Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(COPAS) Melody Sang Mahasiswi

buzzlght

Kakak Semprot
UG-FR
Daftar
19 Jan 2015
Post
185
Like diterima
86
Lokasi
Tangerang Selatan
Bimabet
Maaf jika repost, karna menurut ane ini cerita ini sangat bagus, semoga suhu2 bisa menikmati, and enjoy...

"ini kampus bukan punya moyang mu...jujur saya tidak bisa tolerir kalau tingkat kehadiran kamu seperti ini"

Saat ini diruang rektor tengah duduk tertuduk seorang wanita cantik, ya dia adalah melody nuramdani salah seorang member jkt 48 yang nasibnya terancam di drop out dari kampus akibat padatnya jadwal manggung sampai mengorbankan kuliahnya.

"saya mohon pengertiannya pak...saya tidak keberatan mengerjakan tugas tambahan tiap mata kuliah"

"tidak bisa, hal itu akan menumbuhkan kecemburuan mahasiswa lain, jangan mentang mentang kamu artis kamu bisa mendapat keistimewaan di kampus ini..."

tampaknya pak karta tetap bersikeras untuk mendrop out melody dari kampus. Pak karta adalah rektor universitas tempat melody kuliah, perawakannya tinggi dan besar serta berkulit gelap lebih mirip dep colektor dibanding seorang rektor.

"saya hanya bisa janjikan surat rekomendasi jika kamu mau masuk universitas lain, tapi untuk mempertahankan kamu di sini saya tidak bisa melakukannya, karna ini sudah kebijakan kampus..."

melody semakin tertunduk lemah dengan mata berkaca kaca, membayangkan citranya akan tercemar jika wartawan tahu kalaw dia di DO dari kampus.

"ya sudah, tak ada gunanya juga kita berdebat, keputusan saya sudah bulat, sekarang lebih baik kamu keluar dan pikirkan universitas mana yang kamu pilih"

"baiklah pak...kalaw gitu saya permisi..." melody melangkahkan kakinya dengan lesu dan wajah tertunduk muram.

Saat menyusuri lorong kampus tampak resty teman satu fakultas melody, resty adalah cewek berhijab, tampilannya layaknya wanita muslim modern dengan hijab bergaya namun tetap berpakaian ketat, resty memperhatikan kemurungan melody yang tak biasanya.

"eh mel...kenapa loe...abis diapain loe diruang rektor..."

"gue mau di DO nih rest"

resty mengikuti langkah melody menyusuri lorong yang mengarah ke kantin.

"yaelah mel, timbang di DO doang, loe kan artis banyak duit tinggal cari kampus baru, bereskan..."

"masalahnya ga sesederhana itu rest...bakal ada efek domino nya akibat pen"DO"an gue..."

langkah melody dan resty terhenti di sebuah meja kantin kampus, duduk lalu memesan minum dan makanan, mereka melanjutkan obrolan.

"melody... loe kaya yang di tv tv aja pake efek domino dominoan..."

"coba loe bayangin...kalo gue sampe di DO trus pindah kampus wartawan bakal curiga, dan kalo sampe kesebar gue di DO dari kampus image gue bakal jelek, kalo dah gitu, tamat deh karir gue"

"masa sih sampe segitunya mel, trus loe mau gimana, kan loe tahu sendiri pak karta tuh batu..."

"ga tahu lah rest, kalo pak karta mau gue sogok gue bakal bayar berapa pun..."

melodi hanya mengaduk ngaduk gelas es nya dengan tatapan kosong, sementara resty tampak asik menyedot minumannya.

"ya tergantung loe nyogoknya pake apa mel..."

"emang harus pake apa nyogoknya..."

resty langsung mendekatkan duduknya ke melody dan merendahkan nada bicaranya.

"sekarang gue mau nanya sama loe...loe masih perawan ga..."

"hah...!!! Maksud loe gue harus nyogok pak karta pake keperawanan gue"

"ya terserah loe sih...mana yang loe anggap lebih penting, selaput darah loe ataw karir loe..."

melody tampak berfikir sejenak sambil menyedot es nya

"tapi emang pak karta mau, salah salah malah gue yang di cap ayam kampus..."

"asal loe tahu ja mel...pak karta itu sering lagi tidur sama mahasiswi sini, apa lagi loe artis dan loe masih perawan, nilai tawar loe tuh makin tinggi."

"loe tahu dari mana rest...emang loe pernah tidur sama pak karta..."

"sama pak karta sih belom, ga da kepentingan, tapi sama dosen sering loe pikir IPK gue bisa tinggi karna gue belajar, ya ga lah...para dosen yang cerita ke gue kalo pak karta itu muka memek"

"tapi rest...masa gue dateng ke pak karta langsung nawarin keperawanan gue gitu...kesannya murah banget..."

"masalah itu, biar gue yang ngomong sama pak karta, tapi beneran loe mau"

"yadah lah rest biarin perawan gue hilang, lagian selama ini juga banyak yang nawari gue tidur bareng...kalo bukan sama pak karta, pasti sama yang laen produser ataw sutradara mungkin"

Usai mengobrol di kantin resty berniat langsung menemui pak karta sedangkan melody akan menunggu kabarnya di perpustakaan sambil baca buku.

"permisi..." resty mengetuk beberapa kali pintu ruangan pak karta, dan melangkah masuk begitu dipersilahkan.

"kamu...resty kan...ada perlu apa?"

resty mendaratkan pantatnya di sofa panjang yang ada di ruangan pak karta, sementara pak karta sendiri duduk di sofa single sit.

"ini pak saya mau bicara tentang melody..."

"oh...melody...kalau kamu berharap saya untuk mempertimbangkan keputusan saya, sepertinya kamu sia sia"

"saya mohon pak, pertimbangkan lagi keputusan bapak...hm...apalagi melody bilang ke saya kalo dia bersedia melakukan apa saja..."

pak karta tampak berfikir sejenak sepertinya sudah mengerti arah pembicaraan resty, apalagi yang berbicara sekarang adalah resty yang terkenal dikalangan dosen mesum sebagai ayam kampus berhijab.

"maksud kamu dengan apa saja?"

"ehm...melody masih perawan pak, kalau bapak mau membatalkan DOnya bapa bisa mendapatkannya, kapan lagi pak bisa merawanin artis..."

pak karta berusaha bersikap wajar dan berwibawa dia bangkit dari sofa dan mondar mandir di depan resty seolah ini keputusan sulit.

"tapi...ini sulit , karna ini keputusan bersama pengurus...lagian kamu pikir saya tertarik dengan tubuh melody, walau dia cantik tapi bodynya bukan selera saya"

"tolonglah pak...ini sudah tawaran maksimal yang bisa melody kasih...dan siapa tahu nanti melody bisa kenalin bapak sama artis laen yang bisa diajak tidur...naek level dong pak, dari mahasiswa ke artis"

"baiklah saya akan usahakan , tapi tawaran saya naikan..."

"baiklah nanti saya sampaikan ke melody keinginan bapak"

pak karta tersenyum lebar dan kembali duduk di sofa, tapi kali ini pak karta duduk di samping resty, dekat disampingnya.

"pertama, bilang ke melody bahwa selama dia kuliah disini dia harus jadi budak sex saya, yang siap kapan aja saya entot..."

pak karta semakin mendekatkan wajahnya ke wajah resty sambil memperhatikan lekuk tubuh wanita berhijab yang berpakaian ketat itu.

"yang kedua, saya mau ngerasain tubuh ayam kampus berhijab dihadapan saya ini, supaya nanti kamu bisa cerita ke melody tentang keperkasaan saya"

pak karta langsung merangkul resty dan menariknya ke pelukannya serta meremas remas payudaranya.

"ough...pak karta...stop...stop pak...ough...pintunya belum dikunci..."

pak karta menghentikan kegiatannya untuk mengunci pintu dan menutup gorden jendela rapat rapat, dan kembali menghampiri resty yang masih menunggu di sofa.

"sebenarnya saya sudah lama ingin mencicipi tubuhmu, tapi tak pernah ada alasan, saya hanya dengar dari teman dosen tentang eranganmu saat di entot..."

pak karta mulai melepaskan celana dan CD nya sekaligus mempertontonkan penisnya yang tegak mengacung di depan wajah resty.

"akhirnya sekarang saya bisa buktikan kebinalan ayam kampus berhijab...ayo sekarang hisap kontol saya..."

pak karta membelai kepala resty sambil menekannya ke arah penisnya dan tanpa ragu resty langsung menggenggam penis pak karta yang panjang, jika digenggam mungkin baru tertutup semu jika digenggam dengan ke dua tangan...

"kontol pak karta panjang, melody pasti kesakitan kalo diperawanin pake kontol bapak...tapi setelah kesakitan pasti ke enakan dan minta nambah"

"ah bisa aja kamu rest...ayo di hisap dong, kata teman dosen hisapan kamu luar biasa enak..."

resty mulai memasukan penis pak karta ke mulutnya, hanya mampu setengahnya padahal sudah mentok ke tenggorokan.

"ough...hsssttt...ach...ternyata benar kata orang, kamu pinter ngisep kontol...kamu harus ajarin ini ke melody...kamu harus bikin melody jadi binak kaya kamu"

resty mengkombinasikan antara kocokan tangan, hisapan dan jilatan menjadi satu membuat pak karta terus melenguh menikmatinya.

"oungh..cukup...cukup rest, bisa jebol duluan kalo di terusin, bisa bisa ga jadi nyicipin memek kamu..."

"ga sabaran amat sih pak, besok besok kan masih bisa, kalo sama kontol panjang kaya gini resty ga keberatan di entot tiap hari"

usai menarik penisnya dari mulut resty, pak karta langsung duduk bersandar di sofa, tanpa berkata restypun sudah mengerti resty bangkit berdiri melepaskan celana dan CD nya sekaligus kemudian mengankangi penis pak karta.

"pak karta panjang amat sih...duh pasti mentok nih"

resty mengarahkan vaginanya dan pak karta memegang penisnya agar tepat menusuk liang vagina resty.

"ooouuugh...paaak..panjanggg...eeeng...dalem..enak...ough" resty terus menurunkan pantatnya sampai penis pak karta amblas sepenuhnya di liang vagina resty.

sebelum resty menggoyang pantatnya pak karta menyingkap kaos yang dikenakan resty membuka pengait BH dan menyembulkan kedua payudaranya.

"ach...udah berapa cowo yang pernah ngisep tete kamu"

"dah ga keitung pak ach..."

pak karta langsung melahap payudara resty yang tergantung dihadapannya

"eengh...yah...isep paaakh...ough...panjaaangh... .enak pak..ough ough...terus pakh...remes yang kuat..."

sementara resty melonjak lonjak diatas pak karta, pak karta tampak asik meremas payudara resty yang terayun ayun, sambil menatap expresi wanita berhijab yang sedang birahi tinggi.

"aaach...trus resty...trus....enak sekali memek kamu...ach ach...legit...ach...sempit...padahal sering dientot...ouch enak..."

"pak karta....engh...aduh pak...kontol bapak yang gede...ough enak...ough ough...pak...jadi sempit..."

resty tak hentinya melonjak diatas pak karta, tapi tampaknya pak karta ingin sedikit variasi, pak karta menyuruh resty menungging dengan bertumpu pada sandaran sofa...

"oh jadi ini pantat yang di bilang menantang oleh para dosen..."

"pak saya mohon masukin dimemek saja, jangan di anus...resty ga suka di sodomi...lebih enak di memek"

pak karta mengusap bongkahan pantat resty dengan sesekali menamparnya, tak berapa lama jari tengah pak karta dimasukan ke liang vagina resty, pak karta memutar mutar jarinya di dalam liang vagina resty.

"pak...ough....udah ga tahan pak...engh pake kontol aja, ough masukin kontol aja pak...eeengh...aduh pakh...resty mohon jangan pake jari...pake kontol aja...resty dah ga tahan"

"ha ha ha....ternyata perempuan berhijab seperti kamu doyan kontol juga...malu maluin aja...tapi ga apa apa lagian susah nyari cewe berhijab yang mau di entot...yadah saya kasih yang kamu mau...nikmatin nih kontol"

pak karta langsung mengarahkan penisnya ke liang vagina resty, tanpa ancang ancang penisnya menerobos tanpa halangan berarti karna memang vagina resty sudah terbiasa dengan penis besar.

"AAACH...pak karta Ouch....pelan pelan dong pak...ach maen tusuk aja...ough...kontol bapak kan panjang....aeeengh...gede juga..."

"ah gimana sih tadi minta kontol, udah dikasih kok marah marah..."

pak karta mulai memompa penisnya dengan kasar, kedua tangannya mencengkram pinggang resty yang tak kuasa menerima hujaman penis pak karta, bahkan sampai menimbulkan suara benturan antara pantat dan selangkangan pak karta.

"ach ach...ough pak karta...ough...ough...ough...kontolnya...dalem...ough ga kuat lagi pak...ouch ouch ouch...mau keluar pak...ach ach ach... AAAAAACCCHHH...ach ach ach"

Tubuh resty mengejang beberapa kali, tapi resty mencoba bertahan di tengah gempuran penis pak karta.

"Aaaargh...terima nih kontol...ach ach ach...dasar jablay...ach...lonte ach..."

pak karta terus memompa vagina resty dengan penisnya, sampai hampir mencapai batasnya pak karta mencabut penisnya dan mendorong tubuh resty sampai bersandar di sofa.

pak karta mencengkram rahang resty sampa mulutnya terbuka dan mengocok penisnya di depan wajah resty.

"sekarang kamu terima nih sperma kontol saya...AAAAARRRGGH...OUCH OUCH OUCH..."

Pak karta menyemburkan spermanya ke dalam mulut resty sebagian ada yang menyiprat ke hijab yang masih dikenakannya.

usai menyemburkan spermanya pak karta ikut bersandar disamping resty sambil melepas lelah.

"sebenernya saya lebih suka ngentot sama yang berpengalaman kaya kamu, dibandin dengan cewe perawan yang paling cuma nangis kesakitan saat di entot...tapi saya minta kamu ajarin melody biar jadi binal seperti kamu..."

usai melepas lelah bersama pak karta, resty kembali merapihkan pakaiannya, dan segera mencari melody di perpustakaan.

sesampainya di perpustakaan resty mendapati melody sedang duduk membaca buku tak banyak orang disekitar mereka.

"lama amat rest...ngapain aja loe sama pak karta..."

"panjang mel kalo diceritain, intinya pak karta ngajuin syarat tambahan..."

"apa tuh..."

resty mendekatkan mulutnya ke telinga melody sambil berbisik.

"pak karta minta selama loe kuliah disini loe harus siap di entot pak karta kapan aja..."

"hah..! Gila gue baru kuliah satu tahun sisanya gue harus jadi budak sex pak karta..."

"udahlah mel...terima aja, ga tiap hari juga kan, lagian kan loe jarang masuk kampus..."

"ya juga sih...yadah deh...kapan pak karta mau mulai..."

"loe tenang aja, biar gue yang ngatur..."

"oke deh, makasih ya rest...ih rest ni apaan di jilbab lo putih kanya ingus gitu..."

"sperma pak karta"

tanpa permisi resty langsung meninggalkan melody yang masih terheran heran.

Satu hari berlalu resty telah mengatur kapan pak karta mengambil sogokan dari melody, pak karta meminta melody datang kealamat hotel yang sudah di pesannya, sekitar jam delapan malam melody datang kesebuah hotel melati di kawasan bandung, saat menanyakan kamar atas nama pak karta, resepsionis hotel tak banyak tanya ataw curiga, hanya menunjukan arah kamar, mungkin hotel ini sudah biasa disewa oleh pasangan untuk berbuat mesum.

sesampai di depan pintu kamar melody mengetuk beberapa kali, sampai akhirnya pintu terbuka dan muncul sosok pak karta yang hanya mengenakan kaos singlet dan celana pendek.

"eh melody datang juga, saya kira ngga jadi datang..." setelah melody masuk pak karta langsung menutup dan mengunci pintu.

melody tampak bingung harus berbuat apa, ada sebuah tempat tidur besar, dan tak jauh ada sofa dan meja kecil serta tv 21 inc.

ditengah kebingungan melody tiba tiba saja pak karta memeluk melody dari belakang, tampaknya pak karta tidak memakai CD lagi dibalik celana pendeknya sampai penisnya yang panjang dapat terasa di pantat melodi yang mengenakan celana jeans.

"saya ga suka basa basi, kita to the poin aja, saya ingin menikmati tubuh kamu sampai pagi..."

"i...iya pak....terserah bapak aja...melody siap ngelayanin bapak, asal melody ga jadi di DO dari kampus"

"ah itu soal gampang...yang penting malam ini kamu puasin saya"

melody tampak pasrah saat pak karta mulai meremas remas payudaranya sambil mencium dan menjilati leher melody, tubuh melody yang lebih pendek membuat pak karta harus membungkuk untuk melakukannya.

sambil terus meremas dan mencium leher, pak karta menggiring melody kearah tempat tidur, sesampainya di tepi tempat tidur pak karta menarik ujung kaos melody ke atas dan melepasnya, tampak BH hitam yang dikenakan melody menutupi payudaranya, namun tak bertahan lama, posisi pak karta yang masih di belakang melody memudahkannya melepas pengait BH tersebut.

pak karta membalik tubuh melody terpampanglah payudara yang tak terlalu besar, sebenarnya ukuran payudara melody bukanlah selera pak karta, tapi mengingat ini adalah payudara artis yang masih perawan membuat pak karta menjadi birahi.

"jujur sama saya mel...apa tete kamu pernah ada yang ngeremes remes kaya gini..."

pak karta semakin bernafsu meremas payudara melody yang hanya seukuran kepalan tangan pak karta

"engh...belum pak....bapak yang pertama ngeremes tete melody...aduh pak jangan keras keras ngeremesnya"

"sudah saya duga...puting susu kamu masih kecil warnanya juga masih samar, artinya belum ada yang ngisep tete kamu...saya beruntung sekali bisa jadi orang pertama yang nikmatin tubuh kamu"

sambil terus meremas payudara melody pak karta membaringkan melody di pinggiran tempat tidur dengan kaki menjuntai kelantai.

karna posisi melody berbaring maka payudaranya yang kecil semakit tak menonjol namun hal ini tak menyurutkan birahi pak karta, pak karta langsung menghisap payudara melody dengan sesekali pindah ke leher.

"eeengh...ough pak karta....hsssttt ach...enak pakh...ough...enak banget "

melody mengerang menahan sensasi saat payudaranya dihisap, putingnya di jepit oleh bibir pak karta dan ditariknya...pengalaman pertama ini membuat melody menggeliat menahan nikmat.

"gimana melody...Enak kan...tete kamu harus sering diremes dan di hisap kaya gini, biar tete kamu gede kaya punya resty"

"eeengh...iya pakh...engh enak...di...ditetenya pak...engh...terus pak ough enak, putingnya pak...ouch di isep pak"

ciuman pak karta terus mejalar kesetiap inci tubuh melody yang putih mulus, sampai akhirnya turun keperut pak karta menghentikannya untuk membuka celana jeans yang dikenakan melody.

pak karta tampak sedikit kesulitan menarik lepas celana jeans yang dikenakan melody karna memang celana jeans nya begitu ketat, usai melepas celana jeans tersisa Celana dalam berwarna hitam dengan renda di pinggirnya tampaknya satu stel dengan BH hitamnya.

pak karta begitu terpesona akan area segitiga surga dunia, namun pak karta tak ingin berlama lama, ia ingin segera melihat isinya dan menikmatinya.

"melody apa kamu sudah siap saya perawanin...saya sudah ga sabar mau nyicipin artis perawan"

"i...iya pak...terserah bapak aja...melody milik pak karta malam ini, ayo pak entot melody"

pak karta langsung melepas penutup terahir yang menutupi tubuh melody, kumpulan bulu bulu hitam yang tumbuh di area segitiga surga dunia tampak kontaras sekali dengan kulit tubuh melody yang mulus.

pak karta mencoba menyibak bulu bulu tersebut, mendapati garis belahan yang masih rapat, pak karta mencoba menyelipkan jarinya dan membuat melody tersentak.

"AH...pak karta....aduh memek melody diapain pak"

"kenapa melody...apa terasa enak seperti ini"

pak karta terus mengelus belahan vagina melody bahkan sampai mengenai itilnya.

"aaaeeengh pak karta....ouch...enak pak..."

melody reflek merapatkan pahanya tapi pak karta kembali merenggangkannya lagi.

Tak puas membuat melody menggeliat akibat ulah jarinya di vagina melody, pak karta mulai menjulurkan lidahnya, menjilat lalu menciumnya seperti melumat bibir perempuan.

"pak karta...oungh...engh...pak ach...ouch ouch ouch...pak karta...memek melody...ouch enak"

melody semakin menggeliat tak terkendali membuat pak karta harus berusaha menahan pinggul melody agar tak bergerak yang bisa menyusahkannya saat menikmati vagina melody.

"Ouuugh....pak stooop... ga tahan lagi ough memek melody....mau...ach...Aaaaaargh...ough ough"

melody mendapat orgasme pertamanya, tubuhnya mengejang beberapa kali sampai akhirnya melemah seperti kehilangan tenaga sama sekali.

"enak bukan...apa kamu pernah ngerasain yang seperti itu sebelumnya..."

"be..Belum...jujur ini pertama kali, dan rasanya sangat nikmat...bahkan melody ga nyangka bakal se enak ini"

"apa kamu mau lagi...yang lebih nikmat..."

"ma...mau...terserah pak karta saja...bikin memek melody enak lagi pak"

pak karta langsung tersenyum, dan mulai menanggalkan pakaiannya. Penisnya yang panjang sudah menantang melody.

"sekarang saya harus merawanin memek kamu dulu, setelah itu baru saya ajarkan menikmati sex yang sesungguhnya"

"ih...kontol pak karta panjang, gede lagi, apa bisa masuk ke memek melody"

pak karta mulai mengarahkan penis panjangnya ke vagina melody, mulai dari mengesek kepala penisnya di belahan vagina melody sampai dirasa menemui liang vaginanya pak karta menekan penisnya.

tampak melody menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya, pak karta mulai menekan lagi penisnya semakin dalam.

"AAAAAAHHH....SAKIIIT PAAAK....ADUUUH...MEMEK MELODY SAKIT PAK"

pak karta terus menekan sampai setengah penisnya kemudian di tariknya kembali, tampak dari vagina melody keluar sedikit darah, hati pak karta sangat bangga bisa merawanin personil jkt 48 yang sedang jadi idola.

"ternyata benar kamu masih perawan, tadinya saya tidak percaya kalo ada artis yang masih perawan"

"aduh...sakit pak....perih...memek melody perih pak"

pak karta masih menahan penisnya di dalam vagina melody tanpa memompanya. Pak karta berusaha agar melody terbiasa dengan penis di vaginanya. Pak karta menurunkan badannya diatas tubuh melody, tanpa ragu dia melumat bibir melody, sambil tangannya meremas payudara, melody pun tak banyak bereaksi hanya membalas ciuman pak karta tak peduli seberapa buruk wajah pak karta.

Pak karta melakukannya dengan lembut, beda sekali saat menyetubuhi resty, setelah beberapa lama pak karta merasa penisnya seperti di jepit jepit oleh vagina melody, tanpa berkata apa apa pak karta mulai memompa penisnya perlahan.

melody sedikit meringis saat pak karta mulai memompa penisnya namun tak mengeluh kesakitan. Pak karta terus memompa penisnya.

"eeengh pak karta...ouch ouch..."

"masih sakit?...memek kamu sempit sekali...enak sekali..."

"sedikit pak...ouch...ouch...terusin aja pak"

"tapi udah merasa enak kan..."

"i...iya ouch...hsstt ach...pak karta ouch, masukin aja pak yang dalem, melody bakal tahan sakitnya"

walau tak terlalu cepat tapi penis pak karta sudah dapat keluar masuk vagina melody dengan teratur , sementara melody terus merintih sambil menggigit bibir bawahnya menahan antara sakit dan nikmat.

"ough pak karta...engh...engh...trush pakh... kontol pak karta jadi enak di dalem memek melody ... Ough Enak banget ough...enaknya dimemek pakh...ough"

"iya mel...ough memek kamu sempit banget...kontol bapak kaya dijepit...ough ough ough..."

"pak karta ough...melody ga kuat pak...ough mau keluar lagi...ough ough ough"

"tahan mel...ach sial ni memek enak banget ...oogh...bentar lagi saya juga mau keluar...melody...aaach"

"pak karta AAAAANGH....OUGH OUGH OUGH..."

tak berapa lama melody menggelepar dibawah tubuh pak karta, pak karta tampak kasihan jika harus terus memompa vagina Melody, langsung saja pak karta mencabut penisnya dan mengocok penisnya di atas perut melody dan menyemprotkannya diatas perut melody.

"melody....aaaach...ach...ach"

pak karta menatap melody yang tergeletak lemah di atas tempat tidur, pak karta cukup puas telah merawanin seorang artis.

pak karta membiarkan melody beristrihat karna malam masih panjang dan masih ada hari esok dan esok lagi, untuk ronde kesatu rasanya cukup buat pak karta.

Beberapa jam kemudian, masih di kamar hotel tempat pak karta dan melody menginap.

"iya...mel terus ough ough ough...enak sekali mel..aaargh memek kamu enak sekali..."

"pak....ach ach...enak pakh....ach ach ach...kontol bapak panjang...aah...aaaaahhh"

melody tampak berada diatas tubuh pak karta dengan penis menancap di vaginanya, melody terus menggoyang pantatnya, sepertinya melody mulai menyukai permainan ini.

"aduh pak...memek melody mau keluar lagi...aaach...pak karta melody keluar pak AAAAAargh...ach ach ach" melody kembali mengejang dan tesungkur diatas tubuh pak karta, entah sudah orgasme yang keberapa kali bagi melody, yang jelas sepanjang malam melody terus di garap pak karta.

usai dari malam itu, melody dapat kuliah dengan tenang walaw jarang masuk karna jadwal di jkt 48, bahkan kini pak karta menjadi fans jkt 48, beberapa kali pak karta menonton pertunjukan jkt 48 dijakarta. Dan setiap habis pertunjukan pak karta selalu mengajak melody cek in di hotel mungkin karna terangsang melihat melody menari di panggung dengan rok pendek.

The End
 
duh coba yayang veranda... melody mah basi... kebanyakan skandal... tapi ngga muna sih salah satu member dengan badan terbagus meski pendek... kudu coba liat kalo si teteh lagi pake jeans ketat gan... perhatiin dah itu pantat bunder abis bbrp kali ane nonton do'i di acara tipi suka pake baju aga longgar kalo pas nunduk lupa nutup dadanya keliatan tete nya teteh heheheh
 
Wow a really hot story about Melody.
Uda lama tapi mantap
:tegang:
 
Maaf jika repost, karna menurut ane ini cerita ini sangat bagus, semoga suhu2 bisa menikmati, and enjoy...

"ini kampus bukan punya moyang mu...jujur saya tidak bisa tolerir kalau tingkat kehadiran kamu seperti ini"

Saat ini diruang rektor tengah duduk tertuduk seorang wanita cantik, ya dia adalah melody nuramdani salah seorang member jkt 48 yang nasibnya terancam di drop out dari kampus akibat padatnya jadwal manggung sampai mengorbankan kuliahnya.

"saya mohon pengertiannya pak...saya tidak keberatan mengerjakan tugas tambahan tiap mata kuliah"

"tidak bisa, hal itu akan menumbuhkan kecemburuan mahasiswa lain, jangan mentang mentang kamu artis kamu bisa mendapat keistimewaan di kampus ini..."

tampaknya pak karta tetap bersikeras untuk mendrop out melody dari kampus. Pak karta adalah rektor universitas tempat melody kuliah, perawakannya tinggi dan besar serta berkulit gelap lebih mirip dep colektor dibanding seorang rektor.

"saya hanya bisa janjikan surat rekomendasi jika kamu mau masuk universitas lain, tapi untuk mempertahankan kamu di sini saya tidak bisa melakukannya, karna ini sudah kebijakan kampus..."

melody semakin tertunduk lemah dengan mata berkaca kaca, membayangkan citranya akan tercemar jika wartawan tahu kalaw dia di DO dari kampus.

"ya sudah, tak ada gunanya juga kita berdebat, keputusan saya sudah bulat, sekarang lebih baik kamu keluar dan pikirkan universitas mana yang kamu pilih"

"baiklah pak...kalaw gitu saya permisi..." melody melangkahkan kakinya dengan lesu dan wajah tertunduk muram.

Saat menyusuri lorong kampus tampak resty teman satu fakultas melody, resty adalah cewek berhijab, tampilannya layaknya wanita muslim modern dengan hijab bergaya namun tetap berpakaian ketat, resty memperhatikan kemurungan melody yang tak biasanya.

"eh mel...kenapa loe...abis diapain loe diruang rektor..."

"gue mau di DO nih rest"

resty mengikuti langkah melody menyusuri lorong yang mengarah ke kantin.

"yaelah mel, timbang di DO doang, loe kan artis banyak duit tinggal cari kampus baru, bereskan..."

"masalahnya ga sesederhana itu rest...bakal ada efek domino nya akibat pen"DO"an gue..."

langkah melody dan resty terhenti di sebuah meja kantin kampus, duduk lalu memesan minum dan makanan, mereka melanjutkan obrolan.

"melody... loe kaya yang di tv tv aja pake efek domino dominoan..."

"coba loe bayangin...kalo gue sampe di DO trus pindah kampus wartawan bakal curiga, dan kalo sampe kesebar gue di DO dari kampus image gue bakal jelek, kalo dah gitu, tamat deh karir gue"

"masa sih sampe segitunya mel, trus loe mau gimana, kan loe tahu sendiri pak karta tuh batu..."

"ga tahu lah rest, kalo pak karta mau gue sogok gue bakal bayar berapa pun..."

melodi hanya mengaduk ngaduk gelas es nya dengan tatapan kosong, sementara resty tampak asik menyedot minumannya.

"ya tergantung loe nyogoknya pake apa mel..."

"emang harus pake apa nyogoknya..."

resty langsung mendekatkan duduknya ke melody dan merendahkan nada bicaranya.

"sekarang gue mau nanya sama loe...loe masih perawan ga..."

"hah...!!! Maksud loe gue harus nyogok pak karta pake keperawanan gue"

"ya terserah loe sih...mana yang loe anggap lebih penting, selaput darah loe ataw karir loe..."

melody tampak berfikir sejenak sambil menyedot es nya

"tapi emang pak karta mau, salah salah malah gue yang di cap ayam kampus..."

"asal loe tahu ja mel...pak karta itu sering lagi tidur sama mahasiswi sini, apa lagi loe artis dan loe masih perawan, nilai tawar loe tuh makin tinggi."

"loe tahu dari mana rest...emang loe pernah tidur sama pak karta..."

"sama pak karta sih belom, ga da kepentingan, tapi sama dosen sering loe pikir IPK gue bisa tinggi karna gue belajar, ya ga lah...para dosen yang cerita ke gue kalo pak karta itu muka memek"

"tapi rest...masa gue dateng ke pak karta langsung nawarin keperawanan gue gitu...kesannya murah banget..."

"masalah itu, biar gue yang ngomong sama pak karta, tapi beneran loe mau"

"yadah lah rest biarin perawan gue hilang, lagian selama ini juga banyak yang nawari gue tidur bareng...kalo bukan sama pak karta, pasti sama yang laen produser ataw sutradara mungkin"

Usai mengobrol di kantin resty berniat langsung menemui pak karta sedangkan melody akan menunggu kabarnya di perpustakaan sambil baca buku.

"permisi..." resty mengetuk beberapa kali pintu ruangan pak karta, dan melangkah masuk begitu dipersilahkan.

"kamu...resty kan...ada perlu apa?"

resty mendaratkan pantatnya di sofa panjang yang ada di ruangan pak karta, sementara pak karta sendiri duduk di sofa single sit.

"ini pak saya mau bicara tentang melody..."

"oh...melody...kalau kamu berharap saya untuk mempertimbangkan keputusan saya, sepertinya kamu sia sia"

"saya mohon pak, pertimbangkan lagi keputusan bapak...hm...apalagi melody bilang ke saya kalo dia bersedia melakukan apa saja..."

pak karta tampak berfikir sejenak sepertinya sudah mengerti arah pembicaraan resty, apalagi yang berbicara sekarang adalah resty yang terkenal dikalangan dosen mesum sebagai ayam kampus berhijab.

"maksud kamu dengan apa saja?"

"ehm...melody masih perawan pak, kalau bapak mau membatalkan DOnya bapa bisa mendapatkannya, kapan lagi pak bisa merawanin artis..."

pak karta berusaha bersikap wajar dan berwibawa dia bangkit dari sofa dan mondar mandir di depan resty seolah ini keputusan sulit.

"tapi...ini sulit , karna ini keputusan bersama pengurus...lagian kamu pikir saya tertarik dengan tubuh melody, walau dia cantik tapi bodynya bukan selera saya"

"tolonglah pak...ini sudah tawaran maksimal yang bisa melody kasih...dan siapa tahu nanti melody bisa kenalin bapak sama artis laen yang bisa diajak tidur...naek level dong pak, dari mahasiswa ke artis"

"baiklah saya akan usahakan , tapi tawaran saya naikan..."

"baiklah nanti saya sampaikan ke melody keinginan bapak"

pak karta tersenyum lebar dan kembali duduk di sofa, tapi kali ini pak karta duduk di samping resty, dekat disampingnya.

"pertama, bilang ke melody bahwa selama dia kuliah disini dia harus jadi budak sex saya, yang siap kapan aja saya entot..."

pak karta semakin mendekatkan wajahnya ke wajah resty sambil memperhatikan lekuk tubuh wanita berhijab yang berpakaian ketat itu.

"yang kedua, saya mau ngerasain tubuh ayam kampus berhijab dihadapan saya ini, supaya nanti kamu bisa cerita ke melody tentang keperkasaan saya"

pak karta langsung merangkul resty dan menariknya ke pelukannya serta meremas remas payudaranya.

"ough...pak karta...stop...stop pak...ough...pintunya belum dikunci..."

pak karta menghentikan kegiatannya untuk mengunci pintu dan menutup gorden jendela rapat rapat, dan kembali menghampiri resty yang masih menunggu di sofa.

"sebenarnya saya sudah lama ingin mencicipi tubuhmu, tapi tak pernah ada alasan, saya hanya dengar dari teman dosen tentang eranganmu saat di entot..."

pak karta mulai melepaskan celana dan CD nya sekaligus mempertontonkan penisnya yang tegak mengacung di depan wajah resty.

"akhirnya sekarang saya bisa buktikan kebinalan ayam kampus berhijab...ayo sekarang hisap kontol saya..."

pak karta membelai kepala resty sambil menekannya ke arah penisnya dan tanpa ragu resty langsung menggenggam penis pak karta yang panjang, jika digenggam mungkin baru tertutup semu jika digenggam dengan ke dua tangan...

"kontol pak karta panjang, melody pasti kesakitan kalo diperawanin pake kontol bapak...tapi setelah kesakitan pasti ke enakan dan minta nambah"

"ah bisa aja kamu rest...ayo di hisap dong, kata teman dosen hisapan kamu luar biasa enak..."

resty mulai memasukan penis pak karta ke mulutnya, hanya mampu setengahnya padahal sudah mentok ke tenggorokan.

"ough...hsssttt...ach...ternyata benar kata orang, kamu pinter ngisep kontol...kamu harus ajarin ini ke melody...kamu harus bikin melody jadi binak kaya kamu"

resty mengkombinasikan antara kocokan tangan, hisapan dan jilatan menjadi satu membuat pak karta terus melenguh menikmatinya.

"oungh..cukup...cukup rest, bisa jebol duluan kalo di terusin, bisa bisa ga jadi nyicipin memek kamu..."

"ga sabaran amat sih pak, besok besok kan masih bisa, kalo sama kontol panjang kaya gini resty ga keberatan di entot tiap hari"

usai menarik penisnya dari mulut resty, pak karta langsung duduk bersandar di sofa, tanpa berkata restypun sudah mengerti resty bangkit berdiri melepaskan celana dan CD nya sekaligus kemudian mengankangi penis pak karta.

"pak karta panjang amat sih...duh pasti mentok nih"

resty mengarahkan vaginanya dan pak karta memegang penisnya agar tepat menusuk liang vagina resty.

"ooouuugh...paaak..panjanggg...eeeng...dalem..enak...ough" resty terus menurunkan pantatnya sampai penis pak karta amblas sepenuhnya di liang vagina resty.

sebelum resty menggoyang pantatnya pak karta menyingkap kaos yang dikenakan resty membuka pengait BH dan menyembulkan kedua payudaranya.

"ach...udah berapa cowo yang pernah ngisep tete kamu"

"dah ga keitung pak ach..."

pak karta langsung melahap payudara resty yang tergantung dihadapannya

"eengh...yah...isep paaakh...ough...panjaaangh... .enak pak..ough ough...terus pakh...remes yang kuat..."

sementara resty melonjak lonjak diatas pak karta, pak karta tampak asik meremas payudara resty yang terayun ayun, sambil menatap expresi wanita berhijab yang sedang birahi tinggi.

"aaach...trus resty...trus....enak sekali memek kamu...ach ach...legit...ach...sempit...padahal sering dientot...ouch enak..."

"pak karta....engh...aduh pak...kontol bapak yang gede...ough enak...ough ough...pak...jadi sempit..."

resty tak hentinya melonjak diatas pak karta, tapi tampaknya pak karta ingin sedikit variasi, pak karta menyuruh resty menungging dengan bertumpu pada sandaran sofa...

"oh jadi ini pantat yang di bilang menantang oleh para dosen..."

"pak saya mohon masukin dimemek saja, jangan di anus...resty ga suka di sodomi...lebih enak di memek"

pak karta mengusap bongkahan pantat resty dengan sesekali menamparnya, tak berapa lama jari tengah pak karta dimasukan ke liang vagina resty, pak karta memutar mutar jarinya di dalam liang vagina resty.

"pak...ough....udah ga tahan pak...engh pake kontol aja, ough masukin kontol aja pak...eeengh...aduh pakh...resty mohon jangan pake jari...pake kontol aja...resty dah ga tahan"

"ha ha ha....ternyata perempuan berhijab seperti kamu doyan kontol juga...malu maluin aja...tapi ga apa apa lagian susah nyari cewe berhijab yang mau di entot...yadah saya kasih yang kamu mau...nikmatin nih kontol"

pak karta langsung mengarahkan penisnya ke liang vagina resty, tanpa ancang ancang penisnya menerobos tanpa halangan berarti karna memang vagina resty sudah terbiasa dengan penis besar.

"AAACH...pak karta Ouch....pelan pelan dong pak...ach maen tusuk aja...ough...kontol bapak kan panjang....aeeengh...gede juga..."

"ah gimana sih tadi minta kontol, udah dikasih kok marah marah..."

pak karta mulai memompa penisnya dengan kasar, kedua tangannya mencengkram pinggang resty yang tak kuasa menerima hujaman penis pak karta, bahkan sampai menimbulkan suara benturan antara pantat dan selangkangan pak karta.

"ach ach...ough pak karta...ough...ough...ough...kontolnya...dalem...ough ga kuat lagi pak...ouch ouch ouch...mau keluar pak...ach ach ach... AAAAAACCCHHH...ach ach ach"

Tubuh resty mengejang beberapa kali, tapi resty mencoba bertahan di tengah gempuran penis pak karta.

"Aaaargh...terima nih kontol...ach ach ach...dasar jablay...ach...lonte ach..."

pak karta terus memompa vagina resty dengan penisnya, sampai hampir mencapai batasnya pak karta mencabut penisnya dan mendorong tubuh resty sampai bersandar di sofa.

pak karta mencengkram rahang resty sampa mulutnya terbuka dan mengocok penisnya di depan wajah resty.

"sekarang kamu terima nih sperma kontol saya...AAAAARRRGGH...OUCH OUCH OUCH..."

Pak karta menyemburkan spermanya ke dalam mulut resty sebagian ada yang menyiprat ke hijab yang masih dikenakannya.

usai menyemburkan spermanya pak karta ikut bersandar disamping resty sambil melepas lelah.

"sebenernya saya lebih suka ngentot sama yang berpengalaman kaya kamu, dibandin dengan cewe perawan yang paling cuma nangis kesakitan saat di entot...tapi saya minta kamu ajarin melody biar jadi binal seperti kamu..."

usai melepas lelah bersama pak karta, resty kembali merapihkan pakaiannya, dan segera mencari melody di perpustakaan.

sesampainya di perpustakaan resty mendapati melody sedang duduk membaca buku tak banyak orang disekitar mereka.

"lama amat rest...ngapain aja loe sama pak karta..."

"panjang mel kalo diceritain, intinya pak karta ngajuin syarat tambahan..."

"apa tuh..."

resty mendekatkan mulutnya ke telinga melody sambil berbisik.

"pak karta minta selama loe kuliah disini loe harus siap di entot pak karta kapan aja..."

"hah..! Gila gue baru kuliah satu tahun sisanya gue harus jadi budak sex pak karta..."

"udahlah mel...terima aja, ga tiap hari juga kan, lagian kan loe jarang masuk kampus..."

"ya juga sih...yadah deh...kapan pak karta mau mulai..."

"loe tenang aja, biar gue yang ngatur..."

"oke deh, makasih ya rest...ih rest ni apaan di jilbab lo putih kanya ingus gitu..."

"sperma pak karta"

tanpa permisi resty langsung meninggalkan melody yang masih terheran heran.

Satu hari berlalu resty telah mengatur kapan pak karta mengambil sogokan dari melody, pak karta meminta melody datang kealamat hotel yang sudah di pesannya, sekitar jam delapan malam melody datang kesebuah hotel melati di kawasan bandung, saat menanyakan kamar atas nama pak karta, resepsionis hotel tak banyak tanya ataw curiga, hanya menunjukan arah kamar, mungkin hotel ini sudah biasa disewa oleh pasangan untuk berbuat mesum.

sesampai di depan pintu kamar melody mengetuk beberapa kali, sampai akhirnya pintu terbuka dan muncul sosok pak karta yang hanya mengenakan kaos singlet dan celana pendek.

"eh melody datang juga, saya kira ngga jadi datang..." setelah melody masuk pak karta langsung menutup dan mengunci pintu.

melody tampak bingung harus berbuat apa, ada sebuah tempat tidur besar, dan tak jauh ada sofa dan meja kecil serta tv 21 inc.

ditengah kebingungan melody tiba tiba saja pak karta memeluk melody dari belakang, tampaknya pak karta tidak memakai CD lagi dibalik celana pendeknya sampai penisnya yang panjang dapat terasa di pantat melodi yang mengenakan celana jeans.

"saya ga suka basa basi, kita to the poin aja, saya ingin menikmati tubuh kamu sampai pagi..."

"i...iya pak....terserah bapak aja...melody siap ngelayanin bapak, asal melody ga jadi di DO dari kampus"

"ah itu soal gampang...yang penting malam ini kamu puasin saya"

melody tampak pasrah saat pak karta mulai meremas remas payudaranya sambil mencium dan menjilati leher melody, tubuh melody yang lebih pendek membuat pak karta harus membungkuk untuk melakukannya.

sambil terus meremas dan mencium leher, pak karta menggiring melody kearah tempat tidur, sesampainya di tepi tempat tidur pak karta menarik ujung kaos melody ke atas dan melepasnya, tampak BH hitam yang dikenakan melody menutupi payudaranya, namun tak bertahan lama, posisi pak karta yang masih di belakang melody memudahkannya melepas pengait BH tersebut.

pak karta membalik tubuh melody terpampanglah payudara yang tak terlalu besar, sebenarnya ukuran payudara melody bukanlah selera pak karta, tapi mengingat ini adalah payudara artis yang masih perawan membuat pak karta menjadi birahi.

"jujur sama saya mel...apa tete kamu pernah ada yang ngeremes remes kaya gini..."

pak karta semakin bernafsu meremas payudara melody yang hanya seukuran kepalan tangan pak karta

"engh...belum pak....bapak yang pertama ngeremes tete melody...aduh pak jangan keras keras ngeremesnya"

"sudah saya duga...puting susu kamu masih kecil warnanya juga masih samar, artinya belum ada yang ngisep tete kamu...saya beruntung sekali bisa jadi orang pertama yang nikmatin tubuh kamu"

sambil terus meremas payudara melody pak karta membaringkan melody di pinggiran tempat tidur dengan kaki menjuntai kelantai.

karna posisi melody berbaring maka payudaranya yang kecil semakit tak menonjol namun hal ini tak menyurutkan birahi pak karta, pak karta langsung menghisap payudara melody dengan sesekali pindah ke leher.

"eeengh...ough pak karta....hsssttt ach...enak pakh...ough...enak banget "

melody mengerang menahan sensasi saat payudaranya dihisap, putingnya di jepit oleh bibir pak karta dan ditariknya...pengalaman pertama ini membuat melody menggeliat menahan nikmat.

"gimana melody...Enak kan...tete kamu harus sering diremes dan di hisap kaya gini, biar tete kamu gede kaya punya resty"

"eeengh...iya pakh...engh enak...di...ditetenya pak...engh...terus pak ough enak, putingnya pak...ouch di isep pak"

ciuman pak karta terus mejalar kesetiap inci tubuh melody yang putih mulus, sampai akhirnya turun keperut pak karta menghentikannya untuk membuka celana jeans yang dikenakan melody.

pak karta tampak sedikit kesulitan menarik lepas celana jeans yang dikenakan melody karna memang celana jeans nya begitu ketat, usai melepas celana jeans tersisa Celana dalam berwarna hitam dengan renda di pinggirnya tampaknya satu stel dengan BH hitamnya.

pak karta begitu terpesona akan area segitiga surga dunia, namun pak karta tak ingin berlama lama, ia ingin segera melihat isinya dan menikmatinya.

"melody apa kamu sudah siap saya perawanin...saya sudah ga sabar mau nyicipin artis perawan"

"i...iya pak...terserah bapak aja...melody milik pak karta malam ini, ayo pak entot melody"

pak karta langsung melepas penutup terahir yang menutupi tubuh melody, kumpulan bulu bulu hitam yang tumbuh di area segitiga surga dunia tampak kontaras sekali dengan kulit tubuh melody yang mulus.

pak karta mencoba menyibak bulu bulu tersebut, mendapati garis belahan yang masih rapat, pak karta mencoba menyelipkan jarinya dan membuat melody tersentak.

"AH...pak karta....aduh memek melody diapain pak"

"kenapa melody...apa terasa enak seperti ini"

pak karta terus mengelus belahan vagina melody bahkan sampai mengenai itilnya.

"aaaeeengh pak karta....ouch...enak pak..."

melody reflek merapatkan pahanya tapi pak karta kembali merenggangkannya lagi.

Tak puas membuat melody menggeliat akibat ulah jarinya di vagina melody, pak karta mulai menjulurkan lidahnya, menjilat lalu menciumnya seperti melumat bibir perempuan.

"pak karta...oungh...engh...pak ach...ouch ouch ouch...pak karta...memek melody...ouch enak"

melody semakin menggeliat tak terkendali membuat pak karta harus berusaha menahan pinggul melody agar tak bergerak yang bisa menyusahkannya saat menikmati vagina melody.

"Ouuugh....pak stooop... ga tahan lagi ough memek melody....mau...ach...Aaaaaargh...ough ough"

melody mendapat orgasme pertamanya, tubuhnya mengejang beberapa kali sampai akhirnya melemah seperti kehilangan tenaga sama sekali.

"enak bukan...apa kamu pernah ngerasain yang seperti itu sebelumnya..."

"be..Belum...jujur ini pertama kali, dan rasanya sangat nikmat...bahkan melody ga nyangka bakal se enak ini"

"apa kamu mau lagi...yang lebih nikmat..."

"ma...mau...terserah pak karta saja...bikin memek melody enak lagi pak"

pak karta langsung tersenyum, dan mulai menanggalkan pakaiannya. Penisnya yang panjang sudah menantang melody.

"sekarang saya harus merawanin memek kamu dulu, setelah itu baru saya ajarkan menikmati sex yang sesungguhnya"

"ih...kontol pak karta panjang, gede lagi, apa bisa masuk ke memek melody"

pak karta mulai mengarahkan penis panjangnya ke vagina melody, mulai dari mengesek kepala penisnya di belahan vagina melody sampai dirasa menemui liang vaginanya pak karta menekan penisnya.

tampak melody menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya, pak karta mulai menekan lagi penisnya semakin dalam.

"AAAAAAHHH....SAKIIIT PAAAK....ADUUUH...MEMEK MELODY SAKIT PAK"

pak karta terus menekan sampai setengah penisnya kemudian di tariknya kembali, tampak dari vagina melody keluar sedikit darah, hati pak karta sangat bangga bisa merawanin personil jkt 48 yang sedang jadi idola.

"ternyata benar kamu masih perawan, tadinya saya tidak percaya kalo ada artis yang masih perawan"

"aduh...sakit pak....perih...memek melody perih pak"

pak karta masih menahan penisnya di dalam vagina melody tanpa memompanya. Pak karta berusaha agar melody terbiasa dengan penis di vaginanya. Pak karta menurunkan badannya diatas tubuh melody, tanpa ragu dia melumat bibir melody, sambil tangannya meremas payudara, melody pun tak banyak bereaksi hanya membalas ciuman pak karta tak peduli seberapa buruk wajah pak karta.

Pak karta melakukannya dengan lembut, beda sekali saat menyetubuhi resty, setelah beberapa lama pak karta merasa penisnya seperti di jepit jepit oleh vagina melody, tanpa berkata apa apa pak karta mulai memompa penisnya perlahan.

melody sedikit meringis saat pak karta mulai memompa penisnya namun tak mengeluh kesakitan. Pak karta terus memompa penisnya.

"eeengh pak karta...ouch ouch..."

"masih sakit?...memek kamu sempit sekali...enak sekali..."

"sedikit pak...ouch...ouch...terusin aja pak"

"tapi udah merasa enak kan..."

"i...iya ouch...hsstt ach...pak karta ouch, masukin aja pak yang dalem, melody bakal tahan sakitnya"

walau tak terlalu cepat tapi penis pak karta sudah dapat keluar masuk vagina melody dengan teratur , sementara melody terus merintih sambil menggigit bibir bawahnya menahan antara sakit dan nikmat.

"ough pak karta...engh...engh...trush pakh... kontol pak karta jadi enak di dalem memek melody ... Ough Enak banget ough...enaknya dimemek pakh...ough"

"iya mel...ough memek kamu sempit banget...kontol bapak kaya dijepit...ough ough ough..."

"pak karta ough...melody ga kuat pak...ough mau keluar lagi...ough ough ough"

"tahan mel...ach sial ni memek enak banget ...oogh...bentar lagi saya juga mau keluar...melody...aaach"

"pak karta AAAAANGH....OUGH OUGH OUGH..."

tak berapa lama melody menggelepar dibawah tubuh pak karta, pak karta tampak kasihan jika harus terus memompa vagina Melody, langsung saja pak karta mencabut penisnya dan mengocok penisnya di atas perut melody dan menyemprotkannya diatas perut melody.

"melody....aaaach...ach...ach"

pak karta menatap melody yang tergeletak lemah di atas tempat tidur, pak karta cukup puas telah merawanin seorang artis.

pak karta membiarkan melody beristrihat karna malam masih panjang dan masih ada hari esok dan esok lagi, untuk ronde kesatu rasanya cukup buat pak karta.

Beberapa jam kemudian, masih di kamar hotel tempat pak karta dan melody menginap.

"iya...mel terus ough ough ough...enak sekali mel..aaargh memek kamu enak sekali..."

"pak....ach ach...enak pakh....ach ach ach...kontol bapak panjang...aah...aaaaahhh"

melody tampak berada diatas tubuh pak karta dengan penis menancap di vaginanya, melody terus menggoyang pantatnya, sepertinya melody mulai menyukai permainan ini.

"aduh pak...memek melody mau keluar lagi...aaach...pak karta melody keluar pak AAAAAargh...ach ach ach" melody kembali mengejang dan tesungkur diatas tubuh pak karta, entah sudah orgasme yang keberapa kali bagi melody, yang jelas sepanjang malam melody terus di garap pak karta.

usai dari malam itu, melody dapat kuliah dengan tenang walaw jarang masuk karna jadwal di jkt 48, bahkan kini pak karta menjadi fans jkt 48, beberapa kali pak karta menonton pertunjukan jkt 48 dijakarta. Dan setiap habis pertunjukan pak karta selalu mengajak melody cek in di hotel mungkin karna terangsang melihat melody menari di panggung dengan rok pendek.

The End
Bisa dilanjut dengan member lain...
 
Oke uga cerita ne. Melody emang caem sih & bodynya bagus.
:adek::adek::adek:
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd