Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Asik nih kalo dewi hamil sama marwan dan jatuh cinta pada nya...
Bagus kalo dewi di ajak bulan madu sama marwan tanpa sepengetahuan suami dewi
 
Cuckold berujung 3s. Mantap.. Dilanjut om ts.. Sampe bu dewi nya hamil.
 
Kitchenset - Tak Terduga

sudah 4 bulan berlalu setelah terakhir aku disetubuhi mang marwan, aku merasa kangen, kangen dengan kenikmatannya walau suamiku selalu memenuhi hasrat biologisku namun kurasakan berbeda dengan mang marwan, mungkin karena kontol mang marwan lebih besar dan panjang dibanding milik suamiku memberikan kenikmatan yang lebih saat aku disetubuhinya, teringat juga dengan mang yayan saat mereka menyetubuhiku bergantian, namun aku merasa kurang suka dengan mang yayan.
siang itu, kusingsingkan gaun gamis panjangku kuraba vaginaku yang basah karena tanpa celana dalam, meleleh hingga pahaku. diruang tamu dan dengan dildo ditanganku, aku duduk mengangkang, ku gesekkan kepala dildo itu diantara bibir vaginaku. teringat saat-saaat kontol mang marwan yang besar menggesek diantara bibir vaginaku dan kepala kontolnya melesak memasuki lubang vaginaku, sambil ku tekan kepala dildoku di lubang vaginaku.
"aaah... kontol...". bisikku sambil kutekan lebih dalam dildo itu ke vaginaku terbanyang mang marwan yang mulai menyetubuhiku.
"mang.. marwaan... kontolnya enak banget...". bisikku dengan mata terpejam dan dildo kuhujam hujamkan sendiri mengaduk lubang vaginaku. semakin cepat dan semakin nikmat yang kurasakan walau tak senikmat kontol asli mang marwan.
"kontoool...". pekikku sambil aku menggejang mencapai orgasmeku.

kuulang hingga 3x aku mengalami orgasmeku dengan dildoku sambil membayangkan kontol mang marwan menghujam vaginaku. aku terkulai lemas di kursi ruang tamu dengan gaun gamis yang kubiarkan tersingkap dengan vaginaku yang basah oleh cairan kenikmatanku sendiri. hingga entah berapa lama aku tertidur di situ. saat aku tersadar suara ketukan pintu yang berkali-kali.
"yaaa...". ujarku seraya ku rapihkan gaunku dengan rasa was-was apakah tamu itu melihat lewat jendela ?, pikirku. jika melihat dari jendela pasti ia melihat aku yang tertidur dengan gamis ku yang tersingkap tadi.

"sore bu... maaf ini pesanan ibu tadi...". ujar seorang yang berseragam minimarket dihadapan pintu.
"oh ya... mas....rivan..". ujarku pada rivan yang sudah terbiasa mengirim pesananku, seraya ku sambut bungkusan yang ia sodorkan, aku memandangi wajahnya dan menyuruhnya masuk dan aku membawa bungkusan itu kedalam seraya mengira-ngira apa dia melihat aku tertidur dari jendela tadi ? pikirku lagi seraya aku kedalam untuk mengambil dompetku dengan rasa gundah penuh tanda tanya. jika ia mengintip kedalam melihat posisi tidur ku dengan gamis tersingkap tanpa celana dalam yang membungkus selangkanganku ia pasti melihat aku selangkangan ku dengan jelas.

Dari kamar dengan membawa beberapa lembar uang, aku kembali ke ruang tamu.
"mas rivan ini...". ucapku namun membuatku terhenyak sambil menyodorkan uang dan aku terpaku melihat rivan.
"oooh... ya bu...", ucapnya gugup, dengan tangan yang sedang memegang dildo miliku yang tadi kupakai dan meletakkannya kembali di kursi tamu.
"ma.. maaf bu... ta tadi saya dudukin...". ucapnya berdiri merunduk. sambil meletakkan dildo itu kembali di kursi dan aku hanya terdiam dengan merasa malu dan entah apa yang harus kulakukan.
"maaf bu dewi... sa saya... eee.. anggap saja saya gak liat itu...". ucapnya menyadarkan keterkejutanku sambil ia mengambil uang dari tanganku. ingin rasanya menutup wajahku yang mungkin memerah dihadapannya.
"ini kembaliannya bu...". ujarnya menyodorkan ke tanganku saat mataku melihat ke arah tonjolan kemaluannya yang terlihat menggelembung.
"rivan....". ucapku dan terdiam memandangnya.
"i.. iya bu ?", jawabnya merunduk dari pandangan mataku.
"tadi kamu juga liat dari jendela ya... ?". ucapku perlahan.
"ma.. maaf bu gak sengaja... tadi saya ketuk pintu lama...". jawab rivan memandangku dengan mata tajam membuat mataku tertunduk dan melihat kearah selangkangannya yang menonjol semakin terlihat sesuatu mengeras disitu.
"kembaliannnya buat kamu aja..". ucapku dengan pandangan mata menatap matanya seraya aku mendekat.
"asal kamu jangan bilang siapa-siapa...". ucapku sambil kupegang tangannya dan rivan memandangku dan tak menghindari tubuhku yang semakin berdiri merapat dengan tubuhnya. wajahku sudah begitu dekat dengan wajahnya dan menunggu apakah ia akan menghindar yang berarti menolak atau akan melakukan sesuatu.

sesaat mataku dan matanya saling memandang dan membuatku gembira saat rivan mendekatkan wajahnya dan aku menyambut ciuman bibirnya.
"emmhh...". sambil kupejamkan mataku, yang berarti terjadi sesuai keinginanku asalkan ia mau menyimpan rahasia ini. tangannya sudah memeluk tubuhku dengan bibirnya yang melumat bibir dan lidahku dengan penuh napsu.
"emmhh... rivan... kamu jaga rahasia ya...". bisiku.
"iya bu dewi...". jawabnya dan kembali melumat bibirku tangannya meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang kontolnya yang sudah mengeras di dalam celananya yang menggembung. rivan memandangku saat aku bersimpuh dan membuka sleting celananya.
"aaah... gede banget...". bisikku dalam hati, saat kontolnya menjulur keluar dari celah sletingnya dengan kepala kontol yang seperti jamur seperti milik mang yayan namun memiliki leher yang besar seperti mang marwan. tangan rivan memgang kepalaku yang terbungkus kerudung dan menariknya agar aku menghisapnya dan aku mengerti seraya ku hisap dan kujilati dengan penuh napsu kontol besar dan panjangnya.
"aah... bu dewiiii... enak banget... ". ucapnya membiarkan aku terus menghisapi kontolnya dengan kepalaku yang bergerak maju mundur semakin cepat.

kontolnya sudah begitu keras saat ku keluarkan dari mulutku seraya kusingsingkan gaun gamisku.
"kamu tadi liat dari jendela keliatan apa ?", bisiiku.
"keliatan bu dewi... gak pake celana tadi saya liat...". ucapnya memandangiku yang menyingsingkan gamisku yang kemudian kuangkat dan kuperlihatkan selangkanganku yang memang tak terbungkus celana dalam.
"emmh... jembut aku keliatan ya tadi...?", ucapku seraya kuperlihatkan bulu kemaluanku.
"iya bu dewi... rapih banget jembutnya...". ucapnya seraya bersimpunh dihadapanku yang berdiri. tangannya membelai bulu kemaluanku.
"emmhh... rivan..", lenguhku saat tangannya membelai bibir vaginaku jari tengahnya menyelihap kelubang vaginaku.
"kamu gak pengen masukin punya kamu ?", ucapku dengan birahiku yang sudah diubun-ubun.
"mau bu... biar bu dewi gak usah pake dildo...", candanya.
"aaah... kamu...nih jadi malu ketahuan sama kamu....", seraya kusingkirkan vas bunga dari meja tamuku dan aku duduk dibibir meja dengan kaki mengangkang menjulur ke lantai.

"masukin rivan...", pintaku lagi dan rivan melepas ikat pinggangnya dan melorotkan celananya ke lutut. dengan kontolnya yang berdiri begitu keras rivan bersimpuh dihadapanku dengan kontol diarahkannya ke vaginaku yang sudah basah.
"eemhh... rivaaan...", lenguhku saat kurasakan kepala kontol nya menggesek belahan vaginaku dan berhenti tepat di mulut lubang vaginaku saat kurasakan perlahan kepala kontol itu mendesak masuk dan semakin dalam hingga perlahan semakin terbenam dan menghilang di dalam lubang vaginaku.
"sssshhhh.. rivaan...", lenguhku dab blesssshhh... kurasakan kenikmatan saat seluruh kontol panjangnya terbenam seluruhnya ke dalam vaginaku. tubuhku melengkung nikmat terasa lebih nikmat dibanding dengan dildo yang baru saja kunikmati. lebih hangat dan hidup dldalam vaginaku.

kusingsingkan gaun gamisku hingga kedua buah dada telanjangku terpampampang di hadapannya agar tangannya bebas menjamah dan meremas kedua buah dadaku dan aku mereguk kenikmatan birahi bersamanya. kedua tangan rivan yang memegang pinggangku sesekali meremas buah dadaku, dengan pinggangnya bergerak maju mundur menyetubuhiku memberikan rasa nikmat yang kurasakan dengan kepala kontolnya yang besar mengaduk aduk lubang vaginaku.
"oosshhh... aaahh.. ooohh..", lenguh ku berkali kali. sesekali rivan melumat bibirku.
"uuuh... bu dewiii.. cantik banget... dari dulu kalo ibu lagi belanja saya udah napsu banget sama ibu dewi...", ujar rivan memangku dengan penuh napsu, pinggulnya tak henti maju mundur.
"saya tau... kamu suka liatin saya kalo lagi belanja van...", ujarku.
"teruss vaan...", lenguhku yang beberapa saat kemudian aku tak kuasa membendung orgasme ku, aku mengejang, tubuhku menggeliat nikmat.

"udah keluar bu dewi...?". bisik rivan mengecup pipiku
"udah van...", ujarku sambil terengah. rivan memintaku untuk menungging, membimbing tubuhku bersandar di bangku membelakanginya dengan bokongku menyembul dihadapannya.kurasakan tangannya mengelus, meremas dan memukul kecil bokongku plak...plak... plak... dan sesaat kemudian kurasakan kontolnya mulai mencari jalan dibibir vaginaku.
bleessshh...
"aaahhh.. ", lenguhku saat kontolnya terbenam dari belakang.

beberapa saat rivan menyetubuhiku dengan posisi menungging membuat birahiku kembali terbakar.
"vaan... aku mau diatas..." pintaku dan dengan penuh pengertian rivan mencabut kontolnya dan duduk di kursi menyambut tubuhku. kedua kakiku mengangkang diatas kontolnya yang tak lama terbenam didalam vaginaku dan aku terduduk diatas pangkuannya. rivan memeluk tubuhku dan aku mulai menggoyangkan pinggulku sehingga kontolnya mengaduk dengan nikmatnya didalam vaginaku.

dengan posisi aku diatas pangkuan rivan membuat aku tak bertahan lama dengan rasa nikmat yang sangat kurasakan kontol rivan terbenam begitu dalam dan mengaduk nikmat didalamnya hingga aku tak mampu menahan orgasme kedua ku. tubuhku mengejang nikmat seraya kucium dan kulumat bibir rivan.
rivan memelukku hingga orgasmeku selesai. dan dengan lembut rivan mendudukanku di kursi, kedua kakiku yang mengangkang di tahannya dikedua lengannga dan kontolnya kembali menghujam vaginaku yang basah.
"rivaaan...", lenguhku terengah nikmat.
"enak bu dewi...?", ucap rivan semakin cepat mengoyangkan pinggulnya.
"gak nyangka saya bisa ngentotin bu dewi...uuuhgg...", ujarnya lagi dengan penuh birahi.
"uughh.. saya suka memek bu dewi... uuh.. aaah... bu dewiiii.. ", tiba tiba rivan memekik tertahan dan kulihat pinggulnya mengejang hebat. aku hanya menggelinjang membiarkan ia menumpahkan seluruh spermanya didalam vaginaku.
"rivaan... kamu keluarin didalem...", ucapku saat rivan mencabut kontolnya dan melelehlah spermanya dari lubang vaginaku.
"aah... maaf bu dewi...", gak kuat nahannya tadi.

usai membersihkan dan merapikan diri rivan pamit kepadaku.
"jaga rahasia ini ya van !!...", ucapku untuk merahasiakan kejadian ini.
"iya bu dewi... ", ujar rivan tersenyum dan menyambut kecupan bibirku.dan berlalu pergi. emhh... aku menghela nafas, aku sudah disetubuhi orang lain lagi selain suamiku dan tanpa sepengetahuan suamiku. entahlah tapi aku menikmatinya sejak suamiku sendiri menyuruhku untuk bersetubuh dengan laki-laki lain.


*.*

"anjrit emang enak banget ngentotin mamah muda cantik ini...", pikir gue dalam hati. memeknya masih terasa sempit banget. keliatan seksi banget memeknya dengan potongan jembut yang membentuk garis lurus keliatan seksi menurut gue. dan gue gak nyangka kalo bu dewi yang penampilang berkerudung ini jalang banget. beruntung gue mergokin dildonya kemarin dan akhirnya terjadi kayak gini.

gue elus kepalanya yang masih terbungkus kerudung biru waktu ia isep kontol gue yang selesai nyemprot didalem memeknya dan gue gak peduli kalo dia bakal hamil lagipula dia sendiri bilang gak apa-apa karena ada suaminya.
"uuuh...", enak banget isepannya, kontol gue jadi bersih lagi dan ngaceng lagi.
"rivan... aku pengen lagi...", bisik bu dewi. gila mamah muda ini napsunya gede banget. gue biarin dia yang minta sambil gue tetap duduk dan dia berdiri mengangkangi pinggang gue tepat diatas kontol gue yang udah keras lagi. tangan lentiknya mengarahkan kepala kontol gue tepat di bawah lubang memeknya yang masih netes sperma gue.
blessss... kontol gue terbenam masuk waktu dia duduk diatas pangkuan gue.
"aaaaahhh... ", desahannya keliatan napsuin banget. muka nya yang cantik sayup berkerudung bener-bener cantik dengan muka mirip marshanda( sang artis ). gaun gamis yang tersingkap sampe leher jadi keliatan dua teteknya yang udah agak kendor tapi masih keliatan seksi, dan bulu jembut nya yang berbentuk garis berdiri keliatan hitam seksi di kulit nya yang putih mulus.

"ooohh...", lenguhnya dengan pinggul maju mundur di atas pangkuan gue.
"enak bu dewi...?:, bisik gue sambil gue remes-remes pantatnya.
"he eh.. kontol kamu enak banget...". katanya sambil sekali-sekali gue lumat bibirnya.
"bu dewi seksi banget kalo bilang kontol...", bisik gue dan bikin dia dengan sengaja bilang tambah seksi.
"kontol... kontol kamu enak banget van....", katanya sambil goyang pinggulnya tambah cepat.
"enak banget dientot kontol kamu vaaan..". katanya lagi. dan gak lama dia menggelinjang orgasme di atas pangkuan gue yang gue peluk sambil gue cium bibirnya.

badannya gue dudukin lagi di kursi dengan kakinya yang mulus gue buka lebar-lebar terus gue entot lagi memeknya bu dewi. gue ngerasa beruntung banget bisa ngentotin mamah muda macam kayak bu dewi ini. apalagi dengan leluasa gue bisa semprotin sperma gue di dalem memeknya. dan gue bakalan semprotin lagi kali ini.
"uuuh... rivaan... uuh geli banget...", lenguh nya sambil badannya menggeliat-geliat yang tambah gue kencengin enjotan kontol gue. gue pengen bikin dia keluar bareng lagi kayak tadi.
"uuuh...rivaaan... gak kuaat akuuuu..." pekik bu dewi, gue emut bibirnya dan orgasme gue juga udah gak lama.
"uuughh...", geram gue saat gue liat bu dewi yang menggelinjang bareng gue semburin sperma gue didalem memeknya. croooth... croooth.. crooth...
enak banget rasanya bisa crot di memek bini orang apalagi mamah mudah yang cantik kayak bu dewi ini.



Bersambung ke Halaman 6 <--------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd