KISAH PERTAMA
AWAL KISAH YONA
"Aku si pemimpi yang pantang menyerah. Aku…… YONA!"
"Ichi ni san Yooooooona! Selangkah demi selangkah dalam meraih mimpiku. Never give up! Namaku Yona!"
Jadi kalian menyukai Jikoshoukai aku yang mana?
Yang jelas saat ini aku sudah lulus dari JKT48. Bergelut kuliah dan kerja di dunia desain interior meskipun di masa Pandemi seperti ini. Yaaah, mungkin kalian tidak akan sering bersua denganku lagi kini. Apalagi memang aku jarang tampil untuk mempertunjukkan kemampuanku dalam mendesain tata ruang seperti Viny yang laris beberapa kali mengisi webminar yang diselenggarakan oleh suatu museum seni hingga kampus kami. Rezeki orang berbea-beda jelas. Yang jelas kami seakan seide untuk menarik diri dari dunia hiburan. Meskipun sebagai influencer aku masih membuka jasa endorse clothing dan kalian masih bisa memakai jasaku melalui video ucapan di situs 'Dengungan Sosial' sih..
Aku tidak pernah menyesal menjadi member jeketi. Sebelum Viny mengalami naik-turunnya karier di Jeketi, aku sudah mengalaminya jauh sebelum dia. Bertahun-tahun sebelum Viny harus meletakkan jabatannya sebagai kapten yang setelahnya jabatan kapten KIII tersebut diamanahkan kepadaku, aku sudah mengalami titik terendah bertahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya aku saja sebenarnya. Karena keluarga besarku juga sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja saat itu.
Tapi aku mengalami enaknya bercinta juga dimulai saat itu.
Eh, hampura.
Iya, pertengahan 2014 itu aku melakukan kecerobohan yang sangat mendasar sebagai member jeketi. Ketika kawasan Blok M mengadakan event tahunan semacam Little Tokyo sekitar akhir Mei, aku membawa gebetan aku. Kami bagaikan pasangan yang sedang meniti kasih. Seharian itu kami keliling festival yang banyak dikerubuti oleh pencinta Jejepangan. Sebagai Cosplayer sebelum aku menjadi member jeketi, tentu acara ini tak mungkin aku lewatkan.
Banyak sekali Otaku, Cosplayer, Wibu yang mungkin sudah ada Pucchi di tempat itu. Owalah, iya. Kalo Pucchi membaca tulisan ini, "Maafin gw ya, Pucchi. Gw emang gak mau jadi 'maido' elo." Karena buat aku, pelayanan prima dan servis jempolan dariku hanya untuk Oom aku tersayang.
"Halah Yon Yon."
Kalimat singkat beserta foto sepasang manusia dari seorang cewe di sosmed telah menjatuhkan karierku seketika. Iya, aku saat itu memang kesal dan jengkel luar biasa terhadap orang cepu macam dia. Kekekian makin memuncak sebenarnya ketika mengetahui bahwa pengunggah foto itu menjadi juniorku di Jeketi, tepatnya dari generasi empat. Fidly namanya.
Mengetahui fakta tersebut membuat Oom aku waktu itu serasa ingin membuat perhitungan karena pembuat tubir itu aku kenali akhirnya karena bekerja di idol grup ini dua tahun kemudian.
"Udahlah, Oom. Gapapa. Kasian dia masih kecil. Ga usah bales dendam."
Aku mengingatkan Oom aku yang ingin membalas perbuatan Fidly setelah aku mulai disingkirkan dari line-up setlist Gadis-Gadis Remaja di akhir Juni 2014
"Balas dendam itu ga enak buat dia. Iya, Oom masih punya belas kasihan. Oom mau buat dia enak bahkan ketagihan. Biar Oom cari dia siapa dan dimana." Ujar Oom Aryo.
Selama 4 bulan terakhir saat itu memang aku sudah berkali-kali memberikan servis kenikmatan terhadap pria yang berbeda 15 tahun lebih tua dari aku. Jadi saat gebetan aku hanya bisa merangkul tangan dan sekali kuberikan ciuman bibir saat di event di Blok M tersebut, sudah lebih dari selusin kali bibirku menyentuh, menghisap, ah sudahlah, itu namanya nyepong. Iya, aku sudah terbiasa nyepongin kejantanan Oom aku disaat kondisinya memungkinkan.
Tapi yang aku ingat, ternyata dari Oom Aryo ada follow-up tentang keinginan 'balas dendam' terhadap Fidly ternyata tertunaikan. Tepatnya pertengahan 2019 Oom Aryo membeberkan suatu fakta padaku.
"Itu, Fidly yang pernah nubirin kamu dulu, udah Oom bikin ketagihan. Tenang, sekarang dia gak bakal kekurangan uang lagi. Karena Oom udah kasih akses ke dia buat dapet sampingan yang lebih banyak duitnya daripada jadi member jeketi."
Yak, kupikir saat itu juniorku sudah bisa menjajakan tubuhnya. Aaah, bukan fenomena baru tubuh member jeketi yang bisa dibeli dengan sejumlah alasan. Aku sih lebih memilih kenyamanan dalam berhubungan seksual. Dan itu aku dapati dari Oom Aryo sejak 6 tahun lalu. Meskipun tak aku pungkiri bahwa memek aku gak cuman dimasukin 1 kontol aja sih. Dan Oom Aryo tentu tau tentang hal ini. Bukankah komunikasi adalah faktor penting dalam langgengnya sebuah hubungan? Eh, hubungan aku dengan kakak iparku itu sebenarnya apa sih menurut kalian?
Diatas aku bilang saat pertengahan 2014 tidak hanya aku yang sedang terpuruk. Kalau diingat lagi memang aku hanya jatuh dari segi mental. Hal yang sangat berat bahkan dialami oleh kakak kandung aku, seorang perempuan berselisih 8 tahun dari aku. Kenapa aku bisa berselisih jauh umurnya dengan dia karena selain mama aku dinikahi saat baru 18 tahun, juga karena mama mengalami dua kali keguguran sebelum aku lahir. Tepatnya saat anak pertama mama papa itu berusia 3 tahun dan mama keguguran kembali saat teteh berumur lima tahun.
Mengenai kenapa aku gemar berpenampilan dengan rambut pendek adalah karena saat dalam kandungan baik papa dan mama aku berharap bahwa aku terlahir sebagai bayi laki-laki. Persiapan barang-barang bayi lelaki sudah dibeli sebelum aku lahir. Aku gak pernah protes sih dengan bilang, "Papa Mama ga pernah USG aku dalam kandungan sih, jadinya kan aku make baju dan peralatan bayi laki-laki."
Setidaknya sampai empat tahun setelah aku lahir mama kembali melahirkan bayi yang kali ini benar-benar bayi laki-laki, aku memang selalu dipakaikan busana layaknya batita laki-laki. Kan secara tidak langsung meskipun di usia enam tahun aku kembali mendapatkan adik laki-laki, aku sudah nyaman dengan gaya berpakaian simpel ala perempuan tomboy.
Saat kalian mendapati masa dimana aku berambut panjang di Jeketi, yakinlah bahwa di dalam rasa, aku selalu ingin mencukurnya dengan gunting mi instan ala Ariel Noah. Makanya saat PSBB ini aku kembali dengan rasa nyamanku dengan rambut pendek.
Selama ini aku memang seringnya mengekspos saudara kandungku adalah dua adik laki-laki. Padahal sebenarnya aku punya saudara kandung lagi. Ya teteh aku itu. Tapi memang aku sangat tidak ingin kalian tahu tentang dia. Untuk kenyamanan dia yang biasa aku panggil Teteh.
Teteh aku sudah mengalami operasi pengangkatan rahim sepenuhnya pada Awal Mei 2014. Dan Oom Aryo adalah suami dari teteh aku. Ya, memang hitungannya suami dari kakak aku biasa disebut kakak ipar. Tapi karena aku dan suami teteh beselisih hampir dua windu membuatku lebih nyaman memanggil Oom.
Bagi teteh, semuanya mulai memburuk ketika dia sudah divonis kanker ovarium stadium 2 dari awal tahun 2014. Jelang 26 usia teteh saat itu. Dua tahun setelah kelahiran anak kedua mereka yang berselisih tiga tahun setelah kelahiran sang sulung, keponakanku yang pertama.
Mereka bertemu saat teteh masih berkuliah tingkat 2. Lalu teteh dipersunting setahun setelahnya saat menginjak dua dasawarsa usianya. Katanya sih dulu karena teteh waktu itu sedang mencari sponsor untuk acara pentas seni di kampus dan tempat kerja Oom Aryo adalah perusahaan yang didatangi. Tentu teteh menganggap perusahaan tambang minyak lepas pantai tempat kerja Oom Aryo sangat bonafit dan royal terhadap event di bidang akademik.
Hal itu cukup membuat goyah psikis Oom Aryo sebagai suami dari awal tahun 2014 itu. Karena tidak lagi bisa membuat dia mencurahkan hasrat seksualnya. Pengangkatan rahim membuat teteh berhasrat melayani suaminya. Bagi Oom Aryo, saat itu prioritasnya adalah kesehatan dan keselamatan istrinya hingga operasi pengangkatan rahim selesai dan tidak menimbulkan efek paska operasi yang buruk. Dan memang sampai saat ini pertengahan 2020 tak ada penurunan fisik bagi teteh.
Bagi teteh waktu itu tidak hanya mentalnya yang jatuh tetapi juga fisiknya. Prioritasnya sudah berubah. Baktinya pada suami yang tidak bisa dilayani dengan tubuhnya teteh, dialihkan dengan menjaga kedua anak mereka segenap hati.
Oom Aryo yang sudah bekerja di tambang minyak lepas pantai laut Jawa dari usianya masih 23 selepas lulus kuliah. Saking sibuknya menimbun gaji hingga ia baru menikah jelang kepala tiga. Selama 10 tahun sampai 2014 Oom Aryo rutin 'melaut' selama 2 bulan di tambang offshore Laut Jawa lalu libur 2 pekan. Begitu seterusnya. Bahkan bisa di laut selama 10 pekan dan di darat hanya sepekan.
Tapi sejak vonis kanker ovarium stadium 2 di awal tahun tersebut, membuat Oom Aryo selama 7 bulan lamanya tidak melaut. Dan aku pun dari akhir Juni setiap Jumat malam hingga Minggu malam selau di rumah mereka di daerah Cikarang. Memang selain inisiatif aku untuk menemani teteh sekaligus 'menservis' suaminya, itu juga karena papa mama aku mengizinkan untuk tidak pulang ke Bogor. Karena total aku divakumkan dari Jeketi selama tiga bulan. Sebulan pertama membuatku tak bergairah, dua bulan berikutnya sangat mengelorakan libido.
Saat itu malam di bulan puasa beberapa hari menjelang lebaran. Dan perkulihanku (yang akhirnya gagal) di Sastra Jepang di kawasan Palmerah sudah libur.
Aku diperawani oleh Oom Aryo.
"Ooooh, Yes. Oooh, Nooo. Ooooh." Begitulah aku saat menjatuhkan harga diriku dihadapan kakak ipar yang berbeda umur belasan tahun.
Sekian cerita dari aku.
Memangnya kalian mengharapkan apa dariku? Penjabaran ketika aku ngentot sama dia? Iya?!
Okelah. Akan kuceritakan secara gamblang.
Mari kita flashback.
.
Sudah tengah malam ketika aku selesai bersetubuh pertama kalinya dalam hidupku. Sekian mili liter sperma Oom Aryo telah kutelan. Dan aku ingin membersihkan rongga mulutku yang agak kurang nyaman bagiku untuk dibawa tidur. Aku ingin ke WC sekedar ingin kumur-kumur dengan mouthwash.
Krek, kubuka pintu kamarku. Ku berjalan sekitar tiga langkah sebelum seorang menyapaku dari belakang serong kanan.
"Dek Yona. Teteh mau ngomong."
Mampus, gw ga sadar ada teteh. Jangan-jangan teteh tau? Karena selama ini gw nyepongin suaminya tanpa adanya teteh di sekitar kami. Di tengah kegentaran aku menengok ke arahnya.
"Itu, di ujung bibir kamu. Masih ada sisa sperma suami teteh."
Mati gw, beneran masih ada sedikit gumpalan sperma saat kupegang di bagian yang ditunjuk oleh teteh. Aku benar-benar kalut karena tidak ingin keutuhan rumah tangga teteh aku yang sudah berekor dua ini musnah karena aku yang terbuai oleh hasutan suaminya.
Ok, gw bakal ngaku. Tapi ngaku klo suaminya teteh cuman disepong doank. Ah, tapi bagaimana kalau teteh meriksa memek aku? Adooooh, tolong donk bagi kalian yang membaca kegamanganku. Tolong sumpel memek gw pake kontol kalian. Hehehe.
"Kamu tau kan keterbatasan teteh sekarang? Teteh bisa apa lagi? Masih ada dua buah hati kebanggaan teteh dan Aa' Aryo."
"Maaf, teh. Ini bukan kesalahan…… Hiks, aku bener-bener… Aduuuuh. Hu hu hu…"
Aku mulai terisak.
"Jujur sama teteh, kamu nikmatin ga?"
"Teh, maafin Yona. Aku yang salah. Plis jangan ngomel ke suami teteh."
"Teteh ga mau jawaban itu. Teteh kan tadi nanya, kamu teh puas teu diewe A' Aryo?"
"Iya, teh. Yona ngalamin orgasme waktu ngewe sama suami teteh. Hiks hiks."
Gak tau lagi dah pengakuan kalo aku sudah ngewe sama Oom Aryo akan menimbulkan kegeraman teteh atau bagaimana.
"Ya kalo kamu ga puas, malah teteh yang bakalan marahin suami teteh. Enak aja awewe diewe doank tapi ga dipuasin. Egois itu namanya."
"Hah, kumaha teh?"
"Kondisi teteh fisik udah kayak gini. Ga baik kalau jiwanya bergejolak juga. Teteh cuman mau sehat lagi. Bahagia lagi. Meskipun udah ga bisa lagi berhubungan badan sama suami teteh. Teteh nerima."
"Teh, tapi yang Yona lakuin tuh salah."
"Ya bertobatlah kalian sebelum dipanggil Yang Maha Kuasa. Hahaha. Udah sana, kumur-kumur dulu kamu. Udah lama kayaknya sperma A' Aryo ga dikeluarin. Banyak pasti keluarnya."
Setelah aku selesai buang hajat kecil sekalian, aku kembali ngobrol dengan teteh.
"Urusan dosa yang kalian perbuat tanggung jawab masing-masing. Teteh cuman ga ingin rumah tangga teteh hancur dan ngebuat teteh makin ga bahagia. A' Aryo selalu terbuka sama teteh kok, teteh juga tau kalo kamu dah berbulan-bulan sering nyepongin suami teteh. Udah dari sebulan yang lalu teteh ngizinin suami teteh buat balik muasin kamu. Akhirnya malem ini kejadian juga. Jadi suami teteh dapetin perawan juga ya dari kamu?"
"Iya teh. Tapi beneran aku ga mimpi kan teh? Kok teteh ga ngamuk sama aku?
"Tadi pas diewe ngerasain enak teu?"
"Banget sih, teh."
"Ya udah, berarti teh kamu teu ngimpi, dek. Jangan sampe hamil, ok?!"
"Terima kasih ya, Teteh. Hehe."
.
Aku kembali ke kamarku setelah deep talk aku bersama teteh lebih dari satu jam. Dan teteh kembali mempersilakan aku kembali ke kamarku untuk melanjutkan tidurku. UPS, baru kuingat setelah kututup pintu kamar dari dalam. Masih ada suaminya teteh. Aku kembali disergapnya.
"Ai sia lami pisan. Oom teu sabar ngewe awewe macem kamu, Yon."
"AAAAKKKHHH, puasin Yona Oooommm!"
Begitulah aku bercinta dengan kakak iparku semalaman hingga waktu sahur tiba dengan lemas kusantap makanan. Setidaknya selama tiga malam berturut-turut aku digagahi dia. Dan kami harus menahan hasrat ketika papa mama berlebaran di Cikarang dari malam sebelum hari raya. 2 pekan lamanya Papa disini dan Mama ingin stay selama dua bulan. Agak mustahil juga dientotin Oom Aryo kalau kondisinya begini. Akhirnya pertengahan Juli Oom Aryo kembali bekerja di Tambang Offshore. Aku yang berada di kost dekat kampusku di Jakarta dipanggil olehnya agar ke hotel dekat bandara untuk bercinta dengannya semalaman sebelum ia terbang ke Jatim lalu menaiki kapal ke tambang lepas pantainya.
Sekian.
"Dek, Yona. Cerita kamu belum selesai. Belum ada adegan ngewenya. Nanti pembaca forum kentang lhoh. Ceritain waktu malem kamu diperawanin aja dulu."
"Eh, teteh liat ketikan aku juga. Mentang-mentang lagi duduk disamping aku. Ya pokoknya ngewe itu emang enak banget teh."
Jadi gini ceritanya.
.
.
Sudah dari jam 10 aku masuk kamar dan 15 menit bermain hape aku melihat pintu kamarku dimasuki oleh suami teteh aku.
"Emang teteh aku udah tidur?"
"Aman, Yon."
"Baru juga semalem aku sepong, Oom."
"Kayaknya di penampungan dah banyak lagi nih mani Oom."
"Tapi kapan giliran aku yang dipuasin? Aku mulu yang buat Oom ngecrot. Sekali-kali jilat kek memek aku. Teteh selalu orgasme kan klo diewe sama Oom?"
"Iya, kok. Oom kan ga gampang keluar. Tapi emang Oom ga biasa jilatin memek. Emang kamu udah siap buat diperawanin?"
"Eh, Oom maksudnya ga sampee itu.... Ummmmhhh….!"
Bibirku disumpal oleh mulut penuhnya. Jujur karena perbedaan tinggi kami yang sangat jauh menyebabkan aku harus naik ke kasur spring bed tanpa ranjangku agar bisa setara bibirku dengan mulutnya ketika dicipok sambil berdiri ini.
"Aaahhnnn, Oommm."
Lumatannya malah semakin ganas ketika aku mulai mendesah.
Tangan kanannya sudah merangkulku dan tangan kirinya menyeruak ke dalam rok tanpa celana dalam dan menjurus langsung ke vagina perawanku.
Matanya seolah tersenyum ketika satu ruas dari jari telunjuk sekaligus jari tengah mencoba menerobos labia mayora yang masih rapat tapi sudah basah serta jempolnya menekan-nekan klentitku.
"Eeemmmhhh, iyaahhhmmm."
Bruuuugghhh.
Partner nikmatku menjatuhkan tubuh ini ke belakang untuk berbaring diatas kasur pegas. Aku melepaskan kaus beriringan dengan dilepaskannya rok aku olehnya. Kemudian dia melepas pula semua yang menutupi tubuhnya. Aku sadar bahwa aku, seorang idola bertinggi hanya 154cm akan disetubuhi oleh pria 180cm dengan berat satu kuintal.
"Eeennggghhh, iya. Isep aing, Oommm…."
Tetek kananku diremasnya serta puting kiriku sudah terhisap. Tangan kiri masih mencolek-colek memek aku. Jujur aku sangat bangga dengan ukuran payudaraku yang bercup 34D.
"Gedein toket yonaaarrrggghhh. Aaaah…."
Tak mungkin kedua putingku tak dihisap habi-habisan olehnya. Rasanya aku ingin agar sepasang dada bulat kencangku terisi penuh dengan air susu agar dia semakin betah mencicipinya. Jilatan, hisapan, cubitan, pelintiran sudah aku terima di pentil sebagai permintaanku padanya agar saat ini aku balik dipuaskan olehnya.
"Enak anyiiiing, Oooomm. Lanjooot, aaaah!"
Kombinasi ketiga jari laknat di lipatan vaginaku semakin membuat aku kesetanan.
"Aaaaaaaaahhhh, aing sampeeeeekkkkhhh!"
Crrrttttt CRRTTTT crrrttttt
"Ahahahaha. Gimana? Mau semua dicoba?"
"Haaah, haaah, haah. Tunggu Oom."
"Hmmmppphhh"
Tanpa permisi kontolnya memasuki mulutku. Dia memaksaku untuk membenamkan seluruh batang senangnya. Dia selalu menginginkan deepthroat dariku.
"Phuaaaakkkhhh"
Badannya beralih ke area selangkanganku. Penisnya semakin tegak menjulang hanya beberapa centimeter di depan lipatan memek aku.
Oom Aryo mulai menyentuh vagina berbulu lebat tapi rapih. Oooh, tak hanya tersentuh. Penisnya mulai digerakkan dari atas mengenai klentit bergerak vertikal ke bawah. Ke atas lagi, ke bawah lagi agak dipendam. Ke atas semakin tertekan dinding labia mayora ini dan akhirnya di tengah lubang kenikmatanku penisnya terhenti. Semakin basah memek aku dibuatnya.
"Jangan pernah menyesali ini, Yon."
"Lakukan, Oom."
Satu hentakan teramat kuat.
BLEEEEEESSSSHHHH
KRAAAAAK
"AAAAAAAAAAKKKKKKKKKKHHHHHHHH!"
SAKIT BANGET LHOH RASANYA DIPERAWANIN TUH!
Jujur mataku langsung berurai air mata bersamaan dengan darah suci perawanku yang sudah terkoyak. Pikiranku melayang entah dimana. Rasanya ingin melompati saat sakitnya ini dengan pura-pura pingsan. Dan ternyata aku memang tak sadarkan diri.
"Eeennggghhh, Oom. Aku udah?"
"Iya, kamu udah kotor."
"Kok akuuuh. Aaah, udah diatas?"
"Biar kamu ga keberatan badan Oom."
Aku lantas menegakkan badanku. Ya, penisnya masih ngaceng tertancap di vagina mungilku yang bahkan tidak mampu menampung panjangnya. Mungkin masih ada sisa seperempat dari kontolnya yang tak dapat kehangatan dari memek aku.
"Aaaahhhnnn… Berapa lama aku...?!"
"Cuma 5 menit kamu ga sadar. Uuuuh. Selama itu Oom ga gerakin kontol di apem kamu, Yon. Kamu aja yang atur biar kamu enak dan ga sakit."
5 menit tak tersadar nampaknya sudah membuat kue apem kalau kata Oom Aryo ini beradaptasi dengan tongkat nikmatnya. Tidak terlalu sakit lagi ketika kuangkat badanku lalu kubenamkan lagi kontolnya semakin mentok di memek aku.
"Aaaaaaakkkhhh. Fyyuuuhhh. Enakh, Oom…"
Plak plok plak plok
Aku mulai mempercepat tempo naik turunnya bokongku ini.
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Ga cuman badan kamu yang kecil, Yon. Ngaruh bangeth ke memekkkhh kamu yg sempit!"
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Ku tak ingin terlihat menjemukan, toh bukankah kalian para pembaca subfor fiksi ini kebanyakan fans jeketi bukan? Tentu kalian tau aku termasuk member yang bisa goyang, kan? Itulah yang aku praktekan ketika aku ngentotin cowo dari atas.
"Akuuuh puter Oooommm. Aaarrrggghhh!"
Kuputarkan pinggulku searah jarum jam. Untuk beberapa saat kemudian kubakik berlawanan arah jarum jam.
"Ngentooot, ah kok kamu jago sih goyangnyaaa?"
"Hehe, kan aku joget mulu di Jeketi. Aaaaaah!"
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Pinggul yang berputar aku kombinasikan dengan gerakan naik-turun kembali. Tangannya juga sedari tadi memijat dadaku.
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Aaaah, Oom. Mau aphaaaa uuggghh!"
Vaginaku kaget karena gerakannya mengangkat badannya agar tegak berhadapan dengan tubuhku memberikan kontraksi yang cukup menggelikan liang peranakan aku. Tangan kanannya menyentuh pantat kiriku dan tangan kiri merangkul bawah rusuk kanan aku. Sementara puting kiriku diamuk massa yang terdiri dari lidah yang selain basah juga sangat hangat di pentil, juga gigi yang menggigit manja.
Di posisi ini tak hanya aku yang bergerak naik turun. Oom Aryo pun tak mau kalah.
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Sumpaaakkhh, ngentot enaaak Oooommm!"
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Terus, Aaaaaah. Aaaahhhnnn…"
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Bodo amat dentuman kedua pinggul kami dan desahanku terdengar seisi rumah.
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Dikit lageeeeh akuuh. Aaaaaahhhhnnnggghh!"
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Aaaah Aaaaaah AAAAAAAKKKKKHHHH!"
CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT
Banyaknya lendir orgasmeku meluber keluar vaginaku melewati batangnya.
Kepuasan yang kunikmati juga dengan ciuman mesra penuh rasa sayang dari Oom kesayangan.
"Uuuuh, kontol Oom Anget."
"Haaah, haah, haah. Ooom, belum keluar?"
"Gapapa, biar kamu duluan. Lagian Oom belom nyetok pil anti hamil. Besok siang deh Oom minta dikirimin sama temen Oom. Demen sama Viny tuh dia. Susah dan mahal dapetin tuh pil import."
"Kalo dia mau ngasih banyak dan gratis ke kita, aku mau bujukin Viny biar temennya Oom bisa kenal langsung sama Viny. Biar member yang kotor ga cuma aku, Oom. Aaaah. Mau aku crotin gimana nih, Oom….?
"Titfuck aja, Yon?"
"Kontol Oom dijepit toket aku? Tau aja manfaatin aku yang emang toge."
"Iya lah."
"Viny ga bakalan bisa titfuck, toketnya beneran rata banget kan. Haha. Eeeemmmppplhhh!"
Lidah kami beradu kembali kami berciuman dengan panas. Entah kenapa Oom Aryo yang menginginkan titfuck malah menggoyangkan kontolnya keluar masuk apem ku.
Plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok
PLOOOP!
"AAAAAAAAAHHHH AAAAAKKKKKHHH!"
CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT
Dilepaskannya kontol itu dari memek ini justru membuat tiga kali vaginaku berkontraksi sambil memuncratkan cairan kenikmatan kembali. Tentu bokongku tersentak-sentak juga mengimbangi orgasmeku. Tunggu, yang tadi itu multiple orgasme? Belom ada 5 menit dari orgasmeku yang pertama, aku sudah klimaks lagi.
"Haaaah, haaah, haaah. Tega Oom sama aing ih. Ai sia….!"
Dalam sekelebat mata kontolnya sudah di lembah diantara kedua bukit kembar indah yang kubanggakan selalu di hadapan Viny yang tepos itu.
Kurapatkan jarak antara kedua payudaraku dan menekannya dengan sepasang tanganku dari sisi luar payudara. Oom Aryo mulai memaju-mundurkan penisnya. Aha, kepala kontolnya bisa masuk saat mulutku membentuk huruf O.
Sreeeek sreeeeek sreeeek sreeeeek sreeeek
Sreeeek sreeeeek sreeeek sreeeeek sreeeek
"Oom bentar lageee, Yon! Oooooh…."
Sreeeek sreeeeek sreeeek sreeeeek sreeeek
Sreeeek sreeeeek sreeeek sreeeeek sreeeek
"Empuk pisan toketna, Yon! Uughhhh!"
Sreeeek sreeeeek sreeeek sreeeeek sreeeek
Sreeeek sreeeeek sreeeek sreeeeek sreeeek
"Yonaaaaaarrrrggghhh enaaaak!!!"
CROOOOOT CROOOOT
Aku langsung menyodorkan mulutku agar spermanya tak muncrat kemana-mana.
Croooooot croooooot croooooot crooooot
Terhitung lebih dari 5 kali kumerasakan semburan spermanya memenuhi rongga mulutku.
Bruuuggggh
Oom Aryo terkapar di samping kananku. Lalu aku memberi tanda dengan jari mengarah ke muka bahwa spermanya kali ini sangatlah penuh di mulut.
GLEEEK GLEK.
Butuh dua kali aku menelan banyaknya benih-benih calon pemimpin masa depan bangsa termusnahkan karena disalurkan menuju lambungku, bukan rahim.
"Ooom, aku mau kumur-kumur."
Pamitku yang ingin ke WC di luar kamar.
.
Seperti yang kalian tau aku terpergok oleh teteh yang tanpa diduga sangat memperbolehkan aku dientot suaminya sendiri.
Sekian.
.
.
.
.
Hah? Apa?!?!
Kalian ingin aku menceritakan ronde kedua aku dengan Oom Aryo pada malam aku diperawanin olehnya? Luar biasa, kalian memang sangean. Udah 3500an kata lhoh aku ngetik cerita awalku ternoda ini.
Oke, aku nyerah. Tapi jujur, seperti jiko aku. Selain di Jeketi, aku pun pantang menyerah bila sudah di ranjang. Tanyakan saja pada beberapa lelaki yang kuizinkan kontolnya memasuki memek aku.
.
.
Aku langsung disergap oleh Oom Aryo ketika masuk kembali ke kamar.
"Ai sia lami pisan. Oom teu sabar ngewe awewe macem kamu, Yon."
"AAAAKKKHHH, puasin Yona Oooommm!"
Kaos dan rok aku kembali ditanggalkan. Dan Oom Aryo memang sedari tadi tak memakai apa-apa. Dia menyemburkan ludahnya ke telapak untuk kemudian dibaluri ke vaginaku. Dia mengangkatku dengan kedua pahaku terangkat di kedua sisi pinggulnya.
Blesssssshhhh
"Kamu suka liat bulan kan, Yon? Lebaran masih 5 hari lagi. Masih ada lah bulan, walau dah sabit."
Langit teramat cerah saat itu. Bulan sabit di langit timur terlihat olehku. Bagaimana kabar vaginaku setelah dibawa belasan langkah dari awal aku ditusuk penisnya hingga balkon kamarku ini?
"Beeeuhh, menih enak pisan, Oom. Teu diungkapkan dengan kata-kata, nyak!"
Di posisi seperti ini aku hanya bisa mengimbangi gerakan penisnya yang keluar masuk. Gravitasi bumi membuat vaginaku semakin melahap penisnya, walau bagaimanapun tetap tidak bisa menampung panjangnya penis tersebut.
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Aaaaahhhhhnnn!"
Desahku sengaja kutahan mati-matian agar tetangga tak terganggu. Mungkin satu jam lagi mulai banyak warga yang membangunkan sahur di jalanan depan balkon kamarku.
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
"Jangan bilang teteh kamu, memek kamu jauh lebih legit daripada waktu Oom merawanin dia pas masih pacaran!"
Plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok
"Makasih Oom. Aaaahhhnn. Dikit lagi niih!"
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Plak plok plak plok Plak plok plak plok
Kedua betisku mengunci pinggulnya agar menghentikan gerakan karena aku akan….
"AAAAAAAAKKKKKKKKKHHHHHHHH Oom!"
Crrrttttt CRRTTTT crrrttttt CRRTTTT crrrttttt
CROOOOOOOOOT croooooooot crooooot
Sperma hasil ejakulasi keduanya serta cairan orgasmeku menyatu dalam vaginaku yang sesak terasa.
Tak ayal ini menyebabkan perpaduan kedua lendir kemaluan kami harus menemukan jalan keluarnya terjatuh ke lantai akibat gaya tarik bumi.
"Ooom, beneran aku harus minum pil itu."
"Iya, efektif pilnya sampe 72 jam setelah ngentot kok. Makasih banget ya, Yon."
"Meskipun telah ternoda, aku gak mau menyesalinya. Indah sekali langit malam ini."
Sengaja aku memandang langit sambil masih digendongnya di bagian depan sambil kontol ngacengnya perlahan mulai mengkerut. Tapi hal itu baru terjadi lebih dari sepuluh menitan. Semakin banyak yang menetes ke lantai.
PLOOP
Kaki aku pun diturunkan. Aku dipapahnya ke ranjang untuk berbaring sambil melihat jam dinding. Masih setengah tiga sekarang. Kupikir tidur 90 menit tak membuat aku kebablasan untuk sahur.
.
.
Itulah pengalaman aku ketika hilang kegadisanku. Gadis? Kata itu dipake rekan segenerasiku waktu jadi member, kan? Kalian tau lah, si gadis artistik itu. Padahal mah cuman setengah perjalanannya di Jeketi aja yang dia dalam keadaan beneran masih gadis. Selebihnya? Biarkan dia sendiri yang menceritakannya.
Intinya, diperawanin tuh ya enak. Asal cewe itu nikmatin. Beda ya kasusnya sama korban pemerkosaan. Dia jelas bakal mengeluarkan pelumas yang membasahi vaginanya ketika dia disodok penis yang memerkosanya. Tapi itu efek alami tubuhnya. Alam bawah sadarnya jelas menolak. Dia gak akan pernah menikmati itu.
Aktivitas seksual harus didasari oleh perasaan saling sayang. Dengan siapapun yang menjadi partner kamu. Jadi lelaki jangan hanya egois. Ngentot layaknya adu sprint. Cipok, buka baju, genjot, crot, tidur. Sang perempuan dibikin kentang gitu? Percayalah, bagi perempuan kentang yang belum orgasme tapi ditinggal tidur pasangannya yang udah crot duluan itu lebih menyebalkan daripada membaca cerita kentang yang gak pernah ditamatkan oleh suhu senior di subfor fiksi ini.
Menyebalkan karena talk after sex bagiku sangat penting.
Penutup, semoga para member ataupun yang sudah lulus saat bersetubuh mampu memuaskan atau dipuaskan oleh pasangannya, yang entah itu suaminya, pacar, selingkuhan, atau kliennya. Ups.
Sudah dulu ya cerita dariku. Gadis pemimpi yang pantang menyerah (yang saat bercinta pun amat senang melihat bulan di langit).
.
.
.
