Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Alergi membawa nikmat (episode 3) #akurapopo

bejopuol

Suka Semprot
Daftar
17 Nov 2011
Post
17
Like diterima
8
Bimabet
melanjutkan cerita saya yg ini
https://www.semprot.com/threads/1057876?-Alergi-membawa-nikmat-(episode-2)-akurapopo?p=1889267126#post1889267126
monggo dinikmati dengan seksama dengan tempo selama-lamanya dan saya selaku penusi memohon maaf bila ada kesalahan pengetikan karena penulis hanya manusia biasa yang tak bisa sempurna...
===========================================================================================================================================
jam sudah menujukkan pukul 10:00 dan pintu kamarku pun ada yg mengetuk.. tok .. tok..tok.. “permisi pak” lalu pintu terbuka ternyata yang masuk dokter F, beliau menghampiriku dan melalukan bebrapa pemerikasan, “menurut laporan suster aisyah kemaren keadaan pak bejo udah mendingkan dan pak bejo sudah diperbolehkan pulang” kata pak dokter, “iya ta dok? Bagus lah kalo begitu” tanyaku memastikan.. “iya pak nanti tinggak bapak minum obat yg saya sediakan, dan jangan lupa untuk selalu berhati – hati dengan makanan yg bapak makan” jawab dokter F... akhirnya 3 jam kemudian aku udah siap untuk pulang, aku selesaikan dulu administrasinya.. dan saat sampe di kasih dan menerima strup tagihan “giilaaaaaaaaaaakkk.... mnginep sehari doang bayar segini” terikakku dalam hati, “tapi gak papalah meskipun mahal pelayanannya memuaskan banget hahahaha” tertawa dalm hati... setelah kuselesaikan semua urusan administrasi... lalu ku telpon pacar baruku yaitu suster aisyah “halo.. yang aku tunggu di masjid rumah sakit ya...”, di balasnya dengan suara manja dari balik telfon “iya sayaaang, tunggu sebentar ya sayangku, muaachhh” di akhiri dengan suara ciuman manjanya, “ok sayang, aku tunggu kehadiranmu, muacch..muachh” telpo pun di tutupnya... tak lama aku menunggu di serambi masjid entah mengapa mataku tertuju pada seorang gadis menaiki skuter matic Pahrio (bukan sponsor hahaha) 125 berwarna putih, dengan plat nomer “AE **69 *P” berjalan pelan menuju arah masjid lebih tepatnya menuju ke tempatku sedang menunggu, dan akhirnya motor pahrio putih itu berhenti di depanku, aku tak tau siapa perempuan ini karena meskipun dia menggunakan helm dengan kaca film yg transparant tp dia menggunakan masker bergambarkan tokoh katun spongebob... wanita itu mulai turun dari motor pahrionya dan memlorotkan masker spongebob yg di pakainya dan saat masker spongebob itu mulai turun terlihatlah bibir berwana pink yang kemaren malam telang me”nyepong”ebobkan dedekku.. ya benaaar wanita itu adalah suster aisyah yang tak lain adalah pacar baruku.
Aisyah menghampiriku sambil melepaskan helm merk “tinta” yang dia pakai, “yuk yang.. lansung pulang apa mau kemana dulu nih?” tanyanya, “dateng – dateng udah nanya mau kemana aja, duduk sini dulu donk istirahat kamu kan capek abis perjalan kesisni” sambil menarik tangannya untuk duduk disampingku, “capek apanya, orang kontrakanku ada di derah gubeng kertajaya situ kok” jawabnya, “ayo.. lah istirahatnya nanti aja di luar asal jangan disini” pintanya sambil menolak ajakanku, “kenapa se kok buru – buru.. aku lho pengen lebih lama lagi sama kamu” balasku manja, “iiihh goombaalll... udah ayo cepeeet, ato tak tinggal nih” sahutnya dengan nada marah tapi digabung dengan nada manjanya... “yaudah..yaudah.. hayuuk, tp aku lapar nih nanti mampir makan dulu ya?” akupun mengalah dan bangkit menuju motornya, dia hanya membawa 1 helm dan diapun menyuruhku memakainya.. saat kupakai helmnya tercium bau sampo tp nggak tau merknya “heemmm...wangi banget”, aku pun mulai naik ke motornya dan disusul oleh aisyah yang duduk di jok belakan sambil merangkulkan kedua tangannya ke penggangku, tersaya bongkahan payudarahnya yg menyentuh punggungku sangat kenyal dan hangak hingga tanpa sadar “dedekku” pun mulai sedikit terusik.. sesat sebelum sampai di pintu keluar RS. D*kt*e*su*mo motorku tiba – tiba di cegat oleh 3 orang wanita berpakaian sregam suster yang sama seperti yang digunakan aisyah kemaren malam.. “Stoop..stoop..stoop” teriak salah satu wanita bertubuh tinggi dengan body yang lansing dan cenderung cungkring mengagetkanku, aku reflek mengerem dan celakanya, aisyah yg tadinya hanya merangkul pinggangku dari belakan tiba – tiba pengangnnya terlepas dan tanganny kini tertumpu di atas “dedekku” yang sedikit membesar karena efek dari payudara aisyah di pungunggku... aisyah lalu membenahi posisi duduknya tapi tangan kanannya malah meraba – raba “dedekku” dari luar celana jeansku, setalah merabanya sebentar tangannya di angkat lalu menutupi wajahnya yg kini bersembunyi di punggungku,.... “halah gak usah singitan, wes ngerti kok q” kata salah satu wanita yg mencegak kami, “oh ini to pacar barumu, syah?” tanyanya lagi sambil melongok ke arah aisyah yg bersembunyi di punggungku... “he..he..he..” senyum aisyah yg mulai berani menunjukkan wajahnya karena mungkin dia sudah dikenali dan tak ada gunanya lagi bersembunyi... “yee malah cengar cenir tu anak” kata wanita yg bertubuh tinggi, “kenalne dong syah?” tambahnya lagi.. “iyo..iyo..., nih kenalin pacarku, namanya bejo”.. “oalah ini pak bejo kemaren yg dirawat di kamar paling ujung itu ya” sahut wanita yg lainnya.. “pantesan kok kemaren watu ngecek ke kamarnya mas bejo kok lama banget, ternyata sambil pacaran to” sindir wanita yg berpostur tinggi sambil memberikan tangannya untuk bersalaman “namaku ria” tambahnya mengenalkan diri, lalu disambut ke 2 temannya yg lain, “hay, aku chelin” salah satu wanita dengan tubuh yang gak begitu tinggi dengan bentuk tubuh yang agak chuby mengenalkan dirinya, tinggal satu wanita yang belum mengenalkan diri dan wanita ini sangatlah pemalu karena sedari tadi ketika kedua temannya berbicara dia hanya diam dan lebih banyak tersenyum saja, akhirnya aisyah pun mengambil inisiatif mengnalkan kami “mi, ini kenalin pacarku namanya bejo”, kulanjutkan dengan memebrikan tanganku untuk bersalamn dan diapun menyambut niatku itu tapi tidak mengenalkan dirinya.. tiba – tiba suster chelin mengjutkan kami dengan suaranya yg melengkin “bancaan reekkk!!!” sambil mencubit aisyah.. “bancaan opo se?” aisyah kembali bertanya ke suster chelin, “Pajak Jadian rek... gitu ae gak ero” dengan bahasa suroboyanny suster ria mejawab pertanyaan aisyah.. “pajek jadian apa’an.. kita kanudah lama pacaran” jawab aisyah sedikit berbohong mungkin biar lepas dari traktiran yg di minta teman – temannya.. akhirnya aisyah menyuruhku untuk kembali memacu motor pahrionya “ayo yang, di pulang aja yuk, anak – anak iki menag gini resek kok”... “permisi mbak – mbak... kita ulang dulu ya” aku pun pamit kepada teman – teman aisyah.. “iya mas bejo ati – ati ya, aisyahnya jangan di apa – apain” jawab chelin, “huuusssshh” sahut aisyah sambil mencubit chelin sambil tersenyum sipu.... aku pun mulai memacu motor pahrio milik aisyah keluar dari RS. D*kt*e*su*mo... motor kami terhenti oleh lampu merah dan untuk mencairkan suasanya aku mulai iseng bertanya ke aisyah “itu tadi temenmu yg satunya siapa namanya kok tadi kamu panggilnya cuman mi doank”.. “ooohh.. si mia, mia emang kayak gitu orange pemalu banget orangnya”.. ternyata nama wanita yg pemalu tadi namanya suster mia “kuliha – lihat orangnya cantik lho, tp kok pemalu ya?” tanyaku lagi, “heemmm.. mulai.. mulai.. masak di depan pacarnya bilang orang lain cantik se” jawabnya dengan nada kesal... “ya elah yang, cuman cantik doang gak lebih.. kalo pacarku kan bukan hanya cantik tapi juga mempesona” rayuku untuk menyenangkannya, padahal memang suster mia terlihat lebih cantik dari aisyah dilihat dari kulit wajahnya saja suster mia lebih terlihat aura kecantikanny meskipun suster mia memakai jilbab... “iiihh.. gombaal teruuus” jawab aisyah, akhirnya lampu berwarna merah itu berubah warna menjadi hijau dan kembali kupacu motor pahrio milik aisyah ke kawasan Gubeng Kertajaya.
“yang gang depan belok kiri ya” sambil menjuk ke arah gang kecil di kiri jalan, ku ikuti arahan dari aisyah dan akhirnya kita sampai di salah satu gang kecil dengan rumah – rumah yg sangat berdepetan khas pemukiman orang kota.. “stoop yang” teriak aisyah mengagetkanku dan ku ikuti dengan menekan rem mendadak mengakibatkan tubuh aisyah ikut maju kedepan dan payudara yg sedari td menempel itu manik menekan punggungku... “ini yang kontrakanku, kecil ya??” aisyah turun sambil mulai membuka pagar salah satu rumah yg bisa dibilang kecil itu... “masukin ya motornya” sahutnya lg, aku pun menaikkan motor pahrio ini ke teras rumah kontrakan milik aisyah.. aisyah sudah mengunci pagar dan membukakan pintu kontrakannya itu “yuk masuk” ajak aisyah, “gak papa nih? Kalo ketahuan tetangga gimana?” tanyaku, “udah masuk aja, disekitar kontrakan ini rumah – rumahnya juga di kontrakkan kok jd gak papa, lagian yg ngotrak di sebelah ini juga anak kuliahan kok, udah ayo masuk” jelasnya panjang sambil menarikku untuk masuk ke dalam kontrakannya, dan menyuruhku duduk di ruang tamu, “mau minum apa yang?” tanyanya mengagetkanku yg sedang melihat sekeliling rumah kontrakan kecil ini..”sembarang wes, yg penting dingin” jawabku, “ok tunggu bentar tak siapin minum dulu” sahutnya sambil mulai berlalu dari hadapanku yg terduduk di shofa... tak lama aisyah keluar dengan membawa 2 gelas minuman dingin.. saat dia keluar dari dapur dia sudah melepaskan jaket yg dikenakannya, ternyata dibalik jaket yang dia paikanya tadi dia menggunakan kaos putih bergaris yang cukup ketat sehingga membuat tonjolan didanya jadi sangat ekspose, meskipun dia memakai jilbah tapi juntaian jilbabnya yg pentek itu hanya menutupi sebagian atas dadanya saja, sejenak aku terhenti pada pemandangan yg agak aneh karena di bagian payudara yang tertutup kaos lengan panjangnya itu tercetak benjolan kecil di ujung kedua payudarah indahnya, “wiih gak nggawe kutang keliatannya” pikiran kotor mulai merasuki pikiranku, masih membayangkan benjolan apa yg ada di ujung payudaranya itu tiba – tiba aku dikagetkan oleh suara indah dan penuh manja itu “iihhh... ayang, liatin apa se???”.. “heehh.. nggak kok, kamu tambah cantik kalo gak pake baju dinas” jawabku untuk menutupi aktifitas lamunan jorokku hahahaha... saat dia menunduk untuk menaruh minuman diatas meja terlihat payudara yang kayaknya tak dilindungi oleh bra itu ikut turun menggelantung seakan kaosnya tak mampu menahan berat dari payudara mikik aisyah.. melihat pemandangan seperti itu birahiku mulai naik, tanpa ikir panjang lansung ku tarik kepalanya dan lansung ku beri ciuman mesra di bibirnya yang indah itu, dia sempat terkejut dan hampir menolak ciuman yang aku berikan tp akhirnya diapun larut dalam aliran birahi yang dan aisyah juga mulai membalas ciuman yang kuberi, 3 menit kami saling berbalas ciuman dan beradu lidah dan tak lupa bertukar air liur didalam mulut masing – masing.. “hehhmmm” terdengar suara desahan disela perlakuanku terhadap aisyah, sepertinya aisyah sudah mulai terpancing permainan kasih sayang yg kuberikan... mendengan desahan seperti itu secara reflek tangan kananku mulai kuturunkan ke gundukan gunung birahi milik aisyah, kuremas – remas payudarah aisyah dari luar kaos yg dia kenakan, “benerkan, ternyata aisyah gak pake bra” gumamku dalam hati, mendapatkan remasan – remasan di payudarahnya aisyah hanya melenguh – lenguh kecil disela ciuman kita “hemmm..hemm..hemmm”.. tiba – tiba aisyah melepaskan ciumannya dari bibirku lalu berbisik “yang.. di dalam aja yuuk”, mendengar bisikan itu lalu reflek aku menggendong aisyah menuju kamarnya.. dlm perjalan menuju kamarnya yg letaknya paling belakang itu tak kusia-siakan bibir pinknya, kulumat – lumat dan kugigit – gigit hingga membuat aisyah yg berada digendonganku melenguh kecil “heemmm..hemmm..”. setelah sampai didepan puntu kamar aisyah yang masih berada digendonganku membantu membuka pintu tanpa melepaskan ciumannya, setelah pintu terbuka lalu kuturunkan aisyah di atas kasur tanpa dipan.. aku berdiri sejenak sambil melepaskan baju dan celana yang kupakai dan hanya menyisakan boxer dan CD yg menutupi si dedek yg udah mulai bangkit dari tidurnya.. kulihat aisyah hanya tersenyum kecil, melihat senyumnya yg manis itu aku lansung menindih tubuhnya yang indah itu, dengan bertumpu kedeua siku aku kembali melumat bibir aisyah “ehmmm..eemm..clluuupp..mchhuuaahh”suara cuamn kami beradu, kembali tangan kananku kumainkan di payudarahnya “aahhhhss...sshhhhmmm” desahnya ketika tangan kananu mulai meraba dan meremas payudara kenyalnya, lalu tangan kananku mulai kumasukkan dari bawah kaos lengan panjang dan kini tanganku sudah menyentuh payudara tanpa bra dari balik kaos yg dikenakannya... “heemmm.. kamu suering gak pake BH ya yang” bisikku disela ciuman di bibirnya.. “gak yang td buru – buru mau jemput kamu jd gak sempet pake BH” jawabnya.. “buka ya yang kaosnya” pintaku.. dan aishyah membantu untuk melepaskan kasonya saat kaos di tarinnya keatas dan terlepas dari kepalanya jilbabnya pun ukut terlepas dari kepalanya, ternyata kalo gak pake jilbab aisyah sangat menggairahkan..wajahnya yg bening tanpa jerawat dipadu dengan rambut lurus dan panjangnya itu menambah rasa kagumku terhadap pacar baruku ini, lagi kulumat bibirnya yang indah itu dan kali ini bibirku mulai turun ke leher dan terus turun hingga akhirnya bibirku ini sampai di bukit kenyal milik aisyah.. jilatan demi jilatan mulai kuserbukan ke payudara aisyah “aaahhhmm..hheeeffssss...heemmm.. terus yaaanngghhhhh” hanya lenguhan dan desahan itu yang keluar dari mulut aisyah.. kini tanganku mulai turun merapa perut dan pusarnya hingga terhenti di pengait celana jeans yang di pakainya, dengan sedikit sentuhan pengait celana itu sudah terlepas dan kutarik resletingnya turun, setelah celananya agak longgar tanganku pun kuselipkan ke bagian selakangannya dan mendapati bahwa vagina iasyah sudah basah kuyup oleh cairan penanda birahinya “aaahhhmmm..heemmm” ketika jari telunjukku mainkan aksinya di bibir vagina aisyah yg masih tertutupi oleh celana dalamnya, kutekan – tekan bibir vaginyanya hingga membuat aisyah belingsatan akibat permainan jariku.. setelah puas aku menjilati, menyedot – nyedot, dan menggitip puting dan payudarah aisyah kini kualihkan permainanku ke baian selakangan asiyah.. dengan susah payah kuarik celana jeans aisyah dan dibantunya dengan sedikit mengangkat pinggulnya dan akhirnya jelana jeans itu sudah terlepas dari kaki indah dan jenjang aisyah, sehingga kini tubuh aisyah hanya tertutu CD berwarna crem berenda dan sudah bawah kuyup oleh cairan yang keluar dari vaginanya... kuturunkan kepalaku ke arah selakangannya dan berhenti untuk mencium aroma khas vagina wanita yg sangat terwat itu, sedikit ku singkap bagian bawah CD aisyah hinnga vagina yg ditumbuhi buluh halus itu terlihat menintip dari sela – sela CD yang kusingkap.. kusapukan lidahku di bibir vaginanya “aaahhhh..” dia melenguh panjang ketika pertama kali lidahku menyentuh bibir vagianya.. kutusuk – tusukkan ujung lidahku kesela-sela bibir vagina aisyah yang disabut dengan gerakan pinggul asyah memutar kekiri dan kekanan... “yaahhhnngg.. leepaaasshhh........ sajja Cdnyhaaa.... yaaangghh hhuuuuuff” katanya disela lehuhan dan desahan yg dikeluarkannya.. dengan reflek lansung kuturunkan CD aisyah melewati kedua kaki mulusnya itu dan ahirnya terlepas.. kulempar entah kemana CD itu td tanpa kuhiraukan jatuhnya dimana kembali kumainkan bibirku di vagian asiyah kusedot cairan kenikmatan dari vaginanya dan kini dibantu jari telunjukku yg menyingkap bibir vagina asiyah hingga membuat tusukan lidahku menjani semakin dalam dan membuat aisyah jadi tak karuan “aaaahhh... yaaannnghh.. sudaaahh gaak tahaannn...” mendengar kata itu akupun berdiri dan dengan cepat mlepaskan boxer dan CD yg sedari tadi mengekan kebebasan dair burungku yg perkasa itu, kuturnkan boxer dan Cdku hinnga meloncatlah burung kebangganku dari sarangnya.. melihat penisku yg sudah tegang maksimal itu aisyah bangun dari posisi tidurnya dan mendekatkan majahnya ke selakanganku, aku mengerti maksudnya kepgang penisku dan kusodorkan ke mulutnya, tanpa memegang penisku bibirnya itu mulai menciumi kela penisku dan bergeran ke pangkal penisku dijilatinya hingga kembali ke kepala penisku berulang-ulang, kemudian bibirnya yg indah itu terbuka dan haaaap “aaahhhhhhhrrrggghhhh...” aku melenguh keras ketika kepala penisku sudah masuk kemulutnya dengan sekali lahap, digerakkan kelanya maju hingga penisku pun makin dalam masuk ke bibirnya.. sensai luar biasa ketika penisku yg mulai masuk di mulutnya itu disedotnya sambil menarik kepanya kebelakang dan penisku dengan perlahan keluar dair bibirnya, asiyah mengulangi gerakan kelanya dengan tempo pelan dan lama kelamaan dia mulai menambah kecepatan kulumannya terhadap penisku, mendapat perlakuan seperti itu aku hanya bisa mengangkat kpalaku keatas menikmati setiap kuluman yg diberikan aisyah... 5 menit dalam posisi seperti ini kulihat aisyah sudah mulai capek engulum penisku ini terlihat dari tempe kulumannya main lama makin pelan, lalu kucabut penisku dari mulunya “ssrruuupp..pluukk” suara sedotan aisyah ketika penisku keluar dari mulutnya..

lalu asiyah menarik tanganku untuk rebahan di kasurnya telentang, lalu aisyah mengangkangi pinggang ku.. dia menurunkan kepalanya ketelingaku “aku sudah gak tahan yang, pengen ngerasain dedekmu” bisiknya halus di telingaku.. mendapat bisikan itu lalu lalu kulumat bibirnya kumainka lidahku dan dibalas dengan lidahnya... sambil bercumbu tangan aisyah kini memgang penisku untuk di arahkan ke vaginanya, dengan sekali hentakan.. “aaahhhhhrrggg” penisku pun masuk ke vagina aisyah dan diikuti jeritan kecil dari bibirnya disela-sela ciuman kita, “hhuumm..heeehhsss..heessshhmm” desahannya ketika pinggulnya di tarik naik turun hingga membuat penisku keluar masuk di vaginanya yg masih terasa sempit dan hangat itu... tak kuanggurkan kedua payudarah aisyah yg mengkel mengangtung dan bergoyang mengikuti irama gerakan aisyah di atas pinggulu.. keremas – remas payudaranya, kutarik dan kutekan putingnya yg berwarna coklat muda itu, hingga membuat aisyah melnguh “aaaaahhmm.. heemmmm .. hemmm” mengangkat kepalanya keatas.. dalam posisi ini payu dara aisyah tepat berada di depan mataku, tak kusia –siakan kini kulumat putingnya kugigit-gigit hingga membuat gerakan aisyah yg tadinya berirama menjadi tak karuan..

aisyah mempercepat gerakan pinggulnya naik turun dan kadang diselingi gerakan memutar hingga terasa penisku seperti di persa oleh vaginanya.. “aahhmm.. terussshhh yangghhhh.... tempeekhhmmmu enakk bangeet... yaaaahaaanngghhhhhh” desahanku makin menjadi ketika gerakan aishyah makin dipercepat, “aahhh..aahh.. iyaaahh,, yuaaanngghhh.. buruuuunggghhmhhuuu.. juuhhh... gaaahhh.. aahhhh..aahhh.. eeennnaaakkhhh... hemmm” jawabnya sambill terengah-engah.... 5 menit dalam posisi seperti ini kurasa aisyah akan mencapai puncaknya yg pertama.. “yaaangghhh.. akuuuuhhh... hemmm..hemmm..” kata – katanya terhenti ketika pingangku yg tadi diam pasif menerima gerakan aisyah kini mulai kugerakkan berlawanan dengan kerakan aisyah sehingga membuat penetrasi penisku makin dalam kevagina aisyah.. “aaahh. Akhuuuu.... gakk... tahaann.. lagiiihhhh.. aahhh..aah...” desahannya terhenti ketiak dia mnejrit dan tubuhnya menengang kaku“aaaahhh.. akuuuu.. keeluaaaar.. yaaaaaanngghhhh.. aahhh.. aahhh” jeritannya berhenti di iringi dengan kedutan – kedutan di vaginanya dan terasa pula siraman cairan hangat yg menyiram kepala penisku didalam vagina aisyah...

akhirnya dia roboh ke dadaku dan berbisik “kamuu.. hebat banget yang, terima kasih ya” bisiknya terengah-engah dan diahiri dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas ciumannya dengan memasukkan lidahku kebirirnya lalau diapun membalas serangan lidahku, kugigit bibirnya dengan lembut dan tak henti – hentinya mencumbui bibir manisnya itu, hingga membangkitkan birahinya, kembali penisku yg masih menancap di vagianya itu terasa di remas- remas dengan gerakan otot vaginanya.. dan di ikuti dengan gerakan bokong aisyah yg kembali naik turun di atas pingangku, mengerti kalo aisyah sudah tak kuat lagi untuk bergerak naik turu, lalu kubalikkan tubuh aisyah tanpa mengeluarkan penisku dari vaginanya.
Kini posisiku sudah menindih tubuh aisyah, sebelum kugerakkan pingangku aku berbisik ditelinganay “yang sekarang giliran aku yg akan memuaskanmu”.. “sayanngg tubuhku ini milikmu, nikmma” kata-katanya terhenti ketia mulutnya kembali kambar dengan halus dnlembut... lalukugoyangkan pinggangku maju mundur hingga penisku memompa vagianya.”heemmm....hemmm.. aahhhh..ahhh..” aisyah hanya melenguh ketika gerakan pompaanku semakin kupercepat temponya..*plok.*plok..*plok...*plook.. suara pinggulku yang beradu dengan pinggulnya... setalah kupercepat gerakan pompaanku selama kurang lebih 10 menit terasa penisku sudah akan mencapai gari akrihnya.. makin kuper cepat pompaan penisku di vagina aisyah “aaaahhh..aaahh..aahhh.. terrusshh.. yaaangg.. akuu udah mauaaaa... nyaammpeeekk.. laaagiii”racaunya disela terjangan penisku divaginanya “tungguuuh.. bentaaar.. yaaannggghhh.. akhuu.. juga benthaarr.... lagiihh ....keluaarrr” jawabku sambil erus memmopa vagina aisyah “aahhhh.. aahhh.. ahhhh.. yaaaaannggg” desahan aisyah semakin keras menggema di kamar yg bisa dibilang kecil ini... “aaahh.. ahhh.. aahh” kurasakan penisku makin keras dan akan mencapai puncaknya, terus ku pompa penisku di vagina asiyah, kulihat gerkanku dari cermin yg ada di lemari pakaian aisyah, dan dari cermin itu ternyata pintu kamar aisyah masih terbuka lebar dan kulihat pula ada sesosok kepala wanita berjilbab melonggok masuk melihat kedalam kamar aisyah.. ketika kutengok ke arah pintu sambil terus memompa vagina asiyah, kepala yg kulihat dicermin tadi sudah tak ada lagi.. rasa penasaranku sirna ketika mendengar jeritan aisyah “aaahh.. yaangggg...... betaaarrr.. llagiih.. ohhh... yaaaangghhh” mengagetkanku, kembali aku fokus ke terjangan enisku ke vagina aisyah..”aaahh.. yaanggg.. aahhhh.. aahh” jeritan aisyah makin keras menereima hentakan penisku yang makin kuperdalam.. dan dengan sekali hentakan pamungkas “aaahaaaahhhhhkk” aisyah menjerit keras “croooott..croooortt...cooort” hentakanku terhenti diringi muncratnya spermaku kedalam vagina aisyah, “yang makish banyak ya, hari ini kau pusa banget”bisikku sambil menjatuhkan tubuhku di sebelah aisyah, “iya yang sama-sama, aku juga pusa banget” jawabnya sambil terengah-engah, “yang aku sayang banget sama kamu, jangan pernah tinggalin akau ya..” tambahnya lagi sambil ngelus pipiku, kujawab “aku gak akan pernah ninggalin kamu... aku juga sayang banget sama kamu” kuahiri dengan ciuman lembut di keningnya dan aisyah tersenyum sipu, kamipun tertidur dalam keadaan tanpa busasana sama sekali...

Aku terbangun ketika ada suara wanita yang bercanda, kulihat pintu sudah tertutup dan kuliah jam di dinding sudah menujukkan jam 6:30 sore “wih lama banget aku tidurnya” gumamku dalam hati... kulihat pakaianku usdah terlipat rapi di samping tempat tidur, segera kukenakan semua pakainku dan keluar dari kamar tidur aisyah, ketika aku keluar aku dikagetka oleh suara seorang wanita “ehemmm... waduh yang baru bangun rek, puas banget kayake” sindirnya mengagetkanku, dan kuliah aisyah sedang duduk dan mencubi wanita itu “huusss.. apa se kamu itu lin” sahut aisyah sambil menutup mulun wanita itu yg tak lain adalah suster chelin, dan kulihat pula ada suster mia di sebelah suster chelin yg sedang duduk bertiga sambil nonton TV, aku hany bisa senyum menerima ledeka dari suster chelin.. “sini yang duduk sini lho” aisyah memanggilku untuk ikut bergabung dengan mereka... “kamu td kan belum makan , ini kau sudah siapin makana” sahut aisyah sambil memberikan kotak sterofoam “makanan apa ini?” tanyaku ke asiyah, “udah makan aja aman kok, yg pasti gak ada dagingnya lah” jawab aisyah sambil membuka kotak sterofoam itu, kulihat ada nasi dan disebelahnya ada lauk yg terlihat seperti rendang.. “lho yag iu bukane rendang ya?, akukan gak boleh makan daging” tanyaku.. “udah maka aja, itu bukan daging kok, memang bumbunya bumbu rendangtp itu bukan daging, udah maka ajah” jawabnya “sini deh aku suapi” tambahnya lagi... aku pun menerima suapan yg diberikan aisyah dan kurasaka memang bukan daging tp ternyata jamur yg diberi bumpu rendang, kenapa aku bisa tau karen rendang jamur juga merukan salah satu menu di resto vegetarianku... “ciieeeee... yuk mi kita tinggalin aja, nek wes ngunu kita cuman jadi obat nyamuk doang ceritanya” ledek suster chelin yg melihat kemesraan kami berdua, reflek kuambil nasi kotak dari tangan aisyah dan kumakan sendiri tanpa bantuan suapan aisyah, dan aisyah pun masuk kedapur mengambilkan minum buatku.. setlah acara makan – makan dan bercanda didepan TV kulihat jam sudah menunjukkan pukul 7:00, “yang aku tak pulang dulu ya?” tanyaku pada aisyah, “ya udah kamu pulang dulu aja, tp naik apa??” jawab asiyah... “kamu besok berangkat dines jam berapa se?” tanyaklu lagi, “jam 10an lah yang, kenapa emange?” jawabnya bingung, “ya gini aja, motormu tak bawae dulu besok aku jemput pagi aku jemput kamu, sambil bawa motorku sendiri, gimana?” jelasku.. “ya terserah se, tp apa kamu gak repot kalo gitu?” kata asiyah, “ya elah masak jemput pacar sendiri aja pake repot-repot” jawabku sedikit menggoda.. “cieee..cieee...cieee” tiba – tiba suster chelin menyela pembicaraan kita.. kami berdua hanya tersenyum “... setelah adegan pamitan bersama, lalu kubawa motor pahrio milik aisyah pulang ke rumah.. dalam perjalalaln aku hanya bisa melamun dan tak membayangkan yang telah terjadi selama 3 hari ini, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit sampelah aku di rumah, aku sedikit kaget ketika aku masuk ke halaman rumah ternyata sudah ada ayah dan ibu akan masuk kemobilnya, “yah.. bu... kok tumben kemari???” tanyaku, yah selama aku pindah ke surabaya aku hanya tinggal ber 2 dengan adikku yg masih SMA dia juga ikut pindah ke surabaya karena menurutku pendidikan di surabaya lebih baik dibandingkan dia harus sekolah di daerah yg berdekatan dengan LAPINDO... “ini mau jemput adekmu” jawab ayahku, “loh mau kemana emange?” tanyaku penasaran.. kali ini ibu yg menjawab “itu lho.. mbahmu seng dek magetan kui lagek sakit, iki ayah mbek ibu mau jenguk mbahmu, lha td adekmu mintak ikut sekalian” memeang ibuku ini keturunan orang jawa timur wilayah barat jd logat dan bahasanya selalu medok.. “lah kulo kok mboten dikandani to bu??” jawabku dengan bahasa jawa... “halah koe we gede ae, nek pengen melu budalo dewe sesok” jawab ibuku.. “ya wes lah bu nusa ae tak mrono, soale besok jek enek janji aku” tambahku...
“mas iku motore siapa?” tanya adekku yg baru keluar dr rumah, “ini motore koncoku dek” jawabku.. “kemana aja se kemaren itu kok nggak pulang” tanya adekku yg penasaran kenapa kemaren q nggak pulng dan gak ngasih kabar... “itu kemaren di G-walk enek masalah dikit jd harus lembur, udah malem mau pulang kok males, jd nginep sana deh” sangkalku pada menjawab pertanyaan adekku.. “ya wes lah ayo ndang berangkat” kata ibuku memecah obrolanku dengan adikku.. “Ya wes bu ati-ati di jalan, nusa aku tak susul mrono” jawabku sambil melepas kepergian mereka.. akhirnya mobil ayah sudah keluar dari halaman rumah, lalu kupanggil pak jo untuk memasukkan motor pahrio aisyah ke garasi, lalu aku masuk ke dalam rumah, dan kupuskan untuk mandi dan setelah mandi aku merebahkan badanku di kasur, mungkin sangkin capeknya akhirnya aku tertidur...

Aku terbangun ketika mendengar iphoneku berbunyi “kriiingg..kriiingg...kriing” kulihat jam dinding ternyata sudah jam 6 pagi, berarti aku semalam tidur nyenyak banget sampe jama segini baru bangun.. ternyta asiyah yg menelpon.. “halo.. ada apa yang?” tanyaku, “yang jangan lupa ya abis ini jemput aku”.. “aku berangkat jam setengah delapan ya, jangan sampe telat” aisyah mengingatkanku kalo hr ini aku harus menjeput dia karena motornya kubawa kemaren.. “siap.. booosss...” jawabku singkat.. “ya udah mandi dulu sana bau banget sampe kecium sampe sini” .. “loh dr mana aisyah tau kalo aku belum mandi” gumamku dalam hati.. “ya udah ya aku tutup dulu telponnya, selamat pagi sayangku.... muuaaachhh” sahutnya lagi.. dan “tuuuutt..tttuuuut..tuuuutt..” teplonya terputus sebelum aku mengucapkan kalimat perpisahan.. ku ambil handuk dan lansung menuju kamar mandi, setlah mandi kulihat ke meja makan Cuma ada nasi goreng dan beberapa tempe goreng.. “walah mbok, kok masak ginian teru se” gumamku dalam hati... lalu aku duduk dan menyantap sarapan yg telah di sediakan mbok sri pagi ini, mendengar suara sendok yg beradu dengan piring mbok sri lansung keluar dan menyakan aku mau minum apa, “teh anget aja mbok, kayak biasanya ya” pintaku ke mbok sri yg sudahmenjadi pembantu di rumah ini semenjak aku pindah ke surabaya 5 tahun yang lalu, bisa dibilang mbok sri sudah jadi bagian keluarga di rumah ini, setelah selesai makan lalu aku kembali kemar untuk ganti baju, setelah penampilan sudah rapi kuambil iphone ku dan menelpon satpam G-walk yg kusuruh untuk membawa motorku, “pak de” sapaan akrabku dengan satpam komplek food cort G-walk itu “pak de, tolong jam setangah 8 pean bawaken motorku ke gubeng kertajaya yo” pintaku dari balik telepon, “siaap bos, daerah mana itu” dia bertanya, “wes nanti tak sms alamate” jawabku lagi, “ok lah boss, siap laksanakan” jawabnya dengan candaan khas para scurity. Setelah ku smskan alamatnya dimana lalu aku berangkat menuju rumah aisyah...
 
Setelah perjalanan yg cukup lama karena kemacetan kota surabaya di pagi hari akhirnya aku sampe di rumah kontrakan aisyah jam 7 lebih 10 menit, ku ketuk pintu pagar rumah mungil itu, lalu pintu rumah terbuka dan ternyata yg keluar bukan aisyah tapi suster mia.. “suster mia, aisyahnya ada?” tanyaku pada suster mia yg berjalan untuk membukakan pagar depan rumah.. “itu baru selesai mandi, tunggu aja di dalam mas” jawabnya.. ternyata suara suster mia sangatlah merdu dengan pstur tubuh yg tidak begitu tinggi kalo di ibaratkan artis itu suster mia mirip dengan rossa dari segi postur tubuh dan suara merdunya.. lalu akau masuk meninggalkan motor pahrio aisyah di luar pagar, “susuter mia gak piket juga?” tanyaku mencairkan suasana, “wah mas bejo jangan panggil suster donk, panggil mia aja” jawabnya dengan suara halus dan agak malu-malu itu.. “dah sampean tunggu saja aisyahnya bentar lagi keluar kok” tambahnya sambil menyuruhku duduk di sofa. Akhirnya aisyah keluar dari kamarnya, dengan menggunakan seragam dinasnya itu tak menutupi kecantikan dan kemolekan tubuhnya, harum aroma parfum yang dikenakannya sangatlah memancing birahi pria untuk mencumbui tubuhnya itu, kehentikan lamunan jorokku ketika aisyah menghampiriku dan bertanaya “yang, nanti kamu pulange bareng siapa? Ini si mia ternyata mau nebeng aku ke RS”.. “gampang... bentar lagi temenku kesini kok bawa motorku, sudah janjian tadi” kataku, “oh.. ya udah kalo gitu, kamu dibikinin minum apa nih??”tanyanya.. “gak usah yang, abis ini temenku pasti udah datang”jawabku.. benar saja tak lama terdengar suara klanpot racing dari motor gedeku, lalu berhenti agak jauh dari rumah kontrakan, kuputuskan untuk keluar mengok sebentar dan benar saja suara motor tadi adalah suara motorku yg dikendarai sesorang berpakaian scurity, lalu kupanggil dia “pak de.. sini..” sambil melambaikan tanganku... lalau aku masuk ke rumah kontrakan aisyah untuk bepamitan, setelah berpamitan pulang kuberi sedikit hadiah kecupan dipipi aisyah yang dibalasnya dengan bisikan “sampe ketemu lagi ya sayangku” lalu di ikuti kecupan manis di keningku, tak puas hanya mendapat kecupan di kening lalu kusahut dagu aisyah lansung kesorobot bibir indahnya dengan bibirku, tak lama adegan ciuman kami karena takut ketahuan suster mia...

dalam boncengan “pak de” motorku di pacunya dengan kecepatan sedang menuju G-walk tempak “pak de” bekerja... setelah kurang lebih 30 menit perjalanan karena jalanan di kota SBY cenderung macet dipagi hari karena memang jam berangkat kerja, sampailah kami di G-walk, sesampainya kami di G-walk suasananya sudah lumayan ramai banyak warga sekitar kompleks yg sedang lalu lalang, mulai dari berbelanja, mengntarkan anaknya sekolah, sampai ada yg hanya lari-lari kecil disekitaran G-walk, aku diurunkan “pak de” di depan restoranku dan pak de u kembali ke pos satpam yg dijaganya... kulihat restoku masih sangat sepi karena memang buka mulai jam 10 pagi dan sekarang masih jam 8 pagi, saat akan membuka pintu samping restoku aku dikejutkan dengan suara wanita yg memanggil namaku “mas bejo, sudah sembuh to ternyata” ternyata wanita tu adalah Ci’ mei, “oh iya Ci’, kemren pagi udah pulang kok” jawabku sambil menghampiri ci’ mei yg baru keluar dari mobil sedannya yg terparkir di samping resto chinese food miliknya... “gimana keadaannya sekarang?” tanya ci’ mei, “halah cik udah biasa kok, sekarang udah bener-bener enakan tp harus jaga makannya gitu aja” jawbaku, ‘ehmm, berarti harus hati tuh kalo pilih-pilh makanan” katanya “tumben jam segini udah kesini?” tambahny lagi.. “iya ci’ tadi sekalian mau ambil motor di pak satpam, ci’ mei juga kok jam segini udah dateng?” jawabku, “iya tadi sekalian nganterin anakku berangkat sekolah” jawabnya “mas bejo udah sarapan??” tanya ci’ mei, “udah ci’ tadi pagi udah sarapan kok” jawabku, “yaudah kalo gitu ngeteh dulu yuk, mumpung pegawai kita belum pada dateng” kata ci’ mei, dari pada aku sendirian di dalem resto mending aku terima saja tawaran ci’ mei “ya udah cik, bentar aja tapi ya”.. “ya udah masuk yuk” ajaknya untuk masuk ke salah satu ruangan ber AC, yg digunakan ci’ mei sebagai kantornya untuk mengurusi segala keperluan restonya, “duduk dulu mas bejo” kata ci’ mei menyuruhku duduk di sofa yag ada di sudut ruangan itu, kulihat sekeliling ruangan ini masih terlihat kosong hanya ada 1 lemari kaca itupun dalamnya masih belum banyak isinya, mungkin baru buka jadi filenya belum begitu banyak... “tunggu bentar ya mas bejo saya bikinin teh dulu, kalo mau liat tv itu remotnya ada di atas meja kantorku” kata ci’ mei.. “iya ci’ jadi ngerepotin nih hehehe” godaku ke cik mei, “halah mas bejo ini bisa aja, namanya tetangga namu ya harus dilayani dengan baik lah”katnanya.. mendengar penyataanny barusan fikiranku menerawang jauh andai saja kata “melayani” tadi itu melayani dalam hal itu hahaha.. pikiran jorokku mulai muncul. Kubuang pikiran jorok itu dengan mengalihkannya dengan melihat tv, kunyalan tv ternyata cik mei memasang TV kabel di kantornya itu terlihat dari channel tv yg kulihat sekarang yaitu channel HBO cinema yg selalu memutar film-film box office, saat itu yg sedang tayang adalah film “the black ballon” salah satu film bergenre drama. Saat menonton aku terfokus dengan tv aku tak tau kalo ci’ mei sudah berada di sampingku “nonon apa itu kok kelihatannya serius banget”kata ci’ mei mengagetkanku, “eh.. nggak ci’ itu tadi adegannya romantis banget” kataku.. “ya udah ini tehnya, ini juga ada beberapa camila monggo dinikmati” kata ci’ mei sambil meltakkan beberapa toples camilan, beberapa menit berlalu dengan obrolan mengenai kehidupan masing-masing, dari sini aku tau kalo ci’ mei ternyata sering ditinggal suaminya keluar kota bahkan keluar negri mungkin hanya ada di rumah tiap week end saja.. obrolan kami berhenti sejenak ketika melihat adegan pemeran utama pria mencium pemeran utama wanitanya, kulihat nafas ci’ mei agak berat ketika melihat adegan ciuman itu yg awalnya hanya ciuman biasa sekarang para pemeran film itu saling beradu pagudan dan terlihat lidah mereka juga beradu didalam kemelut bibir mereka, kulihat bibir ci’ mei agak bergerak-gerak seaakan menirukan adegan ciuam yg ada didalam film.. melihat hal itu birahiku pun mulai terpancing dan tanpa pikir panjang lansung ku palingkan wajah ci’ mei dari tv lalu kucium bibir tipisnya itu.. awalnya dia sedikit kaget dan seakan menolak ciuam yg ku berikan, tapi ciuamanku tak kukendurkan tapi kali ini ku barengi dengan belaian di bagian belakan kepalanya dan akhirnya ci’ mei pun menyerah dan menerima apa yg kulakukan pada bibir manisnya itu.. “hemmmmmfff” dia melenguh ketika bagian bawah bibirnya ku gigit kecil, lalu setelah bibirnya sedikit terbuka masukkan lidahku untuk beramain dengan lidah ci’ mei, ci’ mei yg awalnya pasif lama – kelamaan sekarang juga mulai terpancing birahinya ini terlihat dari ciuamnnya yg sekarang berani membalas pagutanku, kini kuberanikan diri untuk menggerakkan tangan kananku menuju bukit indah ci’ mei yg berukuran tak terlalu besar tp kekenyalannya memberikan sensai tersendiri, setelah puas mencium bibir ci’ mei kini bibirku mulai beralih ke leher dan bagian belakan telinganya dan ci’ mei hanya meluh “aahhhhh..heemmmm” menerima aksiku ini, lalu tangan kananku yg tadi meremas2 payudarah cik mei kini berusaha untuk mengangkat kaos berbahan rajutan seperti sweater yg dikenakan ci’mei, dengan posisi terduduk ci’ mengangkat kedua tangannay sekan tau maksudku yg berusaha melepaskan kaosnya itu dengan sekali tarikan kaos itu sudah melwati kelapa cik mei dan cik mei membantu melepaskan kaosnya itu, tak tau jatuh kemana kaso yg dilemparkannya kaena kini perhatianku tertuju pada payudarah ci’ mei yg masih tertutup bra yg cup nya berukuran C itu, tapi meki payudarah cik mei tergiling kecil tapi kulitnya yg putih khas keturunan cina itu membuat tubuhnya yg sangat ramping itu menjadi sangat menggairahkan, tanpa pikir panjang lansung kuremas payudara ci’ mei yg masih tertutup bra sambil bibirku mulai melumat bibir tipis ci’ mei..”hemm...jooo... piiinnteerrr baangeet kamuuu.. heemmm” bisiknya ketika bibirku mulai turun ke leher dan mulai membat ke gundukan payudarah cik mei yg masih tertutup bra kremenya, lalau kugigit bagian atas branya yg sedikit berenda itu lalu kutarik ke atas dan akhirnya “oh my good, indah banget” terlihatlah puting berwarna pink muda dan terlihat putingny yg sangat mancung itu, tanpa pikir panjang lansung kulumat habis payudarah cik mei, “bener-benr nikmat, meski kecil tk kenyalnya bigin gemes” gumamku dalam hati.. “aahhh...hemmm...aaahhh” jeritan ci’ mei ketika putingnya yg mulai mangacung itu kugigit mesra..”hemmm.. jooo aku udaahhh.. hemmm... gaaakkhhh.. tahaannn” bisiknya ketelingaku, mendengra bisika itu lalu aku berdiri melucuti semua pakaian yg kupakai hingga aku hanya menggunakan CD, dan ci’ mei pun tak tinggal diam dengan duduk di sofa ci’ mei melepas semua atribut yg menempel ditubuhnay, mulai dari BH, celana hingga Cdnya yg sudah basah itu pun ikut dilemparkannya di lantai, melihat pemandangan ci’ mei yang tidak memakai sehelai benangpun “si dedek” mulai berontak tak karuan.. melihat hal aku yg masih berdiri dan hanya memakai Cd yg menggelmbung di bagian penisku itu ci’ mei mengambil inisiatif berlutut tepat didepan penisku, mengerti apa yg akan dilakukan ci’mei lalu lorotkan satu-satunya pentup yg kunenakan, saat CD ku mulai mulai turun melompatlah burung berwarna coklat gelap yg mengacung tepat di hadapan ci’ mei, ci’ terkejut melihat ukurannya “gede dan item punyamu, lehib gede dari suamiku” katanya sambil mulai memegangi penisku, tanpa ba bi bu.. lansung dilahapnya penisku yg tegang maksimal itu, “hhemmm...heemmmm” nanya erangan-erangan yg keluar dari m ulutku menerima permainan oral ci’ mei terhadapa penisku, di putar-putarnya kepala penisku dengan lidahnya itu dan sesekali ci’ mie mengeluarkan jurus sedotan mautnya hingga membuat aku makin tak berdaya menandingi permainan oral ci’ mei yg sangat profesional itu, setelah 5 menit di oral dan rasanya peniskuusdah tak tahan lagi menahan gemuran ci’ mei, tak mau kalah sebelum bertempur akhir lalu kutarik penisku dari mulut ci’ mei.. “sruuup..ploop” suara penisku beradu dengan bibir ci’ mei. “kini giliranku ci’..” kataku sambil mendorongnya jatuh bersandar di sofa.. kuambil posisi diatas ci’ mei sambil mengangkangkan kakinya lebar-lebar, kudekatkan mulutku ke bibir ci’ mei dan lansung dilahapnya dengan buas, “gila agresif banget, mungkin karena sering ditinggal suaminya jadi dia sangat merindukan belaian pria” gumamku dalam hati, kuturunkan ciuamnku merambat kebawah dari leher menuju gundukan payudara ci’ mei, sebentar kuaminkan lidahku di putingnya “hhhaaaahhhhssss” jeritn ci’ mei ketika mulutku yg memainkan putingnya itu ku akhiri dengan gigitan kecil di putingnya, kini jilatanku mulai turun ke pusar ci’ mei, kumainkan lidahku di pusarnya hingga menimbulkan efek geli di perut ci’ mei lalu kuturunkan lagi cumbuanku menuju ke selakangan ci’ mei yg berbau sangat harum mungkin begini bau selakangan orang kaya yg sering dirawat bagian kewanitaannya.. kulihat bagian luar vaginanya yg tak ditumbuhi bulu sehelaipun itu terlihat sangat putih terawat baunya pun berbeda dengan vagina pacaraku aisyah, ketika ku buka celah bibir vagina ci’ mei aku terkesima dengan vagina ci’ mei yg berwarna pink sempurna tampa becak hitam sedikitpun dan keliahatnnya kayak masih perawan karena tak ada bibir vaginanya tk kendur sama sekali tak kusangka kalo ci’ mei sudah memiliki 1 orang anak, melihat keindahan tanpa pikir panjang lansung kusibakkan lidahku di bibir vagina ci’mei “aaahhhhhh” ketika lidahku pertama menyentuh bibir vagina ci’ mei, bau vagina ci’ mei sangat harum dan memancing brahiku dengan gemasnya kujilat dan kusedot cairan pelumas yg keluar dari vaginanya “sshhhhh...aahhh...ssshhhhh” desahan ci’ mei mulai tak karuan diikuti gerakan pnggulnya yang naik turun menerima oralku di vaginanya, tangaku yg tadinya hanya membantu membuka bibir vagina ci’ mei kini jari telunjukku mulai membantu lidahku untuk menusuk-nusuk kecil di cela bibir vaginanya dan sesekali kumainkan “itil” vagina ci’ meni yg imut dan tersembunyi diantara gundundukan vagina ci’ mei yg semepit itu. “sudah jo.. akuuhhhh.... udahhh.. ghaaakk.. khhuuaaattthhh lagiihh” bisik ci’ mei, mendengar bisikan itu tak kuhintikan oralku malah kali ini tusukan jari tekunnjukku di vaginanaya makin kuperjepat hingga ci’ mei hanya menggeliat menerima permanian jariku “aaaahhh...aahhhh...hemmm.. jooo.. akuuuhh.. ahhhh.. maauuhhh... keluaarrrr..ahhhhh” desahnya tak karuan di ikuti kakinya yg dibuka makin lebar, dan tak lama “aaaaakkkhhhhh” cik mei menjerit sambil tubuhnya mengejang dan kurasakan vaginanya berkedut diikuti semburan cairan hangat yg mngguyur jarikau, dia amburk di sofa sembari menikmat orgasme pertama yg didapatkan dari permainan jariku.. kudiamkan ci’mei untuk menikmati orgasme yg didapatnya kutarik jariku dari vaginanya dan ku kecup keningnya “makasih jo.. pinter banget kamu mainin vaginaku” bisiknya, “tenang ci’, masih ada acara selanjutnya yg lebih nikmat”jawabku, lalu ku cium bibir ci’ mei, awalnya ci’ mei tak membalas ciuamnku mungkin karena kelelahan akibat orgasmenya yg pertama td tp lama kelamaan ciuamku kini sudah mendapatkan balasan dari ci’ mei ini pertanda kalo birahi ci’ meu sudah bangkit kembali, mendapat balasan dari ci’ mei kini makin ku intensifkan ciumanku terhadap ci’ mei... 2 menit kemudian ci’ mei tiba-tiba bangkit tanpa melepaskan ciumannya, mengerti apa yg akan dimaksud ci’ mei aku ber inisiatif untuk berbalik posisi kami kini aku yg duduk bersandar di sofa dan ci’ mei terduduk di atas pahaku yg bertumpu kelantai. Ci’ mei melepaskan ciuamnnya dan bangkit dari pahaku diikuti tangan kanan ci’ mei yg memegang batang penisku dan diarahakan ke vagina ci’ mei, ci’ mei mulai menurunkan punggulnya dan penisku pun mulai terselip di bibir vagina ci’ mei meskipun vagina ci’ mei sudah berlumur cairan pelumas bercampur cairan orgasme ci’ mei, terasa penisku sangat sesak dan susah untuk masuk ke vagina ci’ mei, terlihat ci’ mei agak meringis ketika tanganku membantu ci’ mei untuk menurunkan pinggangnya dan pensiku pun perlahan amblas ke vagian ci’ mei, kubantu dengan hetakan gerakan pinggulku berlawanan dengan gerakan pinggul ci’ mei “aahhhhhhggggg” akhirnya penisku amblas sluruhnya ke vagina ci’ mei di ikuti dengan jeritan kecil ci’ mei, ci’ mei terdiam sejenak terasa vagina ci’ mei berdenyut-denyut meremas-remas penisku “gilaaa.. kayak vagina perawan, padahal sudah punya 1 anak” gumamku dalam hati yg tak henti2nya mengagumi vagina ibu 1 anak ini.. lamunanku terhenti ketika pinggul ci’ mei mulai bergerak naik turun hingga membuat penisku bergesekan dengan dinding vagina ci’ mei yg sempit itu.. ‘heeehmm..hemmm...hemmm..ehhmmm” ci’ mei mendesah ketika gerakan ci’ mei mulai dipercepatnya...
Payudara yg menggantung didepan wajahkupun tak kusia-siakan kucium dan kusilati puing yg mancung menggantung di depan wajahku itu... “aahhhh...ahhhh..iiikkkhhhh” desahan c’ mei makin menjadi, “jooo... penissmu.. aaaahhh... ennaakkkkkhhh... banggeettthhhh” katanya memuji kehebatan penisku yg biasa-biasa saja itu, mungkin selama ini ci’ mei hanya mendapat penetrasi penis suaminya yang katanya berukuran jauh lebih kecil dari si dedekku.. “memek ci’ mei... hemmm... jugahhh.. enaaakkk ciiik” jawabku yang juga memuji kinerja vagina ci’ mei yg sedari tadi meremas-remas penisku, setelah bertahan dalam posisi ini selama 5 menit gerakan ci’ mei mulai dipercepat dan tidak karuan naik –turun dan kadang diselingi dengan goyangan memutar hingga membuat pinsku tercekik nikmat di vagiannya yang sempit itu.
“aaaahhh...jooo....heemmm.. akuuuhhh.. maauuuuhh.. keeluuaarrrhh.. lagiihhhh.. hemmm..hemmm jooo” desahnya makin menjadi disela goyangnnya diatas tubuhku terlihat payudaranya yg menggantung itu ikut bergoyang seirama gerakan pinggulnya... “ahhh.. ahhh.. ahhhaa... jooooooo.....aaahhhhhkkkkkk” desahnya terhenti dan tubuhnya pun mengejang mengiringi tubuhnya yg sekita mengejang... kurasakan juga penisku yg diremas-remas oleh vagina ci’ mei kenikmatannya makin menjadi ketika vagina ci’ mei berkedut beberapa kali diiringi dengan cairan hangat yg mengalir dari sela-sela vaginanya yg tersumbat penisku yang masih bugar itu, ci’ mei lalu ambuk didadaku “gimana ci’ enak ga?” godaku pada ci’mei, ci’ mei hanya tersenyum disela helaan nafasnya yg terengah-engah selepas olah raganya dia atas tubuhku...
Setelah terdia dan saling memandang untuk beberapa saat kudiamkan ci’ mei untuk kembali menikmati orgasme keduanya, stelah nafasnya mulai kembali teratur lalu tanganku mulai membimbing pinggul ci’ mei untuk kembali bergerak naik – turun tapi ternyata tenaga ci’ mei masih belum kembali pulih dan akhirnya ku ambiul inisiatif untuk berganti posisi, ku atur posisi ci’ mei untuk menungging kubuka lebar kedua pahanya untuk mempermuda penetrasi penisku ke vaginanya.. ku pegang pensiku utuk kuarahkan ke vagina cik mei dari belakang, saat menyentuh bibir vaginanya kugesek-gesek kepala pensiku di bibir vagina ci’ mei “hemm..hemmm... masukin aja jo, aku udah gak tahan pengen ngerasain penismu yg perkaasa itu” kata ci’ mei yg tak sabar untuk kembali menerima terjangan penisku ini.. lalu denagan sekali hentakan “aaahhhhhhhhh” pensiku masuk ke vagina ci’ mei yg sudah mulai licin namun jepitannya masih sangat terasa.. awalnya kugenjot pelan “heehhhhhmmm...hemmmm...heehhmmmm” desahan ci’ mei makin menambah birahiku, kuraih dan kuremas-remas payudaranya dari belakang sambil sedikit kuangkat tubuhnya tanpa menghentikan genjotanku dari belakang.. “hhemmm... hemmm... haaahhhhh” melihat kepala ci’ mei yg mendongak keaatas tanda dia sangat menikmati genjotan dengan tempo pelan yg kuberikan, kulihat mulutnya terbuka lalu tanpa komando kulumat bibirnya dan kumainkan lihaku didalam mulutnya “hhemmmm..hemmm..ehhmmm” desahnya tertahan oleh sumpalan mulutku di mulutnya, bebrapa saat kemudian tempo genjotanku makin kupercepat “aaahmmm..hemmmm...mhhcuuuaaahh...muuuaachhh” desahan ci’ mei disela cuambuan ku dibibirnya yg tipis itu... kupercepat lagi genjotanku. “aaahhhh.. aahhhhh.. aahhhh... aahhhhh” desahannya makin keras ketika mulutnya terlepas dari bibirku dan kepalanya kembali ambruk disofa, kuperbaiki posisiku agar genjotannku bisa makin kupercepat.. *plooook..ploook..ploook..poook* suara pangkal pinggangku yag beradu dengan bokong ci’ mei, kuraih pinggul ci’ mei untuk menggerakkan pinggul ci’ mei berlawanan dengan arah genjotanku hingga penisku makin jauh menghujam vagina ci’ mei “aaahhhhh... aaahhhhh.. aahhhhhh... maaaaaasss... theeeruusshhhhh... aaahhh” desahannya makin menjadi ketika penisku menghujam makin dalam hinnga sesekali menyentuh di dinding rahimnya... kupercepat genjotanku hingga terasa penisku akan memuntahkan muatannya... “ciiikk... heehhh.. diii..keehhh..heemmm.. keeehhhluuaaar.. aahhh..iinn.. ddiihh.... haaahhh.. maaaanaaah ciiik” kataku di ujung kenikmatan yg akan meledak.. “aahhhh.. tahhaaannn... jooo.. ahhhhh.. akuuhhh jugaaaahhhh... aahhh.. aahhh.. ahhh mauuhhhh.. keluarrr...” katanya disela desahannya yg main menjadi karena ci’ mei juga akan menggapai puncak kenikmatannya yg kesekian kalinya.. “dihh.. daaalleemmm... jooohhh... aahhhh.. aahhkuuuu.. keluaaaaarrhhh... aaarhhhhhkkkk” dia berteriak keras dan diakhiri dengan jeritan panjang tanda kalo ci’ mei sudah mencapai puncak orgasme panjangnya.. sesaaat kemuadian sebelum jeritan panjang ci’ mei berakhir kuhentakkan dalam-dalam genjotanku dan “aaaahhhhhhh” crooott...croooott..crooot..croot, pensiku pun memuncratkan air maninya kedalam vagina ci’ mei yg masih bekedut akibat orgasme panjang yg didapatnya,setelah kedutan dipenisku berhenti lalu kucabut pensiku dari vagina ci’ mei “ploop” dan meluberlah cairan kenikmatanku bercampur dengan cairan orgasme ci’ mei keluar dari vagina ci’ mei dan mengalir ke pahanya dalam posisi menungging itu ci’ mei tak mampu berdiri serasa tulannya terlpas dari tubuhnya akhrinya kubantu ci’ mi untuk untuk berbalik dan duduk terlentang disofa.. lalu kuraih tisyu di meja kerja ci’ mei untuk membersihkan penisku yg berlumuran pejuku dan peju ci’ mei, belum tisyu itu mengelap pensiku tiba-tiba tangaku ditahan oleh ci’ mei dan dikuti gerakan pelapanya dan dilumatlah penisku yg mulai mengdur itu “aahhhh..” akupun mendesah merasakan sensasi geli bercampur nikmat, kulihat ci’ mei membersihkan semua bagian dari pensiku dari ujung sampai kepangkat dan kantung zakarkupun tak terlewat.. setelah pensiku bersih ci’ mei bangkit dan mencium bibirku “makasih banget jo, kamu memang jago banget” bisiknya di akhir ciuman yg diberikannya... lalu ci’mei berlalu sambil memunguti semua pakaiannya yg berserakan dilantai untuk menuju kamar mandi yg berada didalam ruangan kantor ini.

Akupun mulai menggenakan semua pakaianku dan saat mulai memasang jam tangana kulihat jam sudah menunjukkan pukul 09:45.. “waduuh” aku terkejut dan aku menuju pintu dan benar saja kulihat di kasir restoran ci’ mei sudah ada pegawai ci’ mei yg datang untung ruangan kerja ci’ mei tertutup dan tak ada jendelapun dari luar dan kurasa ruangan ini juga kedap suara, lalu ku putuskan untuk kembali duduk dan menikmati teh yang tadi disiapkan ci’ mei...

Lalu ci’ mei keluar dari kamar mandi dengan atribut lengkapnya itu lalu menghampiriku dan kamipun kembali mengobrol dan dari obrolan ini kutau kalo ci’ mei itu menikah baru sekitar setahunan.. “lho kok udah punya anak, berarti suami ci’ mei ngebut aja bikinnya heheheh” godaku, “heheh.. itu bukan anak saya mas bejo” jawabnya, “maksudnya??” kataku bingung, “iya mas, suami saya dulu pernah nikah dan memiliki satu orang anak, istrinya meninggal saat melahirkan anaknya, lalu aku dinikahi suami ku tahun lalu, gitu..” jelasnya panjang lebar, “oohhh kirain iu anak cicik, pantesan kok tadi memek ci’ mei menggigit banget kayak masih perawan, hehehe” gidaku sambil mencubit pipinya, “ iiiihhh.. mas bejo aahhh, itu sih gara-gara burung mas bejo yg kegedean, memekku ampe gak muat” jawabnya dengan senyum manja... “ya udah ya ci’ kau mau balik dulu ke restoku”kataku, “ya udah yuk aku anter keluar” jawabnya.. sepanjang pejalanan kami memasang ekspresi biasa takutnya para pegawai ci’ mei nanti curiga. Setelah didepan pintu resto ci’ mei aku berbisik ke ci’ mei “ci’.. nanti sore aku mampir lagi boleh gak?” bisikku, “iihhh.. mas bejoo ahh, bilang aja mau minta lagi” katanya pelan, “ya udah nanti sore tak tunggu dirumahku aja ya jangan disini” tambah ci’ mei.. sebelum aku embali ke restoku kuminta nomer Hp ci’ mei agar lebih mudah berkomunikasi dengan ci’ mei....

_bersambung lagi ya gans_
 
jiah kentang bro..... :p
 
ceritanya mantap :Jempol: bikin :konak:
sayang banyak typo
di update berikutnya di teliti dulu gan biar lebih enak di bacanya :beer:
 
wah belon diupdate jg :p
 
aduh kirain di episode ini ngecrotnya sama mia.... eh ternyata malah sama cik mei.... edun tambah ngaceng aku...
 
Bimabet
Sundul juragan :mantap: walopun sedikit bingung karena ketikannya yg agk berantakan.. Tp cukup memikat ni story :Peace: :p
lanjutkan juragan.. Suster yg lain sudah menunggu tu.. Hehehe :jempol:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd