Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

anak lelaki ku,pelampiasan ku

deta88

Semprot Kecil
UG-FR
Daftar
31 Dec 2010
Post
64
Like diterima
18
Bimabet
Kehidupan malam baru saja berangkat
menanjak gulita. Suasana desa Baturan
terasa lenggang. Angin berembus menyelusup
celah-celah rumah Ibu Norma yang hanya
ditemani anak lelaki semata wayangnya.
Pikirannya gelisah menanti pagi. Pagi yang
kelam sekelam mimpinya kemarin malam.
Suami yang sangat dicintainya, yang telah
menghidupinya dengan segala kemewahan
dunia dan kemanjaan birahi, terkena skandal
Kasus korupsi penyalahgunaan subsidi
kesejahteraan masyarakat desa. Sebagai
kepala desa, suami ibu Norma bertanggung
jawab atas lancarnya dana tersebut di terima
masyarakat prasejahtera. Rupanya nasib
menentukan lain. Masyarakat sekarang mulai
kritis dan penegakkan hukum sangat
diperhatikan aparat pemerintah. Masyarakat
sangat antipati melihat kebobrokan aparat
desanya. Maka dijebloskanlah suami ibu
Norma ke penjara. Segala perbuatannya
selama sekian tahun diam-diam diintip oleh
aparat pemerintah yang bernaung dalam
badan yang bernama PKKN “Pemberantas
Korupsi Kolusi dan Nepotisme”. Bukti-bukti
yang telah dikumpulkan, meja pengadilan
telah siap membeberkan dalil-dalil
pembenaran atas kasus suami ibu Norma.
Bila terbukti hukumnya MATI.
Dengan berdandan seadanya dan pikiran
yang masih gundah. Ibu Norma melangkah
masuk menemui suaminya. Penjagaan sangat
ketat. Empat orang polisi mendampingi
percakapan ibu Norma dan suaminya. Ibu
Norma menjauh memandangi jendela yang
terkurung besi kokoh. Saat suaminya
berusaha membuka percakapan dengan
anaknya.
“Bapak kapan pulang” dengan tatapan lugu
anaknya bertanya pada bapaknya. Deg
jantungnya serasa disetrum berpuluh-puluh
watt listrik tegangan tinggi. Jantungnya
serasa hangus dan jiwanya serasa terbang
mendengar pertanyaan anaknya. Tidak
tahukah anaknya, besok bapaknya akan
dihukum mati. Vonis sudah keluar, segala
banding sudah tidak berguna. Masyarakat
dan pemerintah begitu bersatu menentang
segala bentuk ketidaksenonohan oknum
pemerintah.
Ibu Norma segera merangkul anaknya seraya
melangkah keluar. Besok pukul 12.00 siang
eksekusi mati atas diri suami ibu Norma
akan dijalankan. Permintaan terakhir
suaminya, meminta persetubuhan dengan
istrinya. Didalam ruang yang tertutup dengan
lampu yang temaram, ibu Norma dan
suaminya bugil saling menatap tubuh satu
persatu. Dirabanya dada suaminya yang
bidang. Suaminya memagut bibir ibu Norma
dan meremas buah dadanya yang masih
kencang. Dihisapnya puting susu ibu Norma.
“Ahh..” desahan napas ibu Norma memantul
setiap dinding ruang 3×4 tersebut. Desiran
darah dan birahinya memuncak,
menghilangkan kekalutan pikirannya. Puting
susu ibu Norma mengeras pertanda birahinya
memuncak. Kemaluan suaminya menegang
siap memasuki vagina ibu Norma yang telah
sekian lama tidak tersentuh senjata tumpul.
Dalam kondisi masih berdiri, BLESS.. sedikit
kesat kemaluan suaminya menerobos dinding
vaginanya.
“Ahh.. trus pak..ahh..masukkan yang
dalam..ahh..” dengan suara sedikit serak
mengandung birahi, ibu Norma sangat
menikmati vaginanya diterjang dan dimaju
mundurkan oleh suaminya.
Dinding-dinding vaginanya mencengkeram
batang kemaluan suaminya.
BLEP..BLEPP..SRETT..SRETT.. bunyi
kemaluan dan vagina yang sangat klasik.
Dinding-dinding vaginanya sedikit demi
sedikit mengeluarkan cairan pertanda
kepuasan duniawai telah direngkuh. Matanya
memejam merasakan sensasi yang luar
biasa. Otot-otot vagina mulai mengendur
dan cairannya membahasi lubang vaginanya.
Suaminya semakin cepat memainkan
kemaluannya. Maju mundur maju mundur,
pantatnya bergoyang.
“Ahh..aku mau keluar.. bu..” semakin keras
goyangan badan suaminya. Desiran nafsu
birahi ibu Norma kembali memuncak. Otot-
otot vagina ibu Norma mulai berkedut-kedut
mencekram lebih kuat kemaluan suaminya.
“Ahh..keluar pak..keluar sama-sama.. ahh..”
Crot-crort..crroott.. semburan sperma
suaminya bercampur dengan cairan ibu
Norma, Banjir! Lubang vaginanya basah oleh
cairannya dan sperma suaminya. Satu dua
menetes sperma suaminya keluar dari celah-
celah lubang vaginanya. Dirangkulnya
suaminya, seraya menangis.
Enam bulan telah berlalu. Kematian
suaminya masih menyisakan kesedihan yang
mendalam. Rumah yang jauh dari keramaian
serta hanya ditemani oleh anak semata
wayangnya, benar-benar membuat stress
pikiran ibu Norma. Pikirannya kembali
menerawang saat ibu dan anak tersebut
menonton TV. Ibu Norma membayangkan
saat-saat percintaannya dengan suaminya.
Begitu romantis dan indahnya hidup saat itu.
Airmatanya tak kuasa menerobos celah-celah
kelopak matanya.
“Ibu, jangan menangis ya..” dengan lugu,
seorang anak berumur delapan tahun
menghapus airmatanya.
“Tidak, nak.. Ibu hanya kangen dengan
bapakmu” matanya sembab memandang
anaknya. Diusapnya rambut anaknya dengan
kasih sayang. Diciumnya rambut anaknya,
pipi dan bibir anaknya. Anak kecil yang lugu
itu membalas ciuman ibunya dengan kasih
sayang. Ibu Norma seperti menemukan
gairah hidup, semangat membara.
Desiran darahnya perlahan-lahan berusaha
naik, menguasai saraf-saraf birahinya. Ibu
Norma benar-benar terlena dengan keadaan
itu. Dilumatnya bibir anaknya dengan sedikit
nakal. Seolah-olah roh suaminya masuk
kedalam raga anaknya. Anak kecil berumur
delapan tahun, pandai memberikan
rangsangan birahi kepada ibunya.
Diremasnya susu ibu yang masih terbalut
pakaian. Satu persatu dibukanya kancing
pakaian ibunya. Ibu Norma membiarkan
kenakalan tangan anaknya. Pikirannya
berkecamuk antara dua sisi black and white.
Antara birahi dan sayang bedanya sangat
tipis. Saat sekujur tubuh telah dirasuki saraf-
saraf nakal birahi, saat itulah nafsu akan
muncul. Lumatan bibir kedua anak manusia
yang dibatasi oleh status hidup, Ibu dan Anak
makin menjadi-jadi. Ibu Norma begitu agresif
melumat bibir anaknya. Dengan pakaian yang
telah terbuka dan susu yang menggantung,
ibu Norma membuat kemaluan anaknya
menjadi keras. Perlahan-lahan dibukanya
celana pendek anaknya. Kemaluan kecil
tersebut tidak malu-malu lagi mendongak ke
atas. Sepertinya kemaluan kecil tersebut
masih bingung menunggu intruksi dari
ibunya. Dengan lembut tangan ibu Norma
meremas kemaluan kecil anaknya.
Berkali-kali diusapnya ujung kemaluan
anaknya. Terlihat mata si kecil merem melek
merasakan sensasi yang sangat luar biasa
dan pertama baginya. Dengan tanpa
disangka-sangka, ibu Norma melepaskan
pagutan-pagutan dibibir anaknya. Bibirnya
kemudian mencium kemaluan anaknya. Dari
ujung kemaluan kecil tersebut hingga kedua
pentol anaknya dilumatnya tanpa sisa.
Dikulumnya kemaluan tersebut, dihisapnya
dengan perlahan-lahan, maju-mundur kepala
ibu Norma memasukkan kemaluan anaknya
hingga memenuhi rongga-rongga mulutnya.
Birahi ibu Norma meledek-ledak membakar
setiap sendi-sendi tubuhnya. Menjalar dari
atas menyelusupi setiap tubuhnya hingga
memuncak, membuatnya kehilangan daya
pikir. Dilepasnya seluruh pakaiannya hingga
tubuhnya polos tanpa ditutupi sehelai benang
pun. Kedua susunya menggantung bebas
menantang seakan ingin memamerkan
kepada anaknya. Jamah diri ibumu sayang,
reguk setiap tubuhku, nikmati nikmati
kenikmatan duniawi ini bersama ibu. Seakan
mengerti atau naluri purbanya menuntun,
sikecil segera menghisap puting ibunya. Srep
srep bunyi hisapan mulut anaknya menghisap
susu ibunya. Hisapan yang berbeda saat
sikecil menyusui mencari air susu ibunya.
Hisapan tersebut membuat sekujur tubuh ibu
Norma meregang menahan geli. Begitu tidak
tahan birahinya. Dengan perlahan ibu Norma
merebahkan badannya di sofa merah
tersebut. Kedua pahanya terbuka menantang,
mempertontonkan lebatnya bulu-bulu
kemaluannya. Berkedut-kedut vagina ibu
Norma pertanda birahinya begitu memuncak.
Dituntunnya kemaluan anaknya memasuki
lubang vaginanya. B l e s.. tiada kata-kata
yang dapat diucapkan, hanya erangan napas
birahi ibu Norma dan bunyi paha keduanya
beradu menimbulkan bunyi persetubuhan
yang khas. Mata anaknya sedikit terpejam
merasakan sensasi pertama baginya. Otot-
otot kemaluannya sedikit memerah,
menampakkan goresan.
“Ah ah ah” dari mulut anak kecilnya
terdengar sembari menggoyangkan
badannya. Maju dan mundur.
“Trus trus sayang.. ah.. ohh..” Ibu Norma
melenguh memejam matanya. Rupanya
kenikmatannya telah sampai. Pikirnya,
walaupun kemaluan anaknya tidak begitu
besar khas kemaluan anak-anak, rupanya
bisa juga membuat dirinya terlena.
Cengkeraman dinding vaginanya tidak begitu
erat mencekram kemaluan anaknya. Dengan
bebasnya kemaluan anaknya maju dan
mundur mengikuti irama persetubuhan kedua
orang manusia. Bles..bless..bless..
“Ibu.. aku mau piipiiss..” Sambil menarik
badannya, sehingga crroott.. croott.. keluar
sperma dari ujung kemaluan anaknya.
Muka dan buah dada ibu Norma terciprat
oleh sperma anaknya. Anaknya hanya
mematung memandang kemaluannya yang
masih tersisa ceceran sperma. Sedikit demi
sedikit ceceran spermanya jatuh pada paha
ibu Norma. Ibu Norma hanya tersenyum
melihat sikap anaknya yang terkesan
bingung. Mungkin dia berpikir akan keluar air
kencing, sehingga menarik kemaluannya.
Padahal kalau di keluarkan didalam
sensasinya akan lain. Dasar anak-anak, pikir
ibu Norma.
 
boleh juga ...
Kalo bisa dilanjutin boz ...
Kayanya kurang panjang tuch ceritanya ...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
8 tahun bukannya masih imut gitu ya gan. emang bis ON FIRE tuh biji :D
 
cerita yang imanijasinya tinggi
ga menyangka
anak usia 8 tahun sudah mengeluarkan sperma
 
8 th sudah mengeluarkan sperma??
tp lumayan jg ceritanya..
 
dah namanya juga cerita
jadi mau apa kek terserah
hehehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd