Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku Jadi Korban Nafsu Birahi Kakak Kembarku

needlenbitch

Guru Semprot
Daftar
5 Nov 2014
Post
531
Like diterima
291
Bimabet
Sebut saja namaku Rini, saat kutulis
cerita ini aku berusia 25 tahun dan
kejadian itu telah 4 tahun yang lalu,
aku mempunyai kakak kembar laki-
laki, sebut saja namanya Tanto dan
Yanto dan ayahku adalah salah satu
staff kedutaan di Belanda.
Di rumahku aku tinggal hanya
berempat, aku, dua kakak kembarku
dan Mbok Ijah yang sudah ikut
keluargaku semenjak usianya 12
tahun dan pada saat itu usiaku 9
tahun, kakak-kakakku berusia 11
tahun. Dan kedua orang tuaku
sedang tidak pulang ke Indonesia.
Kejadian itu saat aku berusia 21
tahun dan kakak-kakakku Tanto dan
Yanto berusia 23 tahun. Saat itu
tanggal 12 Oktober 1996, aku pulang
kuliah dan melihat kakak-kakakku
nonton film BF bersama Mbok Ijah,
Tanto di kanan dan Yanto di kiri. Aku
tidak tahu apa yang mereka perbuat,
perlahan-lahan aku ingin melihat
apa yang mereka lakukan, aku keluar
rumah lagi dan masuk melalui
jendela kamar Mbok Ijah, yang
kebetulan tidak dikunci.
Aku masuk perlahan-lahan, dan aku
menuju ruang tengah di mana kedua
kakakku dan Mbok Ijah. Astaga! aku
melihat Mbok Ijah sedang dipegangi
oleh kedua kakakku, dengan mulut
terkatup hampir berteriak, kulihat
Mbok Ijah mengerang-erang seperti
orang berlari 100 km. Hampir saja
aku ketahuan oleh kedua kakakku.
 
Tangan kanan Kak Tanto memegang
payudara Mbok Ijah dan tangan
kirinya masuk ke dalam lubang
kemaluan Mbok Ijah, begitu pula
dengan Kak Yanto, tangan kirinya
memegang payudara Mbok Ijah dan
tangan kanannya juga masuk ke
dalam liang kemaluan Mbok Ijah.
Terlihat dua tangan yang masuk ke
dalam liang kewanitaan Mbok Ijah
dipercepat oleh kedua kakakku.
“Den.. Den sudah, Mboo..ok sudah
nggak kuat.. udah Aden.. Aden
berdua.”
“Terus Mbok, kan belum main yang
lebih enak seperti film itu”, kata Kak
Tanto bersemangat.
Mbok Ijah sudah terlihat lemas dan
diangkat ke atas, sedangkan di
bawah Kak Tanto dan Kak Yanto
membelakangi pantat Mbok Ijah.
“Astaga, apa yang diperbuat oleh
kedua kakakku itu”, kataku dalam
hati.
Ternyata kemaluan Kak Tanto besar
juga dan kemaluan Kak Yanto begitu
pula.
“Ayo, To kamu memek dan saya
dubur”, kata Kak Yanto.
“Iya, kamu kan kemarin udah di
memek sekarang di dubur, yah” kata
Kak Tanto.
“Okelah, ayo To mulai”, mereka
berdua menekan Mbok Ijah yang
sudah lemas, Kak Yanto menekan
dari atas dan Kak Tanto menekan
dari bawah. “Heck.. heck”, bunyi
suara Mbok Ijah yang sedikit sesak
nafas.
“Ayo, To percepat dong.”
“Gampang Yan sebentar lagi nih.”
Tiba-tiba kakakku, Tanto melihat
rambutku yang sedikit ketahuan
dibalik tembok. “Siapa, siapa di
situ?” tanya Kak Tanto sambil
berteriak dan melepaskan
permainannya dengan Mbok Ijah,
begitu juga dengan Kak Yanto yang
sudah sejak tadi menarik batang
kemaluannya dari dubur Mbok Ijah.
Mbok Ijah dibaringkan di sofa
dengan tubuh telanjang bulat dan
mereka berdua menghampiriku yang
ketakutan tidak bisa lari lagi.
 
“Ooo, jadi kamu dari tadi ngintip
kakak berdua main dengan Mbok
Ijah”, kata Kak Yanto.
“Kamu harus diberi hukuman telah
ngintip-ngintip kita berdua”, kata
Kak Tanto.
Setelah berbicara seperti itu
tanganku dipegang oleh Kak Tanto
dan Kak Yanto di bawa ke kamar
mereka berdua. Dalam kamar
mereka, aku diminta berdiri di
depan pintu kamar mereka.
“Berdiri kamu di situ”, Kak Tanto
meminta sambil menghardikku.
“Buka baju kamu dan celana blue
jeans kamu, cepat..” Kak Yanto
menimpali.
“Jangan.. jangan Kak, Saya kan adik
kakak berdua..”
“Mau dibuka sendiri, atau kita
berdua yang membuka”, kata Kak
Tanto sambil menghampiriku.
“I..ya, saya buka sendiri”, kataku
ketakutan.
Perlahan-lahan aku membuka bajuku
dan celana blue jeans-ku, dan Kak
Tanto mengunci pintu kamar serta
Kak Yanto menyetel lagu House
Music dengan voleme tinggi.
 
“Ayo, nari sambil sedikit-dikit dibuka
BH dan CD kamu”, Kak Yanto
memintaku sambil memegang
penggaris besi miliknya.
“I..ya, i..ya, tapi jangan dipukul”,
kataku.
Aku menari perlahan-lahan
mengikuti irama House Music dan
perlahan-lahan kubuka BH-ku dan
CD-ku. Setelah selesai kubuka
semua, aku diminta berhenti untuk
menari. Aku diseret ke atas tempat
tidurnya dan aku disuruh telentang
dengan kaki terbuka. Kak Tanto
mulai menciumi payudaraku yang
memang cukup besar dengan ukuran
32 dan Kak Yanto mulai menjilati
perutku sampai pusar dan mengarah
ke kemaluanku.
“Jangan.. jangan.. jangan Kak..”
Teriakanku dikalahkan dengan bunyi
House Music yang keras.
“Udah, jangan macam-macam kamu”,
Hardik Kak Yanto.
Kak Tanto terus memainkan
payudaraku dan menarik-narik
dengan bibirnya, sementara Kak
Yanto telah menjilati bibir-bibir
kemaluanku. Aku merasakan betapa
gelinya dan terangsangnya diriku,
kutahan perasaan itu hingga aku
hanya bisa menggeliat-geliat sembari
menutup mataku dan terasa air
mataku menetes. Tanpa kusadari Kak
Yanto dan Kak Tanto telah bermain
di liang kewanitaanku, mereka
berdua bergantian menjilatinya. Kak
Tanto berada di atasku dengan
kemaluannya menuju wajahku dan
Kak Yanto berdiri tegak dan terasa
kemaluannya menyentuh gerbang
kewanitaanku.
“Buka mulut..” pinta Kak Tanto,
tanpa disadari aku mengikuti
perintahnya dan tiba-tiba aku
didorong oleh kemaluan kakakku dari
mulut dan liang kewanitaanku.
Terasa kemaluan Kak Tanto sampai
pada pangkal tenggorokanku dan
kemaluan Kak Yanto mulai masuk ke
dalam kemaluanku. “Hm.. hm..
hm..” hanya kata-kata itu yang bisa
kuucapkan. Terasa mau muntah dan
pedih serta perih sekali liang
kewanitaanku. Setelah sekali tekan
mereka tukar posisi, giliran Kak
Yanto yang berada di atas kepalaku
dan Kak Tanto berada di bawahku.
Mereka mengulanginya lagi seperti
hentakan pertama.
Setelah mereka melakukan dua kali
hentakan berselang seling, Kak Tanto
tiduran di sampingku dan Kak Yanto
tetap berdiri. Tubuhku dimiringkan
dan mereka mulai lagi dengan liang
kewanitaanku. Liang kewanitaanku
dimasuki oleh batang kejantanan
Kak Tanto dari depan dan batang
kejantanan Kak Yanto dari belakang.
“Creek.. creek..” bunyi kemaluan
kedua kakakku masuk ke dalam liang
kewanitaanku dan saat itu aku
merasakan adanya sesuatu yang
robek dan perih serta pedih sekali,
hingga aku tidak dapat lagi
mengeluarkan suara.
 
Setelah kemaluan kakak-kakakku
masuk, mereka bergerak cepat sekali.
“Ugh.. ugh.. ugh.. ayoo.. terus”, dan
setelah sekitar 10 menit lamanya aku
hanya merasakan adanya cairan yang
banyak menyemprot ke dalam liang
kewanitaanku. Aku tidak dapat
berbuat apa-apa lagi dan aku
pingsan seketika.
Setelah aku sadar, aku tidur dengan
Mbok Ijah yang telah diberi obat
tidur oleh kakak-kakakku. Aku
melihat kemaluanku menancap
sejenis mainan seperti kemaluan
kakakku satu ujung masuk ke
kemaluan Mbok Ijah dan satu
ujungnya masuk ke dalam
kemaluanku. Perlahan-lahan
kulepaskan barang itu dan aku turun
dari tempat tidurku berjalan gontai
menuju ruang tengah. Sesampainya
di ruang tengah aku dicemooh oleh
kakak-kakakku berdua.
“Wah, To adik kita lesbian”, kata Kak
Yanto.
“Iyah, laporin aja sama ayah, biar
kapok..” kata Kak Tanto.
“Jangan.. jangan dilaporin Kak”,
kataku mengiba.
 
“Oke, kalau kamu nggak mau
dilaporin.. Kamu kan sudah diphoto
oleh kita berdua”, sambil
menunjukan kamera Kak Yanto dan
Kak Tanto mengancamku.
“Kamu harus melayani kita berdua
setiap jam dan dalam waktu satu
minggu ini, dan kamu haruslah libur
kuliah”, kata Kak Tanto, “Bila aku
tidak mau diceritakan tentang
tidurku bersama dengan Mbok Ijah.”
“I..ya, I..yah tapi pake pengaman
yah, Rini nggak mau hamil”, kataku
memelas.
“Oke, mau pake pengaman kek,
nggak kek, pokoknya loe harus
ngelayani kita berdua”, kata Kak
Yanto.
Terpaksa pada saat itu hingga
seminggu aku bolos kuliah dan aku
melayani kedua kakakku yang sudah
tidak ingat lagi bahwa aku ini adik
kandungnya. Dan setelah seminggu
aku diberi photo serta klisenya
waktu aku tidur dengan Mbok Ijah
dengan pose lesbian. Kutanyakan
kepada Mbok Ijah kenapa mau
seperti itu, ternyata ia dipaksa untuk
meminum sirup buatan Kak Tanto
sehingga menjadi lemas dan
tertidur. Dan mereka masih sempat
memperlihatkan photo mereka
berdua bermain dengan adik
kandungnya, dengan pose-pose yang
heboh dan saat itu pula aku
pingsan.
Itulah pembaca yang baik,
pengalamanku yang tidak baik dan
tidak terlupakan.
TAMAT
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd