Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Caramel Chocolate Macciato

BanggaHidupDiBandung

Pertapa Semprot
UG-FR+
Daftar
23 Jan 2013
Post
4.123
Like diterima
1.690
Lokasi
U.G.B.D.G
Bimabet

]


Cerita oe kali ini tidak begitu jauh dari yang seperti biasa oe tulis , ada tokoh baru dengan dunia yang masih berkait dengan cerita sebelumnya hanya saja kali ini beneran dengan run time terbaru , bagi reader yang sudah pernah baca cerita oe sebelumnya pasti tidak akan asing dengan tokoh-tokoh yang akan hadir di cerita ini . Cerita ini sebetulnya one shoot tapi part terakhir belum rampung , sambi nunggu beres mendingan oe up sebagian dulu .



Caramel Chocolate Macchiato

~ SATU ~​


“ Aing nggak mau masuk Thanooss “ terpaksa satu geplakan mendarat sempurna dikepala manusia yang kupanggil Thanos padahal nama sebenarnya adalah Heri Su Bejo , bocah edan perantau dari Gunung Kidul .

“ ealah takut amat masuk doang ndak bakal diapa-apain cuman tinggal duduk manis terus lihat dedek-dedek gemes nari kan mantap djiwa tuh “ si Thanos malah nyengir nyerocos dengan logat Jawanya yang masih berasa walau sudah cukup lama dia merantau di Ibu Kota .

“ Aing udah enggak sama April lagi , baiknya hindari masuk kesana terus nonton terus nanti dia lihat Aing !! terus nanti si aing melting lagi terus dia nunggu aing di basement terus kami jadian lagi ? gitu ?

“ Santuy boss ndak gitu juga , ini kan cuman seru-seruan aja sekalian sedikit elemen kejutan buat April gue yakin ndak bakal ada apa-apa percaya gueh “ muka bak Thanos nya menyeringai dan itu sangatlah menyebalkan .

“ sekali ogah ya ogah titik ! “ sungguh kalau ada yang memperhatikan mungkin akan sedikit absurd terlihat . Kami bak pasangan gay yang sedang berantem di trotoar sekitaran pintu satu Senayan Jakarta , di satu sisi si Thanos keparat memelas supaya mau ikut naik ke lantai 4 yang merupakan tempat terkutuk bagi aing . Sedang aing jelas menolak mentah , bagaimana tidak semua memori terkumpul diatas sana mulai dari yang indah sampai menyakitkan , bukannya cengeng tapi sejak tiga bulan lalu sudah tidak berminat lagi dengan ini semua .

Maksud kedatanganku ke Jakarta pun sudah jelas , selain mencari lahan sewa untuk membuka kedai kopi cabang Jakarta aku memang akan disibukan dengan beberapa pesanan design dari temanku . Kost si Bejo bisa dibilang menjadi tempat tinggalku sementara mengingat aku sudah mulai meninggalkan semua kawan-kawan nakalku di kota ini ya minimal kost si Bejo ini bisa melindungiku dari bisikan-bisikan para penculik namun sialnya di area kost ini juga aku pernah satu kali terpeleset karena blunder nolong cewek parkir mobil dan akhirnya berakhir di ranjang si cewek . Jangan diceritakan lah nanti ada yang baca terus nangis-nangis lagi seperti yang sudah-sudah .

April , satu tokoh yang tidak akan pernah hilang dari relikui kisah 20 detik sekarang sudah menjalani hidupnya sendiri dengan bahagia *mungkin , tapi aku rasa dia akan bahagia , dia sudah kupertemukan dengan seseorang yang bisa melindunginya dan sudah berjanji untuk mencintai dan melindunginya sampai kapanpun . Terdengar familiar ? ya itu yang pernah kulakukan kepada Lidya namun tidak berjalan dengan lancar , kuharap sekarang tidak melakukan kesalahan yang sama , jagan sampai April merasa dirugikan kemudian berbalik menuntutku untuk menikahinya ? oh tidak bisa seperti itu , kali ini aku sudah mempersiapkan semuanya dengan baik .

Apa kabar dengan Heri Su Bejo ? kulihat kumis tebal jijaynya bergerak-gerak sambil memutar-mutar cup kopi di lantai dasar mall kebanggaan para penggila lantai 4 .

“ ayolah bro kan gueh udah janji mau traktir lu satu show “ pandangan ter drama yang pernah kulihat kini terpapar dihadapanku , dengan santai aku sruput kopi hitam americano kemudian menghisap rokok dapet mita dengan dalam .

“ kasih aing alasan “ aku memandangnya dengan tusukan tajam yang membuatnya menunduk mirip anak kecil yang dimarahi mbah nya akibat nyolong mangga tetangga.

“ yo nganu kan waktu itu katanya situ mau asal di traktir nah sekarang saatnya , mumpung gueh lagi ada dana lebih udah sih kan gueh yang daftarin nama lu ndak bakalan ada di sistem tenang bae “ bila dipikir sih ada benarnya tapi berat langkah ini bila harus kembali menginjak tempat pertunjukan itu.

“ haduh bikin ga enak hati saja hhh ..... yowis aing nurut semoga saja row paling belakang “

“ nah gitu dong hahahah “ girang nih orang namun aku merasa bakal ada sesuatu yang bakal terjadi entah apapun itu.

Senja mulai mewarnai langit Jakarta itu pertanda sebentar lagi show dimulai . Dengan canggung aku menapaki tangga berjalan menuju lantai 4 dimana sudah begitu banyak manusia berhobi sama disana , hobi yang menurut salah satu sahabat adalah bagian dari sekian banyak hiburan di ibu kota . Sialnya posisi duduk kami berdua sangat tidak menguntungkan , Row 2 sebelah kiri dimana itu adalah bloking utama April .

Awal Show dimulai dari semacam drama yang sebenarnya garing , dan diatas panggung itu hanya terpisah jarak sekitar 3 meter April begitu cantik dengan rambut yang lebih pendek dibandingkan dengan tiga bulan lalu . Apa rasanya kembali melihat mantan yang baru saja aku campakan begitu saja ? melihatnyapun tidak sanggup , ingin rasanya menghilang dari tempat ini atau mengenakan topeng khas kanjozoku yang sialnya menempel di jok mobilku di Bandung .

April nampaknya masih tidak menyadari kehadiranku hingga si Heri su Bejo kampret mengacungkan tangannya memberi handsign khas yang selalu kulakukan untuk menandakan kehadiranku di deretan kursi penonton. Sialan memang , otomatis April menoleh dan melihat kumis si Thanos kampret bergerak-gerak liar namun dalam satu lirikan saja mataku dengan April beradu dan yang terjadi sudah bisa ditebak , mimik wajah April nampak berubah apalagi saat itu lagu pertama mulai diputar hingga ada gestur bahwa April salah melakukan gerakan tarinya , kepalanya menunduk dan ketika dia ada di barisan belakang terlihat April selalu menunduk ataupun menatap kosong , aku yakin April tidak menduga ini , beribu pertanyaan pasti berkecamuk di benaknya kenapa aku bisa-bisanya hadir di tempat memorial ini ?

Tiga lagu telah selesai dipentaskan , si Thanos nampak antusias menikmati Show apalagi ketika tadi opening ada satu video clip lagu baru dan disebelahku si Thanos histeris tidak karuan memuji-muji segala aspek perubahan yang baik dari tempat Show ini dan memang kurasakan juga perbedaan yang sangat jauh semenjak tempat ini diambil alih oleh mantan istriku Lidya.

MC di jeda lagu ketiga menampilkan empat orang gadis dan salah satunya April yang berdiri tepat dihadapanku dalam keadaan tersiksa memaksakan senyum palsu dihadapan fansnya namun seketika berubah ketika beradu pandang denganku , Thanos berbisik kepadaku “ kosong banget pandangan April , misi sukses nih hehe “ bila saja tempat ini kosong sudah kugulung tubuh tinggi besar si Thanos kemudian kucukur kumisnya lalu kuseret sampai pintu gerbang GBK , sialnya memang demikian yang kurasakan , Show ini memang meriah namun dirasa janggal dengan tidak fokusnya seorang Leader team bernama April , beruntung ada satu orang gadis yang dari tadi terlihat lincah dengan senyum khas nya namun aku tidak begitu mengenalnya lebih jauh yang kutahu dia adalah si nomor satu kelompok ini untuk tahun lalu .

.” Heh ada yang liatin lu mulu , nunduk gih kasihan April dari tadi dia nyadar juga “ si Thanos kembali berbisik kepadaku , lho siapa yang perhatiin ? olala nampaknya si nomor satu dari tadi sedang melaksanakan fans service kepadaku namun tidak begitu kuhiraukan . Apa itu fans service ? Yang kutahu adaala ikatan semu dimana sang bintang diatas panggung sana memulai kontak mata ataupun gestur menggoda atau menggemaskan yang membuat para jomblo yang sedang menontonya baper , pastilah baper aktor yang mengunci mata mereka memang tergolong mahluk-mahluk cantik dengan rentang usia 15 sampai 20 tahunan berperawakan mulus dan kostum menggemaskan , satu strategi bisinis yang bagus .

Sekarang akan kuceritakan kenapa sI Thanos bisa terjebak ditempat ini . Ini karena satu gadis diatas panggung sana yang bernama Mauly , tentang Mauly aku pernah menceritakannya di kisah sebelumnya walau hanya cameo pemanis ketika aku masih bersama Feydora , bahkan ketika aku sudah mulai jalan dengan April pun Mauly pernah beberapa kali kepo kepada April tentang siapa laki-laki yang bersalaman dengannya di satu event dan laki-laki itu selalu mengenakan jaket bermotif batik warna-warni . Beruntung aku sudah berjanji kepada si Thanos untuk tidak mengulik Mauly lebih jauh dan memang demikian adanya , Mauly hanya sebatas tahu aku sebagai kakak sepupu Fey tidak kurang tidak lebih .

“ udahlah lu fokus ke Mauly saja lagian denger-denger kan dia mau lulus ya ? uuuu tatian “ Puas sekali aku mengatakan itu kepada si Thanos yang sekarang nampak gusar dan kembali fokus ke arah Mauly yang sedang bercanda garing dengan si nomor satu . Kenapa dari tadi si nomor satu selalu melirik ke arahku ? jangan ge er dulu ah dia kan sedang melaksanakan tugasnya dengan baik, andai saja aku masih berusia duapuluhan mungkin sekarang aku sudah kejang-kejang menerima waro sebayak ini mulai dari kedipan mata , senyum menggemaskan hingga beberapa kali tembakan maut di lagu-lagu tertentu yang selalu mengarah kepadaku padahal menurut info dari si Thanos row satu didepan kami dipenuhi fans die hard nya si nomor satu.

Kejadian lainnya yaitu ketika ada satu titik dimana Mauly begitu dekat dengan kami berdua dimana normalnya tentu saja Mauly lebih mengenal si Thanos yang rajin bertemu baik disini maupun di event namun yang terjadi adalah Mauy memandangku dengan keheranan lebih dari 5 detik kemudian kembali menoleh dan memperlihatkan gigi nya yang rapih ke arahku . Ya ke arahku bukan si Thanos , tentu saja hal ini menjadikan satu kecemburuan sosial yang amat sangat di pihak Thanos terlihat dari gesturnya menyilangkan tangan didada sambil sesekali mendengus mirip kebo sawah . Maafkan kawan sudah kubilang jangan pernah membawaku ke tempat ini sebab di tempat ini mojo ku meningkat pesat lebih dari biasanya kira-kira seperti itulah yang selalu dikatakan April yang selalu basah bila aku menonton Show nya kemudian berakhir dengan pergulatan liar di kost nya dan akupun selalu menyukai gadis itu disaat dia masih berkeringat selepas kerja , hhh fetish yang aneh .

Kemudian tibalah di saat-saat yang paling tidak kusukai dari keseluruhan show ini yaitu ending dimana kita harus keluar ruangan kemudian para gadis itu melepas kepergian kita sambil melakukan hi touch . Mau tidak mau aku pasti akan berhadapan langsung dengan April . Si Thanos sengaja berjalan dibelakangku mungkin dia penasaran apa reaksi April dan benar saja saat kami berhadapan April terlihat sekali menundukan pandangannya kepadaku , ini sudah kuduga tapi ada hal yang tidak terduga yaitu tentang perangai hi touch si nomor satu kepadaku yang ... nanti saja kuceritakan .

@Trotoar jalan samping gedung sekitar jam 10 malam.

Disini banyak penjual makanan berat seperti soto , nasi goreng kaki lima dan mungkin sudah seperti ritual bagi para penggemar lantai empat untuk selalu berkumpul disini selepas show sekedar mereview apa saja pengalaman mereka selama show ataupun bahas hal lainnya sambil makan malam atau merokok . Aku sendiri baru sekarang menampakan diri secara jelas di tempat ini mengingat aku lebih banyak menjadi hantu selama empat tahun kebelakang , manusia-manusia semacam si Thanos dan kumpulannya adalah mahluk yang sebisa mungkin kuhindari . Bagaimana tidak ku adalah hantu dari salah satu pujaan mereka , ya gadis bernama April itu dan sebelumnya Fey , apa kabar kalau aku menampakan diri ? mungkin sudah dibenyek habis oleh mereka atau hanya ketakutanku saja yang selalu memegang teguh rule of the game dalam hubungan hantu dengan idola.

“ mas aku mau nanya nih “ aku dengan sopan memanggil si Thanos dengan sebutan mas mengingat aku sedang berada di daerah kekuasaannya juga manusia-manusia yang duduk dihadapanku ini adalah fans sejati lantai 4 namun kurasakan masih dalam tahap wajar . “ nanya apa ? bentar ngopi sik “ si Thanos menyeruput minuman dingin yang dipesannya dari abang gerobak.

“ mmm kalau hi touch kaya tadi ada aturannya ya ? “ aku bertanya sambil menaruh piring nasi gorengku kemudian menyambar cup plastik berisi kopi sachet tanpa gula.

“ aturan gimana maksud lu “ si Thanos kembali menggoyangkan kumisnya sambil menyulut sebatang rokok .

“ ya misal nih tangan kita hanya boleh cas gitu tanpa ada gerakan lain “ aku ikut terpancing kemudian meminjam korek api si Thanos dan menyalakan sebatang rokok .

“ oh gini kang jadi tangan kita nggak boleh berlebihan misalnya nggak boleh digenggam soalnya kalau mau genggam ya nanti ada event salaman gitu “ yang menjawab malah teman si Thanos yang berjanggut rapih berkulit putih dan memakai jaket hitam .

“ nah ya gitu tu udah jelas kan ? emang kenapa ? “ si Thanos menghembuskan asap rokoknya sambil memandang dengan gestur curiga ke arahku .

“ tadi itu yang paling ujung member yang tinggi putih agak-agak sipit matanya genggam tangan aku “ sejenak suasana menjadi hening , semua kegiatan makan dan minum mendadak berhenti bagai adegan slow motion hingga si Thanospuun merasa asap rokokknya sejenak berhenti di udara .

“ paling ujung ? oh si nomor satu namanya Indy “ teman si Thanos kembali melanjutkan kegiatan minum dan merokoknya namun tiba-tiba saja semua yang ada disana seperti tidak berselera lagi melanjutkan percakapan ini.

Bila saja bukan di trotoar jalanan aku juga malas membahas ini lagipula dunia yang mereka jalani memang bersebrangan denganku , aku lebih suka mendalami musik sebagai hiburan privat tanpa harus berkumpul untuk menikmatinya walau di masa lalu aku sendiri aktif sebagai musisi dan gigs mania namun sudh hampir 10 tahun apalagi semenjak ditinggalkan Caroline aku sudah tidak ingin lagi bersentuhan dengan yang namanya alat musik , hanya sekedar meng apresiasi saja dirasa sudah cukup .

Sekarang apa hubungannya Hi touch berbeda dengan yang lain ? apakah mereka menganggap ini begitu spesial sebagai sebuah kode ?

Apa yang membuat si Nomor satu memperhatikanku belum bisa kujawab , hal yang pasti dari pertunjukan tadi adalah keterpurukan April di berbagai sudut yang dapat kutangkap sebagai bentuk kecewa . Apa aku harus meminta maaf ? aku rasa tidak walau sebenarnya kehadiranku disana memang kurasakan sedikit keterlaluan.

Malam itu aku sedikit mengalihkan obrolan ke hal-hal yang tidak begitu penting , ya lumayan lah sedikit kembali mencairkan suasana yang sejenak sempat membeku . Aku yang memang sedang dalm tugas sengaja membawa motor putihku menemani , bukan karena apa-apa tapi lumayan lah menekan biaya operasional selama aku di ibu kota.

23.59 WIB di atap terbuka kost Thanos

“ Jadi sebenernya tadi apa yang terjadi ? kok bisa ya Indy genggam tangan lu , dan juga sebenernya gua juga lihat sih tapi ogah komentar macem-macem ada April soalnya “ sebotol soda yang kami beli di mart depan nampak sudah habis setengahnya , asbak dan dua bungkus rokok beda merk menemani malam yang cerah dimana bulan menampakan wujud utuhnya walau bukan purnama.

“ Entahlah aing juga gagal paham , ffhhhhh .... yang aing pikirin dari tadi cuman wajah April yang kaget , kasihan tapi .... ya mau gimana lagi kan ? sudah terjadi , eh nos aing mau ceritain sesuatu “ aku mematikan rokok yang masih setengah habis lalu menuju ke toilet.

“ eh bangke katanya mau cerita malah ngoyor “ Thanos nampak kesal dan kembali menggoyang-goyangkan kumisnya sambil mengepulkan asap rokok bayangin sendiri deh .

“ ha ha pipis dulu lah biar segeran dikit “ sebenarnya aku tidak ingin bahas ini tapi apa daya si thanos jadi penampung semua kisah gilaku belakangan ini , sedikit tidak fair kalau aku yang sudah seret dia lebih dalam tidak bercerita .

wis ? tenang ? enakan wis buang ? “

Naon sih ? ehem , jadi gini nos sebenernya waktu itu aing pernah sent pic April lagi acungin jari tengah plus pake masker , inget ? “ thanos dengan muka detektif kambuhannya mencoba mengingat sesuatu kemudian mengangguk-anggukan kepalanya .

“ jadi ? itu foto kapan dan karena apa ? “ thanos sedikit menyeringai kemudian mengambil gelas menuangkan soda botol dan dengan rakus meminumnya.

“ jadi itu aing dapet dari dm , mmm dm si nomor 1 “

“ Indy ? ! wagelasih lu di dm artis , mana gua liat “ aku memperlihatkan capture dm IG ku beberapa bulan kebelakang . “ Jangan liat aing kaya gitu nos jadi si no 1 eh Indy ya namanya ? asli gua juga ga ngeh kalau dia itu satu pasukan sama ... April “

“ Wah elu bego napa ga bilang guaa aa gemes gue “ si thanos tampak ingin memukul kepalaku namun niatnya kuurungkan setelah ku pelototi dengan pandangan super jahat .

“ Lah apa urusannya sama elu ? lagian waktu itu April ngamuk-ngamuk jadi ya terlupakan begitu saja “ Dan memang begitu adanya baru tadi aku bisa melihat Indy secara langsung dan ternyata dia melakukan fans service yang menurut pendapat si Thanos terlalu mencolok .

Weleh asuuu tenaan gue ngerasa bakal terjadi sesuatu gua paham banget siklus ini soalnya hehe “ Thanos menggelengkan kepalanya sambil berusaha menyalakan rokoknya kembali yang sempat mati.

Malam itu banyak sekali yang kami perbincangkan , mulai dari mereview kembali apa yang terjadi di tempat pertunjukan hingga ceritaku bagaimana bisa berpisah dengan April padahal sempat ada satu moment kami hampir saja menikah darurat , ya aku dengan April . Jakarta sungguh cerah namun hawa panasnya membuatku sungguh sulit memejamkan mata hingga baru pukul 4 pabi aku baru bisa beristirahat dengan benar.

Terima kasih Jakarta untuk setiap cerita yang terpapar menghampiri hidupku

***​

D a y 0 1

( Bertemu )​

Sialan karena semalam begadang jadinya baru jam 11 siang aku terbangun di kost si Thanos , dan kebetulan hari ini aku harusnya pulang ke Bandung . Si Thanos nampak masih ngorok ketika HP ku berbunyi oleh panggilan masuk dari April ? .

“ Halo .... “ Tidak ada suara dari seberang , namun aku bisa mendengar sayup-sayup musik dan lagu yang sedikit familiar terdengar .

“ Halo ... ini April ? “ Aku memastikan siapa yang menelfonku bisa saja kan hanya terpijit dengan tidak sengaja .

“ Aa .... “ Terdengar suara berat sedikit serak yang kukenal , ya itu suara April .

“ Iya neng .... kenapa ? “ sedikit hening mungkin April menjauh dari keramaian.

“ mmmm Aa masih di Jakarta kan ? pulang kapan ? “ Kini aku bisa mendengar suara April lebih jelas .

“ Iya masih di Jakarta mungkin sore ini puang ke Bandung “ Ada apa ini ? sudah lama aku tidak bertegur sapa dengan April secara langsung dan aku merasakan kecanggungan yang luar biasa.

“ Aa di kost temen Aa ya ? pulang pake apa A ? “ Mungkin April sedikit berbasa basi namun aku rasa pasti ada maksud tertentu dari dialog ini.

“ Biasa neng pake motor “ Aku melihat pergerakan dari tubuh si Thanos yang mungkin sudah bangun tapi pura – pura masih tidur dengan tujuan menguping percakapanku dengan April , sialan kan ?

“ oh , hati-hati atuh Aa kan udah gak muda lagi , mmmm .......... sebelum pulang Aa bisa ketemu aku ? kalau bisa sih , kalau nggak ya ga apa apa “ Ini permintaan atau pasrah ? Aku harus bagaimana ? Bukannya April sudah tidak ingin lagi bersentuhan denganku ? Tapi sesaat aku berpikir memang harus menemuinya sekedar minta maaf .

“ Mau ketemu dimana ? “

“ Sore ini aku perform A , ditempat biasa saja dua jam sebelumnya “ Tempat biasa yang dimaksud adalah parkiran 3 lantai kebawah , biasanya aku bertemu April di mobilnya atau mobilku.

“ Ok ... agak telat soalna baru bangun hehe “

“ Dasar ... ya udah see you Aa “

“ eh sebentar , mau dibawain sesuatu ? “ .... April belum menutup kontak bicara ini namun sedikit lama dia menjawab hingga akhirnya .....

“ hhhh bawain cemilan kesukaan aku saja Aa , hhh .... yang kaya gini nih bikin aku rindu , sederhana , perhatian ... usahain cepetan ya biar lebih lama ngobrolnya , miss you ... “ Kata—kata yang tidak kurapkan dari April saat ini , mudah-mudahan si Thanos tidak mendengarnya .

Tapi yang kuperkirakan memang benar si Thanos ternyata sudah bangun dan pura-pura ngorok pasti dia menguping semua percakapanku dengan April , walau suara April pelan di HP namun kamar kost ini begitu senyap di siang hari .

“ Ciee yang ce el be ka “ Thanos menguap kemudian mulai mencari merayap mencari gelas dan minum air mineral , dia membuka pintu dan cahaya matahari masuk seluruhnya dengan panas khas Jakarta .

“ Jangan salah sangka dulu sam , aing ketemu April mau minta maaf aja kemarin sudah bikin kaget dia “ Aku merentangkan tubuhku kemudian menguap sejadi-jadinya , yang harus kulakukan sekarang daripada meladeni bacotan si Thanos lebih baik aku segera mandi dan menemui April .

“ Buru-buru gitu udah ga tahan lu ? ewe lagi sana gih hhhhh “ Sungguh wajah bangun pagi si Thanos lebih menyeramkan daripada semalam ketika Mauly mengunci mataku .

“ Kampret uwa ewe otak lu ya , ga ada yang mau ngerti aing sih ? taunya ewe dan ewe lu ga bakal ngerti posisi aing kaya gimana ! “ Sedikit meninggi ? pastilah kenapa tidak soalnya memang selama ini aku hanya dianggap sexminator yang sudah menghabisi beberapa pujaan hati mereka , salahku ?

“ iya iyaa maaf tuan raja maaf , eh udah liat post April di bawah tanah belum semalam ? “ Mungkinn maksud si Thanos adalah post April di komunitasku yang memang April pernah membuat satu Akun sendiri disana selain bisa log in memakai id ku sejak semalam aku sama sekali tidak membuka id ku .

“ belum , bentar ....... “

Aku membuka HP sambil menyulut sebatang rokok sebagai sarapan pagiku memang ada beberapa post di lounge curhat yang kulihat dari akun April diantaranya hal yang sedikit saja kumengerti ,

“ Aku begitu kaget melihat kehadiranmu tepat dihadapanku , kakiku mendadak kaku dan semuanya buyar hanya dalam satu pandangan , dalam setiap kesempatan aku berusaha melihatmu tapi apa daya aku tidak bisa . Namun ada dua titik malam tadi yang selalu memperhatikanmu , satu dari sahabat dekatku sendiri dan satu lagi gadis tercantik yang berusaha keras menarik perhatianmu , please .... jangan dia “ .

Postingan yang begitu absurd kubaca , aku sedikit mengerti namun banyak yang harus kutanyakan kepada April nanti .

“ Gimana ? kayanya April sudah tau kalau si Indy perhatiin lu dan parahnya Mauly malah kepo ke elu sebagai Aa yang selalu pakai jaket batik diikat ke pinggang , bener kan ? “ Thanos berbicara seolah dalam adegan sinetron dimana dia bicara sambil memandang keluar , ah sa ae cah gemblung .

“ Nanti deh aing tanya ke April , pusing aing

Bila boleh ku skip adegan mandi dan bersiap menuju tempat April anggap saja sekarang aku sudah berada di Mall yang kemarin kusinggahi bersama si Thanos , dan seperti yang kuduga si keparat berkumis ini ngintili sampai ke kedai kopi legenda di lantai dasar. Satu cup panas americano seperti biasa kupesan dan aku duduk di meja yang itu-itu saja setiap aku ke kedai ini , selang 30 menit satu sahabat si Thanos datang dan mereka membicarakan topik hangat yang terjadi dilingkup fans dan artis , penting ? Ya bagi mereka namun biasa saja bagiku.

“ Eh mas gue ke toilet dulu ya permisi “

“ Mau ke toilet yang mana kakang Anggaa , yang disini apa dibawah ? “ Jangan membayangkan wajah menyebalkannya ketika mengucapkan itu kalian bisa mimpi buruk .

“ Ya yang mana ajadeh asal kosong usil banget lu “

“ Ooooo ya ya ya silahkan kakang silahkan sultan bebas pilih silahkan jangan lupa FR yaa ... “ Mukanya semakin menyebalkan dan aku hanya bisa melotot sambil berlalu begitu saja.

“ Bangke ...... “ Ujaran kebencian terlontar tetapi aku hanya nyengir kemudian dengan sedikit tergesa menuju ke lift di koridor barat walau hanya turun satu lantai aku meneruskan memakai eskalator dan berjalan menuju tangga ke arah P3 . Kenapa aku harus memakai tangga ? pernah kuceritakan sebelumnya kan ? atau belum ? pokoknya hanya dengan memakai tangga ini ketika keluar aku bisa langsung melihat mobil April diparkiran yang tidak jauh dari situ-situ saja.

Belum terlihat pergerakan dan sialnya sinyal di basemment ini memang tidak berpihak kepada kami , disini hanya edge saja yang tersedia namun sambungan GSM masih bisa tapi apadaya nomor April hanya biasa dipakai paket data saja seingatku , dan aku hanya bisa ... menunggu .

10 menit menjelang aku bisa melihat April dari kejauhan berjalan menuju mobilnya mengenakan masker dan jaket tebal menutupi sebagian pahanya , dia terlihat masuk kemudian memainkan gawai elektroniknya , dan benar saja ada satu misscall dari nomor yang tidak kukenal tapi tidak kuangkat sepertinya aku langsung saja menuju mobilnya dengan berjalan normal tanpa mengendap seperti maling .

“ Hai ... “ aku mengetuk jendela mobil April sebelah kiri dia sedikit kaget namun membukakan kuncinya .

“ Hai aa ... sini masuk , mmm itu apa ? “ April menunjuk ke bungkusan kecil yang kubawa tanpa sepengatahuan si Thanos .

“ Ini makanan Favorit kamu .. makan gih “

“ aaahh makasih Aa tau aja aku laper “ Perlu aku sebutkan aku membawa apa ? kurasa tidak lagi pula itu sama sekali tidak penting.

“ Jadi apa yang mau dibicarain ? “ Semua memory beberapa bulan lalu seakan berbalik dimana aku sering menghabiskan waktu di mobil ini selain di kost April.

“ Aa sengaja ya kemarin datang ke show aku ? “ Wajah April kini berubah dari seorang leader grup menjadi gadis biasa yang manja dan menekuk wajahnya dengan rona sedih,

“ Aa diajak dengan sedikit paksaan dan Aa sadar itu pasti bikin kamu kaget tapi Aa akhirnya masuk juga kan ? Untuk itu Aa minta maaf dan mungkin tidak akan menginjak gedung ini lagi “ Aku berusaha memberikan senyum terbaiku kepada April sambil memberi kode dua jari sebagai janji.

“ Oh sepertinya April tau siapa yang ajak , baiklah “ Ada sedikit senyuman jahat di bibir April dan itu berarti kabar buruk buat sahabatku si Thanos.

“ Dimaafin ? “ Sedikit lirikan dariku membuat April semakin menunduk , sifatnya yang dikenal judes kepada anggota lainnya seakan buyar dihadapanku dan dari dulu memang begitu.

“ Iya .... Aa mmmhh semalam ada yang kepo ke Aa dan itu bikin April cemburu , April masih boleh cemburu kan walau kita sudah ... putus “ Kini tangannya menyentuh tanganku , katanya sudah putus buset dah .

“ Siapa ? “ Aku memasang wajah pura-pura sebisa mungkin.

“ Itu si Mauly ... betein sumpah di tengah-tengah show pas unit lain yang lagi perform narik-narik aku ke pojokan backstage sambil gregetan bilang Apriil !! aku lihat mas-mas yang pake jaket batik di pinggang pas salaman sama aku !! kan bete padahal kan .. ahh bete lah pokonya , Aa janji ya jangan ganggu Mauly janjiii bisa-bisanya si mauly inget padahal baru ketemu dua kali dan yang satu nggak sengaja kan pas Aa kepergok jalan sama Fey di tukang sate kan ? Iya kan ? “ April terlihat antusias walau diselingi wajah kesalnya yang khas , aku bisa apa ? menghadapi gadis yang sedang marah seperti ini aku hanya bisa angguk – anggukan kepala saja.

“ Oh yang sipit-sipit putih cantik itu kan ? Ya ya ya “ Aku hanya manggut-manggut tanpa berekspresi lebih aneh lagi.

“ Salah Aa juga sih kenapa dulu sempet salaman sama Mauly juga hih !! “ Kedua tangannya dilipat di dada yang menurut sebagian fansnya adalah nasi padang yang dibungkus .

“ Eh anu itu dibeliin mmm eh lupa sisa temen sih ya pake aja “

“ Aa itu harusnya ada disana buat aku bukan buat salim sama yang lain jadinya kan gini ah , April harus bikin Mauly hilang kekepoannya ke Aa pokonya harus ! “

“ Iya maaf iya Aa janji nggak bakal menampakan diri lagi di depan Mauly percaya deh Aa kan hantu he he he “ Aku kembali menggunakan jurus menggaruk kepala walau tidak terasa gatal sama sekali.

“ Satu lagi yang kepo !! “ Kini selain melipat tangan April juga memalingkan pandangannya ke arah luar jendela.

“ Masih ada ? waduh siapa lagi ? “ Walau April tidak melihat kearahku tapi aku masih memaksakan memasang wajah kaget buatan , aahh satu hal yang bodoh.

“ Namanya .... oh shit kenapa yang diomongin malah menuju kesini !! Aa cepetan nyumput !! (sembunyi) “ April terlihat panik , sekilas aku memang melihat seseorang menghampiri mobil ini dari arah samping kemudian menuju jendela pintu mobil sisi April . Aku berniat loncat ke seat belakang untuk sembunyi tapi rasanya sudah sangat telat sekali dan akhirnya aku membuka pintu dan bergegas keluar mobil menuju lift , entah orang tadi yang kuyakini si nomor satu Indy melihatku atau tidak karena sekilas kulihat Indy nampak celingukan sambil menunjuk-nunjuk ke arahku namun April nampak mengalihkan pembicaraan , entah apa pembelaan April yang penting aku sudah menjauhi tempat itu .

Kembali ketempatku berkumpul dengan si Thanos yang sekarang lebih banyak lagi temannya datang , sedikit syok sih tapi berusaha kusembunyikan dengan bersikap santai dan menyapa teman – teman si Thanos yang baru saja datang .

Kumis Thanos nampak berkedut sambil mengekspresikan kedatanganku sebagai orang yang sudah ena-ena kembali bersama mantan , sial ... dia memang begitu , abaikan. Beberapa teman Thanos beranjak dari tempat kami ngopi dan menuju holly sanctuary mereka dilantai atas . Tinggalah aku berdua dengan Heri SuBejo alias Thanos yang mencercaku dengan berbagai pertanyaan dan kujawab sekenanya saja namun itu membuatku merasa sedikit lega .

“ Asuuu ceritane nda lengkap , ayolah ceritaa “ Thanos merajuk seperti biasa dengan gayanya yang , sudahlah.

“ Besok saja ha ha ha “

“ Besok nda bisa aku mulih ke Gunung Kidul pake kereta paling pagi tapi mau mampir Jogja duluu “ Gestur geli ketika dia menyebut kata dulu tidak bisa gambarkan lebih jauh , jangan biar aku saja yang merekam memori ini.

“ Lah ngapain ke Jogja dulu ? mudik ya langsung pulang lah baiknya “

“ Soalnya besok kan Mauly , April dan temen-temen satu Teamnya ada Roadshow ke Jogja sore –sore aku mau Salim sama Mauly terus mau nonton perform mereka sekalian mudik he he “ Ini adalah hal terniat yang pernah kutemui , ingin rasanya memberi semangat namun kuurungkan , masih geli rasanya menyelami dunia mereka .

“ Ah ya udah jadi PR saja ha ha ... udah –udah aing mau balik Bandung kesorean nih “

Dialog yang berakhir menggantung seperti pertemuanku yang dulu-dulu dengan si mas Bejo Thanos ala –ala ini . Sore menjelang ketika aku meninggalkan batas Kota Jakarta paling timur menggunakan motorku , dengan fisik yang mulai menua ini aku sampai di ota kembang hampir tengah malam , maklumlah Jakarta – Bandung walau jarak touring yang tidak terlalu jauh namun cukup membuatku beristirahat setiap jamnya , Angga ... kamu menua dan harusnya jangan terlalu memaksakan.


Day 02

( Tanda tangan Angga dan Lidya )
Matahari sudah dipuncaknya ketika aku terbangun itupun harus sedikit dipaksa Dyaningsih dengan membuat segelas kopi robusta dan mengepul-ngepulkan asapnya tepat dihidungku. Setelah bangun dan melanjutkan prosesi minum kopi pagi walau sudah siang dan sebatang rokok aku lanjut membersihkan tubuh lelah ini kemudian pamit menuju Cup~en~Ciel .

Dua orang Barista didikannku sudah membuka kedai dari jam 12 siang tadi , sedangkan aku masih menguap tidak jelas ketika sampai dan aku hanya bisa duduk di kursi bar sambil menaruh kepalaku dimeja bar , andai saja tidak ada pelanggan datang mungkin aku sudah ketiduran disana . Robusta tadi belum cukup membuatku bangun , aku mengambil biji arabica yang baru saja ku roasting minggu lalu kemudian memanaskan air dan menyiapkan rokpresso manual . Aku lebih memilih proses manual ini ketimbang mesin presso yang ada untuk mengambil ristretto dari bean yang baru rest melepas gas karbon dari proses roast , ya anggap saja cupping dengan cara lain.

Segelas kecil ristretto aku bawa ke lantai 2 kedai tempat biasa ku beristirahat , sruput pertama begitu manis terasa oh lucky me hasil roastingku tidak gagal semuanya baik-baik saja padahal awalnya aku tidak begitu yakin proses natural untuk arabica gunung tilu akan seenak ini mengingat cuaca belakangan ini sering hujan .

Belum 15 menit aku mulai intim dengan kopi dan suasana yang masih kubilang pagi walau ini sudah siang hujan mulai turun di kota Bandung . Aku melihat banyak pemotor yang berteduh di kanopi depan kedaiku , beberapa diantaranya memutuskan masuk kedai mungkin suasana hujan ini mereka pikir sangat cocok dinikmati dengan secangkir kopi sambil menunggu reda .

Dengan malas aku mengambil HP ku yang berbunyi karena panggilan masuk , Lidya ?

“ Ya halo ? “ Aku sedikit memastikan saja soalnya tidak biasanya Lidya langsung menelponku .

“ Hai .... “ Hanya kata hai ? bisa lebih baik lagi ?

“ Hai ... mmmm ada apa ? “

“ Kang ... Apa kabar ? “ Ini begitu kaku , please Lid kamu itu mantan istriku dan seperti komitmen kita jangan sampai kita kaku seperti ini.

“ Baik , kamu ? “

“ Baik Kang , mmm Kang aku mau .... nagih “

“ nagih apa ? “

“ Akang besok ke Solo ya kita ketemuan buat tanda-tangan “

“ oh ... sudah beres ya ? “

“ Iya ... maaf ya aku tahan-tahan lama soalnya ...”

“ Akang ngerti ... tapi kenapa harus besok juga padahal kemarin akang di Jakarta “

“ Sekalian ngurusin usaha aku yang baru mungkin akang ngerti ada yang sekalian ingin Lid bicarakan tentang usaha aku , Lid mau minta pendapat “

“ mmm gimana ya ... “ Aku sedikit ragu bisa langsung ke Solo soalnya Bandung – Solo bukan jarak yang dekat .

“ Cek email Kang Lid sudah kirim tiket pp hehe maaf ya dadakan “

“ Waaduh bukan gitu ... “ Aku sangat malu bahkan untuk urusan tiket pun Lidya masih membiayai seharusnya aku sendiri yag melakukan ini soalnya ini kewajibanku.

“ Sudah kang jangan nolak Akang bisa datang juga aku sudah seneng , aku tunggu ya “

Kalau Lidya yang berbicara aku sudah tidak mungkin memberikan alasan apapun lagi sebaikny aku lebih memikirkan lasan yang baik kepada Dyaningsih . Beberapa saat saja aku tertegun kemudian memutuskan pulang menuju rumah dan meminta izin kembali ke Jakarta kepada Dyaningsih dengan alasan memakai kereta agi dan aku akan menginap di kedai . Bukan tanpa maksud , Lidya memesan Tiket penerbangan paling pagi dari kota Bandung menuju Solo jadi lebih baik aku menginap di Kedai dengan jarak yang tidak begitu jauh ke bandara daripada rumahku yang ada di pinggiran kota Bandung.

Setelah kembali ke kedai aku mendapati beberapa sahabat sedang berkumpul , mereka bertanya kenapa aku membawa back pack dan aku hanya bisa beralasan akan keluar kota esok pagi , tidak ada yang perlu tahu tentang semua ini bahkan sahabatku sendiri .

Malam hari aku lebih banyak berdiam di ruangan atas memikirkan apa yang akan terjadi besok tentang tanda tangan . Akan sedikit kubahas disini , tanda tangan yang dimaksud Lidya adalah surat cerai resmi kami . Walaupun sudah hampir lewat dua tahun kami menyatakan berpisah dengan talak namun untuk legalitas yang tidak legal itu seakan ditahan oleh Lidya entah dengan alasan apa . Kami kembalikan status pengakuan adik dan kakak yang pernah dulu kami jalani dan beberapa kali juga kami sempat bertemu namun besok Lidya menginginkan perpisahan secara tertulis . Mungkin Lidya sudah menemukan pasangan baru yang bisa membuatnya bahagia ? Entahlah bila benar itu adanya aku sangat berbahagia untuk Lidya .

Menjelang tutup kedai aku masih belum bisa memejamkan mata ini , akhirnya aku turun kebawah dan yang kudapati adalah salah satu baristaku yang sedang mencuci peralatan menyeduh , aku menyapanya kemudian membuat segelas coklat hangat dengan steam susu dan itu cukup membuatku rileks mudah-mudahan bisa cepat terlelap setelah ku setting alarm di HP ku .


Day 03

( legalitas )

Kopi hitam encer sengaja kubawa dari kedaiku sendiri menemani perjalanan menuju bandara menggunakan taxi online , matahari sudah mulai menunjukan cahayanya selepas shubuh tadi dan suasana khas kota ini sungguh terasa dengan dingin yang menerpa ketika aku tiba di drop off bandara . Penerbanganku masih satu jam lagi tepat pukul enam pagi seharusnya aku sudah masuk ruang tunggu boarding tapi aku masih ingin menghirup aroma kopi robusta pagiku dipadu dengan sebatang rokok di smoking area bandara.

Tidak membutuhkan waktu lama penerbangan Bandung – Solo , tidak sampai jam sembilan aku sudah tiba di tempat yang dijanjikan Lidya sebuah hotel sesuai dengan kelasnya . Aku menunggu di lobby sebelum akhirnya ada satu pesan masuk dari Lidya yang menyurhku menuju satu kedai kecil disamping hotel . Cukup dengan berjalan kaki aku menuju kedai itu dan mandapati Lidya sudah duduk di satu meja luar kedai dengan laptop produk microsoft terbuka juga satu cangkir minuman , nampak sibuk sekali dia melihat laptopnya berulang kali , ah Lidya kamu memang pecandu kerja yang “ kabina-bina “ .

“ Sepertinya Akang ganggu ya “ Begitu sapaan pagiku kepada mantan istriku ini.

“ Ah Akang , nggak kok sini duduk eh pesen kopi dulu atuh biar enak ngobrolnya “ Senyuman khas Lidya menyambutku , dia berdiri kemudian menempelkan kedua belah pipinya di pipiku sambil menyalamiku .

Satu cup robusta pagi tadi memang kurasakan kurang bagiku yang terbiasa menkonsumsi lebih dari enam cup kopi dalam sehari , aku menuju bar memesan kopi saring sesuai menu yang disajikan barista sebagai rekomen terbaik . Aku sengaja menunggu sang barista membuat kopi untuku hingga selesai hingga au sendiri yang membawa kopi pesananku ke meja Lidya.

Lumayan enak dengan blend kedai yang soft menurutku kopi saring ini mantap di cicip sebelum tengah hari . Lidya masih nampak sibuk dengan laptopnya hingga kacamatanya sedikit turun akibat sering menunduk , tidak lama dia menyibukan diri dengan apapun itu pekerjaannya hingga akhirnya dia merentangkan kedua tangannya kemudian menguap lalu mengambil cup nya dan menyeruputnya pelan , rupanya Lidya juga memesan kopi saring sama denganku.

“ Wah tumben ibu Lidya pesen kopi hitam “ Aku sedikit tersenyum karena memang biasanya selalu memilih milkbase sebagai kopi paginya.

“ Ahhh lagi butuh cafein Kang , kerjaan numpuk apalagi hari ini kan mereka lagi ada acara di Jogja terus besok kesini tuh di mall Solo “

“ Tapi jangan lupa jaga kesehatan ya ,jangan sampai masuk rumah sakit lagi “ Aku menyeruput kopiku kemudian mengeluarkan HP ku sekedar mengecek pesan masuk namun yang kudapati hanya beberapa notif dari orang yang kukenal di sosmed burung berkicau.

“ Iya Kang tenang saja obat selalu dibawa kemana-mana hehe , eh Akang agak gemukan sekarang ya mmm lagi bahagia ya ? “ Lidya menyipitkan matanya , aku tahu benar arti kata bahagia dari Lidya adalah ada satu orang yang spesial hadir dihidupku .

“ Eh ini kurang olahraga saja juga Akang sering makan larut malam sekarang apalagi pas roasting hhh lapar rasanya “ Memang itulah apa adanya belakangan nafsu makanku menjadi-jadi .

“ Kang , gimana April ? Lid lihat makin kurus saja semenjak tidak lagi sama Akang “

“ Dia lagi diet kali heu “

“ Jangan bercanda Kang Lidya wanita dan Lidya juga sangat paham apa perasaan April sekarang dan Lidya yakin mentalnya tidak akan sekuat Lidya yang sudah belasan tahun kenal Akang “ Dia nampak serius dengan perkataannya , aku hanya bisa menoleh ke arah lain sambil menyeruput kopi saring . Sejak kapan aku menjadi begitu pengecut menghadapi wanita , apakah kemampuanku berkomunikasi semakin memburuk seiring dengan pendewasaan usia yang seharusnya bisa menangani saat –saat seperti ini ?

Lidya menghela nafas kemudian mengambil map dari tas yang dari tadi ada disampingnya , aku bisa menebaknya itu pasti surat yang harus kutanda tangani dan benar saja aku bisa melihat isi map itu dengan jelas ketika Lidya dengan wajah sedikit murung menyodorkannya kepadaku.

“ Maaf ya lama .... dua tahun bukan waktu yang sebentar “ Lidya kemudian menundukan wajahnya . Waktu yang lama sekedar menggugat cerai kemudian aku harus menandatanginya sekarang walau kata pisah sudh terucap sejak lama.

Aku hanya bisa tersenyum nanar kemudian mengambil ballpoint yang disertakan oleh Lidya sebuah pena yang kurasa sangat mahal harganya untuk kugoreskan di kolom yang seharusnya dilakukan sebelum saat ini . Hening menyelimuti tiba – tiba hanya kurang hujan untuk membuat suasana ini lebih kelam dan menyedihkan ditambah kulihat Lidya mulai meneteskan air matanya walau dia berusaha menahan hingga tubuhnya bergetar halus.

“ Maaf ya kang ..... “

“ Harusnya Akang yang minta maaf tidak bisa membahagiakanmu Lid “ Ingin rasanya kupeluk seperti biasa namun sebisa mungin aku menyangkal keinginan itu karena bila itu terjadi , bila 20 detik itu kuberikan tidak akan mampu aku untuk melepas Lidya untuk kesekian kalinya.

“ Setelah ini Lidya mohon Akang jangan menjauh lagi seperti belakangan ya , kalau ada apa – apa Lidya selalu siap bantu , apapun yang akang butuhkan Lidya akan selalu berusaha ada untuk akang “

“ Terima kasih ya , tapi lebih baik kamu mencari kisah baru ... “

“ Itu pasti kang tapi Akang masih jadi bagian cerita hidup aku sampai kapanpun “

Berikutnya tanpa menambah cerita lagi aku hanya berusaha membahas tentang hal lainnya berkaitan dengan take over Lidya ke perusahaan manajemen artis dimana April, Fey dan teman-temannya bernaung . Bersyukur walau tidak terlalu paham tentang dunia mereka namun sedikit banyak aku sering mendengar bacotan si Thanos tentang apa –apa saja yang diinginkan fans terhadap idolanya. Tanpa terasa hampir jam makan siang dan kami memutuskan memesan menu yang tersedia cukup lengkap di kedai kecil ini .

“ Akang mau langsung pulang sore ini sesuai tiket ? “ Lidya membereskan laptop juga tasnya mungkin hendak bersiap menuju tempat lain meneruskan pekerjaannya.

“ Gimana ya ? jauh-jauh kesini mending jalan-jalan dulu deh kalau bisa diundur akang baru mau pulang besok sore sepertinya “

“ Bisa kok nanti Lidya atur sekalian akang pake aja room aku disebelah nanti diperpanjang , kalau Lid sih sekarang mau maju ke Jogja terus pulang ke Jakarta langsung “

Kami berpisah hanya dengan bersalaman dan menempelkan pipi satu sama lain , apa yang harus kulakukan sekarang ? terdampar di Solo tanpa tau mau kemana padahal yang kubutuhkan adalah tidur dan ruangan sudah tersedia disebelah dengan kunci yang sudah kupegang.

Menapaki hotel yang terbilang cukup mewah dan masuk ke kamar pemberian Lidya membuatku segera ingin merebahkan tubuh lelah ini di kasur . Benar saja aku hanya bisa melepas penatku hingga tidak terasa aku mengatuk dan menembus alam mimpi.

Terbangun dari mimpi dan kulihat dijendela malam sudah menjelang , aku menuju kamar mandi menuntaskan segala hajatku disana sekalian mandi dan mengganti bajuku. Kemana malam ini ? hanya jalan-jalan disekitaran hotel yang ternyata banyak sekali menyajikan kuliner khas Solo . Beberapa kawan di Solo sempat mengajaku bertemu namun aku hanya ingin menikmati malam ini sendiri hingga larut , hanya sebungkus rokok yang menemaniku dan satu cup wedhang penghangat tubuh.


Day 04

( Bertemu (2) )

Terbangun di kamar yang mewah di pagi yang cerah , tidak terlalu pagi sih ini sudah sekitar jam sembilan dan aku sendiri terbangun oleh hp ku yang berdering berulang kali , Dyaningsih menanyakan kabarku dan kujawab aku akan pulang sore ini . Beberapa pesan dari Lidya yang menyuruhku mengecek email ticketing dan satu notif dari sosmed April yang menyatakan bahwa dia juga ada di Kota Solo saat ini tepatnya di salah satu mall yang kucek dengan maps berjarak tidak terlalu jauh dari tempatku menginap .

Baiklah kuputuskan untuk mengamati April dari jauh seperti biasanya menjadi hantu demi menjaga kelangsungan acara , tapi kali ini tidak ada salahnya kan aku berkeliling mencari suasana baru ? April sudah bukan tanggung jawabku sepenuhnya . Aku berangkat siang hari walau aku pastikan tidak berbekal tiket apapun tapi ternyata acaranya gratis .

Pojokan mall menjadi ajag perokok sepertiku menghabiskan dahaganya bersama beberapa fans April atau kawannya yang juga perokok aku sempat membahas hal-hal sok akrab supaya tidak dibilang aneh berada disana . Menjelang sore adalah acara yang dinantikan banyak fans yaitu berinteraksi langsung dengan Idola mereka di satu bilik , aku sendiri hanya memperhatikan di bar kopi tidak jauh dari tempat acara namun masih satu area.

Sialnya disini masih area mall dan aku tidak bisa menikmati kopi kapitalis ini sambil merokok , akhirya aku membawa cup kopi dingin ini keluar area dengan harapan bisa menikmati sambil merokok di smoking area tadi . satu gadis berbaju cantik menghampiri bar ketika aku akan pergi , semerbak wewangian menusuk hidungku ketika si gadis mengibaskan rambutnya sambil memesan kopi namun kuihat dia nampak kebingungan akhirnya dengan tanpa mengurangi rasa hormat aku menyapanya namun ketika berbalik baru kuingat bahwa gadis ini adalah “ si nomor satu “ dan sialnya rasa gugup langsung mendera ketika aku sadar bahwa di sampingku ini adalam teman April yang mungkin kehausan dan memesan kopi di area yang menurutku agak luput dari perhatian fans – fansnya .

“ mmmhh ngga jadi deh “ Tiba-tiba saja aku melontarkan kata-kata bodoh .

“ Ya mas ? “ Si nomor satu menyipitkan matanya ke arahku.

“ eh anu nggak tadi sih liat mbak yu bingung pilih menu mmm rekomen saya sih yang itu “ aku menunjuk menu kopi yang tertampang di bagian atas bar.

“ mmm caramel choho ? wah boleh juga tuh mas kebetulan aku suka coklat “ Si nomor satu tersenyum girang sambil menyipitkan matanya kearahku , ya ampun kenapa ini ? tidak seperti Angga yang biasanya kali ini aku paik dilihat gadis seperti itu padahal mata Viona lebih membunuh dan ada sesuatu yang meneduhkan di tiap pandangan Lidya kepadaku tapi kali ini gadis ini berhasil membuatku seakan kembali ke masa sekolah menengah dimana segala kecanggungan bisa otomatis terjadi bila berdekatan dengan lawan jenis.

“ na naah iya itu mmm enak tuh “ Guoblok Angga , cupu !!

“ makasih ya mas sarannya “ Si nomor satu kembali tersenyum kemudian memesan minuman tadi ke mbak-mbak kasir.

“ mm ya uda , duluan ya “ Saking tergesanya hampir saja aku terjatuh dari meja bar yang kududuki tadi , si nomor satu nampak menahan tawa melihat tingkahku .

“ Mas mas ... “ Si nomor satu memanggilku ?

“ mmm ya mbakyu ? “

“ Sepertinya mas itu nda asing ya ? “ si nomor satu kembali tersenyum namun menutupi bibirnya dengan tangan seakan menahan sesuatu .

“ Ah perasaan mbakyu saja , tapi kalo boleh saran sih enaknya caramel coklatnya tambahin machiato mm itu tuh sepertiga espresso dicamur foam halus susu segar yang sudah di steam 30 detik saja jangan lupa caramel dituang terakhir supaya layernnya masih kelihatan kalau di metode ala cafe kalau manual sih mending di pour langsung saja lebi greget rasanya ... aduh kenapa jadi .. “ Ya kenapa jadi ngomong gaje begini , astaga aku sugguh grogi dan si nomor satu nampak menaikan sebelah alisnya tanda dia tidak mengerti yang kubicarakan .

“ Ha ha ha mas sepertinya ahli meracik minuman ya ? mmm kalo boleh nebak mas ini peracik kopi ya kan ? “ Seakan di dalam drama dimana di tempat ini hanya ada kita berdua ditampah pegawai bar pandangan kami tidak terhalang apapun dan ada frekuensi aneh di dalamnya , ya aku tahu kamu si nomor satu tapi bukannya Idola tidak boleh bicara terlalu bebas dengan lawan jenisnya apalagi di tempat umum seperti ini ?

“ eh mmhhh ya gitu deh kapan-kapan mbak yu mamir saja tapi kedainya di Bandung “ Kembali jurus andalan dilancarkan , menggaruk kepala yang tidak gatal .

“ Namaku Indy jangan panggil mbak yu ah aku kan malu “ si nomor satu yag ingin kupanggil Indi ini kembali menunjukan gelagat aneh dengan pandangan tajam namun meneduhkannya , berbeda dengan di tempat show dimana aku tidak terpengaruh sama sekali untuk kali sekarang dalam jarak sedekat ini memang membuat seorang Angga Kusuma kikuk juga.

“ Eh iya Indy ... “

“ Kapan-kapan aku ke Bandung deh ngicipin Caramel Machiatonya mas ..... “ Indi kembali menaikan alisnya pertanda dia ingin tahu siapa aku sebenarnya.

“ Eh aku Angga .... “ Aku menyodorkan namaku namun Indy menyikangkan tangannya sambil berkata :

“ Maaf mas ini lagi ditempat umum sedang aku tidak bisa bebas bersentuhan walau salaman dengan lawan jenis apalagi aku sedang dalam masa tugas , maaf ya ... “ Sial aku lupa kalau Indy ini teman April yang terikat peraturan yang sama . Iny memasang wajah kecewa . “ Tapi sepertinya aku tahu mas siapa walau nebak-nebak ... mmm dan kalau mas mau mas boleh banget datang ke bilik 3 sesi 3 dan itu sebentar lagi lho , eh panggil mas kan katanya Bandung ya ? panggil Aa saja atau Kang ya ? “ Barisan gigi putih Indy kali ini terlihat soalnya sebelah tangannya kini memegang cup caramel choho yang dipesannya .

“ Waduh gimana caranya ? “ Aku pura-pura bego lagi , sial kenapa harus sih ?

“ Pokonya Kang Angga kesana trus banyak tanya-tanya deh aku nggak bisa lama-lama kang pokoknya ta enteni disana ya aku tunggu banget lho “ Indy meninggalkanku dengan lambaian tangan khas Idola yang malah membuatku kesal kenapa aku harus masuk ke biliknya selama puluhan detik kemudian membayar rupiah untuk itu ? Tapi akhirnya kulakukan juga .

Antrian bilik Indy begitu panjang , terakhir aku mengantri seperti ini adalah ketika aku meminta maaf kepada salah satu teman April juga karena hal gila yang kulakukan aku tidak mau menceritakannya sekarang , nanti saja . Akhirnya tiba giiranku masuk bilik dengan hak waktu 40 detik saja .

“ Ah Kang Angga beneran kesini seneng akutu “ Ini beneran seneng atau template saja demi menarik fans yang lebih banyak ?

“ Nggak tau juga kenapa nyasar disini ? “

“ April nda nesu kan kalau Kang angga kesini ? “ Indy kembali menutup mulutnya seakan menahan tertawa.

“ Lah kok ? “

“ Aku tau kok gimana marahnya April apalagi pas kita ketahuan saling berbalas DM ooo itu Kang Angga ya ? ahahaha lucu lucu “ Oh jadi gadis biasa saja yang secara random kukirim pesan tahun lalu itu Indy ? ya ampun aku sampai istilahnya di murkain April karena itu .

“ oh mmm iya gitu ? lupa sudah lama “ Aku sekarang bersalaman dengannya kemudian Indy menggenggam sebelah tanganku dengan kedua tangannya menatapku dengan tatapan tajam meneduhkan seperti biasa.

“ Aku juga tahu Kang Angga ada di show aku dan aku bete Kang Angga sama sekali tidak memperhatikanku sedikitpun , Aku tahu Kang Angga dua hari lalu sempat bertemu April di basement dan setelah show April terlihat sakit terpuruk dan aku ingat juga April pernah cerita sudah berpisah dengan cowok terdekatnya berbulan lalu kenapa sekarang Akang muncul lagi ? “ Indy menaikan alisnya dengan emosi sedikit mengancam namun kali ini ke grogianku mendadak sirna , ah ini hanya siklus biasa yang seharusnya bisa aku lewati dengan menganggapnya biasa saja.

“ Pengen tau ? “ Kali ini aku yang melakukan penekanan psikis kepada Indy dan rupanya itu berhasil.

“ Iya “ Indy nampak mengerenyitkan keningnya

“ Cari tau dong hehe .... “

“ eh ? “

“ Waktuku tidak banyak hanya 40 detik dan itu mungkin hanya .... “

Benar saja petugas penjaga menepuk bahuku pertanda waktuku sudah habis dan aku meninggalkan Indy dalam posisi masih penuh pertanyaan , satu hal yang pasti Indy ternyata sudah mencium kehadiran hantu tua ini sejak lama namun baru bisa melihat wujudnya sekarang karena aku memang sedang ingin menampakan diri atau entah apa yang membuat Indy begitu besar rasa ingin tahunya terhadapku , semuanya menjadi kumpulan pertanyaan yang kupirkirkan tapi biarkan saja Indy seperti itu lagipua aku harus menuju bandara mengejar jadwal penerbanganku sore ini ke Bandung.


Bersambung ke part ~DUA~
 
Notes :
- Cerita ini satu universe dengan the 20 sec hug series jadi tokoh yang muncul masih saling berkaitan.
- run time baca bisa dimulai dari : the 20 sec hug series - dal segno - diction - thats why i love the moon - beauty in white - caramel chocolate macchiato .
- semua tokoh adalah bukan nama sebenarnya namun dengan setting yang sama sebagian besar adalah murni penokohan fiksi.
- mulustrasi adalah pendukung cerita bila ada yang keberatan oshi nya menjadi casting mulustrasi silakan pm ts .
- No tubir - tubir club , ini bukan fanfic jadi selow aja bang silakan baca dari kisah awal biar paham.
- ya gitu we lah , enjoykeun - pis , lop n gaul .




episode 2
https://www.semprot.com/threads/caramel-chocolate-macciato.1296558/post-1899331911

episode 3 ( short mode )
https://www.semprot.com/threads/caramel-chocolate-macciato.1296558/post-1900638902

episode 4 ( short mode )
https://www.semprot.com/threads/caramel-chocolate-macciato.1296558/post-1900733474

episode 5 ( masih short)
https://www.semprot.com/threads/caramel-chocolate-macciato.1296558/post-1900745314

episode 6
https://www.semprot.com/threads/caramel-chocolate-macciato.1296558/post-1901310758
 
Terakhir diubah:
Agak kesel ya bacanya tapi ada perasaan lain yanh muncul setelahnya. Ati2, Lord.

-------

"Loving you was easy.
Watching us on TV, breaking news
I think that I'm better without you? Don't you think that I'm better without you?"

 
Agak kesel ya bacanya tapi ada perasaan lain yanh muncul setelahnya. Ati2, Lord.

-------

"Loving you was easy.
Watching us on TV, breaking news
I think that I'm better without you? Don't you think that I'm better without you?"


Lah kenapa kesel sam
Ini hanya tulisan pengisi senggang dikala sibuk beneran , daripada disimpen mending di up bener kan ? Heu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd