Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

agama asli

Bimabet
Mengapa agama asli tidak di akui? pertama-tama kita harus tau dulu apa saja agama aseli tersebut, dimana nubi lihat dari postingan sebelum nubi tidak ada yang memahami apa saja agama aseli tersebut dan men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya yang ini adalah salah satu kesalahan mendasar mengapa agama-agama tersebut tidak di akui.

Agama aseli Indonesia setidaknya secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Sunda Wiwitan (banyak di anut oleh masyarakat Sunda Kenekes di Lebak) varian dari Sunda Wiwitan adalah aliran Madrais atau di kenal luas sebagai agama Cigugur yang banyak di anut di wilayah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
2. Buhun (Jawa Barat)
3. Kejawen Jawa bagian tengah dan Timur
4. Parmalim, agama asli Batak
5. Kaharingan di anut suku dayak Kalimantan
6. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
7. Tolottang di Sulawesi Selatan
8. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
9. Wetu Telu di Lombok
10. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku

Nah mengapa tidak di akui? Sesungguhnya istilah ini tak dikenal, namun dalam Penjelasan atas UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) yang berasal dari Penetapan Presiden pada tahun 1965. Masalah muncul ketika sampai pada bagaimana mendefinisikan agama? dimana pemerintah Indonesia, dan sebagaian besar masyarakat Indonesia menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini (Definisi ini menariknya di buat oleh Snouke Hourgonje untuk menjalankan strategy perang divide at impera untuk melokaliris perlawanan di nusantara). Definisi agama harus memenuhi syarat berikut:
1. Harus ada tuhannya,
2. Harus ada nabi/rasulnya,
3. Harus ada kitab sucinya,
4. Harus ada ritualnya

Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia: pada sistem religinya memiliki kecendrungan:
1. Tidak menyebut secara eksplisit siapa tuhannya,
2. Tidak memiliki nabi/rasul karena memang bukan agama yang harus dipasarkan/disebarkan,
3. Umumnya berupa tradisi lisan dan tidak memiliki kitab suci,
4. Ritual umumnya ada
Jadi dalam konteks definisi agama-agama aseli Indonesia hanya memenuhi satu syarat definisi tersebut.

Dengan demikian, bila membaca bagian Penjelasan dari UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) kita hanya mendapatkan dua kategori (atau kelas?) agama. Kategori pertama adalah “agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia”, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Kategori kedua muncul di kalimat berikutnya, yang menyebut bahwa agama-agama lain di luar keenam agama itu (contoh yang diberikan adalah Yahudi, Zoroastrianisme, Shinto, Taoisme) “mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2 dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan ini atau peraturan perundangan lain.” ini lah kemudian mengapa Pemerintah dan sebagian besar masyarakat men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya.


lengkap bangett...
Tp slain agama yg di akui pemerintah,bukanya pemerintah menyebutnya sebagai kepercayaan masyarakat daerah/lokal....

Di indonesia kejawen di anggap kepercayaan orang jawa,tp di suriname dah di resmikan sbagai agama yang diakui pemerintah suriname...
 
:mantap::mantap::mantap:

Ternyata banyak orang joss yg main di semprot, ane kira penghobi crot doang :D:Peace:
 
Mengapa agama asli tidak di akui? pertama-tama kita harus tau dulu apa saja agama aseli tersebut, dimana nubi lihat dari postingan sebelum nubi tidak ada yang memahami apa saja agama aseli tersebut dan men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya yang ini adalah salah satu kesalahan mendasar mengapa agama-agama tersebut tidak di akui.

Agama aseli Indonesia setidaknya secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Sunda Wiwitan (banyak di anut oleh masyarakat Sunda Kenekes di Lebak) varian dari Sunda Wiwitan adalah aliran Madrais atau di kenal luas sebagai agama Cigugur yang banyak di anut di wilayah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
2. Buhun (Jawa Barat)
3. Kejawen Jawa bagian tengah dan Timur
4. Parmalim, agama asli Batak
5. Kaharingan di anut suku dayak Kalimantan
6. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
7. Tolottang di Sulawesi Selatan
8. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
9. Wetu Telu di Lombok
10. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku

Nah mengapa tidak di akui? Sesungguhnya istilah ini tak dikenal, namun dalam Penjelasan atas UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) yang berasal dari Penetapan Presiden pada tahun 1965. Masalah muncul ketika sampai pada bagaimana mendefinisikan agama? dimana pemerintah Indonesia, dan sebagaian besar masyarakat Indonesia menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini (Definisi ini menariknya di buat oleh Snouke Hourgonje untuk menjalankan strategy perang divide at impera untuk melokaliris perlawanan di nusantara). Definisi agama harus memenuhi syarat berikut:
1. Harus ada tuhannya,
2. Harus ada nabi/rasulnya,
3. Harus ada kitab sucinya,
4. Harus ada ritualnya

Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia: pada sistem religinya memiliki kecendrungan:
1. Tidak menyebut secara eksplisit siapa tuhannya,
2. Tidak memiliki nabi/rasul karena memang bukan agama yang harus dipasarkan/disebarkan,
3. Umumnya berupa tradisi lisan dan tidak memiliki kitab suci,
4. Ritual umumnya ada
Jadi dalam konteks definisi agama-agama aseli Indonesia hanya memenuhi satu syarat definisi tersebut.

Dengan demikian, bila membaca bagian Penjelasan dari UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) kita hanya mendapatkan dua kategori (atau kelas?) agama. Kategori pertama adalah "agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia", yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Kategori kedua muncul di kalimat berikutnya, yang menyebut bahwa agama-agama lain di luar keenam agama itu (contoh yang diberikan adalah Yahudi, Zoroastrianisme, Shinto, Taoisme) "mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2 dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan ini atau peraturan perundangan lain." ini lah kemudian mengapa Pemerintah dan sebagian besar masyarakat men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya.
nice info hu.. thanks
 
Suhu2 dimari, nubie ada pertanyaan nih yg ane masih bingung n jadi pemikiran liar nubie. Sekarang ini banyak tuh yang ngaku2 seorang "nabi" dan ngasi banyak ajaran2. Nah respon orang sekarang ini kan menganggap yg diomongin oleh "nabi" ini sesat. Padahal mungkin jaman dulu yang diajarkan dan diomongkan sama Sidharta, Yesus, dan Muhammad sama kaya sekarang, orang2 jaman dulu menganggap yang diajarkan oleh mereka itu sesat. Pemikiran nubie, mungkin saja orang2 yang mereka anggap sesat sekarang ini memang benar2 dapet "wahyu"..
 
Banyak pemikiran yg super oke ...... masalah agama dll wah salut2 nubi
 
Mengapa agama asli tidak di akui? pertama-tama kita harus tau dulu apa saja agama aseli tersebut, dimana nubi lihat dari postingan sebelum nubi tidak ada yang memahami apa saja agama aseli tersebut dan men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya yang ini adalah salah satu kesalahan mendasar mengapa agama-agama tersebut tidak di akui.

Agama aseli Indonesia setidaknya secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Sunda Wiwitan (banyak di anut oleh masyarakat Sunda Kenekes di Lebak) varian dari Sunda Wiwitan adalah aliran Madrais atau di kenal luas sebagai agama Cigugur yang banyak di anut di wilayah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
2. Buhun (Jawa Barat)
3. Kejawen Jawa bagian tengah dan Timur
4. Parmalim, agama asli Batak
5. Kaharingan di anut suku dayak Kalimantan
6. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
7. Tolottang di Sulawesi Selatan
8. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
9. Wetu Telu di Lombok
10. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku

Nah mengapa tidak di akui? Sesungguhnya istilah ini tak dikenal, namun dalam Penjelasan atas UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) yang berasal dari Penetapan Presiden pada tahun 1965. Masalah muncul ketika sampai pada bagaimana mendefinisikan agama? dimana pemerintah Indonesia, dan sebagaian besar masyarakat Indonesia menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini (Definisi ini menariknya di buat oleh Snouke Hourgonje untuk menjalankan strategy perang divide at impera untuk melokaliris perlawanan di nusantara). Definisi agama harus memenuhi syarat berikut:
1. Harus ada tuhannya,
2. Harus ada nabi/rasulnya,
3. Harus ada kitab sucinya,
4. Harus ada ritualnya

Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia: pada sistem religinya memiliki kecendrungan:
1. Tidak menyebut secara eksplisit siapa tuhannya,
2. Tidak memiliki nabi/rasul karena memang bukan agama yang harus dipasarkan/disebarkan,
3. Umumnya berupa tradisi lisan dan tidak memiliki kitab suci,
4. Ritual umumnya ada
Jadi dalam konteks definisi agama-agama aseli Indonesia hanya memenuhi satu syarat definisi tersebut.

Dengan demikian, bila membaca bagian Penjelasan dari UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) kita hanya mendapatkan dua kategori (atau kelas?) agama. Kategori pertama adalah "agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia", yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Kategori kedua muncul di kalimat berikutnya, yang menyebut bahwa agama-agama lain di luar keenam agama itu (contoh yang diberikan adalah Yahudi, Zoroastrianisme, Shinto, Taoisme) "mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2 dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan ini atau peraturan perundangan lain." ini lah kemudian mengapa Pemerintah dan sebagian besar masyarakat men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya.
Om rasta masih wara wiri aja di sub forum ini, dan seperti biasa tanggapanny masih berbobot :)
Gmna thesis ttg G30S nya udh beres om?
 
Suhu2 dimari, nubie ada pertanyaan nih yg ane masih bingung n jadi pemikiran liar nubie. Sekarang ini banyak tuh yang ngaku2 seorang "nabi" dan ngasi banyak ajaran2. Nah respon orang sekarang ini kan menganggap yg diomongin oleh "nabi" ini sesat. Padahal mungkin jaman dulu yang diajarkan dan diomongkan sama Sidharta, Yesus, dan Muhammad sama kaya sekarang, orang2 jaman dulu menganggap yang diajarkan oleh mereka itu sesat. Pemikiran nubie, mungkin saja orang2 yang mereka anggap sesat sekarang ini memang benar2 dapet "wahyu"..
beda zaman aja cuma bedanya nabi zaman dolo atau sidarta mungkin punya yang namanya mukjizat yang bisa ngebedain mereka dnegan nabi2 zaman skerg yang cuma ngeclaim doang wkwk
 
beda zaman aja cuma bedanya nabi zaman dolo atau sidarta mungkin punya yang namanya mukjizat yang bisa ngebedain mereka dnegan nabi2 zaman skerg yang cuma ngeclaim doang wkwk

Mungkin aja ada 1 atau 2 orang yg benar2 bisa bikin "mujizat" diantara orang2 yang ngaku2 hu.. just my wild imagination :p
 
beda zaman aja cuma bedanya nabi zaman dolo atau sidarta mungkin punya yang namanya mukjizat yang bisa ngebedain mereka dnegan nabi2 zaman skerg yang cuma ngeclaim doang wkwk
ada beberapa yang mengklaim diri nya adalah nabi, melanjutkan misi ketuhanan di dunia ini dan memperlihatkan beberapa mukjizat sehingga dipercaya dan memperoleh pengakuan dari orang orang sekitar nya dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan pengikut yang mencapai jutaan orang, contoh :
1. Dari agama keturunan abraham/ semitic timur tengah :
A. Joseph Smith Jr dan Brigtham Young , pendiri dan nabi dari Mormonisme, merupakan salah satu aliran dari agama kristen protestan.
B. Ahmad Mirza Hikam, pendiri dan nabi dari Ahmadiyah, yang merupakan salah satu aliran dari agama islam;

2. Dari agama asal india/china :
A. Shen yen-lu, pendiri dan nabi dari buddha mahayana, merupakan salah satu aliran dari agama buddha.
B. Lu zhong-yi, nabi dari i guan dai, agama baru gabungan dari taoisme, konghucu, zoroastroisme dan jurnalisme, yang di indonesia di kenal dengan nama agama buddha maitrya ;
C. Sadhu sundar selvadaj, nabi dari india.

3. Agama baru yang dikenal dengan nama sciencetology, yang didirikan oleh L.Ron Hubbart, di dirikan tahun 1952 di amerika serikat.

Demikian beberapa contoh nabi nabi yang baru setelah nabi yang telah ada, yang melakukan perubahan dan atau membangun suatu cabang baru dari agama yang telah ada.

Jika ada kesalahan atau tambahan, silakan di koreksi.
 
ada beberapa yang mengklaim diri nya adalah nabi, melanjutkan misi ketuhanan di dunia ini dan memperlihatkan beberapa mukjizat sehingga dipercaya dan memperoleh pengakuan dari orang orang sekitar nya dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan pengikut yang mencapai jutaan orang, contoh :
1. Dari agama keturunan abraham/ semitic timur tengah :
A. Joseph Smith Jr dan Brigtham Young , pendiri dan nabi dari Mormonisme, merupakan salah satu aliran dari agama kristen protestan.
B. Ahmad Mirza Hikam, pendiri dan nabi dari Ahmadiyah, yang merupakan salah satu aliran dari agama islam;

2. Dari agama asal india/china :
A. Shen yen-lu, pendiri dan nabi dari buddha mahayana, merupakan salah satu aliran dari agama buddha.
B. Lu zhong-yi, nabi dari i guan dai, agama baru gabungan dari taoisme, konghucu, zoroastroisme dan jurnalisme, yang di indonesia di kenal dengan nama agama buddha maitrya ;
C. Sadhu sundar selvadaj, nabi dari india.

3. Agama baru yang dikenal dengan nama sciencetology, yang didirikan oleh L.Ron Hubbart, di dirikan tahun 1952 di amerika serikat.

Demikian beberapa contoh nabi nabi yang baru setelah nabi yang telah ada, yang melakukan perubahan dan atau membangun suatu cabang baru dari agama yang telah ada.

Jika ada kesalahan atau tambahan, silakan di koreksi.
tapi mukjizat terbaik itu kebaikan yang bisa dirasakan smeua makhluk di alam semesta...... atau mengalahkan kematian semacamnya lah... kalo cuma kebal sih banyak jagoan2 zaman dolo atrau skerg yang sukses wkwk
 
Suhu2 dimari, nubie ada pertanyaan nih yg ane masih bingung n jadi pemikiran liar nubie. Sekarang ini banyak tuh yang ngaku2 seorang "nabi" dan ngasi banyak ajaran2. Nah respon orang sekarang ini kan menganggap yg diomongin oleh "nabi" ini sesat. Padahal mungkin jaman dulu yang diajarkan dan diomongkan sama Sidharta, Yesus, dan Muhammad sama kaya sekarang, orang2 jaman dulu menganggap yang diajarkan oleh mereka itu sesat. Pemikiran nubie, mungkin saja orang2 yang mereka anggap sesat sekarang ini memang benar2 dapet "wahyu"..

Maap nih suhu mau berpendapat sedikit dari sejarah abad 1 M dan 7 M, saya simpulkan ketika dua orang pada zaman berbeda tersebut berorasi dan dianggap gila dan sesat sebenarnya yang menjadi akar permasalahan itu mengancan posisi politikus penguasa pada masa itu sebut saja romawi pada 1 M dan Bani Hasyim pada 7 M (koreksi jika salah suhu-suhu ane ga punya ingatan yang begitu cemerlang seperti suhu-suhu yang ada disini) dan mengancan perekonomian bagi penguasa juga, dan pada akhirnya setelah melewati beberapa tahun ataupun dekade kedua tokoh ini telah memiliki pendukung yang banyak yang notabene para golongan kasta kelas bawah pada masa itu(budak, orang yang berpenghasilan rendah, perempuan dll), pemegang kekuasaan tentu saja risih dengan satu orang yang dapat menggerakkan sebagian besar penduduk, singkat kata pada akhirnya kedua tokoh ini diagungkan dengan cara yang berbeda, perlu diingat bahwa juga ada orang-orang sebelum mereka berdua yang telah berorasi mengenai kesalahan-kesalahan peradaban di masa mereka berdua, yang saya yakin suhu-suhu pasti sudah tahu apa yang terjadi di masa mereka berdua.

Dan untuk dimasa sekarang kasus politik dan ekonomi masih sama dengan kedua abad tersebut, namun ketika saudara saudara kita tersebut meyebarkan ajaran mereka yang mereka anggap benar ternyata tidak sesuai dengan keresahan hati dan keinginan yang hendak dicapai para pendengarnya dan cenderung dirasa kearah keburukan daripada kebaikan, saya yakin para suhu-suhu yang berwawasan disini jika ada satu manusia berkata sesuatu dan mengajak kearah kebaikan pasti akan tersentuh dan tergerak untuk mengikutinya.

NB
Maaf suhu-suhu ane bukan menyebar paham bahwa ada rasul baru untuk agama baru kelak, hanya mencoba meninjau dari sejarah dan masa kini
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Diakui gan
Penganut aliran kepercayaan kalo di ktp sekarang
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
sebenarnya bukan asli dan tidak asli tapi kan agama dipecah jadi agama langit dan agama bumi, lalu aliran kebatinan/kepercayaan
agama langit = islam, nasrani, yahudi, masing-masing pecah jadi 70-an sekte/aliran
agama bumi = selain dari agama langit, jumlahnya gw nggak tahu, banyak kali ya
aliran kebatinan/kepercayaan = iluminati, freemason, komunis, dll

agama adalah hak asasi paling asasi
tapi semua terserah manusia karena memang manusia sebagai organisme otonom
yang jelas manusia sekarang hidup di bumi, planet kecil yang indah


islam, sebagai agama juga sebagai ideologi, dan gerakan politik, dikenal:
- sistem ekonomi - syariah;
- sistem pemerintahan - kekhalifahan;
- sistem pendidikan - pesantren/madrasah;
- dll;
sebagai agama terakhir yang diturunkan dan sempurna.
 
Mengapa agama asli tidak di akui? pertama-tama kita harus tau dulu apa saja agama aseli tersebut, dimana nubi lihat dari postingan sebelum nubi tidak ada yang memahami apa saja agama aseli tersebut dan men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya yang ini adalah salah satu kesalahan mendasar mengapa agama-agama tersebut tidak di akui.

Agama aseli Indonesia setidaknya secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Sunda Wiwitan (banyak di anut oleh masyarakat Sunda Kenekes di Lebak) varian dari Sunda Wiwitan adalah aliran Madrais atau di kenal luas sebagai agama Cigugur yang banyak di anut di wilayah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
2. Buhun (Jawa Barat)
3. Kejawen Jawa bagian tengah dan Timur
4. Parmalim, agama asli Batak
5. Kaharingan di anut suku dayak Kalimantan
6. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
7. Tolottang di Sulawesi Selatan
8. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
9. Wetu Telu di Lombok
10. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku

Nah mengapa tidak di akui? Sesungguhnya istilah ini tak dikenal, namun dalam Penjelasan atas UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) yang berasal dari Penetapan Presiden pada tahun 1965. Masalah muncul ketika sampai pada bagaimana mendefinisikan agama? dimana pemerintah Indonesia, dan sebagaian besar masyarakat Indonesia menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini (Definisi ini menariknya di buat oleh Snouke Hourgonje untuk menjalankan strategy perang divide at impera untuk melokaliris perlawanan di nusantara). Definisi agama harus memenuhi syarat berikut:
1. Harus ada tuhannya,
2. Harus ada nabi/rasulnya,
3. Harus ada kitab sucinya,
4. Harus ada ritualnya

Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia: pada sistem religinya memiliki kecendrungan:
1. Tidak menyebut secara eksplisit siapa tuhannya,
2. Tidak memiliki nabi/rasul karena memang bukan agama yang harus dipasarkan/disebarkan,
3. Umumnya berupa tradisi lisan dan tidak memiliki kitab suci,
4. Ritual umumnya ada
Jadi dalam konteks definisi agama-agama aseli Indonesia hanya memenuhi satu syarat definisi tersebut.

Dengan demikian, bila membaca bagian Penjelasan dari UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) kita hanya mendapatkan dua kategori (atau kelas?) agama. Kategori pertama adalah "agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia", yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Kategori kedua muncul di kalimat berikutnya, yang menyebut bahwa agama-agama lain di luar keenam agama itu (contoh yang diberikan adalah Yahudi, Zoroastrianisme, Shinto, Taoisme) "mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2 dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan ini atau peraturan perundangan lain." ini lah kemudian mengapa Pemerintah dan sebagian besar masyarakat men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya.
mantap pencerahannya...
trims suhu
 
sebenarnya bukan asli dan tidak asli tapi kan agama dipecah jadi agama langit dan agama bumi, lalu aliran kebatinan/kepercayaan
agama langit = islam, nasrani, yahudi, masing-masing pecah jadi 70-an sekte/aliran
agama bumi = selain dari agama langit, jumlahnya gw nggak tahu, banyak kali ya
aliran kebatinan/kepercayaan = iluminati, freemason, komunis, dll

agama adalah hak asasi paling asasi
tapi semua terserah manusia karena memang manusia sebagai organisme otonom
yang jelas manusia sekarang hidup di bumi, planet kecil yang indah


komunis bukan agama gan, itu salah satu teori dari sistem pemerintahan seperti demokrasi, kapitalisme, dll
 
Semakin ke sini sebenar nya banyak yg pragmatis dan apatis bahkan fanatik buta dengan agama
Tp saya senang sekali baca semua argumen kawan2 di mari
Karena banyak sekali yg peduli dengan indonesia
 
Nubi yg polos ini mau koment...mudah mudahan gak dibuli...
Yg jelas mau ada atau tidak ada agama kita pun ada didunia

Karena Sang Maha Pencipta yang membuatnya...

Agama ada untuk mengatur biar gak kacau....

Agama adalah baju buat identitas....

Maap lagi ngaco....jangan di buli yak
 
Bimabet
Mengapa agama asli tidak di akui? pertama-tama kita harus tau dulu apa saja agama aseli tersebut, dimana nubi lihat dari postingan sebelum nubi tidak ada yang memahami apa saja agama aseli tersebut dan men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya yang ini adalah salah satu kesalahan mendasar mengapa agama-agama tersebut tidak di akui.

Agama aseli Indonesia setidaknya secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Sunda Wiwitan (banyak di anut oleh masyarakat Sunda Kenekes di Lebak) varian dari Sunda Wiwitan adalah aliran Madrais atau di kenal luas sebagai agama Cigugur yang banyak di anut di wilayah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
2. Buhun (Jawa Barat)
3. Kejawen Jawa bagian tengah dan Timur
4. Parmalim, agama asli Batak
5. Kaharingan di anut suku dayak Kalimantan
6. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
7. Tolottang di Sulawesi Selatan
8. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
9. Wetu Telu di Lombok
10. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku

Nah mengapa tidak di akui? Sesungguhnya istilah ini tak dikenal, namun dalam Penjelasan atas UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) yang berasal dari Penetapan Presiden pada tahun 1965. Masalah muncul ketika sampai pada bagaimana mendefinisikan agama? dimana pemerintah Indonesia, dan sebagaian besar masyarakat Indonesia menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini (Definisi ini menariknya di buat oleh Snouke Hourgonje untuk menjalankan strategy perang divide at impera untuk melokaliris perlawanan di nusantara). Definisi agama harus memenuhi syarat berikut:
1. Harus ada tuhannya,
2. Harus ada nabi/rasulnya,
3. Harus ada kitab sucinya,
4. Harus ada ritualnya

Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia: pada sistem religinya memiliki kecendrungan:
1. Tidak menyebut secara eksplisit siapa tuhannya,
2. Tidak memiliki nabi/rasul karena memang bukan agama yang harus dipasarkan/disebarkan,
3. Umumnya berupa tradisi lisan dan tidak memiliki kitab suci,
4. Ritual umumnya ada
Jadi dalam konteks definisi agama-agama aseli Indonesia hanya memenuhi satu syarat definisi tersebut.

Dengan demikian, bila membaca bagian Penjelasan dari UU tentang Pencegahan Penodaan Agama (PPA) kita hanya mendapatkan dua kategori (atau kelas?) agama. Kategori pertama adalah "agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia", yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Kategori kedua muncul di kalimat berikutnya, yang menyebut bahwa agama-agama lain di luar keenam agama itu (contoh yang diberikan adalah Yahudi, Zoroastrianisme, Shinto, Taoisme) "mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2 dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan ini atau peraturan perundangan lain." ini lah kemudian mengapa Pemerintah dan sebagian besar masyarakat men-down-grade agama-agama tersebut pada masuk kepada adat dan budaya.

Wah lengkap narasinya suhu saia jadi paham
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd