Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THREESOME w/ 2 Driver Ojol Cewek Manis (REAL STORY) UPDATE 24 APRIL 2022

Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, Ayu adalah cewek yang cerdas. Dia hanya lulusan SMK, tetapi selalu bisa mengimbangi apa yang aku bahas. Beberapa kali, Ayu membantu project-project yang sedang aku garap. Sebetulnya, sangat disayangkan ketika Ayu tidak melanjutkan pendidikannya. Selain cerdas, Ayu juga pandai bergaul. Tetapi inilah hidup, banyak hal yang sangat disayangkan. Meski begitu, hidup akan terus berjalan dan bagaimanapun juga, kita harus tetap menjalaninya.

Karena aku dan Ayu sangat akrab, kami sering melakukan sentuhan fisik. Mulai dari bercanda suka mencubit, mengelus-elus kepala, memijat, mencium kening, menggesek-gesekkan hidung, dan lainnya. Meski banyak aktifitas sentuhan fisik, aku dan Ayu belum pernah berciuman, apalagi sampai lebih jauh dari itu. Aku sendiri sebetulnya nyaman dengan hubungan seperti ini. Setelah Ayu bercerita tentang aktifitas seksual dengan mantannya, aku sering membayangkannya. Aku juga membayangkan bisa menikmati aktifiitas seksual bersama Ayu. Tetapi setiap kali berdua bersama Ayu, selalu ada perasaan tidak tega untuk melancarkan aksi jahatku terhadap Ayu.

Suatu ketika Ayu curhat kepadaku kalau ada cowok yang sedang mendekatinya. Cowok itu adalah teman samasa dia dulu sekolah di SMK. Ayu sering memuji cowok itu, yang membuat aku cukup cemburu. Aku sudah nyaman dengan Ayu, walaupun tidak ada niatan untuk memacari Ayu. Keadaan ini terjadi karena aku merasa kesepian. Aku mahasiswa semester menjelang DO, dimana teman-teman seangkatanku sudah 95% lulus, yang otomatis aku sudah tidak memiliki teman satu angkatan. Kebanyakan temanku saat ini adalah umum, yang orientasi hidup serta aktifitasnya berbeda-beda. Satu-satunya orang yang bisa membuatku nyaman saat itu adalah Ayu. Dia seru, asyik, bisa nyambung, dan yang terpenting adalah tulus. Cewekku saat itu tinggal di kota yang berbeda, jadilah Ayu sebagai orang yang aku anggap paling bisa membuatku nyaman.

Aku tidak malu untuk mendaftar dan menjalani aktifitas sebagai ojol, juga karena sudah tidak ada teman kuliah satu angkatan. Aku bebas melakukan apa saja tanpa harus gengsi kepada orang lain. Paling sesekali bertemu dengan teman yang asli dari kota itu. Tetapi perasaan malu ataupun gengsi pada saat itu sudah mulai luntur.

Kembali ke Ayu. Setelah Ayu bercerita tentang cowok yang sedang mendekatinya, akupun berusaha membentengi Ayu. Sekedar informasi, aku dan Ayu lebih sering bertemu secara langsung. 3 tempat yang sering kita singgahi adalah kostku, tempat tongkrongan ojol, dan cafe dekat kostku. Biasanya setelah kita berpisah, intensitas berhungan melalui Whatsapp cukup jarang. Tetapi setelah itu, aku sering menghubungi Ayu melalui Whatsapp.

Suatu ketika, aku mengajak Ayu untuk jalan-jalan ke daerah dingin karena aku sudah cukup jenuh beraktifitas sehari-hari. Aku pergi menggunakan mobil, hanya berdua bersama Ayu. Sampai di lokasi, aku menuju cafe yang terkenal di daerah itu. Kami mengobrol, bercanda, dan foto bersama. Sayang sekali hanya sebatas itu, dan kami tidak melakukan apapun lagi. Hari mulai sore, hujan turus dengan derasnya, disertai dengan kabut. Aku dan Ayu menuju mobil dan bersiap akan pulang. Celakanya, lampu utama mobilku itu putih, bukan kuning. Cukup berbahaya kalau nekat untuk melanjutkan perjalanan pulang. Aku pun memutuskan untuk menunggu sejenak, walaupun sudah membuat kesepakatan bersama Ayu bila kabut tidak kunjung reda, kami akan menginap di sana dengan menyewa penginapan. Ayu mengiyakan karena kami berdua sudah biasa bersama, di kostku pun ketika berdua, kami tidak melakukan hal yang macam-macam. Ayu pun merasa nyaman denganku dalam keadaan apapun.

Setelah menunggu cukup lama, ternyata kabut bisa reda juga. Hal yang aku inginkan, karena aku memang tidak ingin menginap di penginapan di kawasan itu, apalagi tanpa persiapan sama sekali. Yang aku pikirakan, kebanyakan penginapan di daerah itu hanya untuk mesum, tidak nyaman untuk beristirahat meskipun hanya semalam. Akhirnya kami pun bisa pulang dengan selamat.

Sampai di kostku, Ayu tidak langsung pulang karena hujan turun masih cukup deras. Oh iya, motor Ayu ada di kostku karena aku tidak menjemput Ayu ke rumahnya.
Ayu bersantai di kostku seperti biasanya. Dia jg menumpang mandi di kostku. Kali ini ketika Ayu mandi, entah kenapa pikiranku kemana-mana. Padahal Ayu bukan hanya sekali ini saja menumpang mandi di kostku. Setelah Ayu mandi, akupun bergantian untuk mandi.

Setelah aku mandi, aku bilang ke Ayu, "hujan masih deres tuh, nginep sini aja. Habis ini makan dulu, aku pesenin G*food...". Ayu menjawab, "Anjir, ojol pesennya G*food wkwkw....". "Ya sekali-kali lah...", aku menimpali Ayu. Malam itu ternyata Ayu benar-benar menginap di kostku. Aku dan Ayu menonton film bersama di kostku, sampai cukup malam. Ayu tertidur sedangkan aku masih melanjutkan menonton film. Kira-kira jam 11 malam, Ayu terbangun dan memintaku untuk mematikan lampu kamar. Padahal aku sendiri tidak terbiasa mematikan lampu ketika tidur, dan sebetulnya ini membuat aku tidak nyaman. Tetapi tiba-tiba Ayu bilang, "Ayo sini tidur, udah malem...". Sinyal positif, pikirku saat itu. Aku pun bergegas mematikan laptop dan tidur di samping Ayu, bahkan memeluknya. Aku bertanya kepada Ayu, "Kamu ngga dicariin ortu?". Ayu menjawab, "Td pagi aku pamitnya nginep, kirain mau nginep di atas...". Wah, sinyal positif lagi. Aku berpikir, Ayu sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan kita akan melakukan banyak hal dibatas, buktinya dia sudah persiapan untuk menginap di daerah dingin, meskipun akhirnya hanya menginap di kostku.

Aku mengelus-elus kepala Ayu, sambil sesekali mencium kening dan pipinya. Tidak lama, aku beranikan mengecup bibir Ayu. Dia hanya terdiam, dan akupun semakin berani untuk melumat bibirnya. Tidak ada respon pada awalnya, namun lama-lama dia membalas ciumanku. Bagiku, ciuman Ayu kurang nikmat. Mungkin karena masih ukuran pemula, dan masih agak segan kepadaku. Pelukan Ayu kepadaku semakin erat, yang otomatis payudara Ayu menempel di dadaku. Aku bisa merasakan betapa besar dan empuknya payudara Ayu.

Bersambung....
 
Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, Ayu adalah cewek yang cerdas. Dia hanya lulusan SMK, tetapi selalu bisa mengimbangi apa yang aku bahas. Beberapa kali, Ayu membantu project-project yang sedang aku garap. Sebetulnya, sangat disayangkan ketika Ayu tidak melanjutkan pendidikannya. Selain cerdas, Ayu juga pandai bergaul. Tetapi inilah hidup, banyak hal yang sangat disayangkan. Meski begitu, hidup akan terus berjalan dan bagaimanapun juga, kita harus tetap menjalaninya.

Karena aku dan Ayu sangat akrab, kami sering melakukan sentuhan fisik. Mulai dari bercanda suka mencubit, mengelus-elus kepala, memijat, mencium kening, menggesek-gesekkan hidung, dan lainnya. Meski banyak aktifitas sentuhan fisik, aku dan Ayu belum pernah berciuman, apalagi sampai lebih jauh dari itu. Aku sendiri sebetulnya nyaman dengan hubungan seperti ini. Setelah Ayu bercerita tentang aktifitas seksual dengan mantannya, aku sering membayangkannya. Aku juga membayangkan bisa menikmati aktifiitas seksual bersama Ayu. Tetapi setiap kali berdua bersama Ayu, selalu ada perasaan tidak tega untuk melancarkan aksi jahatku terhadap Ayu.

Suatu ketika Ayu curhat kepadaku kalau ada cowok yang sedang mendekatinya. Cowok itu adalah teman samasa dia dulu sekolah di SMK. Ayu sering memuji cowok itu, yang membuat aku cukup cemburu. Aku sudah nyaman dengan Ayu, walaupun tidak ada niatan untuk memacari Ayu. Keadaan ini terjadi karena aku merasa kesepian. Aku mahasiswa semester menjelang DO, dimana teman-teman seangkatanku sudah 95% lulus, yang otomatis aku sudah tidak memiliki teman satu angkatan. Kebanyakan temanku saat ini adalah umum, yang orientasi hidup serta aktifitasnya berbeda-beda. Satu-satunya orang yang bisa membuatku nyaman saat itu adalah Ayu. Dia seru, asyik, bisa nyambung, dan yang terpenting adalah tulus. Cewekku saat itu tinggal di kota yang berbeda, jadilah Ayu sebagai orang yang aku anggap paling bisa membuatku nyaman.

Aku tidak malu untuk mendaftar dan menjalani aktifitas sebagai ojol, juga karena sudah tidak ada teman kuliah satu angkatan. Aku bebas melakukan apa saja tanpa harus gengsi kepada orang lain. Paling sesekali bertemu dengan teman yang asli dari kota itu. Tetapi perasaan malu ataupun gengsi pada saat itu sudah mulai luntur.

Kembali ke Ayu. Setelah Ayu bercerita tentang cowok yang sedang mendekatinya, akupun berusaha membentengi Ayu. Sekedar informasi, aku dan Ayu lebih sering bertemu secara langsung. 3 tempat yang sering kita singgahi adalah kostku, tempat tongkrongan ojol, dan cafe dekat kostku. Biasanya setelah kita berpisah, intensitas berhungan melalui Whatsapp cukup jarang. Tetapi setelah itu, aku sering menghubungi Ayu melalui Whatsapp.

Suatu ketika, aku mengajak Ayu untuk jalan-jalan ke daerah dingin karena aku sudah cukup jenuh beraktifitas sehari-hari. Aku pergi menggunakan mobil, hanya berdua bersama Ayu. Sampai di lokasi, aku menuju cafe yang terkenal di daerah itu. Kami mengobrol, bercanda, dan foto bersama. Sayang sekali hanya sebatas itu, dan kami tidak melakukan apapun lagi. Hari mulai sore, hujan turus dengan derasnya, disertai dengan kabut. Aku dan Ayu menuju mobil dan bersiap akan pulang. Celakanya, lampu utama mobilku itu putih, bukan kuning. Cukup berbahaya kalau nekat untuk melanjutkan perjalanan pulang. Aku pun memutuskan untuk menunggu sejenak, walaupun sudah membuat kesepakatan bersama Ayu bila kabut tidak kunjung reda, kami akan menginap di sana dengan menyewa penginapan. Ayu mengiyakan karena kami berdua sudah biasa bersama, di kostku pun ketika berdua, kami tidak melakukan hal yang macam-macam. Ayu pun merasa nyaman denganku dalam keadaan apapun.

Setelah menunggu cukup lama, ternyata kabut bisa reda juga. Hal yang aku inginkan, karena aku memang tidak ingin menginap di penginapan di kawasan itu, apalagi tanpa persiapan sama sekali. Yang aku pikirakan, kebanyakan penginapan di daerah itu hanya untuk mesum, tidak nyaman untuk beristirahat meskipun hanya semalam. Akhirnya kami pun bisa pulang dengan selamat.

Sampai di kostku, Ayu tidak langsung pulang karena hujan turun masih cukup deras. Oh iya, motor Ayu ada di kostku karena aku tidak menjemput Ayu ke rumahnya.
Ayu bersantai di kostku seperti biasanya. Dia jg menumpang mandi di kostku. Kali ini ketika Ayu mandi, entah kenapa pikiranku kemana-mana. Padahal Ayu bukan hanya sekali ini saja menumpang mandi di kostku. Setelah Ayu mandi, akupun bergantian untuk mandi.

Setelah aku mandi, aku bilang ke Ayu, "hujan masih deres tuh, nginep sini aja. Habis ini makan dulu, aku pesenin G*food...". Ayu menjawab, "Anjir, ojol pesennya G*food wkwkw....". "Ya sekali-kali lah...", aku menimpali Ayu. Malam itu ternyata Ayu benar-benar menginap di kostku. Aku dan Ayu menonton film bersama di kostku, sampai cukup malam. Ayu tertidur sedangkan aku masih melanjutkan menonton film. Kira-kira jam 11 malam, Ayu terbangun dan memintaku untuk mematikan lampu kamar. Padahal aku sendiri tidak terbiasa mematikan lampu ketika tidur, dan sebetulnya ini membuat aku tidak nyaman. Tetapi tiba-tiba Ayu bilang, "Ayo sini tidur, udah malem...". Sinyal positif, pikirku saat itu. Aku pun bergegas mematikan laptop dan tidur di samping Ayu, bahkan memeluknya. Aku bertanya kepada Ayu, "Kamu ngga dicariin ortu?". Ayu menjawab, "Td pagi aku pamitnya nginep, kirain mau nginep di atas...". Wah, sinyal positif lagi. Aku berpikir, Ayu sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan kita akan melakukan banyak hal dibatas, buktinya dia sudah persiapan untuk menginap di daerah dingin, meskipun akhirnya hanya menginap di kostku.

Aku mengelus-elus kepala Ayu, sambil sesekali mencium kening dan pipinya. Tidak lama, aku beranikan mengecup bibir Ayu. Dia hanya terdiam, dan akupun semakin berani untuk melumat bibirnya. Tidak ada respon pada awalnya, namun lama-lama dia membalas ciumanku. Bagiku, ciuman Ayu kurang nikmat. Mungkin karena masih ukuran pemula, dan masih agak segan kepadaku. Pelukan Ayu kepadaku semakin erat, yang otomatis payudara Ayu menempel di dadaku. Aku bisa merasakan betapa besar dan empuknya payudara Ayu.

Bersambung....
pertamax hu
 
selamat liburan gan, jangan lupa sate klathak biar tambah semangat nulisnya. hehehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd