Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(copas) Aku, Kak Rudi, dan Mama

watempa

Semprot Addict
Daftar
20 Oct 2010
Post
417
Like diterima
134
Lokasi
Gunung Kembar
Bimabet
Sudah 2 minggu Papaku berada di luar kota karena
urusan kantornya. Aku dirumah tinggal bersama Mama
(41 tahun), Adik perempuanku (12 tahun), dan Kakak
laki-lakiku (20 tahun), sedangkan aku sendiri berumur 18
tahun. Mamaku seorang wanita yang sangat menarik,
wajahnya cukup cantik, kulitnya mulus, tapi aku nggak
pernah kepikiran untuk menyetubuhinya, hingga pada
suatu siang, aku nggak kekampus, adikku masih
disekolah, sedangkan kakakku ada dikamarnya.
“Ataa…kemari sebentar, sayang!” Terdengar suara mama
memanggilku dari arah kamar mandi. Aku langsung
bergegas kesana,
“Ada apa, mama?” Tanyaku.
“Sayang, tolong diputar kran air ini, keras sekali” Mama
hanya mengenakkan handuk yang tidak terlalu lebar di
tubuhnya. Paha mulusnya terlihat jelas, serta belahan
dadanya yang indah nampak juga. Darahku sempat
berdesir menyaksikan pemandangan itu.Aku langsung
menuju keran air dan memutarnya, ternyata keran itu
benar-benar keras. Aku mengerahkan semua tenagaku,
dan akhirnya air memancar dengan deras sehingga
mengenai sebagian pakaianku.
“Aku jadi basah nih mama” Kataku.
“Buka aja pakaian kamu, biar nanti mama yang nyuciin”
Aku langsung membuka pakaianku kecuali celana dalam
yang aku kenakan.
“Itu juga kan basah, dibuka aja sekalian” Kata mama. Aku
jadi malu telanjang didepan mama. Akhirnya aku
melepaskan celana dalamku. Batang penisku setengah
berdiri menggelantung di selangkanganku. Mama
tersenyum,
“Wah, besar juga anu kamu” Wajahku memerah, mama
kemudian melepas handuknya dan memberikannya
padaku
“Nih keringin tubuh kamu dengan ini”. Aku sangat
terkejut, mama tidak memakai BH dia hanya
mengenakkan CD saja. Buah dadanya yang bulat indah
terpamapang jelas didapan mataku.
“Kok kamu jadi bengong begitu, belum pernah liat yang
ginian yah?” Mukaku tambah merah. Mama kemudian
membalikkan tubuhnya dan segera mandi dengan air
yang memancar dari shower.
Aku belum beranjak sedikitpun.
“Nak, tolong punggung mama disabunin”. Aku
mengambil sabun cair, dan mulai menggosokkan
punggung mama. Aku rasakan kulit mama yang masih
kencang dan lembut. Punggung mama yang mulus aku
gosok namun bisa desebut membelai dari pada
menggosok punggung mama. Kami menghadap sebuah
cermin besar yang ada dikamar mandi, hingga bagian
depan tubuh mama terlihat jelas dengan payudara yang
masih kencang dan besar juga putting payudara mama
yang berwarna coklat tua namun sangan indah dan
kontras dengan kulit mama yang putih. Mama
memejamkan matanya menikmati usapanku. Jantungku
berdetak keras tanda deras nya aliran darah di dalam
tubuhku yang membangkitkan hormon kejantananku
dan juga nafsu yang semakin naik.
Dengan tangan yang agak gemetar aku mulai memutar
gosokan tanganku di punggung mama agak ke dapan dan
membelai bagian sisi tubuh mama. Aku semakin tak dpat
mengontrol nafsu dan libidoku. Jiwa ku bergejolak antara
tidak atau lakukan untuk mulai merangsang mama.
Namun pertahanan iman ku jebol juga. Aku dekatkan
tubuhku yang bugil makin mendekat tubuh mama, dan
aku dekatkan kepalaku ke leher mama. Lalu kemudian
kuberanikan diri untuk muncium leher mama, tanganku
mulai meremas buah dadanya.
“Jangan, sayang, ini mama kamu”. Tapi mama tidak
berusaha untuk melemaskan diri. Aku terus meremas-
remas buah dadanya. Aku rasakan buah dada mama
yang kenyal dan empuk. Dengan sabun yang masih ada di
telapak tanganku, buah dada mama terasa sangat licin
namun aku sangat menikmati remasanku di payudara
mama. Mama memejamkan matanya dan bibirnya mulai
terbuka dan aku melihat mama menggigit bibir nya
sendiri, mungkin mama juga menikmati perlakuan aku,
anak kandung nya sendiri.
“Oohh..sshh..jangaann, Ataaa..”. Tiba-tiba mama sadar, ia
berbalik kearahku, mukanya sangat marah dan.. “Plaakk”
tangan kirinya menamparku. Aku dan mama kemudian
diam seribu bahasa. Lalu mama bersuara
“Apa yang kamu lakukan tadi, kamu mau menyetubuhi
mama?”. Aku masih diam. Mama maju mendekatiku, aku
jadi takut kalau mama akan menamparku lagi. Aku
semakin tak karuan karena ketakutan. Ingin rasanya aku
langsung lari keluar dan tidak akan bertemu mama lagi,
namun..
“Kalo kamu mau begitu, baiklah, terus terang mama juga
terangsang dan ingin merasakan batang penis kamu ini,
tapi jangan sampai orang lain tahu.” Mama berkata
sambil memegang batang penisku yang sudah tegang.
Seperti mendengar petir di siang bolong..!! nafsu ku yang
sudah tidak dapat aku kontrol akhirnya mendapat
penyaluran nya dan gejolak jiwaku lepas sudah saat
mendengar perkataan mama tadi. Aku langsung
memeluknya, saat tubuh bugil ku bersentuhan dengan
tubuh bugil mama yang basah seakan ada hentakan
listrik di dalam tubuhku. Kulit tubuh mama yang lembut
kini bersentuhan kulit tubuhku. Libido ku naik hingga
puncakya. Dan entah apa yang dapat aku lukiskan dengan
kata-kata saat aku mencium bibir mama. Bibir ku
bersentuhan dengan bibirnya, ku cium dengan penuh
nafsu, mama pun membalasnya dengan liar.
“Mmmmmhh..mmmhhh”. Lidah kami saling beradu satu
sama lain. Tubuh kami saling berhimpit, buah dada
mama menekan di dadaku,terasa hangat dan sensasi
yang mama berikan sangat indah dan nikmat. Penisku
juga menekan bagian bawah perut mama yang masih
terbilang agak rata walaupun ada sedikit menggembung.
Aku rasakan kehangatan tubuh mama walaupun tubuh
kami dalam keadaan basah.Tangan mama megusap
penisku. Akh.. nikmatnya saat jari-jemari mama yang
panjang lemtik dan telapak tangan mama mengusap
permukaan penisku yang makin keras dari pangkal
hingga ujung kepala penis, sementara tanganku berada di
buah dadanya. Aku remas dengan nafsu,namun aku ingin
mama juga menikmati remasan anak nya pada buah
dada mamanya, aku berusana meremasnya dengan
lembut namun..
Mama kemudian turun kebawah kemudian jongkok,
wajahnya kini berada tepat didepan batang penisku yang
sudah tegang. Mama menjulurkan lidahnya kekepala
pelirku dan akhirnya memasukkan batang penisku
kemulutnya.
“Ooohh..sshh..eenaakk mama..maa”. Mama terus
mengisap batang penisku. Lidahnya menjalar diseluruh
permukaan batang sampai ke kantung zakar. Hangatnya
rongga mulut mama sangat terasa di seluruh permukaan
batang penisku. Mama memainkan lidah nya di uah
jakarku. Lidah mama menyentuh lubang penisku, lalu
turun sewrah dengan urat penisku, makin ke pangkalnya,
lalu mama megulum buah jakarku. Aku bergidik
menahan dan merasakan kenikmatan itu, lidah nya
kemudian naik lagi menuju kepala penis dan saat sampai
di ujung penisku, mama dengan lahap memasukan lagi
penisku ke dalam mulutnya dang kemudian
menghisapnya dengan keras. Aku pegang kepala mama
ku sambil membelai rambutnya dan agak sedikti
menekan kepala mama ke selangkangan ku. Nafasku
makin teregah-engah, lalu aku melihat ke bawah ke arah
mama yang dengan nafsu dan cepat mengocok batang
penisku di dalam mulutnya. Aku melihat ekspresi wajah
mama yang cantik dan terasa semakin cantik saat melihat
beliau mengulum dan mengocok penisku. Aku makin
merasakan sensai itu saat mama memandang aku
kemudian berusaha terseyum walau penisku masih ada
di dalam mulutnya.
“Sayaaang, kalo kamu udah pengen keluar, keluarin aja,
nanti mama telan” sahut mama sambil mengulum kepala
penisku. Terlihat ludah mama membasahi seluruh
permukaan penisku hingga terlihat mengkilat dan ada
cairan yang sedikit kental yang menempel di antara bibir
dan batang penisku.
Aku yang memang sangat menikmati perlakuan mama
sudah tidak dapat menahan untuk orgasme. Sambil
melanjutkan kocokan nya mama meremas pantat ku Aku
kemudian menyemprotkan cairan spermaku…
“Crot..crot..crot…” aku semprotkan semua air mani ku di
dalam mulut mama. Sambil sedikit mengerang dan
sedikit berteriak aku leaskan seluruh nafsu itu di dalam
mulut mama ku yang cantik. Mama langsung menelan
semuanya, semua calon cucu-cucunya mama telan
habis. Aku merasakan hisapan kuat di penisku.terdengat
suara “Glek..” saat mama menelan semua cairan kental
dari penisku. Lalu mama mengeluarkan penisku dari
dalam mulutnya, mama mengusap bibirnya yang basah
oleh spermaku dan kemudian melanjutkan mengulum
penisku membersihkan sisa spermaku. Tubuhku seakan
lemas, lutut ku seakan tidak dapat menahan lagi berat
tubuh ini, penisku mulai melembek dan terasa agak linu
di ujung nya tapi yang aneh biasanya bila aku onani,
setelah aku menyemprotkan sperma.
Tak ada 1 menit penisku langsung lembek dan mengecil
namun saat ini mungkin kodisinya masih keras 80%,
melihat itu mama lalu tersenyum. Aku di biarkan oleh
mamaku untuk beristirahat sebentar,namun tidak
sampai 2 menit penisku mulai mengeras lagi, nafsu dan
libido ku naik lagi melihat mama yang bugil. Mama lalu
berbaring dilantai,
“Naaakk, vagina mama di hisap yaa..!” Aku langsung
membungkuk dan menjiati seluruh permukaan
memeknya.Kelentitnya aku jilat dan kugigit-gigit. Aku
mencium aroma khas kewanitaan mama yang mebuat
nafsu ku tak terkendali lagi. Aku merasakan cairan vagina
mama yang bening dan terasa nikmat dan gurih. Aku
hisap lubang tempat aku lahir dulu, aku masukan lidah
ku ke dalam vagina mama yang lembut dan hangat itu.
Vagina mama makin basah oleh cairan vagina mama dan
juga oleh ludahku.
“Ssssshhhh…yeeeeeaaahh…teerruuss sayaaang” Tidak
lama kemudian, mama sudah tidak tahan lagi, tubuhnya
mengejang, pantatnya bergerak-gerak tak karuan.
“Ataa..sshh..mamaa sudah maauu keluaarr…
sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang
senggamanya, aku langsung menelan seluruh cairan itu.
Emh nikmat nya..
Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu
terbuka, kakakku Rudi masuk, dia sangat kaget melihat
yang aku dan mamaku lakukan.
“Apa-apaan kalian, awas nanti aku adukan ke papa”
“Jangan, Rudi sayang, jangan dilaporin ama papa, kalo
kamu mau kamu boleh ikut juga”. Kata mama Sementara
aku hanya diam dan tak tahuapa yang harus lakukan.
“Boleh nih mam?” Rudi langsung melepaskan pakaiannya.
Mama merubah posisinya. Dia sekarang nungging, kak
Rudi berada didepannya, penisnya sedang dihisap mama.
Kak Rudi terlihat menikmati isapan mama di batang penis
nya. Aku berada dibagian pantat mama. Bongkahan
pantatnya ku remas, batang penisku kumasukkan
kedalam liang senggamanya. Liang itu masih terasa
sempit.
“Oohh…yeess…mmhh…sshh”. mama mendesah saat
perlahan batang penisku masuk menusuk ke dalam
vagina mami yang lembut dan hangat.Aku memaju-
mundurkan pantatku. “Clook..clookk..clook” aku
merasakan jepitan dan remasan otot vagina mami di
batang penisku. Daging vagina mama yang lembu, basah
dan licin semakin membuat gerakan keluar masuk
penisku makin lancar. Sambil aku kocok penisku di
dalam vagina mama, aku remas buah dada mama dari
belakang dan juga aku cium bagian belakang lehernya.
Aku remas pantat mama, aku belai tubuhnya yang
maiknbasah oleh keringat. Aku pegang pinggang mama
yang ramping sambil aku tarik seirama dengan gerakan
tusukan penisku di dalam vagina nya. Mama tampak
sangat menikmatinya. Kupompa penisku menghujam
vagina mama. Pantatnya yang montok beradu dengan
pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil
terus bergoyang perlahan meremas payudaranya.
15 menit kemudian mama berbaring menyamping, kak
Rudi menyetubuhi dari belakang. Pantat kak Rudi maju
mundur, kaki kanan mama terangkat keatas, tangan
mama mengocok-ngocok batang penisku. Suara erangan
aku, rintihan nikmat kak Rudi dan desahan mama
memenuhi ruangan kamar mandi kami. Lalu, kak Rudi
berbaring terlentang dilantai, mama naik diatas
tubuhnya, penis kak Rudi berada diliang senggama
mama, mama menaik turunkan pantatnya, sesekali
mama membungkuk dan mereka saling mengulum di
bibir.
“Maa, punyaku dimasukkan dimana niih” Tanyaku.
“Sini sayang masukkan di mulut mama”. Kata mama
sambil terengah-engah dan mendesah menikmati
sodokan dari kak Rudi. Aku lalu jongkok di depan wajah
mama, aku pegang kepala mama yang berputar dan
bergoyang berhenti, kak Rudi tidak berhenti-hentiya
meremas buah dada mama malah kadang mengulum
putting payudara mama yang membuat mama semakin
keenakan.
Mama sangat menikmati perlakuan kedua anak
kandungnya itu. Terlihat dari ekspresi wajah mama,
mama mendesah nikmat, mengerang dan menjerit pelan
saat kenikmatan yang mama rasakan makin memuncak.
Nampak dicermin mama sedang disetubuhi oleh kedua
anak laki-lakinya, posisi mama berada diantara aku dan
kak Rudi.
“Sshh…sssshh..yeess..oohhyeee” celoteh mama yang
makin tak kuasa menahan kenikmatan yang di berikan
kedua anak kandung nya, dan benar tak lama tubuh
mama tiba-tiba bergetar, bergidik dan diakhhiri desahan
dan lengguhan panjang yang keluar dari mulut mama
hingga tubuh mama abruk di atas tubuh kak Rudi. Kami
yang menyadari mama telah orgasme mebiarkan
beberapa saat untuk mama menikmati orgasmenya
sebelum kami lanjutkan gerakan penis kami masing-
masing di dalam tubuh mama.
Beberapa menit kemudian aku dan kak Rudi sudah
hampir orgasme.
“Sini sayang,” kata mama. Mama jongkok dilantai, aku
dan Rudi berdiri dedepannya. Mama mengocok dan
mengulum penis kami berdua secara bergantian. Dan
akhirnya ‘Crot..crot..crot..’ kami berdua orgasme, cairan
sperma kami memancar hampir bersamaan. Aku dan kak
rudi menikmati saat cairan kental dari penis kami
muncrat dan memancar ke arah mulut mama. “srluup…
srllllp… ” Mama menelan habis cairan kami. Sebelum
menelan habis cairan sperma kami berdua, mama
memainkan dulu cairan sperma kami berdua di
mulutnya dan memperlihatkan kepada kami saat cairan
putih kental itu memenuhi rongga mulut mama.
Memang tidak semua cairan sperma kak Rudi dan aku
mama telan ada sebagian yang menyebar di pipi mama.
Lalu akhirnya mama kembali menelan calon-calon
cucunya lagi. Mama membersihkan bibirnya dari sisa air
mani kami berdua dengan mengusapkan tangan nya, lalu
kami berciuman.Lalu kamu bertiga mandi bersama-
sama. Sampai sekarang kami bertiga sering bersetubuh.
Kadang-kadang aku dan mama tanpa kak Rudi atau
sebaliknya, tapi tanpa sepengetahuan papa.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd