Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Bimabet
maaf mas...antara akhir halaman 13 ama awal hal 15 kok gak nyambung ya..
akhir hal 13:
"Gak apa-apa mas…". ucapku duduk merapat dihadapan tv merangkulku dengan tubuh kami yang masih telanjang.
sedang awal hal 15 :
Terjebak kenikmatan bersama
"gak di rumahku aja mang... biar aman..", ujarku merasa khawatir
 
Sumbang ide ah...
Mang marwan pulang kampung trus main sama istri nya sambil diintip bu dewi...saking horny nya akhir nya bu dewi ikut gabung.
Atau tuker pasangan suami bu dewi sama istri nya mang marwan dan sebaliknya
emmhh... ide bagus... ditampung dulu ya oom...
nyari pintu masuk yg alaminya dulu
 
maaf mas...antara akhir halaman 13 ama awal hal 15 kok gak nyambung ya..
akhir hal 13:
"Gak apa-apa mas…". ucapku duduk merapat dihadapan tv merangkulku dengan tubuh kami yang masih telanjang.
sedang awal hal 15 :
Terjebak kenikmatan bersama
"gak di rumahku aja mang... biar aman..", ujarku merasa khawatir

itu udah beda judul mas....
13 judulnya di tawari 3 some -> kejadian di rumah
15 judulnya terjebak kenikmatan -> kejadian di komplek perumahan
emang gak nyambung karena beda kejadian
:D
 
Ditawari Gangbang

"begini mang...?", tanyaku seraya kusingsingkan gaun gamisku memperlihatkan kedua kemulusan pahaku di hadapan mang marwan yang sudah siap dengan kamera HP nya.
"iya angkat sedikit lagi.... biar keliatan jembutnya...". ujar mang marwan sambil kuangkat gamisku lebih tinggi lagi seperti permintaannya. bulu jembutku terlihat jelas di hadapan kamera HP nya.
"cantik banget...", pujinya sementara aku merubah pose dengan gamis tetap kusingsingkan memperlihatkan seluruh selangkanganku. sesekali kurapatkan kedua pahaku, kadang ku rentangkan lebar, kadang ku goyangkan pinggulku meliuk-liuk erotik membuat pujian mang marwan meluncur dari mulutnya yang berdecak kagum dan aku hanya tersenyum puas melihatnya mengagumiku.
"angkat lagi biar tetek nya keliatan... ya... pas...", pintanya dan kusingsingkan gaun gamisku keatas hingga di dadaku, terlihat tubuh telanjangku dari atas hingga bawah dengan hanya mengenakan kerudung hitam dan gaun gamis panjangku. kuangkat satu kakiku ke atas meja hingga bibir vaginaku mereKah dihadapannya. membuat mang marwan semakin bersemangat memotoku. di dekatkan kamera HP nya ke depan selangkanganku.
"itil aku keliatan gak mang...?", tanyaku
"iya keliatan... seksi banget...". ujarnya sambil memuji tangannya terus memoto vaginaku dari dekat.
"coba buka bibirnya...". aku menurutinya dengan jariku, aku membuka bibir vaginaku yang kemerahan mulai membasah lagi.
"eeemhhh...", lenguh ku saat jarinya menjamah itilku dan mengelus hingga lubang vaginaku yang semakin basah.
"basah mang...", bisikku kulihat jarinya yang basah oleh cairan vaginaku.

"aku nungging ya mang...", ucapku tanpa menunggu jawabannya aku membalikan tubuhku sambil kusingsingkan gamisku dan menyembulkan bokongku di hadapannya kameranya. aku berpegangan meja, kurentangkan kedua kakiku lebih lebar.
"wah... seksi banget...", puji mang marwan.
"ehmm... jadi pengen disodok kontol dari belakang nih mang...", candaku, mang marwan menampar-nampar kecil bokongku dan mengelus-elusnya sesekali meremas gemas..
"nagih berarti...". balasnya membuatku tersenyum.
"iya... nagih kontol gede mang...", ujarku seraya aku duduk diatas meja kurentangkan kedua kakiku dan ku sibak lebar-lebar bibir vaginaku dan kubiarkan mang marwan memoto dari jauh sampai dari dekat memoto vaginaku.
"kontol bapak kecil sih ya. he he..?". ucap mang marwan mengomentari kontol suamiku.
"iya.. kurang keras lagi... cuma sebentar... jadi kurang puas....". eluhku kurasakan vaginaku semakin banjir, ku colokan jariku dan terasa nikmat sudah banjir seperti ini di dalamnya.
"coba sambil di rekam ya... bu dewi colok lubangnya dan mainin itilnya...". ujar mang marwan memintaku.
"gak pake kontol aja mang...".
"kan udah mau check-out...". ujar mang marwan dan tanpa protes aku menurutinya. dua jari ku masukan ke lubang vaginaku, sesekali mengocok cepat, sesekali ku ulas-ulas itilku.
"oohh.... pengen dimasukin kontol lagi...". ucapku sedikit berakting di hadapan kameranya. kurentangkan semakin lebar kedua kakiku.
"ini memek aku maang... pengen dientot kontol mang marwan lagi....". ucapku dengan mendesah. tanganku mengocok semakin cepat dan semakin nikmat kurasakan. tanpa sadar aku tak lagi berakting namun sudah benar-benar menikmatinya sambil terucap kata-kata kotor dari mulutku.
"maaang... pengen kontol.... pengen dientot...". pekikku menggeliat dan aku tak tahan, tubuhku mengejang aku mencapai orgasmeku dengan tanganku sendiri di hadapan kamera HP mang marwan.

"mang tolong ambilin tisu mang...", pintaku kepada mang marwan yang dengan cepat mengambilkanku.
"biar saya bersihkan bu dewi...". ujarnya memintaku tetap duduk mengangkang di atas meja. mang marwan bersimpuh di hadapan vaginaku. kedua tangannya mengusap kedua pahaku sesaat sebelum akhirnya menyibak bibir vaginaku dan......
"oooooaaaahh.... eessssshhh... maaaang....". pekikku sambil kutahan kepalanya namun kurasakan mulut mang marwan sudah berciuman dengan vaginaku. kurasakan lidahnya menyapu dengan liarnya.
"ooooaaaaahhh....". lenguhku, itilku dilumatnya dihisapnya dengan ganas.
"geliii... maaang...". ujarku menjambak rambutnya namun aku dibuatnya semakin melayang. aku hanya bisa menggelinjang, menggeliat-liat liar diatas meja. nikmat sekali hingga aku tak mampu membendung orgasme ku lagi. aku mengejang dengan paha menjepit kepalanya dengan tubuh bergetar hebat. nafasku terengah-engah. mang marwan menatapku sambil mengelus-elus kedua pahaku.
"eenngghh.. mang marwan... ". ujarku dengan manja kepadanya dan kubiarkan tangannya membersihkan vaginaku dengan tisu di tangannya.
"tadi masih direkam ya mang...?". tanyaku
"iya tuh... masih nyala...". jawabnya dan mengambil kamera HPnya dan mendekatkan ke vaginaku.
"tuh udah bersih kan...". ujarnya sambil merekam dari dekat. tangannya membelai jembutku sambil memuji jembutku yang terlihat seksi membentuk garis lurus. tak lama suamiku datang dan aku menutup gaun gamisku tanpa celana dalam dan BH yang ku kenakan dan pulang bersama-sama.

"gimana sayang mau kan ?", tanya suamiku sambil mengemudikan mobil keluar dari area parkir hotel.
"maksud papah gangbang ?", tanyaku.
"ya nanti kamu diantri beberapa cowok.... mang marwan sudah siap kan orang-orang pilihannya kok... ya mang...?", ujcar suamiku kepada mang marwan yang saling berpandangan denganku. teringat saat aku digilir mang yayan, mang ai, mang ii, dan mang mandor waktu itu. mang marwan mengedipkan matanya kepadaku seakan membaca pikiranku dan aku hanya tersenyum mengerti dan aku tak menceritakan kejadian itu kepada suamiku dan membuatku surprise kalau justru suamiku mempunyai sensai untuk melihatku digilir beberapa laki-laki dan mengajakku untuk me-realisasikannya.
"siapa aja mang ?", tanyaku.
"temen saya bu, mang ai yang jarang pulang, sama mang ii masih muda single...", jelas mang marwan menyebutkan satu persatu yang semuanya sudah ku ketahui, namun aku tak berkomentar hanya mengangguk tersenyum kepada mang marwan.
"kamu gak keberatan kan digilir 3 cowok ?", tanya suamiku
"terserah papah aja....", jawabku hanya tersenyum, yang kualami bahkan 5 laki-laki yang pernah menggilirku sebelumnya ucapku dalam hati sambil tersenyum-senyum saja.
"yang penting harus tetap aman ya mang... privacy harus tetap aman...", ucap suamiku mewanti-wanti kepada mang marwan agar merahasiakan semua ini kepada cowok yang disebutkan tadi. dengan meyakinkan mang marwan menjamin dan akan memegang kesepakatan yang di berikan suamiku. agar tidak tersebar dan membuka aib di masyarakat sekitarnya.

-*-

pada hari yang telah ditentukan, aku merasa berdebar saat berhenti di hadapan pintu kamar hotel 202, sesaat kupandang istriku yang mengangguk tersenyum kepadaku. ini adalah untuk pertama kalinya aku akan menyaksikan istriku akan digilir 3 lelaki sekaligus pikirku atas keinginanku sendiri dengan persetujuan istriku yang bersedia dengan keinginanku.
pintu kamar hotel ku ketuk dan sesaat kemudian terbuka yang disambut oleh mang marwan yang mempersilahkan aku dan istriku masuk.
"mang...", ucap istriku dan menyambut kecupan bibir mang marwan di hadapanku dengan wajah tersenyum membuat biahiku mulai terpecik menyala.
"kok ada 4 mang ", tanyaku kepada marwan saat kudapati 4 lelaki di dalam kamar sedang menatap ke arah aku dan istriku.
"kalo bu dewi gak mau 4 nanti yang 2 keluar kok...", jelas mang marwan sambil menatap istriku yang tersenyum dan mengangguk tak keberatan dengan 4 orang lelaki itu yang berarti dengan mang marwan, 5 lelaki akan menggilir istriku bergantian.
"gak apa-apa kan pah... biar bikin papah tambah asik liat aku sama mereka...", bisik istriku merajuk manja dan aku hanya mengangguk menurut saja. sementara mang marwan memperkenalkan satu persatu kepadaku yang menyebut nama-nama mereka. mang yayan yang katanya seorang duda, mang ai yang karang pulang kampung, mang ii yang katanya masih single dan mang mandor yang bertubuh gempal. mereka mengangguk sopan kepadaku yang juga di perkenalkan mang marwan. kepada 4 lelaki itu, mang marwan kembali menegaskan akan privacy dan kerahasiaan pertemuan ini dan mereka mengangguk setuju dan berjanji kepadaku.

aku duduk di sebuah bangku seraya melepas tangan istriku kepada bimbingan mang marwan yang menuntunnya mendekati 4 lelaki yang mengelilinginya membuat dadaku berdebar, birahiku terbakar sudah melihat istriku di tengah-tengah 5 lelaki yang akan menggarapnya bergantian atau bahkan berbarengan.
marwan memberiku aba-aba agar aku memberi perintah untuk melakukan apapun sesuai keinginanku. dengan suara bergetar aku meminta mereka untuk melepas pakaian mereka untuk telanjang di hadapan istriku yang masih berpakaian lengkap yang bergaun gamis panjang dan kerudung hitam yang membungkus kepala istriku. kulihat istriku yang tersipu-sipu melihat ke lima lelaki yang mengelilinginya memperlihatkan batang kontol mereka yang setengah berdiri. aku mendekati istriku, kuraih tangannya dan kubimbing mendekat lelaki bertubuh gempal yang di panggil mang mandor. istriku tersenyum seraya bersimpuh dan meraih kontol mang mandor dan mengulumnya.
"oooh...", lenguh mandor disela lenguhannya memuji istriku kepadaku seraya tangannya membelai kepala istriku yang terbungkus kerudung hitam bergerak maju mundur. tanganku gemetar sambil kuelus kontolku sendiri sambil melihat kontol mandor yang dihisap istriku. tak lama aku membimbing istriku untuk bergeser ke sebelah mandor, lelaki yang dipanggil mang ai menyodorkan kontolnya kepada istriku.
"liat pak...kontol saya di emut bu dewi...", ucap mang ai kepadaku sambil tesenyum membuat birahiku meletup hebat ku elus kontolku yang semakin mengeras. kubimbing kembali istriku untuk bergeser kesamping. kontol mang yayan yang katanya seorang duda ini terlihat begitu keras di emut istriku.
"oohh.. gak nahan eeuy... bu dewi....", ucapnya kulihat tangannya menjamah dada istriku. kubimbing lagi istriku bergeser ke hadapan seorang anak muda yang di panggil ii.
"aah.. bu dewiii...", ucapnya menikmati kuluman mulut istriku. dan terakhir ku bimbing istriku ke hadapan mang marwan yang menyodorkan kontolnya untuk di emut istriku.

aku dan istriku berdiri di tengah-tengah mereka. ku peluk istriku dari belakang dan kuraih gaun gamis panjangnya, perlahan kusingsingkan hingga diatas perutnya. terpampanglah kemulusan kedua paha istriku dan pangkal selangkangan yang dihiasi bulu jembut yang tercukur rapih membentuk garis tegam lurus di bawah perutnya.
"eehh... papah...", sergah istriku namun hanya pasrah sambil tersenyum malu kepada mereka yang berdecak kagum memuji keindahan selangkangan istriku. perlahan tubuhnya kuputar memamerkan kepada mereka satu persatu.
"cantik banget... euy...".
"mulus...".
"aduh gak nahan nih...". ucap mereka sambil memandang terkagum.
"ayolah langsung... gak nahan nih pak...", ujar mang mandor kepadaku.
"mang mandor udah gak nahan katanya sayang..", ucapku kepada istriku yang kubimbing untuk mendekatinya. tangan mang mandor menyambut dengan nmenjamah vagina istriku.
"aahh...", lenguh istriku membiarkan tangan mang mandor yang mengobok-obok vaginanya yang sudah basah.
"aahh... bu dewi udah basah... udah pengen ya...?", ucap mang mandor memperlihatkan jarinya yang berlendir basah.
"mau mang mandor dulu sayang...?", tanyaku dan istriku mengangguk kepadaku. ku serahkan tubuh istriku kepada mang mandor yang tertawa senang menyambut istriku dalam pelukannya. yang berarti kuijinkan mang mandor untuk menyetubuhi istriku yang pertama. 4 lelaki lainnya seakan gaduh mengomentarinya.
"wah... beruntung mang mandor nih...", ucap mang yayan.

dengan masih berdiri memeluk istriku saling berhadapan, mang mandor mencium dan melumat bibir istriku. kulihat bokong istriku tak luput dari jamahan tangan 4 lelaki yang mengelilinginya. mengelus, menampar kecil, meremas bokongnya bergantian sementara istriku masih berpagutan dengan mang mandor. ku lepas celanaku dan ku elus kontolku yang sudah mengerasm walau belum maksimal sambil menyaksikan istriku dikelilingi 5 lelaki di hadapanku.
kulihat mang mandor meminta istriku bersimpuh di hadapannya menyodorkan kontolnya ke mulut istriku yang menyambut dengn mulut menganga dan menghisap dengan penuh gairah. tangan mang mandor kembali membelai kepala istriku yang terbugkus jilbab hitam itu. sementara kedua tangan istriku memegang kontol mang ai dan mang yayan sementara anak muda itu berada di belakang istriku mengelus dan menjamahi bokong istriku dan mang marwan karena tak mendapat tempat hanya berdiri sambil mengelus kontolnya sendiri. mang mandor berterima kasih kepadaku karena memberi kesempatan bisa menyetubuhi istriku dan memuji kecantikan istriku yang katanya membuatnya begitu bernapsu karena belum pernah ia bisa melakukan ini kepada wanita secantik istrikum, katanya.
"ijin pak...", ucapnya kepadaku seraya membimbing isriku untuk berbaring di kasur. gaun gamisnya tak dilepas hanya disingkapnya hingga leher sehingga terpampang lah kedua buah dada istriku yang ranum membuat berdecak kagum mereka. mang mandor menggumulinya sambil tangannya meremas dan mulutnya menghisapi puting istriku.
"oooosssshhh...", lenguh istriku memeluk kepala mang mandor di dadanya.

puas dengan buah dada istriku, mang mandor mengelus kontolnya memandang vagina istriku yang merekah.
"uuh... mulus banget bu dewi...", pujinya sambil sesaat memandangku dan memintaku untuk menyibak bibir vagina istriku yang sudah merekah itu dengan jariku.
"biar bapak tambah greng...", ujarnya kepadaku dan memang membuatku semakin terbakar oleh birahiku. dengan kedua jariku aku membuka lebar-lebar bibir vagina istrku dan kontol mang mandor yang panjang dan gempal mengarahkan kepala helm nya ke lubang nikmat istriku yang sudah banjir.
"saya masukin pak... memek bu dewi...". ujar nya dan kulihat dengan jelas kontol gempalnya menyeruak lubang kecil vagina istriku.
"eeuy... henceutna... enak...", ujarnya.

aku sedikit mundur memberikan kesempatan yang lain untuk mengelilingi istriku yang terlentang. tak hanya menonton ke 4 lelaki ini menjamahi tubuh istriku dengan leluasa. kulihat mang ai dan mang ii tangannya yang sedang asik meremas-remas buah dada istriku yang sesekali di hisap putingnya. sementara mang yayan yang menyanggah kepala istriku merunduk mencium bibir istriku yang menyambut lumatan bibir mang yayan di sela lenguhannya. dan mang marwan kembali hanya menyaksikan dari dekat bersamaku melihat dari dekat kontol besar mang mandor mengaduk-aduk vagina istriku. sesekali tubuh mang mandor menindih istriku melumat berpagutan sambil tangannya meremas-remas kedua buah dadanya.
"dor... sambil nungging dor...", pinta mang marwan kepada mang mandor agar menyetubuhi istriku dengan posisi menungging. mandor menurut seraya membimbing istriku untuk menungging menyembulkan bokongnya yang diremas di tampar kecil oleh tangan mandor sebelum kembali memasukan kembali kontolnya. blesssshhh.....
dan sementara mang marwan menyodorkan kontolnya di wajah istriku yang menyambut dengan mulut menganga, pasrah menghisap kontol mang marwan dari depan. ah kuelus kontolku yang semakin menegang melihat lubang mulut atas dan bawah istriku terjejal kontol-kontol besar mang mandor dan mang marwan. buah dada istriku yang menggantung terayun-ayun sesekali di remas-remas tangan-tangan mereka.

-*-
"aah... ", geramku sambil mencengkeram bokong bahenol bu dewi di hadapanku, ku ayun pinggulku maju mundur berbenturan dengan bersemangat membuat bunyi benturan dengan bokongnya terdengar keras. enak sekali memek ibu dewi ini, masih terasa sempit dan nikmat. kulirik suaminya yang sedang menyaksikan sambil mengelus kontol kecilnya sendiri. pantas bu dewi seakan begitu haus, pikirku. sungguh aku menikmatinya, apalagi bu dewi yang cantik dan mulus seperti ini membuatku begitu bernapsu apalagi dengan pakaiannya yang berkerudung ditambah lagi 3 bulan aku belum pulang kampung ke istriku. ku lihat marwan dihadapanku sedang menikmati kuluman mulut bu dewi yang menghisap kontolnya.
"bisa aja lo wan..", ujarku marwan tertawa kepadaku. sesaat kemudian marwan memberi kesempatan kepada ai yang menyodorkan kontolnya untuk di hisap mulut bu dewi, dan terus bergilir kepada yayan, dan ii bergantian hingga kembali ke marwan yang memintaku agar melepas gaun gamis bu dewi agar bisa main diatas.
"gamisnya aja di lepas... jilbabnya jangan....", ujar ku dan marwan dengan cekatan melepaskannya dari tubuh bu dewi yang kini telanjang hanya kain kerudung yang masih membungkus di kepalanya. kuhujam semakin ganas, kuaduk lubang vaginanya yang nikmat ini hingga kulihat tubuh mulus bu dewi meggeliat dan melepas kontol marwan dari mulutnya dan sesaat kemudian bu dewi mengejang hebat mencapai orgasmenya.

tubuh mulus nya lunglai terbaring di kasur, ku rentangkan kedua kakinya mengangkang lebar dan kembali ku hujamkan kontolku membuatnya menggeliat hebat menahan rasa ngilu yang menyengat tubuhnya setelah orgasme.
"pelan-pelaan...maang...", pinta bu dewi disela lenguhannya, ku enjot perlahan.

-*-
"pelan-pelan mang...", pintaku seraya kusambut tubuh gempal mang mandor yang menindihku. kontolnya telah membuatku orgasme begitu nikmat sekali rasanya.dan kembali mengaduk-aduk liat vaginaku lagi. aku sudah lupa dengan suamiku yang ada di ruang hotel ini, aku sudah hanyut dalam arus birahiku dengan 5 lelaki ini.
mang mandor meraih tubuhku dan memelukku diatas pangkuannya hingga kontolnya begitu dalam masuk ke vaginaku. kusambut bibirnya yang melumat bibirku, tangannya sibuk meremas-remas bokongku yang kucoba terus mengayunkan pinggulku. entah tangan siapa yang meremas-remas buah dadaku membuatku merasakan begitu lengkap cumbuan kepada seluruh tubuhku.

mang mandor merebahkan tubuhnya terlentang membiarkan aku mengayun semakin dahsyat diatas pinggulnya. kedua tanganku menggengam kontol mang yayan dan mang ii yang kutarik dan ku hisap bergantian di mulutku sambil terus menggoyang pinggulku.
"aaah....", lenguhku nikmat sekali kontol mang mandor ini, pikirku semakin tak kuasa aku menahan rasa nikmat ini.
"aaahhh... papaaah.... kontol nya mang mandor enak banget....", ucapku kepada suamiku yang mendekat.
"aaah... kooontoool... gede enak banget...", upcaku lagi membuat mang yayan dan mang ai ikut gemas mendengarku merancau kotor. sesaat kemudian aku menggelepar mencapai kembali orgasmeku. tubuhku bergetar diatas pinggul mang mandor.

"dor... gantian dulu dor...", ujar mang yayan kepada mang mandor meraih tubuhku yang lunglai di kasur. walau mang mandir belum ejakulasi, ia memberi kesempatan kepada mang yayan menggantikan posisinya. mang yayan meraih kedua kakiku yang direntangkan lebar mengangkang dan blessshhh... kontolnya menyeruak lubang vaginaku dengan ganasnya. mang yayan sesekali melumat bibirku sambil tangannya bermain dengan kedua buah dadaku.
"uuh bu dewi...eeh... cantik banget... napsuin banget...", bisiknya di telingaku dan pujian meluncur dari mulutnya akan kecantikanku, kemulusan tubuhku dan kenikmatan vaginaku yang sedang ia rasakan.

-*-
"aaah...", kukocok kontolku sendiri menyaksikan mang yayan begitu ganasnya menyetubuhi istriku. baginya yang seorang duda pasti sudah lama tak merasakan kenikmatan seorang wanita, pikirku. aku mendekat, saat mang yayan menguasai seluruh tubuh istriku dengan pinggulnya mengayun cepat membuat lenguhan dan desahan istriku semakin keras merancau.
"ooohhh... maang... yaa.. yaaaan...", rintih istriku mulai merancau tak karuan.
"gak kuaaat... memek aku maang...", ucap istriku lagi.
"aaaah....oooaaahh kooonn... toooll....", pekik istriku dan beberapa saat kemudian ia mengejang mencapai orgasme nya lagi sementara mang yayan terus menggenjot dengan ganas sesaat menoleh kepadaku dan meminta ijin untuk menyemprotkan spermanya di dalam vagina istriku.
"terserah maang...", ucapku bergetar karena aku pun sudah tak tahan. mang yayan menggenjot dengan cepat dan sessaat kemudian menghentakkan pinggulnya dengan hebat.
"uuughh...uuggh...", geram mang yayan bersamaan dengan kontolku yang menyemburkan spermaku di atas kasur tanpa dapat kutahan lagi.
"aah...", geramku aku terduduk di bibir ranjang dan mundur kembali duduk di kursi dengan kontolku yang lunglai. sementara kulihat mang yayan dengan wajah puas mencabut kontolnya dari vagina istriku yang dibanjiri sperma putih mang marwan yang meleleh. namun lubang vagina itu langsung kembali dijejal kontol mang ai yang menggantikan posisi mang yayan yang mundur kebelakang.
"ooossshhhh...", lenguh istriku yang kembali melenguh dan mendesah-desah nikmat menerima enjotan kontol ke 3. aku hanya terduduk menyaksikannya sambil aku sekali mengangguk kepada mang yayan yang duduk disampingku mengucapkan terima kasih kepadaku karena boleh menumpahkan spernanya di dalam vagina istriku.
"kalo saya punya istri kayak bu dewi.... bakal saya enjot tiap hari biar cepet hamil... hehehe...", ucap mang yayan sambil sesekali memuji kecantikan istriku.
"waah... pengen hamilin bu dewi juga ah... ", terdengar ucapan mang ii yang sambil menyaksikan istriku.

kontolku masih lunglai tak mengeras walau sambil ku usap, ku kocok perlahan sambil kusaksikan mang ai berganti gaya menyetubuhi istriku yang kini sedang menungging dengan mulut terjejal kontol mang mandor di hadapannya dan mang ii yang seperti sedang memerah susu sapi betina, tangannya meremas-remas memainkan buah dada istriku yang menggantung terayun-ayun.
"aah... bu dewi...", geram mang mandor membelai kepala istriku yang terbungkus jilbab panjangnya.
"uuuh... gak kuat aku...", geram mang mandor lagi yang tiba-tiba beranjak berdiri.
"ai... tolong sebentar gak nahan...", ucap mang mandor kepada mang ai yang mencabut kontolnya mundur memberi kesempatan kepada mang mandor.
"waah... lagi tanggung door...", ucap mang ai memgalah melihat mang mandor menancapkan kontolnya ke vagina istriku dan menggenjot dengan penuh birahi
"aaah... bu dewiiiiii.... gak kuat saya.... keluarin... aaaahhhgg....", geram mang mandor mengehentakan pinggulnya berkali-kali, menyemburkan spermanya di dalam vagina istriku.
"uuuaahgg...", geram mang mandor dengan hentakan terakhir dan perlahan menarik kontolnya keluar dari vagina istriku yang terlihat melelehkan sperma putih dan kental. tanpa menunggu lama, mang ai kembali meneruskan kenikmatannya yang terputus tadi. kontolnya kembali dihujamkan dan kembali menggenjot dengan penuh napsu.

-*-
dengan bokong tetap ku tunggingkan dihadapan mang ai yang menggejotku, kusandarkan kepalaku di paha mang ii tepat di sebelah kontolnya yang berdiri tegak. bulu jembutnya tipis tercukur rapih. ku emut pangkal kontolnya sambil tanganku membelai buah pelirnya. kubelai kumainkan 2 biji di dalamnya sesekali kujiati dan kuhisap bijinya. aku merasa bangga dengan kontolnya yang telah memberikan ke perjakaannya kepadaku waktu di komplek perumahan itu. ku masukan kepala kontolnya di mulutku dengan hentakan pinggul mang ai dari bokongku membuat tubuhku menghentak ke depan dan menelan seluruh kontol ii yang langsung terjejal di tenggorokanku.
"aah.. bu dewi enak banget...", ucap ii dan aku semakin gemas mengulum kontolnya. sementara dengan sperma yang sudah membanjiri lubang vaginaku membuat terasa licin sehingga tak membuat aku terasa begitu geli dan linu jika di banding masih kering dan membuat aku lebih lama menikmati persetubuhan ini.

mang ai meraih tubuku dan memintaku untuk terlentang. kurentangkan kedua kakiku mengangkang dan menerima tubuh mang ai yang menghujamkan kontolnya kembali dan menindih tubuhku. kusambut bibirnya yang memagut bibirku.
"uuh... bu dewiiii...", ucap mang ai sambil memandangi wajahku
"eeeh... ya maang...", di sela lenguhku menikmati enjotan pinggulnya yang semakin cepat.
"keluarin di dalem maang.... ", ucapku.
"iya bu dewi... terima... aaaahkk...", pekik mang ai dan mengehentakkan pinggulnya menyemburkan spermanya didalam vaginaku.

mang ai mencabut kontolnya dari vaginaku yang langsung di ambil alih oleh mang marwan yang tesenyum merentangkan kedua kakiku.
"aaaaaahhh.... ", lenguhku dengan jari mang marwan yang menusuk lubang vaginaku dan memaksa sperma yang membanjiri didalam liang vaginaku keluar, dengan handuk kecil mang marwan membersihkan vaginaku. kepala kontolnya sudah siap di depan mulut lubang vaginaku yang sesaat mang marwan tersenyum kepadaku sebelum akhirnya kepala kontolnya melesak menerobos vaginaku.
"oooooooaaaahh..., lenguhku dan tubuhku di tindihnya sambil menggenjotku.
"bu dewiiii...", bisiknya sambil menatapku tangannya membelai pipiku.

-*-
ku kocok kontolku yang sedikit mengeras sambil kusaksikan mang marwan menyetubuhi istriku, ku paksa agar kontolku lebih keras namun sepertinya tak bisa maksimal yang akhirnya aku kembali memuncratkan spermaku dilantai.
"aah... ", lenguhku sambil ku keluarkan sisa sisa spermaku di atas lantai. sambil terus ku kocok agar kembali mengeras. kulihat kontol mang mandor yang sudah kembali mengeras, mang yayan yang sudah kembali tegak berdiri dan mang ai pun sudah siap lagi membuatku semakin cepat mengocok kontol lunglaiku. aku mendekati istriku yang disambutnya dengan tangannya yang menggenggam kontolku.
"paah... mau dimasukin ?", tanya istriku.
"sudah keluar tadi...", ujarku.
"nanti kalo keras lagi masukin aja pah...", ucap istriku sambil terus mengocok kontolku.
"papah liat aku dientot mang marwan dulu... liat memek aku dientot kontol-kontol mereka... liat pah sekarang kontol mang marwan di memek aku...", ujar istriku menyemangatiku membuat kontolku seperti kembali mengeras di tangannya.
"liat aku dientot pah... liat aku digilir mereka... ", ucap istriku lagi
"iya liat pak.. ", ujar mang marwan seraya menggoyangkan pinggulnya memperlihatkan kontolnya yang keluar masuk vagina istriku.
"ooohh... paah... memek aku di sodok kontol mang marwan...", timpal istriku.
"enak sayang...?", ucapku bergetar.
"enak banget paah... kontol gede tarasa banget...oooh...", balas istriku berkali-kali.
"uughh.. pak... saya hamilin bu dewi... liat paak.... uuugh...", geram mang marwan yang kemudian menghentak hebat menyemburkan spermanya di dalam vagina istriku. namun membuatku juga tak tahan, aku menggeram dan menghentakkan pinggulku, dengan tanggap istriku mendongak dan memasukan kontolku di mulutnya. croooth...croooth... spermaku menyembur di mulut istriku.

-*-
kujilati kontol suamiku hingga bersih dari sisa-sisa spermanya yang kutelan sementara mang marwan mencabut kontolnya dari vaginaku.
"enak pah...?", tanyaku suamiku membelai kepalaku dan mengecup keningku. aku beranjak ke kamar mandi dengan tubuh bugilku, hanya jilbab hitam yang tersisa masih membungkus di kepalaku.
"ii... aku bersihin dulu ya...", ucapku kepada ii yang menunggu gilirannya. kubersihkan wajahku dari sperma suamiku tadi, ku bersihkan vaginaku dengan menyemprotkan air, saat kulihat ii di depan pintu kamar mandi berdiri melihatku tak sabar.
"kamu mau bersihin...?", tanyaku. "sini bersihin...". ajakku. ii mendekat dan menjamah vaginaku seperti mencebokkanku sambil kusemprotkan air.
"eeehhmmm...", jarinya terasa mencolok-colok lubang vaginaku.
"kamu nakal ya...", ucapku sambil tersenyum padanya.
"udah yuk di kasur aja...", ajakku dan ii sambil memelukku ke kasur. kurasakan kontolnya begitu keras di tanganku. aku berbaring terlentang dengan kedua kaki mengangkang, ii berbaring di sisiku.
"sini sayang..., bisikku dan menyambut bibirnya yang memagutku. kedua kakinya sudah diantara kakiku yang mengangkang. aku tersenyum kepadanya saat tangannya yang menggenggam kontol kerasnya, membimbing kearah lubang vaginaku dan blessshhh.... kontol keras ini menyeruak nikmat vaginaku. ii menggenjotku sambil sesekali kurasakan remasan tangan mang mandor dan mang yayan yang meremas kanan dan kiri buah dadaku. atau bahkan mang mandor menyodorkan kontolnya ke mulutku bergantian dengan mang yayan dan mang ai. hingga ii membuat aku mengalami 2x orgasme tanpa merubah posisiku yang hanya terlentang.
"bu dewiii... saya mau hamilin bu dewi juga...", bisik ii kepadaku dan sesaat kemudian ii memgejang menyemprotkan sperma hangatnya di rahimku.

usai melayani ii, mang mandor mengambil alih posisi ii dan aku hanya terlentang lunglai meyani mang mandor yang kembali menyemportkan spermanya di dalam vaginaku, yang kemudian mang yayan kembali menyetubuhiku, dan mang ai menggilirku hingga ii kembali nambah meggilirku lagi. aku menampung sperma mereka yang menyemprotkan di dalam vaginaku yang benar-benar banjir dan mungkin dower vaginaku.
"eeehh.. dower deh memek aku...", ucapku melucu.
"enggak kok bu dewi... masih cantik banget... ", ujar mang mandor sambil memperhatikan tanganku membersihkan vaginaku. aku ke kamar mandi membersihkan tubuhku di temani mang mandor dan mang yayan yang ikut mandi denganku. dengan bebas tangan-tangan mereka yang bebas menjamahi seluruh tubuhku. di bawah siraman air shower bergantian aku menyambut bibir mereka yang memagutku, bergantian jika mang yayan mengobok-obok vaginaku, mang mandor mencumbu bagian atas tubuhku.
"eh paah... dan bangun...?, mau mandi paah...", ucapku melihat suamiku masuk ke kamar mandi.
"mau piipis...", jawab suamiku sambil melihat dan membiarkan mang mandor dan mang yayan mandi bersamaku.
"pak... saya suka banget potongan jembut bu dewi ini...", ujar mang mandor kepada suamiku yang sedang kencing yang hanya tersenyum.
"keliatan seksi banget pak....", ujar mang mandor lagi.

usai suamiku keluar dari kamar mandi, mang yayan memintaku untuk menungging, dengan kontolnya yang sudah kembali berdiri mengeras dan ingin kembali menyetubuhiku. aku membungkuk ke pada mang mandor yang menahan tubuhku dan mang yayan memasukan kontolnya dari belakang.
"eeessshhh...", desahku dan kembali kurasakan enjotan kontolnya mengaduk-aduk lubang vaginaku. aku merangkul mang mandor yang memelukku, memandang wajahku dan mencium bibirku, memagut, melumat bibirku. setelah membuatku mengalami orgasme, mang yayan kembali menyemburkan spermanya di dalam vaginaku. usah mang yayan, mang mandor kembali menggilirku di kamar mandi ini.

usai mengeringkan tubuhku dengan handuk aku melangkah keluar dari kamar mandi. kubiarkan tubuhku tetap telanjang bulat, tak ada lagi kain yang menutupi tubuhku, ku baringkan diri di samping suamiku dan tertidur lelap dalam pelukannya.


Bersambung ke Halaman -------->>>>> 18
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd