Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT A.K.A.R.

Status
Please reply by conversation.

Buyuk

Semprot Lover
Daftar
17 Jul 2019
Post
255
Like diterima
1.654
Bimabet
Salam..
Salam hormat kepada para moderator, para mimin, para suhu suhu, para nubie seperti halnya saya, para SR seperti halnya saya 'dulu', dan para pecinta forum luar biasa ini.

Ijinkan saya melatih ketidakmampuan saya dalam menceritakan kembali apa - apa yang sudah diceritakan oleh imajinasi dalam diri saya dalam bentuk tulisan yang mungkin sudah sangat lancang 'nyelonong' disini.
Setelah hampir 2 tahun lamanya saya menikmati berbagai cerpan dari para penulis hebat di forum ini dengan status yang menempel di jidat saya sebagai "Silent Reader", akhirnya dengan merendahkan segala bentuk ketidak'PD'an, saya mencoba untuk melepaskan rasa penasaran saya dan mencoba merasakan nikmatnya dunia dalam bentuk cerita.

Maafkan jika ternyata cerita ini tidaklah menarik, tidaklah bagus, tidaklah pantas untuk diceritakan disini, semua itu karena ketidakmampuan saya dan karena ini adalah murni pertama kalinya saya menguji kenekatan saya dalam dunia tulis menulis.

Akhirnya, inilah. . .

A.K.A.R bag. 1 scroll ke bawah

A.K.A.R bag. 2
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-2

A.K.A.R bag. 3
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-3

A.K.A.R bag. 4
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-4

A.K.A.R bag. 5
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-5

A.K.A.R bag. 6
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-7

A.K.A.R. bag. 7
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-8#post-1900826770

A.K.A.R. bag. 8
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-9#post-1900842451

A.K.A.R. bag. 9
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-10

A.K.A.R. bag. 10
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-11#post-1900867025

A.K.A.R bag. 11
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-13

A.K.A.R bag. 12
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-14

A.K.A.R bag. 13
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-16

A.K.A.R bag. 14
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-21

A.K.A.R bag. 15
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-24

A.K.A.R bag. 16
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-28

A.K.A.R bag. 17
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-31#post-1900941428

A.K.A.R bag. 18
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-36#post-1900961005

A.K.A.R bag. 19
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-39

A.K.A.R bag. 20
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-43

A.K.A.R bag. 21
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-45

A.K.A.R bag. 22
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-49

A.K.A.R bag. 23
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-53#post-1900996318

A.K.A.R bag. 24
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-56#post-1901003506

A.K.A.R. bag.25 epilog
https://www.semprot.com/threads/a-k-a-r.1326088/page-63

TAMAT
 
Terakhir diubah:
"Yah.. bangun yah, ud jam 5 subuh. Ayo ibadah dulu, nanti lanjut lagi tidurnya". Aku yang sebenarnya sudah terbangun dari jam 2 dini hari tadi pura - pura menggeliat seolah enggan untuk beranjak dari kasur lantai kami saat ini. Melihat gelagatku, Sari istriku menggoyang - goyangkan badanku dan mengancam akan memercikkan air dingin ke arah wajahku kalau aku tak segera bangun. Dengan wajah ngantuk dan malas yang kubuat - buat sendiri aku segera beranjak dari kasur dan segera cuci muka, wudhu dan melaksanakan ibadah bersama - sama dengan istriku.

Selesai melaksanakan ibadah akupun lanjut dengan kebiasaanku setiap pagi dan setiap hari yang kalau kuhitung - hitung sudah kujalani selama 8 bulan lebih sedikit, dimulai dari membantu istriku membereskan kasur lantai, menyapu lantai dan kegiatan bersih - bersih lainnya. Sementara istriku bahkan kelihatannya lebih sibuk daripada aku sendiri, mulai dari menggendong Raka yang pasti selalu bangun dan menangis karena bagian belakang celananya selalu basah terkena ompolnya sendiri, mencuci piring bekas kami makan semalam dan merendam pakaian kotor kami bertiga.

"Yah, kemaren bu hajah udah nanyain kapan mau bayar kontrakan tuh", tanya istriku tanpa mengalihkan pandangannya ke arah kangkung yang sedang dia petik - petik dan dipilah kemudian membuang daun atau batangnya yang sudah sedikit busuk. Kangkung, dan sudah hampir dipastikan jodoh dari si kangkung ini adalah tempe goreng gumamku dalam hati. "Terus kamu bilang apa sama bu hajahnya?" Tanyaku sambil mengayun - ayun Raka dalam ayunan kainnya. "Sari belum tau bu hajah, soalnya Ayahnya Raka belum dibayar sama Pak Imam waktu kemaren dia nyuruh ayahnya Raka nebang pohon di kebonnya dia", cerita istriku mengulang jawabannya kepada Ibu Hajah Ida pemilik rumah dua petak yang sekarang kami tempati ini. "Dua bulan loh yah, 800 ribu. Belum listrik sama uang belanja buat makan sehari - hari". Istriku menarik nafas, "Kamu beneran yakin dibayar sejuta sama pak Imam Yah? Maksud aku, gimana kalo dia bohong terus ternyata kamu gak dibayar segitu? Mau bayar kontrakan pake apa?". Kulihat mata istriku mulai berkaca - kaca menahan tangis, "Sabar ya Bunda sayang, mudah - mudahan siang ini pak Imam bayar semua kewajibannya sama ayah terus sama temen - temen yang lainnya juga. Soalnya, mau gimana juga kebon yang di suruh babat pohonnya itu kan luas banget. Seminggu lho itu buat ngerapihin kebon segitu lebarnya". Meskipun aku sendiri juga tak terlalu yakin dengan apa yang baru saja ku ucapkan barusan kepada istriku tapi paling tidak aku berusaha untuk menguatkan hati istriku, juga hatiku.

Lepas tengah hari aku dan teman - teman 'sepekerja serabutan asal halal' ku sudah berkumpul di rumah Pak Imam Suroto, juragan ikan mas yang baru saja membeli kebun seluas dua hektar hanya untuk dijadikan lahan empang ikan - ikan mas nya nanti. Tentu saja kami - kami para pekerja serabutan inipun menaruh harapan agar nanti pak Imam mau memakai kembali jasa kami dalam pembuatan empang - empang ikan mas nya. Sudah setengah jam kami menunggu pak Imam di teras rumahnya sambil sesekali bercanda 'ala kuli' yang menurutku ada yang cukup lucu namun ada juga yang sumpah garingnya nyata. Seperti saat Jenal memberi satu teka teki, "kenapa ikan mas disebutnya ikan mas?" Terlihat beberapa orang berfikir, dan beberapa orang lainnya termasuk aku hanya menyimak saja. "Gua tau..!!!" Seru Abidin dengan semangatnya, "Karna harganya mahal. Makanya disebut ikan mas!! Bener kan jawaban gua Nal? Hahaaaa... sini roko lu buat gua, udah kalah lu ama gua!!" Mendengar jawaban pede Abidin, Jenal dengan tegas menjawab salah dengan posisi kepala sedikit mendongak ke atas dan mulut yang menganga lebar, terlebih dia mengucapkan kata salah dengan intonasi yang panjang dibagian 'lah' nya. "Salaaaaaaaaaaahhhhh". Sontak saja aku terkekeh melihat wajah lucunya Jenal, "Emang jawabannya apaan bang Jenal?" Akhirnya aku bertanya dan ikut terlibat juga dalam teka teki konyol itu. "Karenaaa, gak ada ikan mbak, coba kalo ada ikan mbak, pasti ikan mas nya udah pada nyari jodoh ndiri - ndiri..hikhikhikhik". KRIIK.. KRIIK.. KRIIK... kami yang shock mendengar jawaban asal dari Jenal hanya bisa saling pandang dan memutar badan kami serempak membelakangi Jenal dengan harapan manusia satu itu mengalami kesurupan atau minimal mendadak cegukan.

"Ha ha ha.. Bisa aja mas Jenal ini kalo bikin tebak - tebakkan" kami semua yang ada di teras langsung nengok kearah sumber suara dan segera sedikit membungkukkan badan tanda hormat kepada pria yang tak lain adalah pak Imam, orang yang sedari tadi kami tunggu tunggu amplopnya itu. "Santai sajha mas masnya, jangan kaku kaku githu, biasa sajha." Ucap pak Imam dengan logat kentalnya sambil ikut bergabung duduk di lantai teras tempat kami menunggu beliau saat ini. "Begini ya mas - masnya, ada yang mau saya sampaikan kepada mas - mas semuanya......"

_________________¤¤________________


"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.." Sari mencium tanganku saat aku masuk ke dalam 'ruang tamu' berbentuk petakan yang diukur dengan begitu pas nya oleh si empunya petakan ini, hanya 3 x 2.5 m2 per petak per kontrakan. "Gimana yah?" Ah, sudah gak sabar rupanya istriku ini, "Boleh minta minum dulu? Terus Raka mana?". "Eh iya lupa.. hehehe.. yaudah bentar ya, ambil minum dulu. Raka lagi diajak main tuh di pintu nomer tiga."
"Ooh.." jawabku. Selesai minum air putih pemberian istriku aku mulai bicara sedikit serius dengan Sari istriku, "Ada dua kabar bund, kabar yang pertama alhamdulillah ayah udah gajian terus gajinya juga sesuai sama janji pak Imam tempo hari, sejuta." Ucapku sambil memberikan amplop warna putih kepada istriku, terlihat bibirnya mengucap syukur meskipun tak terdengar olehku. "Terus kabar kedua?".
"Kabar keduanya, pak Imam gak jadi pake tenaga manusia buat bikin empang ikan mas nya di kebon itu, dia ada rencana buat nyewa alat berat buat gali empangnya. Biar cepet katanya".
Kembali kulihat bibir istriku mengucapkan istigfar yang lagi lagi nyaris tak terdengar oleh ku. Dengan menggenggam tangan Sari, aku sedikit memberikan dorongan semangat kepadanya, "Bersyukur dulu aj bund. Alhamdulillah bisa bayar kontrakan dua bulan sama kamu juga ada uang belanja harian".
"Aku selalu bersyukur dengan dan berapapun hasil yang kamu bawa pulang Yah, selalu bersyukur".
"Alhamdulillah kalo gitu, solehah banget sii.." candaku dengan menowel hidungnya yang bangir. Sejenak bibir tipisnya tersenyum sebelum berkata, "Tapi bunda juga punya kabar Yah, tadi mpok Mumu kesini nanyain kapan kita mulai cicil hutang kita yang dulu buat lahiran Raka..."


"Yassalaamm...."



Will be "to be continued?"
 
Izin nongki ah ,,, mudah2an always lancar ga macet2
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd