Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ANDERA

Lanjutin suhu... ane komen takut nya nanti jadi spoiler... hehehehe.... ada deh cara nya buat mereka kembali seperti semula dan itu membuat cerita ini ending...

Ayo suhu update lagi lanjutan nya... Mau baca juga cerita suhu cinta tak bersampul.
 
Part 13


3 hari terbaring di tempat tidur, kondisi dera sudah pulih. Dona yang membuat dirinya lebih tenang dan bukan andre yang memberikan apel sampai ia pulih.

Dera pun bersikap seperti biasanya walau masih teringat terus ucapan kakek-kakek itu, dan benar diri sendiri yang mengatur pikiran dan tindakannya.

“kondisi lo gimana dera?” tanya dona saat di sampingnya berjalan kearah rumahnya.

“udah kayak biasa kok” senyumnya kecil.

“kayaknya di evelyn nyebar rumor deh, kalau gue godain lo biar bisa jalan bareng” tatapan mata dona sepertinya serius kali ini.

“biarin ah, gue males bahas si evelyn. Lo tau sendiri dia paling jago adu domba kan?, jangan tanggapin nanti lo kayak gue dulu” senyum dera.

“heheh, iah sip.”

“rumah gue sepi dera, sampai jam 5 sore, daripada pening mendingan kita senang-senang berdua” dona menjulurkan lidahnya.

“ya udah duluan, kalau berduan nanti curiga” senyum dera. Ia kembali berjalan perlahan.

“aw sakit don” gerutu dera saat dona mencubit centil pinggangnya.

Dera kembali melihat hasley sedang bermain voly. Rasanya aneh kakinya tak terasa gemetar melihat pukulan kencang hasley, dan juga keringat yang keluar dari wajah.

Rasa kagum terhadap hasley terasa berkurang terus menerus saat ia berada di dalam tubuh andre. Apa mungkin dera sudah merasa nyaman menjadi pria normal pada umumnya. rasa kwahtirnya kembali muncul sesekali saat kembali teringat ucapan sang kakek.

***​

“aw awa aw, shit nih peruttt mules banget” gumam andre setengah berlari menuju wc belakang sekolah. perutnya terasa sangat melilit setelah makan. dengan cepat ia membuka rok nya.

“brrooottttttttttttttt” bunyi kentut becampur isinya langsung keluar.

“hhaaa mantabbbb” helaan nafasnya lega.

“uweekkkk, bau banget kayak bau bangke” ucap seseorang yang andre tau itu suara evelyn,

“iah siapa sih, gila makan bangke sama telur busuk nih orang” ucap temannya mengedor-ngedor pintu yang tertutup dan mereka berhenti di depan pintu wc andre.

“nih kayak nih orangnya evelyn”

“brrottttttttttttt” andre kembali mengeluarkan gas beracun. tanpa memperdulikan gedoran di pintunya.

“braak braakk, keluar lo “ salah satu temannya mengedor kembali dengan cukup keras.

“iahh” jawab andre langsung membersihkan selangkangannya, andre pun keluar. Dan di depannya sudah ada evelyn dengan kedua temannya.

“cih, lo” jawabnya sinis, andre baru pertama kali melihat wajah polos evelyn berubah menjadi sinis seperti itu.

“mau ke wc juga?” tanya andre yang bingung saat mereka semua menatap ke arahnya.

“kebetulan ada lo, sini bentar” senyum evelyn, andre pun mendekatinya

“plakkkkkkk” tamparan keras langsung kena pipi kirinya,

“udah gue bilang, lo ngapain ngintilin hasley ha? Sampai ke ruang osis kemarin?” ucapnya membentak keras. Andre hanya tertegun melihat tingkah evelyn yang sangat berbeda dari wajah polosnya.

“gue salah jalan kok,” senyumnya pelan.

“awhhhh” jeritt andre saat rambutnya di jambak. Dan evelyn bersiap menamparnya lagi. Tetapi andre menahan tangannya keras.

“berani lo?” bentaknya sambil melepaskan genggaman tangannya. Dan kembali berusaha menampar andre. Andre langsung menghindarinya sampai evelyn kehilangan keseimbangannya dan terjatuh tengkurap.

“evelyn” jerit kedua temannya langsung membantu evelyn bangun. Wajahnya terlihat sangat kesal sambil terus memegang dahinya yang terbentur lantai. Evelyn langsung menghantamkan tubuhnya sampai andre ikut terjadi ke bawah lantai.

Tangannya langsung memukul-mukul kepala andre, andre hanya menutupi kepalanya dengan tangan seadaanya.

“aahhhh” jeritnya saat di pisahkan kedua temannya. Terasa aman andre membuka tangannya, tetapi dengan cepat pukulan cukup kuat memukul bibirnya andre.

“udah evelyn, cukup ah” lerainya langsung membawa evelyn keluar dari wc. Andre merasakan nyeri di bibirnya.

“sial banget, gak nyangka gila si evelyn galak gitu. “ andre menggelengkan kepalanya sambil melihat bibirnya yang sedikit berdarah karena terkena giginya.

"dera dera, ada apa sih dengan lo, bikin susah aja nih anak" gumamnya terus merasakan nyeri di bibirnya.

***​

Dona dan dera terkapar lepas di lantai kamar, “gue gak bisa gini terus dona, gue takut gak bisa balik lagi ke tubuh gue “ gumamnya berpelukan sambil mengelus rambutnya.

“ih tapi kan enak, lo bisa main sama gue hahaha” ledeknya memeluk manja seperti seorang kekaksih.

“tapi si doni udah tau kita tertukar dona, si andre kasih tau ke dia”

“seriusan?” anggukan dera.

“uhhm,”

“lo masih suka kan sama si doni?” tannya menoleh ke sampingnya,

“gak tau ah, gue masih kesel di bongkar-bongka isi lemari” jawabnya memanyunkan bibirnya.

“terus kenapa kalau tau? “

“yah malu aja dera, ihhh gue kan lakuin ini sama lo diem-diem.” Jawabnya manyun,

“tapi walau gue dera, tuh vegi udah di masukin burung si andre, bukan burung doni”

“uhhmm”

“gue saran mendingan CLBK dona, sekalian bantuin gue balik, karena kita butuh bantuin si doni juga” rayu dera.

“malu ih.. masa cewek yang ajak balikan, kalau si doni masih cinta sama gue, dia dong yang ajak” jawabnya dengan wajah sedikit malu.

“tuh kan ketauan, lo masuk suka sama si doni., haha”

“auh ah, dah ih. Balik sana, nanti si andre curiga lohh” . anggukan dera langsung merapihkan pakaiannya, ia tak ingin terlalu lama dengan dona,karena hawa nafsu bisa naik seketika.

Dera berjalan menuju rumah, dan secara bersamaan ia melihat andre duduk di ruang tamu bersama papa dan mamanya.

“deraaa, deraaaa. Kamu semakin kesini makin aneh ya, kamu udah mulai berantem” omel om deni.

“sebenarnya ada apa kamu di sekolah? Sampai bisa berantem seperti itu?” lanjutnya dengan raut wajah yang marah tetapi kwahtir. Dera baru pertama melihat wajah papanya kwahtir seperti itu.

“iah dera, mama sama papa tuh jadi bingung apa yang sebenarnya terjadi di sekolah?”

“kan udah dera bilang, dera gak lakuin apa-apa. Dia sendiri yang jatuh terus mukul gitu”

“tapi papa dapet telpon kalau kamu yang mulai duluan” helaan nafas papanya duduk di sampingnya. Andre sendiri tak tau harus jawab apa lagi, karena ia benar-benar tak tau masalah yang di hadapi dera seperti apa.

“kamu mandi sana, papa sama mama cuman kwahtir deraaa, "
"bukan memarahi kamu ya” ucap mama membuat dera yang menguping terasa tersentuh karena sudah lama tak melihat raut wajah mama seperti itu.

Dera terdiam sejenak di luar rumah, menunggu 10 menit dan baru masuk ke dalam rumah, dan langsung menuju ke kamarnya.

***​

“haaaaaaa” helaan nafas andre memegang luka di bibirnya,

“kena cincin nih bibir” gumamnya melihat luka goresan di ujung bibirnya.

“dera-dera, banyak masalah juga lo ternyata”, terdengar suara ketukan dari luar kamarnya, dan ternyata dera. Ia memberi kode agar andre keluar, dan menuju balkon lantai atas.

“serius lo berantem?” tanya dera tanpa ekpresi.

“ngak kok, dia yang jatuh sendiri”

“siapa?, evelyn?” anggukan pelan andre. Dengan singkat andre menceritakan apa yang terjadi. Raut wajah dera sedikit geram saat kejorokan di wc.

“lo tau kan wujud asli si evelyn?” anggukan pelan andre

“gue tau lo masih ada sesuatu sama evelyn, tapi pasti lo gak bakal cerita, karena semua tentang hasley kan?” dera hanya terdiam.


“thanks ya” lanjutnyaa tersenyum

“buat?” dera menggelengkan kepalanya.

“buat luka lo” tanganya langsung memberikan salep, dan langsung pergi menuju kamarnya.

“dera-dera, bener-bener misterius nih anak, tapi di liat muka gue pas senyum ganteng juga ya”

“anjirr, jangan sampe gue jatuh cinta sama diri gue sendiri dahh,” dan bersamaan nesya pun baru masuk ke dalam kamarnya.

“kak dera” ucap nesya mencolek-colek bahunya.

“kenapa nesy?”

“pasti sakit ya?” di tunjuknya luka, nesya sepertinya tau apa yang terjadi. Andre hanya menggelengkan kepalanya. Nesya langsung memeluknya erat.

“gak kok, kalau pegang ginian gak sakit haha” tawa andre yang kini bebas meremas buah dada nesya yang besar.

“hu kak dera mah, uhmm” nesya kembali memeluk erat sambil mencium bibirnya pelan, rasa sakit bisa hilang setelah meremas buah dada nesya.

“basahin yuk kak dera, sebelum mandi” ajaknya langsung bangun dan mengunci pintu kamar,

“sinii”

“oh ia kak, pesanannya udah datang loh” nesya langsung melangkah ke bawah lemari mengambil sesuatu yang terbungkus box lampu.

“taaaaraaaaaaaaa” nesya menunjukan dildo kembar atas bawah.

“mamam, anjir gimana rasanya tuh di masukin gituan?” gumam andre,

“mau coba gak?” nesya langsung melucuti pakaiannya satu persatu, dan menyalahkan AC. Andre tersenyum pelan antara mau dan tidak. Andre perlahan melucuti pakaiannya juga dan ikut berbaring di samping nesya.

Terasa masih sangat aneh tetapi hawa nafsu mengalahkan segalanya, nesya dan andre kembali berciuman mesra sambil memilin putingnya perlahan. Dan sama-sama memainkan vaginanya.

Terasa cukup basah nesya menghentikan remasannya dan mengambil dildo kembar.” Kak pasangin satu lagi” pintanya agar memasang kepala dildo satunya dengan kondom.

Andre baru kali ini memegang dildo yang terasa agak kenyal,” kok bengong kak dera?” tanyanya selesai memasangkan kondom.

“ah ngak kok, yang ini lebih bagus dari yang kita punya” jawab andre sekenannya.

“ya donk, yuk ah, siapa dulu?” tanyanya langsung duduk berhadapan.

“kamu aja” andre langsung memasukan perlahan ke vagina nesya, wajahnya terlihat menahan sesuatu karena batang dildo sedikit kasar.

“kak dera sekarang” pintanya, andre dengan ragu memasuka kepala dildo ke vaginanya, dan di tekan semakin lama semakin dalam.

“ahh” desahnya merasakan sesuatu menyeruak masuk ke dalam tubuhnya dan akhirnya terasa mentok. Nesya menggerakan pinggulnya membuat kepala penis di dalam vagina andre juga ikut bergerak.

Andre menangkat sedikit kaki nesya agar berada di pahanya dan saling berciuman kembali, demi sedikit andre menggerakan juga pinggulnya, aliran aneh langsung menjalar ke tubuhnya membuat dirinya menambah kecepatannya,

“ouhhhh kakk” lenguh nesya mendongakkan kepalanya. Tak lama nesya langsung berbaring, andre tak merasakan dirinya akan klimaks, ia terus menggerakan pinggulnya sambil meremas buah dadanya sendiri.

“aah.. sshh dkit lagi” gumamnya sesekali memainkan klitorisnya dan langsung rebahan.

“ngghhhhhhh” desahnya tertahan menahan getaran tubuhnya. Andre pun klimaks dan membiarkan dildo masih di dalam vaginanya.

Nesya pun bangun melepaskan dildo dari vagina andre dan kembali berbaring di sampingnya.” Kak dera, aku pernah mimpi loh” ucapnya memeluk dari samping,

“mimpi apa?”

“aku di hajar kak andre hihihi, sampai lemes di tepi pantai gitu”

“wahh kamu suka sama kak andre?” nesya menggelengkan kepalanya.

“aku cuman suka penisnya aja, “

“eh maksudnya bayangin gitu kak, di ah ah hehehe” jawabnya menutupi kalau nesya pernah melakukannya dengan tubuh andre.

“dasar, ya udah mandi duluan sana, kakak masih lemes” nesya langsung memakai pakaiannya lagi.



To Be Continue....


Note, update seadanya ya hu...
 
Makasih suhu sudah update, di tunggu update berikut nya... Ayo andre buktikan merah mu, hajar evelyn sampe banyok.
 
Cape juga ya klo kena bully geng hasley. Kita tungggu aja ya apa yg akan dilakukan andre dkk menghadapi masalah ini....
Thanks updatenya suhu.
Maju trus pantang mundur
:motor5::motor5:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Masing2 udah saling memanfaatkan/menikmati tubuhnya sekarang, baik Dera maupun Andre :ngupil:



Masa lalu Dera & problemnya sekarang dengan Hasley cs kayaknya menarik untuk di-explore lebih lanjut :hore:




Ane menantikan revenge ke Hasley cs, apakah dari Andre ato dari Dera sendiri :marah:
 
Part 14


Hari minggu pun tiba, dona menyetujui untuk berdamai dengan doni sementara waktu demi dera kembali normal.

Mereka berempat sudah janjian berkumpul di rumah doni, dan segera menuju ke rumah kakeknya yang cukup jauh.

Perjalanan di tempuh 30 menit berjalan kaki, karena tak ada jalan lain. Dera melihat ke arah dona yang terus terdiam saat berjalan bersampingan. Dan sampailah di rumah yang sangat sederhana karena terbuat dari kayu.

“kakek, ini doni kek” doni langsung masuk karena pintu tak terkunci.

“ohhh kamu don” suara yang tak asing bagi dera, dan sosok lelaki tua pun muncul. Langsung membuat dera dan andre berdiri terdiam

Sosok kakek doni, ternyata mirip dengan mimpi mereka berdua, bulu kuduk dera dan andre langsung berdiri hebat saat kakek doni menatapnya.

“dera lo kenapa?” tanya dona tetapi dera tak mengubrisnya ia terus menatap kearah kakek doni, begitu pun andre.

“ini kek, teman doni ada masalah serius, dan minta bantuan ke kakek” tak ada jawaban, tangan kakek doni menyuruh mereka pergi,

“mungkin lagi gak mau di ganggu don, kita salah waktu” ucap dona berbisik.

“kalian berdua tetap disini” tunjuknya ke arah andre dan dera, suasan semakin tegang di tambah ruangan tak terlalu terang. Kakek itu menyuruh duduk.

Dera dan andre yakin kakeknya doni mirip dengan di mimpinya dan bedanya hanya tak memakai topi.

“ada apa?” tanyanya pelan.

“aanu kek, saya” ucap andre yang terbata-bata.

“kami kesini untuk membantu masalah kami kek,” lanjut dera perlahan.

“kami” dengan sedikit gugup dera menceritakan apa yang terjadi, suasana kembali hening setelah dera menceritakannya walau pun selalu menyalahkan andre, tetapi memang benar.

“apa kaliang tahu, pulau itu sangat skaral?” anggukan dera dan andre.

"maafin kami kek, soal itu" andre tak bisa berkata apa-apa karena terlalu gugup.

“dahulu kala pulau itu di termukan oleh sepasang kekasih, sang pria memberitahukan kalau di pulau itu ada sesuatu yang berharga. Tetapi mereka tak menemukan apa-apa, hanya seongok batu besar.”

“sang wanita pun marah, karena merasa di bohongi, pertengkaran tak bisa di hindarkan dan keluar dari pulau itu, sampai awan menjadi gelap, debur ombak yang meninggi.”

“mereka pun terjebak selama 6 bulan lamanya, sang pria dan wanita selama itu juga saling bertengkar karena tak bisa kembali ke daratan.”

“masing-masing pun menyumpahi, kalau ada dua sepasang lelaki dan wanita berada di pulau itu mereka akan terjebak seperti mereka berdua.”

“dan akhirnya mereka pun meninggal di dalam pulau, karena tak ada bahan makanan yang cukup” andre dan dera pun kembali merinding bukan karena mendengar ceritanya, tetapi kutukan dari sepasang kekasih yang berada di pulau itu.

“tapi saya yakin kakek yang ada di dalam mimpi itu” ucap dera memberanikan diri.

“dan yang membuat itu terlarang adalah saya sendiri, karena untuk menghindari kutukan di pulau itu, tetapi kalian berdua dengan angkuhnya berjalan santai tanpa meminta izin”

“biarlah hukuman terus berlanjut sampai sadar apa yang kalian lakukan,”

“sisa 3 bulan lagi, jalan ke pulau itu akan terbuka lagi. Kalian berdua kesanalah walau diri kalian belum kembali ke raga masing-masing” andre terdiam seribu bahasa karena ia memikirkan apa yang terjadi bila ia tak bisa kembali ke tubuhnya.

Dera dan andre berjalan pelan keluar dari rumah sang kakek, ia melihat dona terdiam saat duduk bersama dengan doni.

“eh gimana?” doni langsung menghampiri, andre menggelengkan kepala dan dera pun sama.

“terus gimana?” dera dan andre bersamaan menggelengkan kepalanya. mereka berempat pulang dengan tenang tanpa berkata sepatah katapun.

***​

Dengan langkah lemas mereka pun kembali ke rumah, “kak andre, kak dera” teriak nesya dari belakang dengan nafas yang terengah.

“kamu habis darimana nes?”

“abis cari orang yang bisa bawa mobil, mobil papa sama mama mogok di jalanan.”

“ha mogok?” anggukannya pelan.

“deket mana?”

“katanya sih di desa sebelah, disana kan jarang mobil lewat” lanjutnya dengan raut wajah yang kwahtir.

“terus dapat orangnya?” nesya menggelengkan kepalanya.

“kak andre bisa tuh” celetuk andre membuat dera menoleh kearahnya.

“serius?” dera kembali melirik tajam,

“oke aku ambil kuncinya di dalam,” nesya langsung berlari ke dalam rumah mengambil kunci mobil pick up yang terparkir di luar rumah.

“gue mana bisa bawa???!!! “ gerutunya kesal berpura-pura ia bisa menyetir.

“cepetan nyalahin aja dulu, pencet koplingnya yang itu” dera mau tak mau mengikuti kemauannya karena tak mau nesya curiga. dan mengikuti arahan dari andre.

Dengan keringat dingin dera bisa menjalankan mobilnya sejauh 1 meter, “ gantian sini, si nesya gak liat.” Andre langsung mengambil alih posisinya.

“mana mati terus??” gerutu dera karena sama seperti dirinya mati hidup terus saat di jalankan.

“sabar, gue dah lama gak bawa, wajar lah” setelah mulai terbiasa dera tersenyum pelan karena andre tak bohong ia bisa menyetir.

“kasih tau jalannya, gue tau jalan sini”

“iah,”

Tak di sangka jalan menuju tempat om deni dan tante rani masih berbatu, membuat andre tarasa pusing dan hampir muntah, andre terus menahannya sampai ia melihat mereka berdua mondar mandir di pinggir jalan.

“lo yang bawa cepetan” pinta andre,

“ha gue??”

“iaaa gue bantuin pencet koplingnya” ucapnya menahan mual, tangan dera gemetar memegang kemudi. Dengan perlahan akhirnya mobil maju perlahan.

“andre dera?” ucap om deni langsung menghampiri. Andre langsung belari untuk muntahh.

“uweeeeeeekkkk” rasa mual sudah tak tertahankan andre memuntahkan semua yang ia makan di selokan.

Sebuah tangan terasa memijit leher belakanganya dan sesekali mengurutnya agak kasar, andre mlirik sedikit kearahnya dan ternyata dera.

“uweee” dera terus mengurut tengkuknya dengan minyak angin sampai rasa mual andre mulai sedikit hilang.

“ ya udah langsung pulang aja yuk,” ajak om deni saat selesai memindahkan barangnya.

“oh ya andre biar om aja yang bawa mobilnya, ya” andre dengan langkah perlahan menuju mobil, dan membiarkan mobil yang mogok di pinggir jalan. Karena tak ada akan hilang walau satu minggu di biarkan seperti itu.

“dera ke belakang aja ma” andre langsung menaiki bak belakang mobilnya dan bersandar di pinggiran. Dera pun duduk tak jauh darinya.

“gue lupa bilang, kalau gue gak kuat lama-lama di mobil, gampang mual” dera sesekali melihat andre menutup matanya.

“telat kasih taunya” jawabnya pelan.

“namanya juga lupa, “

“gak ada bakat lo jadi orang kaya, naik mobil aja mual gitu” lanjut andre terus memejamkan matanya

“bodo,"masa orang kaya ada bakatnya"
"nih olesin sendiri, “ gumamnya kesal, andre tak mau banyak bicara karena kepala kembali pusing saat melewati jalan berbatu.

Matanya mulai terpejam saat melewati jalan beraspal menuju rumah, kepalanya bersandar di bahu dera.

***​

“huaaa disini lagi, pasti ke tiduran” gumam andre bermimpi kembali di pulau itu, tak ada suara apapun di sini dan udara tak terasa dingin walau ia telanjang bulat.

Andre memberanikan mendekati batu itu, dan ia melihat ukiran-ukiran yang terpahat di belakang batu. Tak jelas dan tak mengerti apa yang di maksud, udara pun tiba-tiba hangat di belakang batu dan pasir terasa sangat lembut.

“ahh gila, kenapa ini ??“ gumamnya merasakan sesuatu yang menjalar dari ujung kaki sampai selangkangannya, aliran lembut nan merangsang tiba-tiba muncul dan sekarang menjalar ke dada sampai lehernya.

“sshit, apaan ini” andre merasakan ingin mendesah merasakan rangsangan tanpa wujud seperti ini.

“haaaa” andre langsung terbangun saat sesuatu sangat terasa di vaginannya.

“kak dera udah bangun” ucap nesya yang ternyata sedang membersihkan tubuhnya dengan handuk hangat.

“kamu ngapain?”

“mandiin kak dera, abisnya tadi kata mama kak dera demam, jadinya di suruh lap tubuh kak dera aja” jelasnya yang ternyata sudah selesai.

“istirahat aja, nanti aku bawain bubur ya” nesya langsung memberikan pakaian ganti, andre juga merasakan tubuhnya sedikit meriang dan kembali tiduran. pusing di kepalanya berangsur hilang.

Tak lama suara pintu terbuka, dera masuk membawakan bubur,”makan nih” ucapnya membuat andre langsung menoleh.

“gue kira nesya”

“dia lagi sempet bantuin mama gue.” dera langsung meletakan bubur di samping meja.

“suapin, gue kan atit” ledek andre tertawa pelan.

“Dih, males banget” dera langsung membuang muka.

“ya udah, kalau nih tubuh lo sakit-sakitan jangan salah gue ya”

“ih ngancem segala, nyebelin lo!” mau tak mau dera pun dengan sedikit geram menyuapkan bubur ke andre.

“buset, pelan dikit dong, keselek gue”

“siapa suruh makan bubur lama, tinggal telen aja” dera kembali menyuapkan ke mulut andre walaupun mulutnya masih penuh.

“thanks” andre langsung kembali rebahan. Dera tak menanggapinya langsung berjalan keluar membawa mangkok kosong yang habis dalam waktu 3 menit.

“dera dera, “ tawa andre sambil sesekali tersenyum sendiri.

“tapi kenapa gue jadi suka sama wajah gue sendiri yah?”

“wagh wah, gak boleh gak boleh, bahaya nih kalau gue suka cowok,” andre kembali tersenyum memperhatikan wajahnya.

***​

“gimana ndre kondisi dera?” tanya papa saat dera mencuci mangkok bekas andre makan.

“itu… udah baikan om, hehe”

“dia masih galak gak ke kamu?”

“galak om, galak banget!” jawab dera dengan semangat,

“galak-galak, tapi kamu suka sama dera?” tanya

“haaa???”

“gak kok om, haha” dera berusaha tertawa karena hal itu sangat tak lucu baginya.

“awalnya gitu loh” papa menyengol bahunya seolah menyinggung kejadian mobil mogok sampai ia mengendong andre ke tempat tidurnya.

ahhh, si papa salah paham… bukan begitu. ” gumamnya dalam hati.

“kalau gitu jaga dera yah ndre, om sama tante pergi lagi buat urus mobil tadi sama temenin antar barang” di tepuknya bahunya.

“haaa…” helaan nafas dera pasrah apa yang terjadi sekarang, matanya tertuju kearah nesya yang membawa kotak dari dalam gudang.

“itu apa nes?” tanyanya penasaran.

“oh ini, ada deh… tanya ke kak dera sendiri aja, aku suruh bawa kesini” jawabnya menjulurkan lidah.

“liat dong” tanyanya penasaran.

“nanti aja, abis aku antar ini, kak andre liatnya” tawa centilnya langsung berjalan menuju lantai atas.

Dera langsung duduk termenung, ia merasa mulai peduli dengan andre sejak dirinya sakit saat itu. Perhatiannya membuat luluh sikap dingin terhadap diri andre walau sedikit


To Be Continue..


#Note, maaf baru bisa update karena sibuk di real.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd