Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Astri Sayang Sama Mas

man-x

Semprot Kecil
Daftar
12 Oct 2014
Post
51
Like diterima
1.219
Bimabet
Ada perasaan senang saat Rohman membuka pintu apartemennya, terdengar suara alunan lembut music jazz dari dalam apartemannya. Saat Rohman masuk kedalam apartemennya, ia merasa ada seseorang di apartemennya, siapa lagi kalau bukan si Astri pikir Rohman. Karena Astri satu-satunya orang yang memegang kunci apartemen selain Rohman. Astri seperti biasa keluar masuk apartemen Rohman sesuka hati.

terkadang Astri juga bermalam dan tidur kamar tidur Rohman, saat itulah biasanya mereka bercinta. Baru pada pagi hari Astri pulang ke rumah orang tuanya.

Namun malam ini ada yang tidak biasa. Saat akan membuka kamar tidur, Rohman merasa Astri tidak sendirian. Saat pintu terbuka, Rohman melihat Astri tengah bersama seorang lelaki setengah baya diatas tempat tidur.

Lelaki itu menciumi dan menjilati ketiak Astri, Sementara tangannya meremas gumpalan besar daging kenyal di dada Astri.

dalam diam, Rohman menyilangkan tangan dan menyandarkan di tepian pintu kamar memandang mereka.

Tubuh telanjang Astri mengeliat, pinggulnya terangkat, tangannya meremas - remas bantal, menyuarakan suara desahannya yang khas. Saat celah sempit diantara kedua pahanya terbenam bibir dan lidah lelaki itu.

Suara desahan Astri semakin meninggi. Matanya terpejam, tubuhnya bergetar hebat, Cairan beningnya pun mengalir deras membasahi seprai dan kedua pahanya.

Rohman masih berdiri diam di tepian pintu kamar, kedua jarum jam tangan rolexnya ada di angka 11.

Perlahan Astri menaikan kakinya keatas, Melebarkan pahanya kesamping. Melebarkan celah sempit diantara kedua pahanya, perlahan lelaki itu bangkit dan berjongkok.

Seonggok daging keras kecoklatan, mencoba memasukinya. Astri membiarkan daging keras itu memasuki celah diantara dua pahanya, dan untuk beberapa daging keras itu tertanam disana.

Tubuh telanjang Astri kembali mengeliat, saat daging keras itu mulai bergerak. Daging keras itu terus bergerak keluar masuk, maju mundur secara berulang. Astri kembali mendesah dengan, mendesah desahan yang lebih keras dari sebelumya. Gerakan daging keras itu semakin cepat, tubuh Astri ikut terbawa olehnya.

Rohman melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Duduk di sofa, melepas sepatunya sambil terus memandang mereka melalui pintu kamar yang terbuka.

Jarum jam tangan Rohman kembali bergerak, jarum panjangnya tepat menunjuk angka 6. dan mereka belum selesai.

Rohman duduk diam dalam keempukan sofa. Dengan raut muka datar Rohman tersenyum memandang mereka yang masih saja bergerak.

Rohman kembali melirik jam tangannya, kedua jarumnya kini ada di angka 12. Rohman bangkit dari sofa, melangkahkan kaki telanjangnya menuju kamar tidur.

Pinggang dan pantat lelaki itu masih bergerak. tubuh telanjang Astri dipenuhi keringat, mengkilap diterpa lampu kamar. Begitu juga, tubuh telanjang lelaki setengah baya itu.

Perlahan lelaki itu menindihkan tubuh besarnya diatas tubuh mungil Astri, sambil terus mengerakan pantat dan pinggulnya diantara kedua paha Astri.

Beberapa saat kemudian tangan Astri memeluk erat lelaki bertubuh besar itu, meremas dan menyambak rambut ikal lelaki itu. kemudian Astri berteriak keras, disusul raungan lelaki itu saat menghujamkan pantatnya beberapa kali kedalam celah sempit diantara dua paha Astri.

Dan semuanya selesai, Mereka terdiam tak bergerak.

“Man, sudah pulang kamu?” lelaki itu bangkit dari atas tubuh Astri, turun dari tempat tidur melangkah menghampiri Rohman.

Rohman tersenyum dan mengangguk, termangu di tepian pintu kamar tidur menyaksikan langkah tenang lelaki telanjang itu keluar dari kamar tidur.

Rohman tersenyum menyaksikan tubuh telanjang Astri penuh keringat di atas tempat tidur, Rohman menutup kamar tidurnya.

“Man, aku jalan dulu ya” sambil menepuk bahu rohman Lelaki itu melangkah keluar aparteman. Rohman tersenyum dan menganggukan kepalanya.

Rohman merebahkan dirinya di sofa, memandang kamar tidur, tersenyum dan terlelap dalam dinginnya malam.


ooooo


“Mas Rohman Bangun, sudah pagi?”setengah tersadar Rohman bangkit dan terduduk di sofa, matanya masih setengah terbuka.

“mas, sana cepat mandi !!” suara manja yang begitu dikenalnya kembali terdengar. Rohman bangkit melangkah menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar tidur, di meja makan tersaji masakan astri yang mengepulkan asap berbau sedap.

Rohman membuka kamar tidur, sejenak melihat kamar tidurnya yang sudah kembali rapi bersih dan wangi.

Selesai mandi dan ganti baju, rohman menuju meja makan. Dengan senyum cerahnya Astri menyambut Rohman, “nih Astri masakin kesukaannya mas” kata Astri sambil mengambilkan makanan kesukaan Rohman kepiringnya, “hmmm enak banget Sayang” puji Rohman sambil melahap masakan Astri.

Pagi ini Astri tampak biasa saja, seperti hari-hari biasanya.

Tanktop putih tipis berbelahan dada rendah dan lebar, berhiaskan renda tipis transparan di dada berpadu dengan hotpant, menjadi ciri khasnya saat berada di apartemen Rohman.

“Mas, semalem pulang jam berapa” kata Astri, “sekitar jam setengah dua” jawab Rohman. Astri mengangguk pelan, “semalam tidur mu nyenyak banget, makanya mas tidur di sofa” kata Rohman kemudian. Astri terdiam sambil mengangkat tangannya keatas, merapikan rambutnya yang panjang.

“mas semalam Om Dargo kemari” Astri kembali berkata sambil menyiapkan berkas-berkas pekerjaannya, “Bicarain soal kerjasama bisinisnya Papa sama Om Dargo yang diserain ke aku. Rohman tersenyum “ya semalam mas dah ketemu“ jawab Rohman. “Dan sepertinya sih Om Dargo akan sering kemari dech, bolehkan mas?” kata Astri manja. “ya bolehlah As, ngak masalah?” jawab Rohman tersenyum. “makasih ya mas”. Astri memeluk Rohman sambil berbisik manja “mas, ntar pulangnya jangan malem-malem ya”, Rohman mengangguk, “Astri ada sesuatu yang istimewa buat mas”.

Pukul 8.00 Rohman tiba di parkiran apartemen, dan memarkirkan mobilnya.

Rohman pun bergegas menuju apartemennya membuka pintu dan masuk. Belum sempat Rohman menutup pintu apartemennya, tiba-tiba Astri menghampirinya memeluk dan menciumi bibirnya. Gumpalan besar daging kenyal di dada Astri dibenamkannya ke wajah Rohman, Aroma khas ketiak Astri ikut menyeruak masuk kedalam hidung Rohman, mengetarkan jiwa lelakinya memacu hasrat.

Rohman mengendong tubuh Astri ke kamar tidur. Diatas tempat tidur, Rohman melampiaskan semua hasratnya kepada Astri. Mereka bergelut manja, penuh dengan peluh menyatukan segumpal daging, suara rintihan dan desahan Astri menjadi irigan indah pemacu hasrat penambah semangat Rohman. Dengan leguhan keras, Rohman menghujamkan pantatnya berkali-kali kedalam celah sempit diantara kedua paha Astri.

Keduanya terdiam, terkapar lemas kelelahan.

“Astri sayang sama mas” kata Astri manja sambil memonyongkan bibirnya. Rohman tersenyum, dan segera melumat bibir merah Astri. “sayang, kenapa sih?” guman Rohman saat akan bangkit dari atas tubuh Astri. “mas ngak boleh turun dulu” kata Asti menggelengkan kapalanya manja dan merangkul leher Rohman erat. Rohman terdiam, memandangi wajah sayu Astri, “Astri masih mau lagi” pinta Astri manja sambil mengangkat tangannya ke atas kepala.

Dengan senyum lebar Rohman mencium ketiak Astri yang basah oleh keringat,, Aromanya yang khas membuat Rohman kembali bersemangat mengarungi indahnya cinta bersama Astri.

“Mas??” kata Astri manja, tangannya masih erat merangkul leher Rohman. “Yaaa” sahut Rohman sambil membenamkan wajahnya di leher jenjang astri, sementara tubuhnya masih menindih tubuh telanjang Astri.

“capek ya mas?” kata Astri lagi, “ah kamu, pake nanya lagi” sahut Rohman menyandarkan kepalanya di dada Astri. “Hii….hiiii….tapi enak kan mas” seru Astri sambil tertawa, sambil mengusap rambut Rohman. Rohman hanya menjawab “hmmmm”

Rohman mengangkat kepalanya, membenamkan bibirnya di antara gumpalan daging besar di dadanya Astri “Sayang, masih mau lagi ngak” goda Rohman. “ngak!” kata astri manja, “udah ah mas?, besok Asti ada meeting sama client” rengeknya manja.

Rohman bangkit dari atas tubuh Astri dan merebahkan diri di samping tubuh Astri. Astri beringsut kesamping, memeluk tubuh Rohman dan menyandarkan kepalanya di dada Rohman. Sambil mengusap-usap dada Rohman Astri berkeluh kesah tentang kegiatannya hari ini, Rohman hanya diam mendengar omelannya.

“sayang, ngak mandi” kata Rohman. “ngak, Astri mau tidur aja” kata Astri manja, memeluk tubuh Rohman lebih erat dan memejamkan matanya. “biarin Astri bau, lagian mas suka kan sama baunya Astri” sahutnya Astri ketus. Rohman tersenyum, mencium kening Astri yang belum kering oleh keringat. Membelai rambutnya yang panjang kehitaman dan terlelap bersama Astri dalam buaian malam.

Dering smartphone membangunkan Rohman dari tidurnya, “halo mas” kata Astri dari smartphonenya “iya, Astriku sayang!” jawab Rohman sambil menguap. “Mas tiga hari ini, Astri ngak ke tempatnya mas dulu ya” kata Astri, “lho kenapa sayang” kata Rohman penasaran. “Astri ada tugas mas, dari papa keluar kota” jawabnya, “ya udah ngak papa” jawab Rohman lirih. dilempar smartphonenya ke tempat tidur, bergegas ke kamar mandi menyegarkan diri dengan dinginnya air, berganti baju dan kembali mengarungi ketatnya persaingan demi lembaran rupiah.

Tiga hari tanpa Astri, membuat Rohman kesepian. Berkali-kali dihubungi, smartphone Astri tidak aktif “maaf nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau di luar jangkauan” kata-kata itu selalu terdengar saat Rohman mencoba menghubungi Astri.

Tiga hari berlalu,

Rohman bergegas menuju apartemanya, alunan music jazz mengalun lembut menyambutnya. Rohman membuka pintu dan masuk, Dilangkahkan kakinya menuju kamar tidur. Rohman membuka kamar tidur dan terdiam ……….

Pagi hari Rohman bangun, tak seperti biasanya kamar tidur masih tertutup. Tak ada clotehan manja Astri seperti biasanya, hari yang tak biasa buat Rohman. melangkahkan kaki menuju kamar tidur, pelan Rohman membuka pintunya, Astri terlentang di atas tempat tidurnya. Rohman mendekatinya dan menyelimuti tubuh telanjang Astri, dan bergegas keluar dari kamar tidur. Rohman mengambil jas, sepatu dan tas kantornya bergegas keluar dari apartemennya kedua jarum di jam tangannya sudah ada di angka 8.

Rohman bingung, bagaimana harus bersikap. Selama ini Rohman mencoba bersabar dan diam, bukan saja karena cinta namun juga utang budi yang tak mungkin Rohman bisa balas. Di sisi lain Persaingan bisinis begitu ketat, menuntut adanya pengorbanan demi kelangsungan perputaran rupiah.

Lamunan Rohman terpecah saat pintu diketuk dan terbuka “hai man” seorang lelaki setengah baya namun masih terlihat stylish menyapa rohman. Rohman segera mempersilakannya duduk, “oh silakan om, ada yang bisa saya bantu”. “man, omong-omong kamu sama Astri kapan menikah” kata lelaki itu, dengan muka datar Rohman menjawab “tahun depan om”. Dengan napas panjang lelaki itu bangkit dan memandang isi kota dari jendela di belakang kursi Rohman. “apa yang dilakukannya selama ini murni bisinis” kata lelaki itu “dan sebagai seorang lelaki om juga tidak kuasa untuk menolaknya” kata lelaki itu lagi. “Ya, saya tahu itu Om” kata Rohman datar, “om pikir, kekhilafan om cukup sekali itu saja” katanya lirih “namun kenyataan tidak, om benar-benar tak kuasa menolaknya” kata lelaki itu lirih, “sejak awal om sudah menolaknya namun dia memaksa, dia begitu sempurna kau tahu itu kan?” kata lelaki itu lagi.

Rohman hanya terdiam, dengan wajah datar dan tatapan kosong memandangi photo Astri dalam bingkai di atas meja kerjanya.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
astri itu gimana ya, ngewe sama om dargo diliat rohman masa ga ngerasa...rohman juga ga reaksinya....dibilang cuckold ga horni....datar aja suhu...lanjut sja suhu....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Keren ceritanya. Not my style, tbh. Tapi gaya ceritanya bagus, kayak penulis cerpen berpengalaman nulis di majalah2
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd