Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Aku, Kamu, Dia dan Mereka Bagian Pertama - Pengalaman Pertama

Lanjut atau tidak?


  • Total voters
    45
  • Poll closed .
Bimabet
Ouch...sensasi baru....
Seger....
Ijin ikutin ya suhu
 
Update page 5 dan spesial malam minggu..

Terima kasih untuk para suhu semua yang sudah bantu support nubi dengan memberikan komentar dan likenya.
:beer::ampun::mantap:

Sonia mengangkat kepalanya dari pahaku, aku pun membuka mataku.
Ternyata ada dua orang saksi yang melihat Sonia mengoral penisku. Lili dan Regina.
Malam masih panjang ketika kulihat jam baru menunjukkan pukul 1.45.
Aku segera bangkit dari tempat duduk ku dan berjalan menghampiri Lili dan Regina.

....

Kulihat Sonia berjalan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Kudekatkan diriku dengan Regina dan Lili.
"Kalo sampe lu berdua berani cerita soal Sonia barusan ke yang lain, apalagi Jimmy. Gua bakal bikin kalian menyesal. Paham?"
Mereka berdua hanya tersenyum dan mengangguk.
"Tapi ada syaratnya" kata Lili
"Berani lu macem-macem?" kataku sambil memegang mulut Lili
"Leeuuaasss (Lepas!!!)" kata Lili sambil menepis tanganku
"Hahaha" Regina tertawa melihat hal itu.
Kulepaskan tanganku dari Lili dan menuju kembali ke sofa sedangkan mereka berdua mengambil pakaiannya dan menuju ke dapur
Regina dan Lili segera membersihkan diri mereka menggunakan air dari westafel dapur rumah Boy.

Aku pun mengambil botol air mineralku dan meneguk isinya sampai habis.
Kulihat Sonia keluar dari kamar mandi dengan badan polos dan basah kuyup. Benar-benar menggoda.
"Dre.. lempar bajumu kesini"
"What??"
"Kamu tega liat cewek kedinginan gini?"
Aku pun menelan ludah ketika melihat tubuh telanjang Sonia.
"How lucky this stupid bastard" kataku dalam hati sambil melihat ke arah Jimmy
dfc8d91157036494.jpg
8b1a091157036514.jpg


a6a0c91157036544.jpg
635c1b1157036564.jpg


26f12c1157036604.png
Aku melepaskan bajuku, namun tidak kulempar ke arah Sonia.
Aku melangkah maju dan mengeringkan tubuh Sonia dengan tanganku sendiri.
Seluruh lekuk tubuhnya kutelusuri. Ketika aku sampai di daerah dadanya, sengaja ku remas sedikit, aku ingin tau apakah dia akan welcome atau tidak seperti yang sering kudengar dari cerita-cerita pengalaman teman-temanku.
"Son... boleh nggak?" bisikku
"Hmmmmmhh" Sonia hanya menikmati fingeringku pada bagian dadanya.
Regina dan Lili hanya melihat kejadian ini dan tidak banyak berkomentar. Aku yang tidak mau menjadi tontonan dan tidak ingin membuang kesempatan emas ini segera melepaskan tubuh Sonia dan memeriksa seluruh ruangan di rumah Boy untuk mencari kamar kosong.
Kubuka kamar Boy dan kulihat Nata sedang melakukan WOT bersama Boy.
Kubuka kamar adik perempuan Boy dan kulihat ada Maikel dan Sandra disana.
Kamar ketiga yang kubuka adalah kamar orang tua Boy yang berada pada lantai dua.
"Ah bodo amat lah" pikirku.
Nafsu yang sudah di ubun-ubun membuatku tidak mementingkan sopan santun lagi. Diriku benar-benar tenggelam dalam panasnya api nafsu.

Aku kembali menuju ke tempat Sonia, kugendong tubuh Sonia kedalam kamar orang tua Boy.
Kulanjutkan apa yang tadi sudah ku mulai. Namun aku terkejut ketika akan memasukkan jemariku kedalam vagina milik Sonia.
"Aku masih perawan dree... Don't do that please" kata Sonia sambil mendesah.
"Are you fckin' kiddin' me?" teriak ku dalam hati.
Sungguh... pada momen ini aku sama sekali tidak percaya dengan Sonia. Bagaimana mungkin seorang perempuan yang 'nakal' seperti dia masih bersegel.
"Terus?" tanyaku berbisik.
"Gesekin aja kontol kamu di sini, jangan sampai masuk" katanya sambil mengelus bibir vagina miliknya.
"Tapi aku mau masuk sonnn" godaku

Seketika Sonia melotot ke arahku. Aku pun merasa sangat canggung sekarang.
"Apakah Sonia akan marah dan mengakhiri semua ini" pikirku
"Kalo kamu mau masuk, kamu harus janji bakal puasin aku terus ya" kata Sonia membuatku kaget
"Aku ini tipe cewek yang gak bisa main dengan banyak orang selain orang yang aku suka" lanjut Sonia
"Bohong banget, buktinya kamu mau sama aku sedangkan kamu suka sama Jimmy" kataku
"Aku bukannya suka sama Jimmy, makanya aku daritadi gak ijinin dia masuk juga" tegasnya

Jadi daritadi Jimmy sudah ejakulasi bahkan tanpa mencicipi vagina milik Sonia. Jago bener si Sonia. Aku semakin tidak percaya kalau Sonia masih bersegel. Kupikir dia hanya melakukan ujian keberanian.
"Aku sebentar lagi bakal kuliah ke JaX (kota plat B). Kemungkinan aku bakal lama buat balik ke Bpx lagi" kata Sonia
"Makanya aku mau membuat memori seindah mungkin di Kota ini" lanjutnya
"Oh jadi yang tadi itu semacam kado perpisahan buat Jimmy?" tanyaku
"Iya.. dia sudah baik banget soalnya selama ini sama aku" jawabnya

Tidak ingin mendengar curhatnya lebih lama karena aku mulai merasa cemburu dengan Jimmy. Segera kusentuh seluruh indra perangsang milik Sonia.
"Deal.. Gua bakal puasin lu kapan aja son.. Bahkan kalau lu kuliah di JaX, gua bakal terbang hari itu juga kalau lu mau" bisikku
"Janji?" tanya Sonia
"Janji" kataku sambil mengecup bibirnya dan melanjutkan permainan.
Saat ini aku berada di atas Sonia yang terlentang di atas ranjang. Ku arahkan kepala penisku ke bibir vagina Sonia. Kulihat Sonia hanya memejamkan matanya.
Berbeda dengan perempuan-perempuan sebelumnya, saat ini aku benar-benar kesulitan untuk memasukkan kepala penisku ke dalam lubang kenikmatan milik Sonia.
Namun aku tidak menyerah dan tidak ingin mengecewakan Sonia.
"Bleeess" perlahan tapi pasti penisku masuk kedalam vagina Sonia.
Ku tekan terus seluruh pinggangku. Pelan... Pelan.. Pelan..
"Hheeeeeemmmmmmm"
"Aaaaaaaaahhhhhh"
"Sakitttt.. Pelan.. pelan sayanggg"
Begitulah kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Sonia. Kubiarkan dia melakukan sepuasnya. Toh saat ini nafsuku lebih tinggi dibanding perasaan lainnya.

Rasanya benar-benar berbeda. Penisku terasa seperti sedang di tekan dari segala arah. Sangat sempit, keset dan tentunya kepuasan tersendiri bisa mengambil perawan seorang perempuan membuatku semakin terangsang.
Aku sengaja membiarkan penisku beberapa saat, kubiarkan Sonia menikmati momen-momen pertamanya.
Aku dikejutkan dengan pintu kamar yang terbuka.
"Kleeeek" suara pintu itu yang segera terbuka
Ternyata Regina dan Lili berhasil menemukan aku dan Sonia sedang bersenggama dalam kamar orang tua Boy
"Liat deh yang lagi makan temen" sindir Lilia
"Berisik" dalam hatiku. Aku tidak dapat mengelak ucapan Lilia ini.
"Eh sampai bedarah loh itunya Sonia" sahut Regina
"Wah parah bener si Andre ya" sahut Lili
"Ssssttt.. Mending lu berdua cariin kain atau tissue, nanti darahnya kena sprei ini" ucapku
"Congrats ya son, u're free now. Hahaha" kata Lilia
Sonia hanya tersenyum manis ke arah Lili. Aku tidak tahan dan segera menciumi bibirnya dengan posisi penisku masih berada di dalam vagina Sonia.

Regina datang dengan membawa tissue basah. dan segera menutup rapat pintu kamar itu.
Aku perlahan-lahan mengeluarkan penisku dari vagina Sonia. Kubersihkan darah disekitar area vagina nya.
Kemudian kumasukkan lagi penisku perlahan-lahan dan mulai ku goyangkan pinggangku yang membuat penisku bermain-main di dalam vagina Sonia.
"hhhmmmmmmhhh" desahan Sonia sangat lembut.
"Ouuuhhh"
"Yeeaaahhhh"
"Hmmmmmmmhhhhh"
"Benar-benar cici-cici gemash kualitas premium bintang 5 ini mah" pikirku dalam hati.

Aku sebenarnya risih karena Lilia dan Regina daritadi menonton adegan kami ini. Namun aku sangat bernafsu pada Sonia. Tidak kuperdulikan lagi untuk mengusir mereka berdua. Toh mereka hanya duduk di kursi saja.
Aku kembali berfokus pada Sonia..
Ya.. walaupun vagina Sonia jepitannya lebih nikmat, tapi moaningnya sejauh ini tidak sebagus perempuan-perempuan yang sudah pernah bermain denganku sejauh ini yang semuanya sudah tidak perawan lagi.
Aku melihat wajah cantik Sonia, mata sayu nya yang menatapku penuh gairah membuat aku tidak tahan dan terus menggoyangkan pinggangku berkali-kali.
Kupercepat goyanganku.. Kurasa vagina Sonia semakin hangat dan becek.
"Plok.. Plok.. Plok"
"Serr. Serr.. Ser.."
Hanya suara itu dan sedikit desahan Sonia yang berusaha menahan untuk tidak teriak yang memenuhi seluruh ruangan ini sekarang.
Sebenarnya aku ingin mencoba gaya lain dengan Sonia, namun aku pun belum pernah mencoba gaya-gaya baru sebelumnya.
Jadinya aku putuskan untuk bermain seperti ini saja, agar tidak mengecewakan Sonia.
Setelah hampir 10 menit berpenetrasi di dalam vagina Sonia, aku merasa sebentar lagi akan mencapai klimaks dan kucabut penisku dari dalam vagina Sonia namun Sonia menahan pinggangku.
"Masukin lagi.. aku bentar lagi sayang" Sonia memohon kepadaku
"Masukin lagi please.."
Tanpa banyak basa-basi, ku masukkan kembali penisku kedalam vagina yang sudah banjir itu.
"Ouuuhhhh"
"Ahhhhhh"
"Ayoo... yang kenceng.." Sonia mulai meronta-ronta
Sengaja ku goyangkan perlahan pinggangku, sambil membuat diriku santai agar tidak cepat klimaks.
"Yang kenceng kayak tadi..."
"Ayo..."
"Pleasee... Pleasee.. Pleaseee.." Sonia mulai memohon
Segera kugoyangkan pinggangku lebih kencang.
"Yaahh... yaahhh"
"Kayak gini terus.. teruss"
Kembali kupelankan goyanganku.
"Hmmmmmmmhhhhhhhhh"
"Yang kencengggggggg" kali ini Sonia sedikit teriak memanja
Aku tidak tahan lagi, segera ku goyangkan pinggangku secepat yang aku bisa.
"Ooouuuhhhhhh"
"Yeah yeah yeah yeah"
"Ouhhhhmmmmmmmmmmmmmmm"
Bersamaan dengan desahan panjang Sonia itu, penisku menembakkan spermanya berkali-kali di dalam vagina Sonia.
Dan kurasakan cairan hangat membasahi penisku saat itu.
Aku sebenarnya takut jika Sonia akan hamil. Namun sepertinya aku sangat menyukai Sonia sehingga kupikir aku sudah cukup umur juga jika harus menikahinya.

Kurebahkan badanku di atas Sonia sambil mencumbui bibirnya, kulihat Sonia hanya tersenyum dan membalas ciuman-ciuman lembutku.
Aku mencabut penisku dan rebahan disebelahnya.
"Berarti mulai sekarang kamu jadi pacar aku ya dre" kata Sonia
"Harus banget pacaran son? gabisa kayak gini aja tanpa status?" lanjutku
"Enak di kamu, gak enak di aku kalo kayak gitu. Lagian kamu udah janji kan" katanya
Percakapan berlangsung sampai kami berdua terlelap.
Aku tidak perduli dengan Regina dan Lili yang masih menikmati permainan mereka berdua.

Pagi harinya, aku terbangun di kamar orang tua Boy. Dan disebelah kananku masih ada Sonia dan di kursi sofa panjang kulihat Regina masih tertidur disana. Aku tidak tau kemana perginya Lili.
Kurasa semua orang yang ada dirumah ini masih terlelap. Aku pun bangun dan membangunkan Sonia. Kami berdua merapikan diri agar tidak di ketahui siapa pun.
Namun ketika keluar dari kamar orang tua Boy, alangkah kagetnya aku melihat Jimmy dan Sandra sedang bermesraan di ruang tamu. Aku yang sudah berpakaian lengkap pun cuek saja dan segera mengambil air minum di dapur Boy.
Selang beberapa menit Sonia yang juga sudah berpakaian rapi keluar dari kamar orang tua Boy dan Jimmy pun kaget bukan kepalang. Sepertinya Jimmy tidak sempat berpikir mengapa aku dan Sonia keluar dari kamar yang sama. Jimmy terlalu panik dengan keberadaan Sandra yang sedang duduk dipangkuannya dengan kedua payudaranya terpampang dari baju yang tersingkap di depan wajah Jimmy.
"Ah.. Son... i...ini... Aku bisa jelasin Son.. Wait" kata Jimmy melihat Sonia yang turun dan berjalan ke arahnya.
"Mampus lu jim, dewi fortuna ada di pihak gua kali ini" kataku dalam hati sambil tersenyum bahagia.

Sonia berjalan melalui Jimmy dan Sandra kemudian berhenti sebentar di depan pintu keluar.
"Oh jadi gini kelakuan kamu ya jim? Udah ya.. mulai sekarang kamu jangan deketin aku lagi" tegas Sonia
"Kamu pikir aku peduli sekarang kamu mau main sama siapa? Mulai hari ini anggap aja kita gak pernah berhubungan" lanjutnya
"Son.. Son.." teriak Jimmy.
"Dre.. ayo anterin aku pulang" terak Sonia kepadaku.
Sandra tidak melakukan gerakan apapun seolah sengaja membiarkan posisinya dan Jimmy tetap duduk berpangkuan di sofa.

Aku pun berjalan ke arah luar rumah Boy, ketika melewati Jimmy dan Sandra, aku sempat berhenti.
"Sorry ya brader... Good luck and have fun deh. Bilangin ke Boy, gua cabut duluan. Thank you" kataku sambil menaruh tanganku di bahu Jimmy.
Sandra tersenyum dan mengedipkan mata kepadaku. Aku tidak tau jenis kode macam apa itu. Yang pasti aku tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Sandra.
Kemudian setelah aku dan Sonia ada di depan pagar, kulihat Sandra turun dari pangkuan Jimmy kemudian mengenakan dan merapikan semua pakaiannya lagi.
Jimmy mengejar kami berdua, namun apa daya. Ia bahkan belum berpakaian sama sekali ketika aku menginjak pedal gas mobilku.
"Kamu mau mandi dulu di rumah aku Son?" tanyaku
"Jangan deh, langsung ke kost aku aja. Kamu tunggu sebentar ya ntar"
"Okey"

(sampai di kost Sandra)

Walaupun disebut kost, namun tempat ini lebih mirip dengan hotel-hotel kelas melati.
"Kamu gak boleh ikut naik" kata Sandra
"Ini kost khusus wanita"
"Kamu gak mau kan dapet masalah?" lanjutnya

Aku kemudian duduk di sofa yang ada di lantai dasar kost Sandra.
Kuperhatikan penghuni di kost ini rupanya cantik-cantik dan beberapa ada yang tersenyum padaku.
Aku tidak membalas senyuman mereka, hanya diam saja.
Saat duduk rileks di sofa ini, kurasakan badanku pegal disemua sudut.
Aku memutuskan untuk pijet dulu sebelum pulang ke rumah.

"Dre.." kulihat Sonia turun dengan membawa koper
"Mau pindah kemana lu Son?" tanyaku
"Kost aku habis tiga hari lagi, sabtu depan aku sudah berangkat ke JaX" katanya
"Jadi ini mau kirim dulu pakai JNx. anterin ya"
"Oke" jawabku kemudian menarik koper Sonia.

"Son, gua mau pijet dulu deh. Lu mau ikut kagak? Pegel semua ini gua"
"Boleh.."

Tidak ada kejadian apapun selama pijat karena aku memilih tempat pijat yang biasa bukan yang plus plus
Kemudian aku memilih bapak-bapak tukang pijat yang sepertinya ahli. Sonia di pijat oleh seorang wanita di lorong lain (Di tempat pijat ini, lorong pengunjung dipisahkan wanita dan pria)
Singkat cerita, kami selesai pijat. Segera kami mencari jasa pengiriman, namun hari ini adalah hari Minggu.
Waktu saat itu menunjukkan pukul 10.00
"Son.. sarapan dulu deh. Laper gua" kataku
"Yuk"
Selesai sarapan, kami menyusuri jalan yang searah menuju rumahku kalau ada agen pengiriman barang buka. Namun nihil.

(Sampai di dalam rumahku)

"Son.. gua mau tidur di kamar gua. Lu pake aja kamar lain kecuali kamar itu" kataku menunjuk ke arah kamar orang tuaku.
Akupun tertidur dan dibangunkan oleh Sonia sekitar pukul 14.00.
"Makan dulu wei, aku udah masakin beberapa. Cobain yah" kata Sonia seraya membangunkan ku
"What time is it?"
"2 PM"
"Oke.. wait a sec"
"Ohiya dre, tadi ada telpon dari Mitha sama Dewi, aku gak berani angkat. Takut jadi masalah" kata Sonia
Aku terkejut dan dalam hatiku berkata "Memang pintar kamu Son, kalau kamu angkat memang bakal jadi masalah"
"Oh itu mereka kakak-adik, papanya kepala sekolah SD xyz. Kemaren masuk RS gara-gara di keroyok preman" jawabku
"Kemaren gua mau temenin mereka di RS tapi malah bablas ama lu sampai pagi" jawabku sambil tertawa

Aku beranjak dari tempat tidurku dan mencium kening Sonia
"You make me feel so lucky" kataku sambil mencium keningnya
Kami berdua menuju ruang makan dan mengisi perut kami.

"Gimana rasanya dre? Ohiya sorry tadi aku pakai mobil kamu buat belanja ke ZXY Mart"
"It's okey. Masakan kamu enak juga ya, belajar dimana?"
"Namanya aja anak kost, udah biasa"
Aku melanjutkan makanku tanpa banyak berbicara karena ada aturan tidak tertulis dirumahku yang menyatakan saat di meja makan tidak boleh banyak berbicara.
Selesai makan, aku dan Sonia pun saling bertukar cerita. Yang kuketahui sekarang, Sonia adalah anak dari keluarga broken-home. Papanya adalah petinggi di salah satu perusahaan minyak ternama di Indonesia dan Mamanya adalah seorang wanita karir yang merintis usaha kuliner dan fashion di kotaku. Kedua orang tuanya berpisah karena mamanya ketahuan memiliki PIL (Pria Idaman Lain). Trauma ini yang membuat Sonia menghindari kontak dengan pria lain saat sudah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki. Sonia tinggal bersama papanya di kawasan perumahan perusahaan minyak sebelum papanya dipindah tugaskan kembali ke Pulau Jawa.
Akhirnya Sonia memutuskan untuk tinggal di Kost karena tidak mau tinggal bersama mamanya dan papa tirinya sampai sekolahnya selesai.
"Lu tinggal di rumah gua aja sampai hari Sabtu son, ntar gua anter ke airport sekalian"
Sonia tersenyum dan mengangguk tanda iya.
Segera kutelpon kedua orang tuaku untuk memberi tau bahwa ada tamu yang akan menginap. Karena pikirku toh besok banyak mata-mata mereka juga yang akan datang ke rumah ini. Daripada ketahuan melalui mulut orang lain, aku lebih siap kalau mengaku dan dimarahi duluan, palingan cuma dinasehatin aja.
"Mi.. Temen saya ada yang mau nginap di rumah, dia mau ke JaX hari Sabtu. nah Kostnya sudah habis 3 hari lagi" kataku melalui telepon
"Oh yasudah, kasih pinjem kamar Richard aja ya. Soalnya Fredo bilang mau liburan sama teman-temannya ke Singap*re. Pesawatnya pagi, jadi nginap dulu di rumah Bpx sebelum ke airport" terang mamiku
"Hari apa mi Fredo ke Singa*ore?" jawabku
"Katanya sih selasa, jadi palingan besok dia udah ke Bpx. Kenapa emangnya? Kayak bawa cewek aja kamu" tanya mamiku
"Ya ini yang mau nginap emang cewek mi" kataku
Orang tuaku terdiam dan sedikit menarik nafas...


Jreng.. Jreng..
Jreng.. Jreng..
(Musik khas sinetron)
Bersambung

Apakah cerita ini sesuai dengan imajinasi liar para suhu semuanya?
Maafkan TS jika sudah membuat imajinasi liar para suhu semua berantakan.
Jangan lupa berikan like dan komentar jika menyukai cerita ini demi keberlangsungan part-part selanjutnya.
Juga jangan sungkan untuk memberikan masukkan kepada TS.
 
Mulustrasi Sonia mana yach?
Silahkan dicari suhu.. dimanakah dia terselip? ;)
bagus ceritanya, semoga sampai tamat ya suhu
Terima kasih suhu... mau dibuat tamat aja nih besok? :Peace:
Manthap... orgy nih....
Mitha masih belum lepas segel nih
Suhu mau bantu lepasin segelnya?:ngacir:
Kyk2nya lokasi kejadian di kota minyak nih šŸ˜
Silahkan berimajinasi ya suhu, nubi tidak mengatakan secara pasti setting tempatnya.
Jadi bebas saja mau di kota minyak, kota sabun atau kota oli. :beer:

Ouch...sensasi baru....
Seger....
Ijin ikutin ya suhu
Silahkan suhu...
Gila lu dre...
Gila lu suhu...
Dre..untung banget dapet tangan halus
Andre jadi ganas ya om
Wahhhh perjalanan Andre dari culun jadi player nih...... hahahhah menarik.....
Mantaap suhu, menang banyak si andre
Sekali dayung 2 pulau terlampaui
ahhh koboy cap gomek ternyata.......ehhehehe
what an adventure...
what a lucky guy...
Bahaya emang si Andre kalau dibiarkan lama-lama:semangat:

Thank you semuanya yang sudah bantu komen dan like, rencana mau update besok, eh dipercepat deh karena komen nya banyak:matabelo:
 
Hebat hebat bertambah pula experience Andre...... hahhahab kali ni dapat perawan..... terbaik..... mantaps.... siapa yang akan menjadi pasangan Andre selanjutnya.... sabar menanti ya.... terima kasih suhu updatenya mantaps...
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd