Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisah kasih masa muda

sickmaninside

Semprot Addict
UG-FR
Daftar
2 Apr 2017
Post
417
Like diterima
199
Lokasi
Depan Hape
Bimabet
Kisah kasih masa muda

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika a
da kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Mohon maaf apabila gaya penulisannya masih jauh dari bagus, mohon masukan dan komengnya ya suhu ganteng dan cantik sekalian.



Cerita #1. Pengalaman Fresh Graduate [part 1]

Masih tajam di ingatanku saat hari pertama masuk kerja. Kala itu tahun 2007, aku berangkat ke Jakarta dari kampung halaman meninggalkan keluarga dan pacarku, padahal kami baru aja jadian. Keluargaku senang karna aku dapat kerja di perusahaan konsultan yang bidang usahanya sesuai dengan jurusan kuliahku. Pacarku saat itu bete bukan kepalang, dia hanya bisa meminta tetap bertelepon sesering mungkin, dan aku hanya bisa mengiyakan. Dan kamipun hanya cupika cupiki saat dia kuajak kerumahku yang tujuan awalnya adalah mau ngedate jalan2 sebelum malamnya aku terbang. Yah, tapi apa daya rencana tinggal rencana...


Pagi hari itu aku berangkat dari rumah pamanku dari Jakarta Timur, pagi2 sekali masih berkabut embun di perumahan itu, aku sudah jalan menuju area opang. Kulambaikan tanganku dan kusebutkan tujuanku, Pondok Kopi pak. Sampai di pondok kopi kubayar ongkosku, goceng, dan akupun langsung lompat ke dalam metromini 42, tujuan Pulo Gadung. Melamun sepanjang perjalanan, cuma habis ngebayangin kira2 gimana ya nanti di kantor. Sampe di Pulo Gadung, aku ikut antrian panjang Busway yg kala itu armadanya masih bagus mulus. Pindah jalur di dukuh atas menuju terminal lain di area Jakarta Selatan.

Dari terminal itu, kulihat jamku, wadaw sudah mepet nih ga keburu kalo jalan kaki. Kupilih alternatif naik ojek aja ke tujuan. Dan guess what?! Hapeku yg butut itu merusak jahitan celanaku di sisi paha kanan, tepatnya di bawah kantong kanan. Dan aku sampe di kantor dengan agak malu, takut kelihatan paha. Siapa coba yg ga malu, hari pertama kerja, udh begini banget dah.

Sampe di kantor. Receptionist mengarahkan mengisi kartu absen, dan cara menggunakan mesin absen yg jadul, masukin kartu terus dicetak, lalu tarik kartu dan masukkan di gantungan kartu yg isinya sudah bertumpuk.

Sambil menunggu jam kerja, banyak karyawan lain berdatangan dan bergantian ngantri untuk ngeklok kartu absen. Dan ternyata kalo telat, itu cetakan di kartu bakalan pake tinta merah. Jadi jangan datang ke kantor mepet banget, kalo ndak, bisa kena telat cuma gara2 ngantri ngabsen. Oke noted.

Semua karyawan yg baru join di entry level diarahkan untuk ikut trening manual SOP perusahaan itu (ya itu SOP umum yg ada dalam buku pelajaran semasa kuliah). Materinya menarik, tapi aku cuma bisa ngantuk2 karna berat banget. Jaman kuliah dulu, aku tak suka dengan pelajaran ini, so nilaiku cuma C, cukuplah karna dapat kasian dari pak dosen. Banyakan bengong melongo, wtf aku harus beli buku ttg ini spy aku ngerti dr nol. Liat aja nanti, aku ga akan ketinggalan dibandingkan kalian yg udh pernah kerja beberapa bulan, atau yg pernah magang di kantor sejenis, atau bahkan yg udh pintar dan hatam teorinya sejak kuliah.

Tiga hari pertama kami habiskan membahas materi manual SOP itu. Ternyata salah satu mentornya adalah atasanku nantinya. Hari keempat kelas dibubarkan dan kami diarahkan ke masing2 tim, dan aku kebagian tim yg dipimpin oleh ketuanya, namanya mas Harry (selanjutnya dipanggil Mahar). Mahar punya dua orang anggota, yg senior; cewek bernama mbak Lola, yg lebih muda; cowok bernama Adi. Dan sekarang anggotanya jadi tiga ditambah aku, Agus.


Saat itu umurku 22thn, lulusan universitas swasta asal Bandung dengan nilai pas2an. Sudah syukur alhamdulilah bisa masuk perusahaan ini, walaupun namanya hanya ada di peringkat second tier, tapi much better than my previous job. Walaupun terhitung fresh graduate, sebelum diterima kerja disini, aku sdh kerja sebagai freelance agen asuransi (yg jualannya hanya laku untuk diriku, dan keluargaku) dan yg kemudian disambung dengan menjadi karyawan di perusahaan konsultan lokal, tugasku yg belum tau apa2 saat di interview (dipanggil via sms) oleh ownernya, lebih banyak geleng2...akhirnya diterima via sms juga (Mister Agus, besok bisa mulai masuk kantor ya) saat itu menjadi juru ketik dokumen sederhana, saking sedehananya pengalamanku yg nihil itu membuatku merusak banyak kertas karna selalu salah ketik. Iya saat pake mesin ketik men!

Mbak Lola menuliskan kertas request alat tulis untukku, dan mengajakku berkeliling kantor untuk memperkenalkan diri. Guess what?! Disana ada tiga orang bernama Agus, dasar namaku pasaran. So supaya ga ketuker, teman2 dikantor memanggilku Bambang, dan sampe tulisan ini dibuat hari ini mereka tetap memanggilku Bambang.

Aku dimodali kertas, beberapa pulpen beraneka warna tinta, pensil, penghapus, gunting, tip ex, dan selengkapnya udah kayak belanja alat tulis untuk isi meja kantor. Se akan2 duduk sendiri satu meja, kenyataannya kami bertiga duduk semeja, berbagi space hanya selebar bahu, tapi cukup nyaman.

Dari muter2 kenalan, aku cukup sulit mengingat nama2 mereka, maklumlah banyak orang dalam sekejap. Tapi aku masih bisa ingat muka2nya. Dan kesan2 dr setiap perkenalan itu. Tapi yg paling penting sudah kuingat beberapa cewek yg cukup menarik.


Part 2
Part 3
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd