Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Maaf para suhu tdk bisa up Minggu ini sebab materi belum selesai dan sempat rehat sebentar tapi newbie pastikan Minggu depan Up dengan penuh kejutan dan akan ada pertempuran epik lagi :ampun: :ampun:
Moga ada sesi rape perkosaan khusus untuk liu yi fei sih.. Mangat yang penting jaga kesehatan dan fokus dunia real.dulu aja suhu..
 
Didalam tenda operasi Divisi Shan semua jendral Divisi Shan berkumpul untuk melaporkan kesiapan setiap kesatuan didalam perbekalan dan persenjataan.

“Bagus ,kalau semua sudah siap besok siang kita berangkat”,ucap Shen Long yang sedang memeriksa semua laporan setiap jendralnya.

"Baik",jawab semua jendralnya dengan serentak sambil salam Gongshu.

"Kalau begitu kalian boleh meninggalkan tempat ini",ucap Shén Long yang langsung ditinggalkan semua jendralnya dan Shén Long pun juga pergi ke Dalai Lama Gedun Drupa untuk berpamitan.

Setelah Shen Long berpamitan dengan Dalai Lama Gedun Drupa dan namun ketika dia keluar pintu gerbang secara tidak sengaja berpapasan dengan Putri Maharani Gayatri Devi di depan pintu gerbang.

"Putri",sapa Shén Long sambil sedikit membungkuk ketika berpapasan dengan Putri Maharani Gayatri Devi yang langsung dibalas dengan senyuman.
Shen Long
Putri Maharani gayatri Devi
"Jendral, bisakah anda menemani saya jalan jalan",ucap Putri Maharani Gayatri Devi yang menghentikan langkah Shén Long dan berbalik menghadap Putri Maharani Gayatri Devi lalu Shén Long berbalik menghadapnya dengan tersenyum sambil tangannya mempersilahkan Putri Maharani Gayatri Devi jalan terlebih dulu.
roti khambir dan balep korkun
Istana potala
Lalu mereka keluar dari istana Potala menuju sebuah rumah makan yang menyediakan sebuah masakan berupa roti dan kare yang bernama Kambhir dan Balep Korkun maka mereka masuk ke rumah makan tersebut dengan minta ruangan pribadi di lantai dua.

Ruangan itu sangat tertutup tapi mewah dan sering dipakai para bangsawan Tibet terus didepan pintu ruang itu dijaga prajurit kesultanan Delhi dan prajurit Divisi Shan.

Setelah makanan itu dihidangkan ke mereka maka Putri Maharani Gayatri Devi mengambil roti Kambhir lalu menyobeknya terus di celupkan ke sebuah kare bernama Balep Korkun lalu memakannya dan Shen Long melakukan hal yang sama yang dilakukan Putri Maharani Gayatri Devi.

“Shen Long ,apakah anda akan meninggalkan Chengguan?”tanya Putri Maharani Gayatri Devi yang duduk didepannya.

“Ya,besok siang sedangkan bagaimana dengan anda?”,tanya Shen Long yang langsung membuat Putri Maharani Gayatri Devi menundukkan kepala.

“Maafkan hamba apabila hamba lancang”,ucap Shen Long

“Tidak ,kamu tidak salah sebab aku masih harus tinggal disini sambil menunggu bala bantuan dari pamanku agar aku bisa kembali ke Delhi”,ucap putri Maharani Gayatri Devi.

“kapan bala bantuan itu datang?”tanya Shen Long.

“Aku tidak tahu pasti”,jawab Putri Maharani Gayatri Devi sambil menggelengkan kepala.
Putri Maharani Gayatri Devi
Lalu mereka hening sejenak sebab lagi menikmati makanan khas Tibet tetapi Putri Maharani Gayatri Devi sekali kali mencuri pandang ke Shen Long yang sedang menyantap roti Khambir.

“Jendral Shen Long ,anda hendak pergi kemana?”tanya Putri Maharani Gayatri Devi menatap Shen Long.

“ke perbatasan Pagan”,ucap Shen Long dengan hati risau.

"Apakah ada yang anda risaukan?"tanya Putri Maharani Gayatri Devi sambil menatap Shén Long.

"Tidak ada Putri",ucap Shén Long dengan tersenyum ke Putri Maharani Gayatri Devi untuk menutupi kerisauan hatinya.

"Aku tahu hatimu risau tetapi kau menutupinya dengan senyummu", batin Putri Maharani Gayatri Devi yang menatap Shén Long.

"Jendral,apa perdamaian itu?"tanya Putri Maharani Gayatri Devi ketika Shén Long melihat ke luar.

"Perdamaian adalah mau menerima segala perbedaan dan saling menghargai tanpa memaksakan kehendak",ucap Shén Long sambil menyantap kambhir.

"Apakah sekarang anda sudah menemukannya?"tanya Putri Maharani Gayatri Devi yang membuat Shén Long terdiam dan menatapnya lalu menggelengkan kepalanya.
Shen Long
"Dalam hati kecil hamba ingin berhenti dari semua ini dan ingin hidup tenang dengan keluarga hamba di tempat yang terpencil yang jauh dari semua ini",ucap Shén Long sambil meminum teh Po Cha.

"Tidak kusangka hati jendral besar Mongol ini mempunyai keinginan yang berlainan dari semua jendral yang aku temui", batin Putri Maharani Gayatri Devi yang tersenyum mendengar ucapan Shén Long.

"Anda merupakan jendral besar Kekaisaran Mongol bahkan anda juga menantu dari berbagai kerajaan di seluruh negeri dan anda pun bisa mendirikan kerajaan sendiri",ucap Putri Maharani Gayatri Devi tapi Shen Long hanya menanggapinya dengan menatap arah lain.

"Putri Gayatri Devi, Anda terlalu memuji sebab hamba ini hanya manusia biasa",ucap Shén Long dengan tersenyum.

"Jendral Shén Long, sebenarnya aku ini adalah target mati dari salah satu jendral pamanku", ucap Putri Maharani Gayatri Devi sambil menitikkan air mata.

“Kenapa itu bisa terjadi dengan Putri Gayatri Devi?” tanya Shen Long dengan penuh keheranan.

“Shen Long,aku mohon kamu panggil aku Devi saja sebab aku sama denganmu ingin pergi dari semuanya ini”,ucap Putri Gayatri Devi yang langsung dijawab dengan anggukan.

“Pamanku Sultan Alauddin Khalji merupakan Sultan kerajaan Islam Delhi yang mengutus aku untuk misi perdamaian di semua negara tetangga kesultanan Delhi termasuk kerajaan Tibet tetapi salah satu jendralnya ingin menyabotase misi ini dengan cara membunuhku agar menjadi alasan jendral itu membujuk pamanku agar menyerang kerajaan Tibet sebab dia orang paling ambisius dan ingin memperluas wilayah kesultanan Delhi dengan cara berperang”,ucap Putri maharani Gayatri Devi dengan menitikkan air mata.

“Apakah pamanmu tahu kejadian ini?”tanya Shen Long.

“Pamanku tahu rencana ini tetapi beliau belum bisa membuktikan semua kejahatan jendral itu apalagi jasa jendral itu sangat besar bagi kesultanan Delhi jadi semakin sulit untuk mencurigainya”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi yang juga membuat Shen Long termenung sambil memegang dagunya.

“Aku masih yakin jendral itu akan mengirim pembunuh lebih banyak untuk membunuhku sebab dia tidak mau rencananya gagal sedangkan aku telah banyak kehilangan pengawal ketika mereka serangan yang lalu..hiks…hiks”,ucap Putri Maharani gayatri Devi sambil menangis tersedu-sedu.

Namun tangisan Putri Maharani Gayatri Devi terhenti karena Shen Long memberikan sebuah saputangan kepadanya dan Putri Maharani Gayatri Devi menerimanya terus memakainya mengusapi pipinya beserta air matanya.

“Devi,kalo anda berkenan besok anda ikut bersama kami saja ke Bhoma sebab mereka tidak berani menyerang anda karena secara langsung anda dikawal pasukanku dan juga anda mengirim utusan ke paman anda untuk menjemput anda di Bhoma selagi anda pergi bersama kami”,ucap Shen Long yang langsung membuat Putri Maharani Gayatri Devi riang ketika Shen Long mau membantunya.

“Terima Kasih Shen Long”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi sambil memegang tangan Shen Long.

Namun tiba tiba mereka saling tatap dan tanpa mereka sadari wajah mereka semakin dekat yang akhirnya putri Maharani Gayatri Devi melumat bibir Shen Long yang malah ikut melayaninya sehingga Putri Maharani Gayatri Devi mendorong Tubuh Shen Long sampai Shen Long rebah yang ditindihi putri Maharani Gayatri Devi sedangkan tangan Shen Long mulai meremasi buah dadanya Putri Maharani Gayatri Devi bahkan berhasil meloloskan salah satu payudara Putri Maharani Gayatri Devi keluar ketika masih berciuman dengan Shen Long.
putri maharani gayatri devi
Lalu Shen Long tersadar dengan semua ini terus iamenghentikan ciumannya serta mendorong tubuhnya mundur sambil kedua tangannya berusaha memberi tanda jangan mendekat.

“Kenapa Shen Long?”tanya Putri Maharani Gayatri Devi yang ada didepannya dengan salah satu payudaranya yang besar telah keluar dari bajunya.

“kita seharusnya tidak melakukan ini sebab saya sudah mempunyai banyak istri”,ucap Shen Long.

“Kalau begitu jadikan aku salah satu istrimu juga”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi sambil mendorong Shen Long sekali lagi untuk berciuman dan untuk kali ini Shen Long tidak berdaya untuk menolaknya bahkan dia terbawa nafsu sehingga malah mencumbui Putri Maharani Gayatri Devi terus malah ia mengulum puting Putri Maharani Gayatri Devi sehingga membuatnya mengerang sambil memegangi kepala Shen Long.
putri maharani gayatri devi
“Ya,Shen Long kenyot payudaraku..ahh”,rintih Putri Maharani Gayatri Devi yang sedang menikmati kenyotan Shen Long di kedua payudaranya.

Lalu Shen Long menyusuri bagian bawah Putri Maharani Gayatri Devi dengan membuka kain penutup kemaluan Putri Maharani Gayatri Devi dengan menyibaknya yang akhirnya dia menjilati gua cinta itu sedangkan putri Maharani Gayatri Devi tidak mau tinggal diam maka dia membuka bagian bawah Shen Long dan mengeluarkan pedang Shen Long yang sudah tegak berdiri itu langsung di lahapnya terus dikulumnya.

Mereka saling memberi kenikmatan dalam mempermainkan kemaluan pasangannya terus kemudian Shen Long mendapat siraman dari gua cinta Putri Maharani Gayatri Devi yang telah mencapai puncaknya membuatnya mengejang.

Setelah Shen Long melahap semua mani Putri Maharani Gayatri Devi lalu dia berada diatasnya sambil mencoba mengarahkan pedang itu ke gua putri itu sedangkan Putri Maharani Gayatri Devi hanya memandang Shen Long dengan sayu dan pasrah apabila Shen Long mau menyetubuhinya.

Tetapi pedang Shen Long selalu meleset ketika ia mencoba memasukkannya ke gua itu yang masih tertutup.

“Apakah dia masih …?”batin Shen Long maka Shen Long mengurungkan niatnya dengan meninggalkannya tetapi malah tangannya ditarik oleh putri Maharani Gayatri Devi.

“Cepat masukkan sebab ini adalah milikmu…hiks”,ucap putri Maharani Gayatri Devi yang menatap Shen Long dengan menitikan air mata maka Shen Long melakukannya juga walaupun sulit tetapi pedangnya berhasil menerebos gua cinta itu secara perlahan yang akhirnya pedang Shen Long tertelan semua didalam gua cinta Putri Maharani Gayatri Devi yang sedang meringis kesakitan karena gua cintanya berhasil diterobos pedang Shen Long.

“Shen Long,aku sungguh bahagia sebab ini yang mau kupersembahkan kepada pahlawanku”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi sambil menatap Shen Long terus tangannya menarik kepala Shen Long untuk bercumbu sedangkan Shen Long selain mencumbui Putri Maharani Gayatri Devi, mulai memaju mundurkan pinggulnya sehingga gesekan itu membuat sensasi nikmat ke putri Maharani Gayatri Devi yang membuat pinggulnya mengimbangi semua irama genjotan Shen Long.

Lalu mereka berguling guling sambil bercumbu sedangkan Shen Long tetap menggenjotnya yang akhirnya Putri Maharani Gayatri Devi berada diatas shen Long dengan menggoyangkan pinggulnya maju mundur sedangkan kedua tangan Shen Long memainkan kedua puting Putri Maharani Gayatri Devi.

“ya…ya…ya”,erang Putri Maharani Gayatri Devi dengan meliuk liukkan pinggulnya yang tidak lama kemudian dia jatuh rebah ke dada berbulu Shen Long yang sedang membelai kepalanya.

Lalu Shen Long memutar tubuhnya menjadi di atas putri terus Shen Long menggenjot Putri Maharani Gayatri Devi yang pasrah di senggama oleh Shen Long.

“Devvviii….aku keluaaarrr”,erang Shen Long yang menandai maninya menyirami rahim Putri Maharani Gayatri Devi yang memeluk Shen Long yang sedang rebah diatasnya sedangkan gua cinta Putri Maharani Gayatri Devi memeras pedang Shen Long yang sedang menyiram maninya ke dalam rahimnya.

Setelah pedang Shen Long lemas maka dia bangkit terus membenahi celana bawahnya sedangkan putri Maharani Gayatri Devi juga bangkit dengan duduk sambil membenahi bajunya tetapi gua cintanya terlihat basah dan terlihat sedikit mani Shen Long meleleh keluar sedangkan di gua cintanya terdapat bercak darah.

“Devi,maafkan aku telah mengambil milikmu paling berharga”,ucap Shen Long yang menarik tubuh Putri Maharani Gayatri Devi yang sudah membenahi semua bajunya terus jatuh ke dalam pelukkannya lalu mengecup keningnya.

“Ini persembahanku untuk pahlawanku dan aku ikhlas kalau kamu yang mengambilnya”,ucap Putri Maharani Gayatri devi sambil tangannya memegang pipi Shen Long.

Lalu mereka berciuman sebentar terus mereka kembali pulang ke tempat masing-masing.

Besok paginya Shén Long memerintahkan YangMi dan prajuritnya untuk menjemput Putri Maharani Gayatri Devi di istana Potala.

Persiapan pasukan Divisi Shan sudah siap maka siangnya mereka berangkat menuju Bhoma dan rombongan Putri Maharani Gayatri Putri juga ikut bersama mereka.


Namun di saat yang sama di lain tempat terlihat kereta kuda yang berhentidi sebuah padang savanna yang dikawal beberapa prajurit Divisi Shan.
Zhang YuQi
“Maidina ,kamu berasal dari mana?”tanya Zhang YuQi yang sedang istirahat sambil memakan bekal dan mengamati padang rumput yang luas.
Maidina
“Hamba berasal dari suku Uighur”,ucap Maidina.

“Sebenarnya kamu mendapat tugas apa dari suamiku?”tanya Zhang YuQi.

“Tugas hamba membantu Jendral Shen Long dalam menyalin semua data anggota Divisi Shan untuk sebagai cadangan apabila data itu hilang atau kebakar”,ucap Maidina.

“oh begitu tetapi ada yang aneh dengan semua buku salinan tak pernah ada”,ucap Zhang YuQi yang membuat Maidina gusar.

“Maidina,adakah yang kamu sembunyikan daripadaku tentang suamiku?”ucap Zhang YuQi yang melirik Maidina.

“Aku tidak mengerti apa yang maksud jendral?”ucap Maidina yang gusar karena pertanyaan Zhang YuQi.

“Sebenarnya Aku tahu tugasmu dari suamiku tetapi ketika aku mencari buku salinan itu tidak ada di ruang data”,ucap Zhang YuQi yang menatap tajam ke Maidina.

“Semua buku salinan itu ada di TianJin dan apabila anda tidak percaya saya bisa tunjukkan buku salinan itu kepada anda”,ucap Maidina.

“Baiklah kalau sampai di TianJin kamu harus tunjukkan buku salinan itu ke aku”,ucap Zhang YuQi membuat Maidina gundah.

“Sssssst Jleb…..SSsssT Jleb”,suara panah yang menancap ke tubuh prajurit Divisi Shan.

“Ada Serangan lindungi jendral Zhang”,ucap perwira dari kesatuan Kuda Gunung yang menghunuskan pedangnya.

Terlihat dari kejauhan ada ratusan orang berkuda menyerang mereka sedangkan semua prajurit Divisi Shan berlindung dari hujaman anak panah yang menyerang mereka sedangkan Zhang YuQi dan Maidina masuk ke dalam kereta sambil mengamati keadaan luar.

“Siapa mereka?”ucap Zhang YuQi yang lagi mengintip keadaan luar.

“Mereka perampok”,ucap Maidina yang ikut juga mengintip keadaan luar.

Para perampok berjalan mengelilingi rombongan itu sambil berteriak dan memutar mutar pedang mereka.

“Sepertinya mereka orang kaya”,ucap pemimpin perampok itu.

“Tuan,mereka pasukan Divisi Shan”,ucap salah satu perampok itu.

“Emang kalau mereka Divisi Shan kita takut…Bodoh”,ucap pemimpin perampok kepada anak buahnya yang gentar karena melihat panji Divisi Shan.

Para prajurit Divisi Shan siap di posisinya dan menunggu waktu yang tepat untuk melawan mereka.

“Ayo kita serang mereka”,perintah pemimpin perampok itu yang semua perampok itu mau meringsek pertahanan Divisi Shan.

“Ssst jleb…..Ssst Jleb….Sssst Jleb”,suara pisau terbang mengenai beberapa perampok itu sehingga mereka berhenti untuk mencari arah mana yang menyerang mereka.

Maka tampaklah sebuah panji yang bertuliskan aliran Teratai Putih dan beberapa orang muncul dari padang rumput dengan pedang terhunus.
Panji kelompok aliran teratai putih
“kurang ajar menganggu saja …ayo serang mereka”,ucap pemimpin perampok itu dengan mengarahkan pedang ke kelompok aliran Teratai Putih.

Maka terjadilah pertempuran diantara para perampok yang berjumlah 100 orang melawan kelompok aliran Teratai Putih.

“Kalian semua jangan diam saja mari kita bantu mereka”,ucap perwira Divisi Shan yang mengarahkan pedangnya sambil berlari ke arah pertempuran itu.

Akhirnya Para perampok itu kewalahan yang karena diserang dari dua sisi maka mereka memutuskan melarikan diri apalagi jumlah mereka telah berkurang tinggal sepuluh orang.

Lalu Zhang YuQi keluar dari kereta bersama Maidina untuk melihat semua prajurit Divisi Shan yang terluka dan mengobati mereka.

Kemudian pemimpin kelompok Aliran Teratai Putih mendatangi mereka untuk melihat keadaan Zhang YuQi yang tidak apa-apa maka mereka berusaha meninggalkan tempat itu dihentikan oleh Zhang YuQi.

“Sebelumnya aku berterima kasih kepada kalian telah menyelamatkan kami”,ucap Zhang YuQi sambil memberikan salam Gongshu kepada pemimpin kelompok Aliran Teratai Putih yang masih membelakangi mereka.

“Jangan sungkan kak YuQi”,jawab pemimpin kelompok Aliran Teratai Putih dengan memutar badanya menghadap Zhang YuQi dan pemimpin itu ternyata seorang wanita yang memakai penutup wajah.
Zhang YuQi
“Siapakah anda sampai tahu nama saya dan sudi sekiranya anda menunjukkan wajah anda kepada saya”,ucap Zhang YuQi yang kaget karena wanita itu mengetahui namanya.
Lin QingXia
“Kak YuQi ,ini aku Lin QingXia”,ucap wanita itu sambil membuka penutup wajahnya langsung mereka berpelukan karena mereka sejatinya teman sejak kecil.

“QingXia,Bagaimana kabarmu dan kenapa kau meninggalkan kami tanpa pamit”,ucap Zhang YuQi sambil memegang tangan Li QingXia.

“Ceritanya panjang mungkin aku bisa menceritakan itu ke kakak”,ucap Li QingXia menggandeng Zhang YuQi untuk duduk ke sebuah batu agar mereka bisa saling tukar cerita.

Ketika Li QingXia lagi bercerita dengan Zhang YuQi maka ada wanita yang juga berpenutup wajah menghampiri Maidina.

“Maidina,apakah kamu membawanya?”tanya wanita itu sambil membuka penutup wajahnya.

“Tunggu kak Roulan”,ucap Maidina yang kemudian dia masuk ke dalam kereta mengambil buku yang merupakan salinan terakhir data anggota Divisi Shan.

Setelah Maidina mendapatkan buku salinan itu didalam kereta maka dia menyerahkannya ke Roulan.
Roulan
“Maidina ,kerjamu bagus”,ucap Roulan.
Maidina
“Terima kasih kak Roulan dan kalau berkenan saya mohon agar saya tetap bertugas disini”,ucap Maidina yang membuat Roulan terdiam.

“Kenapa dia menjadi betah padahal dia sangat membenci bekerja dalam bangsa Mongol atau dia juga….tapi seumpama dia mempunyai perasaan itu aku pun tidak boleh egois”,batin Roulan ketika Maidina memohon tetap bertugas didalam Divisi Shan.

“Baiklah permohonanmu kukabulkan”,ucap Roulan

“Terima kasih kak Roulan”,ucap Maidina yang begitu riang sambil salam gongshu yang langsung dijawab oleh Roulan dengan anggukan sambil memandang Ketua Xia dan Zhang YuQi yang lagi berbincang bincang bagai teman lama.

Setelah Lin QingXia menceritakan tentang kepergiannya ke Zhang YuQi.

“Lalu kenapa kamu bergabung dengan kelompok Aliran Teratai Putih?”tanya Zhang YuQi kepada Lin QingXia.

“Aku bergabung dengan kelompok Aliran Teratai Putih karena pamanku”,ucap Lin QingXia.

“Oh begitu dan apakah kamu tahu tujuan dari kelompok ini?”tanya Zhang YuQi.

“Aku tahu sebab aku tidak mau bangsa kita dijajah bangsa Mongol”,ucap Lin QingXia begitu yakin dan membuat Zhang YuQi tertegun.

“Lalu kamu bisa tahu kalau aku mau dirampok?”tanya Zhang YuQi dengan begitu heran.

“Sebenarnya kelompok kami sudah lama mengincar kelompok perampok ini karena kekejamannya maka setelah kami mengetahui mereka sedang berada disini dan mau menyerang kak YuQi maka aku perintahkan segera membasmi mereka”,ucap Lin QingXia.

Namun tiba – tiba ada siluet pasukan berkuda di horizon mendatangi mereka.

“Ketua Xia ,ada patroli pasukan Mongol menuju kesini”,ucap Roulan sambil salam gongshu dengan mendatangi Lin QingXia dan Zhang YuQi berada.

“Ketua”,batin Zhang YuQi sambil menoleh ke Lin QingXia dengan penuh keheranan.

“Baiklah suruh semuanya untuk meninggalkan tempat ini”,ucap Lin QingXia yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Roulan dengan salam gongshu lagi terus Roulan meninggalkan mereka untuk memerintah semua anak buahnya meninggalkan tempat itu.

“Kak YuQi,aku undur diri”,ucap Lin QingXia sambil memegang tangan Zhang YuQi yang sedang menjawabnya dengan anggukan lalu Lin QingXia dan Roulan meninggalkan Zhang YuQi yang bertepatan patroli pasukan Mongol telah datang ke tempat mereka.

“Putri Zhang YuQi”,ucap perwira pasukan patrol Mongol sambil salam gongshu ke Zhang YuQi yang mengenalinya karena ada panji Divisi Shan dan Zhang YuQi hanya menjawabnya dengan anggukan.

Semua prajurit Mongol memeriksa semua jenazah para perampok itu sedangkan Maidina mengobati pasukan Divisi Shan yang terluka.

Setelah semua jenasah para perampok dikubur dan semua prajurit Divisi Shan yang terluka sudah diobati maka Maidina menghampiri Zhang YuQi yang lagi duduk.
Zhang Yuqi
“Jendral Zhang,semua sudah siap dan kita bisa meneruskan perjalanan”,ucap Maidina yang kemudian dijawab oleh Zhang YuQi dengan anggukan.
Maidina
Kemudian Zhang YuQi bangkit berdiri terus naik ke kereta kuda lalu mereka meneruskan perjalanan mereka ke TianJin.

Ketika Divisi Shan telah mencapai Bhoma dan disana mereka membuat perkemahan sambil menjaga perbatasan kekaisaran Mongol.

Pada malamnya di tenda Putri Maharani Gayatri Devi terdengar erangan yang bersahutan didalam tenda tersebut.

“Ya....Deeeeviiii akuuuu keeeluaarrr”,erang Shen Long yang bersamaan dengan muncratnya mani ke dalam rahim Putri Maharani Gayatri Putri sedangkan kedua kaki Putri Maharani Gayatri Putri mengapit pinggul Shen Long sambil urat gua cintanya meremasi pedang Shen Long.

Kedua tangan Putri Maharani Gayatri Devi melingkar di leher Shen Long dan mengajaknya berciuman lalu mereka saling tatap serta membelai rambut mereka masing – masing.
putri maharani gayatri devi
Lalu kedua kaki Putri Maharani Gayatri Devi melepaskan apitannya ke pinggul Shen Long sehingga Shen Long berbaring di samping Putri Maharani Gayatri Devi sambil memikirkan apa yang baru dia lakukan yang telah mengkhianati cinta Zhang YuQi lagi.

Sedangkan Putri Maharani Gayatri Devi bangkit lalu mendekati pedang Shen Long yang lunglai dengan ujungnya basah dengan maninya dan mani Putri Maharani Gayatri Devi.

Kemudian tangan Putri Maharani Gayatri Devi memegang pedang Shen Long lalu dengan gemasnya dia mengecup pedang Shen Long terus menerus lalu dia melahapnya dengan memamju mundurkan kepalanya.

“YuQi,maafkan aku telah menyakitimu sekali lagi”,batin Shen Long ketika pedangnya di kulum oleh putri Maharani Gayatri Devi.

Setelah membersihkan pedang Shen Long lalu Putri Mahrani Gayatri Devi rebah didada Shen Long.

“Apa yang kau pikirkan?”tanya Putri Maharani Gayatri Devi sambil memainkan rambut di dada Shen Long.

“Tidak ada”,ucap Shen Long sambil membelai rambut Maharani Gayatri Devi.

“Aku tahu kamu bohong untuk menyenangkanku”,batin Putri Maharani Gayatri Devi yang tetap rebah didada Shen Long.

“Apakah kamu merasa bersalah karena perbuatan kita?”tanya Putri Maharani Gayatri Devi.

“Tidak”,ucap Shen Long yang berusaha menutupi perasaannya.
Shen Long
“Shen Long,kenapa kamu membohongiku akan perasaanmu?”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi yang bangkit dari dada Shen Long.

“Ini bukan salahmu melainkan aku yang salah yang telah mengambil milikmu yang paling berharga darimu”,ucap Shen Long yang menatap Putri Maharani Gayatri Devi.

“Kamu bohong”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi dengan menitikkan air mata sambil memukul mukul dada Shen Long berulang kali.

“Sungguh aku tidak bohong sebab aku akan menjadikanmu menjadi istriku juga”,ucap Shen Long dengan cekatan memegang kedua tangan Putri Maharani Gayatri Devi.

“Kamu bohong…kamu bohong….”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi dengan memalingkan wajahnya dari Shen Long.

“Sungguh aku tidak bohong sebab aku pasti akan menikahimu”,ucap Shen Long yang berhasil memeluk Putri Maharani Gayatri Devi jatuh kedalam pelukannya lagi.

“Shen Long,kenapa aku selalu tunduk apabila melihat senyummu”,batin Putri Maharani Gayatri Devi yang tersipu didada Shen Long.

“Percayalah kepadaku ,aku akan menikahimu”,ucap Shen Long sambil mengecup kening Putri Maharani Gayatri Devi.

Lalu mereka tidur bersama tetapi pada waktu tengah malam Shen Long meninggalkan Putri Maharani Gayatri Devi yang masih tertidur lelap untuk kembali ke tendanya.



Pada besok paginya Shen Long memimpin rapat dengan semua jendral Divisi Shan di tendanya.

“ZhaoYu,bagaimana hasil pengamatan pasukanmu diperbatasan?”tanya Shen Long.

“Pasukanku melihat ada pengumpulan pasukan ditempat ini…ini dan disini”,ucap Zhou Yu yang berdiri sambil menunjukkan beberapa tempat di peta.

“Apa yang kalian lihat disana?”tanya Shen Long.

“Pasukanku melihat beberapa pasukan infanteri di semua tempat aku tunjuk dan untuk jumlah pasukannya kalau saya gabung bisa mencapai 10.000 orang”,ucap Zhou Yu yang kembali duduk.

“Zhang Liao,bagaimana hasil pengamatan pasukanmu?”tanya Shen Long.

“Pasukanku juga melihat ada pengumpulan kekuatan pasukan kavaleri di sini dan semuanya berjumlah 2000 orang.”,ucap Zhang Liao yang berdiri sambil menunjukkan dua tempat.

“Apa kita harus menyerang mereka terlebih dahulu?”ucap Lin Fang

“Jangan dulu sebab kita belum mendapatkan perintah dari Yang Mulia Khan walaupun kita mengetahui kerajaan Pagan mulai menunjukkan sikap perlawanan ke Mongol”,ucap Shen Long.

“Tetapi bagaimana kalau kekuatan mereka terus bertambah lalu menyerang kita sedangkan kita belum sempat meminta bantuan tambahan pasukan”,ucap He Shu.

“Oleh sebab itu pentingnya aku meminta kalian untuk selalu mengintai kekuatan dan keberadaan mereka maka dari itu kita harus tetap waspada”,ucap Shen Long yang membuat mereka semua mengangguk –angguk.

“Jendral Shen Long ,ada sekumpulan pasukan berada di depan perkemahan kita”,ucap seorang prajurit yang menyelonong masuk ketempat rapat.

“Siapa mereka?”tanya Shen Long kepada prajurit itu.

“Mereka mengaku pasukan dari kesultanan Delhi”,ucap prajurit itu.

“Berarti Devi mau dijemput”,batin Shen Long.

“Kalau begitu rapat ini aku tutup sebab aku akan menemui mereka”,ucap Shen Long yang meninggalkan mereka dan mengikuti prajurit itu.

Sesampainya Shen Long ke pintu gerbang perkemahannya terlihat Putri Maharani Gayatri Devi yang kepalanya menunduk karena ia merasa berat untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Shen Long.

“Jendral Shen Long,perkenalkan saya jendral Indrajit yang akan menjemput Putri maharani Gayatri Devi”,ucap jendral Indrajit yang membawa banyak pasukan kesultanan Delhi untuk menjemput Putri Maharani Gayatri Devi.

“Beri aku waktu sebentar untuk berpamitan dengan Putri Maharani Gayatri Devi”,ucap Shen Long yang langsung dijawab dengan anggukan oleh jendral Indrajit.

Lalu Shen Long menghampiri Putri Maharani Gayatri Devi yang membelakanginya.

“Devi”,ucap Shen Long yang membuat Putri Maharani Gayatri Devi membalikkan badanya ke Shen Long dengan menitikkan air mata.

“Mungkin ini saatnya kita harus berpisah”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi dengan air mata yang mengalir dipipinya.

Sedangkan Shen Long mau memeluknya tetapi Putri Maharani Gayatri Devi menggelengkan kepalanya agar Shen Long mengurungkan niatnya.

“Baiklah tapi aku berjanji kepadamu akan mencarimu setelah ini selesai”,ucap Shen Long yang menatap Putri Maharani Gayatri Devi yang mengangguk.

“Selamat tinggal……Aku akan menunggumu”,ucap Putri Maharani Gayatri Devi yang mengusap air matanya terus dia meninggalkan Shen Long diikuti dengan dayangnya dan pasukan pengawalnya.

Lalu Putri Maharani Gayatri Devi masuk ke dalam keretanya dan semua pasukan kesultanan Delhi naik ke kudanya.

“Jendral Shen Long ,kami mohon diri”,ucap jendral Indrajit dengan tangan didadanya terus membungkukkan badannya dan Shen Long membalasnya dengan salam gongshu.

Kemudian Jendral Indrajit menaiki kudanya terus ia memerintahkan rombongannya berangkat sedangkan di kereta Putri Maharani Gayatri Devi mengintip Shen Long dengan menitikkan air matanya.

“Aku akan menunggumu”,batin Putri Maharani Gayatri Devi sambil menatap wajah kekasihnya.

Shen long melambaikan tangannya sampai rombongan Putri Maharani Gayatri Devi telah berjalan jauh baru dia kembali ke perkemahannya.

Putri Maharani Gayatri Devi
HARUKAZE

=== Angin Musim Semi ===

Tooku e itte shimau mae ni
Tsutaenakya to omoinagara
Kyou mo sugiteyuku jikan
Waraiatte sukoshi muneitamete
— Sebelum kau pergi ke suatu tempat yang jauh
— Ku memikirkan semua hal yang perlu kukatakan padamu
— Hari ini, sekali lagi, selama kita lewatkan waktu tertawa bersama
— Ku merasa dadaku sakit sedikit

Harukaze ga fuku yoru
“Hanaretakunai naa” tte
Sonna koto wo omotte nanka yokei ienakunatte
— Angin musim semi bertiup malam ini
— “Aku tak ingin membiarkanmu pergi”
— Hal semacam itu yang ku pikirkan
— Tapi ku tak bisa katakan apapun yang tak perlu

“Ashita ne” tte sayonara shite
Hitori aruku namiki no shita de futo omou yume no ato
— “Sampai jumpa besok” kita katakan perpisahan kita
— Ku berjalan sendiri di bawah barisan pohon
— Dan tiba-tiba ku ingat sisa-sisa mimpiku

Maiochiru hanabira hirahira
Kokoro no sukima surinuketeku
Sunao ni nannakya
Donna itami ga mata boku no kokoro osottemo
Tozasareta doa no mukougawa wo mi ni iku kara
— Bunga menari Daun bunga terhembus angin
— Menyelip melalui celah hatiku
— Semua yang bisa ku lakukan adalah menghadapi perasaanku
— Tak peduli kesakitan seperti apa datang menyerang hatiku lagi
— Ku pergi tuk temukan apa yang berada dibalik pintu yang tertutup itu

Marude seihantai no futari
Demo nande darou issho ni iru to itsunomanika
Niteru tokoro fueta ne
Nante honto wa sukoshi maneshiatteta
— Kita berdua adalah sepenuhnya berlawanan
— Tapi aku ingin tahu kenapa aku tak perhatikan ketika kita bersama
— Persamaan kita tumbuh
— Tapi sebenarnya kita sedikit meniru satu sama lain

Kimi ga naiteta yoru boku wa namida wo fuita
Kantan ni unazukiatte
Nigeru mirai ni ki ga tsuite
— Di malam kau menangis, aku hapus air matamu
— Kita dengan singkat mengangguk satu sama lain
— Berpesan melarikan diri dari masa depan

Kawaranai kimi wo mitsumete
Omoide wa oiteyukou to kimeta
Gomen mou saki ni iku yo
— Melihat kau yang tak berubah
— Aku putuskan tuk meninggalkan kenanganku di belakang
— Maafkan aku; aku pergi lebih dulu

Maiochiru hanabira yurayura
Yureru kokoro tsunaidete wasurenai you ni
Harukaze ni yume to negai wo nose
Arukidasu nee, kao wo agete
Mata tonari de waraeru you ni
— Bunga menari, daun bunga bergoyang
— Menghubungkan pada hatiku yang berayun
— Sehingga ku tak akan lupakan mimpi dan harapan melanjutkan angin musim semi
— Ku kan mulai berjalan
— Hey, angkat kepalamu
— Sehingga ku bisa tertawa disisimu lagi

Daremo tsuyoku nante nainda yo
Hitori ja fuan da yo
Boku datte sou
— Tak ada yang kuat, lebih kuat darimu
— Jangan takut menjadi sendirian
— Bila ada aku

Maiochiru hanabira hirahira
Kokoro no sukima surinuketeku
Sunao ni nannakya
Donna itami ga mata boku no kokoro osottemo
Wasurenai you ni
Harukaze ni yume to negai wo nose
Arukidasu shinjita mirai ga
Koko kara mata hajimaru you ni
— Bunga menari Daun bunga terhembus angin
— Menyelip melalui celah hatiku
— Semua yang bisa ku lakukan adalah menghadapi perasaanku
— Sehingga ku tak akan lupakan mimpi dan harapan melanjutkan angin musim semi
— Ku kan mulai berjalan
— Masa depan yang kita percayai dimulai disini lagi​
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd