Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLENGE 2] Missfortunate Love

NastarPelangi

Tukang Semprot
Daftar
26 Mar 2014
Post
1.139
Like diterima
410
Bimabet


Missfortunate Love

by Apelberacun



Sadarkah kalian... ketika kalian memutuskan untuk memperkosa seorang wanita, maka kalian bukan hanya akan menghancurkan satu kehidupan, namun beberapa kehidupan yang terlibat di dalamnya?
 
Terakhir diubah:
[size=+3]Misfortunate Love[/size]




“Sayang, dua minggu lagi kan hari valentine. Kamu inget kan kalo 14 februari itu tanggal kita jadian yang ketiga? Jadi aku mau dibeliin kado spesial. Pokoknya kado yang gak pernah aku punya. Kejutan yang istimewa pokoknya. Awas ya kalo kamu lupa.”

Suara cempreng itu terus menerus berceloteh nyaring di telinga Rafa. Membuat cowok itu pusing karena mendengar kalimat yang sama terus menerus. Demi Tuhan, dari tiga minggu yang lalu dia tidak berhenti meminta hadiah, cewek ini terus saja meminta kado seolah valentine itu akan terjadi besok. Setengah menggeram dia menghadapkan wajahnya ke muka ceweknya.

“Kayla, honey, cintaku. Udah berapa kali aku bilang kamu tunggu aja surprisenya. Aku bakal siapin semuanya. Jadi kamu bisa diem kan?” Rafa menatapnya gemas sambil berharap kalau cewek itu akan diam dan tidak mengungkit soal hadiah itu lagi. Namun Kayla malah melotot dan menempelkan hidungnya dengan hidung Rafa.

“Oh, jadi kamu gasuka aku ngomong? Gegara suaraku cempreng? Iya? Aku tahu kok. Banyak yang bilang suaraku cempreng, bikin gendang telinga orang yang ngomong sama aku rusak. Kalo lagi nyanyi aku mirip si Giant versi wanita. Aku tahu kok aku…”

Astaga cewek ini. Bahkan Rafa tidak membahas sedikit pun tentang suaranya. Dan bagi dia suaranya cukup merdu. Apalagi kalau di ranjang. Suara cempereng itu akan merindih kenikmatan bila ditindih. Kenapa dia malah curhat sih?

“Bukan gitu sayang. Siapa bilang suara kamu cempereng? Aku suka kok suara kamu. Aku…”

“Stop. Kamu jangan coba-coba ya! Aku tahu kok suarakku jelek gini. Gausah ngehibur aku.”

“Aku ga ngehibur sayang aku…”

“Diem! Yaudah kalo kamu gak mau ngasih hadiah. Aku bisa beli sendiri kok.”

Rafa menggelengkan kepala melihat tingkah ceweknya yang sangat mirip dengan wanita wanita yang digambarkan di sosial media itu. Ribet. Bikin pusing. Kadang ga nyambung. Tapi dia cinta. Tentu saja. Siapa yang tidak tertarik dengan wanita mungil berambut bob dengan potongan A line dan pipi tembem serta suara cempereng tapi bagi Rafa itu merdu sekali? Semua pasti sependapat kalau cewek ini terlalu Lovable, hugable, kissable dan able-able lainnya. Walaupun gayanya yang sedikit tomboy, jarang sekali memakai baju cewek, tapi tetap tak mengurangi sex appeal yang dia miliki.

“Iya. Nanti aku beliin. Kamu mau hadiah apa entar?” tanya Rafa mencoba membujuk ceweknya agar tidak merajuk.

“Ngapain nanya sih! Kan aku bilang aku mau kejutaaaaan! Mana ada kejutan nanya!” wajah Kayla semakin menekuk tak suka. Sepertinya Rafa gagal.

“Oke, oke. Nanti ya aku cariin kado yang paaling spesial buat kekasihku tersayang.” Pipi Kayla dicubit besar oleh Rafa membuat dia malah gemas sendiri dan mengecup pipi ceweknya dengan bunyi “popp” yang nyaring.

“Yaudah aku pergi dulu ya. Hati hati. Belajar yang bener. Jangan aneh-aneh, jangan.…”

“ Jangan genit sama cowok. Jangan selingkuh. Iya Kakang Prabu, hehe,” Kayla tersenyum dengan manisnya, dia melanjutkan perkataan Rafa yang dipotongnya. Pesan yang selalu disampaikan Rafa kepada cewek itu bila mengantarnya ke kampus. Kepalanya sudah sangat hapal dengan kalimat itu, membuat Rafa membalas senyumnya dengan sama senangnya.



::::::::::​



“Sayang, dua minggu lagi kan hari valentine. Kamu inget kan kalo 14 februari itu tanggal kita jadian yang ketiga? Jadi aku mau dibeliin kado spesial. Pokoknya kado yang gak pernah aku punya. Kejutan yang istimewa pokoknya. Awas ya kalo kamu lupa.”


Suara Kayla yang minta diberikan kejutan selalu berputar di kepalanya, dia memikirkan segala macam hadiah yang pantas untuk kekasihnya.

Candle light dinner? No. Itu sudah terlalu basi. Banyak yang pakai.

Mawar? No. Itu sudah pernah diberikan saat dia menyatakan cinta kepada Kayla dan ditolak karena dia tak suka diberi mawar.

Hm, kejutan itu harus sesuatu yang tak pernah dia berikan, melambangkan cintanya yang begitu besar atau mungkin sedikit sensual? Ah ya.. sensual… bagaimana kalau pakaian dalam seksi? Lingerie? Lalu menyuruh Kayla memakainya saat makan malam. Kemudian mereka akan memadu kasih, menikmati tubuh masing masing dan aahhh… itu bisa menjadi malam yang indah… haha ops ini tidak baik, kalau pikiran pikiran erotis ini dilanjutkan dia tak akan bisa bekerja dengan baik. Uh, sabarlah, aku tahu kau sudah tak sabar pulang ke rumah. Batin Rafa sambil mengelus kejantanannya agar kembali meringkuk.

Lingerie… ah.. tidak tidak… Rafa yakin sekali kalau Kayla akan ngambek tujuh hari tujuh malam bila kejutannya berbau mesum seperti itu. Tentu saja karena kado seperti itu hanya untuk kepentingan burung Rafa sendiri, bukan kado yang cukup spesial bila diberikan pada Kayla yang senang hal hal yang unik.

Rafa berpikir keras untuk membeli kado atau kejutan yang cocok. Dia membuka gadgetnya dan mencari-cari kado yang akan cocok untuk Kayla. Selama beberapa menit jemarinya menari-nari di atas virtual keyboard, namun tak satupun artikel yang membuka pikirannya akan kado terbaik. Sial. Dia tak cukup kreatif untuk bersikap romantis pada perempuan. Selama ini dia selalu membelikan benda yang Kayla inginkan. Bahkan untuk hari ulang tahunnya dia tak pernah susah berpikir. Tinggal tanya apa mau Kayla maka dia belikan. Namun beberapa hari ini Kayla ngotot ingin hadiah kejutan, dengan kategori tidak ada di tv, tidak ada di film tapi boleh terinspirasi dari situ, tapi jangan mirip banget. Hadeuhh… cewek memang sulit dimengerti.

Saat ini dia mengelilingi tiap sudut mall demi Kayla, setelah otaknya bertambah pusing karena rekomendasi dari artikel yang dia baca, Rafa memilih untuk langsung ke pusat perbelanjaan di pusat kota. Tiap lantainya ia jelajahi mulai dari toko perhiasan, hingga aksesoris wanita, namun tidak ada yang menurutnya unik. Kalung, gelang, anting, cincin? Ah itu tidak unik sama sekali. Boneka? Sudah sering Kayla meminta dibelikan boneka bila mereka kencan.

Berkeliling selama satu jam membuatnya resah, mungkin ini yang dinamakan perasaan wanita ketika mereka tidak menemukan barang yang cocok saat belanja. Kini Rafa mengerti, mulai sekarang dia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan mengomel bila Kayla belanja dua jam namun tangannya masih tetap kosong, alias belum belanja sama sekali walaupun sudah keliling sepuluh toko. Kini perutnyalah yang protes karena sedari tadi dia lupa makan siang gara gara mencari hadiah. Nasib pria romantis.

Rafa mengacak kepalanya, lalu menghembuskan nafasnya berat.

Da aku mah apa atuh, cuma kaleng khong guan isi rengginang. Batinnya.

Rafa berdecak kesal. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah Kayla, berharap semoga Kayla kelepasan bicara dan memberi tahu apa yang diinginkannya sebagai hadiah. Dia sudah menyerah. Dia bisa stress kalau begini caranya.



::::::::::​



Sepanjang perjalanan, otak Rafa terus berputar. Ia mencoba mengorek memorinya, mencari tahu hal apa yang tidak pernah dimiliki Kayla dan tidak pernah ia berikan sebelumnya.

Sesekali ia mengetuk-ngetukkan jarinya di setir kemudi, dia tidak dapat membayangkan bila saat harinya tiba, Kayla akan marah padanya karena tak diberikan kado yang sesuai. Tiga puluh menit kemudian ia pun tiba di depan gedung tempat Kayla tinggal. Entah kenapa hari ini dia merasa rindu yang amat sangat, setelah kemarin tak bertemu seharian, dia kini bergegas naik menuju kamar 1014, menekan nomor kombinasinya lalu masuk ke dalam.

“Sayang… “ panggilnya. Suara televisi datar dengan iklan coklat mengisi kesunyian di sana. Namun wujud Kayla belum nampak. “Kayla….” Panggilnya lagi, kemudian bergegas ke kamar, namun keadaan tetap sama. Ceweknya tak ada di tempat itu. Namun ada sesuatu yang aneh saat Rafa melihat kondisi kamar Kayla yang tak seperti biasanya. Selimut dan Seprai yang tergulung, nakas yang kosong karena isinya sudah tergeletak hancur di lantai, vas bunga yang hancur, membuat hati Rafa berdebar keras. Dia bertanya tanya apa yang terjadi dengan Kayla hingga kondisi kamarnya seperti ini.

Saat dia menjelajahi seluruh ruangan, pikirannya tertuju pada kamar mandi yang belum ia jamah, pelan ia mendekati ruangan itu, lalu mendengar samar suara shower yang termakan oleh suara tv yang menyala dengan volume full. Tanpa pikir panjang ia membuka pintunya. Seketika itu darahnya bergolak, kecemasan meliputi dirinya melihat Kayla sedang berdiam di dalam bathtub dengan pakaian lengkap, air yang tumpah dan shower yang menyala. Pandangannya kosong, rambutnya basah, dengan helaian yang menempel di pipi,dagunya bertumpu pada kedua lututnya, dan matanya merah.

“KAYLA!”

Tergopoh dia menghampiri Kayla dan memegang bahunya.

“Kamu kenapa sayang?” ucapnya cemas, namun Kayla seperti tak mendengar, bibirnya bergetar,

“Kayla.” Dengan lembut Rafa memeluknya, walaupun tak tahu apa yang terjadi pastilah itu hal yang sangat buruk sehingga membuat Kayla menjadi begini.

“Ja… ngan….” Kayla berbisik.

“Jangan Sen… tuh… gue! PERGIII! JANGAN SENTUH GUE BAJINGAAAN! LEPASIN GUE!”

Rafa terkejut dengan reaksi kekasihnya yang tiba tiba berteriak dan memberontak. Air matanya mengalir dia histeris, memukul mukul dada Rafa.

“Sayang, ini aku Rafa, kamu kenap… ‘

“GUE JIJIK SAMA LO! PERGIII! BRENGSEK! SETAN!”

Rafa tak bodoh untuk memperkirakan apa yang terjadi, jantungnya memompa deras, membuat darahnya bergejolak. Ada yang berani menyentuh Kayla. Giginya gemeletuk menahan amarah.

“JANGAN SENTUH GUE! TOLONG! Per…gi….” Kayla kemudian terisak dalam tangisnya.

“Ini aku sayang Rafa! Pacar kamu! RAFA!” tangan Rafa memegang wajah Kayla, membuat mata Kayla bertatapan dengan matanya. Hingga beberapa detik kemudian dia sadar, bahwa Rafa ada di hadapannya.

“Ra… fa….” Lalu Kayla memeluknya.

“Rafa Rafa Rafa,” dia menyebut nama Rafa berulang, membuat Rafa bersyukur, setidaknya Kayla masih mengingatnya.

Rafa menggendong Kayla dan mematikan shower yang masih menyala. Perlahan dia membawanya ke tempat tidur dan mengusap tubuh Kayla dengan handuk. Kemejanya yang basah telah dibuka Rafa, sementara Kayla hanya diam sambil setengah menggigil. Satu persatu bajunya dibuka hingga kini Rafa melihat tubuh cewek itu seutuhnya. Dadanya kembang kempis melihat banyak sekali tanda merah di tubuh kekasihnya.

“Jahanam,” Rafa menggeram lalu secepatnya mengusap tubuh Kayla dengan handuk dan memakaikan pakaian untuknya.



::::::::::​





Rafa melihat Kayla dengan tatapan yang begitu memilukan, di hadapannya keadaan Kayla begitu mengenaskan. Sudah tiga hari sejak kejadian itu dan Kayla berubah. Tak pernah lagi dia bicara atau berceloteh riang seperti biasanya. Tak ada lagi Kayla yang cerewet saat meminta kado valentine, sekarang hanya Kayla yang murung, diam, hanya anggukan dan gelengan kepala yang didapati Rafa ketika mengajaknya berbicara. Tiap malam dia menjerit histeris, meminta tolong. Ada kalanya dia memukul Rafa dan mengusirnya, atau dia ditemukan pingsan di kamar mandi dalam keadaan mengenaskan.

“Dia… waktu itu pulang sendiri, gue ga tahu kalo ternyata Kayla bisa jadi kayak gini,” ucap Dian saat ditanya. Temannya sama shocknya dengan dirinya mengetahui keadaan Kayla yang cukup memprihatinkan. Dian menangis, menyesal tidak menemani Kayla pulang atau menyuruhnya menginap saat pulang dari rumahnya. Sungguh dia tidak tahu setan mana yang beraninya menyentuh kekasih Rafa. “Maafin gue Raf.”

Suram.

Bahkan Rafa tak berani berbicara pada orang tua Kayla, dia tak bisa menjaga anaknya sebagaimana yang ia janjikan dulu saat pertama berhubungan dengan cewek itu. Apalagi semakin hari keadaan Kayla semakin mengkhawatirkan. Dia tak bisa membayangkan bila orang tua Kayla tahu hal ini. Rasanya perasaan bersalah saja tak cukup. Rafa begitu sakit saat ini. Hatinya memendam kemarahan yang amat sangat namun tak tahu harus ia lampiaskan pada siapa. Di sisi lain, ia ingin selalu ada di samping Kayla. Walau bagaimanapun, Kayla adalah wanita yang ia cintai dengan segala pesonanya ataupun kekurangannya.

“Yang… kamu inget ga? Waktu itu kan kamu minta kado valentine,” ucapnya sambil mengelus rambut Kayla. Namun cewek itu tak bergeming.

“Waktu itu aku jalan keliling mall, cari kado yang unik seperti yang kamu bilang, ampe berjam-jam loh, tapi ga ketemu yang.” Kayla masih diam, tak merespon.

“Hehe engga deh ga berjam-jam, cuma satu jam doang, tapi kakiku pegel banget, kamu tahu kan aku ga suka keliling mall kayak cewek begitu, tapi semua aku lakuin demi kamu, Kayla.”

Air mata Kayla mengalir walau bibirnya tak mengucapkan sepatah kata pun. Membuat Rafa melingkarkan tangan di bahunya dan membuat Kayla bersandar di dadanya.

“Maafin aku ga bisa ngejaga kamu, aku bener bener gak tahu harus gimana lagi. Aku pengen ngehajar si brengsek yang berani nyakitin kamu tapi aku gak tahu siapa dia.”

Kayla terisak.

“Kamu mau kan bilang siapa orangnya? Biar aku hajar bajingan itu!”

Namun Kayla hanya terisak pelan. Dia tak bisa mengatakan kepada Rafa. Dia tak mampu. Kelebatan bayangan itu begitu menjijikan, sampai sampai dia merasa mual, ngeri dan tersiksa secara bersamaan. Mengingat bahwa tubuhnya dijamah oleh tangan seorang bajingan membuatnya membenci dirinya sendiri. Bibir lelaki itu yang mendarat di tubuhnya seakan menari dalam benaknya.

“Per… gi….”

Rafa tersentak lagi, “Sayang.”

“BAJINGAN LO! PERGIIIIII! AAAAAAARGHHHH!”

Kayla kembali histeris.


::::::::::::::::::::


Ada waktu yang bisa mengubah kebencian menjadi sebuah kasih sayang
Ada waktu yang bisa mengubah cinta menjadi sebuah kesalahan
Ada waktu yang bisa mengubah amarah menjadi sebuah penyesalan
Ada waktu yang bisa membuat sebuah pertanyaan terjawab dengan sendirinya.


Waktu, ya. Sudah enam hari berlalu, Kayla sudah mulai berbicara, memanggil nama Rafa, menyapa saat Rafa pulang kerja, dia juga sudah mulai beranjak dari kamarnya. Tak lagi meringkuk di tempat tidur. Masih sering bermimpi buruk, namun tak separah dulu.

"Rafa," akhirnya Kayla membuka mulutnya. Rafa menatap Kayla sambil tersenyum. Ia senang Kayla akhirnya bersuara.

"Perkosa aku," Kayla berkata lirih. Rafa terkejut mendengar permintaan pacarnya.

"Kamu apa-apaan sih sayang? Jangan bercanda ah."

"Aku gak becanda Rafa," Kayla mengangkat kepalanya, menatap tajam Rafa.

"Please! Aku ga mau mengingat kejadian itu terus! Perkosa aku!" Kayla menjerit keras, memukul dada Rafa. Rafa menangkap kedua tangan pacarnya dan mendekapnya erat. Dia benar benar bingung dengan sikap Kayla. Mana mungkin Rafa tega memperkosa pacarnya sendiri? Belum lagi dia adalah korban perkosaan lelaki biadab yang saat ini tidak Rafa ketahui identitasnya.

"Jangan bodoh, Kayla. Aku sayang kamu. Aku ga mungkin melakukan hal seperti itu," ucap Rafa lirih. Hatinya sedih mendengar permintaan pacarnya. Entah apa yang dipikirkan Kayla hingga ia memintanya untuk mengulangi kejadian buruk tersebut.

"Kalau kamu sayang aku, lakukan Rafa. Aku ingin mengingat wajahmu sebagai pemerkosaku. Aku ingin mengganti kenangan buruk ini walau sepertinya tidak mungkin. Tapi aku mencoba melakukannya. Aku mohon perkosa aku," isak Kayla dalam pelukan Rafa. Kayla tidak tahan lagi dengan mimpi buruk yang selalu menghantuinya. Terlebih saat dia terbangun, wajah lelaki brengsek itu muncul dalam benaknya. Kadang ia menjerit dan memukul Rafa hanya karena menyangka bahwa Rafa adalah orang bejat itu.

Rafa bimbang. Di satu sisi, ia ingin membantu Kayla sebisa mungkin, tapi di sisi lain, ia tidak mau membuat Kayla kembali mengingat kejadian buruk tersebut. Kayla melepaskan dirinya dari pelukan Rafa. Ia memegang kedua pipi Rafa dan mengecup bibirnya lembut.

"Perkosa aku atau…." Kayla menarik napas sejenak, "atau aku akan bunuh diri, Rafa Azka Putra."

Rafa terhenyak. Kayla hanya memanggil nama panjangnya saat ia benar-benar marah atau serius. Rafa sadar kalau Kayla tidak main-main atas permohonannya. Akhirnya, Rafa mengangguk singkat. Kayla pun berdiri dan mengganti pakaiannya dengan hot pants dan tank top. Baju yang sama dengan yang dikenakannya saat hari nista itu.

"Kamu berdiri di pintu depan," tunjuk Kayla ke arah pintu begitu ia selesai mengganti pakaian. Rafa mengikuti perintah Kayla dalam diam. Hatinya berontak. Ia tidak ingin mengetahui detail yang terjadi pada kekasihnya. Namun dia juga tak tahan melihat keadaan Kayla yang terus terpuruk.

"Sa… saat itu aku lagi memasak untuk makan malam. La..lalu suara bel berbunyi. Bodohnya aku berpikir bahwa itu kamu sehingga aku membuka pintu begitu saja tanpa mengintip terlebih dahulu," jelas Kayla dengan suara pelan. Ia terdiam sejenak. Terlihat dia sedang mengingat kejadian buruk itu walaupun dia ingin menyingkirkannya.

"Begitu aku membuka pintu, lelaki tersebut langsung menerjangku. Sambil menutup mulutku, ia mendorongku ke sofa itu. Sekarang coba lakukan itu, Rafa, dan jangan lupa menutup pintu dengan kakimu," Kayla berkata sambil membuka pintu depan dan mendorong Rafa keluar.

"Yang serius ya, Rafa, please," Kayla menatap Rafa, tak terasa air matanya mengalir. Rafa hanya bisa mengangguk singkat menjawab permintaan Kayla, kemudian pintu pun ditutup.

Rafa masih bimbang. Dia tidak yakin bisa melakukan reka ulang ini. Tapi Kayla tidak memberinya waktu untuk berpikir. Pintu apartemen Kayla pun terbuka. Rafa memutuskan untuk mencoba cara ini agar trauma Kayla hilang, sekalipun hati kecilnya menolak.

"Hhmmmppphhh," Kayla bergumam, tertahan oleh tangan Rafa yang menutup mulutnya. Dengan cepat Rafa mendorong Kayla ke arah sofa di ruang tamu. Tidak lupa ia menutup pintu dengan kakinya, seperti yang diperintahkan Kayla.

"Sekarang kamu ancam aku jangan bersuara terus kamu remas payudara aku," perintah Kayla kembali. Rafa mengangguk singkat. Hatinya pedih.

"Jangan bersuara," geram Rafa sambil meremas payudara Kayla. Kayla meronta di bawah tindihannya. Air matanya kembali keluar.

"Cium aku, terus tampar pipi aku sambil bilang kalau aku pelacur." Kayla menginstruksikan Rafa apa yang harus dilakukan. Rafa menutup matanya. Hatinya tidak tega.

"Buruan, Rafa!" bentak Kayla, "tamparnya yang kencang."

Rafa pun mencium bibir Kayla sambil tetap meremas kedua payudaranya. Kayla memberontak hebat di bawahnya, menendang ke sana ke mari, mencoba melepaskan diri. Rafa pun menarik napas singkat

Plaaak!

Ia menampar pipi Kayla. Tangannya bergetar hebat. Menampar orang yang dia cintai bukan hal yang diinginkannya.

“Maaf.” Hanya itu yang terucap di mulut Rafa, namun Kayla menggeleng, “lanjutkan.” Air matanya semakin deras.

"Diam pelacur! Turuti semua keinginanku atau aku akan membunuhmu!" bentak Rafa dengan suara keras. Tubuh Kayla menegang. Ia terlihat shock dengan perkataan Rafa.

"Sekarang lepaskan semua baju dan celana aku dengan paksa sampai telanjang, lalu seret aku ke dapur. Seretnya sambil tarik rambut ya, Rafa," Kayla berkata sambil menerawan, berusaha mengingat kejadian malam itu. Rafa menatap Kayla tak percaya. Ia tidak menyangka Kayla mendapat perlakuan sekasar itu, dan sekarang ia harus mengulangi hal tersebut.

"Ayo, Rafa."

“Aku gabisa Kayla.” Namun Kayla membawa tangan Rafa untuk membuka bajunya. Mau tak mau Rafa menurut. Dia melepaskan tank top Kayla, namun tangan Kayla berusaha menahannya, membuat Rafa terpaksa menahan kedua tangan Kayla di atas kepalanya dengan satu tangan. Rafa pun menarik tank top Kayla ke atas dan melepaskannya, membuat payudara Kayla hanya tertutupi oleh bra berwarna pink. Rafa meneguk ludahnya. Tak bisa ia pungkiri, ia pun mulai terangsang. Penisnya perlahan berdiri tegak. Lelaki bodoh, bisa bisanya terangsang saat keadaan pacarmu seperti ini. Rafa mengumpat dalam hati.

Rafa pun kemudian menarik paksa bra Kayla sampai lepas, mengekspos kedua payudara bulat itu. Tanpa ia sadari, Rafa mendekatkan mulutnya dan menghisap puting Kayla, membuat Kayla menggelinjang.

"Hhmmpph, Rafa. Puting aku ga dihisap," Kayla berkata pelan. Badannya menggeliat lemah. Ia tidak bisa berbuat apapun karena tangannya masih dipegang erat oleh Rafa.

Sambil terus mencumbui kedua payudara Kayla, tangan Rafa yang bebas bergerak ke arah celana Kayla dan melepaskan kancing serta menurunkan resletingnya.

"Ke dapur, Rafa. Paksa aku ke dapur," ucap Kayla lemah.

Rafa pun melepaskan cumbuannya dan melepaskan hot pants Kayla. Ternyata Kayla memakai celana dalam seksi.

"Lepasin bajingan! Lepasin!" Kayla berteriak, berusaha menendang Rafa. Rafa hanya diam dan menarik turun celana dalam yang hampir transparan tersebut. Rafa kembali meneguk ludahnya saat vagina Kayla yang hampir tak berambut tersaji di hadapannya.

"Rafaaa! Jangan di jilat!" teriak Kayla saat Rafa menciumi vaginanya. Seakan tak mendengar teriakan Kayla, Rafa terus memberikan rangsangan di vagina Kayla.

"Rafa, please, ke dapur," isak Kayla pelan. Rafa langsung berhenti mendengar Kayla menangis. Ia lupa kalau ia saat ini harus membantu pacarnya, bukannya malah melakukan hal yang menyenangkan egonya saja.

"Maaf," ucap Rafa lirih.

"Ke... ke dapur," balas Kayla.

Rafa pun melepaskan tangan Kayla dan menjambak rambutnya. Ia berjalan pelan ke arah dapur, sementara Kayla berteriak memohon, mengumpat dan mencaci Rafa.

"Kamu paksa aku berdiri menghadap ruang tamu sambil aku pegang meja dapur ini ya, terus kamu masukin aku dari belakang," kembali Kayla menginstruksikan Rafa apa yang harus dilakukan.

Rafa mengangguk singkat. Ia kemudian memaksa Kayla berdiri dan mengarahkannya ke maja dapur, memaksanya bersandar ke meja tersebut. Dengan cepat, Rafa pun melepas celananya dan mengeluarkan penisnya yang telah meminta dibebaskan dari tadi. Rafa kemudian menarik pinggul Kayla, mengubah posisinya sedikit menungging. Ia pun mengarahkan penisnya ke bibir vagina Kayla, bersiap mendorongnya.

“Panggil aku pelacur Rafa,” ucap Kayla lemah.

"Rasakan ini pelacur," ucap Rafa sambil melesakkan penisnya.

"Lepasin! Keluarin! Bangsat! Lepasin! Sakit!" Kayla berteriak saat Rafa memasukan penisnya. Seakan tuli, Rafa memaju mundurkan pinggulnya, memompa penisnya di dalam vagina Kayla.

"Lepasin! Brengsek! Lepasin, lepasin, lepasin," Kayla kembali memohon, namun semakin lama semakin lemah menandakan ia telah putus asa. Rafa semakin cepat menggerakan penisnya. Entah mengapa ia merasa sangat terangsang. Ia pun hampir sampai pada klimaksnya

"Lepasin, jangan di dalam, jangan di dalam," ucap Kayla.

Rafa menyemburkan spermanya di dalam vagina Kayla. Setelah selesai menyemprotkan semua isi di penisnya, Rafa menarik lepas alat kelaminnya dari vagina Kayla. Ia pun terduduk lemas di lantai dapur. Dalam hati dia mengutuk kelakuannya yang seperti binatang. Amarahnya semakin menumpuk. Dia tidak bisa diam. Bagaimana pun caranya dia harus menemukan lelaki bejat yang telah membuat Kayla seperti ini.

“Hiks….” Suara Kayla.

Rafa menoleh, melihat keadaan Kayla yang baru saja ia perkosa.

“Maaf,” ucapnya setengah pelan.

“Aku gak bisa. Aku gak bisa lupain wajah dia Rafa. Aku gak bisa… tadi aku ngerasa diperkosa untuk kedua kalinya oleh orang yang sama… rasanya… sakit.…” Kayla menangis sesenggukan. Hati Rafa semakin tersayat. Bodohnya dia. Seharusnya tadi dia menolak. Seharusnya dia tak melakukan apa yang Kayla minta. Tapi dia malah terangsang dan makin menyakiti Kayla.

“Sayang….” Rafa memeluk Kayla.

“Kamu harus ngomong, siapa yang berani ngelakuin ini sama kamu?”

Kayla mengusap air matanya, “Kalau aku bilang kamu percaya?”

“Bodoh. Tentu saja!”

“Dia….” Rafa menunggu sebuah nama yang terucap dari bibir cewek itu.Tunggu saja. Brengsek itu pasti akan mendapat akibatnya dari Rafa.

“Dia ayahmu… waktu itu dia mabuk.”


::::::::​


"Sayang, dua minggu lagi kan hari valentine. Kamu inget kan kalo 14 februari itu tanggal kita jadian yang ketiga? Jadi aku mau dibeliin kado spesial. Pokoknya kado yang gak pernah aku punya. Kejutan yang istimewa pokoknya. Awas ya kalo kamu lupa.”


Rafa kembali mengingat ucapan Kayla dua minggu lalu. Sebelum semuanya terjadi. Valentine, besok adalah hari yang ditunggu Kayla. Apakah dia ingat? Apakah besok dia akan menagih kadonya? Setelah kejadian “Rafa memperkosa Kayla”, dia kembali diam. Sedikit sekali kalimat yang terlontar dari bibirnya. Dia kadang meminta maaf dalam tidurnya, atau menjerit tanda sedang masuk ke dalam kenangan buruk itu lagi.

Belum lagi kejutan yang diberikan Kayla saat dia mengakui pelaku perbuatan bejat yang tak lain ayahnya sendiri. Bisa bisanya. Bisa bisanya ayahnya melakukan hal ini pada kekasihnya sendiri. Memang dia beberapa kali melihat tatapan tak sopan ayahnya pada Kayla. Namun tak menyangka bahwa ayahnya akan berlaku seperti ini. Sudah sejak lama dia membenci ayah kandungnya sendiri karena kelakuannya yang suka gonta ganti perempuan hingga ibunya meninggal. Kini dia harus menghadapi kenyataan kalau kekasihnya diperkosa oleh ayahnya sendiri? Shit. Ayah macam apa dia! Biadab!

Melihat Kayla yang semakin lama terasa semakin menjauh, bahkan sulit untuk dia sentuh membuat perasaannya semakin tak karuan. Kembali dia mengingat tentang kado valentine yang diinginkan Kayla. Mungkin itu satu satunya harapan agar Kayla bisa kembali ceria. Ya. Dia akan memberikannya. Sesuatu yang tak pernah dia berikan untuk kekasihnya. Sesuatu yang akan membua dirinya tersenyum senang. Sesuatu yang akan membuat beban Kayla berkurang.

Tunggu saja sayang. Aku akan memberikan Kado yang paling indah untukmu.

Tubuhnya beranjak, dia amat berharap kalau kado valentine darinya dapat membuat Kayla kembali bahagia.


14 Februari, Pukul 8 Pagi

Kayla membuka matanya saat sinar mentari pagi menerobos masuk ke kamarnya. Dia mengerjapkan mata, membiasakan diri agar terbiasa dengan cahaya itu hingga akhirnya terbangun sepenuhnya dari rasa kantuk. Tubuhnya terasa ringan pagi ini. Entah kenapa. Mungkin karena untuk pertama kalinya sejak dua minggu terakhir, dia tak bermimpi buruk. Rasanya nyaman sekali. Walau ingatan itu masih terpatri kuat di otaknya namun Kayla senang karena alam mimpi berpihak padanya. Tak membiarkan dia dalam ketakutan lagi saat tertidur. Semenjak dia jujur pada Rafa, ada rasa bersalah yang sedikit menggelayutinya. Dia sudah menyakiti kekasihnya sendiri. Rafa terlihat terguncang kala itu, namun Kayla tak bisa berbuat apa apa. Dia sendiri tak bisa memungkiri kalau sampai detik ini kalau dia sangat membenci ayah Rafa. Sungguh, dia tak bisa memaafkan manusia yang seenaknya mengambil kenikmatan dari tubuh perempuan yang bukan miliknya. Apalagi Kayla hanya mengenal Rafa sebagai lelaki yang satu satunya singgah di hidupnya dan dia izinkan menyentuhnya. Saat orang lain melakukannya dia merasa tubuhnya sudah bukan miliknya lagi. Hingga kini dia jijik pada dirinya sendiri, bahkan kadang menggosok tubuhnya terlalu keras hanya untuk menghilangkan bekas yang dibuat oleh pria laknat itu.

“Rafa….” Bibirnya bergumam. Pagi ini Rafa belum menemuinya, padahal biasanya dia selalu menyajikan segelas susu cokelat dan roti di kamarnya. Kemana Rafa, pikirnya. Kakinya menyentuh lantai. Mencari sosok yang selama ini diacuhkannya.

“Nyari Rafa?” suara perempuan mengalun, membuat Kayla menoleh. Itu temannya Dian membawa nampan berisi segelas coklat dan sepiring roti. Namun Kayla tak peduli. Dia kembali berbaring dan membalikkan badannya. Dia cuma ingin Rafa.

“Rafa minta gue buat jagain elo La, sekarang makan ya?” bujuknya. Namun Kayla enggan menurut. Dia lebih memilih memejamkan matanya dan memunggungi Dian.

“Rafa nitip ini nih buat lo. Tadi pagi dia dateng ke rumah, trus nitip kado ini, sama surat, ini suratnya gue simpen di atas nampan ya. Gue mau ke alfamart dulu sebentar,” ucap Dian. Ia pun pergi meninggalkan kamar apartement Kayla.

Sementara itu Kayla masih berbaring di ranjangnya. Pikirannya hanya tertuju pada Rafa. Ia mengambil handphone yang berada di tepi ranjang dan menatap wajah Rafa di wallpaper handphonenya. Sungguh besar perasaan rindu yang ia rasakan. Dengan enggan dia mendekati nampan dan mengambil roti buatan Dian, saat itu mata Kayla tertuju pada sebuah amplop berwarna hijau, warna kesukaannya. Dia mengambil amplop tersebut dan membukanya.


Dear, Kayla tersayang,

Aku tahu bahwa cara ini agak kuno,
Bukan zamannya lagi seorang pria menulis surat untuk wanitanya,
Tapi aku tak punya cara lain lagi selain melakukannya.
Kuharap kamu bisa tahu perasaanku yang sesungguhnya setelah kamu membaca surat ini.

Oh iya, Happy Valentine’s Day sayang…
Kamu ingat? Dua minggu lalu kamu merengek minta dibelikan kado?
Mungkin aku adalah pria paling payah sedunia.
Sampai saat ini aku belum tahu apa yang kau inginkan di hari ini.
Tapi aku akan berusaha mendapatkannya malam ini, atau sekarang sudah pagi ya? Kau pasti membacanya di pagi hari… dan saat itu aku yakin bahwa kau akan menerima kadonya.

Kau penasaran?
Baiklah akan kuberitahu,
Tapi sebelumnya aku akan memberitahukan suatu kenyataan dulu padamu,
Kenyataannya bahwa hingga detik ini aku mencintaimu
Apapun keadaanmu, bagaimanapun masa lalumu,
Aku tak sanggup lagi melihatmu terpuruk dengan kejadian buruk yang menimpamu,

Percayalah sayang. Aku ingin sekali melihatmu bangkit lagi, hingga semua mimpi buruk itu dapat kau lupakan.
Dan izinkanlah aku menghapus mimpi burukmu,
Aku berjanji, tak akan membiarkanmu menatap mimpi burukmu lagi.

Semoga hadiah ini bisa membuatmu tersenyum kembali, sungguh aku rindu sekali dengan senyummu sayang.
Aku rindu melihatmu bernyanyi dengan suaramu yang lucu, yah kata orang sih cempreng, namun bagiku kau adalah pemilik suara paling merdu yang pernah kutemui.
Maaf, maafkan aku untuk segalanya.

Aku sadar, aku salah. Aku sadar aku tak bisa menjagamu hingga kamu menderita seperti ini.
Aku juga sadar kalau aku bukanlah lelaki yang pantas kau cinta, mengingat aku juga ikut andil dalam membuatmu sakit hingga sekarang.

Tapi hanya satu yang kupinta, jangan lupakan aku sayang. Aku janji suatu saat aku akan menemuimu lagi, saat kau sudah kembali bahagia, saat kau menemukan cintamu kembali, atau saat kau bisa menemukan pria yang benar benar bisa menjagamu, saat itu aku akan menyapamu sebentar untuk kembali melihatmu dari jauh.

Terima kasih untuk segala cinta yang kau berikan, dan maaf untuk semua kesakitan yang kuberikan atas kesalahan yang aku lakukan.

I love you,

Rafa Azka Putra​



“Rafa….” gumamnya, kelopak matanya berkaca kaca hingga airnya tumpah mengalir di pipinya. Lalu dia teringat akan kadonya. Kotak berwarna merah yang dihiasi pita di atasnya. Dia membukanya pitanya perlahan, lalu membuka penutupnya.

Sebuah benda mengkilap, berdiam manis di sana, dan sebuah kertas kecil di atasnya, tangan Kayla bergetar, melihat benda tajam berlumuran warna merah di dalam kotak tersebut, lalu memo itu, dia membacanya, tulisan Rafa.

Ini kadonya sayang, si bajingan itu sudah pergi, baik baik di sana, I love you


-selesai-
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
udah gapapa kok dimas hehe
makasih om njul :sayang:



capeenya pake sistem kebut sehari :mati:


hepi riding yaahhh :bye:
 
Sis apel, ngetiknya ngebut yah?

Masih banyk typo

Selebihnya Bagussss :kk:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
dont try this at home

:jempol:
 
Sis apel, ngetiknya ngebut yah?

Masih banyk typo

Selebihnya Bagussss :kk:

hehe iyaa kmaren udah puyeng duluan banyak klewat tiponya


makasih dah baca yaa jangan lupa divote haha :v
 
sip sip .. :jempol:

rapih sist tulisannya cuma ada beberapa typo...

ini bikin ngakak loh : Da aku mah apa atuh, cuma kaleng khong guan isi rengginang.Batinnya. hahaha :ha:

overall nice story, goodluck sist ..
thanks ..
:ampun:

wahhh makasihh emooo :kk:

entar vote yahh
 
Mkasih y sis, btw ceritany :jempol:
Cerita2 bwtn sis apel emg dr dl TOP, sama TOPny dgn lejen yg marahin ane dAtas :huhu:

iyaaa asal entar vote yaaaah :cup:

makasiiiih
 
:ampun:
mohon maaf..
jika terkesan bernafsu meninggalkan jejak:Paws: di halaman muka..
nikmati suasana di kala
non Apel yang sedang bercerita..
:Peace:

:kopi::baca:
Loading......

_______________________

membaca selesai....

pas masuk cerita tadi, kesan Rafa dan Keila serasa pasangan Aliando dengan Prilly yang di inpotainmen teve swasta.
:)
 
Terakhir diubah:
:matabelo:
Wow!
endingnya beneran kejutan dari Rafa buat Pril.. eh!:hammer: Kaila maksudnya..


begitulah..
Kalau cinta sudah melekat
ta...bukan rasa coklat
tangan pun bisa nekad
:D
 
Terakhir diubah:
Bimabet
:hua: keren sist apel. Kenapa pada sistem kebut semalem smua nih? =))

Good luck utk challenge nya :hua:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd