Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Camelia calon binor

Asmodan

Semprot Baru
Daftar
3 May 2019
Post
43
Like diterima
191
Lokasi
PIK
Bimabet
Salam Semprot adik, kakak, agan, suhu terkasih di forum ini. Aku mempersembahkan mahakarya terbaik dari kategori cerita pemaksaan. Semua posting an ceritaku ini saling berkaitan, karena ada beberapa tokoh yang sama muncul di setiap ceritaku, hanya berbeda judul saja. Jadi kalian perlu simak baik-baik semua kisah spektakuler ku

Okelah... Gak usah berlama-lama lagi.

Mari kita mulai kisah porno ini...



Seperti biasa. Setiap sore kantor aku selalu pergi keluar dari gedung menuju warung di belakang tempat ngopi. Bersama dengan Ari dan David, teman Kantorku. Aku dan mereka hanya berbeda departemen. Persamaan kami yaitu sama-sama mesum. Sampai beberapa orang kantor memberi kami julukan KAMBING yang merupakan singkatan dari Kelompok Anak Muda Birahi Tinggi.

Kami selalu ngobrol seputar wanita dan seks, hari itu kami membahas tentang bu Patricia, direktur marketing kami di kantor. Penampilan beliau sangat seksi setiap harinya. Bahkan kudengar menjadi perbincangan diantara para sopir kantor.

"hai kalian sedang apa.? Gosip yaaa.." celetuk Camelia tiba-tiba muncul, salah seorang teman kantor kami bagian Finance.

Kami balas menggoda seperti biasa. Camelia berdua dengan Fitri, rekan satu departemennya. Mereka berdua memiliki tubuh yang indah. Camelia agak sedikit gemuk tapi lekuk tubuhnya indah menggoda, pinggangnya cukup kecil dengan pantat yang besar. Tingginya 171cm, beratnya 61kg, 34B, kulitnya putih agak cokelat, rambut lurus panjang sepinggang dengan semiran berwarna gradasi kuning cokelat hitam. Matanya besar. Wajahnya mirip artis India, Katrina Kaif.
yaXc6XM.jpg


Fitri adalah wanita berhijab, wajahnya mirip artis lokal, Asmirandah. Tubuhnya mungil dengan tinggi 164cm, berat 54kg, 32B, kulitnya putih merona, rambutnya hitam lurus (karena pakai hijab) tidak tau sepanjang apa.


Kami bertiga memberikan ruang duduk untuk mereka berdua..

"maap ya... Join" kata Fitri dengan senyum manisnya. Wangi tubuhnya membakar libido ku. Ingin rasanya kupeluk.

Fitri mengenakan hijab warna kuning cerah, lalu gamis lengan panjang warna biru terang polos agak ketat, menonjolkan bentuk payudaranya. Untuk wanita semungil itu proporsi payudaranya terlihat besar. Pinggangnya kecil, namun ukuran pantatnya sedang, masih proporsi dengan bentuk tubuhnya. Ia menggunakan celana panjang katun warna krem.. Kalau diperhatikan dengan sesama, bagian pantatnya memperlihatkan garis celana dalamnya.

Ari dan David duduk sejajar dengan Fitri. Sedangkan Camelia duduk disebelahku.

Camelia menggunakan kemeja lengan pendek ketat warna putih bertekstur dengan motif garis2. Dari samping aku kadang mengintip payudaranya yang putih montok dari celah kacing bajunya yang ketat itu. Kemejanya cukup pendek, sehingga kalau membungkuk dikit memperlihatkan sebagian pinggulnya. Bagian bawah mengenakan rok ketat bahan warna hitam sepanjang atas lutut, sehingga lekukan pantat dan pahanya yang montok itu terlihat jelas. Betisnya ga usah ditanya lagi. Mulus! Montok membunting padi dengan tattoo kecil di pergelangan kakinya.

Kami mengobrol bersenda gurau.. Kadang Camelia tertawa sambil mencubit lenganku. Bahkan sesekali sikutku tidak sengaja menyenggol payudaranya dari samping... Alamak. Rasanya kenyal banget.. Pengen kuremas rasanya.

SKIP....

Sore hari sepulang kantor. Seperti biasa David mengajakku pergi ke tempat pijat plus2.

Oh ya.. Namaku Jimmy. Sebagai manajer marketing di kantor ini. Tubuhku tinggi atletis, banyak yang bilang mirip aktor laga Iko Uwais.

Aku sedang malas pergi hari itu karena jalanan macet tidak seperti biasanya, entah ada apa.

David tetap memutuskan pergi walaupun sendirian. David memiliki postur kurus tinggi, sosoknya seperti artis komedian lokal, Vincent. Ia memiliki nafsu birahi yang paling tinggi. Hampir setiap hari selalu melakukan seks. Sering dia melakukan dengan Ratna, bagian resepsionis. Rata

Padahal di kantor ini dia sebagai manajer HRD.

Aku melihat Sabrina sedang berjalan pulang melewati koridor samping mejaku, dia wanita seksi yang angkuh. Senior manajer sales & marketing, tapi berbeda divisi denganku.

Ketika itu Camelia datang ke mejaku sambil membawa lembaran dokumen..

"hai Jim.. Belum pulang?" dia menyapaku.

"eh hai.. Bentar lagi sih" jawabku kaget.

Camelia dari dulu sepertinya tertarik padaku. Karena sering tingkah lakunya genit mencari perhatianku. Padahal dia baru tunangan. Kabarnya calon suaminya itu seorang polisi dengan pangkat Brigadir kepala.

"tungguin gue dong.. Jangan pulang dulu" katanya.

Entah kenapa 'otong' ku mengeras dan timbul nafsu yang tinggi...

"oke.." jawabku singkat sambil mengangguk.

Aku memandangi bentuk payudaranya yang montok dibalik kemeja itu. Samar2 terlihat bentuk BH nya yang berwarna hitam. Dia melihat mataku sedang menatap dadanya..

"liat apa loe.." katanya sambil mengipas lembaran dokumen itu didepan wajahku. Lalu ia pergi ke ruang fotocopy.

Sekitar setengah jam. Di kantor mulai sepi hanya tinggal beberapa orang. Camelia malam itu lembur untuk membuat laporan rutin akhir bulan. Kebetulan aku juga mau minta slip gaji untuk mengajukan cicilan apartemen.

Lalu aku berjalan ke meja Camelia yang terletak paling ujung kantor ini. Mejanya tertutup partisi pembatas antar ruangan. Mejanya kosong, tapi komputernya masih menyala, bahkan tasnya masih ada di atas meja. Aku duduk di kursinya. Iseng melihat komputernya...

Ternyata saat kulihat tab pada website nya, ia banyak membuka artikel mengenai seks, seperti daerah rangsangan wanita, dan lain2.

Tiba2 saja Camelia muncul dari arah depan. Aku panik menutup artikel itu.. Aku berdiri..

"eh.. Mel.. Dari mana aja loe?" tanyaku basa basi..

"hayooo.. Ngapain di meja gue.." tanya dia menggoda.

"gue mau minta slip gaji Mel.." kataku..

Dia berdiri disampingku persis, tubuhnya wangi merasuk birahi ku. Dia membungkuk mengetik keypad komputernya..

"bentar yaa.." katanya sambil mengetik.

Aku melihat lekuk tubuhnya dari belakang, garis bentuk BH nya terlihat jelas... Alamakjang.. Pinggulnya, pantatnya menantang sekali. Posisi penisku dekat banget dengan pantatnya.

"tunggu yaa.. Gue mesti nge print dulu satu lagi nih" katanya sambil terus menatap layar komputer, mengarahkan mouse komputernya.

Otongku mulai ngaceng..

Aku sudah kesetanan... Kupegang saja pinggangnya dengan kedua tanganku.. Lalu kutempelkan penisku yang mengeras dibalik celana ke bongkahan pantatnya..

"ahh.. Jim..ngapain loe..?" setengah teriak ia balik badan kebelakang.

Lalu kucium pipinya dan bibirnya..

"mmmhh.." mulutnya mendesah tertahan dengan ciuman sambil berusaha mendorong badanku.. Kurasakan ia menikmati ciuman ini.

Sekitar 10 detik ciuman... Ia mulai sadar dan mendorongku dengan tegas.

"apaan sih Jim.. Gila loe ya.." bisiknya dengan keras.

Aku seperti sudah kerasukan.. Langsung saja kupeluk dan kucium bibirnya lagi.. Lalu lehernya..

"ahh... Jim..jangan" desahnya sambil memegang lenganku menahan serangan birahi.

"gue suka sama loe Mel.." bisikku sambil terus mencium lehernya, lalu kucium lagi bibirnya, ia memejamkan mata..

Tanganku memeluk erat dibelakang punggungnya sementara tanganku satunya turun kebawah meremas pantatnya.

"mmhh! " ia kaget mulutnya terkunci dengan ciuman, tapi matanya melotot padaku

Tangannya makin kuat berusaha mendorong badanku sampai terlepas ciuman bibir kami..

"Jim. Lepasin ah.. Nanti aku teriak nih." ancamnya.

Tapi langsung saja nekat kupeluk erat lagi, kucium lagi pipinya dan saat kujilati kupingnya..

"aaahh.. Shhh" dia mendesah..

Seketika tangannya melemah.. Aku terus menjilati area lubang telinganya sambil kuremas pantatnya.. Libido ku semakin memanas.. Kuyakin dia juga mulai terangsang.

"jangan Jim.. Please kumohon" katanya memelas. Tangannya mengenggam erat lenganku.

"kamu mau tau apa itu kenikmatan?" bisikku dengan nafas menggebu di dekat kupingnya. Lalu tangan kananku dengan cepat masuk ke dalam rok hitamnya.. Bibir vaginanya empuk dibalik celana dalam ini.. Aku gesek2kan jariku dengan cepat.

"auuhh.. Jim.." dia mendesah.. Kakinya menjinjit menahan rasa gesekan di kemaluannya. Ia terus menolak birahinya.

"Jim.. Aku sudah tunangan..." katanya mencoba menyadarkanku.

Tapi aku malah makin kupercepat gesekan jariku, celana dalamnya terasa semakin basah..

"sshh... Hhh" ia mendesah berusaha melawan birahinya.

Kemudian kupaksa tangannya memegang penisku yang masih sembunyi dibalik celana ini. Aku merasakan telapaknya meraba penisku yang sudah keras.. Lehernya masih kucium sambil memeluk dia erat. Wajahnya mengadah ke atas merasakan sensasi ciumanku di lehernya.

Tangannya tetap memegang gundukan celanaku. Ia memegang seolah penasaran dengan ukuran penisku. Lalu kubuka reseleting celana, dan kubuka sedikit celana dalamku.. Langsung saja otongku yang keras bagai kayu menyembul keluar dengan mantap. Ia mencuri pandang melihat kebawah, melihat penisku penasaran.

"udah ahh.. Nekat banget sih" katanya...

Aku menggendong tubuhnya, kuangkat sedikit sampai ia duduk di atas mejanya, kedua kakinya mengangkang mengapit pinggulku. Roknya tersingkap sampai atas pahanya. Posisiku berdiri dihadapannya dengan penis menempel pas di celana dalamnya.

"jangan gila Jim... Nanti ada orang" bisiknya panik..

Tapi aku cuek saja. Karena nafsu birahiku sudah memuncak. Darahku serasa di ubun2. Wangi tubuhnya membius hati nuraniku. Tangannya memegang lenganku sambil tangan satunya memegang pundakku.

"kamu kenapa sih... " lirihnya.

Telapak tanganku di pipi bagian bawah dekat telinganya memegang leher yang mulus itu, aku terus mencium dagu dan bibirnya gantian. Tanganku satunya tepat di bibir vaginanya yang membasahi celana dalam itu. Jariku menggeser bagian celana dalam yang membungkus kemaluan itu kesamping dan kucolokkan jari tengahku ke dalam...

Slepp...

"ooh. Sshh." desah Camelia terkejut.. Mulutnya tepat dihidungku, aroma nafasnya membakar nafsuku.

Jariku terus kumainkan di dalam vagina... Rasanya hangat bertekstur dan basah. Makin cepat jariku bergoyang didalam vaginanya.. Semakin menggebu pula nafasnya di depan hidungku..

"ohhh.. Jimmy.. Sto.. Stop.." suaranya bergetar karena rangsangan, tangannya mencengkeram lenganku yang sedang mencolok vaginanya.

"enak sayang..?" bisikku dengan nafas penuh nafsu..

Ia tidak menjawab.. Hanya memejamkan mata sambil berusaha menahan desahan..

Vaginanya semakin basah sampai berbunyi kecipakan...

"ouhh.." desahannya meninggi.. Tangannya mencengkeram kuat sampai mencakar kulitku.

"masukin ya Mel..." bisikku...

Jariku keluar dari vaginanya dan kutempelkan kepala otongku yang sudah keras berwarna kemerahan ini...

Kutempelkan di bibir vaginanya.. Sampai keluar lendir bening dari mulut penis..

Camelia tidak menjawab... Tapi dia juga sudah tidak menahan atau menolakku..

Tanpa tunggu lama langsung kebenamkan penisku ke dalam

Slepp..

"ahh... Pelan Jim.. Pelan...! " bisiknya dengan nada tertahan.. Tangannya memukul lenganku...

Kepala otongku sudah masuk, licin, basah hangat sekali rasanya..

Kumasukkan pelan menikmati sensasi kenikmatan ini...

"auuhh.. keras banget sih.. " bisiknya pelan

Dinding vaginanya berdenyut memijit otong yang terus menerobos sangat pelan ini...

Rasanya seperti di urut.... Aaahhh... Nikmat banget.

"Oohh... Shhh.. " ia mendesah panjang...

Sampai mentok pangkal penisku menempel di bibir vagina itu... Bulu kemaluan kami bersentuhan menempel basah..

Lalu kutarik pelan penisku sedikit... Dan kutusukkan lagi....

"mmhhf...shhh " dia menahan desahan sambil kedua tangannya mencengkeram lenganku..

Lalu kutarik lagi... Dan kutusuk lagi...

"ouff...Sshh" desahannya semakin tidak karuan..

Lalu kutarik lagi agak cepat... Dan kutusuk lagi sampai mentok...

"ohh... Fuck.." bisiknya..

Lalu kutarik lagi dan tusuk lagi dengan cepat sampai mentok..

"ohh... Sshiit" ia setengah menjerit.

Terus kugenjot vaginanya.. Semakin lama semakin cepat..

Camelia sudah tenggelam dengan nafsu birahi... Pinggulnya ikut bergoyang mengimbangi sodokanku.

Vaginanya hangat sekali, memijit otongku dengan kuat.. Alamaakkk... Enak mampus rasanya...

Lalu kucium bibirnya sambil terus menggenjot..

Lidahnya keluar menerobos gigiku.. Begitu juga lidahku.. Saling melumat dalam ciuman itu..

Nafasnya hangat memompa nafsu...

Suara meja bergoyang terdengar... Benda2 di atas meja berjatuhan...

Sesekali aku melihat dibalik panel partisi kuatir kalau ada orang datang.

AC kantor sudah tidak mampu menahan peluh keringat kami yang mulai membasahi baju.

Lalu kubuka kancing bajunya dari atas satu persatu. Ia mulai berhenti menggoyangkan pinggulnya sesaat membiarkan kancingnya dibuka olehku.

Dadaku berdetak keras melihat dadanya yang putih mulus...

Perlahan belahan payudaranya terlihat jelas...

Ya ampun... Mulus banget... Montoknyaaa... Ohh..

Sambil terus menggenjot... Dia mendesah pelan takut suaranya kedengaran orang lain.

Kancing itu sudah terbuka semua tapi kemejanya masih menempel ditubuhnya.. Payudaranya terlihat jelas masih terbungkus BH itu bergoyang... Seperti puding...

Perutnya agak berlemak putih mulus.. Kulihat ada tindikkan di pusarnya..

"uhh.. Shhh" desahannya tidak berhenti sambil sesekali memejamkan matanya..

Keringat di dadanya mengalir turun ke tengah belahan payudara itu...

Aku meremas payudaranya sambil menggenjot..

Alamaaakk.... Enak banget sumpah!

Payudaranya kenyal berisi... Kutarik cup BH nya kebawah.. Pentilnya jelas terlihat warna cokelat gelap sebesar kacang atom...

Lalu kupelintir pelan sambil terus menggenjot..

"ouhhh sshhh." ia mendesah menahan sakit..

Tanganku terus meremas sambil berusaha melepas BH itu tapi tangannya menahan..

"ga usah dilepas Jim..." katanya sambil menggelengkan kepala.

"kenapa..? Aku mau.." bisikku...

"nanti repot masangnya.." jawabnya.

Aku hanya menurut saja... Walaupun rasanya pengen banget liat payudaranya secara penuh. Disamping itu aku juga mikir bener juga, nanti kalau ada orang malah repot.

Kedua tangannya kebelakang badannya menopang diatas meja. Kakinya semakin mengangkang sambil menggoyangkan pinggulnya maju mundur mengikuti irama genjotanku.

Sekitar 10 menit lebih.. Aku masih stabil menggenjot tubuh Camelia... Vaginanya semakin becek rasanya.

"kamu belum mau keluar?" tanya dia berbisik...

Aku tidak menjawab.. Aku mengemut puting payudaranya..

"ooh.. Fff.." dia kaget merasakan putingnya. Kedua tangannya mencengkeram lenganku.

Bunyi tepukan selangkangan sedikit terdengar sesekali.

"ayo cepetan Jim.. Keluarin" bisiknya...

"beneran nih?" kataku dengan semangat...

Lalu dia melotot kepadaku. Sambil mengencangkan cengkeramannya...

"awas.. Jangan di dalem!" bisiknya tegas.

Sodokanku semakin cepat.. Semakin cepat....

"aaahh.. Aahh.." desahannya semakin sedikit keras..

Wajahnya seksi sekali mendesah merem melek menikmati genjotanku...

Plak.. Plak... Plak... Suara tepukan semakin jelas terdengar.. Aku sudah tidak perduli... Semakin cepat kugenjot semakin ingin keluar rasanya.

"ahh.. Ahh..." desahannya semakin cepat dan sedikit keras..

....

...

Semenit kemudian aku langsung mencabut otongku yang sudah mau meledak...

Lalu kutembakkan di atas bibir kemaluannya... Menyemprot ke bulu2 halus yang sudah basah keringat itu.

"ooohh..shhh..." aku mendesah kenikmatan sambil terus mengocok penisku...

Ya ampun... Enak banget... Asli...

Penisku terus menyemprot berkali-kali sampai habis air maniku terasa terkuras...

Camelia masih sedikit menggoyangkan pinggulnya sambil melihat penisku yang menyemprot di atas kemaluannya.. Tangannya kembali kebelakang di atas meja menopang badannya... Ia menggoyangkan pinggulnya pelan seolah masih merasakan genjotan...

Lalu dia menatapku...

"udahan ya..yuk" katanya pelan. Wajahnya masih cemas melihat sekeliling.

Aku hanya terdiam mengatur nafas...

Lalu dia bangkit turun dari meja, merapihkan bajunya..

Kemudian kami beres2 pulang dari kantor.. Suasana di kantor itu ternyata sudah kosong tinggal kami berdua. Dia menelepon supirnya untuk menjemput di lobby.

Camelia terus terdiam.. Seolah merasa bersalah sudah melakukan dosa. Sampai di lobby.. Ia berlari kecil ke mobilnya. Dia sempat menoleh padaku sekali, wajahnya tanpa ekspresi.. Lalu pergi.
 
Terakhir diubah:
Menarik. Patricia itu stw bukan?

Patricia : direktur marketing, janda 54 thn. Anaknya 3 sudah kuliah, ada yang masih SMU. Sebagai bayangan, sosok Patricia mirip artis lokal, Vina Panduwinata. Ia memiliki usaha butik dan Cafe.
 
Silahkan nikmati semua karyaku. Semoga memuaskan para suhu..
 
Masihkah berlanjut lagi.....?
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd