Satu duri Sehelai mawar

Malam hening bisu
tanpa suara bulan berkata
bintang menyapa
hitam berkuasa..

Di satu titik, air mata terjatuh tanpa siapa yang tahu
bukan rintik hujan, bukan juga haru biru
hanya air mata ditengah kelambu

Tuhan...
aku tahu siapa pemiliknya
tp aku ragu, tanganku masih bisa sampai mnghapusnya

Darahku mengalir diujung jari
keringatku tumpah diantara jeda
lidahku kelu tuk bilang sayang padamu
haru biru rinduku, terkubur dalam tetes air matamu...

maafkan aku

Satu kata... BUNGA

Kuda liar menari menghentakkan kaki
Menghempas gelisah yang bersarang di ulu hati
apa yg terjadi?
itu kata nya yg berdiri memegang payung bewarna pelangi...

Satu detik pergi
satu menit berlari
satu jam menari
diantara dua jari, mentari tetap dilingkaran pagi...

hmmm.. kenapa kata2 lenyap disaat yang tak tepat
melody sekalipun seperti nada sunyi tak berarti,
bahkan petikan gitar usang ku hanya meraung fals
cisss.. kacang buncis

Suatu hari kumelihat seorang bocah berlari menyusuri sungai
mengambil beberapa batu kali dan melemparkannya kembali
kemudian tertawa melihat batu itu berlarian menciumi permukaan air yg mngkn tak tau apa yg terjadi..
dengan berkacak pinggang, dia menantang langit dg lesung pipi nya yg diberkahi..
tawa nya yg pecah, mngingatkanku pd suatu yg sudah lama kulupakan... KEPOLOSAN

Aku penasaran apa yg dia tau tentang hidup, di usia nya yg ibarat seumur jagung, disaat otak ku hanya berisi uang, lelah, terkadang pasrah, bahkan sering hampir menyerah...
saat kutanya tawa nya bahkan semakin keras, kemudian dia diam sejenak, memandang ku dg sahdu, meletakkan telapak tangannya tepat di dadaku, kemudian berlalu...

Aku hanya bisa memandangnya sampai bayangnya tak lagi kutemukan
Hmmm.. aku hanya bisa tersenyum, yah hanya bisa tersenyum
"Dan ternyata walau tanpa kata, Bunga dapat berbicara"