Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

mangNirwana

Guru Besar Semprot
Daftar
24 Apr 2018
Post
2.135
Like diterima
17.576
Lokasi
Pasif member ON
Bimabet
SEASON I :

01. Page 1 : Kitchenset - mengawali...
02. Page 2 : Pengen lagi dan lagi
03. Page 3 : aku digilir
04. Page 4 : aku, mang marwan dan suamiku
05. Page 5 : Tak terduga
06. Page 6 : Aku digilir nikmat lagi
07. Page 7 : Direkam suamiku
08. Page 8 : Kenikmatan dari Rivan
09. Page 9 : Aku seorang cuckold
10. Page 10 : Pulang kampung
11. Page 12 : Akibat Ejakulasi Dini
12. Page 12 scroll ke bawah : Di dalam keremangan malam
13. Page 13 : Ditawari 3some lagi...
14. Page 15 : Terjebak kenikmatan bersama.
15. Page 17 : Dtawati gangbang
16. Page 18 : Keinginan Istriku.
17. Page 20 : Ijin yang direstui.
18. Page 22 : Hari ke-dua.
19. Page 24 : Hari ke-tiga.
20. Page 25 : Cerita masa lalu - pertamakali 3some.
21. Page 27 : Rekaman di Apartemen Reza
22. Page 27 scroll ke bawah :
23. Page 29 : Keputusan
24. Page 31 : flashback - awal terjadinya 3some/cuckold
25. Page 32 : pertamakali dibooking.
26. Page 32 scroll ke bawah : pertama dibooking.
27. Page 33 : Hampir klimak.
28. Page 35 : Kurang Gede Pah...


SEASON II
1. Sensasi baru Untukku





[CUCKOLD] Kitchenset - mengawali

Sudah 2 hari mang marwan mengerjakan kitchenset didapurku, di hari ke 3 pekerjaannya sudah hampir selesai dan dari ruang makan aku mengawasi mang marwan bekerja sambil sesekali obrolan mengalir antara aku dan mang marwan, yang ternyata seumur dengan suamiku dan memiliki 2 orang anak dikampungnya, di garut.
aku merasa semakin akrab dan ada "rasa" yang semakin membuatku bergairah sambil mengawasinya, atau mungkin karena sudah 3 minggu suamiku belum menjamahku sehingga aku menjadi bergairah seperti ini, ....entahlah.

Sesekali aku mencuri pandang kearah dadanya atau tubuhnya yang kekar, atau sekedar melihat tonjolan di celananya yang membuatku semakin bergairah, hingga tak terasa bagian bawahku sudah basah. aku kekamar dan kulepas celana dalamku dan membersihkan vaginaku.
dadaku berdebar memandang dihadapan kaca, napsu birahi telah menguasai kepalaku, kubulatkan hatiku untuk menggoda mang marwan, tapi aku tak mau terlihat murahan, bagaimana caranya pikirku terdiam dihadapan kaca dengan otak berputar mencari cara yang terlihat elegan dan tidak murahan atau kampungan pikirku.

Akhirnya aku kembali ke ruang makan mengawasi mang marwan dengan perasaan tak menentu.
"udah hampir selesai ya mang... ". ucapku dengan dada berdebar aku mendekat berdiri di samping mang marwan yang sedang berjongkok sambil melihat katas rak-rak kitchenset yang sudah selesai dipasangnya.
"iya bu...". jawab mang marwan tanpa menoleh ke arahku.
"sukur deh mang biar mang marwan bisa pulang ke garut, kasian udah 3 minggu belum pulang ke garut ya mang...". ujarku.
"enggak apa-apa kok bu...", jawabnya sambil terus masang panel dan tanpa sepengetahuannya dengan sengaja aku mendorong dan menumpahkan kotak pakunya hingga jatuh berantakan di lantai.
"aduuh.. maaf mang gak sengaja...". ucapku seraya aku berjongkok menghadapnya yang membuatnya salah tingkah, walau aku mengenakan gaun gamis panjang dengan aku berjongkok tanpa melipat gaun di lututku dan kedua kakiku yang sengaja ku renggangkan mengangkang, maka aku yakin celana dalamku akan terlihat olehnya.

aku berpura-pura tak melihatnya sambil aku memunguti paku-paku yang berserakan dan memasukannya ke dalam kotak.
"eh...", gumamnya sambil wajahnya merunduk saat aku memergoki matanya yang tertuju ke arah celana dalamku dan aku hanya tersenyum.
"maaf bu...". ucapnya dengan salah tingkah
"gak apa-apa mang... itung-itung sedekah... ". balasku sambil tersenyum kepadanya namun aku tak menutupnya bahkan kubiarkan agar ia kembali melihat ke arah celana dalamku.
"ah bu dewi... bisa ajah...", ucapnya sambil matanya perlahan kembali menatap kearah celana dalamku dengan sinar mata penuh birahi.
aku tersenyum, pucuk dicinta ulam pun tiba. dan perlahan aku merenggangkan lagi kedua kakiku, membuka semakin mengangkang dan mata mang marwan menatap kearahku yang hanya tersenyum.
"apalagi udah 3 minggu kan gak pulang kampung, mang....?", ucapku.
"marwan gak pengen...?" ujarku lagi, kupandangi wajahnya yang ganteng kasep dengan sorot mata yang tajam menatapku.
"yessss...". batinku bersorak dengan tanda-tanda mang marwan yang jelas tak menolak dan sudah terpancing olehku.
"eh bu dewi...!!??.", ucap mang marwan dan aku tersenyum seraya tetap mengangkang lebar dihadapanya.
mang marwan mendekatiku dan kubiarkan tangannya yang bergerak ke selangkanganku dan menjamah memeku yang masih terbungkus celana dalamku. dada berdebar, birahiku sudah terbakar. saat wajah mang marwan semakin dekat dan aku menyambut bibirnya yang mencium bibirku.
"emmfffffhhhh...", kulumat bibirnya dengan lidah kujulurkan yang dilumatnya dengan gemas. kurasakan satu tangannya meremas buah dadaku yang meremas-remasnya dengan penuh birahi.
"mang...". bisik hatiku dengan birahiku yang sudah memenuhi otakku.
"aah.. bu dewi....". bisiknya dengan nafasnya yang memburu penuh birahi. aku pasrah berdiri dalam pelukannya.
"eemmhh... ". lenguhku mang marwan kembali mengecup bibirku dan memeluk erat ubuhku dengan tangannya yang liar menjelajahi tubuhku yang masih terbungkus gaun gamisku yang tak lama disingsingkannya hingga dadaku dan menyingkap BH ku sehingga buah dadaku menyembul keluar.
"oooooh....ssshhhhh... ". desahku dengan tubuhku yang menggelinjang nikmat saat lidahnya menjilati dan menghisap putingku sambil tangannya meremas-remas oleh tangannya yang kekar memainkan kedua buah dadaku membuatku semakin terasa basah, sudah 1 minggu lebih vaginaku tidak hujam kontol suamiku kini terasa begitu berdenyut-denyut ingin disodok kontol.
"ah betapa jalangnya aku...". pikirku
"oooh... mang...". desahku saat mang marwan melepas mulutnya dari puting susuku, menatapku dan meraih celana yang kemudian melorotkannya dari selangkanganku dan terlepas kakiku.
"aah... bu dewi...", ucap mang marwan terkagum melihat bulu kemaluanku yang tercukur rapi membentuk garis lurus diatas belahan vaginaku.
aku pasrah menurut saat mang marwan membimbingku duduk diatas kitchensetku dan meraih kedua kakiku yang diangkatnya keatas mengangkang lebar menghadapnya.
"ooohh... ". desahku, aku tak merasa malu bahkan merasa begitu seksi dengan memekku yang merekah mengangkang lebar dihadapannya.
"aah...bu dewi...". gumamnya lagi menikmati pemandangan vaginaku di hadapannya sambil tangannya merasakan kemulusan dengan mengusap-usap kedua pahanku. bulu kemaluanku dibelainya dan belahan bibir vagnaku disibaknya dengan lembut.
"eeehhh... mang....". aku menggelinjang saat jarinya menyentuh itilku yang sudah gatal berdenyut. aku menggigit bibirku saat mang marwan berlutut hingga wajahnya tepat dihadapan vaginaku.
"ya nikmati mang...". bisik hatiku bergelora menanti cumbuannya.
"aaaaahhh.... ". desahan panjangku saat lidah mang marwan menjilati belahan bibir vaginaku, itilku terasa hangat seakan tersengat oleh lidahnya hingga aku menggelinjang hebat. jarinya menyibak lebar bibir vaginaku hingga lidahnya begitu bebas menjelajahi seluruh belahan vaginaku.
"oooohhh....maaaang.... ". desahku dengan tubuh menggeliat menghentak nikmat. tak kuasa aku menahan gejolak kenikmatan ini. hingga aku merintih mendesah olehnya.
"maaang... aku gak nahan....". ucapku semakin lama semakin tak dapat kutahan dan mang marwan menatapku mengerti keinginanku jika aku sudah tak tahan ingin merasakan sodokan kontolnya di vaginaku. ah aku sudah benar-benar seperti wanita jalang namun aku sudah tak perduli dengan birahi sudah menguasai tubuhku.
"gede banget... ". gumamku dalam hati, kontol yang besar dan panjang menyembul saat mang marwan melorotkan celananya. lebih besar dan panjang dibanding kontol suamiku. sungguh beruntung istrinya pikirku. tanpa malu aku bersimpuh dihadapan kontolnya. aku meraihnya , menggenggam dengan lembut, hangat berdenyut begitu keras di tanganku.
"kontol gede...". bisikku, kutatap wajahnya yang ganteng tersenyum mendengar kata-kataku. begitu gagah dan perkasa dimataku apalagi dengan kontol panjang dan sebesar ini dan sekeras ini, akan membuat setiap perempuan terbang melayang menikmatinya.
"suka bu dewi...?, tanyanya sambil tersenyum kepadaku dan aku hanya tersipu sambil ku kecup kepala kontolnya.
"emang punya suami gak gede bu dewi ?", tanyanya lagi dan aku hanya mengangguk lagi.
"coba bu dewi bilang lagi...", pintanya.
"bilang apa mang...?", pura-pura tak mengerti.
"bilang kayak tadi...".
"iih.. mang marwan nih... emmhh... kontol gede eemmmhh...". ucapku sambil tertawa kecil memandang wajahnya yang tak membuat bosan.
"iih bu dewi napsuin...".
"kontol gede...", ucapku lagi beberapa kali. ku kecup lagi kepala kontolnya dan aku melumatnya dengan gemas penuh gairah, kujilati kepalanya, lubang pipisnya, buah zakarnya yang menggantung bebas sesukaku. kedua tangan mang marwan yang memegang kepalaku yang terbungkus kerudung, membelai dengan lembut dengan kepalaku bergerak maju mundur melumat menghisapi kontol besarnya. kepala kontolnya seperti akan meledak dengan urat yang menonjol begitu seksi dan menggairahkanku.
"eemmhh... mang.... pengen dimasukin....". ucapku tak lagi sungkan memintanya.
"saya gak nolak permintaan ibu dewi yang cantik ini...". pujinya meraih pundaku berdiri dan kembali mengecup bibirku sambil tangannya menyingsingkan gaun gamisku yang ku tahan di dadaku sehingga tubuhku polosku terlihat dihadapannya dan kerudung yang masih membungkus kepalaku. mang marwan kembali membimbingku duduk diatas kitchenset dengan kedua kakiku mengangkang seperti tadi dan dengan menggenggam kontolnya, mang marwan mengarahkan ke lubang vaginaku.
"masukin ya bu dewi...", ucapnya saaat kurasakan kepala kontolnya menggesek bibir dan menyentuh lubang vaginaku.
"iya mang... masukin...mang... ". ujarku lirih tak sabar dengan birahiku yang sudah diubun ubun.

"aaahhhh..... ". lenguhku saat kepala kontol mang marwan bergerak perlahan masuk ke dalam lubang vaginaku dan semakin dalam hingga terbenamlah seluruh batang kontol besar dan panjang itu, ah nikmat sekali rasanya, terasa lebih nikmat dengan kontolnya yang panjang dan besar menghujam hujam liang vaginaku.
"uuuughhh... masih kayak perawan...uuuhh... ", ucap mang marwan bergetar melihat bulu kemaluannya yang menyatu dengan bulu kemaluanku. dengan penuh birahi mang marwan mulai mengayun pinggangnya maju mundur..
"aaaahh... mang... ". desahku dengan tubuh melengkung nikmat dalam pelukannya
"ooohh.. eessshh.. enak banget....". ucapku berkali-kali. tangannya tak bosan meremas remas kedua buah dadaku yang terkadang dihisap hisapnya sambil diremas dengan tetap pinggulnya bergoyang menyetubuhiku.
"uuugghh... enak bu dewi ??!!", disela geramannya seraya membuka bajunya yang tersisa dan terlihat dadanya yang kekar sungguh seksi menggairahkanku.
"enak mang...kontol gede... enak banget... ". ucapku.
"mang... terus mang.... ooohh... enak banget....".
"bu dewi kayak masih perawan... masih rapet banget...uuugh....". ucapnya menatap wajahku, kulihat bulu-bulu kemaluanku sesekali menyatu begitu rapat dengan kontolnya yang terbenam sampai terasa mentok rahimku.

hujaman demi hujaman kontolnya mengaduk lubang vaginaku membuatku seperti terbang semakin tinggi.
"maaaaang... aaah... gak kuat mang... enak banget... teruuusssss... sodok sodok....aaaaahhhh... maaanggg... aku mau keluaaaaahhhhhhhh....", pekikku, dan beberapa saat kemudian aku menggelepar dalam pelukan mang marwan, aku tak kuasa menahan orgasmeku. tubuhku mengejang kejang penuh kenikmatan dan aku terbang melayang dalam pelukannya.
"aaaahhh... maaaang....". lenguhku dengan tubuh lunglai di pelukannya.
mang marwan membimbingku untuk memutar tubuhku membelakanginya dan aku bersandar di atas kitchenset dengan posisi menungging di hadapannya dengan gaun gamisku yang tersingkap hingga dadaku. tangannya membelai, meremas pantatku sambil kurasakan kontolnya yang kembali menyeruak vaginaku dari belakang.
"aaaah... ". lenguhku sesaat kontolnya kembali terbenam.
ceplok...ceplokk..ceplokkk.. pantatku berbenturan dengan pinggangnya dan kontol besarnya menghujam-hujam, mengaduk lubang vaginaku dengan nikmatnya.
"ooooaaahhh... ". nikmat sekali membuat rasa geli yang semakin lama tak dapat lagi kutahan dan aku tak dapat membendung orgasme ku lagi untuk yang kedua kalinya.
"aaaaaaaaaaaahhhh... aaaahhhh... ". pekikku dan tubuhku mengejang hebat sambil terus terhentak hentak oleh sodokan pinggangnya.
"sudah keluar keluar lagi bu dewi...?", tanyanya.
"sudah mang...". ucapku terkulai diatas kitchenset dan kemudian mang marwan membawaku kelantai. ia duduk dilantai dengan kontol nya yang basah tegak berdiri begitu gagah bagiku. mang marwan menuntunku agar aku mengangkanginya diatas pangkuannya. ku raih kontolnya dan kubimbing ke lubang vaginaku seraya aku menurunkan tubuhku sehingga kontolnya terbenam kembali di vaginaku dan aku terduduk diatas pangkuannya. aku menyambut lumatan bibirnya seraya aku menggoyangkan pinggulku.
"ooohh... ". desahku menahan rasa geli nikmat dari liang vaginaku. sementara mang marwan terbaring dilantai menikmati goyangan pinggulku. tubuhku seakan menari liar diatas pinggulnya. uuhh.. rasa geli itu membuatku semakin bergairah untuk menjepit kontol besarnya.
"enak mang...?", ucapku.
"uugghh... enak banget bu dewi... ooohh...kaya masih perawan punya bu dewi...". pujinya sambil meremas remas kedua buah dadaku.

"eessshhh .... uuuh maaang... kontol gedenya enak banget....". ucapku dengan gairah ku yang kembali bergelora dengan gerakan tubuhku yang semakin liar diatas pinggulnya. aku semakin cepat menggoyangkan pinggulku dan membuatku semakin nikmat saja. oh rasanya ingin kembali orgasme.
"uuuh... maang... enak gak mang...?", tanyaku.
"he eh.. enak bu dewi....", jawabnya.
"uuuh... mangg... ". ucapku saat mang marwan beranjak dan memintaku berganti posisi padahal aku hampir orgasme lagi. aku menurut saat ia memintaku menungging lagi kini dengan posisi di lantai.
"eesshhh.. mangggg...". ucapku tak sabar saat mang marwan memasukan kontolnya ke vaginaku dari belakang, seperti seekor anjing betina yang tak sabar untuk di setubuhi anjing jantan. dengan posisi doggy style serperti ini aku merasa begitu seksi disetubuhinya. bokongku berdecak decak plok... plok... plok... berbenturan kembali dengan pinggulnya, tubuhku mengayun maju mundur dengan kedua buah dadaku yang menggantung sesekali diremasnya. hentakan pinggulnya semakin cepat membuatku melenguh penuh kenikmatan. aku menggelepar sejadinya hingga semakin memuncak aku tak kuasa membendung orgasme ku lagi.
"aaaaaaahhhh... maaaaaaaaaaangg....". pekikku dengan tubuh seakan melayang dan aku terengah dengan tubuh terkulai namun dengan bokong tetap terangkat dalam cengkeraman tangannya dan pinggul yang masih bergerak maju mundur. sungguh luar biasa rasanya disetubuhi mang marwan dengan kontolnya yang panjan dan besar membuatku terbang melayang.

aku terkulai, terbaring dilantai dapur saat mang marwan mencabut kontolnya dari vaginaku, di lantai, tubuhku terlentang saat mang marwan mengangkangkan kedua kakiku dan kembali memasukann kontolnya ke vaginaku.
"ooohh... ". lenguhku geli nikmat kurasakan dari liang vaginaku yang kembali digenjotnya dengan begitu perkasa. semakin lama membuat tubuhku kembali bergairah melayaninya.
"uuuhhhmmmm...", lenguhku, mang marwan melumat bibirku yang kusambut dengan penuh gairah, lidahku kujulurkan yang dihisapnya dengan gemas, kadang lidahnya yang kuhisap, kadang saling melilit dengan penuh gairah.
"uuuhhh... eesssh... maaang... enak banget....". ucapku dengan tubuh berkeringat dan keringatku yang sudah bercampur dengan keringatnya. dadanya rapat menindih buah dadaku yang melejit, mulutnya kian kemari menciumi leherku, tubuh telanjangku dan tubuh telanjangnya menyatu saling berdekapan.
"ooohhh... maaangg... enak banget...teruuusss... maaang... gak kuaaat... ". bisikku mendekap tubuh kekarnya yang menindihku, kedua kakiku melingkar di dipinggangnya yang bergerak menggenjotku.
"uuughh...bu dewiii... uuuhhh...", ucap mang marwan dengan suara bergetar.
"gak nahan bu dewiiii...uuughh... saya mau keluar... uughh....". ucapnya disela geramannya dengan genjotan pinggang yang semakin cepat.
"aaahh... saya juga mau keluar lagi mang... jangan dilepas.... keluarin di dalam maaang... jangan dicabut mang kontolnya...", bisiikku dan kucium bibirnya dengan lidah kujulurkan yang langsung di hisapnya sementara aku mengejang mencapai orgasmeku lagi yang beberapa detik kemudian mang marwan yang melepas bibirku seraya menggeram.
"uuugghhh... bu dewiiiiiii.... ". pekik mang marwan dengan tubuh mengejang dan pinggul menghentak hentak dengan cepat. kurasakan semburan sperma nya didalam vaginaku membanjiri rahimku. oh nikmat sekali rasanya, aku dan mang marwan bersamaan mengejang mereguk kenikmatan orgasme bersamaan.

dengan nafas terengah dan keringat membasahi tubuh telanjang aku dan mang marwan yang menyatu berpelukan dilantai dapur.
"uuughhh...". geramnya.
"eeehhhh...". desahku saat kurasakan kontolnya keluar dari vaginaku dan mang marwan duduk menghadapku yang bangun dan duduk mengangkang, kudapati vaginaku yang dibanjiri spermanya yang meleleh dari dalam lubang vaginaku. aku membiarkan sebagian sperma itu meleleh di lantai. kulihat kontol besarnya yang basah masih berdiri tegak.
"makasih bu dewi boleh keluarin didalem... tapi kalo sampe hamil gimana ?". tanyanya.
"gak apa-apa mang... kan aku punya suami.... bukan janda...". ujarku sambil tersenyum aku membersihkan vaginaku.
"saya gak nyangka bisa ngerasain punya bu dewi.. beneran gak nyangka...". ucapnya dengan logat sundanya sambil tangannya mengelus pahaku. aku hanya tersenyum.
"aaaahhh... mang marwan...". ucapku menggelinjang saat tangannya menjamah vaginaku dengan jari menusuk lubang vaginaku, namun aku membiarkan tangannya dengan jari semakin dalam menusuk lubang vaginaku.

"emmmhh...". usai membersihkan spermanya dari vaginaku, aku tersenyum padanya dan kulihat kontolnya yang masih basah. aku mendekat dan kuraih, aku merunduk dan kulumat kontol besar itu dengan gemas, kubersihkan dari sisa-sisa spermanya. tanganku membelai buah zakarnya yang menggantung. kujilati kepala kontolnya hingga pangkal kontolnya sehingga seluruh sisa spermanya kubersihkan oleh lidahku. namun semua itu membuat kontol mang marwan menjadi semakin mengeras kembali dan aku semakin bergairah melakukannya.
"maang... kok keras lagi....". bisikku tersenyum memandangnya.
"iya mungkin minta lagi....", ucapnya tertawa.
"di kamar aja yuk mang... ". ajakku, mang marwan merangkul tubuh tubuhku seraya ku lepas gaun gamisku, melangkah menuju kamarku.

seperti pengantin baru aku dan mang marwan berbaring dengan tubuh telanjang saling bergumul penuh gairah diatas ranjang. kedua bibir kami saling melumat, lidah kami saling bertukar menjulur keluar, kedua tangan kami saling meraba menjamah seluruh bagian tubuh kami sesukanya. dan kedua kemaluan kami saling menyatu dengan menyatunya persaan dan gairah kami memadu hasrat birahi. kontol besar dan panjangnya begitu nikmat kurasakan didalam vaginaku, aku mereguk kenikmatan dengan liarnya.
"ooohhh... teruuus maang...". desahku dengan menunggingkan pantatku dan kontolnya menyodok-nyodok vaginaku dari belakang dan tangannya mencengkeram pinggulku, sesekali pantatku dipukulnya seperti ingin memacu kuda agar semakin cepat dan aku semakin cepat menggerakan tubuhku maju mundur. dengan posisi dogy style seperti anjing betina yang sedang disetubuhi anjing jantan dengan ganasnya.

"uughhh... bu dewi seksi banget...". bisiknya sambil terlentang meremas remas kedua buah dadaku sementara aku seperti menari diatas tubuhnya dengan vagina terjejal kontol besar nya yang nikmat sekali sehingga aku tak dapat menahan orgasme ku yang ke tiga.
"oooohh... maaang... kontolnya enak banget.... oooh... kontol gede... aaaahh... koontool...". pekikku dan aku orgasme menggelepar diatas tubuhnya.

berbagai posisi mang marwan menyetubuhiku, membuatku terbang melayang hingga aku mengalami orgasme 4 kali diatas ranjang jarang sekali kudapatkan orgasme sebanyak itu jika dengan suamiku yang hanya mampu memuaskan aku hanya 2 kali orgasme.
"bu dewi cantik banget... ", bisiknya ditelingaku dan kemudian melumat bibirku. pinggulnya semakin cepat bergerak menggenjotku dengan wajahnya menegang yang bertanda akan mencapai orgasmenya.
"terus maaang.... semprotin didalam lagi mang...". bisikku memeluk tubuhnya.
"uuugh... bu dewi... gak apa apa kalo hamil bu dewiii....eeeghhh..".
"iya mang... hamilin aku mang....".
"oooh... bu dewiiiii.... saya hamilin yaaaaa.... aaaaaaaaaaagggggggrrrhhhh.....aaarrrggggg... ". geramnya tubuhnya mengejang kejang, spermanya memenuhi rahimku. kupeluk tubuhnya yang semakin tenang.

kubersihkan spermanya yang meleleh keluar dari vaginaku, kubersihkan dari kontolnya yang basah yang sudah terlihat layu walau masih terlihat besar dan panjang. aku tertidur sesaat kemudian dengan tubuh kubiarkan masih telanjang. entah berapa lama aku tertidur saat aku terbangun kuraih handuk untuk menutupi tubuhku dan kudapati mang marwan yang sudah menyelesaikan kitchensetku didapur. tersenyum memandangiku yang hanya mengenakan sehelai handuk.
"sudah selesai ya mang ?...". ujarku mendekat memandang sekeliling dapurku yang rapih.
"sudah bu dewi...". sambil memandangku tanpa sungkan, kubuka handukku membiarkan seluruh bagian tubuh telanjangku dinikmati oleh nya dan ia tersenyum memandangi tubuhku.
"makasih ya mang...". ucapku.
"saya yang makasih sama bu dewi... ". ujarnya tangannya memeluk erat. kuraba kontolnya yang menonjol dengan senyum senyum. aku dan mang marwan saling terdiam dan sesaat kemudian ia menciumku yang kusambut dengan saling melumat.
"tolong jaga rahasia ini ya mang.... ". pintaku.
"iya bu dewi.... saya juga punya anak istri....". ucapnya sambil membiarkan saja tanganku mengelus selangkangannya dan kubiarkan tangannya menjelajahi tubuh telanjangku.
"bu dewi seperti bidadari... gak nyangka, apalgi punya bu dewi seperti kayak masih perawan rasanya...", pujinya.
"ah mang marwan bisa ajah... mungkin karena punya mang marwan gede panjang gitu jadi berasa sempit...". balasku.
"biasa punya suamiku kan kecil... makanya terasa beda...". ujarku lagi,
"saya suka model cukurnya...", ucapnya.
"aku biasa cukur model gini mang...". ujarku dengan bentuk bulu kemaluanku yang membentuk garis tegak lurus seperti rambut punk diatas belahan vaginaku
"tapi malah bagus kok bu dewi...apalagi paha bu dewi yang putih banget jadi keliatan seksi banget bulunya...". ujar mang marwan.
"buka mang... mau liat lagi...sebelum pergi....". pintaku dan mang marwan.
tangannya memegang daguku.
"sebutin bu dewi...". pintanya, aku tersenyum.
"kontol... kontol gede...", ucapku sambil tersenyum memandangnya sambil membuka celananya.
kubelai kontolnya yang masih terlihat besar dan panjang walau sudah layu. aku bersimpuh kucium dan kuhisap kontolnya dengan gemas, kontol besar dan panjang yang pertama kali aku merasakannya. aku melepas mang marwan dengan tubuh telanjang berlalu keluar rumah membawa peralatannya.

kututup pintu usai mang marwan sudah jauh dan beberapa saat kemudian suamiku menghambur keluar dari persembunyiannya seraya mengambil kamera yang ia letakkan tersembunyi merekam semua persetubuhanku dengan mang marwan.
"enak sayang....?". tanya suamiku. aku tersenyum dan berkata,
"ya enaklah pah, kontolnya gede pah....". ujarku sambil senyum senyum membuat suamiku beringas meraih tubuhku dan memasukan kontolnya yang sudah tegang berdiri ke lubang vaginaku yang masih basah oleh sperma mang marwan.
"spermanya banyak banget di dalam....". kata suamiku sambil terus menyetubuhiku dan tak lama ia orgasme menyemburkan spermanya bercampur dengan sperma mang marwan.


Lanjut ke Halaman 2 <-----------------
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd