Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Bryan's New Life

Jejak dulu
Ceritanya bikin bingung nih di akhir cerita masa lanjutannya 2 pilihan jd bikin bingung sambungan yg dr part sebelumnya yg mana
Setiap part nya gmn sih baca berkali2 msh bingung urutan part nya lg baca part yg sama vella tau2 pas part berikutnya udh jeanny aja
Unik nih tiap akhir part ada pilihan

Kalo bingung, baca intro lagi di post 1
Dan gak perlu dispam juga dong

:fiuh:

Iya baru sadar cara penulisan dan alur nya berubah hu.. Maaf ane jarang ol

Silahkan dinikmati lagi
:kpenuh:

Biar cepet ganti page...
Up dulu hu,,,
Semoga ni postingan bikin ganti page,,,
Ternyata belum ganti page....

Jangan spam dong
:fiuh:

Hmmmm,, apakah bryan maen dblakang vella, atau 3some lgi ne, hahahahahah

Mungkin saja
:pandaketawa:

Lajoooooot huuuu
Lanjut suhu
Lanjut bosqu

Selasa atau Rabu mungkin baru Nubi rilis lagi
:kpenuh:

Pulang kerumah terus balik lagi hajar Carisa sampai pingsan, biar ketagihan dia jadi lumayan buat pelepas sperma. :semangat::tegang::mantap:

Gak ada yang namanya Carisa Hu
:pusing:

Ijin buat tenda disini suhu

Silahkan Hu
:kpenuh:
 

BAD TIMING

"Al, lagi apa ?"
Gue mengirim pesan untuk Alice. Tak lama Alice membalasnya.

"Lagi nonton TV aja"

"Oh gitu. Bisa ketemuan gak ?"

"Yaudah ke apart aja, nanti aku chat aja kamarnya"

"Oke"
Tanpa pikir panjang lagi, gue pun langsung bergegas menuju apartemen tempat Alice tinggal. Setelah sampai di The Emerald, gue langsung naik ke lantai 9 dengan menggunakan lift, kemudian mencari kamar nomor 0902 sesuai dengan arahan Alice. Gue pun menekan tombol bell setelah sampai di depan kamar yang dimaksud. Keluarlah Alice dengan mengenakan dress sabrina selutut berwarna hitam. Pakaian yang menampilkan pundak, leher, dan sedikit bagian atas dadanya, terlihat begitu seksi.

"Rapih banget, kamu mau kemana ?"

"Tadi temenku ngajakin ke Golden Peach"
Alice menyebutkan nama sebuah mall yang terbilang cukup besar.

"Oh gitu"
Balas gue sambil duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Isi kamarnya sekilas tidak jauh berbeda dengan kamarnya Alice. Namun tatapan gue tertuju pada sebuah foto yang ada di atas meja kecil, tepat di samping sofa tempat gue duduk.


35ed7f1222225264.jpg

Mulustrasi : Alice

"Ini foto pacarmu ?"
Tanya gue sambil mengambil foto tersebut. Di dalam foto itu ada Alice bersama seorang laki laki yang membuat gue penasaran identitasnya. Tiba tiba Alice langsung mengambil foto itu dari tangan gue lalu menyimpannya di sebuah lemari. Setelah menyimpannya, Alice duduk di samping gue.

"Aku mau jujur sama kamu"

" Tentang apa ?"

"Dulu aku mutusin kamu, karena aku dijodohin"

"Ha ?"

"Panjang ceritanya. Tapi sebenernya aku masih sayang sama kamu"

"Terus kena-"
Belum selesai pertanyaan gue, Alice langsung mencium bibir gue. Alice bahkan mendorong gue ke belakang dengan perlahan sampai gue tiduran di sofa, sementara Alice di atas gue sambil tetap berciuman. Tanpa membuang kesempatan, gue pun mengikuti permainan. Kedua pantatnya menjadi target pertama kedua tangan gue, dengan lembut gue remas. Karena Alice hanya menggunakan atasan selutut tanpa bawahan, tangan gue bisa dengan mudah menyelinap ke dalam dressnya. Saat gue mendapati celana dalamnya, gue mencoba untuk melepasnya. Namun sayang, dengan posisi tiduran memang menyulitkan gue. Untungnya Alice mengerti apa yang gue inginkan, dia pun beranjak dari sofa, lalu berdiri melepas celana dalamnya. Setelah terlepas, Alice melemparnya entah kemana, lalu kembali naik ke atas sofa. Tetapi kali ini, Alice berlutut mengangkang tepat di depan muka gue.

"Jilatin sayang"
Tanpa membuang waktu, langsung saja gue jilatin memeknya Alice. Tidak hanya gue jilat, terkadang memasukkan lidah gue dalam memeknya. Tangan gue pun aktif meraba pahanya.

"Ahh . . . enak sayang"
Alice mulai mendesah. Suara desahannya mengingatkan kembali hubungan kami yang telah berlalu, yang justru membuat kontol gue ingin segera keluar dan menunjukkan kemampuannya.

"Masukin yang dalam sayang . . . oohhh"
Sepertinya makin lama Alice semakin menikmati permainan lidah gue. Alice mulai melepas dress hitamnya dan juga behanya, sehingga dia benar benar telanjang sekarang. Sedangkan gue masih berpakaian lengkap. Tak lama, Alice merubah posisinya. Yang tadinya berlutut menghadap wajah gue, menjadi berbalik kemudian menungging. Kita dalam posisi 69 dengan Alice di atas. Gue kembali memainkan lidah gue sambil meremas pantatnya. Sementara Alice mencoba melepas celana jeans yang gue kenakan. Gue agak sedikit mengangkat pinggul untuk memudahkan Alice, hingga akhirnya Alice berhasil melepasnya. Kontol gue yang sudah berdiri langsung digenggamnya, kemudian Alice memasukkannya ke dalam mulutnya. Gue gak nyangka, ternyata Alice tau cara memuaskan kontol gue dengan mulutnya. Tidak hanya mengulum, tapi juga menjilati dari pangkal hingga ke ujung yang membuat gue merasa geli. Tidak hanya itu, terkadang Alice memasukkan kontol gue sampai ke rongga kerongkongannya sampai Alice sendiri tersedak. Bahkan kedua tangannya pun terus aktif, selain mengocok, tangannya juga memainkan sepasang 'bola emas' gue. Seingat gue, Alice tidak selihai ini saat masa masa kami pacaran dulu.

"Aku suka kontol kamu sayang"

"Mainin terus. Puasin kontol aku sayang"
Gue pun merubah serangan, yang sebelumnya hanya memasukkan lidah berubah menjadi jari. Mulai dari satu jari, lalu dua jari, bahkan tiga jari. Sementara lidah gue membelai lembut klitorisnya. Setelah beberapa menit berlalu, kocokan tiga jari gue membuahkan hasil.

"Aku keluar sayang . . . aaaaahh !"
Alice mendapatkan orgasme pertamanya, tiga jari gue sampai berlumuran lendir kenikmatan. Alice segera beranjak dan duduk di lantai, kemudian meraih tangan gue, lalu menjilati sisa sisa orgasmenya di jari gue sampai bersih. Gue meminta Alice untuk duduk di sofa, dan Alice langsung melebarkan kakinya setelah duduk di sofa. Kontol gue kembali mendapatkan kenikmatannya yang sudah ditunggu tunggu.

"Ooouuuhhh"
Lenguh Alice saat kontol gue menggesek rongga rongga memeknya. Perlahan pinggul gue bergerak semakin cepat.

12:30

"Aaaahhh . . . terus . . . kontol kamuh . . . enaak aaahhh"

"Memek kamu juga . . . enak banget sayang !"

"Bikin aku keluar lagi sayang . . . aaaahhhh !!!"
Alice semakin keras mendesah. Gue pun jadi makin semangat menggenjot memeknya. Namun tiba tiba suara bell terdengar yang membuat sodokan gue berhenti.

"Siapa itu Al ?"

"Oh iya aku lupa temen aku mau ke sini"
Kami berdua terpaksa menghentikan permainan kami dan segera mengenakan pakaian kami kembali. Setelah selesai, Alice pun membukakan pintu untuk temannya.

"Ada yang abis e-"
Kata seorang perempuan yang ternyata temannya Alice adalah Vella. Vella pun kaget ketika melihat gue hingga kata katanya terhenti.

"Bryan ?!"
Vella langsung menampar gue. Alice pun kebingungan apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Abis ngewe sama gue sekarang lo ngewe sama temen gue"

"Lo ngomong apa sih Vel. Gue di sini cuma ma-"

"Halah gak usah bohong lo ! Gue bisa denger suara desahan dari luar !!!"
Vella bener bener marah bahkan sampai mengusir gue dari kamarnya Alice. Sejak saat itu hubungan gue dengan Vella dan Alice menjadi berantakan.


- THE END -
 
nah loh banyak cabangnih cerita ..dah kayak jalan tol. but nice story suhu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd