Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[ Tamat ] Aku lelaki biadab

Ditunggu tempur malamnya dgn tante nela, jgn" ujungnya 3same ma sinta
 
Update...

Malam ini kita bertiga makan malam di lantai beralaskan karpet di ruang tengah. Terlihat tante Nela memakai baju terusan pendek tanpa lengan yang dipakainya semalam. Tampak wajahnya lebih sedikit segar malam ini. Setelah kejadian siang tadi, Aku bersikap sama seperti malam sebelumnya, tetap memilih lebih banyak diam jikalau mereka berdua lagi asyik ngobrol. Akan tetapi yang terasa lain adalah pada diri tante Nela, sekarang dia lebih berani curi curi pandang kepadaku dengan senyuman menggoda, jari lentiknya sudah berani mencolek bagian tubuhku jikalau kita berpapasan didalam rumah, bahkan dia sudah tak canggung lagi untuk merubah posisi duduk sehingga baju bagian bawahnya tersingkap jelas didepanku. Entah itu disadari apa tidak oleh istriku Sinta, aku tak tau pastinya.

Ditengah kami sedang asyik menikmati makan malam,

“Aku ingin belikan oleh – oleh nih buat mama sama temenku juga Sin, mumpung aku di sini kira2 dimana ya daerah sekitar sini yang deket – deket aja?” Ucap tante Nela

“oh iya, sejak tante disini tidak pernah diajak jalan – jalan ya? Kita tinggal sendirian terus dirumah..hehehe” Kata Sinta

“Syukur deh, akhirnya ngerasa juga si tuan rumahnya, hahaha” tante Nela tertawa, lagi – lagi matanya melirik ke arahku, mata kami bertemu.

“Ya udah, abis makan kamu antar tante Nela jalan – jalan ya mas?” Sinta menatapku, mataku masih tertuju ke arah tante Nela dengan menghiraukan pertanyaan Sinta.

“Mas, mau tidak? Kok malah diem sih” Suara tegas Sinta mengejutkanku

“Ii..iya mau kok sayang” jawabku gugup

“Mungkin suamimu kecapekan Sin, baru aja pulang kerja. Besok pagi aja deh aku naik ojek sendiri” kata tante Nela

“Eh, gak papa kok te abis ini aku anter, kamu ikut kan sayang?” jawabku sambil bertanya ke Sinta

“Hm..***k deh, mas aja sama tante Nela, aku lagi ada tugas juga dari sekolah yang harus kelar malam ini”

“Gak papa kan te, aku gak ikut?” tanya Sinta ke tante

“Ya udah, nanti aku belikan juga juga buat kamu Sin” Jawab tante Nela

Sinta mengangguk dengan tersenyum,

“Ya udah, aku ganti baju dulu” tante Nela beranjak dari tempat duduk menuju kamarnya.

------------
Didalam mobil, tante Nela terlihat sangat sexy sekali malam ini. Baju berwarna merah muda sangat serasi dengan warna bibirnya, celana jeans yang dipakai agak ketat sehingga memperlihatkan lekukan tubuhnya, hatiku kembali bergetar

“Matanya mulai nakal ya, nekad banget didepan istrinya juga” Celetuk tante Nela sambil tersenyum

“Eh,ya maap, kelepasan tadi te..hehe” Jawabku sekenanya

“Abisnya tante sangat cantik banget sih..”lanjutku

“Kamu ni bisa aja mas. Tapi mas Rudi Juga ganteng banget kok, baik lagi. Hm..andai aja aku kenal mas Rudi sebelum mas Naufal, pasti ku embat duluan kamu mas.hehe”

“Tante ini terlalu berlebihan, memang mas Naufal kenapa te?” tanyaku sambil pandanganku tetap mengarah kedepan

“Sebenarnya bulan depan setelah dia tiba di Indonesia, kita mau ngurus perceraian dipengadilan mas.” Kini kepalanya terasa bersender dibahuku.

Aku sedikit terkejut, kulirik matanya kini terlihat berkaca – kaca.

“Apa te,Cerai?” tanyaku terkejut

“Ya, semua ini berawal karena hampir 3 tahun pernikahan kami belum diberi momongan, aku selalu dimusuhi oleh keluarga dari mas Naufal, terlebih mama mertuaku. Karena mas Naufal adalah anak tunggal dan dia satu – satunya penerus dari keluarga”

“Tante sudah coba periksa atau gimana gitu?” tanyaku

“Sudah beberapa pengobatan kami coba, hasilnya nihil. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan rumah dengan menjadi TKI, agar aku bisa menghindar dari keluarga mas Naufal yang makin lama semakin terlihat kebenciannya kepadaku, tau sendiri lah mas aku tinggal masih ngumpul sama mertua” lanjutnya

Aku sangat tersentuh bercampur terkejut mendengar ceritanya, seakan tidak percaya bahwa sosok tante Nela yang begitu ceria dengan tawa lepasnya ternyata dia sekarang sedang menghadapi suatu masalah yang serius dengan suaminya.

“Emang gak ada cara lain selain bercerai te?” tanyaku lagi

Terlihat tante Nela mengfela nafas panjang, posisi kepalanya masih bersandar di bahuku.

“Setelah enam bulan aku diluar negeri, mas Naufal menyusulku dengan alasan tidak mau jauh dariku. Tetapi setelah beberapa waktu disana, keadaan berubah mas. Entah pengaruh dari siapa. Disana sikap mas Naufal berubah, hampir setiap hari dia mabuk – mabukan, sikap yang dulunya lembut dan sangat menyayangi aku tiba – tiba berubah drastis. Dia sering marah tidak jelas dan tak jarang menamparku kalau emosinya tak terbendung dan itu sama sekali tidak pernah dilakukannya waktu kita sama – sama di Indonesia”

“Puncaknya, dia sudah berani membawa dengan gonti ganti wanita ketempat kami tinggal dan berduaan dikamar, kalau aku mencoba menegurnya maka bogem mentahnya yang aku terima di wajahku mas, aku sudah tidak tahan menghadapinya, sudah hampir 5 bulan aku memilih tinggal sendiri disana sampai akhirnya aku pulang ke Indonesia sekarang.” Kini air matanya sudah meleleh dipipinya

“Sinta tahu cerita ini semua?” tanyaku

“Dialah teman curhatku selama ini mas, Sintalah yang membuatku menjadi sekuat dan setegar ini” ucapnya pelan

“Maaf te, aku gak bermaksud membuat tante jadi sedih begini” Kataku mencoba menghiburnya.


Terlihat tangannya menyeka airmata yang ada dipipinya, kini wajahnya menatapku dengan senyuman


“Emang aku terlihat sedih ya” ucapnya

“kalau gak sedih, gak akan keluar tuh air mata” Kataku

“eh nggak kok, aku kelilipan barusan” dia mulai tersenyum

“emang aku anak kecil gitu, gak bisa bedain mana nangis mana kelilipan?”

“emang kamu kayak anak kecil, siang tadi masih minta netek ke tantenya” ledeknya

“abis, teteknya gemesin sih” aku colek payudaranya dengan jari tangan kiriku

“eh,,awas ya” dia mulai tertawa


Kita sama – sama bercanda dan suasana menjadi cair kembali. Selama didalam mobil dan waktu berjalan berdua ketoko oleh – oleh, tante Nela bersikap manja sekali kepadaku, tangannya selalu menggandengku kadang sesekali kepalanya bersandar kebahuku, terlihat romantis sekali. Mungkin kalau orang lain melihatnya jelas akan mengira kita adalah sepasang pasangan pengantin baru.

****
Sesampai dirumah, terlihat Sinta istriku masih serius didepan laptopnya, beberapa tumpukan kertas berserakan di meja ruang tengah, entah apa yang dikerjakannnya. Melihat aku dan tante Nela memasuki ruangan itu, Sinta menghentikan aktifitasnya

“Kok cepet banget mas” Tanya Sinta

“Cepet apanya, nih udah dapat segini banyaknya, duitku juga udah ludes” sahut tante nela sambil memperlihatkan dua kantong plastik besar di tangannya.

“wah borong nih te, hehehe” Ucap Sinta

Aku hanya tersenyum melihat mereka berdua. Aku beranjak menuju dapur hendak membuat kopi untuk kunikmati diteras. Disaat aku menuang airpanas kecangkir dimeja dapur, tiba – tiba terasa ada yang memelukku dari belakang, dagunya diletakkan di pundakku, aku sempet berfikir bahwa itu adalah Sinta istriku,

“Kalau ada kesempatan malam ini, kekamarku ya mas?” Aku sedikit kaget, terdengar dari suaranya, dia adalah tante Nela.

“ Gara – gara tadi siang, sekarang jadi ketagihan. Kamu harus tanggung jawab lo mas” suara menggoda tante Nela terdengar di telingaku sambil tangan kirinya mengelus penisku dari luar celana

“Eh, tante nekat banget, Sinta dimana? Nanti ketahuan bisa berabe” Suaraku gugup

“Tenang aja mas, dia masih serius tuh diruang tengah” Bisiknya ketelingaku

“Nakal ya” sahutku, dia terlihat tersenyum menggoda sambil melepaskan pelukannya lalu berjalan memasuki kamar mandi.

Sikap tante Nela aku yang rasakan semenjak kejadian tadi siang sangat berubah, dia terlihat makin manja kepadaku. Bahkan dia tak peduli lagi kalau sikap manjanya yang berlebihan bisa dipergoki Sinta kapan saja. Ah, apakah dia mempunyai perasaan yang lebih terhadapku, entahlah. Tapi kalau memang benar, harusnya dia tahu kalau aku ini suami dari keponakannya sendiri. Mempunyai perasaan yang lebih harusnya tidak mungkin terjadi. Tapi aku sendiri sebagai lelaki normal dan mungkin beberapa lelaki berpikiran sama denganku, diperlakukan seperti itu pastilah nafsu yang akan mengalahkan akal sehatnya. Seperti saat ini, aku sudah memikirkan sebuah rencana bagaimana nanti malam bisa menyelinap ke kakamar tante Nela yang tak lain adalah tanteku sendiri yang seharusnya sangat tabu bila aku melakukan hal ini, sedangkan di kamarku sendiri ada Sinta istri sahku yang tulus mencintaiku, dia bisa kapan saja melayani nafsuku.

Sungguh biadabnya aku...

-----

“Mas, bercinta yuk..!” Sinta memelukku dari belakang, aku yang sedari tadi pura – pura tidur di kamar dengan posisi menyamping tak kusadari kedatangannya. Karena semenjak aku masuk kamar Sinta masih asyik dengan tumpukan – tumpukan kertas di ruang tengah. Aku menggeliat membalikkan tubuhku kearahnya,

“Hm...aku capek sekali sayang, aku juga kasihan sama kamu, kamu juga pasti capek habis lembur gitu?” kataku menatapnya sambil memeluknya,

Sebenarnya ini adalah akal – akalanku saja, karena aku sudah mempunyai rencana kalau nanti tengah malam disaat Sinta tertidur, aku akan masuk kekamar tante Nela. Jadi aku simpan tenagaku buat nanti malam bersama tante Nela pikirku.

“ya sebenarnya capek sih, ya udah yuk, kita istirahat saja” Ucapnya sambil membalikkan badan setelah mengecup bibirku

Meskipun mata ini terlihat terpejam, tetapi pikiranku sudah melayang kedalam kamar tante Nela, tetapi hati kecilku sebenarnya ada rasa kasihan melihat Sinta ditambah rasa cemas yang tiba – tiba datang,

“gimana nanti kalau misal perbuatanku kepergok Sinta” .

Ah peduli setan, biar deh apa kata nanti aja. Nafsuku lagi – lagi menguasai akal sehatku.

Jam dinding menunjukkan pukul 01.20 Dini hari, Kulirik Sinta sudah tidur dengan lelapnya. Aku coba pastikan dengan menggoyang – goyangkan pinggulnya sambil memanggil namanya, dia tetap mendengkur pelan dan tidak merespon sama sekali. Memang entah secara kebetulan atau tidak, Aku dan Sinta ini kalau sudah tidur lelap, sama – sama susah sekali untuk dibangunkan. Sudah sering terjadi kita bangun kesiangan meskipun jam weeker telah distel sampai tiga kali.

Aku beranjak dari tempat tidurku, aku keluar kamar dengan langkah mengendap – endap, nyaris seperti pencuri yang takut kalau korbannya sadar dari tidurnya. Emang benar pencuri ya kalau dipikir – pikir. :p

Sesampai di depan pintu kamar tante Nela, terlihat pintunya tidak tertutup rapat, aku dorong pelan hingga terbuka. Terlihat tante Nela sudah telentang dengan selimut tebalnya, hanya terlihat kepala dan tangannya yang memegangi Handphone. Dia belum tidur.

Sadar akan kedatanganku, dia langsung menatap ke arahku sambil tersenyum. Aku segera masuk kamarnya dan menguncinya dari dalam.

“ Aku pikir kamu tidak bisa keluar kamar mas “ Sambut tante Nela dengan senyum nakalnya

“ Semua ini demi kamu sayang “ kataku

Aku sibakkan selimut yang dipakai tante Nela, aku terkesiap sesaat. Dibalik selimut, dia hanya mengenakan celana dalam model G-string yang sangat minim sekali dan payudaranya sudah bebas tanpa menggunakan BH, aku beberapa kali menelan ludah meilhat pemandangan ini, sepertinya dia sudah menunggu akan kedatanganku. Lekukan tubuhnya yang sexy, dan mulus kulitnya membuat nafsuku semakin menjadi seketika. Kedua tangannya menarik lenganku hingga aku terjatuh tepat diatas tubuhnya, kita saling menatap beberapa saat tanpa mengucapkan kata – kata sampai akhirnya bibir kami bertemu saling lumat dan lidah kami saling beradu dengan ganasnya.

Sambil berciuman tanganku menelusuri semua lekukan tubuhnya sampai berhenti pada payudaranya, aku remas dengan lembut dan sesekali memilin putingnya yang sudah sangat tegang. Tangan tante Nela tak tinggal diam, dengan jari lentiknya dia melolosi pakaian dan celana pendek yang aku pakai, kini aku sudah telanjang bulat diatas tubuhnya. Bibir kami masih saling lumat dan saling hisap

“Ssshhhhhh...Emmmm....”,“Slrrruppp...Slruuupppp” hanya suara itu yang terdengar

Tanganku beralih ke pangkal bahanya menelusup dari atas celana dalamnya, terasa celah vaginannya sudah sangat basah, aku usap dengan lembut kelentitnya, dia mulai mendesah

“Aaaaaaah....terus sayaaaangg....”

Kucoba jariku mencari liang vaginannya, terasa sangat licin, kumasukkan satu jariku dilubangnya, desahannya semakin keras

“ooooh...nakal kamu sayaaang...ohhhhh...”

Tangannya mulai mengurut batang penisku yang sudah sangat tegang. Disaat aku memaju mundurkan jariku di liang vaginanya, terasa tangannya mencekeram kuat batang penisku. Posisi kita tetap berciuman. Kini aku percepat kocokan jariku di vaginanya, dia semakin menggeliat tak beraturan,

“aaaaah....masssss,terusss...aaaah...terrrrussss...” ceracau nya semakin jelas terdengar, seakan sudah tak peduli kalau disamping kamarnya ada Sinta yang sedang tertidur, bisa saja dia terbangun dan mendengarnya.

Setelah beberapa saat kemudian, terasa pahanya menjepit jari dan tanganku, pinggulnya terangkat seperti mengejang, dia melepaskan ciumannya sambil menutup mata..

“aaaaah...aku keluar maaaassssss” desahnya

Aku tersenyum sambil menatapnya, sampai nafasnya tante nela kembali teratur, dia membuka matanya dengan tersenyum

“Yah...baru aja dimainin pakek jari udah KO” Candaku

“Ih, dasar..aku sudah sange dari tadi tau nugguin kamu” jawabnya manyun

“Enak ya sayang, mau lanjut gak nih?” Tanyaku

Dia hanya mengangguk pelan dengan senyuman nakalnya

Kita kembali berciuman dengan ganasnya, kali ini dia lebih aktif menggerayangi tubuhnya, mulai dari mengacak acak rambutku hingga akhirnya dia turun kepahaku, dikulumnya batang penisku dengan agak kasar, dia terlihat sangat agresif daripada siang tadi. Aku sedikit meringis ketika batang penisku tak sengaja mengenai giginya.

“Sluruppp...slurrrupp..” suara batangku penisku keluar masuk di mulutnya

Sapuan lidahnya di ujung kepala penis dan remasan jarinya di biji pelirku membuatku tak sadar mengeluarkan desahan

“Aaaaaaah.....terus saaayaaaaanng”

Ditambah jari lentiknya kini mengorek – orek lubang anusku membuatku semakin blingsatan dibuatnya

“Kamu semakin binal saayaangg...aaaaah”

Batang penisku terasa berdenyut, menyadari hal itu, dia langsung menaiki tubuhku, menduduki perut bawahku. Terlihat dia menyibakkan celana dalamnya dan mengarahkan batang penisku ke liang vaginanya yang sudah membanjir

“aaaaahhhhh...” Desahnya setelah sedikit demi sedkit dia menurunkan pinggulnya yang otomatis batang panisku semakin amblas ditelan liang vaginanya.

Setelah masuk sempurna, tante Nela mulai menaik turunkan pinggulnya perlahan dan semakin lama sekamin cepat

“ohhhh.....aaaaaah...aaahhh” desahnya.

Kedua tangannya bertumpu di dadaku yang terlentang dan kedua tanganku meremas kedua payudaranya sesekali memlilin putingnya.

“plok..plok..plok” Suara paha kami saling beradu

Pinggulnya kini sesekali memutar, membuat batang penisku serasa diperas – peras oleh dinding rahimnya

“terus sayangggg...lebih cepat saaayang” aku semakin mendesah

Setelah beberapa saat, kedutan dinding rahimnya sangat terasa mencekeram batang penisku dibarengi dengan cairan hangat yang semakin membanjir didalam sana.

“aaaah...aku gak kuat lagi sayang...” desah tante Nela

Aku pun sudah tak sanggup lagi menahan denyutan di batang penisku,

crot, crot,crot kusemprotkan spermaku di dalam vaginanya

“aaaah.......” aku mendesah puas

Terasa pahanya bergetar di atas tubuhku, dan beberapa saat dia rebahkan tubuhnya keatas tubuhku

“kamu memang luar biasa sayang, aku tidak pernah sampek sepuas ini” ucap tante Nela sambil mengecup bibirku, aku peluk tubuhnya diatasku dengan erat.

Kita sama – sama terdiam mengatur nafas dan mengumpulkan tenaga, setelah itu kembali berciuman dengan panasnya.

Jam menunjukkan pukul 03.30 Dini hari, tak terasa 4 kali spermaku menyembur didalam vaginanya. Takut Sinta terbangun karena subuh akan datang sebentar lagi, aku segera beranjak sambil melirik tante Nela, dia sudah tertidur. Aku kecup bibirnya dia hanya menggeliat. Dengan langkah mengendap dan sangat hati –hati aku kembali kekamarku. Kubuka pelan pintu kamarku, disana terlihat Sinta masih terlelap dengan dengkuran pelannya,

“Aman...” gumamku

Aku rebahkan tubuhku disamping Sinta yang masih terlelap, aku tersenyum karena merasa usahaku telah berhasil dan akhirnya tertidur penuh kepuasan.



Berlanjut Kesini
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd