Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

agama asli

Bimabet
agama asli indonesia seblum zaman sriwijaya dan majapahit sih kurang tahu ya tapi di zaman sirwijaya sih yang ada bukti otentik sejarahnya tiu agama hi dan bu

Sebenarnya ada suhu... Itu ditemukan dibeberapa situ termasuk di situs gunung padang...
 
ha gama : Tidak Kacau

seingat nubie ini bahasa sansekerta sbg makna leksikal, jika sekarang agama di definisikan sebagai kepercayaan yg harus memiliki kitab, nabi dst.... nubie kira itu aneh :D
 
Mengapa agama asli tidak di akui? pertama-tama kita harus tau dulu apa saja agama aseli tersebut, dimana nubi lihat dari postingan sebelum nubi tidak ada yang memahami apa saja agama aseli tersebut dan men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya yang ini adalah salah satu kesalahan mendasar mengapa agama-agama tersebut tidak di akui.

Agama aseli Indonesia setidaknya secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Sunda Wiwitan (banyak di anut oleh masyarakat Sunda Kenekes di Lebak) varian dari Sunda Wiwitan adalah aliran Madrais atau di kenal luas sebagai agama Cigugur yang banyak di anut di wilayah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
2. Buhun (Jawa Barat)
3. Kejawen Jawa bagian tengah dan Timur
4. Parmalim, agama asli Batak
5. Kaharingan di anut suku dayak Kalimantan
6. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
7. Tolottang di Sulawesi Selatan
8. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
9. Wetu Telu di Lombok
10. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku

Nah mengapa tidak di akui? Sesungguhnya istilah ini tak dikenal, namun dalam Penjelasan atas UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) yang berasal dari Penetapan Presiden pada tahun 1965. Masalah muncul ketika sampai pada bagaimana mendefinisikan agama? dimana pemerintah Indonesia, dan sebagaian besar masyarakat Indonesia menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini (Definisi ini menariknya di buat oleh Snouke Hourgonje untuk menjalankan strategy perang divide at impera untuk melokaliris perlawanan di nusantara). Definisi agama harus memenuhi syarat berikut:
1. Harus ada tuhannya,
2. Harus ada nabi/rasulnya,
3. Harus ada kitab sucinya,
4. Harus ada ritualnya

Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia: pada sistem religinya memiliki kecendrungan:
1. Tidak menyebut secara eksplisit siapa tuhannya,
2. Tidak memiliki nabi/rasul karena memang bukan agama yang harus dipasarkan/disebarkan,
3. Umumnya berupa tradisi lisan dan tidak memiliki kitab suci,
4. Ritual umumnya ada
Jadi dalam konteks definisi agama-agama aseli Indonesia hanya memenuhi satu syarat definisi tersebut.

Dengan demikian, bila membaca bagian Penjelasan dari UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) kita hanya mendapatkan dua kategori (atau kelas?) agama. Kategori pertama adalah “agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia”, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Kategori kedua muncul di kalimat berikutnya, yang menyebut bahwa agama-agama lain di luar keenam agama itu (contoh yang diberikan adalah Yahudi, Zoroastrianisme, Shinto, Taoisme) “mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2 dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan ini atau peraturan perundangan lain.” ini lah kemudian mengapa Pemerintah dan sebagian besar masyarakat men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya.

Luar biasa lengkap sekali sampai malas bacanya hahahah
 
Kalo malas bacanya, ga usah komen yg kyk gini! Saya ga malas buat mengajukan banned buat agan koq,,, gimana?

Suhu Belki :ampun:
Belajar dari thread sebelumnya yang di
Closed ttg buruh. Mungkin nubi yang perlu instropeksi agar komen2 nubi tidak berlebihan dan kepanjangan.

Walau disayangkan sekali ada member yg malas baca di SF Konsporasi...
Untung FR2 nubi yang panjang sih selalu di baca dan ga bikin males baca suhu2 besar disini hehehe
 
Suhu Belki :ampun:
Belajar dari thread sebelumnya yang di
Closed ttg buruh. Mungkin nubi yang perlu instropeksi agar komen2 nubi tidak berlebihan dan kepanjangan.

Walau disayangkan sekali ada member yg malas baca di SF Konsporasi...
Untung FR2 nubi yang panjang sih selalu di baca dan ga bikin males baca suhu2 besar disini hehehe

Komentar dan tulisan suhu rasta selalu bagus untuk dibaca, hanya terkadang tidak bisa komentar karena sudah lengkap datanya...jadi harap suhu masih bisa terus postingan , kita di mari mendapat banyak informasi dari postingan suhu....
Hormat nubie :ampun;
 
Suhu Belki :ampun:
Belajar dari thread sebelumnya yang di
Closed ttg buruh. Mungkin nubi yang perlu instropeksi agar komen2 nubi tidak berlebihan dan kepanjangan.

Walau disayangkan sekali ada member yg malas baca di SF Konsporasi...
Untung FR2 nubi yang panjang sih selalu di baca dan ga bikin males baca suhu2 besar disini hehehe

Hehehe.... Nubie mah cuma sharing dan melengkapi aja... :ngeteh: :Peace:
 
Komentar dan tulisan suhu rasta selalu bagus untuk dibaca, hanya terkadang tidak bisa komentar karena sudah lengkap datanya...jadi harap suhu masih bisa terus postingan , kita di mari mendapat banyak informasi dari postingan suhu....
Hormat nubie :ampun;

Eh ada suhu Frank... Gimana situasi game 3 kata suhu heheh..
Siap nubi share aja suhu kalau kebetulan tau, kalau ga tau nubi ikut baca2 ajah :ampun:
 
Kearifan lokal atau adat istiadat suatu daerah, diselaraskan sebagai jalan infilterisasi atau indoktrinasi suatu agama.
#no offense tanpa menyebut nama agama ( no SARA )

Hal yg lumrah terjadi dimanapun, Yg besar makan yg kecil proses marginalisasi kepercayan asli / lokal terjadi tidak hanya di nusantara. Kenapa itu bisa mudah terjadi ? kalo pendapat nubie terutama disebabkan karakteristik kearifan lokal yg TIDAK memiliki tujuan politik tertentu dalam sistem local wisdom secara umum, tidak ada tujuan ekspansi diluar komunitas mereka, sementara mereka lebih mudah menerima nilai2 baru yg masuk, akhirnya ya seperti inilah... yg import mendominasi yg lokal.

mohon maaf para suhu kalo ada salah2 kata :ampun:
 
agak bingung mau komentar apa ... yang jelas sebagaimana tertuang dalam salah satu Ayat di kepercayaan ane .. Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku ..
 
Mengapa agama asli tidak di akui? pertama-tama kita harus tau dulu apa saja agama aseli tersebut, dimana nubi lihat dari postingan sebelum nubi tidak ada yang memahami apa saja agama aseli tersebut dan men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya yang ini adalah salah satu kesalahan mendasar mengapa agama-agama tersebut tidak di akui.

Agama aseli Indonesia setidaknya secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Sunda Wiwitan (banyak di anut oleh masyarakat Sunda Kenekes di Lebak) varian dari Sunda Wiwitan adalah aliran Madrais atau di kenal luas sebagai agama Cigugur yang banyak di anut di wilayah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
2. Buhun (Jawa Barat)
3. Kejawen Jawa bagian tengah dan Timur
4. Parmalim, agama asli Batak
5. Kaharingan di anut suku dayak Kalimantan
6. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
7. Tolottang di Sulawesi Selatan
8. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
9. Wetu Telu di Lombok
10. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku

Nah mengapa tidak di akui? Sesungguhnya istilah ini tak dikenal, namun dalam Penjelasan atas UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) yang berasal dari Penetapan Presiden pada tahun 1965. Masalah muncul ketika sampai pada bagaimana mendefinisikan agama? dimana pemerintah Indonesia, dan sebagaian besar masyarakat Indonesia menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini (Definisi ini menariknya di buat oleh Snouke Hourgonje untuk menjalankan strategy perang divide at impera untuk melokaliris perlawanan di nusantara). Definisi agama harus memenuhi syarat berikut:
1. Harus ada tuhannya,
2. Harus ada nabi/rasulnya,
3. Harus ada kitab sucinya,
4. Harus ada ritualnya

Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia: pada sistem religinya memiliki kecendrungan:
1. Tidak menyebut secara eksplisit siapa tuhannya,
2. Tidak memiliki nabi/rasul karena memang bukan agama yang harus dipasarkan/disebarkan,
3. Umumnya berupa tradisi lisan dan tidak memiliki kitab suci,
4. Ritual umumnya ada
Jadi dalam konteks definisi agama-agama aseli Indonesia hanya memenuhi satu syarat definisi tersebut.

Dengan demikian, bila membaca bagian Penjelasan dari UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) kita hanya mendapatkan dua kategori (atau kelas?) agama. Kategori pertama adalah ¡°agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia¡±, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Kategori kedua muncul di kalimat berikutnya, yang menyebut bahwa agama-agama lain di luar keenam agama itu (contoh yang diberikan adalah Yahudi, Zoroastrianisme, Shinto, Taoisme) ¡°mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2 dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan ini atau peraturan perundangan lain.¡± ini lah kemudian mengapa Pemerintah dan sebagian besar masyarakat men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya.

boleh dari sudut pandang ini
tp saya malah menganggapnya suatu hal yang aneh jika suatu keyakinan di haruskan mempunyai nabi.. dll

agama sendiri ada hanya ada di indonesia "agama" dalam tanda kutip adalah istilah
sedangkan di luar negri lebih identik dengan religion atau bahasa lain adalah kepercayaan dan god lebih cenderung ke dewa...

konteks ke nabian hanya ada di agama samawi
sedangkan konteks di luar itu tidak ada
 
sebenarnya bukan asli dan tidak asli tapi kan agama dipecah jadi agama langit dan agama bumi, lalu aliran kebatinan/kepercayaan
agama langit = islam, nasrani, yahudi, masing-masing pecah jadi 70-an sekte/aliran
agama bumi = selain dari agama langit, jumlahnya gw nggak tahu, banyak kali ya
aliran kebatinan/kepercayaan = iluminati, freemason, komunis, dll

agama adalah hak asasi paling asasi
tapi semua terserah manusia karena memang manusia sebagai organisme otonom
yang jelas manusia sekarang hidup di bumi, planet kecil yang indah

untuk faham komunis tolong di coret
karena komunis itu adalah ideologi
sedangkan keyakinan atau kepercayaan masuk dalam theologi
jadi ideologi dan theologi adalah hal yang berbeda
 
eh gan ane punya pertanyaan, kalo atheis gimana menurut agan2 sekalian? apakah baik ato gak menurut agan2 kalo menjadi atheis (jelasinnya kalo bisa jangan pake sudut pandang agama ya gan). makasi ya gan kalo sekiranya ada yg mau ngasih petunjuk n jelasin

saya cenderung mengatakan theis "bertuhan"
jadi "a" nya hilang

ketuhanan sebenarnya dalam cara pandang saya adalah mempercayai adanya tuhan

dan yang perlu di pahami orang bertuhan itu tidak membutuhkan bandrol atau merk agama tertentu...
 
Hmm sepertinya tidak di izinkan, waktu bikin KTP kan pasti di tanya agamanya apa, dan di paksa mengisi kolom info agama. Di padang pernah ada kasus mahasiswa dan dosen ngaku Atheis malah di hukum penjara kalau nubi ga salah inget.

Nubi yang agnostik aja di KTP di paksa tertulis salah satu dari agama samawi itu kok walau nubi dah tarik urat berdebat sama lurah dan camat pas bikin nya

sebenarnya klo di jeblosin penjara g ada prosedurnya.... theis sendiri di lindungi juga oleh pancasila
 
Bimabet
buat ssao
wah negbedainnya bijimana tuh agama langit ama agama bumi wkwk.. seenak udel aja bagi2 ininya tar kalo ada yang ngebagi agama khayangan= budhha hindu
agama non khayangan = selain agama khayangan situ gimana rasanya wkwk

setahu gw tuhan agama manapun ga pernah itu ngebentuk agama cuma ninggalin perintah sama ajaran doang kok ke ciptaannya manusia aja yang ngotak ngotakin jadi agama sekrg jadi mana yang agama langit atau agama bumis urga dan sebagainya wkwk
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd