Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(COPAS) ML Dengan Janda Cakep

KonakIAbS

Suka Semprot
Daftar
16 May 2014
Post
15
Like diterima
7
Bimabet
Udara pagi ini trasa sejuk skali, seakan mnyambut
baik datangnya hari Minggu ini. Secerah wajah
tante Ivone yg tengah brcengkrama dngn bunga
bunga ditaman. Meskipun nampak angkuh, namun
kcantikan wajahnya tak dapat disembunyikan.
Aku baru saja selesai mandi dan brniat ngeteh diteras rumah sambil mnghirup udara pagi yg
segar. Akan tetapi mataku mlihat tante Ivone
tengah asyik menikmati keindahhan bunga
ditaman depan rumah. Dengan gaya ala petani
bunga Cibodas, tante Ivone nampak srius
mmperhatikan tanaman itu. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa brpaling dari rumpunan
bunga. ” Mau aku buatin minum nda tan!? ”
tanyaku lagi stengah mnawarkan jasa. ” Nda usah!!
” jawabnya juga seraya mmblakangiku. Aku tak
mlihat tante Rita, Hendri ataupun Nita pagi ini. ”
Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati. Aku kmbali mmperhatikan tante Ivone yg
mmblakangiku. Mulai dari betisnya yg putih mulus
mskipun nampak kurus, pahanya yg lebih mulus
dari betisnya, bokongnya meskipun trbalut clana
pendek, namun trlihat jelas lekukannya. ” Coba dia
bisa aku tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belum habis lamunanku,tiba tiba kulihat
tubuh tante Ivone trhuyung lemah ingin trsungkur.
Dengan cepat aku mloncat dan mmegangi
tubuhnya yg nyaris trsungkur itu, mninggalkan
sisa lamunan cabulku. Kurangkul tubuhnya yg mulus dan trlihat lemas
sekali. “Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa
khawatir, sraya mmapah tubuh tante Ivone.
“Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone
lemah. “Ya udah, istirahat aja didalam” saranku
sambil terus memapahnya ke dalam rumah. “Akhirnya aku bisa mrangkulmu Vone” ucapku
dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karna
mampu mrangkul tubuh si angkuh trsebut. Stelah brada didalam rumah, dengan perlahan
kududukan tante Ivone disofa ruang tamu.
Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk dan
brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu aku
m*****kah mninggalkannya sendiri. Tak brapa
lama aku kembali dngn sgelas air hangat dan mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar
disandaran sofa. “Minum dulu tan, biar enakan!”
ujarku sambil mnyerahkan gelas brisi air hangat yg
kubawa. Tante Ivone pun mminum air hngt yg
kuberikan. “Makasih ya Fad” ucapnya lemah sambil
mletakan gelas dimeja yg ada didepannya. “Kpalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante
Ivone hanya mnganggukan kpalanya. “Mau
dipijatin ga!?” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante
Ivone prlahan seakan tengah mnahan sakit. Aku
pun sgera memijat mulai dari kpalanya dngn
prlahan lahan, kmudian dahinya yg dia bilang mrupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante
Fad!?” tanya Nita yg baru saja pulang. “Tadi si tante
hampir jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku. ”
Trlalu capek kali!? ” ujar Nita sambil mlangkah
kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante
Ivone dngn mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya brsamaan
dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum
aroma tubuh tante Ivone trasa mnusuk kedua
lobang hidungku. Mmbuat aku ingin lebih lama lagi
memijat dan dekat dngnnya. “Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ”
jelasku, brupaya memancing agar niatku tercapai.
“Iya kali? “ujarnya pula, seakan mngerti akan arti
ucapanku. Membuatku makin brani lebih jauh.
“Mau dikerikin ga!?” tanyaku dngn penuh haraf
kepadanya. “Memang kamu bisa!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tak
karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante
Ivone brubah fikiran lagi. “Ya udah, tapi dikamar
ya…, ga enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat
hatiku brdebar makin cepat. Dengan prlahanku
papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan dan menenangkan
hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan fikiran
kotorku. Setelah brada didalam kamar, kusarankan agar dia
istrahat diranjangnya. Tante Ivone pun mrebahkan
tubuhnya sraya brnafas panjang. Seolah olah ada
beban berat yg dibawanya. Aku sgera brlalu
mngambil obat gosok dan coin untuk mengerik
tubuh tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, aku kembali mnghampiri tante Ivone
yg tengah menanti. Dengan mmbranikan diri aku
memintamya agar dia mlepaskan pakaian yg
dipakainya. Dia pun prlahan melepaskan pakaian
atau baju yg dipakainya. Shingga tante Ivone kini
hanya mngenakan bra yg brwarna pink dan clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh
tubuhku, saat menyaksikan tante Ivone mmbuka
bajunya. Hingga mmbangunkan kjantanan dan
hawa nafsuku. Yang memang telah mngendap
dibenakku sejak awal, ketika memprhatikan dia
ditaman. Dengan prasaan yg tak mnentu dan dibayangi
nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap … ..usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn
hati hati sekali. “Tali branya dibuka aja ya tan??”
pintaku pnuh haraf sambil trus mngusap dan
mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ”
jawabnya lirih. Menahan kerikan dipunggungnya,
entah sakit atau geli aku tak tau. Yang pasti tanganku sgera melepaskan kait tali branya,
sehingga mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian
payudaranya yg bulat dan berisi. Sperti payudara
milik gadis kebanyakan. Stelah tiada lagi
penghalang dipunggungnya, akupun
membalurinya dngn minyak gosok. Dan jari jemarikupun menari mmbentuk garis dipunggung
tante Ivone. Sambil sekali kali mataku melirik
kearah payudaranya yg brusaha ditutupi dngn bra
dan kedua tlapak tangannya. Tapi hal trsebut
mmbuatku smakin terangsang didorong rasa
pnasaran yg tramat. Smentara tante Ivone hanya trdiam sraya mmejamkan matanya yg bulat dan
indah. ” Pelan pelan ya Fad!? ” pintanya masih
dngn mata yg trpejam. Tiba tiba pintu kamar
prlahan terbuka, nampak Nita tengah brdiri
dimuka pintu. “Tan aku mo kerumah tman dulu
ya!?” ujar Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa
brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita
mnutup pintu kembali dan brlalu pergi. Jari tanganku mulai nakal trhadap tugasnya, jariku
trkadang nyelinap dibawah ketiaknya brusaha
meraih benda yg bulat dan padat brisi yg
ditutupinya. Tapi tangan tante Ivone terkadang
brusaha mnghalanginya, dngn merapatkan
pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” ucap tante Ivone stengah berbisik seraya mlirik ke
arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis ga kuat
sich, tan…” jawabku jujur. Tapi tante Ivone malah
melepaskan branya shingga kini payudaranya
nampak polos tanpa plindung lagi. Dan langsung
menjadi santapan kedua mataku tanpa brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar
mnyaksikan pemandangan trsebut. “Sekarang bisa
kamu plototin pe puas dech!!” ujar tante Ivone tak
lagi mnutupit buah dadanya dngn kedua tlapak
tangannya lagi. Jantungku trasa bgitu cepat
brdetak dan mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan tapi pasti mulai brdiri tegak
mngikuti dorongan hasratku. “Memang dah selesai ngeriknya Fad!?” tegur tante
Ivone mngingatkanku. Mmbuat aku sgera
mlanjutkan prkerjaanku yg trtunda sesaat. Hampir
sluruh bagian belakang tubuh tante Ivone telah
kukerik dan brwarna merah brgaris garis. Hanya
bagian bokongnya yg luput dari kerikanku karna trhalang dngn clana pendek serta CD yg
dikenakannya. Tapi belahan bokongnya telah
puas kuplototin.
Akhirnya pekerjaanku selesai juga. Kemudian
dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante
Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar suara dahak dari mulutnya. “Sudah Fad!”
printahnya, agar aku mnyudahi pijatanku. Dengan prasaan malas akupun mnghentikan
pijatanku dan sgera mmbrsihkan sisa sisa minyak
dikedua tlapak tngnku. ” Cuci tanganmu dulu biar
bersih sana!!” pinta tante Ivone skaligus printah.
Akupun branjak pergi kekamar mandi yg memang
ada didalam kamar trsebut. Stelah usai mncuci sluruh tanganku hingga bnar bnar bersih. Akupun
kembali menghampiri tante Ivon yg tengah
telentang diatas ranjang masih dngn keadaan
sparuh bugil. Sperti saat aku tinggalkan kekamar
mandi. Hingga payudaranya yg bulat dan brisi
nampak mmbusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu mau
mainin ini kan!?”. “Aku juga mau kok!?” ucap tante
Ivone sambil mremas salah satu payudaranya
hingga putingnya mnonjol kearahku. Akupun
mndekat mnghampirinya dngn perasaan nafsu.
Membuat kontolku kian brdiri dan mngeras kencang dibalik clanaku. Akupun tak mnunggu lebih lama, sgeraku remasi
payudaranya yg mnantang. Tante Ivone
brgelinjang saat tlapak tanganku mndarat dan
meremas kedua payudaranya. ” Achh.., iya Fad
trussss ” rintihnya prlahan. Jari jemariku kian liar
mremasi sluruh daging bulat yg padat brisi. JariQ juga memainkan putingnya yg mulai mngeras. ”
Iya,.., ayo diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone
dngn nafas taj tratur. Akupun sgera mnjilati dan
mengisapi puting payudaranya. “Aduhhh…,
enaaaak, trusss….” desah tante Ivone sraya
mmegangi kpalaku. Aku smakin brnafsu dngn puting yg kenyal sperti urat dan mnggemaskan.
Smentara tante Ivone smakin mndesah tak karuan.
Tangan kananku meluncur kearah slangkangan
dibawah pusar, trus mnyusup masuk diantara
clana dan CD tante Ivone. Hingga jari jariku trasa
mnyentuh rumput halus yg cukup lebat didalamnya. Tante Ivone mmbuka pahanya tak
kala jari tlunjukku brusaha masuk kedalam lobang
yg ada ditengah bulu bulu halus miliknya.
“Aowww…” jerit kecil tante Ivone saat tlunjukku
brhasil memasuki lobang memeknya. Dia pun
mnggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras hendak kluar
dari bahan yg mnutupinya. Cukup lama jari tlunjukku kluar masuk didalam
memek tante Ivone, hingga lobang itu mulai trasa
basah dan lembab. Sampai akhirnya tangan tante
Ivone menahan gerakan tanganku dan mminta
mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh..,
aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya dan mlepaskan
putingnya dari mulutku. “Buka pakaianmu dong, Fad!!” seru tante Ivone
sraya bangkit dan mlepaskan clana pendek serta
CDnya. Shingga dia bugil dan nampak rumput
hitam ditengah slangkangannya yg baru saja ku
obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku
dan bugil sperti dirinya. Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone
mendekat dan brjongkok tepat didepan
slangkanganku. “Aouw, gede banget..!!” seru
tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih
kontolku yg telah brdiri dan keras. Dngn tangan
kanan dia mmegang erat batang kontolku, sedangkan tlapak kirinya mngelus elus kpalanya.
Hingga kpala kontolku trasa brdenyut hangat.
Kmudian dimasukan kontolku kedalam mulutnya
sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku
mlengguh tak kala sluruh kontolku tnggelam
masuk kedalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Aku hanya dapat
memegangi kpala tante …
…Ivone, mremas serta mngusap usap rambutnya
yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar,
sbentar mngulum dan mngemud seakan dia ingin
melumat sluruh kontolku. Trnyata dia lebih buas dari tante Rita. Trkadang dia mnjilati dari batang
hingga lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ”
erangku menahan rasa nikmat nan tramat. Trasa
tubuhku melayang jauh tak menentu. Entah brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat dan
mngulum kontolku. Yg jelas hal ini mmbuat
tubuhku brgetar dan hampir kejang. ” Gantian
dong tan, aQ juga mau jilatin memekmu! ”
rengekku, hampir tak mampu mnahan nafsuku.
Ingin rasanya memuntahkan keluar sebanyak banyak. Agar tante Ivone mandi dngn air maniku. Tante Ivone sgera bangkit brdiri meninggalkan
kontolku yg masih brdiri tegak. Kmudian aku
mminta agar dia duduk dikursi tanpa lengan yg
ada. Akupun brjongkok mnghadap memeknya yg
dihiasi bulu lebatnya. Kedua kaki tante Ivone
trtumpu pada kedua bahuku. Maka mulutku mulai mnjarah memek yg tlah mnganga terkuak jari
jemariku, hingga nampak jelas lobang memek yg
brwarna merah dan lembab. Lidahku pun mulai
mnjelajahi dan mnjilati lorong itu. “Aaaaowwh…,
aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante
Ivone saat lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh
daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh”
rintihnya pula sambil mremas dan mnjambaki
rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar dan
brusaha masuk lebih dalam lagi. “Aaaaghh,..,
gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara tante Ivone tak karuan. Lidahku brhenti mnjilati
dinding lobang memek, kini brpindah pada daging
mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg
brwarna merah dan basah dngn air mazinya dan
air liurku.
“Aughh…..” suara tante Ivone sperti tersedak sambil mrapatkan kedua pahanya, hingga mnjepit
leherku, ketika ku isap itilnya. ” Aaaaa..,
auwghhh…., yaaaaa ” ucap tante Ivone lirih. ”
Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante
Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg
trkulai lemas dibahuku. Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante
Ivone dan bangkit brdiri dihadapannya dngn
kontol yg masih tegak dan keras. Kemudian
mminta tante Ivone agar bangkit dari duduknya.
Kini aku yg mnggantikan posisinya duduk dikursi. Tante Ivone naik keatas pahaku dan tubuhnya
mnghadap kearahku, hingga tubuh kami saling
brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing
kontolku masuk kelobang memeknya dngan
jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone
ketika kontolku masuk menusuk memeknya. Tak lama kmudian bokongnya mulai turun naik,
mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun
mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya
mmbantu bokongnya turun naik. ” Aachhh..,
yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh….,
aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tak karuan jika tubuhnya turun mnenggelamkan
kontolku dimemeknya. ” Aauwww, aku ga tahan
ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone
sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat.
Akupun mmbalas reaksinya, dengan melumat lagi
payudaranya .”Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivone sambil mnekan bokongnya lebih rapat
dengan slangkanganku. Akupun mengejang
mnahan tekanan bokong tante Ivone.
“Aaaachhhh…….” akhirnya aku tak mampu lagi
mmbendung cairan kental dari dalam kontolku.
Kamipun saling brpelukan dngn erat beberapa saat dngn brcampur peluh masing masing.
Stelah cukup lama kami brpelukan, kamipun
bangkit dngn malas, enggan branjak dari suasana yg ada.
Stelah itu kamipun mandi mmbrsihkan
tubuh kami masing masing yg basah dngn peluh
syurga.
Akhirnya aku bisa menidurimu dan menaklukan
keangkuhanmu Ivone Gienarsih.
 
Terakhir diubah:
Akhirnya pertamax pun
:) :)
 
safari cerita lama.... ketikan yang berantakan ...wkwkwkwkw
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd