joko susino
Semprot Holic
- Daftar
- 29 Mar 2016
- Post
- 339
- Like diterima
- 199
mantap...ijin mantauSilahkan dibully, silahkan diprotes, asal jangan minta segera diposting lanjutanya.
japri aja kalo mau tau kenapa berlanjutnya saaangaaat laaamaaa, barangkali bisa membantu hehe.
Karena mungkin hanya sedikit penikmat cerita ini, dan mungkin hanya beberapa yang masih eksis di forum ini, terima aksih dan silahkan dibaca.
Buat yang belum tau ini cerita apa dan berkenan mengikuti dulu silahkan ke sini
Bagian 1 - 9 https://www.semprot.com/threads/alamak-tuyul.1187741/ (maaf indexnya kacau setelah terkunci)
Bagian 10 https://www.semprot.com/threads/alamak-tuyul-bagian-10.1241057/
Selamat MembacaBagian 11
"Jgrek grek grek grek grek..."
"Buu..."
"Hm?"
"Bapak kok belom pulang yo?"
"Embuh, tumben-tumbenan sampe jam segini belom sampe rumah lho".
"Iya lho, wis jam setengah sembilan gini..."
"Wis to, palingan lagi nganterin penumpang sampe jauh, atau lagi nongkrong dirumahe paklikmu Gembul..."
"Jgrek grek grek grek grek..."
Di malam hari suasana rumah Yono, terlihat percakapan antara Amin, putra Yono dengan ibunya yang sedang menjahit. Nampak sang putra yang selesai mengerjakan PR sedang heran karena tak biasanya si bapak belum pulang. Tak jauh dari keduanya, si kakak perempuan terlihat menyamankan diri di kursi depan TV. Paha mulusnya terekspos jelas karena ia hanya mengenakan celana pendek ketat, begitu pula lengan, bahu, ketiak hingga dada putihnya terlihat jelas akibat singlet yang nampak kekecilan.
"Atau jangan-jangan, bapak digondol demit gunung kidul, hihihihi..."
"Hus, Minul! Jangan nakutin adekmu!", tegur sang ibu.
"Hihihi..."
"Lagian kowe ini lho, malem-malem gini kok cuman pake singlet! Awas masuk angin!"
"Halaah ibuk, wis to enakan gini... lebih lega...", jawab Minul.
"Wuu, biar dicokot nyamuk kowe Mbak!", celetuk si adik.
"Nyamuk e yang tak cokot balik!", jawab Minul lagi tak mau kalah.
Tak lama berselang terdengar suara motor butut Yono diluar rumah.
"Krung krung krung krung krung.... Jglek"
"Biar aku wae yang bukain pintu!", seru Amin bergegas membukakan pintu untuk bapaknya lalu melihat bapaknya masuk dan langsung duduk di kursi.
"Bapak kok baru pulang?", tanya istri Yono, ia menangkap raut wajah gembira dari muka Yono. Seperti orang yang sudah puas dan bahagia.
"Nul, bikinin bapak kopi", perintah Yono seakan tak menggubris pertanyaaan istrinya.
"Ah Bapak, lagi pewe iki...", gerutu Minul, meski begitu gadis ayu itu tetap beranjak ke dapur.
"Biasalah bu... penumpang jauh", jawab Yono acuh.
"Wah, berarti dapet duit banyak dong Pak?", tanya Amin bersemangat.
"Eh, anu... ya cuma sedikit soalnya tadi dipinjem Gembul...", Yono beralasan.
Istri Yono sedikit merasa aneh dengan jawaban Yono, namun ia tidak begitu menggubrisnya, ia tetap melanjutkan pekerjaan jahitanya. Ia berpikir suaminya pastinya lelah bekerja seharian dan tidak ingin membebaninya dengan pertanyaan. Kemudian si Amin terlihat membereskan buku-bukunya. Dari balik gorden dapur, Minul muncul membawa secangkir kopi lengkap dengan cawanya. Ditaruhnya kopi itu di meja depan bapaknya yang sedang senyum-senyum sendiri.
"PLAK!"
"AW!"
"Ish, bapak! Salah Minul apa kok pantatku dipukul?!"
"Heh, ini lho nyamuk", jawab Yono menunjukan nyamuk mati di telapak tanganya.
Benar saja, ada bekas gigitan nyamuk membentol kecil di paha belakang minul agak keatas nyaris dekat pantat kencangnya. Namun lucunya bekas itu bertambah parah dengan bekas memerah akibat tamparan tangan Yono yang kelewat keras. Jadilah pantat putih itu kemerah-merahan. Minul dengan bersungut-sungut kembali kekamarnya mencari minyak kayu putih.
Sementara Yono, dalam lamunanya setelah tanpa sengaja merasakan kenyalanya bokong putrinya sendiri, teringat tubuh Susi...
"Ooh... Mbak Susi...", lirih Yono pelan.
***Hidden content cannot be quoted.***
[/spoiler]