Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Berawal dari penasaran, jadi candu

Maaf baru bisa apdet.

Semenjak kejadian itu aku dan Fandi semakin sering bersama. Entah jalan jalan, makan, dan nonton.
Sore itu aku dan fandi jalan jalan, kebetulan offday dia sama aku g bisa bareng, tapi sore itu enggak, dia cuti, untuk menemaniku jalan jalan melihat sunset. Aku sangat suka laut, suka pantai, suka sunset, suka bintang, suka lampu, suka pemandangan dari ketinggian. Dia sangat mengerti aku. Sepulang dari pantai kita mampir makan. Lalu kita mampir di sebuah lokasi yang sebenernya tempat wisata juga, tapi banyak muda mudi yang memadu kasih disana, atau sekedar duduk saja. Tapi dengan kondisi lingkungan yang remang remang dan jarak antar personal yg jauh, sangat memungkinkan untuk melakukan hal hal yg di inginkan.
Kita ngobrol. Ya aku emang suka ngobrol, suka bercerita, suka mendengarkan cerita. Ditengah keasyikan kita ngobrol, dia mendekatkan wajahnya ke arahku dan bersandar di pundakku. "Apaan sih fan, kebalik kalik, aku yg harusnya bersandar". "Nis, kamu tau kan aku udah 30 tahun, jadi..." buru buru aku potong omongannya. "Fan, kok aku haus ya, beli minum yuk, apa pulang sekalian, hehe". Aku menoleh dan menatap matanya. Dia semakin mendekat dan menciumku. Menciumku, mencium, hanya mencium dan memejamkan mata, tanpa gerakan, tanpa kuluman, sejenak nafasku berhenti. Aku rasakan kasih sayangnya yang begitu besar. Ada 3 menit kita terpaku dalam ciuman tersebut. Lalu tangannya menggapaiku dan punggungku, di susupkan tangannya dari bawah kausku, aku tau yang dia cari, kaitan braku. Namanya dia masih amatir, buka kaitanku lama banget, geli juga sih, mengingat dia yg udah seumur ini dan masih polos. Setelah kaitan braku lepas, beralih tangannya kedepan dan mengarah payudaraku, diremas dari kanan kekiri. Tiba tiba ada suara motor yg lewat dan menyadakan kami. Kami merapihkan kembali duduk kami. Setelah motor pergi, lembali dia menciumku dan memainkan payudaraku, ada cahaya motor dari kejauhan. "Shit" apa apaan sih ini motor lewat terus. Mungkin ada 5 kali hal itu terjadi. Akhirnya aku bete dan mengajaknya pulang. "Balik aja yuk". "Nginep aja yuk". "Ogah, pulang aja, bsk kan kerja". "Ya pagi pagi balik". "Pulang". "Ya udah nis, kita pulang".
Akhirnya kita jalan pulang.
Fandi anak yang baik sebenernya, tapi usianya yang sudah 30 waktu itu membuatku agak mundur perlahan, setiap omongan yang menjurus ke arah yang lebih serius selalu aku alihkan.
"Nis, peluk napa, dingin nih". "Iyee bawel".
"Nis, dedek bangun nis". "Aku capek ndi, kita pulang aja yah, lain kali aja yah". "Aku pijitin nis". "Ah, kamu nanti mijit yg lain, g fokus ke capekku". "Hehe"
Sepapanjang perjalanan pulang kita melewati banyak hotel, aku udah capek dan bersandar di punggungnya.
Tiba tiba dia berhenti di depan sebuah hotel. . .

To be continue. . .
Gila ni cerita.... Bikin penasaran.. Haha..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd