Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLENGE 2] Heartbreak Valentine

Opo yo pantes

Adik Semprot
UG-FR
Daftar
2 Nov 2011
Post
124
Like diterima
120
Lokasi
Kota berlambangkan 2 ekor binatang , Buaya dan Hi
Bimabet
HEARTBREAK VALENTINE
Banyak orang bilang apa yang kita alami saat ini disebabkan perbuatan yang kita lakukan dimasa lalu. Begitulah yang di alami gadis bernama Bella Kusuma Wijaya. Gadis yang tercukupi dari segi ekonomi, bahkan mengenyam pendidikan yang tinggi. Sedangkan Lucky sebaliknya anak dari keluarga yang pas-pasan. Cintanya yang tulus kepada Bella tak berbalas.


Bella saat SMA


Bella saat Dewasa



Lucky


Brian
 
Kisah ini dimulai ketika Bella Kusuma Wijaya sang gadis cantik anak pemilik Surya Citra Group, Chandra Kusuma Wijaya yang selalu memanfaatkan seorang bernama Lucky Indra Pratama. Bella yang memiliki tinggi 165 cm , berkulit putih bak peragawati dan girlband korea. Ia sosok wanita yang mudah bergaul, banyak yang jatuh hati kepadanya. Tak terkecuali sang pembantu Lucky Indra Pratama mereka bersekolah di SMA Harapan Maju.

Lucky Indra Pratama. Bukan orang kaya keluarganya pas-pasan, pas sekali hanya sekilo nasi sehari, pas baju seragam 3 tahun sekali ganti. Dia bersekolah disini karena sekolah ini satu-satunya yang punya asrama sekaligus fasilitas gratis untuk siswa kurang mampu sepertinya. Jangan tanya apa prestasinya juara kelas ,juara paralel hingga olimpiade dari nasional sampai internasional. Sebenarnya dia punya wajah gak jelek-jelek amat sih hanya kacamatany itu minus 3. Kalau kalian tanya apa hubunganya kutu buku ini dengan gang sosialita seperti Bella, Kaum kutu buku ini dimanfaatkan Bella and the gank untuk meraih prestasi dibidang Akademik.

Dan kisah ini pun dimulai.

Senin pagi itu 19 januari 2009 pukul 06.00

" Eh, Lucky sayang udah datang. " kata Bella, yang menyapa Lucky. Sayang itu hanya untuk meluruhkan hati seorang Lucky.
Dibalik kacamata tebalnya itu ada mata melotot melihat kebelahan dada Bella. Gadis itu sengaja tak mengancingkan 2 kacing bajunya.

" Kenapa ada yang salah dengan Be, Luk ?" tanya Bella yang sapanya tak dijawab Lucky.

" Eh, Ga ada koq Bee.! "
" Iya Bee, Pengen ketemu Bee nih makanya pagi-pagi udah disekolah." Jawab Lucky berusaha mengombali gadis ayu disampingnya.

" Kamu udah sarapan belum, sayang?" tanya Bella manja.

Kalau kalian dapat melihat, tangan Lucky sedang digenggam oleh Bella.

" Belum Bee..!" jawab Lucky.

" Ini aku bawa bekal, abisin yah..?" jawab Bella.

Meyodorkan kotak makan kepada Lucky.
" Kamu gak makan, Bee?" kata Lucky.

" Gak, Bee kenyang takut ndut, ntar ndut Lucky gak sayang lagi ama Bee. " kata Bella manja.

" Yawda aku lapar Bee, aku makan yah. " kata Lucky

Sekedar informasi saja hari itu Lucky harus puasa seharian karena sudah sebulan ini uang saku dari kampung tak kunjung masuk ke rekeningnya.

" Iya , eh PR Matematika udah selesai ? aku pinjam yah.!" Kata Bella. Yah seperti inilah Bella memanfaatkan Lucky.

Untuk mendapatkan hati Lucky ia memanggil dengan kata sayang, menggenggam tangan pemuda kutu buku itu, juga membawakan makanan, minum serta hadiah apapun barang yang diinginkan Lucky.

" Udah, nih pinjam aja. ! " kata Lucky mengeluarkan buku dengan sampul merah polos.
" Aku makan yah Bee. " kata Lucky.

" Iya makan aja. " kata Bella yang tujuannya sudah terlaksana.

Bella sibuk menyalin PR Luckyy, padahal Lucky sibuk menjelaskan setiap soal dan jawabannya tanpa melihat. Bella hanya menjawab denga kata " owwwhh, begitu. ". Baginya nanti saja jelasinnya 2 hari sebelum uas sekarang belum terlalu penting.

Simbiosis mutualisme diantara keduanya terjadi Lucky mendapatkan hal-hal yang tak mungkin didapatkan dari orang tuanya. Seperti Laptop, Handphone, PC , Modem yang ketika itu harganya sangat mahal, walau semua itu sebenarnya milik Bella. Sedangkan bagi Bella dia selalu berada di 2 besar sekalipun panggilan job modelnya kemana-mana. Namun sebenarnya ada hal yang lain yang banyak yang tidak tahu. Jumlah Lucky menyatakan cinta ke Bella.

Jum'at 14 Febuari 2010.

"Ini adalah minggu ke 140 kita bersama Bee. Ini berarti aku sudah 111 kali aku menyatakan perasaanku," batin Lucky

Bella mengenakan pakaian seragam seperti biasa dengan bando merah dikepala. Sedangkan Lucky juga sama menggunaka seragam, ia merapikan dasinya. Membawa coklat, serta setangkai bunga mawar.

" Beee, ini buat kamu?"kata Lucky yang tiba-tiba menghalangi langkah Bella, menyerahkan mawar dan coklat

Bella sontak kaget namun hal itu tak mengejutkannya.

" Bee maukah kamu jadi pacarku ?" kata Lucky.

Sebenarnya ini sudah tak asing bagi Bella hampir setiap hari Bunga Mawar ia terima dan belasan kotak coklat yang di berikan kepadanya. Bahkan hari ini saja sudah 3 orang yang ingin jadi pacarnya. Iya tahu ini karena hari Valentine.

"Ah, Lucky kenapa kamu nembak lagi sih," batin Bella.
"Lucky sayang kamu tahukan, kalau sayangku ke kamu lebih dari pacar. " kata Bella.

" Lucky kamu tahu gak sih barusan yang aku tolak itu anaknya menteri, terus ada anaknya perusahaan sainganya Papa. Kamu? Kamu apa Luc? Kamu cuma anak petani." batin Bella menguatkan alibinya.
"Jadi daripada kita pacaran ga jelas kita sahabatan aja yah " kata Bella Lirih.

"Maaf yah semuanya penonton disini, aku tau kalian pasti mau menghujatku. Aku tau koq Lucky kalau jadi sandalku pun dia mau. Makanya aku gak tega ma dia,"batin Bella

Wajah bella sendiri sebenarnya memperlihatkan belas kasihan kepada orang yang selalu mengerjakan segalanya untuk wanita itu.

"Yah, sudah aku duga bella pasti menolakku sekali lagi."batin Lucky
" Iya, Makasih udah jadiin aku sahabatmu. "

Iya pun beringsut lalu mundur perlahan meninggalkan lapangan sekolah itu. Sejak itu entah bagaimana kabar Lucky hilang jejak.
Tidak ada yang tahu kemana Lucky pergi termasuk Bella Kusuma Wijaya. Sebenarnya bukan cuma Lucky yang mau jadi asisten pribadinya, kutu buku pengganti Lucky masih banyak
=================================================================================================

Kita tidak akan tahu masa depan, si kutu buku bisa jadi raja atau bahkan bisa jadi berandalan. Sang model cantik bisa jadi pelacur atau gadis simpanan. Orang briliant bisa hancur dalam hitugan detik tapi dalam hitungan detik seorang anak jalanan bisa jadi miliyader. Semuanya bisa terjadi.

Senin, 2 Februari 2015 pukul 19.00

Seorang wanita masih menatap layar monitornya menyiapkan bahan presentasinya, gaun kerja berwarna krem membalut tubuhnya. Rambutnya diikat.

"Bu Bella semua prenstasi ini apa belum cukup. " kata seorang Pria. Mata Bella menatap tajam ke arah pria itu.

"Joe kamu tahu belasan proposal kita kirimkan ke perusahaan ini." Kata Bella.

"Sudah 2 tahun aku dan papa mengincar perusahaan ini, jangan sampai Cahaya Kilau Enterprise merebut klien kita ini. " kata Bella.

"Iya bu, Surya Citra Group pasti menang. "kata Joe.
"Mereka itu perusahan baru jadi kita pasti menang dari mereka, masa kita kalah bu.! " kata Joe.

Bella kembali memasang muka masam. Dia tidak suka sifat meremehkan Asisten pribadinya ini.

" Mereka baru saja menjalin kerjasama dengan belasan perusahan Internasional. " kata Bella.

" Apalagi kini ia menguasai Bidang Informatika dan Teknologi, Kamu tau presdirnya itu lulusan M.I.T, sekolah yang sama dengan pembuat OS yang paling terkenal itu. " Lanjut

Bella sedang sedikit membentak Asistennya.

Joe langsung menelan ludahnya sendiri kaget mendengarkan penjelasan Bella. Tapi dia memutar otaknya tunggu, kali ini mereka sedang menjalin kerjasama di bidang Media.

"Tapii...?" kata Joe berusaha mengatakan sesuatu.

Bella seketika itu memeloti pria itu.

"Tapi apa ? Kalau kamu gak mau mengerjakan tinggalin aja besuk aku ganti kamu dengan sekretaris lain." Bentak Bella.

Nampaknya Bella sedang senewen habis-habisan dengan rivalnya ini membuat dia gampang tersulut amarah

Selasa, 3 Februari 2015. 09.00

Bella sedang membaca kertas-kertas berserakan diatas mejanya. Ia sedang berada di luar ruang pertemuan. Seakan tidak percaya fitur media yang ia berikan sudah tertinggal beberapa langkah dari rivalnya. Di kertas itu dikatakan, bahwa portal berita rivalnya di internet bisa langsung terpampang disemua media sosial. Ditambah lagi video pemberitaan milik rivalnya ini bisa disaksikan di media sosial. Dan dia baru tahu kalau hampir sebagian besar videotron di negara ini sudah tersaji video dan acara milik rivalnya.

Jelas ini pukulan telak baginya. Tapi semua itu takkan berpengaruh apalagi rivalnya memiliki market share yang tak begitu banyak, ratingnya pun tak pernah menembus 3 besar di Indonesia. Sedangkan satu sinetron ditelevisinya saja masih menduduki rating tertinggi sampai saat ini.

" Ibu Bella, Pak Frank sudah menunggu, Silahkan masuk. " kata seorang gadis blastra nan anggun

Bella yang masih tercengang melihat sajian yang ditawrkan sang rival menjadi agak kaget dan bingung dengan kalimat itu.

Sementara di Bandara Juanda.

Seorang masih memejamkan mata, wajahnya yang dihiasi jambang dan kumis itu nampak tenang.

"Tuann..!" kata Seorang wanita cantik.
"Tuann.. Kita sudah di Surabaya seperti yang tuan inginkan. " perempuan itu membangunkannya.

Pria itu perlahan bangun dan membuka matanya.

"Lusi, aku tertidur. " kata Pria itu.

"Sudahku bilang, Dia itu hanya bisa dibangunkan olehmu." kata Pria lain.

"Paman, Aku ini lelah jadi wajar saja aku sulit dibangunkan." Kata pria berjambang itu.

"Kita sudah dekat kurang 3 jam lagi, aku sampai rumah." Lanjutnya.

"Berapa tahun Lucky menjadi Brian. " kata Pria yang dipanggil paman.

"Entahlah mungkin sudah 5 atau 6 tahun aku lupa. " kata pria berjambang itu.

Pria itu berdiri membetulkan kemejanya dan jasnya.

"Belanda-Surabaya jadi jauh gini, yah ! "

"Lusi Kamu urus kantorku disurabaya, Gak perlu ikut ke malang. " perintah pria itu kepada Lusi.
"Dan mungkin siapkan tiket pesawat kejakarta nanti malam."lanjutnya

"Owh, baiklah Tuan Brian.!" Kata Lusi.
"Saya akan mengerjakannya sebaik mungkin."kata Lusi.

"Pak Didik nanti nyupirnya yang nyaman yah." kata Brian.

"Siap Pak. Memangnya kapan saya nyetir gak nyaman." Jawab pak Didik.

Mereka naik Land Rover yang tingkat keamanannya diatas keamanan presiden. Tentu saja ditemani Voorijder.
Setelah mereka meninggalkan Bandara menuju tol Juanda.

"Ayahmu tidak marah kamu melepas klien sebesar keluarga Van Der Moen. " tanya Pak Didik.

"Pasti..!" kata Brian.
"Ayah menginginkan Klien ini puluhan tahun baru bisa berhasil dengan CAKIL Enterprise, hehehhe." lanjut Brian
"Tapi kasianlah rival-rival kita itu masa ga diberi kesempatan. " jelas Brian.

Pria yang sedang menyetir itu menatap tuannya itu dengan wajah tak berdosa senyum-senyum.

"Jangan Mudah Puas, Ingat itu." kata Pak Didik.
"Aku memasukan namamu sebagai penganti putra tunggal beliau karena aku tau kamu lebih dari mampu melakukannya." lanjut Pak Didik.
"Pamanmu ini sampai rela jadi budak ponakannya sendiri. " ledeknya.
"Agar kamu itu lebih kuat."lanjutnya.

Pria dibelakang kemudian lalu merubah air mukanya.

"Paman hanya rela menjadi budak, tapi aku merelakan membunuh diriku sendiri untuk mencapai posisi ini." Jawabnya dengan serius.
"Sudah 6 tahun Lucky menjadi Brian Lucky. "
"Selama itu pula aku rindu Ayah dan Ibuku serta kedua adikku." lanjutnya.
"Lagipula mereka akan menanggapku menjadi tuan muda mereka."
"Bukan Putranya lagi." Pria itu mengakhiri katanya.

Pak Didik pun hanya bisa diam mendengar kata-kata keponakannya itu, benar juga pikirnya. Dia rela merubah apa saja yang harus termasuk kepribadiannya dan jati dirinya hanya untuk ini. Sepanjang perjalan sampai di Villa dekat kaki gunung panderman mereka berdua hanya diam saja.
Seluruh pekerja di Villa itu keluar menyabut Brian Lucky. Mereka tak lain adalah keluarga Lucky yang. Selain buruh tani Ayahnya juga penunggu Villa di daerah Batu, Jawa Timur.

"Den Brian mau dimasakin apa? Atau mau dibeliin aja ?. " tawar seorang wanita paruh baya.

Brian Lucky menatap wanita itu dalam-dalam, ia sangat rindu dengan wanita itu. Tapi dia tidak bisa bilang kalau dia rindu.

"Gak Usah Bu Dhe. " kata Brian.
"Masakin aja Rawon , sama Lalapan. "lanjutnya.
"Lagi pengen nih" kata Brian sambil memegang perutnya.

Ditengah pembicaraan itu tiba-tiba telpon berbunyi, Brian pun melihat Telpon itu ternyata dari Ayahnya.

"Haloo Ada Apa yah ?" kata Brian megangkat Telponnya.

"Kamu gila apa? Van Der Moen itu target utama kita beberapa tahun ini ? dan kita kehilangan mereka ? " kata Ayah Brian dari Telpon.

"Tenang, yah ! " kata Brian

"Yang terbaik selalu dicari dan diutamakan."Lanjut Brian.

Wanita pengurus Villa itu berpamitan dan Brian mepersilakanya.

"Aku tau tapi kamu meremehkan itu yang aku tidak suka." Balas Ayahnya.

"Tenang seandainya pun nanti kita gagal diproyek ini."

"Proyek lain aku sudah siapkan dan lawan-lawan kita tak akan mampu melawan." Jawab Brian.

"Kepercayaanku kepadamu memimpin Cahaya Kilau Enterprise. Jangan kau sia-siakan. "balas Ayahnya, sambil menghela nafas panjang .

"Terima kasih atas kepercayaannya,Yah." Jawab Brian. Sekaipun mereka tak berhadapan dengan Ayahnya, ia bergerak seperti menunduk.

Di Villa itu terdapat sebuah ruang kerja tempat ia menghubungi Van Der Moen dan menunggu kabar dari kawan baiknya yang dia tempatkan di sekitar sang rival terkuat Surya Citra Group.


Bella sedang senewen karena dia ingin mencuri beberapa kekuatan point of view dari rivalnya malah mendapatkan kenyataan pahit. Karena perwakilan Cahaya Kilau Enterprise tak kunjung datang sampai menit terakhir.

Van Der Moen sepertinya juga belum tertarik kepada persentasi yang dilakukan oleh media lain termasuk dirinya. Sebenarnya ada satu cara untuk mendapatkan proyek ini, dia gunakan kemampuan menggodanya untuk kakak-beradik Van Der Moen. Tapi ada satu hal yang menyebabkan Bella tidak melakukan hal itu, Karena iya pengen tahu apa rencana Van Der Moen.

"Frank jadi bagaimana keputusanmu?" kata Bella.

"Keputusan apa?" tanya Frank.

"Cahaya Kilau tidak datang sampai saat ini, lalu keputusannya gimana ?" kata Bella.

"Aku dan Richard tak mampu mengambil keputusan sekarang, aku akan kabari nanti." Kata Frank

"Lalu?"tanya Bella

"Kita Sudahi saja pertemuan ini karena waktu kami pun sudah habis disini. " kata Richard yang merupakan Adik dari Frank.

"Baiklah, kabari kami segera." Kata Bella.

Mereka pun segera berdiri dan membereskan berkas masing-masing. Satu per satu mereka keluar. Bella mendengar bisik-bisik antar media yang lain.

"Wah, Sepertinya Cahaya Kilau merebut hati mereka secara tidak langsung." Bisik Wakil Media berbasis Musik.

"Bagaimana tidak Van Der Moen butuh kekuatan politik di Negri ini, mereka mengincar beberapa aset di Negri ini." Bisik Media Fashion.

"Yah kita tau Cahaya Kilau dekat dengan pemerintah ditambah semua teknologi terbaru mereka miliki." Balas media Musik.

"Terus, SCG gimana? " bisik Media lain sambil melirik Bella.

"Sama seperti kitalah, menjadi pemanis diproyek ini." Bisik Media Fashion.

Bella merasa telinganya terbakar mendengar itu. Diapun segera keluar dari ruang pertemuan, menuju parkiran mobil. Dimasukan semua berkas kedalam mobil, masuk dengan segera dan membanting pintunya. Hidup memang tak pernah adil paling tidak itu yang Bella rasakan. Ia memacu mobilnya menuju cafe tentunya berada di luar tempat pertemuan.

Joe sang sekretaris pun bingung melihat bos bersloki-sloki dari bermacam-macam minuman keras.

" Joe kamu harus intai terus Van Der Moen dan proyek ini. " kata Bella yang masih sadar.

Bella segera mencari handphone, ia menghubungi seseorang.

"Dre, Kamu temanin aku dunk malam ini aku bete nih?" kata Bella.

"HH..Mmaaafff Yangg, Akuuu nttaarr adaaa acaaaraa sama Papa." Jawab Andre dengan nafas berat

Bella sontak curiga.

" Kamu lagi ngapain, sih ?"tanya Bella penasaran.

" Aku lagiiii Fittneess nihhh.. " jawab Andre masih terengah-engah.

Bella mengerutkan dahi . Langsung diputuskan telpon itu. Iyapun mencari kontak lain digeser kebawah layar 5,5" nya itu.

"Shell, Dimana ?"tanya Bella.

"Dikantorlah, Kenapa beb?" Jawab Shella.

"Ke Apartemen Gua bisa gak? " tanya Bella.

"Bisa bisa." Jawab Sohib sejak SMA itu

Dia minum beberapa sloki lalu ia pergi meninggalkan belasan lembar ratusan ribu.

Bella sudah berada di apartemenya di daerah Midtown. Ia melepaskan blazer coklatnya, lalu rok spannya. Ia melepas branya yang payudaranya berukuran 34 C, bulat dan kencang. Dilepas pula cdnya yang sedikit basah. Ia menuju kamar mandi.
Ia meringkuk dibawah guyuran shower yang membasahi tubuhnya.

"Kenapa denganku, harusnya aku biasa saja saat tahu Andre sedang bersenang-senang dengan wanita lain," batin Bella.

Entah bagaimana menjalin hubungan dengan pria playboy itu sesakit ini. Ia pun membadingkanya dengan pria berkacamata, berambut pendek dan kutu buku. Tapi dia tak sekalipun menyakitinya, bahkan ketika dia sedang bertengkar dengan Andre dialah yang selalu mebuatnya tertawa. Sebenarnya dia memiliki perasaan dengan pria ini tapi para sahabatnya tak menyetujui. Pria itu pergi dan tak tahu berada dimana.

Ia menangis bahkan tak sadar sahabatnya memperhatikanya.

" Beee, Kamu nangis ?" kata Shela.

Lamunan itu pecah dan berhamburan ia mengambil Handuk kimononya lalu merangkul sahabatnya itu.

"Harusnya aku terima dia , Shelll. " kata Bella.

"Aku sayang banget ma dia, saking sayangnya aku ga bisa terima dia karena aku udah gak suci lagi buat dia shelll." Rengek Bella dipundak sahbatnya itu.

Shella bingung siapa pria yang dimaksud. Apa mungkin itu adalah Lucky? Atau pria lain?

" Siapa sih Be?" kata Shella.

"Harusnya aku gak pernah pacaran sama si brengsek Andre."kata Bella.

"Bee, Andre kenapa?"Tanya Shella.

"Gua yakin kali ini dia ngentot sama cewek lain tadi gua telpon dia, dia ngos-ngosan kayak desahannya pas ngentot gua, Shelll...!" jawab Bella.

"Andre itu emang brengsek aku emang gak setuju kamu sama dia dari dulu. Karina sama Vina tuh yang suka." Hardik Shellla.

"Udah yah bee, kamu yang sabar aja." Shella berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"Aku yang bodoh, kenapa aku nyia-nyiain cowok kayak Lucky." Kata Bella sambil menangis dan merengek.

"Heyyy..!" kata Shella.

" Sakit hati boleh tapi jangan gila dong, Be.!" Yang seakan tak percaya dengan kata sahabatny.

"Lu siapa? Lucky Siapa?"

"Kalian gak bakal nyatu, Lucky juga tau itu." Jelas Shella.
Bella terus menangis selama 30 menit berikutnya.

Di tempat lain
" Hmm sangat nikmat rawonnya ,Budhe." kata Brian.
" Paman setelah ini kita ke surabaya lalu ke jakarta. "lanjutnya kepada Brian.
============================================================================================================

Musik Ajojink membahana, Bella menggunakan pakain Mini dress berwarna putih melihatkan lekuk tubuhnya yang pas. Shella tak mau kalah ia menggunakan baju yang sangat seksi. Keduanya berjoget mengikuti irama sambil membawa botol bir. Bella sedang joget dengan seorang pria tegap berjambang bibirnya dipenuhi kumis. Sedangkan Shella juga asik berjoget di depan Rio kekasihnya. Ketiganya sama-sama mabuk sudah belasan botol yang dihabiskan ketiganya.

Semakin larut menunju tengah malam, tubuh Bella digendong. Menuju sebuah kamar hotel bintang 5 yang dikelola oleh CAKIL Enterprise. Ditatapnya wajah sang gadis, dikecupnya bibir sang gadis, lidah pria itu menyeruak masuk kedalam bibir mungil Bella. Tak kalah ganas, Bella yang mabuk membalas dengan hala yang sama sehingga sedotan kedua mulut itu memenuhi ruangan.

Remasan dipayudara sintalnya membuat tubuh Bella semakin panas apalagi ia tak mengenakan bra sejak berangkat. Putingnya yang mengeras kini terpampang di bajunya yang ketat.Remasansemakin intens dibagian dada dan puting juga semakin keras saja. Tangan Bella aktif berusaha mengeluarkan tongkat perkasa sang pria. Ketika tongkat itu menyembul keluar diarahkan tongkat itu untuk merasakan mesin vacum paling nikmat miliknya. Mulutnya itu penuh dengan penis pria itu. Sedangkan pria itu juga sibuk melepaskan baju yang dikenakan Bella. Sehingga terlihat CD yang sedikit basah. Dielusi bagian luar CD itu. Seakan ingin memasukan jari telunjuknya pria itu menekan berkali kali hingga CD itu semakin basah.

Tanpa disadari Bella CDnya lepas, mereka dalam posisi 69 dimana bibir kemaluannya disedot oleh mulut pria itu. Sekitar 10 menit mereka saling memuaskan dengan mulut masing-masing. Bahkan jari pria itu masuk merangsang vagina Bella sehingga terasa gatal didalam vagina itu.

" Sayang masukin dunkk gatel nih...!"pinta Bella.

Pria itu pun bangkit memasukan ke vagina Bella. Blesssshh, slebb,sllleebb,slllebb. Batang itu keluar masuk kedalam vagina sempit miliknya. Bella dibuat merem melek dan mendesah, karena tubuh Bella yang sedang mabuk hanya satu gaya yang dilakukanya yaitu Men On Top. Tapi nafasnya semakin lama semakin berat hasratnya jelas sangat ingin di puaskan.

" ahhhh teruuuss... cepatin."

Pria itu semakin menghujamkan penisnya hingga pangkal vagina serasa ditumbuk berkali-kali.Pinggul pria itu perlahan-lahan bergerak maju-mundur. Awalnya memang dengan gerakan perlahan namun semakin lama gerakan itu semakin cepat. hentakan demi hentakan dirasakan Bella.

"ahhh...keluarrr....."

Bella mengejang, cairan cintanyanya mengucur deras.

"amppunnn...."

Batang itu terus menumbuknya terus menerus sampai tubuhnya kembali mengejang Payudaranya disedot dalam oleh pria itu .

"Ahhhhh....Kelllluuuuarrr.."

Pria itu juga menancap dalam spermanya menyebur didalam vaginanya mereka berdua berciuman. Bella terlelap tidur.
==================================================================================

Video itu dihentikan. Muka bella seketika pucat dia ingat kalau dalam kondisi subur. Lalu siapa pria itu

Pesan dari Brian L. said:
Pinggg

Siang seksi? Penasaran dengan pria yang spermanya berada didalam vaginamu?
Temui aku di Gedung Java Paradise nanti malam.

Sontak Bella membelalakan matanya siapa pria ini aku tak tahu. Nanti malam ? Java Paradise ? Dia itu bercanda.?

"Maaf ini ada kiriman bunga buat anda? " kata Joe yang masuk keruangan.

Mawar Merah,Putih dan Kuning ? Siapa yang mengirimnya ? Bella terbelalak semua seakan diatur. Ia ingat dengan seseorang mirip sekali.

"Ini dari.. Brian L."
"Ada amplopnya juga tuh " kata Joe sambil menyodorkan Amplop.

Dibukanya amplop itu

Happy Valentine Bee
Temui aku di Gedung Java Paradise.

Bella kaget bukan kepalang, siapa pria ini bagaimana mungkin dia tahu aku.

" Joe batalkan rapat dengan kru produksi malam ini. " kata Bella.

Batin joe "Nampaknya ada yang sedang diajak ngedate nih."

" Siap, Bosss....!" jawab Joe.

Kini Bella sedang berendam di kamar mandi rumahnya. Tiba-tiba ia sedang asik mandi pintunya diketok.

"Neng ada kiriman kado nih. " kata seorang wanita.

"Eh, iya bi.!" Kata Bella.
"Taroh ditempat tidur." Kata Bella.

Tunggu dulu, dari siapa? Bella segera menyelesaikan mandinya.

Dilihatnya kotak itu ada pita dan notes yang bertuliskan

Jangan lupa Bee. Java Paradise jam 7 malam.

" Beee? Orang ini tau nama panggilanku. Sebenarnya siapa dia." batin Bella.

Dibukanya kotak itu, beberapa aksesoris mahal, kalung mutiara, dan gaun berwarna merah. Tak pikir panjang ia segera menganti bajunya dengan gaun itu dan memakai accesoris kalung mutiara. Berkacalah dia, memperlihatkan wanita yang sangat anggun, gaunnya tidak kebesaran juga tidak kekecilan sangat pas ditubuhnya.

"Orang ini gak ngukur tubuhku pas nidurin aku kemarin, kan?" Batin Bella.

Dia pun segera merapikan barang bawaan dan segera meninggalkan kediaman orang tuanya. Di pacunya Lamborghini Spider karena dia pikir dia butuh speed.

Java Paradise 19.30

"Waduh tetep terlambat 30 menit." Batin Bella.

"Tunggu bukannya ada 17 lantai di gedung ini? Lalu bagaimana aku bisa menemukan pria itu."batin Bella.

Seorang wanita menghampirinya

" Anda? Nona Bella?" kata Wanita itu.

" Iya benar."kata Bela menjawab pertanyaan wanita itu.

"Silahkan menuju rooftop Mr. Brian menunggu anda." Tunjuk wanita itu kearah Lift yang berwarna Emas.

Yah itu lift pribadi miliki pemilik gedung, Java Paradise merupakan gedung milik Cahaya Kilau Enterprise. Lift itu dengan cepat menuju rooftop. Ketika pintu lift membuka hanya ada beberapa meja namun hanya ada beberapa orang saja termasuk Brian. Bella diantar menuju meja yang berada ditengah rooftop.

"Silahkan nona duduk disini. " kata pelayan yang mengantar Bella.

"Ini menunya ."pelayan itu menyodorkan menu

"Salmon grill with onion sauce, minumnya aku ikut Mr. Brian" kata Bella

"Berikan aku champagne yang aku bawa tadi" kata Brian.

Bella menatap tajam pria itu, Badannya tegap, ada jambang, berkumis, berkacamata kotak tapi minus standart. Ia hanya memakai kemeja yang dia tidak tahu siapa desainernya, celananya mahal mungkin di Mall juga ada. Sebenarnya overall tak ada yang istimewa dari pria ini.

"Aku kesini Cuma." kata Bella terhenti ketika Brian memberikan kode dengan telunjuk.

"Maafkan aku Bee, menyela kata-katamu." Kata Brian.
"Perkenalkan namaku Brian Lucky Prawirahadi. COO CAKIL Enterprise."

Mata Bella melotot ketika mendengar itu.

"Cahaya Kilau Enterprise, Jadi kamu yang selama 5 tahun belakangan buat perusahaanku kalang kabut." Bentak Bella.

"Maafkan aku Bee kalau aku membuatmu bersusah payah. Selama ini." Kata Brian lirih.

Bella tak menyangka kini ia berhadapan dengan musuhnya. Seorang pengusaha muda yang mendirikan perusahanya baru 5 tahun, tapi sudah mengakusisi 3 media besar.

" Bee, apa yang kita lakukan kemarin memang sebuah kesalahan tapi aku mohon maafin aku kemarin memanfaatkanmu saat kamu mabuk berat." Katanya pria itu tadi bergerak dan berlutut dibawahku.

"You know, I am melting."batin Bella.

"Aku tau ini terlalu cepat." Lanjtu pria itu, jarinya dijentikan.

Mendekatlah pelayan membawakan dia kotak cincin. "What, aku gak mimpikan ada orang yang baru aku kenal mau kasih aku cincin," batin Bella.

"Will you marry me?" pria itu membuka kotak perihasan berisi sebuah cincin dengan mata berlian. Lalu berlutut didepan Bella.

Akh, aku pernah mengalaminya tatapan itu, kata itu

"Yah dia mirip sekali,"batin Bella bergejolak.

"Tapi berani benar dia melamarku."
Pria itu menatap Bella, entah seketika itumereka saling berpagutan mesra. Saling hisap berbagi cairan dimulut mereka

PLLLAKKKKK

Brian kaget pipinya panas.

"Jangan mimpi, bukan karena kamu adalah orang yang sangat sukses dan aku mau menerimamu." Kata Bella.
"Membuat keluargaku dan perusahanku dalam bahaya itulah dosa terbesarmu dan itu tidak termaafkan." Lanjut Bella.

Brian masih tak percaya, semua serba mewah lalu apalagi yang salah. Mata Brian seketika itu berubah,

"Baiklah, Aku akan memaksamu. " kata Brian. Pria itu menampar Bella yang sampai terhunyung jatuh dan membentur ujung meja.

Seketika Bella tak sadar. Tak beberapa lama helikopter mendarat di atas gedung itu, dipindahkan Bella kedalam Helikopter itu.

Perlahan kesadaran Bella kembali, ia melihat sekitarnya. Dinding ruang ini warna putih, terlihat sebah jendela menampakan pemandangan perkebunan. Ia berusaha bergerak tapi ternyata tangannya terikat dengan ujung tempat tidur.
"Pagi nona." Sapa seorang gadis.

"Nona ini sarapannya, Saya Lusi."lanjut gadis bernama Lusi.

"Dimana aku ? "tanya Bella.

"Aku tidak bisa memberi tahumu itu perintah tuanku." Jawab Lusi.

Lusi lalu membuka ikatan tangan Bella.

"Selama diruangan ini anda boleh tidak terikat." Terang Lusi.

Lalu ia meninggalkan Bella sendirian dan mengunci pintu ruang itu.

"Setelah menunda presentasi dengan Van Der Moen."

"Kini kau menculik putri Kusuma Wijaya?" bentak Pak Didik sambil mengebrak meja.

Brian nampaknya tak mengubris bentak sang paman itu. Brian asik melihat Bella di CCTVnya. Ocehan pamannya pun tak sedikitpun ia dengar. Brian berdiri meninggalkan ruang kerjanya. Ia menuju kamar dimana Bella berada.

" Kriiiitt." Pintu itu terbuka

Bella tersadar pintu itu terbuka ia berusaha bangkit, namun masih sangat sulit. Nampaknya pukulan Brian masih berimbas, tapi apa mungkin makanan tadi yang menyebabkannya. Brian masuk, sontak Bella memelototinya.

"Gak bisa bergerak nona?" kata Brian.

" Selama pintu itu terbuka kalung , dan gelang yang aku beri itu memancarkan gelombang Elektromagnetik yang membuat tubuhmu tak bisa bergerak." Jelas Brian.

Pintu itu kembali tertutup, Brian mendekati Bella. Bella lalu menghambur menyerang Brian. Di lepaskanya tinjunya ke arah wajah Brian. Pelepis brian berdarah, Brian terkejut dengan tindakan gadis ayu itu.

Plakkkkk.. Tangan Brian mendarat dipipi mulus Bella. Tubuh Bella terjatuh di atas tempat tidur

" Dasar pelacur...!" kata Brian.

" Aku masuk ke sini untuk menawarkan perdamaian." Bentak Brian kepada Bella.
"Kalau kau suka kekerasan rasakan ini. " bentak Brian sambil menampar sekali lagi wajah Bella.

Tangan penuh otot itu mendarat di pipi bella

"Lepasin aku Brian, Maaf..!" Bella sambil terisak setelah wajahnya mendapatkan dua tamparan.

"Lepasin, sampai luka diwajahku ini hilang selama itu pula kamu disini, pelacur." Bentak Brian.

Tangan Brian mendorong tubuh Bella. Tubuh Bella tak mampu bergerak, tertindih tubuh Brian.

"Kamu mau apa ?" Bella kaget ketika Wajah Brian berusaha menciumnya.

Brian tak menjawab ia masih berusaha mencium gadis itu, Bella menghindari serang itu. Namun justru hindaran itu membuat lehernya terekspose lehernya itulah yang dirangsang oleh Brian digigitnya leher itu kadang disedotinya.

"Jangan, jangan hentikan Brian. " kata Bella
Brian berhenti sejenak, melihat wajah tak berdaya bella.
PLAAAAKKKK...!
Tamparan mendarat dipipi Bella sekali lagi. Wajah Bella ditahan bibirnya dimonyongkan, lalu bibir brian mendekat dan mencium Bella.
PLLAAKKKKK..!
Sekali lagi tamparan dimuka Bella.

" Dasar pelacur, aku ingin mencium kenapa malah lidahku kau gigit." Bentak Brian.

Bella yang menanggis semakin meronta meminta belas kasihan.
" Ampunn, Lepaskan aku."
"Apa salahku.?" Kata Bella.

Brian kini berusaha mencekik Bella. Ia hendak merobek gaun merah pemberiannya.

" Salahmu ? Tanya saja kepada Lucky?" kata Brian.

Bella yang pusing karena dipukul dan ditampar juga dicekik, semakin pusing dihubungkan dengan pria masa lalunya.
" Ahhkkk...LLLeeppasas." Ronta Bella.
KRRRAASSSSHH

Gaun itu robek melihatkan dalaman Bella. Baju dalamnya pun tak luput dirobek juga. Tangan Brian sibuk berusaha melolosi pakaian dalam Bella. Diremasinya buah dada Bella yang sangat indah itu. Puting yang masih berwarna pink itu tak luput dimainkannya.

"Lucky, Kau mengenalnya?" tanya Bella.
"Ya, aku memang salah dengan dia tapi bukan denganmu. "

PLLLAKKK
D
"Itu untuk Lucky yang selalu kau manfaatkan dan selalu kau acuhkan."
Setelah tamparan itu, tubuh Bella dibalikan sehingga kakinya diatas. Selangkangannya tepat didepan Brian, dengusan nafas Brian pun teras disana. Bella tak tau apa yang hendak dilakukan Brian. Yah, Brian mencium bau vagina Bella yang wangi disedotnya vagina itu. Setelah sedikit basah, tubuhnya dijatuhkan, Brian berusaha memasukan kontol gedenya itu ke Vagina Bella.

" Rasakan, Rasakan kontolku saat sadar." Kata Brian

Bella berusaha menghindar dia memegang pingiran tempat tidur itu lalu menarik tubuhnya, justru itu membuatnya terhimpit masuklah kontol itu ke vaginanya yang kering.

" Ahh, jangan sakiitt. " teriak Bella.

Tubuh Bella bergetar ketika kontol Brian amblas masuk ke vaginanya. Penis pria itu keluar masuk berulang kali dia meronta dan mengeliat sakit yang bercampur nikmat itu yang menyebabkannya.

"Bagaimana kalau aku Lucky, hah ?"
Bella terbelalak matanya, tak percaya dengan kata-kata Brian.

"Dia itu culun dan miskin, bukan kamu seorang anak orang kaya."

"Tapi kontolnya sedang ngentotin kamu sekarang"

Bella menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Boohooongg...!" Teriaknya

Penis Brian semakin cepatt keluar masuk dan mengenjoti vagina Bella. Tangan Brian mencekik leher Bella, remasan kasar dipayudaranya membuat ia mendesah.

"Ahh, Bbhhhhhkkkk." Desahan bercampur nafasnya yang tesedak,

"Rasakan saja penis si culun Lucky di Vaginamu, Bee Sayang."

Penis yang terus menghujam itu membuat vaginanya semakin kencang dan becek. Membuat Bella kenikmatan, ia belum pernah merasakannya. Merasakan kenikmatan seperti ini.

" Ahhh.. Akuuu Mauu Keluuuarrr..ahhh"

Bella mengejang, menyemprotkan cairan cintanya yang masih tersumpal penis Brian. Setelah itu tubuhnya melemas.

"Hahaha, Aku suka ketika kamu melakukanya, Bee."

Tapi penis itu tetap keluar masuk, sekalipun Bella masih lemas. Ia kini tak berdaya merasakan vaginanya dihujami penis Brian.

"Beeerhhentii, Akuu Mohonnn. "

Brian semakin bersemangat, menggenjot vagina Bella. Tidak l

"Kenapa berhenti Bee sayang."

" Kau sukakan ?"

Bella menggeleng-gelengkan kepalanya, walau dia tak bisa pungkiri ini bercinta ternikmat sepanjang usianya. Pelan tapi pasti libidonya bangkit kembali, kekerasan yang dialami sebelumnya perlahan berkurang namun berganti kecepatan hujaman penis Brian. Keringat bercucuran, lenguhan dan desahan keduanya saling bersahutan sampai suatu ketika.

" Bee, Akukan menyemburkan benih ke dalam rahimmu." Kata Brian.

Bella hendak menjawab tapi mulutnya ditutup tangan Brian. Genjotan semakin cepat membuatnya semakin mengelinjang dan berusaha meronta. Tapi Bella pun mengalami orgasme keduanya, mengejang

" CRRRRRRRRRLLLL"

Kembali vaginanya menymprotkan cairan cintanya. Tak berselang beberapa lama penis brian menhujam vaginanya dalam-dalam dan menyemprotkan sperma didalam Rahimnya.

" Croott..Croott..Croott."

Tubuh Bella melemas begitu juga dengan Brian yang tidur disampingnya. Keduanya bertatapan, ya Bella mengenal tatapan itu.

"Kamu? Lucky?" katanya.

Brian bangkit lalu pergi meninggalkan wanita itu.

============================================================================================================
Sebuah rapat yang sedang dipimpin Brian, ia menjelaskan capaiannya diawal tahun 2015 yang sangat membanggakan . Seorang wanita masuk ditengah rapat diikuti Lusi sang sekretaris.

"PLLLLAAKKK."

Sontak semua diruangan itu kaget ketika Brian ditampar oleh wanita itu, termasuk Sang Ayah.

"Itu untuk kau yang meninggalkanku dulu."

Brian tersenyum mendengarnya
PLLAAAAAKKKKKK...!
Tamparan kedua diwajahnya.

"Itu untuk kehamilan Junior."

"Ini surat tuntutanku, karena penyekapanmu selama seminggu."

Wanita itu pergi keluar meninggalkan rapat itu. Lusi menatap atasaanya yang sedang memegang pipinya. Lalu surat tuntuan itu dibuka

" Aku akan menuntutmu kepengadilan kalau kamu gak menikahiku, Luk.
Happy Valentine Day"

Ternyata surat itu hanya berisi notes. Serta surat yang berisi tanda kehamilan Bella. Senyum mengembang diwajahnya.

----ennd-----




Sekian cerita ini bila terdapat kekurangan dan kesamaan nama saya mohon maaf
Kripik saya selalu nantikan
 
Terakhir diubah:
reserved for clingak-clinguk sambil :ngeteh:
 
Numpang gelar tiker sama tenda :ngeteh: :banzai:
 
Ijin :baca: suhu ora pantes :D
 
Ceritanya agak rumit tapi kemasannya kurang menarik, harus pelan-pelan bacanya biar paham. Pembukanya kurang menarik, tapi suka temponya gak terlalu cepat ke konflik. Sex scene lumayan biarpun terasa kejar-kejaran sama ceritanya.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
wah keren mih cerita ,,,,, hanya 1 kata yang bisa gw ucapkan fantastis........
 
Kalo ane punya komen yang berbeda dengan atas ane :D

tapi ane masih nubi, menurut ane bagus ceritanya, bayangin sama Sonya hihihihi
kalo versi dewasanya Bella siapa ya? aku lupa namanya

ceritanya menarik, kalo menurutku sex scenenya kurang gimana gitu :D

oh ya ada typho

" Hmm sangat nikmat rawonya ,Budhe." kata Brian

"Bagaiman kalau aku Lucky, hah ?"

" Bee, Akukan menyemburkan benih kedalam rahimuu." Kata Brian.

good luck

wah makasi buat koreksi typonya

Bella Dewasa itu Sylvia Fully gan salah satu artis FTV demenan ane ;)

Iya Sex Scenenya kurang explorasi harusnya didetailin sih ntar coba dirubah sedikit hehehehehe
 
Ceritanya agak rumit tapi kemasannya kurang menarik, harus pelan-pelan bacanya biar paham. Pembukanya kurang menarik, tapi suka temponya gak terlalu cepat ke konflik. Sex scene lumayan biarpun terasa kejar-kejaran sama ceritanya.

Makasih kritiknya Bro Kutu temannya kupret hehehehhee
Semoga ane bisa memperbaiki biar lebih menarik harus diakui 5000 kata itu agak buat saya senewen karena sedikit banget hehehehehe
Makanya pemadatan itu sangat penting jadinya agak kejar-kejaran di sex scenenya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd