(Lanjutan)
Mataku melirik ke bawah melihat tonjolan keras di balik cawatnya. Uugghh.. kurasakan dadaku berdegub, selangkanganku berdenyut dan semakin membasah oleh gairah membayangkan batang keras dibalik cawatnya. Gede sekali dan panjang! Lenguhku dalam hati sambil menahan rangsangan hebat...
Dadaku serasa mau meledak mendengar ucapannya. Apa hak dia untuk mengatakan semua itu? Aku tak butuh dengan belas kasihannya. Kalau saja aku tidak ingat akan istrinya, yang merupakan kakakku sendiri. Sudah kutampar mulut lancangnya itu. Apalagi ia sudah beraniberani masuk ke dalam kamarku...
Utk momods dan suhu lainnya izin share cerita favorit nih. (Copas dr file lama)
Newbie juga lupa dl save as ny di web yg mana.
Langsung aja ke ceritanya.
Mendapatkan seorang pria yang menjadi impian semua wanita di seluruh kampung ku. aku menjadi istri seorang penjabat di kota kaya raya...