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
Yah itu mah satu scene doang hu bukan satu chapter wakakaka
 
Huhu ternyata kependekan ya untuk jadi 1 chapter. Maaf ya masi pemula, masi bingung kapan harus potong ceritanya dan kapan harus lanjutin. Update hari ini akan dihapus dulu dan ane panjangin deh.
 
Huhu ternyata kependekan ya untuk jadi 1 chapter. Maaf ya masi pemula, masi bingung kapan harus potong ceritanya dan kapan harus lanjutin. Update hari ini akan dihapus dulu dan ane panjangin deh.
ngitungnya kira kira satu chapter 1000an kata aja hu... wkwkwk... suhu suhu lain kayaknya segitu...
 
Gpp walopun kentang. wkwkw
Biar lebih seru adegan ena-enanya dikasih kata2 yg menggugah gitu, jangan buru2, soalnya disini ceritanya kan baru pertama kali main toh, walopun si tokoh laki2nya udah gak tahan. Bangkitkan dulu gairah/fantasi pembaca.

Anjir kaya yg bisa nulis aja gua, wkwkwk. Ini dari gua pribadi ya sebagai pembaca. tapi kalo disiruh nulis ampun w dah, makanya cuma jadi penikmat baca.

Semangat terus gan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd