Kalau dari pengalaman ane, proses pelacakan paling umum dilakukan sama pihak berwenang di seluruh dunia adalah menggunakan IMEI.
Kalau ditanya kenapa IMEI, jawabannya adalah karena untuk dapat terhubung dengan jaringan seluler, IMEI akan ditransmisikan, dicatat, dan divalidasi di sistem jaringan seluler, kenapa perlu divalidasi, karena dalam beberapa kasus, kadang ada beberapa IMEI yang di lock hanya untuk negara tertentu, ada IMEI yang di blacklist karena masalah tertentu, ada IMEI yang cuma bisa dipakai dalam waktu terbatas, jadi operator seluler sebenarnya tahu IMEI HP tertentu sedang terhubung di jaringan daerah mana.
Jadi gimana cara lacaknya? Kalau di Indonesia, ente mending relakan aja tu HP, karena pengalaman ane lapor kehilangan HP dan minta untuk melakukan pelacakan, laporan ane sampe detik ini gak diproses sama sekali, sudah lewat 6 tahun, kecuali ente punya temen yang kerja di operator seluler (X*, Ind***t, Tr*, Te**o**ell, A**s), ane dulu punya temen yang kerja di Te**o**ell, dan kebetulan IMEI HP ane yang hilang itu terdeteksi dan aktif terhubung ke jaringan Te**o**ell yang ada di wilayah Jember (tepatnya di Balung), walaupun ane tau kotanya, ane tau estimasi jarak HP dengan BTS yang terhubung (kira kira 1.2KM), bakal tetap sulit untuk melakukan pelacakan secara spesifik.
Kalau ente nanya apakah bisa dilacak sendiri, jawabannya adalah enggak.