Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLENGE 2] The Last Valentine

Alurnya halus, aku juga suka SSnya. Terasa cukup natural walau memang aku kurang suka genre perkosaan.

Coba lihat, dirimu memang paling bagus pakai pov 3. Sudut pandang dimana multi pov bakal terangkai tanpa banyak cacat didalamnya.

Kritikan...
Weww, apa yg mesti dikritik ya?

Mungkin masih sama seperti yg lalu-lalu. Kekuranganmu masih ada di diksi. Jauh lebih baik dibanding 'buku sampul coklat', tapi masih ada beberapa kata yg mestinya tertulis dengan benar, tapi nyata-nyatanya salah.

Contoh : 'kemarin' tertulis 'kemaren'

Gak akan jadi masalah kalau kata 'kemaren' yang tidak baku ada di dalam dialog, tapi akan berbeda sekali kalau kata itu muncul di narasi. Tapi, tergantung bagaimana narasinya itu sendiri sih.

Contohnya kayak 'Mad Trip' karya bang black_sigil. Disana kamu bisa liat narasi yang santai, bahasa yang luwes, dan seakan ada 1001 kemungkinan kata-kata untuk muncul di dalam narasi. Disini penggunaan kata-kata tidak baku gak akan berpengaruh besar.

Tapi, coba bandingkan dengan 'Silent Rose' punya om dew. Struktur kata-kata berpola apik, tersusun rapi, dengan bahasa yang lebih formal dan universal. Disini penggunaan kata tidak baku bakal terlihat mencolok dan menggangu mata.

Nah, berhubung kau mengambil tipe narasi seperti omdew, well... Sorry to say, disinilah kesalahannya.

Lagi, poin minus kedua dalam cerita yang ini ada dalam logika.

Kepikiran nggak sih, seandainya dirimu ketemu pertama kali dengan seseorang, trus langsung bikin video ketika kalian kenalan
=)) aku sama sekali gak kepikiran.

Ingat, ceritamu ini bukan genre fantasy seperti ADMM dimana kejadian janggal bisa ditutupi dengan sihir.
Mungkin perencanaan matang sebelum mulai menulis bakal meminimalisir kesalahan logika macam itu.

Kalau gak salah, aku pernah baca di thread tip&trik. Dimana salah satu suhu berkata bahwa ada baiknya membaca ulang satu kalimat yang sudah diketik sebelum melanjutkan ke kalimat selanjutnya. Itu juga bisa meminimalisir kesalahan lho. Bocornya POV misalnya.

Tapi, dirimu tak perlu berkecil hati.
Sejauh ini, The Last Valentine masih karya terbaikmu. Bukan mengecilkan karyamu yang lain lho, tapi aku lihat kamu sudah banyak kemajuan.

Kayaknya segini dulu deh.
Mungkin nanti bisa minta review dari juri melalui PM

Tetap sehat, tetap semangat..
Supaya bisa nulis cerpan tiap hari
:jempol:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Alurnya halus, aku juga suka SSnya. Terasa cukup natural walau memang aku kurang suka genre perkosaan.

Coba lihat, dirimu memang paling bagus pakai pov 3. Sudut pandang dimana multi pov bakal terangkai tanpa banyak cacat didalamnya.

Kritikan...
Weww, apa yg mesti dikritik ya?

Mungkin masih sama seperti yg lalu-lalu. Kekuranganmu masih ada di diksi. Jauh lebih baik dibanding 'buku sampul coklat', tapi masih ada beberapa kata yg mestinya tertulis dengan benar, tapi nyata-nyatanya salah.

Contoh : 'kemarin' tertulis 'kemaren'

Gak akan jadi masalah kalau kata 'kemaren' yang tidak baku ada di dalam dialog, tapi akan berbeda sekali kalau kata itu muncul di narasi. Tapi, tergantung bagaimana narasinya itu sendiri sih.

Contohnya kayak 'Mad Trip' karya bang black_sigil. Disana kamu bisa liat narasi yang santai, bahasa yang luwes, dan seakan ada 1001 kemungkinan kata-kata untuk muncul di dalam narasi. Disini penggunaan kata-kata tidak baku gak akan berpengaruh besar.

Tapi, coba bandingkan dengan 'Silent Rose' punya om dew. Struktur kata-kata berpola apik, tersusun rapi, dengan bahasa yang lebih formal dan universal. Disini penggunaan kata tidak baku bakal terlihat mencolok dan menggangu mata.

Nah, berhubung kau mengambil tipe narasi seperti omdew, well... Sorry to say, disinilah kesalahannya.

Lagi, poin minus kedua dalam cerita yang ini ada dalam logika.

Kepikiran nggak sih, seandainya dirimu ketemu pertama kali dengan seseorang, trus langsung bikin video ketika kalian kenalan
=)) aku sama sekali gak kepikiran.

Ingat, ceritamu ini bukan genre fantasy seperti ADMM dimana kejadian janggal bisa ditutupi dengan sihir.
Mungkin perencanaan matang sebelum mulai menulis bakal meminimalisir kesalahan logika macam itu.

Kalau gak salah, aku pernah baca di thread tip&trik. Dimana salah satu suhu berkata bahwa ada baiknya membaca ulang satu kalimat yang sudah diketik sebelum melanjutkan ke kalimat selanjutnya. Itu juga bisa meminimalisir kesalahan lho. Bocornya POV misalnya.

Tapi, dirimu tak perlu berkecil hati.
Sejauh ini, The Last Valentine masih karya terbaikmu. Bukan mengecilkan karyamu yang lain lho, tapi aku lihat kamu sudah banyak kemajuan.

Kayaknya segini dulu deh.
Mungkin nanti bisa minta review dari juri melalui PM

Tetap sehat, tetap semangat..
Supaya bisa nulis cerpan tiap hari
:jempol:

muakasih megg....the best deh buat guruku yg satu ini....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd