Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Badan Enak Mahasiswi (Remake by Marcioz) - TAMAT

Chapter 10


Dea, koordinator keamanan sekaligus salah satu srikandi Nabila yang ditakuti karena sukses menggagalkan perjudian, perdagangan miras dan pengedaran narkoba. Beberapa kali ia bersama dua pengawalnya yaitu Sofi dan Ratu sukses mengalahkan para preman kampus baik itu Black Dimension maupun kelompok-kelompok kecil. Saat ini, tubuh Dea terbaring lemah hanya mengenakan hijab dengan rantai dan borgol yang mengunci kedua kaki tangannya. Dea bisa saja menghancurkan rantai itu dengan mudah, namun efek anestesi sebagian yang disuntikkan di tubuhnya membuat Dea hanya bisa menggerakan kepalanya.

Beberapa saat kemudian, Raharjo beserta enam puluh anggota BD datang membawa sejumlah koper, botol miras dan tas bengkel. Dibukanya koper tersebut yang berisi sejumlah obat-obatan, alat suntik dan alat medis lain. Sementara itu tas lain berisi kunci inggris, palu, linggis dan alat pertukangan lainnya. Dea melihat alat tersebut dan gemetaran, membayangkan nasib dirinya nanti dengan alat-alat itu.

“Pagi mbak Dea. Nyenyak tidurnya ?” sapa Raharjo. “Apa yang kalian lakukan ? Jangan coba-coba ! Kalau aku lolos nanti, kalian akan menyesal !” ujar Dea. “Hah… badan udah gabisa apa-apa gini masih sok mau lawan kita.” ledek Raharjo sambil mengelus perut Dea. “Jangan pegang-pegang !” bentak Dea. “Terus apa ?” tantang Raharjo sambil mendekati wajah Dea. Hembusan nafas rokoknya tercium jelas membuat Dea terbatuk. “Bang, bau rokok lo bikin doi bengek tuh.” ujar Riky. “Heheh… lama-lama dia bakal ketagihan sama bau haram ini. Gue kasih lo minuman selamat datang dulu kayaknya lo haus.” Raharjo membuka tiga botol berupa beer, vodka dan wine lalu ia cekokkan ke Dea. Dea terpaksa meneguk semua minuman itu sambil menangis, karena tubuh sucinya sudah tercemar oleh air haram itu. Namun, ia tahu akan ada yang merusak tubuhnya lebih buruk dari ini.

“Haus mbak ? ampe dihabisin semuanya.” Ledek Riky diiringi tawa BD Troops. Dea hanya diam sambil menunduk. Raharjo memegang kepala Dea lalu ia cium sambil menjilati sisa miras di bibirnya. “Mmmhhh… slurp…. Mmmaahhh….shh.. .mmhh..” Dea membalas ciuman Raharjo dengan ganas. Raharjo melepas ciumannya dan ia lihat ekspresi kecewa Dea yang masih belum puas berciuman. “Kenapa lo ? pengen dicium lagi ?” ledek Raharjo. Mendengar perkataan Raharjo, Dea langsung membuang muka. “Perasaan apa ini ? Kenapa aku malah ingin dicium bajingan itu ? Nggak, ini nggak boleh.” batinnya. Perlahan-lahan, efek anestesi menghilang dan Dea bisa menggerakan tubuhnya walau masih lemah.

“Dia udah bisa bergerak. Sekarang kita mulai acaranya.” ujar Raharjo sambil melihat tubuh Dea penuh nafsu. Dea mulai khawatir melihat Raharjo, Riky dan Ilham membawa sejumlah suntikkan dan obat. “Mau apa kalian ? Nggak !! Kalian nggak boleh lakukan itu !!” Dea memberontak walau tubuhnya masih melemah. Dengan sigap anggota BD memegangi dan mengunci tubuh Dea. “Tidaaakkk… Jangan lakukan !!!” teriak Dea saat Raharjo dan gerombolannya menempelkan ujung suntikkan di lengan, paha, payudara bahkan di selangkangannya. “Jaaanggaaannn… kyaaaahhhh…” Dea menjerit kesakitan setelah alat-alat itu menyuntikan cairan perangsang dan hormon penghasil susu ke dalam tubuhnya. Tubuh Dea kembali lemas dan berkeringat dingin. Beberapa saat kemudian, wajahnya memerah dan payudaranya membesar diikuti putingya yang mengeras. Vaginanya mengeluarkan sedikit cairan bening dan tubuhnya mulai terasa panas.

“Sepertinya sudah siap. Ayo boys kita nikmati lonte sialan ini. Kamera siap ?” Raharjo memberi aba-aba kepada BD Troops yang merekam di setiap sudut ruangan. Raharjo memulai dengan meraba kedua kaki Dea dari telapak hingga ke paha. Riky memijit pelan tangan Dea lalu Ilham mengusap perut hingga payudara Dea yang menjadi lebih kenyal setelah diberi suntikkan. “Ugghh… geli… kenapa aku merasa… ouuhh… kenapa enak sekali ? aku jadi ingin… mmhhh.. nggaakk… nggak bole…. Aahhh…” batin Dea yang masih berusaha melawan birahinya. “Masih mau ngelawan ? Gue kasih jurus pamungkas kalo begitu.” Raharjo memasukkan jari-jarinya ke vagina Dea lalu mengoboknya. “Aauuhh… ssshhh…..” Dea akhirnya bersuara. “Nah ngomong juga itu anak.” Raharjo mengobok jarinya lebih cepat. “Aahh… haaaahhh… ough…. Mmmshhh.. aaiihhh…” Dea meraung setelah Ilham ikut memencet-mencet putingnya. “Aaahhh… jangaannhhh… hentikaa…. Aaaiihhh..” Dea mulai tidak bisa melawan nasfunya lagi. “Udahaa…. Aaaaaakkhhh…… iyaaahhh…” Dea melebarkan kakinya dan menyemprotkan cairan vagina dengan deras.

“Enak kan ? Pake sok jaim sih.” Raharjo mengelap sisa cairan vagina ke wajah Dea. “Sekarang aku mau memerah isi dari balon-balon ini.” Ilham memasang alat yang pernah digunakan untuk memerah Firda. Kali ini, giliran payudara Dea yang akan diperah susunya. “Susu nya seenak srikandi senior gak ya ?” ujar Ilham diiringi tawa Riky dan Raharjo. “Srikandi senior ? Ga mungkin kak Firda…” batin Dea. “Kak Firda ga akan seperti itu. Aku ga percaya.” Teriak Dea. “Oh ya ? Kalo gitu lo mending nonton ini.” Ilham melepas rantai di tubuh Dea lalu ia dibantu BD Troops memegangi Dea lalu didudukkan di kursi depan TV besar. Tak lupa kaki dan tangannya kembali dirantai. Kemudian Riky memasukkan sebuah kepingan DVD berisi cuplikan adegan sex mereka dengan anggota Srikandi sebelumnya yaitu Cindy, Sofi, Firda serta Nadya. Saat video berputar, adegan pertama yang muncul adalah adegan Cindy yang diperkosa setelah rapat pentas seni. “Cindy… nggak…. Ini pasti bohong.” gumam Dea setengah tidak percaya. Beberapa menit berselang muncul adegan Sofi dengan double stick yang keluar masuk lubang vagina dan anusnya yang sedikit berdarah. Kemudian, adegan selanjutnya Firda yang diperkosa oleh Mr. Hans dan mengeluarkan desahan-desahan erotis. Dea berusaha memalingkan wajahnya karena tak kuat, namun tubuhnya terus melihat dengan seksama setiap adegan panas tersebut. Lalu adegan Nadya yang di anal beramai-ramai hingga anusnya menyemburkan sisa sperma. Setelah itu video menghitam lalu keluar suara teriakan, desahan serta rintihan teman-teman Dea diiringi tawa para Black Dimension yang memperkosanya. Lalu video selesai.

Dea pun lemas dan menangis setelah melihat video serta seluruh suara rekaman tersebut. “Ini nggak mungkin… mereka semua sudah… tapi.. kenapa…” gumam Dea. “Mau tau kenapa ? Karena lo bego.” ujar Raharjo sambil meludahi wajah Dea. “Sekarang giliran lo yang merasakan keenakan kayak mereka.” Ilham menyalakan alat pemerah tersebut lalu puting payudara Dea mulai mengeluarkan tetesan cairan seperti susu. “Hari ini kita minum susu gratis lagi.” ujar Riky diiringi teriakan BD Troops yang bersemangat. Sambil menunggu susu terisi penuh, Ilham menyodorkan penisnya ke Dea. “Lo isep ini sekarang !” ujar Ilham. Bukannya menuruti Dea malah menggigit dan meludahinya. Ilham tersungkur menahan sakit di penisnya. “AJG ! BGST ! Dasar Lonte ! aaduhhh..” Ilham mengerang kesakitan. Riky menghampiri Dea lalu ia mengeluarkan silet dan menempelkan di pipi Dea. “Lo baru aja bikin kesalahan besar. Kalo lo berani lagi, gue ga akan segan.” Ujar Riky sambil menekan-nekan silet tersebut. “Aku gapeduli ! Mati aja kalian sana ! Kalian akan … aahhh ..” sedotan alat itu memberi efek geli dan tubuh Dea yang sensitif membuatnya kehilangan wibawa. “Oke… ini biar lo inget aja.” Riky langsung membeset silet tersebut dan membuat pipi Dea berdarah.

Beberapa saat kemudian, ember berisi susu telah terisi penuh. Satu persatu anggota BD mengambil segelas wine susu hasil perahan Dea. “Wow ini susu terbaik yang pernah gue coba.” , “Lebih enak dibanding susunya Firda.” gumam BD Troops. Raharjo mengambil satu gelas lalu ia menghampiri Dea. Setelah menempel plester di pipi Dea yang berdarah, Raharjo melepas alat perah tersebut lalu menyuruh Ilham menaruh nya kembali. Dengan kasar Raharjo membuka paksa mulut Dea. “Aaaakkk…. Aaaahhhaa…” teriak Dea. Riky yang memahami maksud Raharjo langsung menuang susu tersebut ke mulutnya. Raharjo langsung menutup paksa mulut Dea hingga susu tersebut ditelan.

Tubuh Dea sudah mulai kepayahan, ditambah lagi kini ia lebih sensitif terhadap gesekan akibat obat suntik yang ditusukkan ke tubuhnya. Raharjo pun melepas rantai di tubuh Dea. “Bang, kok dilepas ? Nanti dia lolos habis kita.” ujar beberapa BD Troops. “Tenang aja. Bawain lagi obatnya sini, sama itu minuman dan serbuk special bawa juga.” pinta Raharjo. kemudian Dea kembali dipengangi lalu Raharjo menyuntikkan dua cairan ke payudara dan lengannya diiringi rintihan Dea. Setelah itu, Raharjo menuang serbuk ke botol miras lalu dikocok. Kemudian, mulut Dea kembali dibuka paksa dan Raharjo menuangkan botol tersebut dan BD Troops yang memegangi Dea menutup paksa mulutnya agar ditelan. Obat-obat tersebut langsung bereaksi cepat, Dea menjadi lebih sensitif bahkan hanya diusap sedikit saja bisa membuat dia orgasme.

“Sekarang dia udah makin sange. Saatnya eksekusi.” Raharjo ditemani Riky dan Ilham mengatur posisi. “Lobang memek sama pantat lo berdua yang perawanin, biar mampus nih lonte.” ujar Raharjo. Para BD Troops semakin bersemangat melihat detik-detik eksekusi salah satu akhwat terkuat kabinet srikandi yang selama ini membuat mereka porak-poranda. “Mmmhhh… jangaann… ampuunn…” pinta Dea. “Sudah terlambat sayang…” ujar Riky sambil menarik tubuh Dea membelakanginya. Riky langsung mengarahkan penisnya yang sudah keras ke lubang anus Dea. Begitupun Ilham juga bersiap untuk mendobrak vagina Dea yang becek. “Hentikaannhh… ngghhh… geli…” desah Dea. Riky dan Ilham secara bersamaan menyodok paksa penis mereka hingga masuk kedalam. “Aaahh… enaaakkk… sakiitt… oohhh yeess…” teriak Dea yang sudah tidak bisa mengendalikan diri. Ilham langsung memendam penisnya diiringi teriakan Dea disusul juga oleh Riky yang menembus lubang anusnya. Supaya Dea tidak kesakitan,Ilham mengelus paha Dea sementara Riky meremas payudaranya. “Ooouuhhh… geli… aaahhh..” Dea menggeliat. Walau ia merasakan sakit yang luar biasa, rangsangan Riky dan Ilham membuatnya lupa akan rasa sakit tersebut.

Riky dan Ilham kemudian mulai menggenjot Dea. Tumpukkan ketiga manusia itu sudah seperti roti coklat isi susu karena warna kulit yang sangat kontras. “Aaahhh… yeeesss… lagi…. aauhhh…” desah Dea mengikuti genjotan Ilham dan Riky. “Lo liat nih ham ? Nih cewek kemaren galak banget sama kita, eh sekarang liat nih kelakuannya.” Ledek Riky. “Heh lonte ! Enak ya di ewe ? Katanya lo anti maksiat, menjauhi zina. Sekarang malah doyan.” Ilham melecehkan Dea. “Aaahh… enaakkk… Dea suka kontolll… enaakk… oohhh…” balas Dea dengan nada manja. Setelah setengah jam, Dea meraung dan tubuhnya menegang. “Aaaoohhh…. Dea pipisss…. Hmmhhh….” Orgasme kelima Dea membuat vaginanya semakin licin membuat Ilham mulai goyah. “Anjiirrr… gue keluaar….” Ilham menyodok penisnya dalam-dalam. “Aaahh… keluarin…. Mmmhhh… angeett…. Eenaakkk…” Dea mendesah manja sambil menikmati vaginanya yang disembur sperma oleh Ilham. Riky pun juga mulai goyah dan ikut menyemburkan sperma di lubang anus Dea. “Aakhh… mmmhhh…” Riky mencium Dea dengan ganas sambil menyodok penisnya hingga mentok. Ilham dan Riky mencabut penis mereka dan tetesan sisa sperma dan darah keluar dari kedua lubang Dea. “Aahh… sakit … tapihhh… enaakk… mau lagii…. Dea bangkit lalu memegangi penis Riky dan Ilham. “Mau lagi ?” ledek Ilham sambil meremas payudara Dea yang semakin membuatnya bernafsu. “Ky, gentian lobang. Gue mau rasain pantat doi.” Riky dan Ilham kemudian berganti posisi dan langsung menyodokkan penis mereka diiringi lenguhan Dea.

Sudah hampir empat jam lebih Ilham dan Riky melayani vagina dan anus Dea bergantian diiringi desahan Dea yang semakin tidak terkontrol. “Aiihhh… terus… ooohhh…. Iyyaaahh… uummhhh…” wajah Dea semakin merah ekspresinya sudah seperti wanita haus seks. “Anjir masih seret nih memek…” , “ Pantat doi ngeremes kontol gue terus gilaa…” Riky dan Ilham yang biasanya kuat berjam-jam mempermainkan nafsu wanita targetnya kini mulai goyah dan akan segera mengakhiri permainan. “Anjritt… Deaa… gue udah mau abis…“ , “Gue keluar lagi nih… gila pantat lo ….” Riky dan Ilham menyodok penis mereka dalam-dalam. “Keluarin ….. yeesshhh… yang banyaakk… masukin yang daleemmm…” Dea mendongakkan kepalanya dengan mulut menganga dan mata seperti orang mabuk. Vagina dan anusnya kemudian menghangat oleh semburan sperma yang kesekian kalinya dari Riky dan Ilham. Mereka kemudian mencabut penisnya dan tetesan sisa sperma permainan sebelumnya mengalir deras dari kedua lubang Dea. “Anjir capek banget… kontol gue ampe linu ama dia.” Ilham kemudian terkapar. “Gue juga mau istirahat dulu. Kalo sange malah makin kuat nih cewek.” Riky kemudian ke dapur mengambil minum. Saat Ilham ingin pergi, ia tiba-tiba dipeluk Dea dari belakang. “Mau lagiii… ayo masukiin lagiii…” bisik Dea dengan nafsu. “Anjir gimana ini ? Bisa mati gue kalo garap dia lagi.” batin Ilham yang sudah tidak punya tenaga.

Melihat dua anak buahnya yang sudah hampir terkapar, Raharjo menarik tubuh Dea lalu menciumi pipi dan bibirnya. “Masih mau lagi ?” goda Raharjo. “Mauuu.. Dea mau kontoll… mmhhh… Dea mengelus celana Raharjo. “Lo lihat itu cowok-cowok. Lo bisa main sama kontol mereka sampe puas.” celetuk Raharjo. Ekspresi Dea semakin nafsu dan ia melihat penis para BD Troops yang bervariasi. “Yeesshhh… banyak kontol… Dea sukaaa…” Dea kemudian berbaring dan memasukkan jarinya ke lubang vagina yang masih becek. “Ayooo… masukiinnn…. Dea udah ga sabaarrr…” desahnya manja. Seketika 60 BD Troops langsung mengerumuni Dea. Ada yang langsung menyodok penisnya dengan kasar ke vagina dan anus Dea, ada juga yang memasukkan dua penis sekaligus ke mulut Dea. Selain itu, sejumlah alat seperti linggis, palu, tongkat baseball hingga botol miras bergantian masuk ke vagina dan anus Dea. Menerima serangan bertubi-tubi dari BD Troops membuat Dea semakin menggila dan kehilangan akal sehat. Ia terus mengeluarkan desahan dan raungan setiap ia ingin orgasme. “Obat dari perusahaan farmasi itu benar-benar sangat efektif. Dea akan kehilangan jatidiri sebagai wanita yang selama ini dikenal alim, kuat dan anti kejahatan menjadi wanita yang di otaknya cuma bayangin sperma sama kontol. Bahkan bisa-bisa kamera ini dijadiin bahan sama dia” batin Raharjo yang asyik merekam sambil menikmati susu perahan Dea yang masih tersisa. “Berapa memorinya nih ?” teriak Raharjo. “Tenang bang, tiga hari juga masih nyisa memorinya.” ujar salah satu BD Troops sambil asyik meremas payudara Dea yang dipasang penjepit jemuran.

Setelah hampir 10 jam, para BD Troops akhirnya mengakhiri permainan. Handycam untuk merekam pesta malam Dea sudah panas setelah dipakai sambil di charge. Dea terbaring dengan tubuh penuh sisa sperma dan beberapa benda menancap di vagina dan anusnya. Mulut Dea juga masih tersisa lelehan sisa sperma. Matanya sudah terpejam kelelahan dan sembap seperti orang menangis. Raharjo mematikan handycam itu lalu ia hampiri tubuh Dea yang bagi sebagian orang sudah dalam kondisi menjijikan dan mengerikan. Perlahan-lahan Dea terbangun namun tubuhnya masih sangat lemah. Ia hanya melihat Raharjo melepas benda yang ada di dalam vagina dan anusnya lalu dibopong ke kamar mandi. Raharjo menyalakan air lalu ia melepas jilbab Dea dan menceburkan tubuhnya. Dea merintih kecil saat payudara, anus dan vaginanya dibersihkan. Setelah bersih, Dea dipakaikan lengkap beserta jilbabnya lalu dibopong ke mobil. Dea diantar Raharjo ke kosannya lalu dipapah masuk. Sang pemilik kos mengira Dea mengalami kecelakaan/sakit. Namun Raharjo menjelaskan ia pingsan di kampus sehingga diantar pulang olehnya. Setelah diantar oleh pemilik kos, Raharjo masuk ke kamar Dea dan membaringkan Dea di kasurnya. Sebelum pergi, Raharjo menaruh sebuah amplop di sebelahnya sambil tersenyum. Dea kini sudah resmi menjadi budak BD dan Nabila dalam waktu dekat akan bernasib sama seperti rekan-rekannya.
 
cuaca siang hari lagi panas gini, jadi tambah panas Karena mas update cerita.

thanks ya, semoga tetap istiqomah hingga ceritanya tamat
 
Bimabet
untuk chapter selanjutnya akan sedikit lama karena mulai sibuk.

stay tune atau baca-baca cerita ane yang lain.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd