Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SHARE Cinta, Luka dan Merdeka

Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Bimabet
Wah hamsyoong sodara...kalau menurut gw, kalau emang jadi pisah..yaudah pisah aja udah..tapi tetap perjuangin hak nya ente..Harta gono gini sampai hak asuh anak tetep harus di perjuangin..Tapi ga perlu ente sampai dendam dan rencanain netesin minyak babi segala di kain kafannya segala..itu malah bikin hidup ente ga losss....kalau dah pisah dan dah dapet hak hak ente,,ente tutup aja udah yang kemrin kemarin..jaga silaturahmi tapi ga usah ngurusin urusan mereka lagi...buang buang waktu...
 
salut dengan kesabaran suhu ngadapin keluarga toxic begitu. Sebenarnya kalau udah ada yang nyakitin perasaan ibu kandung sih udah gak bisa di toleransi lagi. Tapi suhu dan Ibu kandung suhu tetap sabar. Gila sih.

Semoga proses perceraiannya berjalan lancar ya hu..
 
Turut prihatin sama kisah yang ts ceritain, dari awal ada perubahan dari istri udah sabar, jangan dirusak kesabarannya sama yang lain.
 
Bimabet
Selamat Siang Suhu

Hari ini saya menuliskan pengalaman hidup yg telah saya lalui selama hampir 17 tahun ini (8th pacaran dan 9th merried) dengan seseorang yg sebut saja sebagai "si H".

apa yg saya ceritakan disini, adalah bagian lanjutan dari cerita saya sebelumnya pada thread 3 tahun silam
"https://www.semprot.com/threads/8-t...umah-tangga-yang-diambang-perceraian.1320462/"

Saya adalah seorang pria yg telah mengalami manis, asin, asam dan pahitnya hidup, terutama soal cinta. Saya lahir dan dibesarkan di keluarga akademisi dan praktisi yg cukup disegani di jawa timur, meskipun kami bukan termasuk keluarga "crazy rich asian" namun kami dianugerahi ilmu dan jaringan pertemanan dan kekerabatan yg cukup beragam sehingga dapat bergaul di berbagai lapisan masyarakat.

Setelah lulus dari SMA pada medio pertengahan th 2000an, saya melanjutkan pendidikan di salah 1 univ ternama di jawa timur, dan disanalah saya bertemu dgn pasangan saya, si H seorang gadis manis yg kala itu adalah remaja sma yg mengikuti lomba yg diadakan di kampus saya, dan saya menjadi liaison officer nya,. perbedaan usia 2 tahun diantara kami tidak menjadi masalah dan justru menjadi pengikat hubungan cinta kami.

Selama pacaran, kami selalu berusaha saling memahami dan saling melengkapi 1 dengan yg lain. salah satu contohnya adalah pada medio 2010 si H harus pindah domisili ke Jakarta karena diterima bekerja utk kantor konsultan keuangan yg cukup terkenal, saya dengan segala kerelaan melepas pekerjaan saya saat itu di jawa timur sebagai konsultan hukum dan memulai segala sesuatunya dari nol dgn dalih melanjutkan S2 di jakarta.

Tahun 2012 saya dan H menikah (saat itu saya berusia 26th dan si H 24th) dan perhelatannya dilangsungkan cukup meriah di jawa timur. Pada saat itu perhelatan kami tersebut dihandle event nya oleh ibu saya krn memiliki pengalaman menikahkan adik, ponakan dan saudara2 lainnya selama lebih dari 1 dasawarsa, saat itupun mertua setuju dan menyerahkan penanganan dan pelaksanaannya pada ibu saya.

Pada tahun 2013 kami memutuskan untuk mengambil rumah secara kredit di kawasan yg cukup terpencil di jakarta selatan (namun kini menjadi kawasan elite krn masuknya beberapa artis) saat itu karena saya percaya kepada si H maka kredit dan nama kepemilikan atas rumah tersebut diatas namakan ke si H, namun pembayaran cicilan kredit bulanannya saya yg menanggung (cicilan kredit rumah tersebut mengambil porsi 80% dari cashflow saya pribadi). Pada awalnya kami berdua berkomitmen bahwa salary saya untuk cicilan kredit rumah dan untuk operasional rumah serta isi dari rumah tersebut si H lah yg menanggung. Karena cicilan kredit rumah tersebut mengambil porsi 80% dari cashflow saya pribadi maka saya tidak dapat memberikan cash bulanan ke H, namun karena saya memiliki pekerjaan sampingan maka setiap kali ada rezeki(+ Rp.30 s/d 60 Jt per 4-7 bulan) selalu saya berikan ke H untuk keperluannya, dan setiap kali kita jalan, makan, nonton, belanja, atau hal lain saya sebagian besar yg melakukan pembayarannya, hingga saya pernah hampir tidak memiliki sisa uang sama sekali di tabungan, dan menunggu uang salary masuk di bulan berikutnya. Saya pun masih mengingat budi baik si H dimana bunga cicilan rumah tiba2 melonjak naik dan membuat 93% salary saya habis tuk cicilan rumah, si H tiba2 ngebom/ngebail out/bayarin sebagian hutang pokok kredit rumah (Rp 400an jt) supaya cicilan rumah turun lagi dan saya tidak pontang-panting mencari tambahan untuk cover cicilan rumah tersebut.

sepanjang tahun 2012 - 2015 pernikahan kami berlangsung cukup harmonis, kami sering jalan-jalan jarak pendek (ke bandung, banten dan sekitarnya),jarak jauh (vietnam, & singapore), kami memiliki rumah yg cukup besar, kendaraan (mobil dan motor), sexual life kami cukup intens dan hangat, saya lulus S2 dan si H mulai sekolah S2 lagi, serta kami dikaruniai pekerjaan impian, saya diterima di Perusahaan Oil&Gas Asing dan dia diterima di anak perusahaan BUMN di bidang transportasi.

Goncangan besar di pernikahan kami mulai terjadi di tahun 2016:

1. pada tahun 2015
ayah saya ketahuan menikah lagi, dan hal tsb membuat hubungan anak & mantu - ayah menjadi renggang, pada akhirnya ayah dan ibu kandung saya bercerai, namun masalah harta gono gini dan waris blm ditentukan. Atas masalah harta gono gini tsb saya justru kalem, karena harta tsb adalah milik dan bekal ayah dan ibu kandung saya di masa tua, namun si H menekan saya agar memastikan bahwa harta kekayaan ayah dan ibu tersebut tidak dialihkan ke istri baru ayah. saya dan H sempat bertengkar namun bisa berdamai kembali.

2. pada tahun 2016
bulan september, kantor pusat di luar negeri mengumumkan bahwa kantor cabang Indonesia Perusahaan Oil&Gas Asing tempat saya bekerja dinyatakan collapsed krn harga minyak dunia yg jatuh, serta adanya keterlibatan korupsi yg membelit CEO perusahaan, alhasil semua karyawan termasuk saya statusnya dilakukan pensiun dini. Saat itu saya panik karena itu artinya saya harus mencari salary dgn rate sama untuk dapat membiayai cicilan kredit rumah. di tengah kekalutan itu si H justru dgn agak memaksa untuk bisa liburan ke perancis, hanya karena teman kantor si H mendapatkan undian liburan ke perancis. dan alhasil kami bertengkar hebat, namum akhirnya kami berbaikan dan utk sementara saya bekerja di perusahaan telco dengan salary 30% lebih rendah dari Perusahaan Oil&Gas Asing tempat saya bekerja sebelumnya;

3. pada tahun 2017,
bulan juli. Adik saya lulus sekolah s2 nya di singapura, saat itu saya hanya memiliki uang Rp. 6jt di tabungan, untung saja saat itu orangtua saya menanggung tiket dan akomodasi selama di singapura. saat itu saya memberikan uang Rp 2 juta untuk uang saku dia dan 4 juta saya bawa untuk jaga2. saat itu saya berkata ke H "kalau uang 2 juta yg kuberi kurang, kamu pakai uang tabunganmu dulu ya, aku pinjam, nanti akan kuganti". ada momen dimana saat kita ke mall dibawah marina bay sands, di gerai kosmetik si H membeli kosmetik SK-II yg ternayata uang 2 juta yg saya beri itu kurang, dan dia membayar menggunakan uangnya sendiri. setelah keluar dari gerai kosmetik tersebut si H tiba2 berteriak marah dan menyebut saya suami tidak bertanggung jawab dan merasa bahwa saya tidak menafkahi dia. orangtua saya kaget dan sedih atas peristiwa tersebut, namun kembali kami bisa berdamai.

4. pada tahun 2019,
lebaran saat itu harga tiket pesawat melonjak naik, dan adik kandung di H tdk dapat pulang karena tidak memiliki dana yg cukup, ditambah dengan si H ada penugasan di cirebon saat hari H lebaran dan di Madiun pas H+6 lebaran, atas hal tsb saya mengusulkan utk mudik ke jawa timur naik mobil, bahkan adik saya meminjamkan fortuner baru nya supaya mudik kami lebih nyaman. Selama perjalanan lebaran tersebut semua berjalan mulus tanpa ada masalah.

Saat di jawa timur saya baru tahu bahwa ada sobat lama saya di Jogja yg baru meninggal, dan saya bertekad utk ziarah ke makamnya sekalian, nyekar makam leluhur dan silahturahmi ke saudara2 saya di jogja. Saat itu saya izin Htuk ke jogja dan akan jemput Hdi solo di H+7 lebaran dan selanjutnya kita balik ke jkt via tol.

Saat itu si H ga ada masalah dan bilang akan ke madiun bareng ortunya (mertua saya) di Hari ke 5 Lebaran. Pas saya mau berangkat ibu kandung saya ga tega kalau saya berangkat sendirian dan karenanya ibu saya mau menemani. Sesampainya di madiun (Hari ke 6 lebaran) kita tetep happy2 jalan, makan seperti biasa.
Ada insiden kecil saat itu dimana si H kena diare krn kurang tawar dgn makanan di madiun, sempat saya beri obat dan dia bilang sudah baikan.
Hari ke7 lebaran, saat pagi sarapan di hotel kita berdua, mertua dan ibu saya juga masih dlm kondisi happy dan becanda2.
Setelahnya saya pamit berangkat ke jogja via solo tuk ziarah makam leluhur, makam teman dan ketemu sodara dan rencanany sorenya saya jemput si H di solo tuk pulang ke jkt. saat itu si H ngomong kalau minta dijemput di stasiun jam 5 krn kereta dari madiun ke solo sampe di solo jam 5 pas.

Selama perjalanan ke jogja dan sampe saya selesai ketemu sodara, saya tidak mendapat firasat apa2 ( saya dan ibu kandung di jogja cuma 1 jam) dan si Hjuga ga ngomong apa2. Sampe pas saya nyetir balik ke solo (jam 3.30), si H minta saya ontime ketemu di solo jam 5 dgn nada agak tinggi, jujur saya panik dan nyetir dgn kencang seperti dikejar setan, sepanjang perjalanan si H selalu telepon saya sampe batre hp abis, dan ganti telepon ke ibu. Sampe dititik dimana saya kalut lantas telp mertua untuk minta tolong agar si H ditenangkan, saya masih nyetir dan secepatnya sampai di solo. Yg bikin saya tambah panik jalanan jogja - solo ternyata macet parah, ditambah banyaknya traffic light yg bikin perjalanan sayakesendat.

Jam 5 si H wa ke ibu bahwa dia -maaf cepirit, dan memutuskan buka kamar di hotel utk istirahat. Saya saat itu tetep nyetir secepat mungkin tuk sampai di Solo (meski ternyata tetep telat 2 jam dr jadwal seharusnya). Pas saya dan ibu sampe di hotel ane lihat si H di toilet dan dia pasang muka kesel.. saya ngomong "kamu sakit ya beb, yuk ke dokter sekalian kita cari makan, aku dan ibu belum makan dr siang"
Lantas dia ngamuk2 "kamu kemana aja, janji dtg jam 5 telat 2 jam, aku ini sakit, diareku tambah parah, ini pasti ada yg nyetanin kamu utk lama di jogja" sambil si H lempar dompet ke muka saya dan mukul2 didepan Ibu..

Ibu kaget dan ngomong "loh loh loh nak, kamu kenapa toh, kok ngamuk2 kaya gitu, istigfar nak... kamu kenapa kok jadi ngamuk kesetanan gini"
si H makin ngamuk sambil nunjuk2 ke ibu "ibuk yg setan, udah ibuk pergi aja.." sambil kabur keluar kamar hotel dan pergi ke lobby bawah.
Saya panik krn ibu nangis, saya yg jd anak kandungnya saja gapernah sekasar itu ke ibu, dan saya jg gapernah sekasar itu ke mertua...
Setelah ibu agak tenang, ane turun ke bawah nemuin si H dan bawa dia ke RS, dan diagnosa dokter si H diare dan dehidrasi sehingga harus opname, saya urusin sampai tuntas itu semua administrasinya sampe selesai dan saya titip ke suster untuk jagain, setelah itu saya balik ke hotel untuk nenangin Ibu. Ibu saat itu dah pesen tiket kereta balik ke jatim dan minta dianter ke stasiun, saya anterin subuh itu sambil minta maaf dan selanjutnya ke RS lagi tuk ngerawat si H.

Besok siangnya mertua dtg ke RS ngamuk2 nyebut saya mantu yg ga punya hati ninggalin istri sakit dan malah milih ketemu sodara yg lain, nyebut saya ga pantes jadi imam yg baik buat anaknya dll. Saya cuma bisa diem dan minta maaf. Tapi mertua dan si H ga brenti nyerocos sampe akhirnya si H ngomong dah capek rumah tangga ma saya dan mau ngajuin gugatan cerai.
Mertua juga bukannya ngademin malah makin ngomporin, bahkan mertua dtg ke rumah Ibu tuk minta agar saya dan si H cerai ma sambil nyerahin balik cincin kawin dari si H.

Dari apa yg disampaikan si H dan mertua, mereka menyebut saya tidak bisa jd imam yg baik krn: (i) saya bukan ahli ibadah ( jujur saya memang cenderung agnostik karena sampai saat ini ada pergolakan batin), (ii) saya sering nyalurin hobby ( hobby saya tersebut positif kok - bukan nyabul, narkoba dan sejenisnya), saat ada hasil dari hobby tsb saya bagi2 ke keluarga si H, dan dana utk hobby itu saya dapatkan dari jual2an barang di tokped, ga ngambil pos dari gaji.

setelah beberapa bulan, ancaman dia untuk minta cerai tidak terjadi, namun sifat asli si H yg buruk, perlahan-lahan mulai terkuak.

(I) pada bulan Agustus 2019, dimana pada saat itu ada acara pernikahan adik saya di jawa timur, dan si H kembali memaki-maki Ibu Kandung, dan Keluarga saya dengan kata-kata tidak pantas, karena saya tidak dapat memenuhi permintaan si H untuk dapat dipesankan akomodasi hotel mewah seharga 4 juta di jawa timur dan membayarkan biaya jahitan sebesar 2.5 juta , sedangkan saat itu si H mengetahui bahwa saya tidak memiliki cukup dana;

(II) pada bulan September 2019, dimana pada saat itu ada acara ngunduh mantu adik saya di Sumatera selatan, pada saat itu si H kembali memaki-maki Ibu Kandung saya dengan kata-kata tidak pantas, karena adanya kesalahpahaman diantara si H dengan Ibu Kandung saya, dimana pada saat itu si H merasa percobaan permintaan maafnya atas peristiwa di solo Juni 2019, dan Peristiwa di Jawa timur Agustus 2019, kurang mendapat sambutan sebagaimana diharapkan oleh si H (si H minta maaf saat baru banget acara ngunduh mantu kelar, dan nda nyampaikan permintaaan maafnya secara langsung dan jadinya awkward diantara si H dan Ibu saya).


namun demikian saya tetap memilih untuk bersabar dan tidak membalas atas sikap dan tindakan temperamental si H, semata mata untuk menghindari terjadinya keributan, karena masih mengharap suatu ketika si H akan berubah dan menyadari kesalahannya, demi kelangsungan perkawinan saya dengan si H. Bahkan ibu saya mengakatan kalimat yg bikin saya nangis krn kebesaran hatinya "le meskipun si H tidak minta maaf ke ibu, ibu sudah maafkan kesalahan dia, karena ibu cuma lihat kamu le. ibu ga sampai hati kalau kalian bercerai, kamu itu anak ibu yg sedari kecil ibu sayangi dan kamu itu anak yg berbhakti ke orang tua, baik ke semua saudara dan ibu yakin kamu kuat jalanin ini semua, kamu percaya saja ke Gusti Allah bahwa nantinya kamu akan dapat bahagia".


5. pada tahun 2020.
Pada awal tahun 2020, saya dan si H merencanakan untuk berlibur di kawasan semenanjung asia yg terkenal akan drama dan kartun nya, liburan itu dimaksudkan untuk melepaskan penat dan mencoba menyalakan kembali api cinta diantara saya dan si H yg meredup karena persitiwa pertengkaran sebelumnya. Saat itu tiket sudah dibeli akomodasi sudah disiapkan matang2 namun terjadilah badai pandemi Covid-19 yg membuyarkan liburan tersebut, saat uang tiket kembali si H menyarankan utk menggunakan uang tsb di program IVF/bayi tabung di RS ibu dan anak di grogol, karena sejujurnya saya dan si H memiliki kelebihan berat badan dan si H didiagnosa mengalami masalah kesehatan berupa Sindrom polikistik ovarium/polycystic ovarian syndrome/PCOS, oleh karena si H memiliki ketidakstabilan hormon didalam tubuhnya yg menyebabkan sel telurnya kecil dan jumlahnya sedikit. Alhamdullilahnya pada bulan mei program IVF/bayi tabung tersebutmenunjukkan hasil dan si H hamil.

di pertengahan 2020 terjadi hal yg cukup menguras pikiran, dimana
- adik kandung saya keguguran dan
- ibu saya dirawat selama 10 hari di rs sekitar tb simatupang karena didiagnosa terkena thypus dan cikungunya. saat itu ditakutkan ibu terkena covid 19, dan yg tersedia untuk menemani sehari2 hanya saya (adik saya baru keguguran, dan suaminya tugas di luar kota). sebelum ibu dirawat si H menitipkan sejumlah uang untuk minta dibelikan ac rumah yg sudah menua, nah karena ibu dirawat di RS, uang tersebut terpakai sebagian dan saya berjanji untuk mengganti uang si H yg terpakai tsb secepatnya.

melihat ibu yg sedang sakit dan saya temani serta uang ac tersebut terpakai, si H kembali ngamuk sejadi2 nya karena merasa saya tidak memperdulikan dia, sayakatakan bahwa ini emergensi dan apabila hal tsb terjadi di mertua, saya juga akan memahami kok. si H makin menjadi marahnya dan bahkan kembali memaki2 saya dan keluarga.
Ayah yg mendengar hal tsb dari adik akhirnya mentrasfer sejumlah uang untuk saya belikan ac dan pasang saat itu juga.


si H kembali membuat masalah saat bulan puasa th 2020, dimana saat itu dia memergoki di jalan ayah saya menyetir mobil beserta istri barunya (ayah saya sudah tinggal terpisah dari ibu dan adik, dan memiliki kehidupan sendiri), dan saat bertemu di rumah adik (rencana awalnya akan buka puasa bersama di rumah adik) si H justru seperti menghardik dgn kasar serta berkata-kata tidak pantas ke ayah saya, sampai akhirnya buka puasa itu batal. sayapun menjadi marah akan kelakuan si H, namun dia selalu tidak pernah merasa bersalah atas semua itu.

namun semua kembali bisa berdamai.

6. pada tahun 2021
selama awal th 2021 si H 4 kali masuk RS karena penyakit yg mucul berhubungan dgn kehamilannya (pendarahan, preklamsi dan/atau masalah kesehatan lainnya), dan selama itu pula dengan setia selalu mendampingi dan merawat si H hingga pulih. saat dirawat yg ke 4 akhirnya bayi laki-laki yg telah lama kami impikan lahir dengan selamat, sempurna dan sehat.

saat itu si H dan ibu saya jadi damai, karena bersama merawat bayi kami, saat itu saya merasa alhamdullilah akhirnya kami semua bisa berdamai dgn lahirnya bayi tersebut, dan si H berubah perangainya.. namun ternyata semua itu hanya terjadi sesaat saja....


pada bulan Mei 2021, saat perayaan ulang tahu Ibu di rumah saya, adik saya berinisiatif untuk membeli makanan2 utk dimakan bersama, saat saya hendak mencicipi makanan yg dihidangkan tersebut, si H (yg saat itu sudah celamitan mencicipi duluan) saat melihat saya hendak mencicipi makanan tsb justru mencaci maki dan seolah mendoakan agar saya terkena penyakit jantung, diabetes, stroke dan lain-lain, bahkan secara nyata menghina keadaan fisik saya didepan ibu, adik saya dan suaminya.

hal itu diperparah dgn perkataan si H terhadap saya bahwa, saya bukanlah pria yang dinikahinya dahulu dan tidak pantas untuk dihormati sebagai suami, terhadap sikapnya tersebut saya marah namun memilih untuk tidak membalas cacian, cenderung diam serta bersabar semata mata untuk menghindari adanya kata-kata yang dapat melukai hati si H (silent treatment).

bukannya sadar,beberapa hari kemudian si H kembali mengancam untuk cerai, sambil sambil menunjuk2 dan memaki saya, saya yg sudah muak dgn hal itu mengatakan bahwa, kalau si H mau cerai, silahkan.. tapi ingat (i) si anak akan ajdi korban karena dibesarkan di keluarga yg broken, dan (ii) semua wa, chat, rekaman dll dari si H yg memaki2 saya dan keluarga akan saya buka di depan majelis hakim, keluarga besarnya serta kantornya, agar semua tahu sifat asli si H tersebut seperti apa.

terhadap hal tsb si H malah semakin mengamuk dan melakukan hal yg abusive kepada saya, berupa pukulan, gigitan pada lengan saya hingga terjadi pendarahan dalam, tamparan, lemparan barang apa saja yang ada di dekatnya, bahkan yg paling parah si H meludahi saya. atas tindakan abusive si H tersebut saya memilih untuk tidak membalas dan justru memeluk dari belakang dan memegangi tangan si H semata mata untuk menghindari penganiayaan fisik lebih jauh lagi. bahkan hal tsb tetap dia lakukan meskipun tetangga datang untuk melerai.

Pasca si H mengamuk dan melakukan hal yg abusive kepada saya, si H malah pergi dari rumah dengan membawa serta, seluruh pakaian, sang bayi dan susternya untuk selanjutnya menetap di rumah adiknya (4km dari rumah). lucunya mertua yg saat mendengar hal tsb seharusnya mendamaikan malah yg terjadi membatalkan mediasi keluarga yg seharusnya terjadi 4 hari pasca kejadian tersebut. dan 5 hari setelah kejadian tersebut di H jsutru melayangkan gugatan cerai dgn alasan yg dibuat-buat dan tidak masuk akal (disebutkan dalam gugatan bahwa saya dan si H tidak berhubungan intim selama 3 tahun terakhir, saya tidak menafkahi si H, saya tidak bisa berkomunikasi dengan baik dll, padahal itu semua tidak benar).

atas hal tsb saya pernah sangat2 kalut dan hampir suicidal, bahkan peluru sudah di chamber pistol dan siap saya tarik triggernya, namun saya urungkan karena saya teringat kalau saya meninggal, dan saat si bayi tsb tumbuh jd balita dan dikasari oleh si H, siapa yg akan membelanya.

saya pun mencoba menyelesaikan kepenatan di hati dan pikiran saya dan mencari tahu pangkal masalah ini semua ke beberapa teman psikiater, dukun, ahli tarot dll...

saat itu saya mendapat info dari si teman dukun dan ahli tarot (meskipun saya tdk punya bukti solid) bahwa ada kemungkinan si H tersebut:
(i) sebenarnya kecewa dgn saya, kecewa karena awalnya berpikir menikah dengan saya maka hidupnya akan bahagia dan kaya raya karena saya termasuk "crazy rich asian", dan/atau
(ii) si H tersebut sejatinya ada affair dgn org lain yg lebih bisa beri dia kepuasan batin dan harta (kemungkinan atasan kantornya, mereka affair saat perjalanan dinas, yg mana perjalanan dinas tsb sering dia lakukan krn alasan kantor pusat tempat dia bekerja ada di luar jakarta - saya jadi terpikir masalah ini karena di kantornya si H pernah cerita kalau dia sangat2 benci dgn seorang ibu yg umurnya ga jauh dgn dia dan dia rasa ga cantik, ga pinter tapi dapet jabatan VP karena ibu itu mau ditiduri oleh petinggi2 di kantornya, saya jadi curiga jangan2 dia jadi benci kaya gt karena selama ini dia dan ibu itu melakukan hal sama tapi yg dapat jabatan si ibu itu).

oleh karenanya si H memilih untuk bercerai meskipun baru memiliki anak, dan akan menyandang status janda.



Saat ini saya coba mengalihkan depressed tsb dgn belajar bahasa lagi, ngegym lagi (bahkan saat ini turun 25kg) dan kerja lebih keras lagi, bahkan ada rencana untuk nambah size si johnie ke mak erot, agar apabila sampai amit2 beneran cerai maka saya bisa dapat pengganti yg jauh lebih baik.

atas semua peristiwa itu saya tidak berhenti2 nya berdoa memohon ke Gusti Allah, agar diberikan solusi atas masalah tersebut dgn jalan terbaik.

Saya Ikhlas dgn apapun takdir yg nantinya terjadi meski sejujurnya saat ini saya masih depressed atas semua perlakuan si H ke saya, dan keluarga.

Mohon doa dan supportnya ya suhu-suhu sekalian....
Maaf kalau cerita saya ini panjanggg...

Terima kas
Siang suhu...
Proses sidang cerai masih berjalan dan kalau tdk ada halangan maka 1 bln lagi akan ada putusan...

Di satu sisi sedih sih harus pisah dgn org yg sdh bersama sejak 17th lalu. Di sisi lain lega krn pelan2 sudah mulai bisa move on, meski kadang kangen dgn anak.. dan mulai khawatir krn menurut cerita suster, istri sering emosi ngamuk2 ga jelas di rumah saudaranya.
Bahkan sudah 2 bln tdk bertegur sapa dgn adik iparnya padahal serumah...

Somehow dendam ke istri dan kedua ortunya masih membara, dan saya bersumpah kalau mereka ada yg mati duluan, kafannya saya tetesi minyak babi agar arwahnya ga diterima di surga...
Turut berduka ya mas.
Turut berduka ya mas, namanya hidup kadang gitu. Kita baik, dimanfaatin. Apalagi cewe mah baper, semakin diperhatiin semakin jadi. Mending cuekin aja, kl pun cerai ya sudahlah. Nanti, kl memang butuh dia akan balik lagi. Kalo ga balik pun, tenang aja mas. Harusnya bersyukur dijauhin sama orang kya gitu. Cuma nguras energi
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd